kab/kota: Denpasar

  • Waspada hujan disertai petir pada mayoritas wilayah RI

    Waspada hujan disertai petir pada mayoritas wilayah RI

    logo BMKG

    BMKG: Waspada hujan disertai petir pada mayoritas wilayah RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 26 Mei 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat, yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Senin.

    Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Nurul Izzah menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang dari Samudra Hindia barat Sumatera, dari Lampung hingga ke Jawa bagian barat, dari perairan selatan Jawa Barat, perairan selatan Jawa Timur hingga ke Nusa Tenggara Barat, dari Laut Sulu hingga ke Laut Cina Selatan, di Maluku Utara dan juga di wilayah Maluku.

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

    Oleh karena itu pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, diantaranya Palembang, Bengkulu, Jambi, Jakarta, Semarang, Bandung, Yogyakarta, Kupang, Denpasar, Tanjung Selor, Mamuju, Jayawijaya, Nabire, Merauke.

    Sementara itu beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Medan, Bandar Lampung, Pangkal Pinang, Serang, Surabaya, Mataram, Samarinda, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Gorontalo, Palu, Makassar, Ternate,  Ambon, dan Jayapura.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Tanjung Pinang, Pekanbaru, Banda Aceh, Padang, Kendari, Sorong, dan Manokwari

    Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter, sementara gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia selatan Lampung dan Samudra Hindia selatan dari Nusa Tenggara Timur.

    Sumber : Antara

  • Bus Transjatim Koridor VI Beroperasi, Diresmikan Gubernur di Terminal Mojosari

    Bus Transjatim Koridor VI Beroperasi, Diresmikan Gubernur di Terminal Mojosari

    Mojokerto (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan pengoperasian Bus Transjatim Koridor VI di Terminal Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Dengan peluncuran Koridor VI ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berharap dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, khususnya di wilayah Mojokerto dan Sidoarjo.

    Layanan ini menghubungkan Terminal Porong di Sidoarjo dengan Terminal Kertajaya di Mojokerto, melalui jalur strategis yang melintasi kawasan industri dan permukiman padat seperti Kejapanan, Ngoro, dan Mojosari. Rute ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jawa Timur, khususnya bagi pekerja dan pelajar yang beraktivitas di kawasan industri sepanjang rute tersebut.

    Koridor VI memiliki panjang rute sekitar 35–40 km, waktu tempuh 45 menit dan dilengkapi dengan 63 titik halte di kedua sisi jalan. Sebanyak 15 unit bus disiapkan, terdiri dari 14 unit operasional dan satu unit cadangan dengan jam operasional setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga 21.00 WIB, dengan headway (jarak antarbus) sekitar 20–25 menit.

    Tarif untuk penumpang umum sebesar Rp5 ribu dan pelajar sebesar Rp2.500. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai, melalui QRIS, atau menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) seperti e-money, Brizzi, dan Flazz. Koridor VI mengusung tema branding ‘Gajah Mada’ sebagai penghormatan terhadap tokoh besar Kerajaan Majapahit. Koridor VI resmi beroperasi mulai tanggal 27 Mei 2025 dan gratis selama satu minggu.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur, Nyono mengatakan, peluncuran Koridor VI sesuai dengan misi Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur ketiga yakni Jatim Akses. “Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan langsung Program Jatim Akses Ibu Gubernur. Karena layanan transportasi yang tepat waktu, murah, aman, nyaman dan bisa diandalkan,” ungkapnya.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan pengoperasian Bus Transjatim Koridor VI di Terminal Mojosari, Kabupaten Mojokerto. [Foto : Misti/beritajatim.com]
    Masih kata Nyono, Transjatim sudah melayani penumpang di Jawa Timur setelah lima koridor sebanyak 4,7 juta orang per tahun atau sekitar 18 ribu orang per hari. Transjatim mampu memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp21 miliar kepada Pemprov Jawa Timur. Menurutnya, multiplayer efek yang ditimbulkan dapat mengurangi angka kecelakaan, mengurangi angka kemacetan.

    “Mengurangi emisi gas buang, pertumbuhan ekonomi signifikan bagi koridor-koridor yang dilayani Transjatim, ini memberikan manfaat yang luar biasa. Transjatim juga sudah direplikasi beberapa kabupaten/kota diantaranya, Trans Donggala, Trans Palu, Trans Batam, Trans Banten dan saat ini dalam proses realisasi adalah Trans Kaltim, Trans Samarinda, Trans Toli-toli, Trans Manado dan Trans Kota Badung Bali,” jelasnya.

    Program Transjatim memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat di Jawa Timur. Hasil survey dari program tersebut masyarakat bisa menghemat uang transportasi sekira 20 persen sehingga diharapkan Program Jatim Akses bisa menghemat pengeluaran masyarakat, buruh pabrik dan para pekerja. Dalam bus Transjatim Koridor VI bisa mengendalikan kebakaran dari konsleting listrik.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jawa Timur. “Semoga Bus Transjatim Koridor VI membawa manfaat bagi kita semua, khususnya untuk Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan dan sekitarnya. Kami Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyambut baik hadirnya layanan Transjatim Koridor VI,” ujarnya.

