kab/kota: Depok

  • Detik-detik Mobil di Margonda Depok Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

    Detik-detik Mobil di Margonda Depok Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

    Liputan6.com, Jakarta – Angin kencang menerjang sejumlah wilayah di Kota Depok, salah satunya di Jalan Raya Margonda, Beji. Akibatnya, sebuah minibus dengan pelat nomor B 1201 DZK yang sedang melintas, tertimpa pohon tumbang dan merusak bagian depan mobil.

    Salah seorang korban, Narti mengatakan, saat kejadian mobil yang dikemudikan suaminya sedang melintas di Jalan Raya Margonda dari arah Jakarta Selatan memasuki wilayah Depok. Sekira pukul 14.45 WIB, tepatnya di Jalan Raya Margonda dekat gang Kober, pohon tumbang tepat jatuh di depan mobilnya.

    “Iya, pas depan mobil, suami langsung rem mendadak,” ujar Narti sambil terduduk lemas, Senin (15/12/2025).

    Narti menjelaskan, akibat pohon tumbang bagian depan mobilnya mengalami kerusakan cukup parah karena terkena dahan pohon. Adapun bagian yang rusak yakni pada bagian bumper depan mobil ringsek dan tangan suaminya mengalami lecet akibat benturan rem mendadak.

    “Bagian depan mobil rusak, pas kejadian rem mendadak itu di belakang lagi enggak ada mobil, kalau ada khawatir di tabrak dari belakang,” jelas Narti.

    Akibat kejadian tersebut Narti terpaksa membatalkan perjalanannya menuju wilayah Sukmajaya, Depok dan menepikan kendaraannya.

    Narti akan menunggu kedatangan anaknya untuk menjemputnya, sekaligus melihat secara detail kerusakan mobil yang tertimpa batang pohon.

    “Kejadiannya cepat, angin kencang bengat, ini sambil nunggu anak mau datang jemput,” ucap Narti.

    Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi membenarkan adanya laka tunggal akibat pohon tumbang di Jalan Raya Margonda. Pohon tumbang disebabkan humbasan angin kencang sehingga dahan pohon tidak dapat menahan terpaan angin.

    “Infonya ada dua orang di dalam mobil, satu orang hanya luka lecet pada tangannya,” terang Made.

    Made mengungkapkan, Satlantas Polres Metro Depok sudah mendatangi lokasi mobil tertimpa pohon tumbang, untuk melakukan evakuasi kepada korban. Dahan pohon tumbang sudah di bawa ke pinggir jalan bersama dengan mobil korban.

    “Saat ini lalu lintas sudah kembali berjalan dengan normal, Satlantas Polres Metro Depok sudah melakukan pengaturan arus lalu lintas di Jalan Margonda,” ungkap Made.

    Made meminta, masyarakat maupun pengendara dapat selalu waspada saat melintas di jalan ketika angin kencang, baik saat melintas di bawah pohon rindang dan fly over. Pengendara dapat selalu waspada dan menguasai kendaraannya, serta dapat menjaga kecepatan kendaraan.

    “Selalu waspada dan patuhi peraturan lalu lintas, jaga jarak aman saat berkendara,” tutur Made.

    Berdasarkan pantauan Liputan6.com, terjangan angin kencang masih terjadi hingga pukul 16.30 WIB, sejumlah papan reklame tampak bergoyang menahan terpaan angin kencang.

  • Pengendara Dicegat dan Dianiaya Mata Elang di Depok, Polisi: Itu Tindak Pidana
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Desember 2025

    Pengendara Dicegat dan Dianiaya Mata Elang di Depok, Polisi: Itu Tindak Pidana Megapolitan 15 Desember 2025

    Pengendara Dicegat dan Dianiaya Mata Elang di Depok, Polisi: Itu Tindak Pidana
    Tim Redaksi

