kab/kota: Depok

  • Tentara Masuk Kampus Disebut Inisiatif Lapangan yang Kebablasan!
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 April 2025

    Tentara Masuk Kampus Disebut Inisiatif Lapangan yang Kebablasan! Nasional 18 April 2025

    Tentara Masuk Kampus Disebut Inisiatif Lapangan yang Kebablasan!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Masuknya sejumlah anggota
    TNI
    ke dalam kampus menjadi perhatian publik. Terbaru, ada peristiwa di
    Universitas Indonesia
    (UI). Publik diimbau tak khawatir.
    Sejumlah anggota TNI diketahui masuk dan memantau kegiatan konsolidasi nasional yang diadakan di Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, Jawa barat, Rabu (16/4) lalu.
    “Saya melihatnya lebih sebagai indikasi adanya inisiatif lapangan yang kebablasan, bukan kebijakan sistemik,” ujar Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) sekaligus Pengamat Militer,
    Khairul Fahmi
    , kepada
    Kompas.com
    , Jumat (18/4/2025).
    Fahmi menilai, kejadian di UI beberapa hari lalu bisa jadi merupakan inisiatif dari anggota di lapangan yang diambil berdasarkan penilaian sendiri tanpa mengetahui batasan kewenangan.
    Untuk menanggulangi hal ini, menurutnya, pimpinan TNI perlu memberikan penjelasan serta meluruskan isu-isu yang beredar.
    “TNI perlu segera menjelaskan apakah kehadiran di UI merupakan bagian dari tugas resmi atau inisiatif satuan lapangan. Jika memang tidak ada landasan hukum atau permintaan sipil, maka perlu dilakukan evaluasi internal agar ke depan tidak terjadi lagi,” lanjut Fahmi.
    Meski kehadiran TNI di UI tidak disertai dengan penangkapan atau intimidasi, kejadian tersebut tetap menimbulkan keresahan dan dapat menciptakan suasana psikologis yang tidak sehat di lingkungan kampus.
    Untuk itu, pihak kampus diharapkan dapat memperkuat otonomi akademik sekaligus memperkuat komunikasi yang baik dengan pemerintah.
    Sementara itu, pemerintah juga perlu memastikan bahwa pedoman pelibatan TNI di ruang sipil dijalankan secara ketat dan tepat, agar batas kewenangan lebih jelas dan tidak mudah ditafsirkan secara longgar di tingkat lapangan.
    Fahmi menilai, meningkatnya kehadiran
    TNI di kampus
    atau di lingkungan sipil tidak sama atau belum mengarah ke otoritarianisme TNI di zaman Orde Baru.
    “Saya kira itu analogi yang terlalu jauh. Kita masih berada dalam sistem demokrasi yang sehat, dengan ruang kebebasan sipil yang dijamin dan institusi sipil yang dominan,” lanjutnya.
    Tapi, Fahmi tidak menampik bahwa adanya memori dan trauma masa lalu di masyarakat dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap tindakan para aparatur negara.
    “Itu sebabnya perlu komunikasi publik yang kuat dan arahan institusional yang tegas agar tidak menimbulkan bias persepsi,” imbuh Fahmi.
    Fahmi menilai, sejauh ini, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto masih menunjukkan komitmen kuat terhadap demokrasi dan supremasi sipil, serta tidak ada agenda militerisasi ruang sipil secara struktural.
    “Pemerintahan Prabowo sendiri saya lihat cukup konsisten menjaga ruang demokrasi. Maka, koreksi terhadap tindakan semacam ini justru menunjukkan bahwa mekanisme demokratis kita masih berjalan, dan bahwa profesionalisme aparat harus tetap menjadi prioritas,” katanya lagi.

