kab/kota: Depok

  • Kakek 75 Tahun Asal Depok Ditemukan Tewas di Sungai Solo, Kondisi Tangan Terikat – Halaman all

    Kakek 75 Tahun Asal Depok Ditemukan Tewas di Sungai Solo, Kondisi Tangan Terikat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Solo – Seorang pria berusia 75 tahun yang ditemukan tewas di Sungai Kali Anyar, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, telah teridentifikasi sebagai AH, warga Kota Depok, Jawa Barat.

    Penemuan mayat ini dilaporkan pada tanggal 26 Maret 2025.

    Kapolresta Solo, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, melalui Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Prastiyo Triwibowo, mengungkapkan identitas korban.

    “Korban lahir tahun 1950, berusia sekitar 75 tahun, dan berasal dari Kota Depok,” ujar Prastiyo dalam konferensi pers pada Senin, 7 April 2025.

    Setelah proses autopsi, jenazah AH telah dijemput oleh anaknya dan dimakamkan.

    Indikasi Kematian

    Meskipun tidak ditemukan indikasi kekerasan dari hasil autopsi, Prastiyo menyatakan bahwa ada dugaan kematian akibat pembunuhan. 

    “Kami menemukan indikasi bahwa korban meninggal karena terikat di bagian leher dan dada, yang mengakibatkan mati lemas,” jelasnya.

    Kematian korban disebabkan oleh ikatan di otot dada dan leher, sehingga mengakibatkan kehabisan napas,” tambahnya.

    Namun, ia menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan apakah ada unsur kesengajaan dalam kematian AH.

    Penyidikan Lanjutan

    Polisi telah memeriksa 11 saksi, termasuk keluarga korban, untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut.

    “Motif kematian korban masih dalam penyelidikan. Uang korban sebesar Rp 113 ribu masih utuh, dan keluarga juga belum dapat memastikan berapa banyak uang yang dibawa korban,” tambah Prastiyo.

    Dengan adanya indikasi kesengajaan dalam kasus ini, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap fakta di balik kematian AH.

    (TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sempat Dikeluhkan Pengendara, Wali Kota Depok Tutup Permanen TPS Liar di Jalan Raya Bogor – Page 3

    Sempat Dikeluhkan Pengendara, Wali Kota Depok Tutup Permanen TPS Liar di Jalan Raya Bogor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wali Kota Depok, Supian Suri telah bergerak menutup keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) liar di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok. Sebelumnya, para pengendara yang melintas sempat mengeluhkan adanya tumpukan sampah di TPS tersebut hingga ke pinggir Jalan Raya Bogor.

    Wali Kota Depok, Supian Suri membenarkan telah menutup keberadaan TPS liar di Jalan Raya Bogor yang sempat dikeluhkan pengendara. Penutupan TPS di Jalan Raya Bogor dilakukan secara permanen sehingga sejak dilakukan penutupan tidak ada lagi pembuangan sampah ke TPS tersebut.

    “Iya sudah di tutup,” ujar Supian usai mengikuti rapat Paripurna DPRD Kota Depok, Rabu (9/4/2025).

    Supian menjelaskan, sebelumnya TPS di Jalan Raya Bogor KM 30 diperuntukan RW 2 Kelurahan Tugu. Nantinya sampah di lokasi tersebut akan diangkut petugas DLHK kota Depok untuk dibawa ke pengolahan sampah.

    “Tapi faktanya hari ini banyak sampah dari masyarakat luar yang naik kendaraan membuangnya di situ,” jelas Supian.

    Supian sempat menanyakan kepada petugas terkait sampah di TPS Jalan Raya Bogor. Diketahui TPS tersebut baru dibersihkan tiga hari yang lalu, namun di lokasi sampah menumpuk seakan sudah sepekan.

    “Tadi saya sudah instruksikan ke Kadis Lingkungan Hidup bersihkan hari ini, kemudian saya minta Kadis PUPR untuk bongkar, jadi saya tidak izinkan ada TPS di titik itu, besok kita tanami pohon buat taman,” tegas Supian.

