kab/kota: Depok

  • UGM Bekukan Status Mahasiswa Christiano Tarigan, Orang yang Tabrak Argo hingga Tewas

    UGM Bekukan Status Mahasiswa Christiano Tarigan, Orang yang Tabrak Argo hingga Tewas

    Budi juga membantah tudingan warganet yang menyebut keluarganya menawarkan sejumlah besar uang kepada keluarga almarhum Argo.

    “Informasi itu tidak benar. Kami belum melakukan pembicaraan pada keluarga almarhum Argo tentang hal itu,” tuturnya.

    Dalam tulisan itu, Budi Tarigan menyebut usai tabrakan. Christiano berusaha menolong Argo dan tidak ada niatan sama sekali melarikan diri. Setelah dinyatakan meninggal, pihaknya mendapatkan izin dari keluarga untuk mengurus jenazah Argo sampai pemberangkatannya di rumah duka di Depok.

    Tak hanya itu, Ia juga mengirimkan perwakilan keluarga untuk mengurus hal-hal yang dibutuhkan di rumah duka sampai pemakaman di keesokan harinya.

    “Semua ini baru disampaikan sekarang karena saya menghormati masa berduka keluarga yang sedang berkabung. Selain itu juga, saya masih harus melakukan pendampingan pada putra saya di kepolisian,” tutupnya.

  • Dari Depok, Suami-Istri Ini Berharap Dapat Kerja di Job Fair

    Dari Depok, Suami-Istri Ini Berharap Dapat Kerja di Job Fair

    Jakarta

    Bursa kerja atau job fair yang berlangsung di GOR Tanjung Duren, Grogol, Jakarta Barat menarik perhatian banyak pencari kerja dari berbagai latar belakang. Salah satunya ada sepasang suami-istri, Aji dan Dita, yang jauh-jauh datang dari Depok berharap ada peluang kerja baru yang bisa mereka dapat.

    Dita mengatakan dirinya bersama sang suami sengaja datang ke Job Fair tersebut mencari pekerjaan baru, khususnya untuk dirinya yang sudah cukup lama menjadi ibu rumah tangga. Berharap kini bisa kembali bekerja usai sang anak cukup besar untuk bisa ditinggal bersama kakek-neneknya di rumah.

    “Kalau saya soalnya sudah jadi ibu rumah tangga, sudah punya anak satu. Kan sempat resign tuh mengurus anak dulu, siapa tahu ada kerja lagi gitu,” kata Dita saat ditemui detikcom di lokasi, Selasa (3/6/2025).

    Dita mengatakan sebelum berhenti untuk mengurus anak, dirinya sempat bekerja di bidang logistik. Karenanya ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan baru di bidang serupa atau sesuai dengan pengalaman kerja sebelumnya.

    “Sebelumnya ada kerja di bidang logistik. Kalau bisa mah, syukur-syukur ada, usaha dulu. Kalau bisa untuk bantu keuangan lah,” terangnya.

    Sementara sang suami, Aji, mengaku saat ini masih bekerja di salah satu maskapai penerbangan sebagai akuntan pajak. Ia sendiri mengaku tidak terlalu ‘terburu-buru’ untuk keluar dari pekerjaannya saat ini dan mencari lowongan baru mengingat ketatnya persaingan di pasar tenaga kerja RI saat ini.

    Namun ia tetap sengaja mengambil cuti untuk datang ke Job Fair ini, mencari peruntungan bersama sang istri agar bisa mendapatkan referensi pekerjaan baru.

    Dalam hal ini, pertimbangan utama Aji dan sang istri dalam mencari pekerjaan baru adalah lokasi kantor yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Dengan begitu mereka dapat menghemat waktu perjalanan sehingga bisa mengurus keluarga.

    “Kalau sudah punya keluarga jarak penting, biar nggak habiskan waktu di jalan. Di kantornya (kerja) cepat yak, di jalannya haduh. Sampai rumah sudah malam lagi,” tegasnya.