    Tentara masuk UI
    Beredar kabar viral di media sosial bahwa
    tentara masuk kampus
    Universitas Indonesia (UI) saat ada kegiatan Badan Eksekutif
    Mahasiswa
    (BEM). Pihak rektorat UI menyatakan tidak mengundang TNI masuk area kampusnya.
    Kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu (16/4) pukul 23.00 WIB malam lalu.
    Malam itu,
    mahasiswa
    sedang menggelar Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusgiwa UI. Pihak yang hadir adalah perwakilan BEM dari berbagai kampus dan organisasi mahasiswa lain dari seluruh Indonesia.
    “Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada
    Kompas.com
    , tadi.
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menjelaskan tentara yang ke kampus UI pada malam itu adalah Komandan Daerah Militer (Dandim) 0508/Depok.
    “Dandim Depok diundang/diajak oleh Seorang Mahasiswa atas nama F dan Kabagpam (Kepala Bagian Pengamanan -red) UI atas nama AR, yang memang dikenal baik oleh Dandim, untuk diskusi, ngobrol,” kata Kristomei saat dihubungi
    Kompas.com
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rano Karno Bakal Uji Coba Rute Baru Transjabodetabek 21 April
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 April 2025

    Rano Karno Bakal Uji Coba Rute Baru Transjabodetabek 21 April Megapolitan 18 April 2025

    Rano Karno Bakal Uji Coba Rute Baru Transjabodetabek 21 April
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    akan melakukan
    uji coba rute baru

    Transjabodetabek
    Blok M-Alam Sutera pada Senin (21/4/2025).
    Uji coba ini dilakukan sebagai persiapan menjelang peresmian resmi rute baru tersebut yang dijadwalkan akan diluncurkan oleh Gubernur Jakarta,
    Pramono Anung
    , pada Kamis (24/4/2025).
    “Setelah Pak Wagub (Rano Karno) melakukan uji coba tanggal 21, maka Pak Gubernur akan meresmikan langsung rute baru tersebut pada tanggal 24 April yang bertepatan dengan Hari Angkutan Nasional,” ujar Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).
    Menurut Chico, uji coba rute baru ini bagian dari persiapan pembukaan empat rute baru yang akan menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penyangga seperti Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya.
    “Uji coba ini merupakan bagian dari persiapan pembukaan empat rute baru yang akan menghubungkan Jakarta dengan Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya,” kata dia.
    Sebelumnya, Pramono Anung mengumumkan rencana pembukaan empat
    rute baru Transjabodetabek
    yang menghubungkan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
    “Kami juga akan membuka empat rute baru Transjabodetabek Bekasi, Depok, Tangerang, dan sebagainya. Kami akan buka,” ucap Pramono, Senin (24/3/2025).
    Menurut Pramono, empat rute ini dipilih untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saat berkegiatan di Jakarta. “Karena bagaimanapun tanpa melakukan itu, maka orang kerja di rumahnya masih memakai kendaraan di rumahnya, baik motor atau mobil,” kata dia.
    Empat rute baru yang akan diluncurkan ini adalah via Bekasi–Cawang (wilayah timur), Kota Wisata–Cawang (wilayah selatan), Alam Sutera–Blok M (wilayah barat) dan Binong–Grogol (wilayah barat).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 5
                    
                        TNI: Tentara Masuk UI Diundang Mahasiswa Inisial F dan Pengamanan Kampus
                        Nasional

    5 TNI: Tentara Masuk UI Diundang Mahasiswa Inisial F dan Pengamanan Kampus Nasional

    TNI: Tentara Masuk UI Diundang Mahasiswa Inisial F dan Pengamanan Kampus
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)
    TNI
    Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, kedatangan prajurit ke Univesitas Indonesia (
    UI
    ) karena diundang oleh salah satu mahasiswa yang dikenal baik.
    Undangan tersebut, kata dia, ditujukan untuk Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok.
    “Dandim Depok diundang/diajak oleh Seorang Mahasiswa atas nama F dan Kabagpam (Kepala Bagian Pengamanan -red) UI atas nama AR, yang memang dikenal baik oleh Dandim, untuk diskusi, ngobrol,” kata Kristomei saat dihubungi
    Kompas.com
    , Jumat (18/4/2025).
    Kristomei mengatakan kedatangan prajurit TNI saat itu dilakukan setelah pulang bertugas sehingga saat masuk kampus, anggotanya masih memakai seragam.
    Dia mengatakan obrolan antara tentara dengan mahasiswa hanyalah pembicaraan biasa.
    “Tidak ada kegiatan TNI yang memantau kegiatan diskusi mahasiswa di UI. Itu narasi yang menyudutkan dan berlebihan,” ujarnya.
    Sebelumnya, Beredar kabar viral di media sosial,
    tentara masuk kampus

    Universitas Indonesia
    (UI) saat ada kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Pihak rektorat UI menyatakan tidak mengundang TNI masuk area kampusnya.

    Kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu (16/4) pukul 23.00 WIB malam lalu.
    Malam itu, mahasiswa sedang menggelar Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusgiwa UI. Pihak yang hadir adalah perwakilan BEM pelbagai kampus dan organisasi mahasiswa lain dari seluruh Indonesia. Mereka membahas isu kebangsaan.
    Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa.
    “Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com, tadi.

    Kompas.com sudah berusaha menghubungi pihak
    BEM UI
    , yakni melalui nomor kontak narahubung bernama Ibnu sebagaimana tercantum di akun Instagram BEM UI, untuk mendapatkan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Namun hingga berita ini diunggah, belum ada tanggapan dari BEM UI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Polisi Diserang Warga Saat Tangkap Ketua Ormas di Depok, 1 Mobil Ludes Dibakar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 April 2025

    Kronologi Polisi Diserang Warga Saat Tangkap Ketua Ormas di Depok, 1 Mobil Ludes Dibakar Megapolitan 18 April 2025

    Kronologi Polisi Diserang Warga Saat Tangkap Ketua Ormas di Depok, 1 Mobil Ludes Dibakar
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Polisi diserang massa saat menangkap ketua organisasi masyarakat (ormas) berinisial TS di Kampung Baru,
    Cimanggis
    , Depok, Jawa Barat, Jumat (18/4/2025) dini hari. Ketua ormas tersebut merupakan 
    tersangka penganiayaan
    dan kepemilikan senjata api 
    Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso mengatakan, insiden ini berawal ketika 14 personel tiba di kediaman pelaku menggunakan empat kendaraan roda empat sekitar pukul 01.30 WIB.
    Penjemputan dilakukan setelah tersangka dua kali tak memenuhi panggilan polisi terkait kasus penganiayaan dan kepemilikan senjata api.
    “Jadi kegiatan yang kami lakukan adalah melaksanakan perintah membawa tersangka dan saksi terhadap seseorang yang pada waktu itu diketahui berada di Kampung Baru,” kata Bambang kepada wartawan, Jumat.
    Saat bertemu tersangka, petugas langsung menunjukkan surat perintah penangkapan.
    Begitu mengetahui akan ditangkap, tersangka justru melawan hingga menimbulkan kegaduhan.
    “Terjadi pergumulan yang cukup sengit dan ada suara ribut yang cukup besar dan peristiwa itu segera diketahui oleh lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
    Keributan ini ternyata sampai ke telinga warga lingkungan kediaman pelaku.
    Warga pun langsung berkerumun dan menyerang petugas.
    “Peristiwa itu diketahui oleh lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar yang mengetahui melakukan penyerangan terhadap personel kami,” jelas Bambang.
    Selanjutnya, petugas langsung membawa pelaku ke salah satu mobil polisi yang tak jauh dari lokasi.
    Saat hendak bergegas ke Markas Polres Metro Depok, empat kendaraan kepolisian itu dikejar warga.
    “Ada yang dengan sepeda motor, hingga akhirnya mencapai pintu Kampung Baru yang ada portalnya,” ungkapnya.
    Mobil yang membawa pelaku berhasil tiba di kantor kepolisian sekitar pukul 02.00 WIB meski sempat terhalang portal lingkungan tempat tinggal pelaku.
    Sementara tiga lainnya berhasil dikejar dan langsung diamuk massa.
    Ketiga
    mobil dirusak
    menggunakan balok kayu hingga membuat kaca jendela mobil pecah.
    Terdapat pula satu unit dibakar dan satu kendaraan lainnya dibalik di tengah jalan.
    Dalam peristiwa ini, tak ada satu pun anggota kepolisian yang terluka.
    “Kalau dari personel kami luka terbuka enggak ada. Alhamdulillah, antara enggak ada atau belum pada merasakan sakit gitu, masih berusaha mengatasi situasi,” ucap Bambang.
    Belakangan diketahui bahwa tersangka merupakan salah satu ketua organisasi masyarakat (ormas).
    Massa yang menyerang polisi diduga mempunyai keterikatan dengan jabatan yang diemban tersangka.
    “Ketua Ormas daerah situ ya, juga mungkin dia tuh seperti apa ya, kalau di antropologi kayak patron client gitu ya, hubungannya dengan warga sekitar,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Diserang Warga di Depok, Dipicu Penangkapan Ketua Ormas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 April 2025