    Setelah dilakukan penutupan, lanjut Supian, sampah yang berasal dari warga RW 2, diangkut menggunakan gerobak dan didistribusikan kembali melalui truk pengangkut sampah. Hal itu untuk mencegah warga membuat sampah ke lokasi TPS tersebut.

    “Jadi mungkin nanti mekanismenya dari gerobak, truk datang baru langsung masuk ke ini (pengolahan sampah),” ucap Supian.

     

  • Imbas Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi, Pengunjung Samsat Depok 1 Tembus 4.900 Sehari – Halaman all

    Imbas Kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi, Pengunjung Samsat Depok 1 Tembus 4.900 Sehari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Samsat Depok 1 mencatat lonjakan wajib pajak yang membayar pajak imbas penerapan program pemutihan pajak kendaraan.

    Samsat Depok 1 mencatat, jumlah pengunjung tembus di angka 4.900 orang pada Selasa (8/4/2025) kemarin.

    Angka tersebut melambung tinggi dibandingkan hari-hari bisa yang hanya di kisaran angka, 1.200 hingga 1.400 saja.

    “Total semua keseluruhan termasuk juga yang bayar online tahunan yaitu hampir 5.000 perhari,” kata Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) Samsat Kota Depok I, Yosep Muhammad Zuanda, Rabu (9/4/2025).

    Yosep menambahkan, kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi juga membebaskan pajak kendaraan bermotor untuk mutasi masuk.

    Dengan artian, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor kedua (BBN 2) digratiskan, namun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLJ) masih berlaku.

    “Tetapi juga Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)-nya digratiskan satu tahun ke depan, untuk mutasi masuk dari luar Jabar masuk ke Jabar,” ungkapnya.

    Sementara itu, seorang warga bernama Rasyid menilai, program pemutihan pajak kendaraan Gubernur Jawa Barat sangat membantu masyarakat.

    “Sangat membantu, warga juga sangat antusias,” ungkapnya.

    Meski demikian, Rasyid berharap, petugas pelayanan pajak kendaraan di Samsat Depok 1 diperbanyak lagi agar tidak terjadi antrean panjang. 

    Penulis: M. Rifqi Ibnumasy

  • Polisi Depok Tewas di Mobil Usai Antar Warga Buat Laporan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 April 2025

    Polisi Depok Tewas di Mobil Usai Antar Warga Buat Laporan Megapolitan 9 April 2025

    Polisi Depok Tewas di Mobil Usai Antar Warga Buat Laporan
    Tim Redaksi
     
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Seorang anggota polisi berinisial SU tewas di dalam mobilnya usai mengantar warga membuat laporan polisi. 
    Anggota Polsek Sukmajaya, Kota Depok itu ditemukan tewas di Jalan Raya Dadi Kusmayadi, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (8/4/2025) siang.
    “Iya, (almarhum) habis mengantar warga buat laporan. Yang bersangkutan juga ada riwayat sakit jantung,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol Abdul Waras saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (9/4/2025).
    Setelah membantu seorang warga, SU yang merupakan Kapospol Jatimulya Polsek Sukmajaya sedang dalam perjalanan dari Pemda Bogor menuju rumahnya menggunakan mobil.
    Ia mengendarai mobil itu seorang diri hingga melewati RSUD Cibinong. Setelah itu, korban menabrak sebuah pohon karena diduga mengalami serangan jantung.
    “Diduga kuat, serangan jantung menjadi penyebab utama meninggalnya SU,” tutur Abdul.
    Abdul Waras menyampaikan rasa duka atas kepergian salah satu anggotanya.
    “Kami merasa sangat kehilangan. Almarhum merupakan sosok anggota Polri yang berdedikasi dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya,” jelas Abdul.
    Saat ini, korban sudah dimakamkan di TPU Wakaf Warga di daerah Cilodong, Kota Depok, pagi tadi.
    Sebelumnya diberitakan, SU ditemukan meninggal dunia di dalam mobilnya yang terparkir di Jalan Raya Dadi Kusmayadi, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
    Jasad pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan rumah sakit yang sedang bertugas di dekat lokasi.
    “(Ditemukan) sendirian, korban dinyatakan MD (meninggal dunia),” kata Kanit Reskrim Polsek Cibibong AKP Yunli Pangestu kepada Kompas.com, Selasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi yang Tewas Dalam Mobil di Cibinong Diduga Serangan Jantung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 April 2025