    (igo/fdl)

  • Soal Pelanggaran HAM di Penulisan Ulang Sejarah, Fadli Zon Ingin "Tone" Positif
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Juni 2025

    Soal Pelanggaran HAM di Penulisan Ulang Sejarah, Fadli Zon Ingin "Tone" Positif Nasional 3 Juni 2025

    Soal Pelanggaran HAM di Penulisan Ulang Sejarah, Fadli Zon Ingin “Tone” Positif
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Kebudayaan
    Fadli Zon
    mengatakan, penulisan sejarah ulang yang dilakukan pemerintah akan memiliki nada positif, bukan untuk mencari-cari kesalahan di masa lalu.
    Hal ini disampaikan Fadli merespons kabar yang menyebut 
    term of reference 
    (TOR) sejarah yang disusun pemerintah hanya mencantumkan 2 kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.

    Tone
    kita adalah
    tone
    yang lebih positif. Karena kalau mau mencari-cari kesalahan, mudah. Pasti ada saja kesalahan dari setiap zaman, setiap masa,” ujar Fadli saat ditemui di Cibubur, Depok, Jawa Barat, Minggu (1/6/2025).
    Fadli menekankan, salah satu tujuan
    penulisan ulang sejarah Indonesia
    adalah mempersatukan bangsa dan kepentingan nasional.
    “Kita ingin sejarah ini Indonesia sentris. Mengurangi atau menghapus bias-bias kolonial. Kemudian, terutama untuk mempersatukan bangsa dan kepentingan nasional,” tutur dia.
    Selain itu, penulisan sejarah ulang dimaksudkan agar peristiwa di masa lalu bisa relevan untuk generasi saat ini.
    Terutama terkait prestasi dan capaian di masa lalu untuk memberikan semangat generasi penerus dengan belajar dari kesuksesan pendahulu.
    “Jadi yang kita inginkan tone-nya dari sejarah kita itu adalah
    tone
    yang positif. Dari era Bung Karno sampai era Presiden Jokowi dan seterusnya,” ucap dia.
    Fadli mengatakan, proyek bernilai Rp 9 miliar ini dikerjakan oleh 113 sejarawan dari 34 perguruan tinggi.
    Sebab itu, dia meminta publik tidak perlu khawatir karena yang menulis adalah pakar di bidang keilmuwan sejarah.
    Politikus Partai Gerindra ini juga menyebut, penulisan sejarah ulang akan dilakukan uji publik pada Juli 2025.
    “Jadi tidak perlu khawatir dan tentu kita akan melakukan uji publik nanti setelah ditulis,” kata dia.
    Sebelumnya, dalam acara
    Satu Meja The Forum Kompas TV
    , aktivis HAM Beka Ulung Hapsara menyoroti sudut pandang korban pelanggaran HAM berat masa lalu dalam penulisan sejarah ulang.
    “Ketika kami mendapat TOR (Term of Reference), peristiwa pelanggaran HAM yang berat itu hanya dua yang ada (dalam penulisan sejarah ulang), sementara kalau kita merujuk pada status hukum yang dikeluarkan Komnas, hasil penyelidikannya sampai saat ini ada 13 yang belum selesai,” kata dia.
    Menurut Beka, jika hal ini terjadi, korban pelanggaran HAM berat masa lalu akan semakin dilupakan, padahal mereka memiliki rasa trauma dan keadilan belum hadir.
    “Pada titik itu juga saya kira penting sebenarnya menghadirkan perspektif korban untuk ditulis dalam sejarah,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kejagung Duga Pembacokan Pegawai Kejaksaan di Depok karena Begal

    Kejagung Duga Pembacokan Pegawai Kejaksaan di Depok karena Begal

    JAKARTA – Kejaksaan Agung menduga kasus pembacokan terhadap seorang pegawai Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdakrimti) Kejagung berinisial DSK di Depok, Jawa Barat, merupakan aksi begal.

    “Kami berkesimpulan sementara ini bisa saja ada bentuk kejahatan-kejahatan, apakah dalam upaya begal, pencurian dan seterusnya,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar dilansir ANTARA, Senin, 2 Juni.

