Besok Deadline Bongkar Tembok, Bendesa Adat Ungasan Tegaskan GWK Harus Patuh
Tim Redaksi
DENPASAR, KOMPAS.com
– Bendesa Adat Ungasan, I Wayan Disel Astawa, menegaskan Senin (29/9/2025) adalah batas waktu manajemen Garuda Wisnu Kencana Cultural Park (GWK) membongkar tembok pembatas yang menuai protes warga.
“Deadline yang kita berikan kepada pihak GWK dalam seminggu. Senin besok dari pihak GWK (batas waktu) bongkar,” kata Disel Astawa saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (28/9/2025).
Disel Astawa yang juga Wakil Ketua DPRD Bali menambahkan, jika GWK tak melakukan pembongkaran, pihaknya bersama masyarakat akan menggandeng Satpol PP Provinsi Bali.
“Baru kami ambil langkah untuk mengajak Satpol PP Provinsi Bali untuk melakukan teknis pembongkaran tersebut bersama masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebut pihak PT Alam Sutera selaku induk GWK dikabarkan akan menemui Gubernur Bali. Namun menurutnya, rekomendasi DPRD tetap berjalan.
Pada Sabtu (27/9/2025) malam, Disel Astawa juga mengetahui pihak GWK memasang tiga CCTV di area Jalan Maghada, tak lama setelah DPRD Badung meninjau lokasi pemagaran.
Sebelumnya, manajemen GWK menyampaikan klarifikasi terkait keluhan warga Desa Ungasan, Banjar Giri Dharma, yang terisolasi akibat tembok pemagar.
Dalam keterangan resminya, GWK menyebut pemagaran dilakukan di atas tanah milik PT Garuda Adhimatra Indonesia (GAIN), selaku pengelola GWK, dengan sosialisasi pada April dan Juli 2024.
Pemagaran berlangsung pada 10–20 September 2024.
“Kami menyayangkan terbitnya rekomendasi DPRD Bali untuk meminta pihak GWK melakukan pembongkaran pagar dalam jangka waktu satu minggu,” tulis manajemen GWK.
Manajemen menegaskan akses jalan merupakan ranah pemerintah, meski pihaknya tetap siap mendukung penyediaan solusi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Denpasar
-
/data/photo/2025/09/28/68d8c06bf032f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Besok Deadline Bongkar Tembok, Bendesa Adat Ungasan Tegaskan GWK Harus Patuh Regional 28 September 2025
-
/data/photo/2025/09/28/68d8b4afb69b7.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Baler Bale Agung Jadi Kelurahan Terbaik Bali 2025, Bupati Jembrana: Bukti Program Unggulan Terimplementasi Regional 28 September 2025
Baler Bale Agung Jadi Kelurahan Terbaik Bali 2025, Bupati Jembrana: Bukti Program Unggulan Terimplementasi
Penulis
KOMPAS.com
– Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, resmi dinobatkan sebagai Kelurahan Terbaik Provinsi Bali Tahun 2025.
Predikat bergengsi itu diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster kepada Lurah Baler Bale Agung, Ida Bagus Gede Ananda Kusuma, di Denpasar, beberapa waktu lalu.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menegaskan penghargaan ini merupakan bukti konkret bahwa program unggulan daerah dapat terimplementasi dengan baik hingga ke tingkat kelurahan.
“Kelurahan ini menjadi
role model
bagi perwujudan Jembrana yang Maju, Harmoni, dan Bermartabat. Kami berharap Baler Bale Agung dapat membawa semangat ini ke tingkat nasional,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (28/9/2025).
Kemenangan tersebut menegaskan keunggulan Baler Bale Agung dalam tata kelola pemerintahan, bidang kewilayahan, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Lurah Baler Bale Agung, Ida Bagus Gede Ananda Kusuma, turut menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut.
“Prestasi ini merupakan hasil kerja keras, kebersamaan, dan semangat gotong royong seluruh masyarakat. Kami persembahkan kemenangan ini untuk Kota Negara dan Kabupaten Jembrana,” katanya.
Lebih lanjut, Bagus Gede menyebut penghargaan ini bukan sekadar simbol, melainkan motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan publik, memperkuat kebersamaan, serta menjadikan Baler Bale Agung sebagai kelurahan yang maju dan berdaya saing.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja keras, sinergi, dan semangat menyama braya seluruh elemen masyarakat. Kami membuktikan bahwa gotong royong dan inovasi adalah kunci untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif dan pelayanan publik yang prima,” imbuhnya.
Keberhasilan Baler Bale Agung tak lepas dari sinergi dengan visi pembangunan Kabupaten Jembrana yang mengusung “Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, dalam Bali Era Baru, menuju Jembrana yang Maju, Harmoni, dan Bermartabat.”
