kab/kota: Depok

  • Masyarakat rayakan keberagaman hingga pawai budaya nusantara di puncak Lebaran Depok 2025

    Masyarakat rayakan keberagaman hingga pawai budaya nusantara di puncak Lebaran Depok 2025

    Sabtu, 17 Mei 2025 15:38 WIB

    Warga mengenakan pakaian adat saat mengikuti parade budaya nusantara di Jalan Boulevard, Grand Depok City, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (17/5/2025). Pawai budaya tersebut merupakan rangkaian utama dalam perayaan Lebaran Depok yang rutin digelar Pemerintah Kota Depok setiap tahun, yang diharapkan dapat menjadi sarana hiburan rakyat serta menjadi ajang memperkuat identitas budaya dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat Kota Depok. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/agr

    Warga mengenakan pakaian adat saat mengikuti parade budaya nusantara di Jalan Boulevard, Grand Depok City, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (17/5/2025). Pawai budaya tersebut merupakan rangkaian utama dalam perayaan Lebaran Depok yang rutin digelar Pemerintah Kota Depok setiap tahun, yang diharapkan dapat menjadi sarana hiburan rakyat serta menjadi ajang memperkuat identitas budaya dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat Kota Depok. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/agr

    Warga mengenakan pakaian adat saat mengikuti parade budaya nusantara di Jalan Boulevard, Grand Depok City, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (17/5/2025). Pawai budaya tersebut merupakan rangkaian utama dalam perayaan Lebaran Depok yang rutin digelar Pemerintah Kota Depok setiap tahun, yang diharapkan dapat menjadi sarana hiburan rakyat serta menjadi ajang memperkuat identitas budaya dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat Kota Depok. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/agr

  • Potret Aksi Lincah Petarung Tarung Derajat di Tengah Hiruk Pikuk CFD Depok

    Potret Aksi Lincah Petarung Tarung Derajat di Tengah Hiruk Pikuk CFD Depok

    Foto Health

    Averus Kautsar – detikHealth

    Senin, 02 Jun 2025 05:00 WIB

    Jakarta – Aksi atlet muda tarung derajat membuat pengunjung car free day (CFD) Depok berdecak kagum. Diharapkan olahraga bela diri ini lebih dikenal luas oleh masyarakat.

  • Kasus Tabrak Mahasiswa UGM, Keluarga Christiano Tepis Tudingan Netizen

    Kasus Tabrak Mahasiswa UGM, Keluarga Christiano Tepis Tudingan Netizen

    Jakarta, Beritasatu.com – Keluarga Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (21), tersangka penabrak mahasiswa Fakultas Hukum UGM Argo Ericko Achfandi (19) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menepis berbagai tudingan netizen terkait kasus tersebut. 

    Setia Budi Tarigan, ayah Christiano menegaskan kecelakaan itu sesungguhnya bukan sesuatu yang diinginkan, sehingga dia meminta maaf dan menyampaikan duka mendalam kepada keluarga almarhum Argo.

    “Pada kesempatan ini juga, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas kegaduhan yang terjadi akibat peristiwa ini termasuk tempat saya bekerja maupun institusi lain. Semua ini merupakan murni permasalahan keluarga kami,” ujar Setia dalam keterangannya yang diterima Beritasatu.com, Minggu (1/6/2025).

    Setia mengaku melihat dan mendengar banyak sekali berita tidak benar beredar di media sosial yang menghujat dirinya dan anaknya Christiano, antara lain mengatakan keluarganya membayar sejumlah uang kepada keluarga almarhum Argo.

    “Informasi itu tidak benar, kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan keluarga almarhum ananda Argo tentang hal itu, melainkan baru sebatas mengenai pemulangan jenazah sampai pada pemakaman,” katanya.

    Setia menegaskan sejak awal dirinya dan keluarga sangat ingin bersilaturahmi secara langsung dengan keluarga almarhum Argo ke rumah duka di Cilodong, Depok, Jawa Barat. 

    “Keinginan ini sudah beberapa kali kami sampaikan melalui perwakilan keluarga almarhum Argo. Namun kami sangat memahami keinginan tersebut belum dapat diwujudkan mengingat kondisi keluarga yang masih dalam suasana berkabung,” ujarnya.