    Harli mengatakan dugaan ini didasari karena DSK selaku korban pembacokan merupakan seorang staf dan bukan jaksa yang terlibat perkara.

    “Artinya yang bersangkutan tidak menangani perkara,” katanya.

    Selain itu, dari investigasi Kejagung terhadap profil DSK, yang bersangkutan merupakan orang baik dan tidak terlibat dalam masalah.

    “Sudah dilakukan pengecekan, (DSK) sangat jauh dari hal-hal yang katakanlah ada perseteruan ataupun ada persoalan-persoalan di sana,” katanya.

    Kendati demikian, kasus ini masih terus didalami oleh Kejagung dan penyelidik kepolisian agar ditemukan pelaku yang bertanggung jawab.

    Sebelumnya, DSK menjadi korban pembacokan orang tidak dikenal ketika hendak pulang ke rumahnya di Kota Depok, Jawa Barat.

    Kapuspenkum mengungkapkan kejadian pembacokan ini berawal pada Jumat (23/5) sekitar pukul 21.00 WIB, saat DSK sempat berteduh di warung kopi karena hujan lebat.

    Usai hujan reda, DSK melanjutkan kembali perjalanan. Akan tetapi, pada hari Sabtu (24/5) sekitar pukul 02.30 WIB, DSK mendapatkan serangan dari penumpang sepeda motor arah berlawanan.

    Serangan itu terjadi di Jalan Pengasinan, Sawangan, Depok, dan lebih kurang berjarak 1 kilometer dari rumah DSK.

    “Tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang berboncengan langsung mendekati DSK sambil berteriak ‘sikat’, sambil mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan DSK,” ucap Kapuspenkum.

    Setelah mengayunkan senjata tajam, pelaku langsung melaju sambil meneriakkan “mampus lu”, kemudian meninggalkan DSK.

    Ketika DSK dibawa ke rumah sakit, yang bersangkutan melihat dua orang yang mengawasi pergerakan mobil yang mengantar DSK ke rumah sakit. Namun, tidak diketahui maksud dan tujuan pergerakan dua orang tersebut.

    Akibat kejadian ini, DSK menderita luka berat di pergelangan tangan kanan.

    Kasus ini telah mendapatkan atensi dari Polsek Bojongsari Polres Depok dan Polda Metro Jaya.

  • Pemkot Depok berlakukan jam malam bagi pelajar mulai Selasa

    Pemkot Depok berlakukan jam malam bagi pelajar mulai Selasa

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Pemkot Depok berlakukan jam malam bagi pelajar mulai Selasa
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Juni 2025 – 23:07 WIB

    Elshinta.com – Wali Kota Depok Supian Suri menyatakan akan mulai memberlakukan aturan pembatasan aktivitas malam hari hingga pukul 21.00 WIB bagi para pelajar di daerahnya mulai Selasa (3/6).

    “Kami menindaklanjuti apa yang menjadi arahan pak gubernur. Ini juga akan menjadi bagian dari peningkatan disiplin anak-anak Kota Depok, khususnya para pelajar,” ujar Supian di Depok, Senin.

    Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi sebagai bagian dari upaya meningkatkan disiplin dan perlindungan terhadap generasi muda.

    Ia menegaskan bahwa para pelajar tidak lagi diizinkan berkeliaran di luar rumah tanpa keperluan yang mendesak setelah pukul 21.00 WIB.

    “Tidak lagi berkeliling, berkeliaran di atas jam sembilan malam. Untuk itu kami mohon dukungan dari Bapak-Bapak TNI dan Polri untuk sama-sama kita mengontrol lingkungan,” jelasnya.

    Penerapan aturan ini akan melibatkan jajaran wilayah dan keamanan hingga tingkat bawah, termasuk camat, lurah, kapolsek, danramil, babinsa, dan bhabinkamtibmas.