    Polisi Diserang Warga di Depok, Dipicu Penangkapan Ketua Ormas Megapolitan 18 April 2025

    Polisi Diserang Warga di Depok, Dipicu Penangkapan Ketua Ormas
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
     Polisi diserang warga saat menangkap tersangka penganiayaan dan kepemilikan
    senjata api
    berinsial TS di kawasan Harjamukti, Cimanggis, Kota
    Depok
    pada Jumat (18/4/2025) dini hari.
    Penyerangan ini dipicu penangkapan tersangka yang merupakan seorang ketua organisasi masyarakat (ormas).
    Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso menduga bahwa tersangka dan warga mempunyai relasi.

    Ketua ormas
    daerah situ ya, juga mungkin dia tuh seperti apa ya, kalau di antropologi kayak patron client gitu ya, hubungannya dengan warga sekitar,” ujar Bambang kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).
    Adapun penangkapan TS dilatarbelakangi adanya laporan penganiayaan dan kepemilikan senjata api.
    Dalam proses penyelidikan, polisi telah dua kali memanggil tersangka namun tak dipenuhi.
    “Terhadap dua perkara tersebut, seseorang ini sudah dilakukan pemanggilan sebanyak dua kali, untuk tiap-tiap LP-nya, namun tidak dipenuhi,” jelasnya.
    Saat penangkapan dilakukan, petugas turut dibekali dengan dua surat perintah penangkapan.
    Satu surat perintah penangkapan sempat ditunjukkan kepada tersangka.
    “Sedangkan surat perintah satu lagi belum sempat ditunjukkan karena sudah terjadi keributan,” ungkap dia.
    Sebelumnya, polisi diserang massa saat hendak menangkap TS di kediamannya, Kampung Baru, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (18/4/2025) dini hari.
    Insiden penyerangan bermula ketika 14 personel tiba di kediaman pelaku menggunakan empat mobil sekitar pukul 01.30 WIB.
    Setibanya di lokasi, petugas langsung menunjukkan surat perintah penangkapan.
    Begitu mengetahui akan ditangkap, pelaku justru melawan hingga menimbulkan kegaduhan.
    Keributan ini ternyata sampai ke telinga warga lingkungan kediaman pelaku. Warga yang mengetahui langsung menyerang petugas.
    Selanjutnya, petugas membawa pelaku ke salah satu mobil polisi yang tak jauh dari lokasi.
    Saat hendak bergegas ke Markas Polres Metro Depok, empat kendaraan kepolisian itu dikejar warga.
    Mobil yang membawa pelaku berhasil tiba di kantor kepolisian sekitar pukul 02.00 WIB meski sempat terhalang portal lingkungan tempat tinggal pelaku. Sedangkan tiga kendaraan lain tertahan di lokasi.
    Dalam insiden, tiga mobil polisi rusak parah di bagian kaca akibat hantaman balok kayu dan dibakar massa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fenomena Tentara Masuk Kampus Jadi Sorotan, dari Udayana hingga UI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 April 2025

    Fenomena Tentara Masuk Kampus Jadi Sorotan, dari Udayana hingga UI Nasional 18 April 2025

