kab/kota: Depok

  • Simak Jadwal Lengkap KRL Tambahan Saat Malam Tahun Baru

    Simak Jadwal Lengkap KRL Tambahan Saat Malam Tahun Baru

    Bisnis.com, JAKARTA – KAI Commuter mengumumkan penambahan 45 perjalanan KRL Jabodetabek khusus pada malam Tahun Baru, yakni 31 Desember 2025 – 1 Januari 2026. Penambahan ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat untuk kembali ke rumah usai merayakan Tahun Baru.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda menyampaikan pengoperasian kereta luar biasa (KLB) ini dilakukan guna mengakomodasi kebutuhan mobilisasi masyarakat pada malam pergantian tahun.

    “Tidak perlu khawatir mengenai ketersediaan moda angkutan transportasi umum di malam pergantian tahun,” ujarnya dalam konferensi pers Operasional Angkutan Nataru 2025/2026, Jumat (19/12/2025).

    Adapun masyarakat yang akan pulang menuju arah Bogor, keberangkatan terakhir KRL dari Stasiun Jakarta Kota tercatat pada pukul 01.25 WIB dan akan tiba di Stasiun Bogor pada pukul 02.50 WIB.

    Untuk KRL Cikarang, KAI Commuter menyediakan 13 kereta tambahan. Rute Kampung Bandan–Bekasi, keberangkatan terakhir pada pukul 01.42 WIB dan tiba pada pukul 02.25 WIB. Sementara rute Kampung Bandan–Cikarang, keberangkatan terakhir pada pukul 01.18 WIB dan tiba pada pukul 02.48 WIB.

    Bagi penumpang tujuan Tanjung Priok, KAI Commuter menyediakan 12 KLB. Kereta terakhir dari Stasiun Jakarta Kota tersedia pada pukul 01.44 WIB dan akan tiba di Stasiun Tanjung Priok pada pukul 02.00 WIB.

    Kemudian untuk penumpang tujuan Rangkasbitung, keberangkatan terakhir dari Stasiun Tanah Abang pada pukul 01.15 WIB. Sementara tujuan Parung Panjang tersedia hingga pukul 01.40 WIB.

    Khusus KRL Tangerang, terdapat empat kereta tambahan dengan keberangkatan terakhir dari Stasiun Duri pada pukul 01.30 WIB.

    Adapun KAI Commuter menyiagakan total 6.037 petugas di seluruh wilayah, yang terdiri dari 4.078 petugas pengamanan, 896 petugas operasi KA, 1.336 petugas layanan pengguna, serta 163 petugas kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