Sejalan dengan visi itu, Kelurahan Baler Bale Agung menerapkan program Gapura Jegog (Gang Asri Penuh Unggulan Ramah Alam Jembrana Go Green), yang memadukan program gang hijau kabupaten, pemilahan sampah berbasis sumber dari provinsi, serta program ketahanan pangan nasional.
Selain itu, kelurahan Baler Bale Agung unggul di berbagai indikator, termasuk tata kelola pemerintahan, kinerja, inisiatif dan kreativitas pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan teknologi informasi (
e-government
), hingga pelestarian adat dan budaya. Deretan inovasi yang dikembangkan antara lain:
Dengan menyandang predikat Kelurahan Terbaik Provinsi Bali 2025, Baler Bale Agung akan mewakili Bali di ajang Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Nasional Regional II.
Selain itu, kelurahan ini juga mendapat undangan dari Konsulat Jenderal Pemerintah Tiongkok di Denpasar untuk melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Yunnan pada 13–19 Oktober 2025.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat kerja sama praktis antarwilayah serta menjalin persahabatan, dengan seluruh biaya ditanggung pihak KJRTT tanpa menggunakan APBD.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/06/67a40f7ac00f3.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bali Gelontorkan Rp 270 M untuk Tower Turyapada Tahap Dua, Akan Dilengkapi Gondola dari Korea Denpasar 28 September 2025
Bali Gelontorkan Rp 270 M untuk Tower Turyapada Tahap Dua, Akan Dilengkapi Gondola dari Korea
Tim Redaksi
BULELENG, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bakal menggelontorkan anggaran Rp 270 miliar untuk pembangunan Tower Turyapada tahap dua.
Tower telekomunikasi yang berlokasi di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali ini akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas.
Gubernur Bali, Wayan Koster mengungkapkan bahwa pembangunan ini mencakup jalan masuk dari
shortcut
hingga terminal, tempat parkir berkapasitas 200 mobil, serta fasilitas dan terminal gondola.
Pembangunan jalan masuk direncanakan dimulai pada tahun ini.
“Tahap duanya (dianggarkan) lagi Rp270 miliar. Tapi semua tendernya tahun ini selesai. Pengerjaannya tagu 2026 sampai 2027,” ujar Koster, Sabtu (27/9/2025) di Kabupaten Buleleng, Bali.
Kata Koster, gondola yang akan dibangun memiliki panjang 1,1 kilometer dan akan dilengkapi dengan teknologi dari Korea.
Selain gondola, penataan kawasan Turyapada juga akan dilakukan, meliputi pembangunan taman, glamping, komunal space, tempat-tempat santai, UMKM, pura, dan restoran.
Pengerjaan interior dan furniture di tower Turyapada juga akan diselesaikan pada tahap kedua ini.
Selain itu, untuk mendukung aksesibilitas, akan disiapkan
shuttle
listrik untuk mengangkut pengunjung jika terjadi kendala pada gondola.
Ia menyebut, kendaraan yang diizinkan masuk ke kawasan ini nantinya hanya kendaraan listrik.
“Kalau terjadi problem pada gondolanya, mungkin listrik mati atau masalah teknis, orang bisa menuju ke Turyapada dengan menggunakan
shuttle
listrik. Harus listrik. Yang boleh masuk ke sini nanti hanya yang listrik,” kata Koster.
Untuk memastikan kawasan tetap terjaga, pemerintah daerah akan membuat Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Fasilitas obyek pariwisata akan diatur dalam radius tertentu tanpa adanya bangunan tinggi, hanya vila atau resort.
“Ini akan menjadi kawasan yang bagus. Karena itu saya sudah minta ke Pak Bupati supaya dibuatkan Perda di sini. Kawasan hijau ini jangan sampai berubah,” ucapnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Peringati Hari Sungai Sedunia, BRI Peduli Ajak Generasi Muda Jaga Ekosistem Sungai dan Peduli Lingkungan
FAJAR.CO.ID, DENPASAR – Menjaga sungai berarti menjaga masa depan. Upaya kecil seperti tidak membuang sampah ke sungai, mengurangi penggunaan plastik, hingga turut dalam aksi bersih sungai adalah langkah konkret dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Memaknai Hari Sungai Sedunia yang dirayakan setiap hari Minggu keempat di bulan September, BRI Peduli melalui Program “Jaga Sungai, Jaga Kehidupan” mengajak generasi muda melaksanakan aktivasi bersih-bersih sungai dan edukasi lingkungan di Tukad Badung yang terletak di Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Provinsi Bali.
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada pembersihan Tukad Badung yang berada di kawasan konservasi mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Bali, tetapi juga dilakukan edukasi kebersihan dan pemasangan penghalang sampah (Trash Barriers) untuk mencegah masuknya kembali sampah ke aliran sungai.
