kab/kota: Denpasar

  • Cuma Besok! Borong Ayam Broiler Murah Di Transmart Full Day Sale!

    Cuma Besok! Borong Ayam Broiler Murah Di Transmart Full Day Sale!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Protein menjadi salah satu nutrisi yang penting bagi kesehatan tubuh. Sumber protein bisa didapatkan salah satunya dengan mengkonsumsi daging ayam broiler. Untuk membeli kebutuhan ayam broiler, Transmart kembali menggelar diskon besar-besaran di Transmart Full Day Sale pada Minggu, 14 September 2025.

    Bukan hanya di Jakarta, Transmart Full Day Sale juga digelar di seluruh gerai Transmart se-Indonesia, mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00. Diskon besar-besaran dari Transmart berlaku bagi para pelanggan yang menggunakan Allo Bank atau kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, kartu kredit Bank Syariah Indonesia, dan kartu kredit Bank Mandiri.

    Dalam program ini, para pengunjung bisa mendapatkan diskon besar-besaran untuk sejumlah produk, salah satunya adalah daging ayam.

    Berikut harga ayam broiler per ekor di Transmart Full Day Sale untuk setiap wilayah

    -Makassar Rp 30.900/ekor

    -Jabodetabek Rp 29.520/ekor

    -Jawa Barat Rp 27.600/ekor

    -Jawa Timur Rp 27.600/ekor

    -Jawa Tengah Rp 30.000/ekor

    -Padang Rp 29.520/ekor

    -Palembang Rp 27.120/ekor

    -Lampung Rp 27.600/ekor

    -Pangkal Pinang Rp 28.720/ekor

    -Medan Rp 35.600/ekor

    -Denpasar Rp 33.600/ekor

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BCA Gandeng Tulola Angkat Perajin Lokal Desa Taro Berkibar di Pasar Nasional – Page 3

    BCA Gandeng Tulola Angkat Perajin Lokal Desa Taro Berkibar di Pasar Nasional – Page 3

    Liputan6.com, Denpasar- PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui payung Bakti BCA, kembali menunjukkan dukungan produsen produk lokal. Kali ini mendukung brand perhiasan lokal Tulola dalam menghadirkan perayaan Kawan Nusantara “Identitas ” di Andaz Bali.

    Pada perayaan yang berlangsung Kamis, 11 September 2025 di Bali, BCA menggandeng Tulola untuk mengangkat pengrajin perhiasan lokal dari Desa Taro, Bali, untuk memasuki pasar nasional.

    Desa Wisata Taro merupakan salah satu dari 27 desa binaan Bakti BCA. Selain menjadi pusat kerajinan perak, desa ini menawarkan paket wisata yang memadukan unsur alam, tradisi, dan spiritualitas.

    Desa ini menawarkan keindahan Semara Ratih Delodsema Village dengan tata letak rumah tradisional, kemegahan Pura Agung Gunung Raung, hingga rumah konservasi lembu putih yang menjadi ikon desa.

    Desa Wisata Taro merupakan penerima penghargaan “Best Tourism Villages Upgrade Program” dari The United Nations World Tourism Organization (UNWTO) pada 2023.

    EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan, kolaborasi bersama Tulola ini menjadi langkah penting yang layak terus dikembangkan.

    Inisiatif ini tidak hanya menjaga kelestarian budaya asli Indonesia sambil menyesuaikannya dengan perkembangan zaman, tetapi juga membuka peluang bagi komunitas lokal, para perajin asal Desa Wisata Taro, untuk menampilkan potensi mereka di pasar yang lebih luas.

    “Harapannya, inisiatif ini dapat berkontribusi bagi pengembangan ekonomi lokal dan pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan,” jelas dia di Bali.

    Pameran bertajuk Heroes of Heritage yang menampilkan koleksi perhiasan kreasi kolaborasi dua perajin perak Desa Wisata Taro, Bali, yakni I Made Suama dan Ketut Daging, dengan Tulola.

    Gelaran yang melanjutkan kesuksesan penyelenggaraan pada bulan Juli lalu di Jakarta ini menjadi wujud komitmen BCA dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dengan melibatkan komunitas lokal.

    Kegiatan ini turut dihadiri Founder & Creative Conceptor Tulola Happy Salma, Founder & Creative Designer Tulola Sri Luce Rusna, Chief of the Village Andaz Bali Marc Walz, dan perajin perak Desa Wisata Taro Ketut Daging.