    Masih kata Gus Barra (sapaan akrab, red), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto siap mendukung optimalisasi pelayanan, kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota menjadi kunci dalam membangun sistem transportasi massal yang modern dan berkelanjutan. Layanan angkutan penumpang umum menjadi urat nadi perekonomian dan percepatan pembangunan daerah.

    “Rute yang dilewati sebagai besar merupakan kawasan perdagangan, perkantoran, rumah sakit, industri, sekolahan hingga pasar tradisional yang merupakan sentra bisnis sehingga diharapkan dapat menjadi faktor pengungkit perekonomian dari angkutan pribadi menggunakan layanan angkutan penumpang ini. Kami Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Gubernur,” tuturnya.

    Di Kabupaten Mojokerto, lanjutnya, ada tiga koridor. Koridor II Surabaya-Surabata, Koridor III Mojokerto-Gresik dan Koridor VI Mojokerto-Sidoarjo. Pihaknya berharap ada tambahan koridor yang meliputi daerah yang memiliki banyak tempat wisata seperti Pacet dan Trawas. Hadirnya Transjatim menjadi kebanggaan dan sangat dirasakan masyarakat Kabupaten Mojokerto.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Bus Transjatim Koridor VI diharapkan bisa menjawab harapan masyarakat yang bekerja di kawasan Ngoro Industri Persada (NIP). “Mereka beberapa kali menyampaikan harapannya Transjatim bisa melayani area industri Ngoro dan ini jawabanya. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” harapnya.

    Masih kata Gubernur, dalam satu minggu operasional Bus Transjatim Koridor VI promo gratis. Tanggal 29 Mei diperingati sebagai Hari Lansia, pihaknya berharap semua lansia yang menggunakan Bus Transjatim di tanggal tersebut gratis. Selain itu, di tanggal 1 Juni peringatan Hari Lahirnya Pancasila, semua masyarakat yang menggunakan layanan Bus Transjatim gratis mulai pukul 05.00 WIB sampai 21.00 WIB.

    “Ini sedang proses (Trans Laut), kita melihat sendiri titik-titik terutama yang di Pantai Boom dan Ketapang di Banyuwangi mudah-mudahan bisa mendapat percepatan izin. Yang Boom, kita melayani sampai Denpasar. Yang Ketapang, kita izin sampai Balikpapan sehingga nanti bisa tembus di IKN (Ibu Kota Nusantara),” tegasnya. [tin/but]

  • Menghadirkan listrik di balik bukit Bali Utara melalui PLTM

    Menghadirkan listrik di balik bukit Bali Utara melalui PLTM

    Buleleng (ANTARA) – Provinsi Bali semakin menunjukkan tekadnya untuk melakukan transisi menuju pemanfaatan energi baru terbarukan dan yang lebih bersih.

    Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi alternatif paling rasional di masyarakat perkotaan dan perdesaan.

    Sebab, tak ada risiko konflik ketika solar panel di pasang pada lahan pribadi atau perkantoran, tidak ada juga yang protes jika individu memanfaatkan sinar surya sebanyak-banyaknya.

    Namun begitu, Bali juga memiliki potensi energi baru terbarukan yakni pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) yang mampu menghasilkan energi listrik, tapi potensinya masih kurang dilirik.

    Padahal, utamanya di pedesaan, dengan sumber-sumber mata air melimpah dapat menjadi peluang berjalannya pembangkit listrik dari aliran air ini.

    Memang, untuk itu perlu perizinan, perhitungan dari segi ekonomi, letak yang harus dekat dengan sumber air, dan kemiringan strategis untuk memastikan air terus mengucur kencang. Hal ini butuh praktik-praktik nyata sebagai gambaran pengembangan PLTM di Pulau Dewata.

    Operator menunjukkan tempat menyimpan energi listrik sebelum dialirkan ke PLN di PLTM Panji Muara, Desa Sambangan, Buleleng, Minggu (25/5/2025). (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

    Mengenal PLTM Panji Muara

    Di Bali Utara, tepatnya di perbukitan Desa Sambangan, Sukasada, Buleleng, telah berdiri pembangkit tenaga mikrohidro pertama di “Pulau Seribu Pura” yakni PLTM Panji Muara.

    Manajer PLTM Panji Muara Ervina Fitriani ketika ditemui di Buleleng menjelaskan bahwa kekayaan alam yang dimanfaatkan pada pembangkit ini adalah air, tepatnya aliran air sungai yang mampu menggerakkan mesin generator sehingga menghasilkan listrik.

    PLTM yang untuk mengunjunginya harus melewati hutan dan perbukitan serta menempuh waktu hampir tiga jam dari Kota Denpasar ini telah berdiri sejak 2016.

    Kala itu, Desa Sambangan tidak memiliki listrik. Kelompok-kelompok warga yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani dan peternak memanfaatkan kincir air tradisional untuk mendapatkan listrik.

    Pendiri PLTM Panji Muara kemudian mendapat informasi potensi air sungai dari Tukad Tiyingtali yang dapat menjadi sumber pembangkit. Akhirnya riset dimulai.