    “Jangan sampai di atas jam sembilan anak-anak kita masih nongkrong-nongkrong. Kita ingin mereka kembali ke rumah, istirahat bersama keluarga di jam yang sudah tidak layak lagi mereka berada di luar,” lanjutnya.

    Supian menyebut kebijakan ini tidak dimaksudkan sebagai larangan kaku atau hukuman, melainkan sebagai upaya peningkatan disiplin dan perlindungan anak-anak dari potensi risiko di luar rumah pada malam hari.

    “Ya, istilahnya mungkin lebih kepada peningkatan disiplin buat anak-anak kita, bukan benar-benar disiplin keras harus jam sembilan sudah di rumah. Tapi kita kontrol. Istilahnya mungkin bisa digunakan istilah ‘jam malam’, tapi lebih pada penguatan disiplin anak-anak kita,” jelasnya.

    “Karena kita khawatir, di atas jam sembilan malam itu banyak risiko. Kalau mereka masih ada di luar, minimal mereka tidak tidur tepat waktu. Kita harap mereka kembali ke rumah, kecuali ada hal-hal yang urgent.”

    Wali Kota Depok memastikan bahwa aturan ini mulai diberlakukan efektif mulai besok, dan berharap seluruh pemangku wilayah serta masyarakat ikut mendukung dan mengawasi pelaksanaannya.

    Sumber : Antara

  • Pentingnya Peran Swasta untuk Menopang Perekonomian Masyarakat

    Pentingnya Peran Swasta untuk Menopang Perekonomian Masyarakat

    Depok: Peran swasta dinilai penting untuk menopang perekonomian masyarakat. Program kesejahteraan rakyat tidak akan cukup jika hanya dibebankan kepada pemerintah.
     
    SPV HSSE Distrik Tegalgede Pertamina Gas Operation West Java Area, Mala Oktaviani, mengatakan, usaha masyarakat yang mandiri menjadi pilar perekonomian Indonesia dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan.
     
    “Kami ingin terus tumbuh bersama warga, dan berharap terus berkolaborasi dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Mala saat menyalurkan paket sembako kepada masyarakat di Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. 

    Mala mengatakan, bantuan diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar serta meningkatkan taraf hidup warga. Bantuan diberikan kepada kelompok rentan dan kurang mampu, untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi beban ekonomi.
     
    “Kita sadar program kesejahteraan rakyat yang dilakukan pemerintah untuk meringankan. Tapi itu tidak akan cukup tanpa adanya peran sektor swasta. Perlu tanggung jawab sosial perusahaan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasional,” katanya.
     
    Mala menyebut penyaluran bantuan juga dilakukan secara selektif. Masyarakat yang terpilih telah terdata kelurahan agar tepat sasaran.
     
    Santunan ini menjadi bentuk penghargaan kepada masyarakat yang telah berperan aktif dalam kegiatan berbasis komunitas, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan.
     
    “Program ini tidak hanya memberikan bantuan, tapi juga memberikan penghargaan kepada warga yang aktif menjaga lingkungan dan kesehatan,” kata Lurah Cisalak Rini Ekasari.
     
    Pertagas berharap program ini dapat terus diperluas dan menginspirasi pihak lain untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh dan mandiri.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Diskon Listrik Dibatalkan, Warga: Kenapa Cuma Bikin Senang Sebentar?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juni 2025

    Diskon Listrik Dibatalkan, Warga: Kenapa Cuma Bikin Senang Sebentar? Megapolitan 2 Juni 2025