    Berikut Jadwal Lengkap Perjalanan Tambahan Malam Tahun Baru

    Commuter Line Bogor

    Berangkat

    Datang

    Awal

    Jam

    Akhir

    Jam

    Jakarta Kota

    00.30

    Bogor

    01.55

    Depok

    23.27

    Jakarta Kota

    00.23

    Jakarta Kota

    00.45

    Bogor

    02.10

    Jakarta Kota

    01.00

    Bogor

    02.25

    Depok

    23.52

    Jakarta Kota

    00.52

    Jakarta Kota

    01.25

    Bogor

    02.35

    Bogor

    23.50

    Jakarta Kota

    01.17

    Jakarta Kota

    01.25

    Bogor

    02.50

    Depok

    23.30

    Bogor

    23.57

    Bogor

    00.36

    Jakarta Kota

    02.03

    Bogor

    00.10

    Jakarta Kota

    01.37

    Bogor

    01.05

    Depok

    01.32

    Jakarta Kota

    00.20

    Bogor

    01.45

    Commuter Line Cikarang

    Berangkat

    Datang

    Awal

    Jam

    Akhir

    Jam

    Bekasi
    23.33
    Kampung Bandan
    00.17

    Kampung Bandan
    00.18
    Cikarang
    01.44

    Bekasi
    00.09
    Kampung Bandan
    00.52

    Kampung Bandan
    00.53
    Bekasi
    01.26

    Manggarai
    00.47
    Kampung Bandan
    01.17

    Kampung Bandan
    01.18
    Cikarang
    02.48

    Manggarai
    00.15
    Angke
    00.36

    Angke
    00.43
    Tambun
    01.50

    Bekasi
    00.29
    Kampung Bandan
    01.14

    Kampung Bandan
    01.15
    Cikarang
    02.39

    Cikarang
    00.43
    Kampung Bandan
    01.41

    Kampung Bandan
    01.42
    Bekasi
    02.25

    Commuter Line Tanjungpriuk

    Berangkat

    Datang

    Awal 
    Jam
    Akhir
    Jam

    Jakarta Kota
    21.30
    Tanjungpriuk
    21.46

    Tanjungpriuk
    22.00
    Jakarta Kota
    22.16

    Jakarta Kota
    22.30
    Tanjungpriuk
    22.46

    Tanjungpriuk
    23.00
    Jakarta Kota
    23.16

    Jakarta Kota
    23.30
    Tanjungpriuk
    23.46

    Tanjungpriuk
    00.15
    Jakarta Kota
    00.31

    Jakarta Kota
    00.38
    Tanjungpriuk
    00.54

    Tanjungpriuk
    01.00
    Jakarta Kota
    00.16

    Jakarta Kota
    01.22
    Tanjungpriuk
    01.38

    Tanjungpriuk
    01.44
    Jakarta Kota
    02.00

    Commuter Line Rangkasbitung

    Berangkat

    Datang

    Awal
    Jam
    Akhir
    Jam

    Parung Panjang
    23.57
    Tanah Abang
    00.45

    Tanah Abang
    00.55
    Rangkasbitung
    02.33

    Parung Panjang
    00.10
    Tanah Abang
    00.59

    Tanah Abang
    01.15
    Rangkasbitung
    02.53

    Rangkasbitung
    00.40
    Tanah Abang
    01.29

    Tanah Abang
    01.40
    Parung Panjang
    02.29

    Commuter Line Tangerang

    Berangkat

    Datang

    Awal
    Jam
    Akhir 
    Jam

    Tangerang
    00.30
    Duri
    00.56

    Duri
    01.10
    Tangerang
    01.36

    Tangerang
    00.54
    Duri
    01.20

    Duri
    01.30
    Tangerang
    01.56

  • Terdengar Mirip Ombak di Laut

    Terdengar Mirip Ombak di Laut

    GELORA.CO – Suara gemuruh misterius terdengar di kawasan Depok dan sekitarnya. Hal tersebut membuat geger. 

    Salah satu warga bernama Yuna mengatakan suara gemuruh misterius tersebut terdengar di rumahnya kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Suara tersebut terdengar pada Jumat(19/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. 

    “Jam 4 sore aku di Sukmajaya dengar,” ujar Yuna. 

    Senada, Gayatri warga Sawangan, Depok lainnya membenarkan ada suara gemuruh misterius. Suara tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 hingga pukul 16.30 WIB. 

    “Ya benar, aku dengar sekitar jam 16.00 sampai jam 16.30an,” kata Gayatri. 

    Menurut Gayatri, suara gemuruh misterius tersebut terdengar mirip suara ombak di laut yang sedang menggulung-gulung. 

    “Suaranya mirip ombak di laut yang tinggi begitu terus menggulung-gulung,” kata dia. 

    Amira warga di Duren Mekar, Depok juga mendengar suara serupa. Kata Amira suara gemuruh misterius tersebut. Ciri suaranya lanjut Amira mirip suara pesawat terbang. 

    “Awalnya suaranya jauh terus hilang, selang dua menitan suaranya jadi kencang seperti pesawat terbang,” ujarnya. 

    Hingga berita ini diturunkan belum diketahui berasal dari mana sumber suara gemuruh misterius tersebut. 

    Kemunculan suara gemuruh misterius di Depok, Jawa Barat tersebut juga ramai di linimasa media sosial.

  • Pemkot Depok Bakal Perbaiki Jalan Rusak di Mampang Indah jika Pengembang Tak Bertindak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Desember 2025

    Pemkot Depok Bakal Perbaiki Jalan Rusak di Mampang Indah jika Pengembang Tak Bertindak Megapolitan 19 Desember 2025