    Setia menegaskan Christiano akan bersabar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. 

    “Adapun hal-hal lain yang berkembang terkait musibah ini, seluruhnya kami serahkan kepada aparat terkait dan kami mendukung penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan,” pungkasnya.

    Diketahui, Argo Ericko Achfandi tewas ditabrak oleh mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano, mahasiswa asal Jakarta Selatan di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Saat itu Argo Ericko mengendarai sepeda motor Honda Vario berpelat B 3373 PCG dan hendak berputar arah dari selatan ke utara. 

    Pada saat bersamaan, mobil BMW melaju dari arah yang sama di lajur kanan sehingga menabrak motor korban hingga terpental. 

  • Buka Suara! Ayah Penabrak Mahasiswa UGM Ungkap Hal Lain dari Peristiwa

    Buka Suara! Ayah Penabrak Mahasiswa UGM Ungkap Hal Lain dari Peristiwa

    Jakarta, Beritasatu.com – Setia Budi Tarigan, ayah Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (21), membeberkan hal lain setelah anaknya menabrak mahasiswa Fakultas Hukum UGM Argo Ericko Achfandi (19) hingga tewas di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Menurutnya, Christiano yang mengemudikan mobil BMW menunjukkan sikap tanggung jawab setelah menabrak Argo yang saat itu mengendarai motor Honda Vario.

    Setia menuturkan, saat kecelakaan tersebut, Christiano berteriak untuk meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong korban Argo.

    “Sampai dengan aparat kepolisian tiba di lokasi, Christiano tetap ada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri.”

    “Setelah itu Christiano dibawa oleh aparat ke Polresta Sleman. Sejak saat itu putra saya Christiano menjalani proses pemeriksaan sampai ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan,” tutur Setia dalam keterangan yang diterima Beritasatu.com, Minggu (1/6/2025).

    Cristiano pun, kata Setia, langsung meneleponnya memberi tahu tentang kecelakaan itu.  

    Merespons kecelakaan yang melibatkan putranya, Setia mengaku pada paginya langsung berangkat ke Yogyakarta. “Di Yogya saya langsung menuju Polresta Sleman untuk bertemu dengan putra saya Christiano,” ujarnya.

    Selanjutnya, dia menuju ke RS Bhayangkara untuk memberikan penghormatan kepada jenazah Argo dan berbicara langsung dengan ibu korban, Meiliana untuk menyatakan belasungkawa dan meminta izin  mengurus jenazah Argo sampai kepada pemberangkatannya ke rumah duka di Cilodong, Depok, Jawa Barat.

    Selain itu, Setia mengaku juga mengirimkan perwakilan keluarga untuk mengurus hal-hal yang dibutuhkan di rumah duka sampai pada pemakaman di keesokan harinya.

    Setia menegaskan keluarga berkomitmen untuk terus menjalani proses hukum ke depannya.

    “Dari awal di Polresta Sleman, saya bersama istri yang selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara dan tidak juga menggunakan pengamanan lainnya. Di saat-saat berat ini memang saya didampingi oleh beberapa teman, keluarga dan sahabat dekat kami,” ujarnya.

    Setia menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhum Argo.

    “Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada Ibu Melina dan keluarga yang telah kehilangan ananda Argo. Sungguh kami tidak mengharapkan sama sekali kejadian ini,” katanya.

    Diketahui, kecelakaan yang menewaskan Argo terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01.15 WIB. Saat itu, Argo yang mengendarai motor sedang putar balik, lalu tertabrak mobil BMW yang dikendarai Christiano.

  • Kotak Amal di Beji Depok Dicuri Pria Terekam CCTV, Pengurus Ikhlas

    Kotak Amal di Beji Depok Dicuri Pria Terekam CCTV, Pengurus Ikhlas

    Depok

    Sebuah video memperlihatkan aksi pria mencuri kotak amal di Jalan Kemiri Jaya, Beji, Depok. Polisi menyebut pengurus lingkungan setempat mengikhlaskan kotak amal yang dicuri tersebut.