Corporate Secretary BRI Dhanny mengungkapkan bahwa memperingati Hari Sungai Sedunia bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, namun menjadi titik balik membangun kesadaran kolektif terutama bagi generasi muda.
“Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah di aliran sungai, tetapi juga untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sumberdaya alam”, ungkapnya.
Tidak hanya itu, edukasi pilah sampah menjadi langkah penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sungai. Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas. Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah dan hasilnya dijual ke pengepul sampah.
-

Forum Bali Blockchain tekankan peran vital perlindungan data
“Blockchain punya potensi lebih dari sekedar kripto yaitu perlindungan data, keamanan siber dan keberlanjutan,”
Denpasar (ANTARA) –
Forum internasional Bali Blockchain Summit (BBS) 2025 menekankan pentingnya peran vital blockchain untuk perlindungan data baik bersifat pribadi hingga pemerintahan.
“Blockchain punya potensi lebih dari sekedar kripto yaitu perlindungan data, keamanan siber dan keberlanjutan,” kata Sekretaris Jenderal Indonesia Blockchain Society sekaligus ketua penyelenggara BBS 2025 I Gede Rahman Desyanta di Denpasar, Bali, Sabtu.
Ia memberikan contoh keseharian yang saat ini banyak dilakukan masyarakat khususnya generasi milenial salah satunya melek media sosial.
Tanpa disadari, kata dia, ketika menjelajahi dunia maya atau media sosial, para pengguna telah membangun identitas digital mereka.
Pasalnya, imbuh dia, setiap penjelajahan di dunia maya dapat mengontrol/menentukan algoritma sehingga penelusuran sejenis akan muncul pada beranda pengguna media sosial.
“Yang disebut FYP (for you page/halaman untuk anda) itu identitas kita yang dieksploitasi. Nah blockchain punya potensi mengembalikan hak (perlindungan data pribadi) kepada kita saat digital terekspos,” ucapnya.
Sebagai bagian dari teknologi digital, lanjut dia, blockchain atau dikenal teknologi pusat data tidak seperti sistem tradisional yang tersentralisasi, melainkan desentralisasi.
Artinya, kata dia, jika data masih sentralisasi maka ketika sistem runtuh maka seluruhnya ikut runtuh, sedangkan desentralisasi, pusat data masih dapat diselamatkan oleh pusat data yang lain.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Bali Blockchain Center I Komang Triska Ananda Dilivianugraha Priantara mengungkapkan ajang BBS 2025 akan menampilkan contoh implementasi blockchain.
Dengan begitu, masyarakat memahami kehadiran teknologi digital itu termasuk peran vital dalam perlindungan data.
“Kami fokus implementasi blockhain sehingga banyak hasil yang bisa dicermati masyarakat dan pemangku kepentingan,” ucapnya.
Ajang BBS yang memasuki tahun ketiga itu dilaksanakan pada 30-31 Oktober 2025 di gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, akan fokus membahas peran blockchain untuk perlindungan hak kekayaan intelektual, perlindungan data pribadi, hingga peran blockchain untuk pengelolaan sampah hingga ekonomi ramah lingkungan.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/09/25/68d554edc7608.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Basarnas Kerahkan Helikopter dan Jet Ski Cari WNA Inggris yang Tenggelam di Pantai Legian Bali Surabaya 25 September 2025
Basarnas Kerahkan Helikopter dan Jet Ski Cari WNA Inggris yang Tenggelam di Pantai Legian Bali
Editor
MANGUPURA, KOMPAS.com
– Basarnas mengerahkan tim dengan helikopter dan jet ski untuk mencari seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Inggris yang terseret arus saat berenang di Pantai Legian, Bali, Rabu (24/9/2025).
Mulanya korban bersama dua rekan lainnya berenang di sekitar bendera merah.
Sempat diberikan peringatan oleh petugas penjaga pantai agar keluar dari laut.
Dua orang berhasil keluar, namun nahas Harrison Edward Nada Kontounas (23) terhantam gelombang hingga terseret arus dan tenggelam.
“Kami terima laporan pada pukul 18.40 Wita, adanya WNA yang tenggelam dari Bapak Ipel, Balawista Kuta. Selanjutnya diberangkatkan lima personel ke lokasi,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya.
Ia menambahkan bahwa pencarian malam ini dilakukan dengan menyisiri sepanjang bibir pantai dan tidak memungkinkan menurunkan Alut SAR untuk penyisiran di perairan.
“Langkah awal kita koordinasi dengan saksi dan unsur SAR lainnya, apabila besok pagi tidak ditemukan maka sudah bisa menentukan rencana pergerakan selanjutnya,” imbuhnya.