    Polisi yang Tewas Dalam Mobil di Cibinong Diduga Serangan Jantung Megapolitan 9 April 2025

    Polisi yang Tewas Dalam Mobil di Cibinong Diduga Serangan Jantung
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com 
    – Bripka SU, anggota Polresta Metro Depok yang ditemukan meninggal dunia di mobilnya yang terparkir di Jalan Raya Dadi Kusmayadi, Kampung Cipayung, Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (8/4/2025) memiliki riwayat penyakit jantung.
    “Iya betul (korban punya riwayat penyakit jantung). Yang bersangkutan sudah pernah pasang
    ring
    ,” ujar Kasi Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Rabu (9/4/2025).
    SU yang merupakan Kepala Pos Polisi (Kapospol) Jatimulya, Polsek Sukmajaya ini diduga mengalami serangan jantung saat mengemudi menuju rumahnya di Cilodong, Kota Depok.
    Serangan jantung itu muncul saat korban sedang mengendarai mobil seorang diri dari arah kantor Pemda Bogor, sesaat setelah melewati RSUD Cibinong I.
    “Dia mengendarai mobil seorang diri, kemudian menabrak pohon,” jelas Made.
    Korban kini sudah dimakamkan di TPU Wakaf Keluarga daerah Cilodong pada Rabu (9/4/2025) pagi.
    Adapun jasad Bripka SU pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan rumah sakit yang sedang bertugas di sekitar lokasi kejadian.
    “(Ditemukan) sendirian, korban dinyatakan MD (meninggal dunia),” kata Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu kepada
    Kompas.com,
    Selasa (8/4/2025).
    Setelah dievakuasi dari dalam kendaraan, korban segera dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cibinong.
    Namun sesampainya di rumah sakit, petugas medis menyatakan bahwa Bripka SU sudah tidak bernyawa.
    Jenazah kemudian dipulangkan ke rumah duka di kawasan Kampung Sawah RT 02 RW 03, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, menggunakan ambulans milik RSUD Cibinong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kala Supian Suri Meminta Maaf kepada Dedi Mulyadi soal Mobil Dinas untuk Mudik…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 April 2025

    Kala Supian Suri Meminta Maaf kepada Dedi Mulyadi soal Mobil Dinas untuk Mudik… Megapolitan 9 April 2025