    DEPOK, KOMPAS.com –
    Aksi mata elang yang mencegat pengendara dan merampas surat kendaraan di Jalan Juanda, Kota Depok, dipastikan masuk kategori tindak pidana.
    Penegasan ini disampaikan kepolisian menyusul insiden pencegatan terhadap pengendara mobil Mazda yang terjadi pada Sabtu (13/12/2025).
    Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Gede Oka menjelaskan, tindakan para pelaku tidak hanya sebatas menghadang kendaraan, tetapi juga disertai perampasan STNK dan kekerasan fisik terhadap korban.
    “Tindakan yang dilakukan oleh para
    mata elang
    sudah patut kita duga ataupun melakukan tindak pidana karena memang merampas STNK dan melakukan pemukulan kepada korban,” ucap Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Gede Oka saat dikonfirmasi, Senin (15/12/2025).
    Dalam peristiwa tersebut, korban diketahui mengendarai mobil milik temannya yang masih dalam proses cicilan.
    Meski demikian, kepolisian menegaskan kondisi tersebut tidak membenarkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan para pelaku.
    Kepolisian kemudian menelusuri status kendaraan yang dikendarai korban saat kejadian.
    Hasil penelusuran menunjukkan mobil tersebut memang belum lunas, namun korban memiliki kelengkapan dokumen.
    “Yang bersangkutan (korban) yang mengendarai mobil bukan pemilik aslinya. Kemudian setelah kita telusuri, status dari mobil ini memang masih melakukan angsuran,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Gede Oka.
    Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menetapkan dua pelaku berinisial BEK dan DPK sebagai tersangka.
    BEK berperan merampas STNK sekaligus melakukan penganiayaan, sedangkan DPK menghadang kendaraan korban saat pencegatan berlangsung.
    Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian pelipis dan telah menjalani visum untuk kepentingan penyelidikan.
    Saat ini, kedua tersangka telah ditangkap di kediamannya masing-masing dan diamankan di Polres Metro Depok. Polisi juga telah memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus ini.
    Selain menangani perkara pidana, kepolisian turut mengimbau masyarakat agar tetap waspada saat berkendara.
    Imbauan tersebut disampaikan untuk meminimalkan risiko apabila menghadapi situasi serupa di jalan.
    “Cari tempat yang memang tidak terlalu sepi ataupun memang di dalam keramaian,” terang Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Gede Oka.
    Sebelumnya, insiden ini terjadi saat pengendara mobil Mazda melintas dari arah Jalan Raya Bogor menuju Jalan Margonda Raya pada Sabtu sekitar pukul 15.17 WIB.
    Korban dihentikan pelaku di sekitar putaran balik dekat pusat perbelanjaan.
    Kronologi awal kejadian disampaikan oleh kepolisian berdasarkan keterangan korban dan saksi di lokasi.
    Pelaku disebut secara agresif menghentikan kendaraan korban dan memaksa korban keluar dari mobil.
    “Saat di putaran balik sebelum Pesona Square, korban diberhentikan oleh orang tidak dikenal dan meneriaki korban dan meminta korban turun dari mobil,” ungkap Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi, Minggu (14/12/2025).
    Dalam kejadian tersebut, pelaku sempat merampas kunci mobil dan STNK milik korban.
    Berkat bantuan warga sekitar, kendaraan korban tidak berhasil dibawa kabur meski mengalami kerusakan.
    Polisi mencatat, pelaku juga memukul korban serta menendang bodi mobil hingga menyebabkan penyok dan spion kendaraan rusak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Desa Jungjang Wetan Jadi Titik Terparah Banjir Cirebon, 4.000 Jiwa Terdampak

    Desa Jungjang Wetan Jadi Titik Terparah Banjir Cirebon, 4.000 Jiwa Terdampak

    JAKARTA – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon melakukan asesmen atau pendataan awal terkait peristiwa banjir yang melanda delapan desa di sejumlah kecamatan di Cirebon untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

    Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Cirebon Tsabit Albani mengatakan, peristiwa banjir yang terjadi akibat hujan deras sejak Sabtu 13 Desember malam, berdampak pada ratusan warga sehingga penanganan darurat segera dilakukan.

    “Sementara ini, kami melaporkan ada beberapa wilayah terdampak banjir yang membutuhkan penyediaan makanan bagi warga,” katanya di Cirebon, Minggu, disitat Antara.