    Fenomena Tentara Masuk Kampus Jadi Sorotan, dari Udayana hingga UI
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Fenomena
    tentara masuk kampus
    menjadi perhatian publik akhir-akhir ini. Kini giliran kampus
    Universitas Indonesia
    (
    UI
    ) yang didatangi “pak tentara”. Namun sebelumnya, sudah ada kampus lain yang lebih dulu merasakan perkembangan kehadiran
    TNI
    di kampus.
    5 Maret 2025, nota kesepahaman diteken antara
    Universitas Udayana
    (Unud) dan TNI ANgkatan Darat (AD). Tajuk MoU itu adalah “Sinergitas di Bidang Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi.
    Rektor Unud I Ketut Sudarsana dan Kapendam IX/Udayana Kolonel Agung Udayana sama-sama menepis intervensi militer di ruang akademik.
    BEM Udayana merespons keras MoU antara kampusnya dan TNI. Dia menilai MoU itu mengancam independensi institusi pendidikan.
    Pemerhati militer dari ISEAS-Yusof Ishak Institute, Made Supriatma menilai RUU TNI menjadi justifikasi dan selanjutnya TNI masuk ke ruang sipil lewat pelbagai kerja sama, termasuk dengan kampus. Dia mengkhawtirkan dampak psikologis dari fenomena ini.
    “Mereka itu
    intimidating
    , punya kemampuan untuk mengintimidasi, dan orang Indonesia merasa bahwa militer lebih superior dari orang sipil karena mereka pegang senjata,” kata Made. “Jadi konsekuensi yang paling jelas saya kira adalah bahwa kemudian kampus bisa saja lebih dikendalikan oleh kekuatan kekerasan ketimbang kekuatan berpikir,”
    kata Made Supriatma
    .
    14 April 2025, pria berseragam TNI mendatangi diskusi Kelompok Studi
    Mahasiswa
    Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS) di samping Auditorium 2 Kampus 3
    UIN Walisongo
    , Semarang, Jawa Tengah.
    Diskusi
    mahasiswa
    itu berjudul “Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-bayang Militer bagi Kebebasan Akademik”. Diberitakan Kompas.com, diskusi itu dihadiri pria tak dikenal, duduk, dan mengikuti diskusi.
    Rektor KSMW Ryan Wisnal mengungkapkan bahwa kehadiran pria itu membuat peserta kaget. Kemudian, ada lagi dua pria, salah satunya berseragam TNI, muncul di diskusi. Pria berseragam itu menanyakan identitas peserta diskusi dan tema yang dibahas.
    Belakangan diketahui, pria berseragam itu adalah Sertu Rokiman, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil Ngaliyan Kelurahan Tambak Aji.
    Markas Besar (Mabes) TNI memastikan tidak berkepentingan mencampuri urusan internal kampus, termasuk diskusi yang digelar mahasiswa. Hal ini ditegaskan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen Kristomei Sianturi.
    “TNI sangat menghormati kebebasan akademik di lingkungan pendidikan dan tidak memiliki kepentingan untuk mencampuri urusan internal kampus,” kata Kapuspen, kepada wartawan, Kamis (17/4) kemarin.
    Menurut aktivis LBH Semarang, Cornelius Gea, fenomena serupa juga terjadi di Jepara, Pekalongan, dan Tegal. Ia menyebut kasus-kasus pengawasan dan intimidasi meningkat setelah gelombang penolakan terhadap RUU TNI pada Maret 2025.
    ”Tidak cuma massa aksinya yang didatangi, tetapi juga keluarga mereka. Jadi intel-intel dari kepolisian, TNI, bahkan ormas itu ke rumah massa aksi untuk menanyakan perihal keberadaan para massa aksi ini,” ujar Cornelius.
    Kabar terbaru, fenomena tentara masuk kampus terjadi di UI, kampus besar yang terletak di Kota Depok, Jawa Barat, sebelah selatan Jakarta.
    Beredar kabar viral di media sosial, kehadiran sejumlah anggota TNI di area Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, Depok, dikabarkan terpantau pada Rabu, 16 April 2025, pukul 23.00 WIB.
    Malam itu, mahasiswa sedang menggelar Konsolidasi Nasional Mahasiswa di Pusgiwa UI. Pihak yang hadir adalah perwakilan BEM pelbagai kampus dan organisasi mahasiswa lain dari seluruh Indonesia. Mereka membahas isu kebangsaan.