    Pemkot Depok Bakal Perbaiki Jalan Rusak di Mampang Indah jika Pengembang Tak Bertindak
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
     Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan mengambil alih perbaikan Jalan Mampang Indah I yang rusak dan penuh lubang apabila hingga 3 Januari 2026 belum ada tindak lanjut dari pihak pengembang perumahan di sekitar lokasi.
    Keputusan tersebut diambil setelah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok meninjau langsung kondisi jalan serta menerima informasi bahwa perbaikan sebelumnya dijanjikan oleh pihak pengembang kepada pengurus lingkungan setempat.
    “Nanti kita akan tunggu sampai di tanggal 3 Januari 2026 untuk melihat apakah developer menjalankan (perbaikan) tau enggak. Setelahnya (semisal tidak diperbaiki), baru kami ambil alih,” kata Kepala UPT Pemeliharaan Jalan PUPR Depok Yustinus Sudono Sigit kepada
    Kompas.com
    , Jumat (19/12/2025).
    Sigit menjelaskan, pihaknya masih menunggu tindak lanjut hingga akhir bulan ini sesuai dengan isi surat pernyataan dari pengurus lingkungan setempat.
    Surat tersebut telah ditandatangani di atas materai Rp 10.000 sejak pertengahan November 2025.
    Namun, saat PUPR Depok kembali meninjau lokasi pada Kamis (18/12/2025), belum terlihat adanya upaya perbaikan dari pihak pengembang.
    “Kemarin kita juga sempat datangi kembali ke lokasi dan melihat belum ada perbaikan. Mereka menjanjikan bulan ini mau diselesaikan, yaitu mau dicor,” ujar Sigit.
    Meski demikian, Sigit menegaskan bahwa perbaikan yang dapat dilakukan oleh Pemkot Depok hanya sebatas penutupan lubang dan pengaspalan jalan.
    Adapun permintaan pengecoran jalan harus diajukan melalui proposal ke Bidang Bina Marga PUPR Depok atau melalui pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Kota Depok.
    Sebelumnya, kondisi jalan yang rusak dan penuh lubang di Jalan Mampang Indah I, Kota Depok, mengganggu kenyamanan dan mengancam keselamatan warga dalam beraktivitas.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi pada Kamis (18/12/2025), kerusakan terlihat di sepanjang jalan sekitar 20-25 meter.
    Aspal mengelupas, bebatuan berserakan, hingga pecahan genting tampak mengisi sejumlah lubang di badan jalan.
    Di salah satu titik terparah, warga memasang sebuah meja persegi panjang. Di atasnya, ditempel kertas laminating bertuliskan “Awas Lobang Dalam” dengan huruf merah mencolok.
    Di bawah meja, terlihat tumpukan ranting, dedaunan kering, pecahan genting, hingga bilah kayu yang sengaja ditimbun dan membuat genangan air warna cokelat iitu terlihat lebih dangkal.
    Pada bagian tepian meja, genangan air setinggi 5-7 sentimeter merendam setidaknya punggung kaki.
    Sementara di titik lubang lainnya, genangan terlihat lebih dangkal tetapi tetap menyulitkan kendaraan melintas.
    Hal itu terbukti dari sejumlah pengendara motor yang tampak ragu saat melintasi jalan tersebut. Mereka perlahan memilih jalur yang dianggap paling aman karena beberapa sisi jalan juga membentuk gundukan.
    Kerusakan jalan disebut sudah mulai terlihat lebih dari setahun lalu. Namun, kondisi terasa semakin parah sejak enam bulan terakhir.
    Salah satu warga setempat bernama Yose (50) memperkirakan kedalaman salah satu titik lubang berkisar 30 sentimeter.
    “Kedalaman lubangnya tuh segini ada, 20-30an sentimeter lah. Sebelumnya enggak se parah ini,” kata Yose saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Kamis.
    Dampaknya, Yose sendiri sudah dua kali terpeleset ketika sedang memarkir motornya ke garasi rumah.
    Disebutkan, kedua tetangganya yang tinggal bersebelahan dengan Yose juga sudah beberapa kali terjatuh karena
    jalan rusak
    .
    “Saya pas motoran sudah sempat menghindar, bahkan saya tandain yang titik jalan enggak gitu berlubang di mana (pakai kayu). Tapi tetap kena,” tutur Yose.
    “Kalau pengecoran itu kita enggak bisa, kita cuma tambal lalu kita aspal. Karena kalau di pemeliharaan, Satgas cuma ditugaskan untuk menutup saja lubang karena kita aturannya adalah 30 persen kerusakan yang diperbaiki,” jelas Sigit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Besok Ada Pelantikan 7.000 PPPK Depok, Warga Diimbau Hindari Jalan Sekitar Stadion Merpati
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Desember 2025

    Besok Ada Pelantikan 7.000 PPPK Depok, Warga Diimbau Hindari Jalan Sekitar Stadion Merpati Megapolitan 18 Desember 2025

    Besok Ada Pelantikan 7.000 PPPK Depok, Warga Diimbau Hindari Jalan Sekitar Stadion Merpati
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
     Sebanyak 7.000 calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) paruh waktu Kota Depok akan dilantik di Stadion Merpati, Depok Jaya, Pancoran Mas, Jumat (19/12/2025) pagi.
    Sehubungan dengan kegiatan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok mengimbau para pengendara untuk menghindari ruas jalan menuju stadion pada pukul 05.30-09.00 WIB.
    “Lalu lintas umum tidak dialihkan, namun dihimbau untuk menghindari Lapangan Sepak Bola Merpati karena ada 7.000 PPPK yang dilantik,” ucap Kabid Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban Dishub Kota Depok Ari Manggala saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (18/12/2025).
    Ari menjelaskan, imbauan tersebut diberikan untuk mengantisipasi kemacetan akibat meningkatnya volume kendaraan di sekitar lokasi.
    Selain itu, Dishub juga meminta para peserta pelantikan tidak membawa kendaraan pribadi.
    “Bagi para peserta
    pelantikan PPPK
    tidak boleh membawa kendaraan bermotor karena keterbatasan parkir,” ujar Ari.
    Sebagai alternatif, pengendara dapat memilih jalur lain, seperti melalui Jalan Tanah Baru menuju Jalan Raya Sawangan.
    “Bisa juga belok jembatan kanan ke Jalan Mujair menuju Jalan Tenggiri ke arah Jalan Nusantara. Nantinya bisa tembus ke arah Pospol Nusantara,” terang Ari.
    Untuk mendukung kelancaran lalu lintas, Dishub Depok akan mengerahkan 21 petugas yang mulai bersiaga sejak pukul 05.30 WIB di sejumlah titik di sekitar lokasi pelantikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Antisipasi Banjir Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup Bareng Kodam Jaya Pulihkan Sungai Cipinang

    Antisipasi Banjir Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup Bareng Kodam Jaya Pulihkan Sungai Cipinang

    Upaya pembersihan tersebut menunjukkan hasil yang sangat positif berkat pemasangan jaring sampah untuk lima titik , 12 papan larangan untuk buang sampah, dan juga penertiban TPS liar di sepanjang segmen Depok.

    Data dari pemantauan KLHK/BPLH, volume sampah yang diangkat dari sungai Cipinang tercatat mencapai 341,8 ton pada bulan Oktober 2025, dan juga berhasil diturunkan menjadi 300 ton pada bulan November 2025, atau berkurang 41,8 ton sampah.

