kab/kota: Denpasar

  • ISC Bikin Data Center Tier IV di Pusat Jakarta

    ISC Bikin Data Center Tier IV di Pusat Jakarta

    Jakarta

    Indonesia Super Corridor (ISC), bagian dari PT Cyber Network Indonesia, menyelesaikan proses sertifikasi Tier IV Design (TCDD) dan Tier IV Facility (TCCF) dari Uptime Institute.

    Sertifikasi Tier IV ini adalah level klasifikasi tertinggi dalam industri data center. Dan, data center ISC yang mempunyai sertifikasi tersebut sudah siap beroperasi, dengan kapasitas maksimal 5MW.

    Data center ISC tersebut berlokasi di ISC Tower, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Gedung tujuh lantai tersebut bisa menampung total 600 rack dengan kapasitas maksimal 5MW.

    ISC berdiri sejak tahun 2008. ISC adalah perusahaan yang bergerak dibidang Data Center yang meliputi penyediaan Colocation, Disaster Recovery Center (DRC), Konsultan Design Data Center, Kontraktor Pembangunan Data Center (sipil, arsitektur, mechanical, electrical, plumbing, fire suppression system, security system, dan sebagainya), Penyediaan Perangkat Data Center, Pengoperasian, Maintenance, Migrasi, dan Relokasi Data Center, termasuk Sertifikasi Data Center. ISC telah memiliki standard layanan bersertifkasi internasional ISO 9001, ISO 27001, ISO 45001 dan ISO 14001.

    “Kami sangat bangga dapat terus memperluas layanan usaha Data Center ISC melalui penyelesaian pembangunan dan sertifikasi Data Center berstandar internasional di Mampang Prapatan Raya (ISC-MPR). Data Center ISC MPR ini merupakan data center yang memiliki klasifikasi tertinggi, yaitu Tier IV Facility pertama yang berada di pusat kota Jakarta,” kata Benyamin Naibaho, pemilik Data Center ISC, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    “Sekarang ini kami sudah mempunyai 3 Data Center selain Data Center ISC MPR, yakni Data Center di Gedung Cyber (ISC-CBR) Lantai 9 Jakarta Selatan dan di Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar (ISC-DPR) Bali yang semuanya sudah bersertifikasi internasional Tier III Design dan Facility,” tambah Ketua Bidang Operasi & Pengembangan IIX Data Center APJII periode 2018-2021 ini.

    Keberadaan Data Center ISC-MPR memiliki lokasi yang sangat strategis, berada sangat dengan dengan pusat interkoneksi internet domestik, yakni Indonesia Internet eXchange (IIX) dan Open-IXP. Hal ini memungkinkan data center untuk menyediakan layanan yang lebih cepat, lebih andal, dan lebih efisien kepada penggunanya, yang merupakan faktor kunci dalam lingkungan digital yang sangat kompetitif saat ini.

    “Data Center yang dekat dengan pusat interkoneksi nasional dapat memberikan latensi atau delay rendah, konektivitas lebih baik karena akses langsung ke berbagai penyedia layanan internet (ISP) serta opsi redundansi dan kehandalan yang lebih tinggi. Selain itu, biaya transfer data menjadi lebih rendah sehingga dapat mengurangi biaya operasional. Hal ini menjadi pilihan utama bagi penyedia layanan internet, cloud, dan jaringan serta merupakan daya tarik utama bagi pelanggan Data Center,” jelas Benyamin.

    Dari sisi pengguna, pemakaian data center yang berlokasi dekat dengan mereka ini membuat pertukaran datanya mempunyai latensi rendah dan performa tinggi.

    “Fasilitas kami dapat menjadi pilihan utama bagi industri jasa keuangan, penyedia cloud, berbagai penyedia konten, insitusi pemerintah, pendidikan, kesehatan, e-commerce, dan lain-lain. Kami bertekad untuk terus mendukung pertumbuhan pasar cloud, platform digital, AI, dan sebagainya secara langsung dan berkesinambungan, dengan menggunakan tenaga ahli lokal yang terampil dan berpengalaman,” tutup Benyamin.

    (asj/asj)

  • Bandara Bali Diprediksi Layani 241 Ribu Penumpang saat Libur Imlek

    Bandara Bali Diprediksi Layani 241 Ribu Penumpang saat Libur Imlek

    Denpasar, CNN Indonesia

    Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali memperkirakan jumlah penumpang pada masa libur panjang Isra Mikraj hingga Tahun Baru Imlek pada 8 – 11 Februari 2024 mencapai 241.133 penumpang atau rata-rata 60 ribu penumpang per hari.

    General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali Handy Heryudhitiawan mengatakan angka naik 4 persen dibanding pergerakan penumpang pada pekan pertama Februari 2024 yakni rata-rata 57.853 penumpang per hari.

    Prediksi tersebut sesuai dengan karakteristik penumpang yang bepergian ke Bali untuk berlibur dan diperkirakan akan memanfaatkan hari libur nasional dan cuti bersama untuk berwisata ke Pulau Bali.