    “Kolaborasi selalu menjadi tema Tulola dalam karyanya. Dan ini ketiga kali dilaksanakan di Andaz dan kedua kali bersama BCA Bhakti BCA kita bersama-sama berkolaborasi dan juga dari Desa Taro kita membuat karya,” ujar Happy Salma.

    Hasil kolaborasi perajin Desa Wisata Taro dengan Tulola memadukan kearifan lokal Bali dengan sentuhan modern. Koleksi “Heroes Of Heritage” menampilkan beragam pilihan bros, di antaranya Mandala, Sampian, Karang Daun, dan Lembu Putih, yang merefleksikan kekayaan dan budaya asal Desa Taro.

    Dia mengatakan Tulola ingin mengajak semua maju bersama dan tidak sendiri. “Inginnya setiap tahun kita berkolaborasi dengan kawan-kawan Nusantara sehingga seni dan tradisi bukan hanya bagian dari tradisi hidup  tetapi juga pegangan ekonomi masyarakat,” ujar dia.

    Selain menghadirkan koleksi karya dua perajin dari Desa Wisata Taro, Bakti BCA juga turut menghadirkan sejumlah UMKM binaan, seperti kain tenun wastra warna alam dari Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, dan Baduy, serta kain batik dari Kampung Batik Gemah Sumilir.

     

  • 6
                    
                        Anjing di Bali Bangunkan Tuannya Saat Kebanjiran, Prabowo: Kamu Pahlawan
                        Nasional

    6 Anjing di Bali Bangunkan Tuannya Saat Kebanjiran, Prabowo: Kamu Pahlawan Nasional

    Anjing di Bali Bangunkan Tuannya Saat Kebanjiran, Prabowo: Kamu Pahlawan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang warga Bali menceritakan saat seekor anjing peliharaan membangunkannya ketika air banjir sudah memasuki kamar.
    Cerita itu disampaikan warga tersebut saat Prabowo blusukan ke dalam gang-gang sempit dan lembah sungai di Bali yang terdampak banjir.
    Saat meninjau di tepian sungai, sejumlah warga mendatangi Prabowo dan menyalaminya.
    Salah seorang perempuan muda kemudian menceritakan bagaimana seekor anjing menyelamatkan dirinya.
    “Pak, ini yang bangunin saya pas banjir, Pak,” ujar warga tersebut sebagaimana terekam dalam video di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (13/9/2025).
    “Dia bangunin?” timpal Prabowo.
    “Iya, saya digaruk-garuk,” jawab perempuan tersebut.
    Menurut dia, saat itu masih pukul empat dini hari.
    Air sudah memasuki kamar tidurnya, namun ia belum terbangun.
    “Iya, jam 4 pagi,” ujar perempuan itu.
    “Waduh,” kata Prabowo, tampak takjub.
    “Air sudah di kamar, dia yang bangunin. Kalau enggak, saya enggak tahu, Pak,” kata perempuan tersebut.
    “Waduh, waduh, kamu pahlawan dong,” kata Prabowo, sembari menunjuk anjing di bawah kakinya.
    “Iya, iya, dia pahlawan saya,” timpal perempuan itu.
    “Aduh, aduh, selamat kan tuan ya,” ujar Prabowo lagi.
    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, terdapat 120 titik banjir yang menggenangi tujuh wilayah administrasi kabupaten dan kota di Pulau Dewata.
    Titik banjir paling banyak terjadi di Kota Denpasar dengan jumlah 81 titik.
    Kemudian, Kabupaten Gianyar 14 titik, Kabupaten Badung 12 titik, Kabupaten Tabanan 8 titik, Kabupaten Karangasem dan Jembrana masing-masing 4 titik, dan Kabupaten Klungkung 1 titik.
    Selain banjir, BPBD Bali juga melaporkan bencana longsor di 12 titik di Kabupaten Karangasem, 5 titik di Kabupaten Gianyar, dan 1 titik di Kabupaten Badung.
    BPBD melaporkan, sebanyak 15 orang meninggal dunia dan 562 warga mengungsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiba di Bali, Prabowo Akan Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Banjir – Page 3

    Tiba di Bali, Prabowo Akan Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Banjir – Page 3

    Bencana banjir tersebar paling banyak di ibu kota Provinsi Bali yaitu Denpasar dengan 81 titik. Disusul 15 titik di Kabupaten Gianyar, 12 titik di Kabupaten Badung. Ada 28 titik banjir di Kabupaten Tabanan, 23 titik di Kabupaten Jembrana, dan empat titik di Kabupaten Karangasem.