    Kala Supian Suri Meminta Maaf kepada Dedi Mulyadi soal Mobil Dinas untuk Mudik…
    Editor
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Suasana halal bihalal di Sukmajaya, Depok, Selasa (8/4/2025), rupanya tidak hanya dihiasi senyum dan jabat tangan para pejabat pemerintah kota.
    Di tengah suasana silaturahmi itu, Wali Kota Depok
    Supian Suri
    turut menyampaikan
    permintaan maaf
    , terkait kebijakan yang sempat menuai teguran dari atasannya, Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    .
    Dengan nada rendah hati, Supian mengakui telah menerima teguran resmi dari sang gubernur atas kebijakannya yang memperbolehkan aparatur sipil negara (ASN) menggunakan
    mobil dinas
    untuk mudik.
    “Saya kemarin juga sudah ditegur sama Pak Gubernur. Saya sudah menyampaikan surat permohonan maaf kalau kebijakan yang saya ambil bertentangan dengan ketentuan,” ujar Supian pada Selasa (8/4/2025).
    Pernyataannya itu disampaikan usai acara, di mana suasana masih terasa hangat selepas Lebaran.
    Supian tampak ingin meluruskan bahwa niat awalnya bukanlah untuk menentang aturan dari pemerintah pusat, melainkan bentuk empati terhadap ASN yang kesulitan kendaraan saat mudik.
    “Lebih kepada berempati kepada yang enggak punya (mobil) dan faktanya memang benar (demikian),” kata Supian.
    Menurut Supian, hanya dua hingga tiga ASN yang memanfaatkan mobil dinas untuk mudik pada Lebaran 2025 ini.
    Namun demikian, ia menegaskan masalah sanksi terhadap ASN pengguna mobil dinas bukan berada di bawah kewenangannya.
    “(Perihal sanksi) saya enggak tahu. Tapi, prinsipnya saya sudah menyampaikan dalam bentuk surat ke Pak Dedi, sudah saya kirim. Suratnya juga sudah sampai ke Pak Gubernur dan tembusan ke Kemendagri dan PAN-RB,” ujarnya dengan nada penuh tanggung jawab.
    Kebijakan Supian sempat menjadi perhatian setelah Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegur langsung langkah tersebut.
    Tiga alasan dikemukakan Supian ketika kebijakan itu dibuat yakni sebagai bentuk apresiasi terhadap ASN, tidak semua ASN memiliki kendaraan pribadi dan agar ASN bisa kembali tepat waktu tanpa alasan transportasi.
    “Enggak semua dari mereka (ASN) punya kendaraan, jadi diharapkan itu bisa membantu sebagai apresiasi pengabdian mereka selama ini, sehingga kami izinkan,” ujar Supian.
    Kini, setelah menerima teguran dan menyampaikan permohonan maaf resmi, Supian Suri berharap niat baiknya dipahami dalam semangat empati, tanpa mengurangi penghormatan terhadap aturan yang berlaku.
    (Reporter: Dinda Aulia Ramadhanty | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri Bantah Soal WN Denmark Kena Doxing Gara-gara Vokal Tolak RUU TNI

    Polri Bantah Soal WN Denmark Kena Doxing Gara-gara Vokal Tolak RUU TNI

    JAKARTA – Polri membantah terlibat aksi doxing yang dialami Sverre, warga negara Denmark keturunan Indonesia.

    Dugaan doxing tersebut sedianya karena Sverre kerap menyuarakan penolakan terkait Revisi Undang-Undang (RUU) TNI.

    “Benar, tidak ada peristiwa tersebut. Berita tersebut tidak benar,” ujar Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti kepada VOI, Selasa, 8 April.

    Selain itu, Krishna juga menegaskan pihaknya tak menerima adanya laporan perihal dugaan doxing tersebut hingga saat ini.

    “Tidak ada laporan dari polisi Denmark, baik melalui interpol maupun jalur langsung,” katanya

    Diketahui, Sverre merupakan salah satu admin akun X @WSTWMYKY.

    Dalam unggahan akun tersebut dikatakan Sverre mengalami doxing dan rumahnya yang berada di wilayah Depok didatangi oleh aparat.

    Sverrre telah melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian setempat.

    Saat ini, akun @WSTWMYKY tak lagi ditemukan. Namun, ada akun lainnya yakni @WSTWMYKY2 tapi dikunci atau private.

     

  • Belum Semua Pemudik Kembali Meski Libur Lebaran Telah Usai

    Belum Semua Pemudik Kembali Meski Libur Lebaran Telah Usai

    Jakarta

    Masa libur lebaran 2025 sudah berakhir. Sejumlah warga mulai beraktivitas lagi, termasuk para ASN yang kembali masuk kantor.

    Namun, meski sudah H+8 lebaran, belum semua pemudik kembali ke kota perantauan, termasuk Jakarta. Sebagian warga masih ada yang baru pulang kampung hingga liburan ke luar Jakarta saat arus balik lebaran.

    Hal itu tergambar saat Stasiun KRL Depok dan Bogor yang belum begitu padat penumpang. Di Stasiun Bogor pagi tadi, belum terjadi penumpukan penumpang arah Jakarta.

