kab/kota: Depok

  • UMKM Dilarang Jualan di Bahu Jalan Margonda Saat CFD, Pemkot Depok Sediakan Area Khusus
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Mei 2025

    UMKM Dilarang Jualan di Bahu Jalan Margonda Saat CFD, Pemkot Depok Sediakan Area Khusus Megapolitan 2 Mei 2025

    UMKM Dilarang Jualan di Bahu Jalan Margonda Saat CFD, Pemkot Depok Sediakan Area Khusus
    Penulis
    DEPOK, KOMPAS.com – 
    Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menegaskan, bahwa pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (
    UMKM
    ) tidak diperbolehkan berjualan di sepanjang bahu Jalan Margonda selama pelaksanaan
    Car Free Day
    (
    CFD
    ).
    Kebijakan ini disampaikan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Mohamad Thamrin.
    Thamrin menyatakan, bahwa selama CFD berlangsung, seluruh pelaku UMKM akan dipusatkan di kawasan
    Depok Open Space
    (DOS) 1 dan 2 di area Balai Kota, bukan di bahu jalan Margonda.
    “UMKM dipusatkan di DOS 1 dan 2. Tidak ada yang diperbolehkan menggunakan bahu jalan Margonda,” ujar Thamrin, Kamis (1/5/2025), dikutip dari situs resmi Pemkot Depok.
    Adapun UMKM yang dilibatkan merupakan binaan dari sejumlah dinas, termasuk DKUM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata), serta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3).
    Para pedagang diwajibkan membawa perlengkapan mandiri, seperti tenda, meja, dan alat jualan lainnya.
    DKUM Kota Depok memperkirakan ruang yang tersedia dapat menampung sekitar 50 tenda, dengan produk yang dipamerkan mencakup kuliner, kerajinan tangan, hingga produk khas daerah.
    Sebagai upaya pemerataan kesempatan bagi para UMKM, DKUM Kota Depok akan menggunakan sistem rolling.
    Artinya, pelaku UMKM akan bergiliran tampil dan menjajakan produknya di DOS 1 dan 2 agar setiap pelaku usaha memiliki kesempatan yang sama.
    “Kami juga minta para pelaku UMKM untuk menjaga kebersihan. Itu menjadi syarat utama dalam kegiatan ini,” tegas Thamrin.
    Kebijakan ini diambil guna menjaga ketertiban, kenyamanan pejalan kaki, dan estetika kawasan CFD di pusat Kota Depok, sekaligus memberikan ruang usaha yang tertata bagi UMKM lokal.
    Untuk diketahui, CFD Jalan Margonda akan berlangsung setiap Minggu pukul 06.00–09.00 WIB, mulai 4 Mei 2025.
    Kegiatan CFD akan menempati sisi barat Jalan Margonda dari U-Turn Jalan Dahlia hingga Simpang Juanda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pendaftaran Pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta 2025 Dibuka, Remaja se-Jabodetabek Bisa Daftar – Halaman all

    Pendaftaran Pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta 2025 Dibuka, Remaja se-Jabodetabek Bisa Daftar – Halaman all

    Pendaftaran Pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta dibuka hingga 9 Mei 2025, terbuka bagi remaja usia 18 sampai 25 tahun dan berdomisili di Jabodetabek.

    Tayang: Jumat, 2 Mei 2025 17:17 WIB

    Instagram @dutabahasadkijakarta

    PEMILIHAN DUTA BAHASA – Grafis Pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta 2025 diambil dari Instagram @dutabahasadkijakarta pada Jumat (2/5/2025). Pendaftaran Pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta dibuka hingga 9 Mei 2025, terbuka bagi remaja usia 18 sampai 25 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pendaftaran Pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta 2025 resmi dibuka sampai 9 Mei 2025. 

    Duta Bahasa merupakan generasi muda yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia dan pelestarian bahasa daerah serta mampu berbahasa asing untuk meningkatkan fungsi bahasa Indonesia di tingkat internasional. 

    Ajang Pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta 2025 dapat diikuti oleh remaja yang berusia 18-25 tahun dan berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). 

    Pendaftar wajib berpendidikan minimal SMA/sederajat.

    Pendaftaran Pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta 2025 dilakukan melalui tautan s.id/PildubasDKIJakarta2025.