    Ia menyebutkan Desa Gamel, Kecamatan Plered, menjadi salah satu wilayah terdampak dengan jumlah 287 kepala keluarga (KK) atau 576 jiwa.

    Selain itu, ia mengatakan banjir juga terjadi di Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, dengan dampak terhadap 27 KK atau 54 jiwa.

    “Banjir juga melanda Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, yang berdampak pada delapan KK atau 45 jiwa, serta Desa Klangenan di Kecamatan Klangenan dengan sembilan KK atau 22 jiwa terdampak,” katanya.

    Ia menuturkan wilayah dengan dampak paling besar tercatat di Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, dengan sekitar 1.000 KK atau 4.000 jiwa terdampak banjir.

    “Untuk Kecamatan Panguragan, banjir merendam Desa Panguragan Wetan dengan dampak sekitar 50 rumah atau 57 KK,” katanya.

    Ia menambahkan, banjir juga melanda Desa Tegal Karang di Kecamatan Palimanan dengan 18 rumah, 26 KK, dan 37 jiwa yang terdampak banjir.

    Selain itu, ia menyampaikan Desa Kebarepan di Kecamatan Plumbon turut terdampak banjir dengan rincian 267 rumah, 534 KK atau 1.602 jiwa.

    Tsabit menjelaskan, banjir kali ini dipicu oleh jebolnya tanggul sungai di sepanjang aliran Sungai Kalianyar-Panguragan yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.

    “Selain tanggul jebol, Sungai Bondet di Gunungjati juga meluap akibat air laut pasang yang bersamaan dengan kiriman air dari hulu,” ujarnya.

    Sebagai upaya penanganan awal, Dinsos Kabupaten Cirebon menurunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke lokasi terdampak banjir.

    Ia memastikan, dapur umum pun telah dibuka untuk memenuhi kebutuhan makan warga di lokasi terdampak banjir.

    “Saat ini Tagana sedang melaksanakan asesmen lanjutan untuk mendata kebutuhan warga secara lebih rinci,” ucap dia.

  • Polisi Tangkap 2 Mata Elang di Depok, Sempat Pukul dan Rampas STNK Korban

    Polisi Tangkap 2 Mata Elang di Depok, Sempat Pukul dan Rampas STNK Korban

    Jakarta

    Polres Depok menangkap dua debt collector atau mata elang (matel) yang sempat ramai di Jalan Juanda dan viral di media sosial. Kedua matel itu adalah BEK dan DPK.

    “Dua pelaku sudah berhasil diamankan,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Made Oka kepada wartawan, Minggu (14/12/2025).

    Made mengatakan, keduanya sempat memukul korban. Bahkan mereka membuat mobil yang dikendarai korban rusak.

    “Pelaku juga memukul korban dan juga menendang badan mobil hingga penyok dibeberapa sisi serta retak di spion kanan,” jelasnya.

    Tak hanya itu, BEK dan DPK sempat merampas STNK mobil. Saat itu warga sekitar membantu korban.

    Dia menerangkan, insiden itu terjadi pada Sabtu (13/12) pukul 15.17 WIB. Kala itu korban sedang diperjalanan dari arah Jl. Raya Bogor menuju Jl. Margonda Raya mengendarai mobil Mazda 2 berwarna Merah milik teman korban.

    (dek/dek)

  • Ekonomi Digital dan Hijau Diyakini Bisa Perkuat Ketahanan Indonesia

    Ekonomi Digital dan Hijau Diyakini Bisa Perkuat Ketahanan Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Ekonomi digital dan ekonomi hijau didorong untuk menjadi fokus baru pertumbuhan nasional. Kedua sektor tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi sekaligus berkelanjutan.

    Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sekaligus Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT) menunjukkan kinerja yang sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir.

    Sektor ICT mencatat pertumbuhan di atas 8% dan bahkan sempat menyentuh angka 9%. Capaian tersebut mencerminkan perubahan perilaku ekonomi masyarakat yang semakin bergeser ke platform digital.