    Salah satu sekuriti di Stasiun Bogor menyebut volume penumpang arah Jakarta belum mengalami lonjakan pada hari pertama kerja. Menurutnya, kepadatan penumpang diperkirakan terjadi besok, karena berbarengan dengan hari pertama masuk sekolah.

    “(Kondisi) ini sih masih belum ramai ya kalau dibanding hari kerja biasanya. Dari pagi situasinya begini, belum ramai banget. Biasanya kan antrean orang sudah banyak pas kereta datang,” katanya ditemui di Stasiun Bogor, Selasa (8/4/2025).

    “Mungkin kantor belum masuk semua, masih setengah-setengah, belum semua masuk kerja maksudnya. Anak sekolah juga kan belum masuk, jadi memang belum seramai biasanya,” tambahnya.

    Foto: Suasana Stasiun Bogor sudah ramai oleh penumpang. Beberapa orang tampak masih rela antre di loket pembelian tiket manual (Solihin/detikcom)

    Penumpang KRL bernama Afandi juga mengatakan suasana Stasiun Bogor pagi tadi masih cukup sepi. Menurutnya, pada hari-hari biasa sebelum libur lebaran, Stasiun Bogor jauh lebih ramai.

    “Kelihatannya sih masih longgar ya, nggak padat banget. Kalau lagi normal, nggak bisa santai gini, pasti udah numpuk di peron, di dalam keretanya apa lagi,” kata Afandi.

    Suasana serupa juga terlihat di Stasiun Depok. Salah satu pekerja, Faqih (25) mengatakan kondisi Stasiun Depok pagi tadi tak seramai biasanya. Menurutnya, hal itu dikarenakan adanya work from anywhere (WFA).

    “Ini masih belum terlalu ramai, biasanya penuh banget jam segitu. Masih banyak yang ngambil cuti buat istirahat sama ada WFA juga kan,” kata Faqih.

    Faqih menilai kondisi Stasiun Depok masih lowong.

    “Masih 85% mungkin yang udah masuk kerja, karena yang biasanya padet dari awal naik kereta, kali ini merasa masih cukup lowong,” tuturnya.

    514 Ribu Warga Balik ke Jakarta Naik KA

    Foto: KAI Daop 1 Jakarta mencatat adanya peningkatan penumpang yang tiba di Jakarta. Namun, KAI mencatat perjalanan keluar Jakarta juga masih tinggi. (dok KAI)

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 758.791 warga meninggalkan Jakarta dengan kereta api selama periode arus mudik Lebaran 2025. Namun baru 514.823 orang yang tercatat kembali ke Jakarta.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan data itu menunjukkan arus balik ke Jakarta masih akan terus berlangsung. KAI mencatat pergerakan penumpang selama arus balik Idul Fitri 1446 Hijriah ini berlangsung relatif merata dan tidak terkonsentrasi pada satu atau dua hari tertentu saja.

    “Sebanyak 758.791 penumpang telah meninggalkan Jakarta melalui stasiun-stasiun wilayah Daerah Operasi 1 (Daop 1) sejak dimulainya masa angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret hingga 6 April 2025 pukul 24.00 WIB,” kata Anne Purba dilansir Antara, Selasa (8/4/2025).

    Kondisi ini tidak terlepas dari kebijakan work from anywhere (WFA) yang diberlakukan pemerintah hingga 8 April 2025.

    “Kebijakan ini memungkinkan masyarakat untuk kembali ke Jakarta secara bertahap dan tidak terburu-buru sehingga kepadatan arus balik dapat terkelola lebih baik,” ujarnya.

    Tren kedatangan penumpang ke Jakarta melalui stasiun KA mulai menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2 April 2025. Pada tanggal tersebut, tercatat sebanyak 41.727 penumpang tiba di berbagai stasiun Daop 1 Jakarta. Angka tersebut meningkat menjadi 49.499 penumpang pada 3 April dan terus naik menjadi 52.564 pada 4 April.