    “Diselesaikan secara damai. Pengurus lingkungan dan atas persetujuan warga, menyatakan tidak akan membuat pelaporan,” kata Kapolsek Beji Kompol Josman saat dihubungi wartawan, Minggu (1/5/2025).

    Pengurus lingkungan mengikhlaskan uang di dalam kotak amal yang dicuri pelaku.

    “Pengurus lingkungan sudah mengikhlaskan uang yang ada di dalam kotak amal tersebut,” ucapnya.

    Sebelumnya, dari video yang dilihat detikcom, Minggu (1/6), terlihat pelaku mengenakan kaus berwarna hitam dan peci. Pelaku terlihat tengah duduk sembari berusaha membuka baut kotak amal menggunakan obeng.

    Pelaku sesekali menoleh sekitar dan berdiri untuk melihat situasi. Dia tampak kesulitan membuka kotak amal. Pelaku akhirnya pergi, dan kembali lagi namun sudah mengenakan jaket.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Christiano Bersih dari Alkohol dan Narkoba Saat Tabrak Mahasiswa UGM

    Christiano Bersih dari Alkohol dan Narkoba Saat Tabrak Mahasiswa UGM

    Jakarta, Beritasatu.com – Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (21) dinyatakan tidak dalam kondisi terpengaruh alkohol dan narkoba saat menabrak mahasiswa Fakultas Hukum UGM Argo Ericko Achfandi (19) hingga tewas di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    “Perlu saya tegaskan bahwa ketika mengemudi, kondisi Christiano bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan, dan narkotika. Dan hal ini sudah dibuktikan oleh hasil tes urinenya yang semuanya negatif,” kata Setia Budi Tarigan, ayah Christiano dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025). 

    Setia menegaskan Christiano dan keluarganya akan bertanggung jawab penuh atas kecelakaan yang tidak diinginkan tersebut. Dia turut membantu pengurusan jenazah hingga pemakaman Argo Ericko, mahasiswa asal Cilodong Kota Depok, Jawa Barat.

    Setia menuturkan, setelah mendapat kabar kecelakaan pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01.15 WIB, dia langsung berangkat ke Yogyayakarta dan menuju Polresta Sleman untuk bertemu dengan putranya Christiano.

    Kemudian ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk memberikan penghormatan kepada jenazah Argo dan berbicara langsung dengan ibunda korban, Meiliana.

    Setia menuturkan saat kecelakaan tersebut, Christiano berteriak meminta bantu warga sekitar untuk menolong korban Argo. 

    “Dan sampai dengan aparat kepolisian tiba di lokasi, Christiano tetap ada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri,” ujarnya. 

    Setelah itu, Christiano dibawa oleh aparat ke Polresta Sleman untuk diperiksa. Christiano kemudian ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan.

    “Sebagai orang beriman dan warga negara yang taat, tentunya kami berkomitmen untuk terus menjalani proses hukum ke depannya. Dari awal di Polresta Sleman, saya bersama istri yang selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara ataupun tidak juga menggunakan pengamanan lainnya. Di saat-saat berat ini memang saya didampingi oleh beberapa teman, keluarga dan sahabat dekat kami,” ujarnya.

    Setia menegaskan kondisi Christiano bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan, dan narkotika, dibuktikan dengan hasil tes urine negatif. “Namun, kondisi yang serba mendadak itulah yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi,” ujarnya.

    Setia menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas kegaduhan yang terjadi akibat kecelakaan tersebut. 

    “Semua ini merupakan murni permasalahan keluarga kami,” katanya.

    Setia mengaku mendengar banyak sekali berita tidak benar beredar di media sosial yang menghujat keluarganya dan menuduh telah membayar sejumlah uang kepada keluarga almarhum Argo.

    “Informasi itu tidak benar, kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan keluarga almarhum ananda Argo tentang hal itu, melainkan baru sebatas mengenai pemulangan jenazah sampai pada pemakaman,” kata Setia.

    Setia menegaskan sejak awal, keluarganya sangat ingin bersilaturahmi secara langsung ke rumah duka di Cilodong, Depok. 