    Diskon Listrik Dibatalkan, Warga: Kenapa Cuma Bikin Senang Sebentar?
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com —
    Sejumlah warga menyatakan kekecewaannya setelah pemerintah membatalkan rencana pemberian diskon 50 persen terhadap tarif listrik untuk bulan Juni dan Juli 2025.
    Salah satu warga yang menyuarakan kekecewaannya adalah Farid (28), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan. Ia merasa seolah diberi harapan palsu oleh pemerintah usai wacana diskon listrik itu urung direalisasikan.
    “Ketika kemarin dengar mau ada wacana diskon listrik lagi, itu berharap banget. Eh malah di-PHP-in pemerintah gini,” ucap Farid di Depok, Senin (2/6/2025).
    Farid mengaku kecewa karena tagihan listrik di rumahnya kerap mencapai Rp 650.000 per bulan. Ia menilai program diskon yang sempat diberlakukan pada Januari dan Februari 2025 sangat membantu mengurangi pengeluaran rumah tangganya.
    “Kan biasa per bulan itu Rp 600.000-650.000, pas ketika diskon yang awal tahun itu berasa banget karena tagihan jadi cuma Rp 250.000-300.000,” ujar Farid.
    Kekecewaan serupa juga dirasakan oleh Jessica (25), warga Tugu, Depok. Ia mengaku telah menantikan kebijakan diskon listrik selama tiga bulan terakhir, terutama karena termasuk dalam kategori pelanggan rumah tangga dengan daya listrik 1.300 VA.
    “Disayangkan banget keputusan pemerintah, padahal saya sudah nungguin dari Februari pas terakhir dapat diskon. Soalnya sangat membantu, beban berkurang yang awalnya bayar Rp 500.000 jadi cuma Rp 200.000,” jelas Jessica.
    “Kenapa pemerintah bikin senang warganya cuma sebentar doang?” tambahnya.
    Sebelumnya, pemerintah sempat menyampaikan bahwa diskon listrik 50 persen akan menjadi bagian dari enam stimulus ekonomi yang direncanakan meluncur pada 5 Juni 2025.
    Namun, dalam pengumuman resmi,
    diskon tarif listrik
    tidak termasuk dalam daftar stimulus yang diberikan.
    Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, proses penganggaran untuk diskon listrik berjalan lebih lambat dibandingkan program stimulus lainnya.
    Sebagai alternatif, pemerintah memutuskan memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp 600.000 untuk dua bulan kepada 17,3 juta pekerja berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oknum TNI Diduga Serang Warga di Depok Pakai Batu dan Helm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juni 2025

    Oknum TNI Diduga Serang Warga di Depok Pakai Batu dan Helm Megapolitan 2 Juni 2025

    Oknum TNI Diduga Serang Warga di Depok Pakai Batu dan Helm
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi mengatakan, tiga warga terluka akibat diserang menggunakan batu dan helm oleh orang yang diduga oknum TNI di daerah Sukmajaya, Kota Depok.
    “Untuk ketiga korban mengalami luka di kepala, wajah, mata, dan karena akibat hantaman batu, kemudian hantaman helm,” kata Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi kepada wartawan, Senin (2/6/2026).
    Aksi penyerangan ini terjadi pada Sabtu (31/5/2025). Kejadiannya bermula saat ketiga korban yang berprofesi sebagai tukang parkir dan petugas keamanan berjaga di sebuah supermarket daerah Sukmajaya.
    Tak lama kemudian, terduga pelaku mendatangi lokasi menggunakan sepeda motor dan hendak memarkirkan di salah satu lapak parkiran.
    “Namun pada saat itu dicegah oleh tukang parkir atau security untuk tidak memarkirkan kendarannya, atau harus di tempat kendaraan bermotor,” ungkap Made.
    Tak terima ditegur, pelaku malah emosi hingga terlibat cekcok dengan para korban.
    Usai terlibat cekcok, pelaku datang lagi ke lokasi kejadian dengan membawa sekitar 10 orang rekannya.
    “30 menit kemudian, terlapor bersama teman-temannya menganiaya korban,” ujar Made.
    Namun, polisi belum dapat memastikan apakah semua orang yang terlibat penyerangan itu adalah anggota TNI.
    Dalam menangani kasus ini, Polres Depok telah berkoordinasi dengan Kodim Depok untuk menelusuri identitas pelakunya.
    “Betul (sudah berkoordinasi), pihak dari Kodim mengatakan bahwa memang akan ditelusuri. Namun, untuk penyelidikannya tetap akan dilimpahkan ke kepolisian,” lanjutnya.
    Sebelumnya diberitakan, tiga warga diduga menjadi korban pengeroyokan sekelompok oknum anggota TNI di area parkir Hypermart Tole Iskandar, Cilodong, Depok, Sabtu, sekitar pukul 18.30 WIB.
    Peristiwa tersebut telah dilaporkan ke Polres Metro adepok dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/1074/V/2025/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA tertanggal 31 Mei 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Residivis di Depok Nekat Curi Motor Lagi untuk Biaya Persalinan Istri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juni 2025