    Kemudian tanah longsor yang terjadi paling banyak di Tabanan dengan 43 titik, pohon tumbang paling banyak di Tabanan 17 titik, jalan rusak di Bangli dua titik, dan tembok jebol paling banyak di Karangasem 11 titik.

    Dari data laporan sementara, Agung Teja memperkirakan kerugian atas kerusakan 514 unit bangunan mencapai Rp 28.915.360.000.

    “Dengan rincian Kota Denpasar 474 los, kios, dan ruko bangunan rusak di Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari senilai Rp25.537.360.000, Bangli tiga bangunan rusak dengan estimasi kerusakan Rp292.000.000,” ucapnya.

    Selanjutnya di Tabanan ditemukan 29 bangunan rusak dengan estimasi kerugian Rp3.086.000.000, Karangasem enam bangunan rusak dengan nilai kerusakan masih dalam proses penghitungan, dan Gianyar ada bangunan rusak dengan nilai kerusakan yang masih dalam proses penghitungan.

     

  • PLN Pulihkan Listrik Setelah Banjir di Bali – Page 3

    PLN Pulihkan Listrik Setelah Banjir di Bali – Page 3

    Beberapa ruas jalan yang terdampak banjir dan dapat ditangani, yakni Jembatan di TLB Muntur (Sp. Tohpati-Sakah) STA, 6+400, Underpass Simpang Dewaruci, Jalan Kargo Km 4+800 Denpasar, Jalan Kargo Km 5+100, Denpasar, Jalan Mengwitani Km 11+500.

    Kemudian, Jalan A Yani (Tabanan) Km 16+825, Br. Bunut Puhun Bantas Km 30+300, Sidan-Batas KotaKlungkung Km 32+800, Jalan A Yani-Jalan Udayana (Negara) Km 96+800, Batas Kota Negara-Pekutatan Km 78+400.

    Lalu, Jalan Sudirman-Gajahmada (Negara) Km 90+980, Cekik-Batas Kota Negara Km 101+350, Pekutatan-Antosari Km 41+600, dan Kosamba-Angentelu Km 54+400.

  • Menteri Pigai Usul Halaman Gedung DPR Jadi Pusat Demokrasi – Page 3

    Menteri Pigai Usul Halaman Gedung DPR Jadi Pusat Demokrasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengusulkan perkantoran yang memiliki halaman luas salah satunya gedung DPR RI di Senayan, Jakarta, memiliki pusat demokrasi untuk masyarakat menyampaikan aspirasi agar tidak mengganggu pengguna jalan raya.

    “Kantor besar seperti DPR RI, halaman luas jangan sampai masyarakat demonstrasi di pinggir jalan, mengganggu kenyamanan orang. Sebaiknya dibuat lagi halaman depan, dibuatkan supaya (menampung) 1.000-2.000 orang,” kata Natalius Pigai di sela meninjau Kantor Wilayah Kementerian HAM di Denpasar, Bali, Jumat (12/9) seperti dilansir Antara.

    Ia kemudian berharap agar setiap pimpinan atau perwakilan lembaga tersebut harus keluar gedung untuk menerima aspirasi masyarakat.

    Menurut dia, pusat demokrasi itu tak hanya berpeluang di tingkat pusat, namun bisa juga dibuka untuk pemerintah daerah, termasuk DPRD provinsi atau kabupaten/kota yang memiliki halaman luas.

    Ia pun siap apabila usulan itu diterima oleh kementerian/lembaga, maka akan dibuatkan peraturan tingkat menteri.

    “Kalau kementerian buat peraturan menteri, saya mau saja. Jadi setiap unjuk rasa, siapa pun baik pemerintah, legislatif, yudikatif, atau korporasi, pihak swasta wajib menerima pengunjuk rasa tapi dibuat ruang, ada tempat pusat demokrasi,” ucapnya.

     

  • BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah Paling Terdampak

    BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Ini Wilayah Paling Terdampak

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti potensi cuaca ekstrem hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan dinamika atmosfer yang saat ini cukup kompleks berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, longsor, hingga gelombang tinggi.

    “Potensi hujan lebat hingga sangat lebat dengan angin kencang perlu diantisipasi masyarakat maupun pemerintah daerah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko banjir, longsor, maupun gelombang tinggi,” ujar Dwikorita dalam keterangan resminya, Jumat (12/9/2025).