    “Keinginan ini sudah beberapa kali kami sampaikan melalui perwakilan keluarga almarhum Argo. Namun kami sangat memahami keinginan tersebut belum dapat diwujudkan mengingat kondisi keluarga yang masih dalam suasana berkabung,” ujarnya.

    “Kami juga mohon kepada masyarakat luas bersabar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Adapun hal-hal lain yang berkembang terkait musibah ini, seluruhnya kami serahkan kepada aparat terkait dan kami mendukung penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan,” pungkasnya.

    Diketahui, Argo Ericko Achfandi tewas ditabrak oleh mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano, mahasiswa asal Jakarta Selatan di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Saat itu Argo Ericko mengendarai sepeda motor Honda Vario berpelat B 3373 PCG dan hendak berputar arah dari selatan ke utara. 

    Pada saat bersamaan, mobil BMW melaju dari arah yang sama di lajur kanan sehingga menabrak motor korban hingga terpental. 

  • Ayah Christiano Penabrak Mahasiswa UGM Minta Maaf ke Keluarga Argo

    Ayah Christiano Penabrak Mahasiswa UGM Minta Maaf ke Keluarga Argo

    Jakarta, Beritasatu.com – Setia Budi Tarigan, ayah dari Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (21), tersangka penabrak mahasiswa Fakultas Hukum UGM Argo Ericko Achfandi (19) meminta maaf atas kecelakaan yang menewaskan korban.

    “Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena baru saat ini memberikan penjelasan atas berita-berita yang berkembang terkait musibah kecelakaan mobil anak saya di Jalan Palagan, Sleman, yang telah menyebabkan wafatnya ananda Argo Ericko Achfandhi,” kata Setia dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).

    Setia baru memberi penjalasan sekarang karena menghormati keluarga almarhum yang sedang berduka dalam melewati masa berkabung. Selain itu, dia masih harus melakukan pendampingan putranya yang sedang dalam proses pemeriksaan di kepolisian.

    Menurutnya, Christiano mengalami trauma setelah kejadian tabrakan di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (24/5/2025) dini hari yang menewaskan Argo Ericho.

    “Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada Ibu Melina dan keluarga yang telah kehilangan ananda Argo,” ujar Setia.

    “Sungguh kami tidak mengharapkan sama sekali kejadian ini,” sambunya.

    Setia menuturkan kronologi kejadian. Setelah mendapat telepon dari Christiano tentang kecelakaan tersebut sekitar pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01.15 WIB, dia langsung berangkat ke Yogyakarta.

    Setia kemudian mendatangi Polresta Sleman untuk bertemu dengan Christiano. Kemudian menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk memberikan penghormatan kepada jenazah almarhum Argo. 

    Setia juga sempat berbicara langsung dengan Ibunda Argo, Meiliana untuk menyatakan belasungkawa dan meminta izin untuk mengurus jenazah Argo sampai kepada pemberangkatannya ke rumah duka di Cilodong Kota Depok, Jawa Barat. 

    Selain itu, Setia juga mengaku telah mengirimkan perwakilan keluarga untuk mengurus hal-hal yang dibutuhkan di rumah duka sampai pada pemakaman di keesokan harinya.

    “Pada kesempatan ini izinkan sekali lagi saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada Ibunda Meiliana dan keluarga besar almarhum ananda Argo. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Saya dan istri saya, atas nama Christiano Tarigan memohon maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang sama-sama tidak kita inginkan ini,” katanya.

    Diketahui, Argo Ericko Achfandi tewas ditabrak oleh mobil BMW yang dikemudikan oleh Christiano, mahasiswa asal Jakarta Selatan di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Saat itu Argo Ericko mengendarai sepeda motor Honda Vario berpelat B 3373 PCG dan hendak berputar arah dari selatan ke utara. 

    Pada saat bersamaan, mobil BMW melaju dari arah yang sama di lajur kanan sehingga menabrak motor korban hingga terpental. 