    Manajemen mengurus segala jenis perizinan. Saat itu tak mudah bagi mereka menyelesaikan legalitas, pulang-pergi Jakarta Bali, berkoordinasi dengan pemerintah setempat, hingga mulai tahap pembangunan usai Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) terbit.

    Setelah itu baru berunding dengan PT PLN untuk menentukan harga listrik dari PLTM yang kini sekitar Rp1.100/kWh.

    Saat pembangunan tak mudah. Mereka harus menyusuri bukit dan hutan yang gelap untuk sampai di sumber air, membawa peralatan yang dibeli dari Austria, dan harus dibantu TNI saking sulitnya akses di sana.

    Perusahaan akhirnya membangun kolam utama sebagai penampungan air dengan kapasitas 850 meter kubik pada ketinggian 858,5 mdpl. Sebelum masuk penampungan, air sungai disaring sebanyak dua kali untuk memastikan tak ada sampah yang terbawa.

    Air tersebut kemudian dikucurkan ke pipa berdiameter 1.200 mm dengan panjang 526 meter pada posisi miring untuk memastikan gravitasi yang tinggi memindahkan air ke ruang pembangkit.

    Di ruang pembangkit, dua turbin generator berkapasitas 2.300 kW siap mengolah arus air menjadika listrik yang dikumpulkan di transformator utama berkapasitas 2×1.600 kVa, kemudian langsung disalurkan ke grid PLN.

    Air yang alirannya dimanfaatkan akan kembali dikeluarkan dari generator dan dialirkan ke sungai tanpa mengambil air sedikit pun. Bahkan, yang keluar adalah air bersih karena seluruh sampah tersaring dalam mesin.

    PLTM Panji Muara yang beroperasi 24 jam penuh ini saat kondisi debit air tinggi dapat menghasilkan daya optimal 23.000 kWh, namun sebaliknya jika kemarau akan menghasilkan daya yang sangat minim.

    Kondisi aliran air Tukad Tiyingtali yang akan mengalir ke pipa PLTM Panji Muara, Desa Sambangan, Buleleng, Minggu (25/5/2025). (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

    Tantangan PLTM

    Meski potensial, bukan berarti tidak ada tantangan ketika menjalankan PLTM Panji Muara.

    Melihat bahan baku dari pembangkit ini adalah aliran air, maka kekeringan dan rendahnya laju air menjadi tantangan.

    Pada 2020 lalu misalnya, hampir setahun Tukad Tiyingtali mengalirkan air sangat sedikit, dan energi yang bisa dihasilkan hanya 420 kW.

    Anomali ini hampir saja membuat pengelola tidak bisa menghasilkan energi sama sekali, sebab generator paling minimum bisa digunakan jika energi yang dihasilkan 400 kW.

    Namun, atas kesabaran dan perubahan iklim yang menjadi lebih baik akhirnya debit sungai pulih dan pembangkit kembali bekerja normal hingga hari ini.

    Jauh sebelum mengalami tantangan iklim, tantangan geografis lebih dulu dirasakan. Desa di balik bukit yang gelap tanpa listrik ini harus dibangun PLTM terlebih dahulu.

    Membangun infrastruktur jalan adalah langkah pertama saat hendak membuat PLTM, sebab sumber air cenderung berada di bukit atau pegunungan yang belum banyak aksesnya.

    Untuk PLTM Panji Muara, ada tahap pembebasan lahan yang juga jadi tantangan. Lahan yang saat ini digunakan adalah tanah milik warga setempat, sehingga harus mengganti biaya pembebasan lahan.

    Respons warga

    Awalnya, reaksi masyarakat Desa Sambangan tidak menerima tentang adanya rencana pembangunan pembangkit listrik ini.

    Hal itu dibenarkan Dinas PUTR Buleleng. Masyarakat khawatir satu-satunya air untuk subak dan kehidupan sehari-hari mereka habis digunakan untuk pembangkit.

    Akhirnya proses edukasi dan sosialisasi selama setahun dilakukan hingga akhirnya masyarakat mengerti peran penting keberadaan pembangkit ini.

    Setelah pembangkit dibangun, PLN masuk ke desa dan menyalurkan listrik hingga ke pelosok.

    Komitmen pengelola dalam membangun desa juga tercermin dari perekrutan tenaga kerja. Saat ini 98 persen dari pekerja di PLTM Muara adalah pemuda desa.

    Aliran air bersih yang keluar dari generator juga kini dimanfaatkan untuk destinasi wisata berupa tempat pemandian.

    Salah seorang warga, Putu Mudita (29) membenarkan, banyak manfaat yang dirasakan sejak listrik PLN masuk desanya.

    Kini ia tak perlu lagi mengurus dinamo pada kincir air. Tarif listrik juga tidak begitu mahal jika dibandingkan mengelola pembangkit tradisional sendiri.

    Institute for Essential Services Reform (IESR) sebagai mitra pemerintah daerah mendata, setidaknya terdapat total 82,54 MW atau 31 lokasi lainnya yang berpotensi secara teknis untuk mengikuti jejak PLTM Panji Muara.