    Faktor Pemicu Cuaca Ekstrem

    BMKG menjelaskan, sejumlah faktor atmosfer memicu kondisi ini, antara lain Dipole Mode Index (DMI) negatif, anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR), aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, Rossby ekuator, serta gelombang atmosfer frekuensi rendah.

    Selain itu, keberadaan bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia barat Bengkulu serta pola siklonik di Kalimantan Utara memperbesar potensi terbentuknya hujan lebat.

    BMKG memprakirakan pada periode 12 hingga 14 September, hujan lebat berpotensi terjadi di Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

    Sementara angin kencang berpeluang terjadi di Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

    Adapun pada 15 hingga 18 September, hujan deras diprediksi melanda Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Potensi angin kencang masih mengintai Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Maluku.

    Banjir Besar di Bali Jadi ‘Warning’

    Cuaca ekstrem sebelumnya sudah memicu banjir dan longsor di Bali pada 9 hingga 10 September 2025. BNPB mencatat bencana terjadi di tujuh kabupaten/kota dengan lebih dari 120 titik banjir.

    Denpasar menjadi wilayah terparah dengan 81 titik genangan, disusul Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan 8 titik, serta Karangasem, Jembrana, dan Klungkung masing-masing 4 titik.

    BMKG melaporkan curah hujan harian ekstrem menjadi pemicu utama. Di Jembrana, intensitas hujan mencapai 385,5 mm per hari, disusul Tampak Siring 373,8 mm, Karangasem 316,6 mm, Klungkung 296 mm, dan Abiansemal 284,6 mm. Padahal, secara klimatologis, hujan di atas 150 mm/hari sudah masuk kategori ekstrem.

    Menurut Dwikorita, fenomena itu diperparah kondisi atmosfer yang labil serta faktor lingkungan, mulai dari sistem drainase yang tidak memadai hingga alih fungsi lahan yang mengurangi daya serap tanah.

    Dwikorita menegaskan, peringatan dini sudah dikeluarkan BMKG sejak 5 September melalui prospek cuaca sepekan, peringatan tiga harian, hingga pembaruan jam-jaman lewat sistem nowcasting. Pada periode 9-10 September saja, BMKG menerbitkan 11 kali pembaruan peringatan dini untuk Bali.

    Ia mengimbau masyarakat rutin memantau informasi resmi BMKG melalui aplikasi, media sosial, dan siaran televisi. Selain itu, langkah mitigasi seperti menjaga kebersihan drainase serta tidak membuang sampah sembarangan sangat diperlukan untuk mengurangi dampak genangan.

    “Dengan kesiapsiagaan dan mitigasi yang baik, kita bisa meminimalkan risiko bencana akibat cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung beberapa hari ke depan,” kata Dwikorita.

    (naf/naf)

  • Pemkab Jembrana Normalisasi 2 Sungai Antisipasi Banjir Susulan di Bali
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        12 September 2025

    Pemkab Jembrana Normalisasi 2 Sungai Antisipasi Banjir Susulan di Bali Denpasar 12 September 2025

    Pemkab Jembrana Normalisasi 2 Sungai Antisipasi Banjir Susulan di Bali
    Editor
    JEMBRANA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali melakukan normalisasi terhadap dua sungai untuk mengantisipasi banjir susulan.
    Dua sungai di Desa Kaliakah dan Baluk, Kecamatan Negara yang alirannya berasal dari Sungai Remojo yang melintasi jalan raya Denpasar-Gilimanuk itu, dibersihkan dari sampah dan sedimentasi.
    “Kami harus bergerak cepat untuk normalisasi sungai mengantisipasi jika ada banjir lagi,” kata Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat meninjau normalisasi dua sungai tersebut, Jumat (12/9/2025).
    Dia mengatakan normalisasi sungai dengan pengerukan dan membersihkan sampah penyebab pendangkalan atau sedimentasi, akan membuat aliran air lebih lancar, daya tampung sungai juga bertambah.
    Dalam normalisasi ini, kata dia, diprioritaskan yang berdekatan dengan pemukiman warga seperti di Desa Kaliakah.
    “Normalisasi sungai adalah langkah efektif untuk memastikan aliran air lancar, apalagi di wilayah yang padat penduduk seperti Desa Kalialah ini,” katanya.
    Selain meninjau normalisasi sungai, bersama Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna dia juga ikut bergotong-royong bersama TNI, Polri, Satpol PP serta institusi lainnya membersihkan jalan dan rumah warga di Dusun Samblong, Kelurahan Sangkaragung yang dipenuhi lumpur akibat banjir.
    “Solidaritas dan kekompakan antarinstitusi untuk membantu warga korban bencana berjalan baik di Jembrana. Saya juga perintahkan camat, agar setiap desa melakukan gotong-royong membantu warga korban banjir,” katanya.
    Selain itu, dia juga meninjau dapur umum di Desa Pengambengan, yang wilayahnya menjadi salah satu yang parah diterjang banjir.
    Banjir besar terjadi di Kabupaten Jembrana Rabu (10/9) dinihari, yang menyebabkan ribuan rumah terendam air serta dua orang meninggal dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenko PMK: 80 Persen Wilayah Indonesia Rawan Penularan Zoonosis
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        12 September 2025