    Direktur Hubungan Masyarakat UI, Arie Afriansyah, menyatakan bahwa Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dalam acara konsolidasi mahasiswa yang tengah berlangsung di Pusgiwa.
    “Terkait hal tersebut, pihak Rektorat UI tidak pernah mengundang militer untuk hadir dan mengikuti acara konsolidasi mahasiswa yang diadakan di Pusgiwa,” tegas Arie kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).
    “UI menghormati setiap kegiatan mahasiswa yang berlangsung di kampus. Apalagi kegiatan tersebut sudah mendapatkan izin,” kata Arie.
    Secara umum, pihak TNI mengatakan tidak ada intimidasi yang dijalankan lembaganya terhadap kegiatan kemahasiswaan kampus-kampus.
    Kerja sama antara TNI dan kampus-kampus sudah sejak dulu berlangsung. Tak ada perintah negara kepada TNI untuk mengawasi kampus-kampus.
    “Tidak ada perintah. Kerja sama kampus dengan TNI sudah sering dilakukan,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).
    “Tidak ada intimidasi. Kampus itu mitra strategis,” imbuhnya.
    Belakangan, isu kembalinya dwifungsi ABRI (sekarang TNI) dari Orde Baru memang menjadi perhatian banyak orang. Momentumnya adalah ketika ramai protes RUU TNI. Kata Brigjen Kristomei, ini tidak ada hubungannya dengan UU TNI.
    “Ya nggak dong,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari Kartini, Pintu Khusus untuk Perempuan Tersedia di Transjakarta, MRT, dan LRT
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 April 2025

    Hari Kartini, Pintu Khusus untuk Perempuan Tersedia di Transjakarta, MRT, dan LRT Megapolitan 18 April 2025

    Hari Kartini, Pintu Khusus untuk Perempuan Tersedia di Transjakarta, MRT, dan LRT
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan perhatian khusus kepada perempuan dalam rangka memperingati
    Hari Kartini
    , yang jatuh pada tanggal 21 April 2025.
    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta akan menyediakan pintu masuk khusus (gate khusus) bagi penumpang perempuan pada layanan transportasi publik seperti
    Transjakarta
    ,
    MRT
    Jakarta, dan
    LRT
    Jakarta.
    Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari kebijakan layanan transportasi gratis sehari penuh pada Senin, (21/4/2025) untuk penumpang perempuan.
    “Mekanismenya akan disiapkan gate khusus bagi pelanggan gratis baik di Transjakarta, MRT, dan LRT,” kata Syafrin, dikutip dari
    Antara
    .
    Pintu khusus ini dirancang untuk memberikan kenyamanan ekstra kepada penumpang perempuan, sekaligus mengantisipasi lonjakan penumpang yang memanfaatkan layanan gratis pada momen peringatan Hari Kartini.
    Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang sebelumnya mengumumkan kebijakan layanan transportasi umum gratis untuk momen spesial tersebut.
    Tidak hanya terbatas pada Hari Kartini, Pemprov DKI juga akan menggratiskan transportasi umum pada 24 April 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Transportasi Nasional.
    Layanan transportasi umum gratis pada 24 April tersebut diberikan untuk seluruh penumpang, baik laki-laki maupun perempuan.
    Pada hari tersebut seluruh penumpang dapat menggunakan Transjakarta BRT dan Non-BRT, MRT Jakarta dan LRT Jakarta secara gratis sehari penuh.
    “Pada 24 April bertepatan dengan Hari Angkutan Nasional, Pemprov DKI Jakarta juga akan menghadirkan layanan transportasi gratis sepanjang hari yang meliputi Transjakarta (BRT, Non-BRT dan Mikrotrans), MRT Jakarta dan LRT Jakarta,” ujar Syafrin.
    Sebelumnya, Pemprov DKI juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah di wilayah sekitar Jakarta untuk memperluas manfaat layanan transportasi ini hingga wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
    Program layanan gratis transportasi umum tersebut akan diberikan kepada 15 golongan masyarakat.
    Mereka yang termasuk dalam kategori penerima manfaat dapat mendaftarkan diri melalui Bank DKI maupun aplikasi resmi dari masing-masing layanan transportasi, yaitu Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.
    Proses pendaftaran mencakup verifikasi data, validasi, produksi kartu, hingga aktivasi dalam bentuk fisik atau digital.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Transjakarta, LRT, dan MRT sediakan pintu khusus bagi perempuan

    Transjakarta, LRT, dan MRT sediakan pintu khusus bagi perempuan

    Ilustrasi bus Transjakarta tengah menaikkan dan menurunkan penumpang di salah satu halte. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    Transjakarta, LRT, dan MRT sediakan pintu khusus bagi perempuan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Jumat, 18 April 2025 – 20:13 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyediakan gate (pintu) khusus bagi penumpang perempuan pada layanan Transjakarta, MRT, dan LRT dalam rangka layanan gratis memperingati Hari Kartini tanggal 21 April.

    “Mekanismenya akan disiapkan gate khusus bagi pelanggan gratis baik di Transjakarta, MRT, dan LRT,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo melalui pesan singkatnya yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Penyediaan gate khusus ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Gubernur Jakarta Pramono Anung tentang rencana menggratiskan transportasi umum pada Hari Kartini.

    Selain  Hari Kartini, Pemprov DKI Jakarta juga akan menggratiskan transportasi umum pada 24 April 2025 yang bertepatan dengan peringatan Hari Transportasi Nasional.

    “Pada 24 April bertepatan dengan Hari Angkutan Nasional, Pemprov DKI Jakarta juga akan menghadirkan layanan transportasi gratis sepanjang hari yang meliputi Transjakarta (BRT, Non-BRT dan Mikrotrans), MRT Jakarta dan LRT Jakarta,” kata Syafrin.

    Terkait realisasi dari program tersebut, Pemprov DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan dinas terkait di luar Jakarta untuk menyiapkan layanan transportasi umum secara gratis bagi 15 golongan masyarakat untuk mendukung akses mobilisasi warga Jakarta, Bogor, Depok. Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    Adapun 15 golongan masyarakat penerima manfaat tersebut yakni PNS Pemprov DKI Jakarta, pensiunan PNS, tenaga kontrak Pemprov DKI Jakarta, siswa penerima KJP Plus, penghuni Rusunawa, Tim Penggerak PKK, dan karyawan bergaji setara UMP.

    Nantinya, mereka dapat mendaftarkan diri melalui skema pendaftaran di Bank DKI.

    Pendaftaran juga dapat dilakukan melalui aplikasi Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Pendaftaran meliputi proses pendaftaran, verifikasi, validasi data, produksi dan distribusi kartu, hingga aktivasi kartu dalam bentuk fisik maupun digital.

    Sumber : Antara

  • Kronologi Polisi Diserang Warga Saat Tangkap Ketua Ormas di Depok, 1 Mobil Ludes Dibakar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 April 2025

    Polisi Diserang Warga di Depok, Berawal Perlawanan Tersangka Penganiayaan Saat Ditangkap Megapolitan 18 April 2025

    Polisi Diserang Warga di Depok, Berawal Perlawanan Tersangka Penganiayaan Saat Ditangkap
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Sebanyak 14 personel Reskrim Polres Metro
    Depok
    diserang warga saat menangkap tersangka
    penganiayaan
    dan kepemilikan senjata api, TS, di kediamannya, Kampung Baru, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (18/4/2025) dini hari.
    Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso menjelaskan, insiden penyerangan bermula ketika belasan personel tiba di kediaman pelaku menggunakan empat mobil sekitar pukul 01.30 WIB.
    Setibanya di lokasi, petugas langsung menunjukkan surat perintah penangkapan.
    Begitu mengetahui akan ditangkap, pelaku justru melawan hingga menimbulkan kegaduhan.
    “Terjadi pergumulan yang cukup sengit dan ada suara ribut yang cukup besar dan peristiwa itu segera diketahui oleh lingkungan sekitarnya,” ujar Bambang kepada wartawan, Jumat.
    Keributan ini ternyata sampai ke telinga warga lingkungan kediaman pelaku. Warga pun langsung berkerumun dan menyerang petugas.
    “Peristiwa itu diketahui oleh lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar yang mengetahui melakukan penyerangan terhadap personel kami,” jelas Bambang.
    Selanjutnya, petugas langsung membawa pelaku ke salah satu mobil polisi yang tak jauh dari lokasi.
    Saat hendak bergegas ke Markas Polres Metro Depok, empat kendaraan kepolisian itu dikejar warga.
    “Ada yang dengan sepeda motor, hingga akhirnya mencapai pintu Kampung Baru yang ada portalnya,” ungkapnya.
    Mobil yang membawa pelaku berhasil tiba di kantor kepolisian sekitar pukul 02.00 WIB meski sempat terhalang portal lingkungan tempat tinggal pelaku. Sedangkan tiga kendaraan lain tertahan di lokasi.
    “Nah tiga kendaraan yang tertinggal di lokasi tersebutlah yang dibakar atau dirusak oleh warga Pondok Rangon,” ungkap dia.
    Dalam insiden, tiga mobil polisi rusak parah di bagian kaca akibat hantaman balok kayu dan dibakar massa.
    Bambang juga memastikan tak ada satu pun anggotanya yang terluka dalam insiden ini.
    “Kalau dari personel kami luka terbuka enggak ada. Alhamdulillah, antara enggak ada atau belum pada merasakan sakit gitu, masih berusaha mengatasi situasi,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi jelaskan penyebab terbakarnya mobil di kawasan Pondok Ranggon

    Polisi jelaskan penyebab terbakarnya mobil di kawasan Pondok Ranggon

    tersangka tersebut telah mendapat dua laporan polisi yang pertama terkait tindak pidana perusakan atau perbuatan tidak menyenangkan dan kedua adalah terkait undang-undang darurat senjata api

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menjelaskan kebakaran kendaraan roda empat di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon disebabkan tindakan Kepolisian dari Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok.

    Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Bambang Prakoso menjelaskan peristiwa tersebut terjadi saat melaksanakan penangkapan seorang tersangka.

    “Jadi kegiatan yang kami lakukan adalah melaksanakan perintah membawa tersangka dan saksi kepada seseorang yang pada waktu itu diketahui berada di Kampung Baru, Harjamukti, Depok, ” kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat.

    Bambang menjelaskan tersangka tersebut telah mendapat dua laporan polisi yang pertama terkait tindak pidana perusakan atau perbuatan tidak menyenangkan dan kedua adalah terkait undang-undang darurat senjata api, sudah dilakukan pemanggilan namun tidak dipenuhi.

    Ia menambahkan kemudian terbitlah surat perintah membawa tersangka untuk diambil keterangannya di Mako Polres Metro Depok.

    “Sekitar pukul 01.30 WIB, Tim Satreskrim Polres Depok sejumlah 14 personel mendatangi lokasi untuk mencari orang tersebut, kemudian dari lokasi berhasil didapatkan yang bersangkutan,” katanya.

    Namun ketika proses penjelasan dari surat perintah membawa, langsung mendapatkan perlawanan dari yang bersangkutan.

    “Terjadi pergumulan yang cukup sengit dan ada suara ribut yang cukup keras dari peristiwa itu yang diketahui oleh lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar yang mengetahui kejadian itu kemudian menyerang personel kami,” jelas Bambang.

    Dalam upaya itu akhirnya yang bersangkutan berhasil kami amankan dan dinaikkan ke satu mobil untuk dibawa ke Polres, pada kegiatan tersebut personel kami datang ke lokasi dengan empat mobil.

    “Nah ketika seseorang ini naik mobil, kendaraan jalan, seluruh rombongan mobil ini dikejar oleh warga setempat.

    Mobil pertama sebenarnya sudah sempat terhadang namun personel berusaha semaksimal mungkin, agar tiba di Polres Metro Depok, namun tiga kendaraan yang lainnya tertahan di lokasi.

    “Nah tiga kendaraan yang tertinggal di lokasi tersebutlah yang dibakar atau dirusak oleh warga Pondok Ranggon,” ucap Bambang.

    Sebelumnya beredar sebuah video yang diunggah oleh akun media sosial instagram @infocibubur._, dalam video tersebut terlihat sejumlah mobil rusak dan terbakar.

    “Mobil terbalik, di depan Jalan Dahlan (samping TPU Pondok Ranggon) Jumat sekitar pukul 05.20 WIB,” tulis akun tersebut.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025