  • Pemkot Depok tegaskan sanksi pidana jika ditemukan kecurangan SPMB

    Pemkot Depok tegaskan sanksi pidana jika ditemukan kecurangan SPMB

    Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah. ANTARA/Feru Lantara

    Pemkot Depok tegaskan sanksi pidana jika ditemukan kecurangan SPMB
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 01 Juni 2025 – 19:53 WIB

    Elshinta.com – Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah menegaskan akan menerapkan sanksi pidana jika ditemukan adanya kecurangan dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025.

    “Guna memperkuat integritas sistem, Pemkot Depok akan mengikat para pelaksana melalui perjanjian dan pernyataan komitmen. Jika ditemukan pelanggaran, sanksi hukum pidana akan diberlakukan,” kata Chandra di Depok, Minggu.

    Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk menyelenggarakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) secara jujur, berintegritas, dan bebas dari segala bentuk kecurangan.

    “Kami memastikan bahwa dalam pelaksanaan SPMB tidak ada praktik titip-menitip. Ini bentuk komitmen kami untuk menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat Depok,” tegas Chandra Rahmansyah.

    Ia menekankan, praktik-praktik curang seperti jual beli kursi tidak akan ditoleransi lagi dan pihaknya akan bertindak tegas terhadap segala bentuk manipulasi data, gratifikasi, dan pelanggaran lain yang mencederai proses penerimaan yang adil dan transparan.

    “Arahan Wali Kota sangat jelas, sistem ini harus bersih dari kecurangan dalam bentuk apa pun. Karena itu, kami mengumpulkan seluruh tenaga pendidik dan operator agar mereka sejalan dengan instruksi pimpinan,” lanjutnya.

    Chandra Rahmansyah mengingatkan, pelaksanaan SPMB adalah amanah besar, bukan hanya kepada pemerintah, tetapi juga kepada Tuhan dan bangsa.

    “Ini adalah tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan rakyat Indonesia. Ini ladang amal. Kami berharap mereka yang menjalankan tugas ini dengan niat baik akan mendapatkan balasan kebaikan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Wali Kota Depok Supian Suri secara tegas menyatakan, pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 akan bebas dari praktik titip-menitip, intervensi, maupun penyalahgunaan wewenang.

    “Segala keputusan dan proses yang akan berjalan menjadi kewenangan dan keputusan penuh panitia, sesuai aturan SPMB,” ujarnya.

    Ia menegaskan, tidak ada ruang bagi intervensi dalam proses seleksi masuk sekolah negeri.

    “Kami tidak bisa memaksakan seluruh siswa masuk dan bersekolah di sekolah negeri, karena ini akan berpengaruh pada kualitas pendidikan. Semua harus sesuai kapasitas,” tuturnya.

    Sumber : Antara

  • Ayah Christiano Bantah Beri Uang Damai ke Keluarga Argo: Hanya Urus Jenazah dan Pemakaman
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 Juni 2025

    Ayah Christiano Bantah Beri Uang Damai ke Keluarga Argo: Hanya Urus Jenazah dan Pemakaman Yogyakarta 1 Juni 2025