    Kemenko PMK: 80 Persen Wilayah Indonesia Rawan Penularan Zoonosis Denpasar 12 September 2025

    Kemenko PMK: 80 Persen Wilayah Indonesia Rawan Penularan Zoonosis
    Tim Redaksi
    BALI, KOMPAS.com
    – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI mengungkapkan bahwa 80 persen wilayah Indonesia merupakan rawan penularan zoonosis.
    Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas dan Ketahanan Kesehatan Kemenko PMK, Nancy Dian Anggraeni, dalam uji coba Sistem Informasi Zoonosis dan Emerging Infectious Diseases (SIZE) di Kota Denpasar, Bali, Jumat (12/9/2025).
    Ia menyatakan bahwa sekitar 80 persen wilayah Indonesia merupakan daerah endemis penularan zoonosis dan penyakit infeksius baru.
    Karena itu, menurut dia, pemerintah telah menerbitkan berbagai regulasi untuk mengantisipasi ancaman penyakit yang bisa menjadi wabah, bahkan pandemi.
    “Kehadiran kami di sini adalah untuk memperkuat implementasi pencegahan penyakit zoonosis. SIZE dibangun sebagai sistem lintas kementerian untuk menangani ancaman zoonosis dan penyakit baru,” kata dia dalam keterangan resmi.
    “Harapannya, dalam dua minggu ke depan sistem ini dapat berjalan sesuai konsep dan menjadi sumber informasi yang andal,” ucapnya. 
    Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menekankan pentingnya sistem ini sebagai upaya memperkuat penanganan penyakit zoonosis di Bali, seperti flu burung dan rabies.
    Ia mengatakan bahwa dinamika penyakit zoonosis cenderung fluktuatif dan tidak pernah benar-benar hilang.
    Bahkan, pada periode tertentu, kasus dapat meningkat signifikan hingga menimbulkan kematian.
    “Di Bali, kasus rabies masih ditemukan di kabupaten/kota. Dengan adanya SIZE, kita dapat memperoleh informasi yang akurat sehingga memudahkan pengambilan keputusan dalam pengendalian penyakit zoonosis,” kata dia.
    SIZE merupakan platform yang mampu mempercepat pertukaran data dan informasi lintas sektor serta memperpendek rantai birokrasi dalam menangani wabah.
    SIZE memungkinkan pemantauan empat penyakit prioritas, yaitu rabies, leptospirosis, anthrax, dan Flu Burung serta berpotensi diperluas untuk memantau penyakit lainnya pada masa mendatang.
    Seluruh kasus dapat dimonitor secara
    real-time
    dengan pembaruan data setiap lima menit. Sistem ini juga bersifat terpadu lintas sektor.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Koster Bantah Alih Fungsi Lahan Penyebab Banjir di Bali, Ini Kata Pengamat Perkotaan
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        12 September 2025

    Koster Bantah Alih Fungsi Lahan Penyebab Banjir di Bali, Ini Kata Pengamat Perkotaan Denpasar 12 September 2025