    Salah satu potensi itu adalah Tukad Ayung yang terdapat di Kabupaten Karangasem, yang alirannya digunakan untuk wisata air seperti arung jeram.

    Jika ingin menyusul keberhasilan PLTM Panji Muara yang mampu menghadirkan listrik bagi desa di balik bukit, maka sungai-sungai potensial perlu dikelola dengan baik. Dengan demikian, akan meningkatkan kapasitas dan bauran energi terbarukan sistem ketenagalistrikan di Bali.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kader PDIP Bali patungan siapkan hadiah Bulan Bung Karno Rp500 juta

    Kader PDIP Bali patungan siapkan hadiah Bulan Bung Karno Rp500 juta

    Denpasar (ANTARA) – Kader PDI Perjuangan di Bali patungan menyiapkan dana untuk menyelenggarakan Bulan Bung Karno 2025 termasuk mengumpulkan dana untuk hadiah lomba sebesar Rp500 juta.

    Bendahara DPD PDIP Bali Dewa Made Mahayastra di Denpasar, Minggu, mengatakan angka hadiah ini juga meningkat dari Bulan Bung Karno 2024 yang sekitar Rp300 juta, sebab partai memberi kesempatan lewat lomba-lomba yang bertambah.

    “Nominal kami memang ada penambahan terutama ada hadiah di lomba endek dan utsawa, juga ada lomba fashion show, lalu kebiasaan kami di PDIP sumber dananya dari gotong royong, kami juga punya seluruh Bali 200 lebih yang anggota fraksi,” kata dia.

    Dewa Mahayastra menyampaikan dana gotong royong ini dikumpulkan sejak Juli 2024 atau setelah Bulan Bung Karno 2024 selesai digelar, sehingga dalam waktu setahun mereka memiliki uang yang cukup untuk menggelar lomba-lomba bagi masyarakat umum.

    Peringatan Bulan Bung Karno 2025 oleh PDIP Bali ini diadakan 1-29 Juni, selain karena jejak Presiden RI Ke-1 Ir Soekarno yang menjadi ideologi partai, ini juga implementasi dari surat edaran Gubernur Bali untuk memperingati lahir-wafatnya pahlawan kemerdekaan tersebut.

    “Bulan Bung Karno 2025 dirancang untuk menghidupkan kembali semangat nasionalisme cinta tanah air dan keberdayaan masyarakat lokal melalui budaya kreatifitas anak muda, pelestarian lingkungan, dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait gerakan Bali bersih sampah berbasis sumber dan membatasi plastik sekali pakai,” ujarnya.

    Setidaknya dana yang terkumpul dari kader partai di Bali akan digunakan untuk hadiah lomba pada lomba barista kopi Bali, mixologi arak Bali, utsawa widyatarka susastra Bali, konten kreatif Bali bersih sampah, cerdas cermat, desain kreatif motif endek Bali, dan peragaan busana endek banteng.

    Utsawa atau ajang literasi dan sastra Bali mendapat perhatian terbesar, sebab perlombaan yang akan diikuti siswa dari SD hingga SMA ini akan berhadiah hingga Rp81 juta.

    Wakil Ketua Bidang Ideologi Partai DPD PDIP Bali I Ketut Suryadi menambahkan dengan enam tahun terselenggaranya peringatan Bulan Bung Karno menegaskan bahwa partainya jelas mengamalkan ajaran bapak proklamasi tersebut.

    Perlombaan bagi generasi muda Bali dikaitkan dengan misi partai yang terus menggaungkan semangat Soekarno, dikaitkan pula dengan kondisi hari ini sehingga hasil dari lomba bermanfaat bagi generasi muda Bali.

    “Ajaran Bung Karno kita tahu 32 tahun didiskreditkan, sampai buku-buku dan gambar tidak boleh dipasang, tapi PDIP berani, tujuannya memang mau membangun karakter generasi muda penerus untuk mengenang kembali kemudian mencari, mengambil, mempergunakan api semangat perjuangan Bung Karno,” ujar Suryadi.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dongkrak Program Ketahanan Pangan Polresta Sidoarjo Kerahkan Seluruh Bhabinkamtibmas

    Dongkrak Program Ketahanan Pangan Polresta Sidoarjo Kerahkan Seluruh Bhabinkamtibmas

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Optimalisasi program Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di sektor ketahanan pangan terus dimasifkan  oleh Polresta Sidoarjo beserta jajarannya.

    Seperti disampaikan oleh Wakapolresta Sidoarjo AKBP I Made Bayu Sutha Sartana kepada Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas di seluruh wilayah hukum Polresta Sidoarjo di Gedung Serbaguna Mako Polresta Sidoarjo.

    Dalam arahannya AKBP I Made Bayu Sutha memberikan motivasi, agar Bhabinkamtibmas dapat semakin masif melakukan patroli sambang ke desa binaannya.

    Hal ini penting dilakukan, selain sebagai upaya menjaga situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Sidoarjo tetap aman dan kondusif juga untuk turut langsung mendampingi, serta mengedukasi ke warga terkait pelaksanaan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah.