    Berikut ini persyaratan pendaftaran pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta 2025:

    Warga Negara Indonesia
    Berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang atau Bekasi dibuktikan dengan kartu identitas wilayah setempat atau surat keterangan domisili
    Tidak pernah menjadi pemenang 1-3 di pemilihan Duta Bahasa di tingkat provinsi pada tahun-tahun sebelumnya
    Berusia 18-25 tahun pada 1 Agustus 2025
    Pendidikan minimal lulusan SMA/sederajat
    Belum menikah
    Mahir berbahasa Indonesia dan menguasai bahasa ibu dan asing
    Memiliki keterampilan seni dan budaya
    Sehat secara jasmani dan rohani, tidak pernah terlibat tindakan kriminal dan asusila, serta tidak pernah melakukan tindakan penyalahgunaan obat terlarang.

    Berkas Persyaratan Daftar Duta Bahasa DKI Jakarta 2025

    Adapun berikut berkas pesyaratan yang wajib dilampirkan saat melakukan pendaftaran pemilihan Duta Bahasa DKI Jakarta 2025:

    Pindaian Kartu Tanda Penduduk (KTP);
    Surat keterangan domisili (jika tempat tinggal tidak sama dengan KTP);
    Pindaian kartu tanda mahasiswa, surat keterangan mahasiswa atau ijazah akhir;
    Foto diri seluruh badan menghadap depan;
    Foto diri setengah badan menghadap depan;
    Tautan video di TikTok atau Instagram tentang “Jika Saya Menjadi Duta Bahasa” (video berdurasi 30-60 detik dan diunggah dengan mencantumkan tagar #PildubasDKIJakarta2025, #DubasBadanBahasa, dan #DubasKemendikdasmen).

    Informasi lebih lanjut mengenai Duta Bahasa DKI Jakarta 2025, kunjungi akun Instagram resmi @dutabahasadkijakarta.

    (Tribunnews.com/Nurkhasanah)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sebut Banyak Anak Cenderung Miskin, Dedi Mulyadi Usulkan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos

    Sebut Banyak Anak Cenderung Miskin, Dedi Mulyadi Usulkan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melemparkan wacana kontroversial terkait program kesejahteraan masyarakat. Dalam rapat koordinasi yang digelar di Gedung Balai Kota Depok pada Selasa, (29/4/2025) lalu, Dedi mengusulkan agar kontrasepsi permanen untuk pria, yakni vasektomi, dijadikan sebagai salah satu syarat bagi masyarakat prasejahtera untuk menerima bantuan sosial.

    Menurut Dedi, langkah ini bertujuan untuk menekan angka kemiskinan yang selama ini kerap berkaitan dengan tingginya jumlah anak dalam keluarga.

    “Karena hari ini kan yang cenderung anaknya banyak tuh cenderung miskin,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Dedi juga menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan insentif sebesar Rp 500 ribu kepada pria yang bersedia menjalani vasektomi.

    “Kemarin di Bandung sudah, nanti tiap Rabu ada kegiatan vasektomi dan yang divasektomi dikasih insentif Rp 500 ribu oleh gubernur,” ucapnya.

    Ia menuturkan, selama ini dirinya sering dimintai bantuan untuk membiayai proses persalinan yang tidak sedikit.

    “Lahiran itu enggak tanggung-tanggung loh, 25 juta, 15 juta karena rata-rata caesar, dan itu rata-rata anak keempat, anak kelima,” ungkapnya.

    Bagi Dedi, menjadi orang tua tidak hanya soal menikah dan punya anak, tetapi juga menyangkut kesiapan finansial dan tanggung jawab dalam membesarkan anak.

    “Nah, kalau orang tidak punya kemampuan untuk membiayai kelahiran, membiayai kehamilan, membiayai pendidikan, ya jangan dulu ingin menjadi orang tua dong,” tegasnya.

    Karena itu, ia mendorong agar para penerima berbagai bentuk bantuan sosial mulai dari biaya kelahiran, rumah sakit, bantuan pangan non-tunai, subsidi listrik, hingga beasiswa anak ikut serta dalam program keluarga berencana (KB), khususnya vasektomi bagi pria.