    Dikutip dari www.kemenlh.go.id, Rasio menegaskan selain terjadi penurunan tetapi upaya tersebut masih belum cukup.

    “Target kita jelas, Sungai Cipinang harus bebas dari sampah. Selama masih ada ratusan ton sampah setiap bulan, berarti kita harus bekerja lebih keras bersama masyarakat,” terang dia.

    Sejalan dari yang dikatakan KLHK/BPLH juga memperkuat bagian penegakan hukum yaitu, empat dari 22 perusahaan yang terdata di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipinang akan dikenakan sanksi karena diduga tidak taat terhadap ketentuan lingkungan.

    Langkah seperti ini ditegaskan sebagai bentuk ketegasan negara dalam melindungi kualiatas air dan ekosistem sungai.

    Kegiatan tersebut didukung oleh Pemerintah Kota Depok. Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahman tentang keaktifan KLHK/BPLH yang dinilai selalu produktif dalam turun ke lapangan. 

    “KLH/BPLH tidak hanya bekerja pada tataran regulasi, tetapi hadir langsung melakukan pembersihan sungai, khususnya Sungai Cipinang. Ini contoh kepemimpinan lingkungan yang memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Chandra Rahman.

     

  • 2
                    
                        Hidup dari Gaji UMP di Jakarta: Bertahan, Berhemat, dan Menunda Mimpi
                        Megapolitan