    “Ini sektor yang sangat inklusif dan mampu mendorong sektor-sektor lain ikut tumbuh,” tutur Fithra saat ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Minggu (14/12/2025).

    Selain ekonomi digital, Fithra juga menekankan pentingnya ekonomi hijau dan ekonomi biru dalam agenda diplomasi ekonomi Indonesia. Ia menilai pendekatan ini krusial agar pertumbuhan ekonomi nasional tidak mengorbankan lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang.

    Menurut Fithra, ekonomi hijau sejatinya bukan sektor yang sepenuhnya baru. Namun, selama ini, potensi lingkungan belum dimaksimalkan sebagai kekuatan ekonomi nasional.

    Fithra meyakini, pemanfaatan ekonomi digital dan hijau dapat memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika dan ketidakpastian global. Dengan menjadikan kedua sektor tersebut sebagai bagian dari diplomasi ekonomi, Indonesia diharapkan mampu menarik investasi berkualitas yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjunjung prinsip keberlanjutan dan ketahanan jangka panjang.

  • Mata Elang Penganiaya Pengemudi Mobil di Depok Ditangkap, Kini Tertunduk Digiring Polisi

    Mata Elang Penganiaya Pengemudi Mobil di Depok Ditangkap, Kini Tertunduk Digiring Polisi

    Sebelumnya, Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi membenarkan adanya aksi perampasan yang diduga dilakukan kelompok matel. Kejadian penghadangan kendaraan korban sempat dilaporkan korban dan warga, Polres Metro Depok sudah mendatangi lokasi kejadian.

    “Iya, Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok langsung mendatangi lokasi kejadian, saat korban didatangi kelompok matel,” ujar Made, Minggu (14/12/2025). 

    Dia menjelaskan, sebelum kejadian korban mengendarai mobilnya bersama keluarga, melintas di wilayah Sukmajaya. Sesampainya di Jalan Keadilan Ujung, kendaraan korban di ikuti beberapa sepeda motor berboncengan.

    “Korban merasa curiga dan menduga yang mengikutinya merupakan matel,” ucap Made.

    Sesampainya korban di Jalan Keadilan Ujung atau depan Gema Insani, beberapa sepeda motor berusaha mendahului dan menghalangi laju mobil korban. Melihat gelagat Matel, korban enggan menghentikan dan tetap menjalankan mobil yang dikendarainya.

    “Salah satu matel memaksa untuk berhenti,” terang Made.

    Melihat arogansi matel, korban sempat sedikit membuka kaca mobilnya dan meminta berhenti di depan atau di lokasi yang ramai. Namun kelompok matel tidak mengindahkan permintaan korban dan melakukan tindakan arogansi.

    “Matel telah bertindak kasar, menendang mobil dan memukul korban,” kata Made. 

    Selain melakukan pemukulan, kelompok matel sempat mencabut kunci mobil yang dikendarai korban. Namun kunci mobil tidak berhasil direbut, namun hanya gantungan kunci berisikan STNK.

    “Iya, jadi gantungan kunci itu berisi STNK dan remote mobil dirusak,” kata Made.

    Made mengungkapkan, warga melihat aksi kelompok matel berusaha merebut mobil korban. Warga berusaha mendatangi lokasi keributan antara korban dengan kelompok matel yang sempat mengejar menggunakan sepeda motor.

    “Kedatangan warga membuat kelompok matel berjumlah 10 orang langsung pergi meninggalkan korban,” terang Made.

    Made menuturkan, Polres Metro Depok sedang menangani penganiayaan yang dilakukan kelompok matel. Polres Metro Depok akan melakukan penindakan terhadap kelompok matel yang meresahkan warga Depok.

    “Kejadian ini sudah kami tangani, anggota kepolisian sudah melakukan penyelidikan,” tutur Made.