  • Kaesang Pangarep Datangi Ruang Kerja Wali Kota Depok – Page 3

    Kaesang Pangarep Datangi Ruang Kerja Wali Kota Depok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep mendatangi ruang kerja Wali Kota Depok, Supian Suri, Jumat (2/5/2025). Kedatangan Kaesang didampingi pengurus PSI, salah satunya Fenty Noverita.

    Kedatangan Kaesang ke Balai Kota Depok sekitar pukul 08.00 WIB dan disambut Supian Suri di pintu masuk Balai Kota Depok. Kaesang sempat diberikan selendang kain dan diarahkan untuk memasuki ruangan Balai Kota Depok.

    Wali Kota Depok sempat mengajak Kaesang dan rombongan untuk sarapan pagi di Balai Kota Depok. Setelah itu, Supian bersama Kaesang duduk bersama sambil melakukan pembicaraan terhadap Kota Depok.

    Supian Suri mengatakan, pertemuannya dengan Kaesang merupakan agenda silaturahmi dengan Pemerintah Kota Depok. Pada pertemuan tersebut sempat terdapat diskusi antara Supian dan Kaesang terhadap perkembangan Kota Depok.

    “Tadi ketemu Mas Kaesang beliau silaturahim, beliau nanya perkembangan Depok,” ujar Supian, Jumat (2/5/2025).

    Supian tidak menjelaskan secara merinci terhadap pembicaraan dengan pengurus PSI di Balai Kota Depok. Namun dia menekankan, Kaesang sekaligus Ketum PSI mendukung program Pemerintah Kota Depok.

    “Prinsipnya beliau atas nama Ketum PSI, siap mendukung program-program yang dijalankan oleh pemerintah Kota Depok,” ucap Supian.

  • Pemkot Depok Pelajari Mekanisme Pendidikan Militer untuk Anak Nakal – Page 3

    Pemkot Depok Pelajari Mekanisme Pendidikan Militer untuk Anak Nakal – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Depok sedang mempelajari arahan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait pembinaan terhadap anak-anak nakal di markas militer.

    Diketahui, Purwakarta telah menjalani arahan tersebut dan mendidik pelajar atau anak-anak nakal yang kerap tawuran dibina di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Purwakarta.

    Wali Kota Depok, Supian Suri, mengatakan Pemerintah Kota Depok sedang menjajaki dari sisi penganggaran terhadap anak-anak nakal yang akan dibina di kesatuan TNI.

    Setelah melakukan penjajakan, Pemerintah Kota Depok akan melaksanakan arahan Gubernur Dedi Mulyadi.

    “Dari sisi penganggaran kita coba pelajari yang digulirkan oleh Purwakarta, nanti seperti apa, mudah-mudahan juga bisa kita implementasikan di Kota Depok,” ujar Supian, Jumat (2/5/2025).

    Supian menjelaskan, pembinaan terhadap anak nakal yang kerap tawuran atau kenakalan remaja lainnya sedang dipelajari. Terdapat dua mekanisme yang akan dilakukan Pemkot Depok terhadap penanganan anak nakal sesuai arahan Gubernur Jawa Barat.

    “Ada dua kemungkinan. Pertama, kita buat lagi seperti yang dilakukan di sana atau kita bergabung saja,” kata Supian.

    Supian berharap di Kota Depok tidak telalu banyak sisa atau anak-anak nakal yang akan menjalani pendidikan militer di kesatuan TNI. Hal itu membuat Pemerintah Kota Depok tidak perlu membangun tempat atau pembinaan terhadap siswa nakal.

    “Mudah-mudahan kan gak terlalu banyak jumlah yang masuk kategori itu, sehingga kita cukup mengirimkan, kita ikut pembiayaan biar enggak terlalu harus buat punya sekolah masing-masing,” ujar Supian.

    Supian akan mempelajari kembali terkait pengiriman anak nakal Kota Depok ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Purwakarta. Apabila Kota Depok bergabung dengan kesatuan tersebut, akan dikaji kembali terkait dukungan yang diperlukan.

    “Jadi kita lihat, kalau memang bisa digabung di sana kita ikut berkontribusi seperti apa. Sampai saat ini belum ada (anak nakal),” kata Supian.