    Puncak kedatangan terjadi pada 5 dan 6 April 2025, masing-masing dengan jumlah penumpang datang sebanyak 52.651 dan 52.699 orang.

    Baru 74% Kendaraan Kembali ke Jakarta

    Foto: Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom)

    Korlantas Polri mencatat sudah 74 persen kendaraan masuk ke Jakarta pada arus balik per siang tadi. Angka diambil dari proyeksi 2,2 juta kendaraan yang diprediksi kembali ke Jakarta.

    “Jadi sudah hampir 74 persen kendaraan yang dari luar Jakarta sudah masuk Jakarta. Kita masih menunggu selesainya operasi nanti,” kata Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho kepada wartawan di command center Km 29, Selasa (8/4/2025).

    Irjen Agus menerangkan biasanya total kendaraan kembali ke Jakarta pada periode operasi tidak sepenuhnya mencapai 100 persen. Sisanya akan kembali pascaoperasi dari kepolisian selesai atau berangsur-angsur hingga hari atau pekan berikutnya.

    “Hasil analisis dan evaluasi untuk arus balik, kembali itu hanya rata-rata maksimal 85 persen, yang lainnya itu setelah operasi nanti berangsur-angsur akan kembali ke Jakarta. Jadi tidak harus 100 persen,” ungkap Irjen Agus.

    Dia menjelaskan, sejumlah faktor menjadi sebab masyarakat belum kembali. Misalnya masih ada masyarakat yang mendapat jatah libur atau cuti selepas periode Operasi Ketupat selesai.

    “Jadi masih ada yang liburan, masih ada yang berada di luar Jakarta, tetapi yang paling terpenting adalah kondusifitas,” jelasnya.

    Adapun dari 74 persen kendaraan yang sudah kembali ke Jakarta di antaranya didominasi dari arah timur, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat, dengan total 57 persen. Kemudian disusul 22 persen dari arah barat yang masuk melalui Pelabuhan Merak, lalu 19,8 persen dari selatan, seperti Sukabumi dan sekitarnya.

    Kakorlantas mengatakan kondisi arus balik berjalan lancar. Selama periode operasi angka kecelakaan dan meninggal dunia menurun.

    Halaman 2 dari 3

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dedi Mulyadi Tunggu Kajian Pakar soal Proyek Eiger, Lanjut atau Dibongkar?
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        8 April 2025

    Dedi Mulyadi Tunggu Kajian Pakar soal Proyek Eiger, Lanjut atau Dibongkar? Bandung 8 April 2025