    Koster Bantah Alih Fungsi Lahan Penyebab Banjir di Bali, Ini Kata Pengamat Perkotaan
    Editor
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Gubernur Bali, Wayan Koster menyebut alasan banjir bandang di bali bukan merupakan akibat dari alih fungsi lahan namun karena ada hal lain.
    Untuk evaluasi banjir ke depannya, Koster mengatakan akan menelusuri sungai-sungai besar dari hulu ke hilir.
    Pengamat isu perkotaan sekaligus Akademisi Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Warmadewa, Gede Maha Putra menjelaskan penyebab banjir di Bali lebih kompleks.
    Lebih lanjut ia mengatakan permasalahannya justru pada antisipasi terhadap fenomena tahunan ini.
    “Ketidakmampuan membaca potensi bencana dari fenomena ini dan menyiapkan antisipasinya lah yang menjadi persoalan saat ini,” ujar Maha, Jumat (12/9/2025).
    Ia menambahkan persoalan kedua masih terkait alam, adalah terbangunnya lokasi-lokasi yang rentan terhadap bencana termasuk daerah aliran sungai, daerah Lembah yang menampung air dan areal bekas sawah yang juga telah menjadi areal terbangun.
    Areal-areal semacam itu merupakan daerah resapan air.
    Secara tradisional, daerah-daerah tersebut bukan merupakan lokasi permukiman ideal sehingga di masa lalu tidak dijadikan sebagai lokasi permukiman tradisional.
    Permukiman di masa lalu umumnya dibangun di daerah yang lebih tinggi dibandingkan sekitarnya.
    Permukiman ini juga masih diatur lagi dengan larangan-larangan.
    Antara lain larangan membangun di tepian sungai, larangan memanfaatkan kayu dari pohon yang tumbuh di dekat mata air, larangan menggunakan kayu yang tumbuh di tepi sungai termasuk yang tumbuh di batas desa.
    “Ini bisa mengakibatkan distorsi akibat kesalahan membaca potensi bahaya. Pemanfaatan lahan selalu bersifat politis,” kata dia.
    “Pengaturan penggunaannya dilandasi oleh keputusan yang dibuat melalui proses legislasi. Pemanfaatannya juga melalui proses perijinan yang juga merupakan proses politik,” sambungnya.
    Kepentingan politik saat perencanaan pemanfaatan lahan bisa mengubah lahan yang tadinya merupakan kawasan konservasi menjadi kawasan permukiman, warna kuning, atau menjadi kawasan pariwisata, warna pink.
    Agenda-agenda perubahan fungsi lahan sejak di masa perencanaan ini sudah menjadi rahasia umum namun sulit dibuktikan.
    Bisa saja ada pihak tertentu yang mendorong legislasi agar sebuah kawasan bisa dialihfungsikan sejak di masa rencana tata ruang.
    Pada saat pengurusan perizinan dalam proses pembangunan juga bisa terjadi pelanggaran.
    Yang paling umum tentu saja bangunan yang tidak memiliki izin dan sudah terbangun.
    Kemudian ada pula kemungkinan manipulasi dalam proses perizinan.
    “Pihak-pihak tertentu bisa ‘membantu’ pengurusan izin dengan imbalan tertentu,” kata dia.
    Masalah dalam tata ruang ini membawa akibat berkurangnya daerah resapan dan terbangunnya daerah-daerah yang secara tradisional merupakan tempat melintas dan tempat parkirnya air.
    “Di daerah tempat perlintasan air, terutama sungai-sungai, terjadi banjir sepanjang alirannya dengan arus air yang deras,” paparnya.
    Semakin ke hilir, akumulasi air semakin besar.
    Memasuki wilayah perkotaan, air sudah menjadi sangat besar dengan arus yang sangat kuat.
    Ini sangat berbahaya karena bisa menghanyutkan bangunan, kendaraan, pohon-pohon dan juga manusia sehingga potensi korban jiwa sangat tinggi.
    Di daerah yang merupakan wilayah parkir air akan timbul genangan dalam waktu yang relatif lama.
    Potensi banjir yang akan semakin sering terjadi dan dalam skala yang semakin besar. Ini didasari oleh ketiadaan proyek besar yang bertujuan mencegah bencana.
    Jika dilihat dari program pemerintah, maka terlihat jelas bahwa pertumbuhan ekonomi menjadi fokus.
    Proyek penambahan jalan, proyek transportasi modern, perluasan bandara dan seterusnya lebih menunjukkan ketidakawasan terhadap potensi bencana.
    “Alih-alih meningkatkan kewaspadaan, program-program pemerintah tersebut justru lebih banyak menarik minat investasi. Peningkatan minat ini justru meningkatkan potensi bahaya,” ujarnya.
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul
    Banjir Terparah di Bali? Koster Sebut Bukan Alih Fungsi Lahan, Pengamat: Tak Baca Potensi Bencana
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.