    Baca juga Dedi Mulyadi Beberkan Kriteria Siswa Nakal yang Bakal Dimasukkan ke Barak Militer

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana menerapkan program wajib militer bagi anak-anak yang bermasalah. Kebijakan ini diharapkan jadi solusi tuntas untuk menangani kenakalan remaja.

  • Wali Kota Depok Berharap Pembangunan Flyover Juanda Bisa Dilakukan Tahun Ini – Page 3

    Wali Kota Depok Berharap Pembangunan Flyover Juanda Bisa Dilakukan Tahun Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Depok bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU)meninjau lokasi pembangunan flyover Juanda. Di mana, di Jalan Raya Juanda terdapat persilangan kendaraan yang akan memasuki Tol Cinere-Jagorawi.

    “Ya hari ini alhamdulillah saya bersama Pak Dedi dari Kementerian PU meninjau, melihat rencana pembangunan flyover Juanda,” kata Wali Kota Depok Supian Suri di lokasi, Jumat (2/5/2025).

    Dia menjelaskan, pembangunan ini sebagai bentuk niat pemerintah daerah untuk mengatasi kemacetan khususnya di Jalan Raya Juanda, Depok.

    “Kita ingin ini bisa menjadi salah satu solusi yang hari ini masih dikeluhkan, kemacetan di Jalan Juanda,” jelas Supian.

    “Dan hari ini, Alhamdulillah dengan dukungan Kementerian PU, Insyaallah apa yang menjadi harapan kita akan dibangunkan oleh Kementerian PU, untuk flyover mengurai kemacetan dan juga memastikan keselamatan pengguna jalan,” sambungnya.

    Supian berharap, pembangunan tersebut bisa dilakukan tahun ini. “Kami berharap sih tahun ini sudah dibangun,” ucap dia.

    Supian mengungkapkan, berdasarkan dari hasil peninjauan lapangan dan diskusi diperkirakan pembangunan flyover Jalan Raya Juanda akan dilaksanakan selama lima bulan.

    Untuk menyukseskan pembangunan tersebut, Pemerintah Kota Depok akan mempercepat pembuatan detail enginering design (DED).

    “Mudah-mudahan kita bisa percepat DED dan yang lainnya, sehingga mudah-mudahan tahun ini bisa terlaksana di akhir tahun sudah bisa selesai,” ungkap Supian.

     

  • Kata DFSK soal Wuling EV Van yang Bisa Ganggu Pasar Gelora E

    Kata DFSK soal Wuling EV Van yang Bisa Ganggu Pasar Gelora E

    Jakarta

    PT Sokonindo Automobile selaku produsen mobil-mobil DFSK di Indonesia mengomentari kemunculan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut digadang-gadang akan menjadi penantang berat DFSK Gelora E.

    Sebelum kemunculan Wuling EV Van, DFSK Gelora E merupakan satu-satunya kendaraan listrik di segmen komersial ringan. Bahkan, mobil yang telah meluncur empat tahun lalu tersebut banyak dipakai sebagai armada angkutan umum, shuttle bandara, ambulans dan lainnya.

    Kini, DFSK Gelora E harus siap-siap menghadapi persaingan ketat menghadapi Wuling EV Van yang akan dijual massal mulai kuartal ketiga tahun ini. Meski demikian, perusahaan yang bermarkas di Cikande, Jawa Barat itu tak gentar dengan kompetisi.

    “Memang kalau di komersial BEV kan hanya 1 persen ya dan itu dihuni Gelora E. Ya kita sesama brand saling mendukung lah, kalau mereka me-launching yang sama-sama komersial EV, kita mendukung,” ujar Doni Putra Oktan selaku Head of Marketing & Sales PT Sokonindo Automobile saat ditemui di Kemayoran, Jakarta Pusat.

    DFSK Gelora E Foto: Dok. DFSK

    Menurutnya, DFSK Gelora E dengan bodinya yang lebih kompak bisa menjangkau daerah-daerah pelosok atau jalanan sempit. Sebab, dalam banyak kasus, barang atau paket pengiriman justru lebih sering diantar ke kawasan-kawasan tersebut.