    2 Hidup dari Gaji UMP di Jakarta: Bertahan, Berhemat, dan Menunda Mimpi Megapolitan

    Hidup dari Gaji UMP di Jakarta: Bertahan, Berhemat, dan Menunda Mimpi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gaji setara Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta atau yang dulu dikenal sebagai UMR sekitar Rp 5 juta kerap terdengar cukup di atas kertas.
    Tetapi bagi banyak pekerja, angka itu lebih sering menjadi batas antara bertahan hari ini dan menunda mimpi untuk esok hari.
    Bagi sebagian orang, upah setara UMP Jakarta bukan lagi soal hidup layak, melainkan bagaimana bisa terus berjalan hingga akhir bulan.
    Pengalaman itu tercermin dari kisah para pekerja muda dengan latar belakang berbeda, tetapi dipertemukan oleh realitas yang sama yakni mengelola hidup di Jakarta.
    Sari Kartika (25), misalnya, bekerja sebagai sales promotion girl (SPG). Perempuan yang sudah menilah ini telah dua tahun bekerja dengan gaji sekitar Rp 5,3 juta per bulan, setara UMP Jakarta.
    “Pengeluaran terbesar biasanya untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari, seperti makan, belanja bulanan, dan transportasi. Karena sudah menikah, pengeluaran jadi lebih terasa dibanding waktu masih lajang,” ujar Sari saat ditemui di rumah kontrakannya, Kamis (17/12/2025).
    Sari tinggal bersama suaminya di rumah kontrakan dengan biaya sewa yang ditanggung bersama.
    Untuk transportasi, ia menyesuaikan dengan jadwal kerja, kadang menggunakan motor, kadang transportasi umum.
    Meski tak merinci angka, Sari mengakui ongkos transportasi cukup menggerus penghasilan.
    Ia dan suaminya masih bisa menabung, meski jumlahnya terbatas.
    “Masih, tapi tidak banyak. Tabungan itu biasanya hasil gabungan saya dan suami. Kalau hanya dari gaji saya sendiri, rasanya sulit untuk nabung besar,” kata dia.
    Menjelang akhir bulan, pola hidup mereka berubah. Pengeluaran diperketat, belanja ditunda, keinginan ditekan.
    “Menjelang akhir bulan biasanya sudah mulai lebih hemat. Kami jadi lebih selektif belanja, menahan keinginan yang bukan kebutuhan utama,” ujar Sari.
    Ia mengaku jarang berutang, tetapi menunda kebutuhan sudah menjadi hal lumrah. Hiburan menjadi hal pertama yang dikorbankan.
    “Kami jarang banget liburan jauh. Biasanya cukup di rumah atau keluar sebentar yang tidak banyak keluar biaya,” tutur dia.
    Dengan kondisi itu, Sari menilai hidupnya berada di antara “cukup” dan “bertahan”.
    “Karena belum punya anak, masih terasa cukup kalau digabung dengan gaji suami. Tapi kalau nanti punya anak, saya merasa UMR pasti berat,” ucap Sari.
    Berbeda dengan Sari, Dilla (23) masih lajang. Ia bekerja sebagai personal assistant di Jakarta Selatan dengan gaji sekitar Rp 6 juta per bulan, sedikit di atas UMR.
    Sebagai perantau dari Serang, Banten, Dilla menanggung seluruh biaya hidup sendiri di Jakarta.
    Ia tinggal di kos kawasan Kemang dengan biaya Rp 2,2 juta per bulan. Menurutnya, angka itu mahal, tetapi sepadan dengan lokasi dan fasilitas.
    “Pos terbesar tentu tempat tinggal atau kos. Pos kedua paling besar adalah biaya makan sehari-hari,” ujar Dilla.
    Untuk transportasi, ia mengandalkan ojek online karena jarak kos ke kantor cukup dekat. Biayanya sekitar Rp 400.000–Rp 500.000 per bulan.
    Dilla berusaha menyisihkan tabungan sejak awal gaji masuk, meski jumlahnya terbatas.
    “Bisa, tapi mepet banget. Nabungnya pelan-pelan,” kata dia.
    Menjelang akhir bulan, hidupnya berubah menjadi mode bertahan. Ia membawa bekal, berhenti membeli kopi, dan mengurangi hangout.
    “Lumayan struggle. Aku harus benar-benar ngatur supaya bisa bertahan sampai gajian,” ucap Dilla.
    Saat ditanya seberapa sering gajinya habis sebelum waktunya, jawabannya singkat.
    “Setiap bulan,” tutur dia.
    Bagi Dilla, gaji setara UMR belum bisa disebut layak.
    “Menurut aku, untuk hidup layak, mengandalkan
    gaji UMR
    itu tidak cukup di Jakarta. Di atas Rp 10 juta baru bisa dibilang layak, apalagi kalau mau menabung lebih banyak,” kata Dilla.
    Muhammad Iqbal (23) bekerja sebagai QC Staff. Ia sudah delapan bulan bekerja di Jakarta, setelah empat tahun merantau sejak kuliah di Depok. Gajinya setara UMR, sedikit di atasnya.
    Pengeluaran terbesarnya adalah kos Rp 1,5 juta per bulan (termasuk listrik) dan makan. Biaya transportasi sekitar Rp 200.000 per bulan untuk bensin motor.
    Iqbal mengaku selalu menyisihkan tabungan dan dana darurat.
    “Karena kita enggak tahu kebutuhan mendesak itu datang kapan,” kata dia.
    Ia pernah berada di fase sulit di awal bekerja, bahkan sempat berutang ke sepupu dan mengirit makan. Namun pengalaman itu mengajarkannya cara mengelola gaji.
    “Sejauh ini saya tidak pernah merasa gaji UMR habis sebelum waktunya. Tergantung cara kita manage dan gaya hidup,” ujar Iqbal.
    Bagi Iqbal, UMR masih memungkinkan hidup layak selama masih lajang.
    “Saya masih bisa bertahan hidup layak di ibu kota, mengirim ke orang tua dan menabung,” tutur dia.
    Namun ia mengakui, hiburan menjadi hal yang paling sering dikorbankan.
    Perencana keuangan Rista Zwestika CFP WMI menjelaskan, UMP DKI Jakarta 2025 sekitar Rp 5,39 juta per bulan. Namun angka itu belum mencerminkan biaya hidup riil.
    “Survei BPS dan sejumlah lembaga menunjukkan bahwa biaya hidup rata-rata rumah tangga di Jakarta jauh lebih tinggi (BPS: sekitar Rp 14,8 juta per bulan untuk rumah tangga), sehingga UMP hanya menutup sebagian kebutuhan dasar,” ujar Rista saat dihubungi.
    Menurut dia, bagi pekerja lajang yang sangat hemat, UMR masih memungkinkan untuk bertahan, tetapi dengan banyak kompromi.
    Ia memaparkan alokasi realistis penghasilan Rp 5 juta per bulan: hunian 30 persen, makan 25 persen, transportasi 10 persen, tagihan 8 persen, kesehatan 5 persen, tabungan 10 persen, dan sisanya untuk kebutuhan fleksibel.
    Dalam praktiknya, Rista kerap menemui pola hidup
    paycheck-to-paycheck
    , kerja sampingan, ketergantungan pinjaman konsumtif, serta minimnya perlindungan dan investasi jangka panjang.
    “Tidak siap krisis PHK, sakit, atau kejadian besar memaksa jual aset atau pinjam mahal. Tidak ada investasi atau persiapan pensiun meningkatkan risiko kemiskinan di usia tua,” jelas dia.
    Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan INDEF, M. Rizal Taufikurahman, menegaskan
    UMR Jakarta
    secara nominal terlihat tinggi, tetapi belum mencerminkan standar hidup layak.
    “Struktur biaya hidup didominasi pengeluaran non-makanan terutama perumahan dan transportasi yang bersifat wajib dan sulit dikompresi,” kata Rizal.
    Menurut dia, bagi pekerja lajang UMR mungkin cukup untuk bertahan. Namun bagi pekerja berkeluarga, ruang finansialnya sangat sempit.
    “Dalam konteks ini, UMR lebih berfungsi sebagai batas minimum bertahan hidup, bukan jaminan hidup layak,” ujar Rizal.
    Ia menilai kenaikan UMR kerap kalah cepat dari inflasi biaya hidup perkotaan, seperti sewa hunian, ongkos komuter, dan harga pangan.
    Akibatnya, setiap kenaikan upah habis untuk menutup pengeluaran rutin. Jika kondisi “cukup tapi rapuh” ini meluas, fondasi ekonomi kota menjadi tidak kokoh.
    “Konsumsi rumah tangga tetap berjalan, tetapi bersifat defensif dan minim tabungan,” ujar dia.
    Menurut Rizal, solusi tidak bisa berhenti pada penyesuaian upah.
    “Pemerintah perlu memprioritaskan pengendalian biaya hidup pada pos pengunci, terutama hunian terjangkau, transportasi publik, dan stabilisasi harga pangan,” kata Rizal.
    Cerita Sari, Dilla, dan Iqbal menunjukkan bahwa Rp 5 juta di Jakarta bukan sekadar angka.
    Mereka adalah spektrum pengalaman yakni antara bertahan dengan kompromi, cukup dengan disiplin, atau lelah oleh kenyataan.
    Satu benang merahnya sama yakni UMR Jakarta sering kali cukup untuk hari ini, tetapi belum tentu untuk masa depan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Ketika UMR Tak Cukup Hidup Layak, Pekerja Bertahan dari Gaji ke Gaji
                        Megapolitan