  • Lagi-lagi Mata Elang Beraksi di Depok, Paksa Setop Mobil dan Rampas STNK
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Desember 2025

    Lagi-lagi Mata Elang Beraksi di Depok, Paksa Setop Mobil dan Rampas STNK Megapolitan 14 Desember 2025

    Lagi-lagi Mata Elang Beraksi di Depok, Paksa Setop Mobil dan Rampas STNK
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Sejumlah pria yang diduga
    debt collector
     atau mata elang menyetop pengemudi mobil di Jalan Juanda, Kota Depok, Sabtu (13/12/2025) sore.
    Insiden tersebut terekam kamera warga dan beredar luas di media sosial lewat akun @jabodetabek24info.
    Dalam rekaman video, terlihat situasi tegang saat pengemudi mobil berusaha mempertahankan kendaraannya.
    “Turun kamu!” kata salah seorang pria.
    Salah seorang pria kemudian tampak menendang bagian bodi mobil tersebut.
    “Wah, saya enggak terima ini, saya enggak terima,” ujar seorang pria di kursi penumpang.
    Dalam unggahan juga dinarasikan, pengemudi mengalami luka di bagian wajah. Selain itu, STNK kendaraan dirampas dan kunci mobil dirusak.
    Saat peristiwa berlangsung, pengemudi mobil tidak sendirian di dalam kendaraan.
    “Saat kejadian, pengemudi membawa anak kecil dan istri yang tengah hamil 8 bulan,” bunyi penjelasan di unggahan itu.
    Saat dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Metro
    Depok
    AKP Made Budi membenarkan adanya insiden tersebut.
    Ia menuturkan, peristiwa itu bermula saat korban sedang melintas di kawasan Depok menggunakan mobil milik rekannya.
    “Korban sedang diperjalanan dari arah Jalan Raya Bogor menuju Jalan Margonda Raya mengendarai mobil Mazda 2 warna merah milik teman korban,” kata Made saat dihubungi, Minggu (14/12/2025).
    Sesaat setelahnya, korban dihentikan oleh pelaku di sekitar putaran balik dekat pusat perbelanjaan.
    “Saat di putaran balik depan sebelum Mall Pesona Square, korban diberhentikan oleh orang tidak dikenal dan meneriaki korban dan meminta korban turun dari mobil,” ujar Made.
    Saat ini, kedua orang pelaku telah ditangkap polisi.
    “Dua pelaku sudah berhasil diamankan, inisial BEK dan DPK,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diplomasi Prabowo Fokus Tarik Investasi Jangka Panjang ke Tanah Air

    Diplomasi Prabowo Fokus Tarik Investasi Jangka Panjang ke Tanah Air

    Jakarta, Beritasatu.com – Upaya pemerintah mengintensifkan diplomasi ekonomi tidak hanya ditujukan untuk menarik arus dana asing jangka pendek, tetapi lebih diarahkan pada investasi produktif jangka menengah dan panjang. 

    Ekonom FEB UI sekaligus Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah Fithra Faisal Hastiadi menilai, strategi ini penting untuk menopang target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8%.

    Menurut Fithra, dalam jangka pendek Indonesia memang diuntungkan oleh sentimen positif pasar keuangan. Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) serta imbal hasil obligasi pemerintah yang relatif menarik mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional.

    “IHSG sudah hampir menembus Rp 9.000-an, bagaimana yield trade dari bond kita juga relatif menarik ya, bahkan sekarang menuju 6%,” bebernya saat dijumpai di kompleks FEB UI, Depok, Minggu (14/12/2025). 

    Namun, ia menegaskan arus dana portofolio tidak menjadi fokus utama diplomasi ekonomi Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah, kata dia, justru menargetkan masuknya investasi di sektor riil yang mampu menciptakan nilai tambah dan dampak berkelanjutan bagi perekonomian.

    “Apa yang dilakukan Presiden dan kementerian teknis adalah mengejar target-target investasi jangka menengah dan panjang,” ujar Fithra.

    Ia menambahkan, investasi jangka panjang menjadi kunci untuk mendorong ekspansi sektor strategis seperti energi, teknologi informasi dan komunikasi (ICT), serta sektor-sektor pendukung hilirisasi. 