    “Kami memperkirakan akan terjadi peningkatan trafik penumpang pada momen libur panjang di pekan ini mengingat ada tanggal merah dan cuti bersama serta mungkin ada yang mengambil waktu cuti setelahnya. Sehingga, kami mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang meskipun pada sepekan terakhir belum nampak terjadi lonjakan jumlah penumpang. Mungkin baru terlihat hari ini (Rabu) atau besok (Kamis),” kata dia, Rabu (7/2).

    Handy menyebutkan prediksi puncak kedatangan penumpang diperkirakan terjadi pada Jumat (9/2) dengan jumlah penumpang domestik sekitar 13.187 dan internasional sekitar 16.589 penumpang.

    Sementara itu, puncak keberangkatan setelah momen libur panjang selesai diperkirakan terjadi pada 11 Februari 2024 dengan perkiraan 16.244 penumpang domestik serta 19.380 penumpang internasional.

    Kemudian, selama momen libur pada tanggal 8 – 11 Februari 2024 ini, terdapat pengajuan penambahan penerbangan atau extra flight yaitu 18 rute keberangkatan dan 19 rute kedatangan, masing-masing adalah rute domestik yaitu Jakarta, Makassar, Surabaya, Lombok, Banjarmasin, Yogyakarta, Solo dan Tambolaka.

    Adapun data maskapai yang mengajukan rute extra flight hingga saat ini adalah Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Lion Air, Super Air Jet, Indonesia Air Asia dan Nam Air.

    “Pengajuan penerbangan tambahan tersebut turut menjadi perhatian kami dengan lebih intensif memastikan operasional dapat berjalan baik, termasuk dari sisi pengaturan slot penerbangan, keamanan, keselamatan, maupun kenyamanan para penumpang,” ujarnya.

    (kdf/sfr)

  • 7.500 BTS 4G Siap Suplai Jaringan Telekomunikasi Pada G20 di Bali

    7.500 BTS 4G Siap Suplai Jaringan Telekomunikasi Pada G20 di Bali

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengklaim telah menyiapkan sederet infrastruktur jaringan telekomunikasi, untuk menunjang gelaran Presidensi G20 November mendatang.

    Menteri Kominfo, Johnny G Plate mengatakan setidaknya saat ini sudah ada 7.500 Base Transceiver Station (BTS) untuk G dan lebih dari 30 BTS untuk 5G yang disebar di wilayah Pulau Dewata.

    “Di wilayah Bali, telah tersedia 7.500 Base Transceiver Station untuk 4G dan lebih dari 30 BTS 5G,” ujar Johnny di Hotel Apurva Kempinski, Badung, Bali, Rabu (31/8).

    Untuk diketahui, gelaran KTT G20 akan diselenggarakan di Bali, pada 15 sampai 16 November 2022. Setidaknya, 19 negara bakal hadir dalam forum ekonomi terbesar dunia itu.

    Menurutnya, Kemenkominfo memiliki pusat monitoring untuk memantau kualitas layanan telekmunikasi dan memantau kondisi ruang digital Indonesia.

    “Kominfo yang memonitor bandwidth quality of service dan quality of experience di seluruh Indonesia. Kominfo memantau jaringan satelit, jaringan radio link, dan jaringan fiber optic. Kemudian melalui cyber drone Ditjen Aptika beroperasi penuh memantau kondisi ruang digital Indonesia, seperti sebaran fake news yang dilakukan berdasarkan lawful interception,” katanya.

    Lebih lanjut Johnny mengatakan jika terjadi kendala jaringan telekomunikasi selama penyelenggaraan KKT G20, dia mengklaim sudah menyiapkan jaringan cadangan seperti halnya saat gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun lalu.

    “Kita siapkan backup network seperti pada penyelenggaraan PON di Papua tahun lalu. Kita menyiapkan jaringan-jaringan tulang punggung broadband,” tuturnya.

    Kemudian ia menjelaskan Kominfo juga akan menyusun payung hukum apabila membutuhkan jalur-jalur untuk internasional harus digunakan.

    “Redundancy-nya kita siapkan jaringan tulang punggung fiber optic serta satelit dan radio link infrastruktur TIK seluruh operator telekomunikasi dan fiber optic disiagakan, termasuk payung hukumnya apabila jalur-jalur untuk internasional harus kita gunakan,” bebernya.

    Di samping itu ihwal keamanan navigasi dan keselamatan penerbangan, pihaknya menyiagakan Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) untuk memantau frekuensi di wilayah udara Surabaya, Banyuwangi, Denpasar dan Mataram.

    Peralatan seperti Spectrum Frequency Analyzer disebut Johnny digunakan untuk menganalisa seluruh spektrum yang bergerak di Indonesia, untuk keselamatan dan menghindari gangguan penerbangan.

    “Kami sudah menyiapkan peralatan-peralatan Spectrum Frequency Analyzer untuk menganalisa seluruh spektrum yang bergerak di sini untuk keselamatan penerbangan VVIP untuk menghindari intersepsi dan interferensi. Kerja sama ini perlu antara Kominfo, TNI AU, dan Kementerian Perhubungan,” tuturnya.

    Johnny mengklaim saat ini Kemenkominfo menyiapkan tiga mekanisme surveillance system berlapis, untuk memantau bandwidth dan ketersediaan jaringan.

    (can/lth)