    8 Ketika UMR Tak Cukup Hidup Layak, Pekerja Bertahan dari Gaji ke Gaji Megapolitan

    Ketika UMR Tak Cukup Hidup Layak, Pekerja Bertahan dari Gaji ke Gaji
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – UMR Jakarta 2025 yang hampir sebesar Rp 5,4 juta terlihat cukup secara nominal. Namun bagi banyak pekerja, angka itu tak cukup untuk hidup layak.
    Sebagian besar gaji habis untuk kos, makan, dan transportasi, sehingga mereka harus hidup dari gaji ke gaji.
    Di balik angka
    UMR Jakarta
    2025 itu, banyak pekerja terus menyesuaikan diri dengan kebutuhan dasar.
    Putri Lestari (25) memahami betul ritme hidup itu. Perempuan asal Jawa Tengah ini sudah enam tahun merantau ke Jakarta.
    Dua tahun terakhir, ia bekerja sebagai admin media sosial di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, dengan gaji sekitar Rp 5,4 juta per bulan setara UMR Jakarta.
    “Paling besar itu kos, makan, dan transportasi,” kata Putri saat ditemui di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025).
    Kos Putri Rp 1,5 juta per bulan, transportasi Rp 500.000–700.000 per bulan. Sisa gaji dibagi untuk makan, pulsa, internet, kebutuhan harian, dan tabungan.
    Kadang niat menabung, tapi begitu ada kebutuhan tak terduga, tabungan langsung habis.
    Menjelang akhir bulan, Putri menekan pengeluaran, mengurangi makan di luar, dan menunda belanja.
    “Rasanya gaji itu cepat banget habis, padahal baru pertengahan bulan,” ujarnya.
    Hiburan dan rencana masa depan pun dikorbankan, termasuk rencana menikah yang ditunda.
    Dilla (23), personal assistant di Jakarta Selatan, bergaji sedikit di atas UMR, sekitar Rp 6 juta.
    Ia harus membayar kos Rp 2,2 juta di Kemang dan transportasi Rp 400.000–500.000 per bulan.
    “Bisa nabung, tapi mepet banget. Nabungnya pelan-pelan,” kata Dilla.
    Menjelang akhir bulan, ia mengurangi jajan, membawa bekal, dan mengandalkan fasilitas kos sebagai “healing” murah.
    “Menurut aku, di atas Rp 10 juta baru bisa dibilang layak, apalagi kalau mau menabung lebih banyak,” ujarnya.
    Dengan penghasilan saat ini, hiburan dan relasi sosial menjadi korban utama.
    Aditya Riski Nugroho (28), sales di Jakarta Pusat, tinggal di Bogor bersama istri dan anaknya. Gajinya sekitar Rp 5 juta.
    Pengeluaran terbesar untuk rumah tangga, anak, dan ongkos pulang-pergi Bogor–Jakarta Rp 700.000–1 juta per bulan.
    “Bisa nabung itu kalau digabung sama penghasilan istri. Jadi tabungan kami itu tabungan keluarga,” kata Aditya.
    Menurut dia, UMR hanya terasa cukup jika dua orang dalam rumah tangga bekerja.
    Hiburan nyaris dihapus, liburan jarang, waktu istirahat sering dikorbankan, dan cicilan motor menjadi prioritas.
    Pengamat ekonomi M. Rizal Taufikurahman menilai UMR Jakarta terlihat tinggi secara nominal, tapi belum mencerminkan hidup layak.
    “Struktur biaya hidup didominasi oleh perumahan dan transportasi yang sulit dikompresi,” kata Rizal.
    UMR lebih berfungsi sebagai batas minimum bertahan hidup, bukan jaminan hidup layak.
    Kenaikan UMR sering habis menutup pengeluaran rutin, bukan untuk menambah kesejahteraan.
    Konsumsi rumah tangga bersifat defensif, minim tabungan, dan kota tetap mahal tapi tidak sejahtera.
    Rista Zwestika, perencana keuangan mengatakan, besaran UMR di Jakarta saat ini pada dasarnya hanya menutup kebutuhan sehari-hari.
    Sekitar 30 persen untuk hunian, 25 persen buat makan, dan 10 persen adalah transportasi, sementara sisanya untuk tagihan, kesehatan, tabungan, dan kebutuhan fleksibel.
    Di Jakarta, transportasi sering mendekati jutaan per bulan. Pola hidup paycheck-to-paycheck, kerja ganda, dan ketergantungan pada pinjaman konsumtif menjadi umum.
    “Jika pengeluaran bulanan Rp 5 juta, dana darurat minimal enam kali untuk lajang, sembilan kali untuk menikah, dan 12 kali untuk menikah punya anak dari pendapatan per bulan,” ujar Rista.
    Tekanan biaya hidup juga mendorong pekerja pindah ke wilayah penyangga seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang.
    Bagi sebagian pekerja, itu strategi bertahan, bagi lainnya kompromi hidup di ibu kota tetap dipilih.
    “Jadi kondisi upah rendah bisa mendorong keluarnya sebagian pekerja (atau memilih hunian lebih jauh), yang terlihat dari data perpindahan dan tren urban exodus/relokasi ke penyangga,” kata dia.
    Putri dan Dilla menekan pengeluaran, menunda rencana masa depan, dan hidup hemat. Aditya dan keluarganya mengandalkan penghasilan ganda untuk bertahan.
    Fenomena
    hidup dari gajian ke gajian
    mencerminkan realita pekerja Jakarta menghadapi biaya hidup tinggi dengan UMR yang belum layak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cium Bau Tak Sedap, Warga Temukan Mayat Pria di Salon Kecantikan di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Desember 2025