    Dengan strategi tersebut, diplomasi ekonomi diharapkan tidak hanya memperkuat indikator pasar keuangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

  • Mata Elang Kembali Resahkan Warga Depok, Pengendara Mobil jadi Korban Penganiayaan

    Mata Elang Kembali Resahkan Warga Depok, Pengendara Mobil jadi Korban Penganiayaan

    Liputan6.com, Jakarta – Kelompok Debt Collector atau biasa disebut mata elang (matel), kembali meresahkan warga Depok, Jawa Barat.

    Korban berinisial ATF (35) dihadang dan dianiaya kelompok matel Jalan Keadilan Ujung sampai Jalan Raya Juanda, pada Sabtu sore 13 Desember 2025.

    Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi membenarkan adanya aksi perampasan yang diduga dilakukan kelompok matel. Kejadian penghadangan kendaraan korban sempat dilaporkan korban dan warga, Polres Metro Depok sudah mendatangi lokasi kejadian.

    “Iya, Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok langsung mendatangi lokasi kejadian, saat korban didatangi kelompok matel,” ujar Made, Minggu (14/12/2025).

    Dia menjelaskan, sebelum kejadian korban mengendarai mobilnya bersama keluarga, melintas di wilayah Sukmajaya. Sesampainya di Jalan Keadilan Ujung, kendaraan korban di ikuti beberapa sepeda motor berboncengan.

    “Korban merasa curiga dan menduga yang mengikutinya merupakan matel,” ucap Made.

    Sesampainya korban di Jalan Keadilan Ujung atau depan Gema Insani, beberapa sepeda motor berusaha mendahului dan menghalangi laju mobil korban. Melihat gelagat Matel, korban enggan menghentikan dan tetap menjalankan mobil yang dikendarainya.

    “Salah satu matel memaksa untuk berhenti,” terang Made.

    Melihat arogansi matel, korban sempat sedikit membuka kaca mobilnya dan meminta berhenti di depan atau di lokasi yang ramai. Namun kelompok matel tidak mengindahkan permintaan korban dan melakukan tindakan arogansi.

    “Matel telah bertindak kasar, menendang mobil dan memukul korban,” kata Made.

     

    Seorang pengemudi ojek online di Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban penganiayaan ‘mata elang’ alias penagih utang cicilan motor. Aksi penganiayaan pakai jurus tendangan ala kungfu di jalan raya ini terekam warga dan menyebar di media sosial.

  • Komitmen Investasi Mengalir, Implementasi Kementerian Jadi Penentu

    Komitmen Investasi Mengalir, Implementasi Kementerian Jadi Penentu

    Jakarta, Beritasatu.com – Ekonom menilai banyaknya komitmen investasi hasil diplomasi Presiden Prabowo Subianto perlu diimbangi dengan kesiapan kementerian teknis agar tidak berhenti di atas kertas.

    Ekonom FEB UI sekaligus Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, berbagai kesepakatan ekonomi dengan mitra strategis, seperti Uni Eropa, Kanada, hingga Inggris menunjukkan langkah agresif pemerintah dalam mengejar kebutuhan investasi nasional. Namun, tantangan sesungguhnya berada pada tahap implementasi.

    “PR-nya adalah bagaimana kementerian teknis bisa mengakselerasi perjanjian-perjanjian tersebut,” sebut Fithra saat dijumpai di Kompleks FEB UI, Depok, Minggu (14/12/2025).

    Ia mengingatkan pengalaman Indonesia dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) menunjukkan tingkat pemanfaatan yang masih rendah, rata-rata di kisaran 30%. Kondisi ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara kesepakatan di level global dan pelaksanaan di dalam negeri.

    Padahal, Indonesia membutuhkan investasi dalam jumlah besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Fithra memperkirakan kebutuhan investasi mencapai Rp 10.000 triliun, dengan sebagian besar harus berasal dari luar negeri.

    Ke depan, sinkronisasi kebijakan lintas kementerian, percepatan regulasi, serta kepastian proyek menjadi kunci agar komitmen investasi yang sudah dijajaki Presiden benar-benar berbuah pada pertumbuhan ekonomi riil.