Sesuai dengan data yang tercatat dari BMKG perkiraan cuaca malam ini cerah berawan dengan kecepatan angin 5 hingga 36 Km/jam, arahnya dari timur ke selatan.
“Kecepatan angin di atas 30 sampai 39 Km/jam bisa dikategorikan kencang, itu berpengaruh pada kondisi di perairan, maka diimbau agar berhati-hati apabila beraktivitas di luar ruang, termasuk wisata di Pantai,” jelas Sidakarya.
Penyisiran darat dilakukan ke arah selatan dan utara hingga pukul 22.00 Wita dengan hasil masih nihil.
Sementara itu, pencarian pada hari kedua terhadap WNA yang terseret arus di Pantai Legian, Kamis (25/9).
Tim SAR (Basarnas Bali) kembali menurunkan dua tim.
Tim Search Rescue Unit (SRU) 1 diarahkan menuju Pantai Legian lokasi di mana korban tenggelam, sementara tim SRU lainnya menyisir Pantai Kelan dengan menggunakan Rubber Boat.
Tim SRU juga mengerahan jetski dan SRU udara.
“Peralatan laut yg kita kerahkan rubber boat, jetski balawista, Basarnas dan Polair dan unsur udara dari SGI Air Bali,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya.
Ia juga mengutarakan kendala yang dihadapi di lokasi selama proses pencarian di antaranya gelombang di seputaran lokasi setinggi 1 hingga 2,5 meter.
SRU laut rubber boat menyisir seluas 15 NM2 dan SRU jetski mencari di area berbeda seluas 15 NM2.
Sementara itu pemantauan di udara dengan menggunakan drone thermal dan penyisiran SRU darat di seputaran pantai.
Sejak pagi rubber boat telah bergerak dari Pantai Kelan pada pukul 07.15 Wita dan menyusul jetski sekitar pukul 07.45 Wita dari Pantai Legian (lokasi korban temggelam).
Dari hasil koordinasi dengan pihak SGI Air Bali, selanjutnya diterbangkan 1 heli tipe Bell 407 GXP Registration PK-ZGI.
Pada pukul 12.15 Wita take off dari hanggar di Benoa, dengan Crew on Board 1 pilot, Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bali, dan 2 orang rescuer.
Sampai dengan saat ini tim SAR gabungan belum berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul
Basarnas Kerahkan 2 Tim SRU, Jet Ski dan Helikopter Cari WNA Inggris Tenggelam di Pantai Legian Bali
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

BMKG Sebut Gempabumi Banyuwangi dan Bali Tidak Berpotensi Tsunami
Surabaya (beritajatim.com) – Wilayah Jawa Timur (Banyuwangi sekitarnya) dan Bali diguncang oleh gempa tektonik dengan magnitude 5,7 pada Kamis, 25 September 2025, sekitar pukul 16.04 WIB. Namun, hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbarui magnitudo gempa tersebut menjadi M5,3.
Gempa ini terjadi di koordinat 7,87° LS dan 114,45° BT, yang terletak di laut 40 km timur laut wilayah Banyuwangi, Jawa Timur, dengan kedalaman 12 km.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si., menjelaskan bahwa jenis gempabumi yang terjadi adalah gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Meskipun guncangan terasa cukup kuat di beberapa wilayah, pihak BMKG menegaskan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa ini dirasakan di berbagai daerah dengan intensitas yang berbeda. Di Banyuwangi dan Penebel, getaran dirasakan dengan skala intensitas IV MMI, yang berarti gempa terasa nyata dalam rumah, terutama pada siang hari.
Di beberapa wilayah lain seperti Lumajang, Kuta, Denpasar, dan Buleleng, getaran terasa dengan intensitas III MMI, seolah-olah truk berlalu. Sedangkan di daerah seperti Jember, Bondowoso, Pasuruan, Surabaya, dan beberapa wilayah lainnya, getaran dirasakan lebih ringan dengan intensitas II-III MMI, yaitu getaran yang terasa seperti truk berlalu.
Meskipun dampaknya terasa cukup luas, gempa ini tidak menyebabkan tsunami, berdasarkan hasil pemodelan yang dilakukan BMKG. Hingga pukul 16.40 WIB, BMKG mencatat sudah ada lima aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar M3,3.
Rekomendasi dari BMKG
BMKG menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan memastikan bangunan rumah tetap aman untuk dihuni.
Pemeriksaan terhadap struktur bangunan sangat penting untuk memastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan rumah.
BMKG juga menegaskan agar masyarakat hanya mempercayai informasi resmi yang disebarkan melalui kanal komunikasi yang terverifikasi, seperti Instagram dan Twitter (@infoBMKG), website resmi BMKG (www.bmkg.go.id), serta aplikasi mobile BMKG (IOS dan Android). [suf]