    “Polisi, adalah penggerak program ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, seluruh jajaran Polresta Sidoarjo harus benar-benar melaksanakan ini dengan serius, termasuk optimalnya peran para Bhabinkamtibmas di wilayah kita,” ujar Wakapolresta Sidoarjo AKBP I Made Bayu Sutha Sartana Jumat (16/5/2025).

    Kehadiran Polisi dalam mengawal pelaksanaan program ketahanan pangan sangat diharapkan masyarakat, terutama bagi para petani, peternak dan warga di wilayah pedesaan.

    “Bersama tiga pilar, kita harus proaktif melakukan pengecekan, pendampingan, hingga menghadirkan inovasi-inovasi untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto ini,” tegas mantan Wakapolresta Denpasar itu

    Salah satu contoh adalah, ada seorang Bhabinkamtibmas sebagai Polisi Cinta Petani yang turun langsung membantu atau memotivasi warga pemilik Pekarangan Pangan Bergizi (P2B), atau lahan kosong di rumah untuk bertanam maupun budidaya perikanan. [isa/aje]

  • 2.108 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Pemkab Bojonegoro, Rebutkan 1.507 Formasi

    2.108 Peserta Ikuti Seleksi PPPK Tahap II Pemkab Bojonegoro, Rebutkan 1.507 Formasi

    Bojonegoro (beritajatim.com)– Sebanyak 2.108 peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi dan berhak mengikuti Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

    Seleksi kompetensi mulai digelar sejak Sabtu (10/5/2025) dan akan berakhir besok, Kamis (15/5/2025). Sebanyak 2.108 peserta tersebut akan memperebutkan 1.507 formasi yang tersedia dalam rekrutmen PPPK tahap II tahun anggaran 2024.

    Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Aparatur BKPP Bojonegoro, Daniar Surya Adi Permana menjelaskan bahwa pelaksanaan seleksi ini merupakan tindak lanjut dari surat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 1291/B-KS.04.01/SD/K/2025 tentang perpanjangan pendaftaran seleksi PPPK Tahap II.

    “Sebanyak 2.108 peserta dinyatakan lolos seleksi administrasi berdasarkan hasil pasca sanggah yang diumumkan pada 28 Februari 2025. Mereka tersebar di berbagai lokasi ujian di beberapa kota,” jelas Daniar, Selasa (13/5/2025).

    Seleksi ini dilaksanakan sesuai ketentuan dan pedoman yang telah ditetapkan oleh BKN. Para peserta diimbau untuk mengikuti seluruh tahapan dengan tertib dan mempersiapkan diri secara optimal agar bisa lolos dalam seleksi kompetensi PPPK tahap lanjutan. [lus/but]

    Adapun rincian lokasi ujian seleksi kompetensi PPPK Tahap II untuk peserta dari Pemkab Bojonegoro adalah sebagai berikut:

    Titik Lokasi Surabaya 1: 1.902 peserta
    Titik Lokasi BKN Semarang II: 45 peserta
    Titik Lokasi Kanreg I BKN Yogyakarta: 155 peserta
    Titik Lokasi Kanreg III BKN Bandung: 4 peserta
    Titik Lokasi Kanreg X BKN Denpasar: 1 peserta
    Titik Lokasi BKN Lampung I: 1 peserta

  • Mendagri apresiasi Papua Tengah tertinggi realisasi pendapatan APBD

    Mendagri apresiasi Papua Tengah tertinggi realisasi pendapatan APBD

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi kepada sejumlah pemerintah daerah atas capaian kinerja realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.

    Apresiasi termasuk ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Papua Tengah, karena menjadi provinsi dengan capaian tertinggi dalam realisasi pendapatan daerah, yakni sebesar 39,08 persen per 7 Mei 2025.

    Hal itu disampaikan Tito pada Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang berlangsung secara virtual dari Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Kamis (8/5), sebagaimana keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta, Sabtu.

    Dia menekankan pentingnya belanja pemerintah, termasuk di tingkat daerah, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, belanja daerah berdampak langsung pada peningkatan jumlah uang yang beredar di masyarakat, sehingga memperkuat daya beli dan menstimulasi pertumbuhan sektor swasta.

    “Saya melihat bahwa pertumbuhan ekonomi sangat didukung sekali oleh konsumsi rumah tangga selain faktor-faktor lain, 50 persen lebih adalah konsumsi rumah tangga,” kata Tito.

    Selain Papua Tengah, sembilan daerah lainnya yang mencatat realisasi pendapatan APBD tertinggi antara lain Kalimantan Barat 35,92 persen, Jawa Barat 32,94 persen, Sumatera Utara 30,65 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 29,76 persen, Sulawesi Selatan 29,11 persen, Gorontalo 28,84 persen, Kalimantan Utara 28,76 persen, Kepulauan Bangka Belitung 27,64 persen, dan Bali 27,50 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yaitu Sumbawa Barat 46,96 persen, Tanah Laut 37,04 persen, Ciamis 36,34 persen, Barito Kuala 35,08 persen, Garut 34,70 persen, Ponorogo 34,48 persen, Melawi 34,17 persen, Puncak 33,89 persen, Malang 33,70 persen, dan Magetan 33,19 persen.