    Ayah Christiano Bantah Beri Uang Damai ke Keluarga Argo: Hanya Urus Jenazah dan Pemakaman
    Editor
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Setia Budi Tarigan, ayah dari Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan, tersangka kasus kecelakaan maut yang menewaskan mahasiswa Fakultas Hukum UGM, Argo Ericko Achfandhi, membantah keras tuduhan bahwa pihak keluarga telah memberikan uang kepada keluarga korban.
    Pernyataan tersebut disampaikan Setia Budi melalui surat resmi yang diterima redaksi Kompas.com pada Minggu (1/6/2025).
    Dalam surat itu, ia menyampaikan permintaan maaf sekaligus klarifikasi terhadap informasi yang beredar di media sosial.
    “Saya melihat dan mendengar banyak sekali berita tidak benar beredar di sosial media. Menghujat saya dan anak saya, yang antara lain mengatakan kami membayar dengan jumlah nilai tertentu kepada keluarga almarhum Argo,” tulis Setia Budi.
    Ia menegaskan, komunikasi yang dilakukan dengan keluarga korban hanya sebatas pengurusan jenazah dan pemakaman, bukan terkait uang ganti rugi atau “uang damai”.
    “Informasi itu tidak benar. Kami belum pernah membicarakan hal tersebut, hanya sebatas mengenai pemulangan jenazah hingga pemakaman,” lanjutnya.
    Setia Budi juga mengatakan, pihaknya telah mengupayakan silaturahmi ke rumah duka di Cilodong, Depok. Namun, keinginan tersebut belum dapat terwujud karena keluarga almarhum masih dalam masa berkabung.
    Dalam suratnya, ia juga menegaskan bahwa Christiano tidak melarikan diri dari lokasi kejadian dan dalam kondisi bersih dari alkohol maupun narkoba berdasarkan hasil tes urine.
    “Sampai aparat kepolisian tiba, Christiano tetap berada di lokasi dan tidak melarikan diri. Hasil tes urine-nya juga menunjukkan negatif dari pengaruh alkohol, obat-obatan, dan narkotika,” tulis Setia Budi.
    Christiano kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani proses hukum di Polresta Sleman.
    Keluarga menyatakan akan mematuhi proses hukum dan mendukung penegakan keadilan secara transparan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keluarga Christiano Tarigan Minta Maaf atas Kecelakaan yang Tewaskan Argo
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        1 Juni 2025

    Keluarga Christiano Tarigan Minta Maaf atas Kecelakaan yang Tewaskan Argo Yogyakarta 1 Juni 2025