    Dedi Mulyadi Tunggu Kajian Pakar soal Proyek Eiger, Lanjut atau Dibongkar?
    Editor
    KOMPAS.com –
    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meminta para pakar untuk segera melakukan kajian dampak lingkungan terhadap proyek kawasan wisata yang dibangun oleh Eiger, baik di kaki Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat, maupun di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
    Menurut Dedi, audit tersebut penting untuk menilai dampak perubahan tata ruang dan pembangunan di daerah resapan terhadap aspek ekonomi dan ekologi.
    “Kami sudah bersurat (pada pihak terkait). Agar pakar melakukan pemeriksaan dampak dari perubahan tata ruang, dampak dari pembangunan di daerah resapan itu. Implikasinya apa terhadap ekonomi maupun ekologi,” kata Dedi di Gedung Sate, Bandung, Selasa (8/4/2025) dikutip dari
    Antara
    .
    Ia menegaskan bahwa hasil kajian para pakar nantinya akan menjadi dasar dalam menentukan kebijakan selanjutnya yang akan diambil oleh Pemprov Jabar.
    Meski begitu, Dedi menyebut bahwa ia telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar untuk menyegel proyek Eiger Camp di kaki Tangkuban Parahu.
    “Tapi kalau Eiger sudah saya tetapkan tidak boleh dilanjutkan,” ujarnya.
    Sementara itu, untuk proyek Eiger Adventure Land di kawasan Puncak, Dedi juga meminta dilakukan kajian serupa.
    Namun ia menyebut bahwa kewenangan di kawasan tersebut berada di tangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
    “Kementerian Lingkungan Hidup sudah berjanji setelah Lebaran akan dilakukan pembongkaran secara bersama-sama dan Pemprov Jabar sangat siap untuk mendampingi,” kata dia.
    Dedi mengungkapkan bahwa pembongkaran di kawasan Puncak akan menyasar banyak lokasi, meski ia belum mengetahui jumlah pasti bangunan yang akan ditertibkan.
    Ia menegaskan bahwa Pemprov Jabar bersikap tegas terhadap semua pelanggaran tata ruang, sebagaimana yang telah dilakukan pada kasus Hibisc Fantasy.
    “Semua dong, yang melanggar enggak usah lagi (membangun). Kita ini kan enggak ada lagi cerita A B C D enggak lah. Pak Presiden Prabowo itu sudah jelas ngomongnya yang melanggar aturan tindak, itu aja,” tuturnya.
    Secara khusus, Dedi menyoroti pentingnya penanganan serius di Kawasan Bandung Utara, yang menurutnya harus dikembalikan pada fungsi konservasinya.
    “Ya, nanti kita kaji secara bersama. Saya katakan itu bukan kesalahan pengusaha, tapi kesalahan pemerintah. Tetapi kan kita ingin menyelamatkan lingkungan, tidak bicara lagi salah dan benar. Bicara dalam manfaat bagi kepentingan masyarakat. Dan itu daerah situ kan (Eiger Camp) di sebelah sana Situ Lembang. Daerah untuk latihan Kopassus,” katanya menambahkan.
    Sebelumnya, proyek pembangunan Eiger Camp di Kabupaten Bandung Barat mencuat ke publik setelah foto-fotonya tersebar di media sosial.
    Sementara itu, proyek Eiger Adventure Land di Puncak menjadi sorotan setelah terjadinya banjir besar di kawasan Depok, Bekasi, dan Jakarta yang diduga dipicu oleh alih fungsi lahan di daerah resapan, termasuk proyek milik Eiger.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Kota Depok Akui Sudah Terima Teguran Buntut Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas – Page 3

    Wali Kota Depok Akui Sudah Terima Teguran Buntut Izinkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wali Kota Depok, Supian Suri mengaku sudah mendapatkan teguran dari Kementerian Dalam Negeri dan Gubernur Jawa Barat, usai memperbolehkan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan mobil dinas untuk perjalanan mudik lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Supian menyebut telah meminta maaf kepada Gubernur Jawa Barat dan Kementerian Dalam Negeri. Selain itu, Supian telah berkirim surat atas teguran yang diterimanya usai memperbolehkan ASN mudik menggunakan mobil dinas.

    “Saya (kemarin) sudah ditegur oleh Pak Gubernur (Dedi Mulyadi), saya sudah menyampaikan surat permohonan maaf jika kebijakan yang saya ambil bertentangan dengan ketentuan itu,” ujar Supian, Selasa (8/4/2025).

    Dia menjelaskan, alasan memperbolehkan ASN menggunakan mobil dinas untuk perjalanan mudik karena empati kepada pejabat yang tidak memiliki kendaraan. Pejabat yang tidak memiliki kendaraan dapat mudik lebaran ke kampung halaman karena kebijakan tersebut.

    “Dari pada harus keluar dana lagi, sewa atau mereka sembunyi-sembunyi bawa dan was-was di perjalanan, kemudian saya juga berharap cepat balik, sebenarnya lebih kepada ke sana, enggak ada maksud lain,” jelas Supian.

    Supian mengungkapkan, kebijakan ASN diperbolehkan menggunakan kendaraan dinas untuk perjalanan mudik, bukan untuk menentang kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Supian menegaskan, kebijakan yang diambilnya lebih mengedepankan rasa empati.

    “Faktanya memang benar, teman-teman yang tidak punya kendaraan, relatif tidak menggunakan kendaraan dinas, hanya kecil yang pakai,” ungkap Supian.