    Sementara di tingkat kota, yaitu Denpasar 34,52 persen, Baubau 33,95 persen, Banjarbaru 33,80 persen, Bukittinggi 33,33 persen, Batam 32,80 persen, Padang Panjang 32,67 persen, Banjar 32,53 persen, Tangerang Selatan 32,44 persen, Cimahi 30,95 persen, dan Payakumbuh 30,75 persen.

    Dalam kesempatan itu, dia juga memberikan catatan bagi pemerintah daerah yang realisasi pendapatannya masih tergolong rendah. Ia mengimbau seluruh kepala daerah agar segera mendorong percepatan pelaksanaan program dan kegiatan di daerah masing-masing.

    Adapun 10 provinsi dengan realisasi pendapatan terendah, yakni Papua Pegunungan 7,24 persen, Lampung 8,83 persen, Papua Barat Daya 9,25 persen, Bengkulu 9,85 persen, Papua 11,37 persen, Riau 12,34 persen, Jawa Tengah 12,72 persen, Aceh 13,30 persen, Papua Barat 15,96 persen, dan Sulawesi Barat 16,51 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yakni Batanghari 0,14 persen, Jayawijaya 0,35 persen, Lumajang 1,11 persen, Empat Lawang 2,38 persen, Mimika 3,14 persen, Semarang 3,81 persen, Cilacap 4,24 persen, Pakpak Bharat 4,31 persen, Aceh Tenggara 6,12 persen, dan Aceh Selatan 6,28 persen.

    Selanjutnya di tingkat kota, yaitu Tual 0,19 persen, Subulussalam 7,38 persen, Yogyakarta 9,37 persen, Pematangsiantar 10,54 persen, Sungai Penuh 13,49 persen, Samarinda 14,45 persen, Bontang 14,62 persen, Tebing Tinggi 14,82 persen, Lhokseumawe 14,88 persen, dan Cirebon 15,72 persen.

    Kemudian, 10 provinsi dengan realisasi belanja tertinggi, yakni Jawa Barat 21,91 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 21,73 persen, Sumatera Utara 20,64 persen, Banten 20,16 persen, Kepulauan Bangka Belitung 20,08 persen, Nusa Tenggara Barat 19,70 persen, Sulawesi Barat 18,84 persen, Gorontalo 18,45 persen, DKI Jakarta 18,00 persen, dan Sulawesi Selatan 17,65 persen.

    Lalu untuk kabupaten, yaitu Ciamis 33,42 persen, Pati 27,74 persen, Banyuwangi 27,06 persen, Sumbawa Barat 26,23 persen, Madiun 25,85 persen, Purbalingga 25,43 persen, Aceh Besar 25,39 persen, Wonogiri 25,35 persen, Bantul 25,15 persen, dan Ponorogo 24,96 persen.

    Sementara di tingkat kota, yakni Dumai 24,99 persen, Ternate 24,35 persen, Salatiga 23,83 persen, Cimahi 23,59 persen, Banjar 23,48 persen, Padang Panjang 23,34 persen, Banda Aceh 22,80 persen, Serang 22,77 persen, Batam 22,51 persen, dan Sukabumi 21,98 persen.

    Sedangkan 10 provinsi dengan realisasi belanja terendah, yakni Papua Tengah 4,69 persen, Lampung 5,67 persen, Papua Selatan 5,90 persen, Papua Barat 6,88 persen, Jawa Tengah 6,99 persen, Kalimantan Timur 7,39 persen, Sumatera Selatan 9,59 persen, Papua Barat Daya 9,65 persen, Riau 10,87 persen, dan Aceh 11,13 persen.

    Kemudian di tingkat kabupaten, yaitu Empat Lawang 1,69 persen, Buton Selatan 1,91 persen, Mamberamo Raya 2,17 persen, Keerom 2,41 persen, Lebong 2,45 persen, Dogiyai 2,51 persen, Lumajang 2,54 persen, Boven Digoel 3,08 persen, Muara Enim 3,35 persen, dan Aceh Selatan 3,40 persen. Di tingkat kota, yaitu Subulussalam 3,95 persen, Yogyakarta 6,39 persen, Pematangsiantar 7,91 persen, Samarinda 9,48 persen, Gunungsitoli 10,24 persen, Cirebon 10,71 persen, Tual 11,83 persen, Pagar Alam 12,30 persen, Sungai Penuh 12,57 persen, dan Tanjung Balai 13,26 persen.

    Dalam kesempatan itu, Tito juga menyinggung soal peran Pemda dalam menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). Sebagai bentuk dukungan konkret, Mendagri telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 500.12/2119/SJ tentang Dukungan Pemerintah Daerah dalam Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.

    “Tentunya kita harus dorong, kita dukung Kepala Badan Gizi Nasional agar terjadi percepatan untuk realisasi, artinya program-program beliau harus bisa dipercepat,” imbuhnya.