    Keluarga Christiano Tarigan Minta Maaf atas Kecelakaan yang Tewaskan Argo
    Editor
    KOMPAS.com –
    Keluarga besar Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan akhirnya memberikan pernyataan resmi dan permintaan maaf atas kecelakaan maut yang melibatkan putranya, yang menyebabkan meninggalnya mahasiswa Fakultas Hukum UGM, Argo Ericko Achfandhi, pada Sabtu (24/5/2025) di Jalan Palagan, Sleman.
    Surat permintaan maaf tersebut diterima redaksi Kompas.com pada Minggu (1/6/2025).
    Surat itu ditandatangani langsung oleh ayah Christiano, Setia Budi Tarigan, yang menjelaskan kronologi kejadian dan menyampaikan belasungkawa mendalam.
    “Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada Ibu Melina dan keluarga yang telah kehilangan ananda Argo,” tulis Setia Budi Tarigan dalam suratnya.
    Ia mengatakan, baru buka suara perihal kecelakaan yang melibatkan anaknya karena menghormati masa berkabung keluarga almarhum.
    Dalam surat tersebut, Setia Budi mengungkapkan, “Saat kejadian, putera saya Christiano berteriak meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong korban ananda Argo. Sampai aparat kepolisian tiba, Christiano tetap berada di lokasi dan tidak melarikan diri.”
    Ia menambahkan bahwa Christiano telah menjalani proses pemeriksaan dan kini berstatus tersangka serta ditahan di Polresta Sleman.
    “Kami berkomitmen untuk menjalani proses hukum secara terbuka dan taat,” tegasnya.
    Ayah Christiano juga mengklarifikasi sejumlah informasi yang beredar di media sosial, khususnya soal dugaan adanya pembayaran kepada keluarga almarhum.
    “Informasi itu tidak benar. Kami belum pernah membicarakan hal tersebut, hanya sebatas pemulangan jenazah hingga pemakaman,” ujarnya.
    Berikut isi surat permohonan maaf keluarga Christiano:
    Assalaamu’alaykumwarahmatullahi wabarakatuhatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.
    Saya Setia Budi Tarigan sebagai orangtua Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan.
    Pertama-pertama saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena baru saat ini memberikan penjelasan atas berita-berita yang berkembang terkait musibah kecelakaan mobil anak saya di jalan Palagan, Sleman, yang telah menyebabkan wafatnya ananda Argo Ericho Achfandhi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM angkatan 2024.
    Hal ini disebabkan karena saya menghormati keluarga almarhum yang sedang berduka dalam melewati masa berkabung ini. Selain itu juga saya masih harus melakukan pendampingan kepada putra saya dalam proses pemeriksaan di kepolisian yang mana putra saya masih dalam keadaan trauma sejak kejadian.
    Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada Ibu Melina dan keluarga yang telah kehilangan ananda Argo.
    Sungguh kami tidak mengharapkan sama sekali kejadian ini.
    Izinkan saya memberikan sedikit kronologi peristiwa ini:
    Setelah mendapat telpon dari putera saya tentang kecelakaan tersebut sekitar jam 1.15 WIB di hari Sabtu 24 Mei 2025, pagi-pagi sekali saya segera berangkat ke Yogya dan setibanya di Yogya saya langsung menuju Polresta Sleman untuk bertemu dengan putera saya Christiano.
    Selanjutnya saya menuju RS Bhayangkara untuk memberikan penghormatan kepada jenazah almarhum Argo. Melalui perantara bapak kos Argo yang ada saat itu, saya diperkenankan langsung berbicara dengan Ibunda ananda Argo, yaitu Ibu Meiliana untuk menyatakan belasungkawa dan meminta izin untuk mengurus jenazah ananda Argo sampai kepada pemberangkatannya ke rumah duka di Cilodong Depok. Selain itu saya juga mengirimkan perwakilan keluarga untuk mengurus hal-hal yang dibutuhkan di rumah duka sampai pada pemakaman di keesokan harinya.
    Pada kesempatan ini izinkan sekali lagi saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada Ibunda Meiliana dan keluarga besar almarhum Ananda Argo. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Saya dan istri saya, atas nama Christiano Tarigan memohon maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang sama-sama tidak kita inginkan ini.
    Dapat saya sampaikan, bahwa saat kejadian kecelakaan tersebut, sesungguhnya putera saya Christiano berteriak untuk meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong korban ananda Argo. Dan sampai dengan aparat kepolisian tiba di lokasi, Christiano tetap ada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri. Setelah itu Christiano dibawa oleh aparat ke Polresta Sleman. Dan sejak saat itu putera saya Christiano menjalani proses pemeriksaan sampai ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Polresta Sleman.
    Sebagai orang beriman dan warga negara yang taat, tentunya kami berkomitmen untuk terus menjalani proses hukum ke depannya. Dari awal di Polresta Sleman, saya bersama istri yang selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara ataupun tidak juga menggunakan pengamanan lainnya. Di saat-saat berat ini memang saya didampingi oleh beberapa teman, keluarga dan sahabat dekat kami.
    Perlu saya tegaskan bahwa ketika mengemudi, kondisi Christiano bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan dan narkotika. Dan hal ini sudah dibuktikan oleh hasil test urine-nya yang semuanya Negatif. Namun, kondisi yang serba mendadak itulah, yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi.
    Pada kesempatan ini juga, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yg dirugikan atas kegaduhan yg terjadi akibat peristiwa ini termasuk tempat saya bekerja maupun institusi lain. Semua ini merupakan murni permasalahan keluarga kami.
    Saya melihat dan mendengar banyak sekali berita tidak benar beredar di sosial media. Menghujat saya dan anak saya, yang antara lain mengatakan kami membayar dengan jumlah nilai tertentu kepada keluarga almarhum Argo.
    Informasi itu tidak benar, kami belum pernah melakukan pembicaraan dengan keluarga almarhum ananda Argo tentang hal itu, melainkan baru sebatas mengenai pemulangan jenazah sampai pada pemakaman.
    Dan sesungguhnya sejak awal kami sangat ingin bersilahturahmi secara langsung ke rumah duka di Cilodong. Keinginan ini sudah beberapa kali kami sampaikan melalui perwakilan keluarga almarhum Argo. Namun kami sangat memahami keinginan tersebut belum dapat diwujudkan mengingat kondisi keluarga yang masih dalam suasana berkabung.
    Kami juga mohon kepada masyarakat luas bersabar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Adapun hal-hal lain yang berkembang terkait musibah ini, seluruhnya kami serahkan kepada aparat terkait dan kami mendukung penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan.
    Demikian pernyataan saya sampaikan dengan sebenar-benarnya.
    Terima kasih
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.