    Cium Bau Tak Sedap, Warga Temukan Mayat Pria di Salon Kecantikan di Depok Megapolitan 17 Desember 2025

    Cium Bau Tak Sedap, Warga Temukan Mayat Pria di Salon Kecantikan di Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
     Sejumlah warga di Jalan Kenanga Bojong, Sukmajaya, Kota Depok, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang pria berinisial MS (56) yang tergeletak di sebuah kontrakan yang dijadikan sebagai salon pada Rabu (17/12/2025).
    Penemuan mayat
    tersebut pertama kali diketahui oleh tetangga yang tinggal di sebelah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mencium bau tidak sedap sekitar pukul 06.00 WIB.
    “Awalnya tercium bau tidak sedap oleh tetangga sampingnya dan diintip dari jendela, terlihat korban sudah tergeletak di lantai,” kata Kapolsek Sukmajaya AKP Rizky saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Rabu.
    Tetangga tersebut kemudian melaporkan penemuan mayat itu ke Polsek Sukmajaya. Petugas bersama tim Inafis Polres Metro Depok selanjutnya mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengidentifikasi korban.
    Setelah itu, jasad korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum. Rizky menyebutkan bahwa korban diketahui tidak memiliki istri maupun anak.
    “Sampai saat ini dugaan sementara korban meninggal karena sakit,” ungkapnya.
    Sementara itu, rekan satu kontrakan korban bernama Toni (62) mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan korban pada Sabtu (13/12/2025).
    Ia mengatakan, korban telah menumpang tinggal di kontrakannya selama sekitar enam bulan terakhir dan bekerja sebagai pemulung.
    “Dia dulu teman kerja saya, tapi dia berhenti kerja terus dia datang ke sini dan numpang tinggal,” ungkap Toni di lokasi, Rabu.
    Toni mengaku sempat meminta korban untuk tidak lagi tinggal di kontrakannya, tetapi korban menolak.
    Akhirnya, Toni memilih pergi sementara ke Tangerang untuk menghadiri perayaan Natal bersama keluarga.
    “Saya baru tahu tadi pagi (soal kematian korban), makanya saya kaget dan buru-buru pulang,” ujar Toni.
    Selama tinggal bersamanya, Toni menyebut korban kerap mengeluhkan sakit kepala, namun tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit serius.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ratusan Personel Disiagakan, Ini Titik Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Desember 2025

    Ratusan Personel Disiagakan, Ini Titik Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Depok Megapolitan 17 Desember 2025

    Ratusan Personel Disiagakan, Ini Titik Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Depok
    Tim Redaksi

    DEPOK, KOMPAS.com –
     Sebanyak 665 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2026 di wilayah Kota Depok.
    Pengamanan ini dilakukan untuk memastikan situasi tetap kondusif selama rangkaian libur panjang akhir tahun.
    Jumlah personel tersebut berasal dari berbagai unsur, mulai dari kepolisian, TNI, hingga pemerintah daerah.
    “Ada 665 personel dari gabungan semuanya, dari Polres
    Depok
    , Kodim, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait lainnya,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Pol Abdul Waras saat ditemui wartawan di Polres Depok, Rabu (17/12/2025).
    Abdul menjelaskan, fokus pengamanan akan ditempatkan di sejumlah titik yang dinilai memiliki potensi kerawanan, terutama rumah ibadah.
    Berdasarkan hasil pemetaan intelijen, kepolisian menetapkan beberapa lokasi prioritas dengan pola pengamanan yang disesuaikan.
    Saat ini, aparat telah menyiapkan delapan pos pengamanan yang tersebar di wilayah Depok.
    Satu pos ditempatkan di Terminal Jatijajar, sementara tujuh pos lainnya berada di sekitar gereja.
    “Dengan hasil mapping intelijen, potensi kerawanannya di situ, ada beberapa gereja yang kita prioritaskan. Namun demikian, bukan berarti yang lain tidak kita prioritaskan, hanya pola pengamanan yang akan berbeda,” ujar Abdul.
    Selain potensi gangguan keamanan, kepolisian juga mewaspadai dampak cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama periode libur akhir tahun.
    Abdul menyebut,
    pengamanan Natal dan Tahun Baru
    kali ini diselaraskan dengan antisipasi cuaca ekstrem akibat siklon yang dampaknya turut dirasakan di wilayah Jabodetabek.
    Ia mengimbau warga Depok untuk melakukan langkah antisipatif, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir dan berencana bepergian jauh selama libur panjang.
    Koordinasi lintas instansi juga terus dilakukan untuk meminimalkan risiko gangguan keselamatan masyarakat.
    Di sisi lain, kepolisian turut menyoroti proyek galian di sejumlah ruas jalan yang dinilai berpotensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
    Abdul menyebut, penutupan lubang galian yang tidak maksimal dapat membahayakan pengguna jalan dan memicu kemacetan.
    “Dari hasil evaluasi kami, begitu selesai pengerjaan galian, penutupannya tidak maksimal sehingga berpotensi untuk kendaraan lewat menjadi terperosok dan akibatnya menimbulkan kemacetan,” jelas Abdul.
    Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, pihak kepolisian telah meminta satuan terkait melakukan klarifikasi dan koordinasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas proyek galian.
    “Sudah kita mintakan ke Satreskrim untuk (pihak terkait) bisa klarifikasi dan dikomunikasi,” lanjut dia.
    Pengamanan terpadu ini diharapkan dapat menciptakan rasa aman bagi masyarakat Kota Depok dalam menjalani rangkaian ibadah Natal dan aktivitas libur
    Tahun Baru 2026
    , sekaligus meminimalkan potensi gangguan keamanan, keselamatan, dan ketertiban umum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Mahasiswa UI Asal Sumatera: Ayah Tak Bisa Cari Nafkah Usai Bencana
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Desember 2025