    Dalam rapat itu, turut hadir secara virtual Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

    Sementara itu, Mendagri didampingi oleh para pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan Kemendagri secara langsung. Adapun peserta rapat meliputi seluruh gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia beserta jajaran masing-masing.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cerita Penantian Panjang Abdul dan Siti Atasi Masalah Fertilitas hingga Hamil – Halaman all

    Cerita Penantian Panjang Abdul dan Siti Atasi Masalah Fertilitas hingga Hamil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tangis bahagia dari pasangan suami istri, Abdul dan Siti terdengar dari sebuah klinik fertilitas di Denpasar.

    Setelah menunggu beberapa tahun, pasangan tersebut akhirnya mendapatkan kabar yang selama ini dinanti yaitu keberhasilan kehamilan.

    Tak heran jika rasa gembira dan haru ini mereka rasakan, menginngat perjuangan penuh harapan di Morula IVF Denpasar salah satunya dilakukan Siti dan Abdul.

    Mereka menikah sudah hampir 7 tahun tetapi belum dikaruniai buah hati. Dalam doa dan sabar, mereka menyimpan harapan besar.

    Hingga akhirnya, mereka bertemu dr I Gusti Agung Ngurah Agung Sentosa, Sp.OG, Subsp. F.E.R atau biasa dipanggil dr Agung dari Morula IVF Denpasar untuk melakukan ikhtiar.
     
    Ikhtiar pertama dimulai dari pemeriksaan HSG atau Histerosalpingografi yaitu pemeriksaan radiologi yang menggunakan sinar-X untuk melihat kondisi rahim dan tuba falopi (saluran telur).

    Pada pemeriksaan itu terungkap bahwa kedua tuba Siti tidak paten dan mengalami hidrosalping yaitu suatu keadaan ketika tuba falopi tersumbat dan berisi cairan bening di dekat ovarium.

    Saat itu, dari hasil pemeriksaan ditemukan hasil bahwa spermanya menunjukkan teratozoospermia yaitu kondisi medis yang ditandai dengan adanya sperma yang rusak atau tidak terbentuk dengan baik.

    Abdul lalu melakukan beberapa rangkaian pemeriksaan dan tindakan untuk memastikan hanya sperma terbaik yang dipilih.
     
    Usaha Siti dan Abdul berlanjut menuju program bayi tabung atau yang dikenal dengan istilah In-vitro Fertilization (IVF) di Morula IVF Denpasar.

    Saat itu, Siti berhasil memetik banyak sel telur terbaik atau disebut Ovum Pick-Up (OPU).

    Dari hasil program bayi tabung tersebut, diperolehlah 3 embrio dengan kualitas baik.

    Perjuangan tidak berhenti sampai situ.

    Untuk mengatasi hidrosalping, Siti menjalani laparoskopi, prosedur medis yang menggunakan sayatan kecil untuk melihat dan mengatasi masalah pada organ reproduksi wanita, seperti rahim, ovarium, dan tuba falopi.

    Setelah menjalani proses panjang tersebut, akhirnya ada satu embrio terbaik yang berhasil ditanamkan ke rahim Siti melalui prosedur bayi tabung.

    Pada Desember 2024, kabar baik itu datang dan Siti dinyatakan berhasil hamil.

    “Rasa haru saya rasakan ketika mendapat kabar bahwa Mom Siti dan Dad Abdul berhasil hamil. Mereka datang dalam kondisi sudah lelah bolak-balik treatment di klinik lain. Harapan saya, semoga kehamilannya berjalan lancar hingga melahirkan dengan kondisi ibu dan bayinya sehat,” ungkap dr Agung. 

  • Kemenperin dorong animator jadi mitra strategis pertumbuhan ekonomi

    Kemenperin dorong animator jadi mitra strategis pertumbuhan ekonomi

    Bedah film Jumbo yang digelar oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Kamis (8/5/2025). (ANTARA/HO-Kemenperin)

    Kemenperin dorong animator jadi mitra strategis pertumbuhan ekonomi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 09 Mei 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pegiat animasi di Indonesia untuk menjadi mitra strategis pertumbuhan ekonomi, karena memiliki peranan penting pada masyarakat dan pengusaha animasi untuk memberikan nilai tambah (value added) produk.

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta di Jakarta, Jumat menyatakan pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung penguatan ekosistem industri animasi nasional, melalui pengembangan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (IP) dalam rangka menghasilkan produk animasi yang berkualitas.

    “Pemerintah secara khusus mendorong kolaborasi antara pelaku IP lokal dengan berbagai sektor industri lain. IP animasi lokal memiliki potensi besar untuk menjadi mitra strategis dalam memperkuat daya saing industri nasional, sekaligus membuka pasar baru bagi produk dalam negeri,” katanya.

    Menurut Setia, keterlibatan pelaku industri dalam mendukung kekayaan intelektual akan memperkuat identitas produk dan mendorong pertumbuhan industri berbasis kekayaan intelektual.

    “Kami mengajak industri dan produk dalam negeri untuk melihat potensi besar kerja sama dengan IP lokal. Selain memperkuat identitas produk, ini juga berkontribusi pada kemajuan industri berbasis kekayaan intelektual,” ujarnya.