    Residivis di Depok Nekat Curi Motor Lagi untuk Biaya Persalinan Istri Megapolitan 2 Juni 2025

    Residivis di Depok Nekat Curi Motor Lagi untuk Biaya Persalinan Istri
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Wahyu Pradana alias Batok, mengaku nekat mencuri sepeda motor karena membutuhkan uang untuk biaya persalinan istrinya.
    “Kebetulan istri lagi hamil juga kemarin 8 bulan, Pak,” Kata Wahyu kepada wartawan di Mapolsek Sukmajaya, Senin (2/6/2025).
    Selain itu, Wahyu juga mengaku tidak memiliki pekerjaan dan harus memenuhi kebutuhan keluarganya.
    “Kemarin lagi nganggur, Pak,” ungkap Wahyu.
    Dalam melancarkan aksinya, Wahyu mengincar sepeda motor yang diparkir di depan rumah. Dia kerap beraksi dini hari di saat pemilik kendaraan sedang tertidur lelap.
    Setelah mendapat sepeda motor incarannya, Wahyu merusak rumah kunci kendaraan menggunakan kunci letter T. Sementara rekannya bertugas mengawasi situasi sekitar.
    “Lima menit kurang lebih (proses pencurian motor) ,” tambah Wahyu.
    Sebelumnya, Polsek Sukmajaya meringkus dua pencuri sepeda motor yang kerap beraksi di permukiman warga saat dini hari. Salah satu pelaku diketahui merupakan residivis kasus serupa.
    Kepala Polsek Sukmajaya, AKP Rizky mengatakan, kedua pelaku yakni Wahyu Pradana alias Batok dan Fahmiri Yadi alias Untung ditangkap polisi usai menyatroni rumah kontrakan warga di kawasan Sukmajaya, Depok.
    “Pada sore hari ini, kami akan melaksanakan press rilis kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan ya,” kata Rizky dalam konferensi pers di Mapolsek Sukmajaya, Senin (2/6/2025).
    Wahyu dan Fahmiri dibekuk setelah dilaporkan oleh korban, Muhammad Ridwan. Peristiwa pencurian terjadi pada Minggu, 18 Mei 2025 sekitar pukul 03.00 WIB, saat korban sedang tertidur.
    “Modusnya tersangka ini melaksanakan pencurian dengan pemberatan di waktu-waktu yang memang di saat masyarakat atau warga itu sedang istirahat atau tidur lelap ya, tidur lelap yaitu kurang lebih pukul 02.30,” jelas Rizky.
    Saat itu, Wahyu turun dari motor dan langsung merusak kunci stang sepeda motor korban yang terparkir di depan kontrakan. Sementara itu, Fahmiri menunggu di motor lain sambil mengawasi situasi sekitar.
    Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha Mio, STNK dan BPKB, serta dua buah kunci letter T beserta mata kuncinya yang digunakan untuk membobol motor.
    “Dengan adanya kasus pencurian dengan pemberatan ini, sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara,” ujar Rizky.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Uhuk-uhuk, Bakar Sampah Sembarangan Bisa Picu ISPA

    Uhuk-uhuk, Bakar Sampah Sembarangan Bisa Picu ISPA

    Snapshots

    Andhika Prasetia – detikHealth

    Senin, 02 Jun 2025 17:30 WIB

    Depok – Perilaku warga yang membakar sampah sembarangan masih sering ditemukan di sekitar kita. Dampaknya, bisa membuat orang lain menderita ISPA.