    Cerita Mahasiswa UI Asal Sumatera: Ayah Tak Bisa Cari Nafkah Usai Bencana Megapolitan 17 Desember 2025

    Cerita Mahasiswa UI Asal Sumatera: Ayah Tak Bisa Cari Nafkah Usai Bencana
    Tim Redaksi

    DEPOK, KOMPAS.com –
     Sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) turut terdampak bencana alam di Sumatera, salah satunya Nadia (18).
    Nadia mengalami dampak ekonomi akibat terhentinya aktivitas kerja orangtuanya di daerah asal.
    Nadia menceritakan, keluarganya yang tinggal di Padang Panjang, Sumatera Barat, selamat saat banjir bandang melanda sejumlah wilayah.
    Namun, bencana tersebut tetap berdampak pada perekonomian keluarga karena akses jalan yang terputus membuat ayahnya tidak dapat bekerja.
    “Ayah aku itu bekerja sebagai sopir angkutan kota, yang mana akibat bencana ini banyak jalanan putus jadi tidak bisa bekerja,” ucap Nadia saat ditemui di Gedung Rektorat UI, Rabu (17/12/2025).
    Salah satu akses utama yang terdampak adalah ruas jalan di Jembatan Kembar, Kelurahan Silaing Bawah.
    Hingga kini, jalur tersebut masih dalam proses perbaikan sehingga belum bisa dilalui secara normal.
    “Kabarnya itu jalannya masih diperbaiki jadi sistemnya masih buka tutup tapi masih belum bisa dilalui untuk bekerja,” ungkap Nadia.
    Kondisi tersebut diperparah dengan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Padang Panjang akibat terputusnya jalur distribusi. Dampaknya, aktivitas ekonomi keluarga Nadia ikut terhenti sementara waktu.
    “Untuk kebutuhan ayah di sana, ada bantuan dari pemerintah jadi ayah sekarang masih coba hidup lewat bantuan itu,” ujar Nadia.
    KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTY Nadia (18), mahasiswa Universitas Indonesia yang keluarganya terdampak bencana Sumatera, ditemui di Gedung Rektorat UI, Kota Depok, Rabu (17/12/2025).
    Situasi tersebut turut memengaruhi kebutuhan harian Nadia sebagai mahasiswa baru Program Studi Keperawatan UI.
    Ia mengaku harus lebih berhemat dan memanfaatkan tabungan pribadi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
    Meski demikian, Nadia bersyukur karena tinggal di asrama kampus sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi tambahan.
    “Untungnya saya tinggal di asrama jadi untuk ongkos ke kampus memang enggak perlu,” terang Nadia.
    Nadia menjadi satu dari 32 mahasiswa UI yang tercatat terdampak bencana alam di Sumatera.
    Kampus memberikan sejumlah bentuk bantuan, termasuk pembebasan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester depan.
    Simbolisasi penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Rektor UI, Heri Hermansyah, kepada 11 perwakilan mahasiswa terdampak pada Rabu pagi.
    Dari total penerima bantuan, sebanyak 28 mahasiswa mendapatkan pembebasan UKT, sementara empat mahasiswa lainnya memperoleh bantuan melalui Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK).
    Selain itu, mahasiswa terdampak juga menerima bantuan uang bulanan sebesar Rp 3 juta selama enam bulan, kupon makan gratis, serta pembebasan biaya sewa bagi mahasiswa yang tinggal di asrama UI.
    “Kedua dan ketiga ada
    support
    untuk biaya tempat tinggal atau sewa yang tinggal di asrama, itu dibebaskan. Kemudian yang terakhir, ada bantuan natura berupa makanan,” ucap Heri, Rabu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.