    “Kenapa? Karena kita punya USP (unique selling point) yang lebih kompak. Jadi bisa masuk-masuk ke daerah Depok, Ciganjur, Cinere atau Teluk Gong. Biasanya kalau ngirim-ngirim paket kan masuk gang. Jadi dengan Gelora E lebih gampang manuver karena bodinya kompak,” tuturnya

    “Jadi kalau yang sebelah launching mobil yang lebih besar atau panjang, mereka memiliki advantages masing-masing, tapi kami yakin Gelora E bisa menjangkau kebutuhan,” kata dia menambahkan.

    Sebagai catatan, meski harganya belum diumumkan, namun Wuling EV Van sudah bisa dipesan melalui skema prebooking di 150 dealer resmi di Indonesia. Sementara konsumen yang berminat bisa membayar booking fee atau tanda jadi Rp 5 juta/unit.

    Wuling Motors resmi mengenalkan Wuling EV Van di pameran Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2025. Kendaraan komersial listrik tersebut menjadi produk EV keempat pabrikan yang dikenalkan di Indonesia, Selasa (29/4/2025). Foto: Rifkianto Nugroho

    Wuling EV Van punya tubuh yang tergolong jangkung, dimensi panjangnya 5.010 mm, tinggi 1.960 mm, lebar 1.800 mm dan kapasitas kargonya 6,5 m3. Selain itu, pintu sampingnya bisa dibuka selebar 777 mm dan pintu belakangnya 366 mm.

    Wuling EV Van dibekali motor listrik dengan semburan tenaga 75 kW. Sementara baterainya 56,2 kWh dengan jangkauan maksimum 400 km. Kemudian untuk mengecas baterai dari 30 ke 80 persen hanya memerlukan waktu 30 menit dengan teknologi fast charging.

    Sayangnya, pabrikan belum mengungkap fitur detail kendaraan tersebut. Bahkan, unit yang dipajang di PEVS 2025 juga masih menggunakan setir kiri. Namun, yang jelas, EV Van akan tersedia dalam varian Blind Van dan Mini Bus.

    (sfn/dry)

  • Hercules Minta Maaf ke Sutiyoso, ‘Sentil’ Balik Mantan Panglima Gatot: Aku Salah Apa?

    Hercules Minta Maaf ke Sutiyoso, ‘Sentil’ Balik Mantan Panglima Gatot: Aku Salah Apa?

    GELORA.CO – Ketua Umum GRIB Rosario de Marshall atau akrab disapa Hercules menyatakan permohonan maafnya ke mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso. Ia mengaku salah ucap dengan pernyataannya terkait ‘mulut bau tanah’. 

    “Saya minta maaf ke pak Sutiyoso, saya minta maaf sebesar-besarnya karena pak Sutiyoso dari Komandan Khusus Baret Merah, saya sangat hormat saya sangat kagum, atas salah ucap itu saya minta maaf,” ujar Hercules dalam keterangannya dari video yang beredar, Jumat (2/5/2025)

    Kendati begitu, ia sangat menyayangkan pernyataan dari mantan Panglima TNI (Purn) Jenderal Gatot Nurmantyo. Hercules bertanya-tanya apa salahnya sehingga ‘diserang’ habis oleh pernyataan Gatot.  “Saya tidak menghargai Anda, bengis banget itu,’ aku salah apa,” ujarnya. 

    Hercules menyindir pernyataan Gatot yang menyebutnya terlibat premanisme dan ‘kurang ajar’. Padahal, kata Hercules, ia selama ini sudah memperbaiki diri menjadi orang baik.

    Selama 17 tahun, tempatnya tak putus untuk memberikan santunan buat para yatim piatu. Ia juga bolak balik ke Tanah Suci untuk mengajak orang-orang buat umroh gratis dengan uang yang halal. 

    “Pak Gatot yang saya muliakan, mantan bapak panglima TNI saya sedih loh, bapak sangat luar biasa gemes (ke saya), aku juga manusia biasa,” kata Hercules menekankan. 

    Padahal, kata Hercules, bapak Sutiyoso yang terkait dengan pernyataannya saja diam. Sementara Gatot seperti orang kebakaran jenggot.  “Saya punya dosa apa sama pak Gatot. Tolong pak Gatot jangan mengganggu saya,” katanya.  

    Hercules berharap Gatot bisa mengoreksi pernyatannya. Pun demikian halnya ia yang mengoreksi statemen yang salah. “Jika memaafkan kita saling memaafkan.”

    Perkara ini bermula ketika Hercules menyentil purnawirawan yang mengajukan tuntutan untuk mendepak Wakil Presiden Gibran. Menurut Hercules, Gibran merupakan wakil yang dipilih oleh rakyat. Gibran mendampingi Presiden Prabowo saat Pilpres. “Ini karena di Pilpres (2024) kalah,” ujarnya.

    Hercules lantas secara khusus menyebut nama Sutiyoso. Ia meminta Sutiyoso tidak usah menyinggung masalah ormas. Ia menyebut mulut Sutiyoso sudah bau tanah. “Mulutnya sudah bau tanah berdoa meminta Allah mau dipanggil sama Allah,” katanya.

    Mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo lantas menyatakan kegeramannya terhadap Hercules. Menurut Gatot, Hercules sudah kurang ngajar dengan menghina Sutiyoso dan para purnawirawan TNI. 

    “Hercules kurang ajar ini orang, tidak tahu diri merasa paling hebat,” ujar Gatot dalam podcast yang diunggah di akun Youtube Refly Harun, Kamis (1/5/2025). 

    Gatot menegaskan, Sutiyoso yang juga mantan gubernur DKI Jakarta merupakan purnawirawan baret merah Kopasssus. Sutiyoso tidak mungkin ingin melakukan kudeta. 

    “Sutiyoso bintang tiga, saya juga purnawirawan, tak kau anggap, kau ngomong seenak perutmu, Ingat kau dulu TBO (tenaga bantuan operasi Timor Timur) bisa ke Jakarta pakai apa, (jasa) purnawirawan juga, gak sopan, kamu ini kan preman memakai pakaian ormas (GRIB),” kata Gatot dengan nada tinggi. 

    Gatot mengaku bisa membuktikan soal GRIB yang dinilainya bermasalah. “Saya bisa buktikan, di Jabar kalau ingin didukung GRIB cintai dulu GRIB baru cintai rakyat. Pakai dong otakmu (Hercules)! gubernur harus mencintai rakyat terlebih dulu, karena gubernur dipilih rakyat.”

    Perkara kedua yang membuat Gatot marah adalah kasus di Depok. Polisi yang melaksanakan ketertiban dan melindungi rakyat, kata ia, justru mendapat perlawanan oleh anggota ormas.  “Ketika mau menangkap, justru dilawan dan dikepung, negara apa ini, mobilnya bakar,” katanya.

  • Mantan Panglima TNI Marah Hercules Sebut Sutiyoso ‘Bau Tanah’, Ungkap Masa Lalu Sang Ketum GRIB JAYA

    Mantan Panglima TNI Marah Hercules Sebut Sutiyoso ‘Bau Tanah’, Ungkap Masa Lalu Sang Ketum GRIB JAYA

    TRIBUJAKARTA.COM – Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo marah besar kepada Ketua Umum GRIB JAYA, Rosario de Marshall atau biasa dipanggil Hercules.

    Pasalnya, Hercules dianggap menghina Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI (Purn) Sutiyoso yang dianggap bau tanah.

    Menanggapi hal tersebut, Gatot menilai Hercules merupakan sosok yang kurang ajar dan tidak tahu diri.

    “Dia merasa paling hebat, gitu. Kalau sudah pensiun enggak ada mata kirinya dia tuh enggak dianggap itu ya kan,” kata Gatot Nurmantyo dikutip TribunJakarta.com dari akun youtube Refly Harun Official, Kamis (1/5/2025).

    Kata Jenderal Bintang Empat itu tegas bahwa Sutiyoso maupun Purnawirawan TNI tidak pernah menyatakan akan kudeta.

    “Fitnah itu,” imbuhnya.

    Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa Sutiyoso bukanlah orang sembarangan. 

    Mantan Gubernur DKI Jakarta itu merupakan purnawirawan baret merah di Kopassus. 

    “Bintang tiga, jenderal, saya juga purnawirawan tidak kau anggap, kau ngomong seenak perutmu saja itu,” tegas Gatot.

    “Ingat kau dulu TBO (Tenaga Bantuan Operasi), kau bisa ke Jakarta pakai apa? Sudah purnawirawan juga yang bawa kamu ke sini. Kok ngomong seenaknya kayak gitu? Tidak sopan. Sudah jadi raja kau? kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kalau itu preman,” tambah Gatot.

    Selain itu, Gatot Nurmantyo marah terkait kejadian di Depok. Dimana mobil polisi dibakar oleh anggota GRIB.

    “Kalau saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi sudah enggak ada. Ini bahaya untuk negara kesatuan Republik Indonesia,” kata Gatot.

    Gatot menegaskan ucapan Hercules tidak hanya menghina pensiunan Kopassus tetapi juga Presiden Prabowo Subianto. 

    Pasalnya, Prabowo pernah menjabat sebagai Pangkostrad dan Danjen Kopassus

    “Kau bilang bau-bau tanah lagi. Saya juga bau tanah. Yang sopan bicara kepada para purnawirwan itu. Enggak ada satupunakan mengkhianati negara akan kudeta enggak ada. Justru mendukung,” kata Gatot.

    Gatot mengatakan para purnawirawan TNI merupakan orang yang mencintai negara. Oleh karena itu, para purnawirawan prajurit TNI mendukung Prabowo Subianto.

    “Purnawirawan-purnawirawan yang di situ, yang bicara itu mereka adalah orang-orang gila. Gila mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia termasuk presiden saya. Dia itu gila mencinta negara. Kau apa jasanya terhadap negara? Hidup di negara ini ya yang sopan santun,” ungkapnya.

    Mantan Panglima TNI itu mengaku tidak pernah berbicara keras. Namun, ia menuturkan harus menggunakan bahasa preman bila berbicara kepada preman.

    Gatot pun kembali mengungkit rekam jejak Sutiyoso yang tidak mudah meraih pangkat jenderal bintang tiga. 

    “Mereka berdarah-darah termasuk saya juga berdarah-darah di Timor Timur,” katanya.

    Gatot mengingatkan negara akan mengalami kehancuran bila sudah dikuasai preman.  

    “Negara tidak boleh ada preman dan itu harus diberantas karena itu membuat pabrik-pabrik lari ke Vietnam, itu jadi masalah,” ujarnya. 

    Sutiyoso Kecewa

    Sutiyoso kecewa dengan organisasi masyarakat (ormas) yang menggunakan seragam baret merah bak Kopassus.

    Sebagai purnawirawan jenderal TNI bintang tiga tiga yang menjabat Wadanjen Kopassus (1992-1993), Sutiyoso memahami betapa besar perjuangannya untuk bisa mendapatkan baret merah.

    Sutiyoso berbicara soal seragam ormas terkait opininya menyetujui wacana revisi Undang-Undang (UU) Ormas yang digulirkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

    “Bagaimana kita itu untuk mendapatkan baret merah enam bulan latihannya, dari Batujajar, ke gunung hutan, jalan 10 hari ke Cilacap ke Nusakambangan pakai baret merah, tahu-tahu dipakai ormas-ormas ini, kita sangat kecewa lah,” kata Sutiyoso.

    Pria yang karib disapa Bang Yos itu berharap, jika UU Ormas benar-benar akan direvisi, maka harus ada aturan soal seragam.

    “Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi Undang-Undang Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian.”

    “Saya tidak nyaman melihat ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara,” kata Bang Yos.

    Alasan lain Bang Yos menyetujui revisi UU Ormas adalah karena pengalamannya 11 tahun di Jakarta.

    Ia pernah menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997.

    Setelahnya 10 tahun ia menjabat Gubernur Jakarta.

    Selama itu, ia bersinggungan dengan ormas, yang menurutnya berperilaku bak preman.

    “Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan,” kata Sutiyoso.

    Hercules Ngamuk

    Mendengar pernyataan Sutiyoso, Hercules ngamuk.

    Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

    Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

    Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    “Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

    Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

    “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Buka-bukaan, Ini Daftar RS dan Prodi dengan Kasus Bullying PPDS Terbanyak di Indonesia

    Buka-bukaan, Ini Daftar RS dan Prodi dengan Kasus Bullying PPDS Terbanyak di Indonesia

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menerima 2.668 pengaduan terkait bullying atau perundungan di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sejak Juni 2023. Setelah diverifikasi, sebanyak 632 di antaranya terbukti sebagai tindakan perundungan.

    Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus bullying ini terjadi di berbagai jenis rumah sakit, mulai yang di bawah naungan Kemenkes, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), hingga rumah sakit swasta. Perundungan ini melibatkan tenaga medis di berbagai program studi (prodi).

    Menkes Budi menambahkan bahwa perundungan ini bentuknya beragam. Sekitar 57 bentuk perundungan merupakan non-fisik dan non-verbal, yakni 91 kasus pembiayaan di luar kebutuhan pendidikan, dengan kisaran puluhan hingga ratusan juta rupiah.

    Diikuti 91 kasus pengaduan tugas jaga di luar batas wajar, 50 kasus penugasan untuk kepentingan pribadi konsulen atau senior, dan terakhir 98 kasus pengucilan atau pengabaian. Bentuk perundungan lain adalah kekerasan verbal hingga 34 persen, seperti sebutan tidak pantas yang terlihat di jaringan komunikasi PPDS.

    “Yang fisik biasanya disuruh mengunyah cabai, harus push up, makan telur mentah, disuruh berdiri selama 7 sampai 8 jam, ini hampir di semua pengaduan itu terjadi,” ungkap Menkes Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

    Berikut adalah daftar rumah sakit dengan kasus perundungan terbanyak yang telah dikurasi oleh Kementerian Kesehatan.

    Rumah Sakit Kemenkes

    RSUP Kandou Manado 77 kasusRSUP Hasan Sadikin 55 kasusRSUP IGNG Ngoerah 42 kasusRSUP Dr Sardjito 36 kasusRSUPN Dr Cipto Mangunkusumo 32 kasusRSUP Moh. Hoesin Palembang 29 kasusRSUP Dr Kariadi 28 kasusRSUP H. Adam Malik 27 kasusRSUP Dr. M. Djamil 22 kasusRSUP Dr Wahidin Sudirohusodo 15 kasus

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    RSUD Zainal Abidin Banda Aceh 31 kasusRSUD Moewardi Surakarta 21 kasusRSUD Saiful Anwar Malang 10 kasusRSUD Dr Soetomo Surabaya 9 kasusRSUD Arifin Ahmad 5 kasusRSUD Ulin Banjarmasin 4 kasusRSUD Provinsi NTB 3 kasusRSUD Semara Ratih Tabanan 3 kasusRSUD Sosodoro Bojonegoro 2 kasusRSUD Gorontalo 2 kasus

    RS Universitas

    RS Universitas Diponegoro Semarang 10 kasusRS Universitas Kristen Indonesia 3 kasusRSGM Universitas Airlangga 3 kasusRS Universitas Indonesia Depok 2 kasusRS Universitas Sriwijaya Palembang 1 kasusRS Universitas Hasanuddi Makassar 1 kasusRS Universitas Andalas Padang 1 kasusRS Lambung Mangkurat 1 kasus

    FK Universitas

    Universitas Hasanuddin 8 kasusUniversitas Syah Kuala 8 kasusUniversitas Andalas 8 kasusUniversitas Airlangga 7 kasusUniversitas Brawijaya 6 kasusUniversitas Indonesia 4 kasusUniversitas Sebelas Maret 4 kasusUniversitas Sumatera Utara 3 kasusUniversitas Padjajaran 3 kasusUniversitas Pembangunan Nasional 2 kasus

    RS Lainnya

    Rumah sakit swasta 19 kasusPuskesmas 3 kasusRumah sakit TNI/Polri 2 kasusKlinik kesehatan swasta 1 kasus

    NEXT: Prodi PPDS dengan laporan kasus bullying terbanyak

    Dari hasil koordinasi dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Menkes Budi mencatat sedikitnya ada 10 prodi PPDS dengan temuan kasus bullying atau perundungan terbanyak. Berikut catatannya:

    Prodi penyakit dalam: 80 kasusProdi bedah: 46 kasusProdi anestesi: 27 kasusProdi obgyn: 22 kasusProdi anak: 21 kasusProdi mata: 16 kasusProdi bedah plastik: 16 kasusProdi bedah saraf: 16 kasusProdi orthopedi:15 kasusProdi neurologi: 14 kasus

    Simak Video “Video: Menkes Sebut Kasus Bullying PPDS Undip Dokter Aulia Sudah P21”
    [Gambas:Video 20detik]