    Ia mengatakan, potensi besar yang dimiliki oleh IP lokal mendorong Kemenperin untuk menciptakan kolaborasi yang lebih luas, mulai dari co-branding produk, kampanye pemasaran berbasis karakter animasi, pengembangan konten digital interaktif, hingga pemanfaatan IP untuk merchandise dan edutainment.

    “Melalui kolaborasi ini, diharapkan mampu menjadi jembatan antara sektor animasi dengan sektor lain seperti makanan dan minuman, transportasi, teknologi, ritel, dan produk konsumen,” ujar Setia.

    Lebih lanjut, bentuk komitmen Kemenperin dalam upaya mendukung subsektor animasi diwujudkan dalam berbagai inisiatif. Misalnya, Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar secara rutin memberikan pelatihan teknis animasi 2D dan 3D serta memfasilitasi partisipasi para pelaku animasi dalam ajang promosi seperti Bengkel Animasi Creative & Digital Arts Festival (BEAST) , serta penguatan jejaring lintas sektor melalui penyelenggaraan Networking Forum Industri berbasis IP.

    Meski menunjukkan kemajuan yang pesat, industri animasi Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kurangnya pendanaan dari sektor keuangan formal, minimnya platform distribusi nasional, dan terbatasnya pelatihan teknis di luar pusat industri animasi yang masih perlu diatasi secara sistematis.

    Menurut data Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI), nilai produksi animasi Indonesia sebelum pandemi mencapai Rp600–800 miliar per tahun. Saat ini terdapat lebih dari 150 studio animasi yang tersebar di 23 kota, dengan konsentrasi terbesar di Pulau Jawa. Potensi ini masih bisa terus dikembangkan sehingga dapat ikut berkontribusi dalam menopang perekonomian nasional.

    Dikatakan dia, seperti halnya animasi film Jumbo yang menjadi bukti nyata keberhasilan IP lokal yang dikelola dengan baik. Animasi ini mampu menarik 8 juta penonton, serta telah mencetak sejarah sebagai film animasi Indonesia terlaris di Asia Tenggara, dan menunjukkan potensi karya lokal yang mampu bersaing di pasar global.

    Lebih lanjut, Direktur Industri Elektronika dan Telematika, Ronggolawe Sahuri menyampaikan, pihaknya mampu mengembangkan potensi para pelaku industri animasi lokal dan menguatkan ekosistem IP lokal melalui berbagai program sinergi.

    “Kemenperin mengapresiasi IP Lokal seperti Jumbo sebagai wujud nyata dari upaya kita membangun daya saing industri animasi nasional dan memajukan industri berbasis kekayaan intelektual dalam negeri,” ujarnya.

    Ronggolawe menambahkan, pihaknya akan terus aktif berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan peta jalan industri animasi nasional, dengan fokus pada penguatan SDM industri, perluasan akses pasar, dan kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan.

    Adapun Kemenperin pada 8 Mei menyelenggarakan kegiatan bedah film Jumbo dalam rangka mendorong pengembangan industri animasi lokal.

    Sumber : Antara

  • Bareskrim Tangkap WN Jerman yang Jembatani Jaringan Pengedar Ekstasi di Bali

    Bareskrim Tangkap WN Jerman yang Jembatani Jaringan Pengedar Ekstasi di Bali

    Sanur

    Bareskrim Polri bersama Bea Cukai membongkar penyelundupan ekstasi yang dikamuflase dengan permen di Bali. Setelah menangkap WN Bali bernama Lima Tome Rodrigues (42), tim Bareskrim Polri menangkap WN Jerman bernama Daniel yang diduga sebagai pemasok ekstasi.

    “Penangkapan terhadap tersangka Daniel ini merupakan pengembangan dari tersangka Rodrigues,” kata Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso, dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (9/5/2025).

    Brigjen Eko Hadi mengatakan Daniel ditangkap di sebuah perbelanjaan di kawasan Sanur, Bali, pada 24 April 2025 sekitar pukul 20.30 WITA. Menurut pengakuannya, ia memesan ekstasi tersebut kepada seseorang di Jerman.

    “Pengakuan tersangka Daniel, dia memesan ekstasi dari seseorang di Jerman, ini masih kita kembangkan,” imbuhnya.

    Dihubungi terpisah, Kasubdit I Dittipidnarkoba Bareskrim Polri Kombes Erlin Tanjaya mengatakan Daniel berperan sebagai penghubung atau penjembatan jaringan di Bali dan Jerman.

    “Hasil interogasi terhadap tersangka Rodrigues, yang bersangkutan mengaku bahwa orang yang mempunyai akses mendatangkan ekstasi dari Jerman ke Bali adalah tersangka Daniel, WN Jerman,” kata Erlin.

    Dari situ, polisi melakukan pengembangan dan menggeledah TKP kedua, sebuah rumah yang dikontrak oleh Rodrigues, di Gang Pandawa, Denpasar. Di sana, polisi kembali menemukan barang bukti 8,61 gram MDMA dalam kemasan plastik.

    Selanjutnya, penggeledahan juga dilakukan di sebuah kantor di Jl Bypass Ngurah Rai, Kerobokan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Di sana, polisi menemukan sebanyak 600 butir ekstasi yang juga dikamuflase dengan kemasan permen.

    (mei/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini