kab/kota: Demak

  • Intip Kondisi Jalan Nasional di Jawa Tengah-DIY Jelang Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Intip Kondisi Jalan Nasional di Jawa Tengah-DIY Jelang Mudik Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengabarkan, kesiapan jalan nasional di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai angka 92,31 persen menjelang puncak arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Dody menekankan, pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras dan sinergi lintas instansi dalam memelihara serta meningkatkan kualitas infrastruktur jalan.

    “Sepanjang total 1.887,29 km jalan nasional yang kami tangani di dua provinsi ini, 92,31 persennya sudah berstatus mantap. Artinya, rute-rute utama mudik sudah optimal untuk dilalui. Kami ingin pastikan pemudik merasa nyaman,” tutur Dody dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).

    Capaian ini juga tercermin dari data Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) yang ia terima, yakni sepanjang 1.580,95 km dengan kemantapan 91,28, persen dan 306,34 km di Yogyakarta dengan kemantapan 97,65 persen.

    Selain itu, Menteri PUPR menggarisbawahi upaya masif yang telah dilakukan pemerintah sejak awal tahun. Menurutnya, pemeliharaan rutin jalan seperti penambalan lubang dan perbaikan drainase terus diakselerasi. Untuk siap menghadapi curah hujan serta lonjakan volume kendaraan saat mudik.

    “Dari total 21.476 lubang yang terdeteksi sejak 1 Januari 2025, sebanyak 20.649 telah diperbaiki, menyisakan 827 lubang yang ditarget rampung sebelum H-10 Lebaran,” terangnya.

    Wilayah Potensi Banjir

    Ia juga menyoroti kolaborasi intens dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dalam mengatasi potensi banjir, terutama di daerah Kaligawe dan Sayung (Demak).

    “Kita rutin bersihkan saluran, normalisasi sungai, dan siagakan pompa di beberapa titik. Jangan sampai genangan air merusak kualitas jalan nasional yang sudah diperbaiki,” ungkap dia.

     

  • Kolak Asem, Minuman Khas Desa Wisata Kedungori

    Kolak Asem, Minuman Khas Desa Wisata Kedungori

    Liputan6.com, Demak – Desa Kedungori merupakan salah satu desa di Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Desa wisata ini memiliki minuman khas bernama kolak asem (asam).

    Mengutip dari pariwisata.demakkab.go.id, kolak asem khas Desa Kedungori umumnya disajikan untuk menyambut para tamu yang berkunjung ke desa tersebut. Dari kebiasaan tersebut, kolak asem kemudian menjadi ciri khas Desa Kedungori.

    Kolak asem merupakan minuman sederhana yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Minuman ini termasuk minuman herbal yang berfungsi membuat tubuh menjadi lebih segar.

    Sesuai namanya, asam jawa menjadi bahan utama dalam minuman ini. Wilayah Desa Kedungori memang banyak ditumbuhi pohon asam jawa.

    Pada masa lampau, bahkan di sepanjang jalan desa ini ditumbuhi pohon asam jawa. Melimpahnya buah asam jawa tersebut kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar menjadi suguhan minuman khas berupa kolak asem.

    Selain disajikan untuk tamu, minuman ini juga kerap disuguhkan dalam kegiatan atau hajat tertentu. Seiring berjalannya waktu, minuman ini pun menjadi sangat akrab dengan kehidupan masyarakat Desa Kedungori.

    Untuk membuat kolak asem dimulai dengan merebus asam hingga matang dan empuk. Selanjutnya, diberi tambahan gula dan air secukupnya hingga menjadi kolak asem.

    Kolak asem biasanya disajikan dalam kondisi hangat. Namun, ada juga yang mengonsumsinya dalam kondisi dingin karena lebih menyegarkan.

    Hingga saat ini, kolak asem telah menjadi kearifan budaya lokal yang dimiliki Desa Kedungori. Minuman ini menawarkan cita rasa manis dan asam yang menyegarkan. Mengonsumsi kolak asem secara tetatur setelah makan konon dapat melancarkan pencernaan dan membuat tubuh menjadi lebih sehat.

    Penulis: Resla

  • Jamu Coro, Minuman Khas Kabupaten Demak

    Jamu Coro, Minuman Khas Kabupaten Demak

    Liputan6.com, Demak – Tak hanya soal makanan, Kabupaten Demak juga memiliki minuman khas yang patut dicoba. Adalah jamu coro yang merupakan minuman tradisional yang konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak Bintoro.

    Jamu coro merupakan minuman tradisional berbahan dasar tepung. Minuman ini juga dibuat dengan rempah-rempah pilihan, seperti jahe, kayu manis, serai, santan kelapa, dan gula merah.

    Jamu coro menawarkan cita rasa sedikit pedas dan manis. Dinikmati saat masih panas, minuman ini berkhasiat untuk menghangatkan badan. 

    Keunikan jamu coro terletak pada wadah yang digunakan oleh penjual, yakni berupa kendil atau klenting dari tanah. Wadah tersebut ditutup dengan segumpal kain yang terbungkus plastik.

    Wadah tersebut dapat menjaga jamu coro tetap hangat. Untuk mengambil jamu coro, penjual menggunakan potongan bambu kecil dengan gagang kayu. 

    Mengutip dari pariwisata.demakkab.go.id, pada zaman dahulu, jamu coro kerap disajikan dalam pertemuan atau acara keraton Demak Bintoro. Oleh masyarakat Demak, jamu coro terus dilestarikan hingga menjadi minuman tradisional khas yang masih eksis hingga sekarang.

    Salah satu wilayah yang menjadi sentra jamu coro adalah Desa Rejosari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Minuman ini paling sering ditemukan di kampung-kampung sekitar maupun dijajakan berkeliling saat pagi hari.

    Sudah ada sejak zaman Kerajaan Demak Bintoro, lahirnya jamu coro tak bisa dipisahkan dari Ki Ageng Kakibalar. Konon, wedang jamu coro ditemukan sekitar akhir abad ke-15 oleh abdi dalem Sultan Trenggono tersebut.

    Setelah perselisihan di Kerajaan Demak, ia keluar dari kerajaan dan mengabdi kepada masyarakat. Ia pun fokus menolong sesama, salah satunya melalui media resep ramuan minuman wedang jamu coro.

    Ki Ageng Kakibalar menetap di Desa Rejosari, tepatnya di Dukuh Tegalsari. Wilayah tersebut hingga kini masih menjadi sentra jamu coro.

    Anak-anaknya melanjutkan kebiasaan menolong sesama dengan media wedang tersebut selama beberapa keturunan. Hal itulah yang membuat jamu coro masih bertahan hingga sekarang.

    Sejak 2024, jamu coro telah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Jawa Tengah. Hingga kini, eksistensi wedang jamu coro masih tetap bertahan dan tak tergeser dengan minuman-minuman masa kini.

    Penulis: Resla

  • Indahnya Masjid Arab As Said, Ikon Toleransi di Makassar

    Indahnya Masjid Arab As Said, Ikon Toleransi di Makassar

    Makassar, Beritasatu.com – Masjid Arab As Said yang terletak di kawasan Pecinan menjadi simbol toleransi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Masjid ini berada di Jalan Lombok, Kecamatan Wajo, dan diapit oleh bangunan serta rumah warga Tionghoa, menggambarkan keberagaman yang harmonis.

    “Tetangga orang China. Masyaallah sangat baik, mereka berpartisipasi selama bulan puasa. Mereka sering membawa kue, teh, kopi, air tahu, dan jalangkote,” ujar pengurus masjid, Ali Abdullah, pada Sabtu (15/3/2025).

    Masjid Arab As Said didirikan pada 1907 dan hingga kini masih aktif digunakan oleh umat muslim untuk beribadah, terutama salat lima waktu.

    Dahulu, kawasan ini merupakan pusat perdagangan yang dekat dengan pelabuhan, sehingga ramai disinggahi pedagang dari berbagai negara, seperti Jazirah Arab, India, dan Tiongkok. Bahkan, masjid ini menjadi titik transit bagi jemaah haji dari berbagai daerah di Indonesia Timur.

    “Masjid ini dahulu memiliki dua lantai, tempat transit bagi calon haji. Dahulu juga sangat ramai, sekarang hanya dua hingga tiga saf karena banyak orang yang hijrah,” tutur Ali Abdullah.

    Seiring waktu, para pedagang asal Arab memilih untuk hijrah demi mencari kehidupan yang lebih baik. Pedagang Tionghoa kemudian membeli aset-aset pedagang Arab di wilayah tersebut, dan kawasan itu pun kini dikenal sebagai Pecinan.

    “Sekarang, kawasan ini lebih dikenal dengan komunitas Tionghoa. Dahulu, komunitas Arab lebih dominan, tetapi setelah banyak yang hijrah, mereka mencari kehidupan yang lebih layak di tempat lain,” lanjutnya.

    Masjid Arab As Said memiliki suasana yang mirip dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Ketika memasuki area masjid, pengunjung akan disambut oleh ratusan ekor burung merpati yang mencari makan di pelataran masjid. Merpati juga sering terlihat bertengger di celah-celah pilar dan atap masjid.

    Bangunan masjid berbentuk persegi empat dengan satu lantai dan plafon yang sangat tinggi, khas arsitektur masjid Timur Tengah. Kubah masjid ini menyerupai masjid-masjid bergaya Demak atau joglo Jawa.

    Selain itu, di samping menara masjid terdapat pohon kurma yang jarang ditemukan tumbuh di Indonesia, meskipun pohon tersebut tidak berbuah.

    Di dalam masjid, terdapat empat pilar penyangga yang melambangkan Khulafaurrasyidin, yaitu empat khalifah setelah Nabi Muhammad SAW. Masjid ini juga memiliki sembilan pintu, yang memiliki makna filosofis sebagai bilangan tertinggi dan ganjil.

    Meskipun telah melalui banyak perubahan, masjid Arab As Said tetap menjaga keaslian bangunannya dan dapat menampung sekitar 200 hingga 300 jemaah.

    “(Jemaah) kebanyakan adalah pekerja, dan masjid ini ramai terutama pada hari Jumat,” ungkap Ali Abdullah.

    Masjid Arab As Said juga cukup unik karena tidak menampung jemaah perempuan. Meski demikian, masjid ini tetap menyediakan mukena bagi perempuan yang sedang dalam perjalanan (musafir) dan ingin menunaikan salat.

  • Pacu kuantitas ekspor, Gubernur Jateng upayakan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas

    Pacu kuantitas ekspor, Gubernur Jateng upayakan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta/com.

    Pacu kuantitas ekspor, Gubernur Jateng upayakan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 14 Maret 2025 – 22:11 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jawa Tengah,  Ahmad Luthfi mengupayakan realisasi revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Hal ini guna memacu kuantitas layanan distribusi ekspor barang dari provinsi tersebut. 

    “Pelabuhan Tanjung Emas akan kita koordinasikan dengan Kementerian Perhubungan, sebagai  upaya revitalisasi,”  kata Luthfi saat menerima audiensi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng, dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), di kantornya pada Jumat, 14 Maret 2025. 

    Revitalisasi itu penting dilakukan, karena  untuk menjaga keseimbangan antara meningkatnya arus logistik barang dengan  kapasitas layanan ekspor di Tanjung Emas.

    Apalagi, saat ini banyak industri yang berkembang di Jawa Tengah, seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kawasan Industri Kendal (KIK), Jatengland Industrial Park Sayung (Demak), dan lainnya.  

    Berdasarkan masukan dari sejumlah pengusaha, beberapa hal yang perlu dilakukan revitalisasi di pelabuhan Tanjung Emas diantaranya: pendalaman dermaga, perluasan transit kontainer, parkir truk, dan lainnya. Tujuannya untuk menunjang kegiatan ekspor produk dari Jawa Tengah yang trennya kian meningkat. 

    Dengan adanya revitalisasi pelabuhan tersebut, lanjut Luthfi, diharapkan para pengusaha tidak mengirimkan produknya melalui pelabuhan-pelabuhan di luar Jateng. 

    “Akan kami undang PT Pelindo, agar ke depan Pelabuhan Tanjung Emas bisa punya daya saing. Minimal seperti (Pelabuhan) di Jawa Timur,” tegasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Jumat (14/3). 

    Sementara itu, Ketua Umum ALFI,  Teguh Arif Handoko menambahkan, hal-hal yang perlu dilakukan revitaslisasi pada pelabuhan tersebut diantaranya pengerukan sedimen lumpur di kawasan dermaga dan  alur pelayaran, serta perluasan dermaga. 

    Revitalisasi kawasan pelabuhan diharapkan bisa mendukung lalu lintas kapal kargo dengan ukuran yang lebih besar. 

    “Ini bisa menambah volume pelayanan di Tanjung Emas. Kita harapkan semua (kontainer) yang keluar dari Industri di Pantura Jateng bisa ekspor melalui Tanjung Emas. Jangan sampai ada Kawasan Industri yang ekspornya melalui Jatim, Jabar, atau Jakarta,” kata dia. 

    Menurut dia, peningkatan layanan logistik distribusi ekspor di Tanjung Emas dirasanya begitu penting dalam 1-2 tahun kedepan. Hal itu untuk menunjang kebutuhan layanan ekspor, karena semakin berkembangnya kawasan industri di Jateng. 

    Melansir data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, nilai ekspor provinsi tersebut pada Januari 2025 mencapai 965,55 juta USD dengan volume ekspor 314,31 ribu ton. Jumlah itu mengalami peningkatan sebanyak 3,29 persen secara Year on Year (YoY) dari Januari 2024. 

    Capaian ekspor pada Januari 2025 didominasi sektor nonmigas, yakni industri pengolahan sebanyak 938,51 juta USD, migas 15,98 juta USD, pertambangan dan lainnya 0,12 juta USD, serta pertanian 10,94 juta USD. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Mengenal Tradisi Guyangan, Penyucian Kereta Kencana Jelang Grebeg Besar Kabupaten Demak

    Mengenal Tradisi Guyangan, Penyucian Kereta Kencana Jelang Grebeg Besar Kabupaten Demak

    Liputan6.com, Demak – Masyarakat di Kabupaten Demak masih melestarikan beberapa tradisi khasnya, salah satunya tradisi guyangan. Tradisi ini biasanya dilaksanakan sebelum puncak acara grebeg besar Demak pada 10 Zulhijah.

    Mengutip dari pariwisata.demakkab.go.id, tradisi guyangan merupakan tradisi menyucikan dan membersihkan kereta kencana. Tradisi ini rutin dilakukan menjelang prosesi iring-iringan Prajurit Patangpuluhan.

    Dilakukan pertama kali pada 2017, tradisi ini bertujuan untuk agar properti kirab Prajurit Patangpuluhan dan alat-alat yang akan digunakan dalam kegiatan budaya iring-iringan pengawal minyak jamas tetap dalam kondisi baik. Tradisi guyangan dilakukan pada kereta kencana yang akan dinaiki oleh Adipati Bintoro (Bupati Demak dan pejabat lainnya).

    Adapun kereta yang dinaiki Bupati Demak diberi nama kereta kencana Kyai Bintoro. Selain kereta kencana, ada juga kereta yang akan dinaiki wakil bupati dan lurah Tamtama. Kereta dan perlengkapan lainnya ini juga dimandikan atau dibersihkan dalam tradisi ini.

    Selain itu, perlengkapan pusaka para Prajurit Patangpuluhan yang akan mengawal minyak jamas juga akan dibersihkan dan diberi minyak. Beberapa di antaranya adalah keris, tombak, pedang, dan lainnya. Hal ini sekaligus untuk memastikan bahwa properti siap digunakan.

    Tradisi guyangan biasanya dilakukan di halaman belakang Dinas Pariwisata Kabupaten Demak. Adapun orang yang biasanya melakukan tradisi ini adalah Ahmad Widodo, seorang budayawan Kabupaten Demak.

    Tradisi ini dilakukan sambil diiringi doa dan kidung rekso. Selain itu, juga digelar selametan atau syukuran dengan menyediakan bubur, jajan pasar, dan tumpengan.

    Bukan sekadar tradisi penyucian dan pembersihan kereta kencana, tradisi guyangan juga merupakan upaya dan ungkapan doa kepada Allah agar kegiatan grebeg besar bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat untuk masyarakat. Tradisi ini hingga kini masih terus dilestarikan sebagai salah satu warisan budaya Kabupaten Demak.

    Penulis: Resla

  • Daftar PO Bus yang Telah Rilis Tarif Angkutan Lebaran 2025: Ada Sumber Alam, Gunung Harta, Haryanto – Halaman all

    Daftar PO Bus yang Telah Rilis Tarif Angkutan Lebaran 2025: Ada Sumber Alam, Gunung Harta, Haryanto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut informasi mengenai tarif bus untuk angkutan Lebaran 2025.

    Sejumlah Perusahaan Otobus (PO) telah merilis tarif yang akan berlaku selama Hari Raya Idul Fitri 1446 H.

    Beberapa PO bus yang telah merilis tarif Lebaran 2025, yakni PO Sumber Alam, PO Gunung Harta, dan PO Haryanto.

    Untuk lebih lengkapnya, simak daftar tarif bus untuk angkutan Lebaran 2025.

    Daftar PO Bus

    Berikut PO Bus yang telah merilis daftar harga tiket selama arus mudik dan balik Lebaran 2025:

    Dikutip dari Instagram @sumberalam.id, PO bus yang berbasis di Purworejo, Jawa Tengah telah merilis tarif bus untuk angkutan Lebaran 2025.

    Tarif Lebaran ini terbagi menjadi dua, yakni tarif untuk arus mudik dan tarif untuk arus balik.

    Adapun rincian tarifnya sebagai berikut:

    Arus Mudik

    *) Periode Mudik 1 berlaku mulai 24 hingga 26 Maret 2025:

    – Jakarta tujuan Yogyakarta Rp 300.000

    – Merak tujuan Yogyakarta Rp 360.000

    – Jakarta tujuan Ajibarang Rp 260.000

    – Merak tujuan Ajibarang Rp 320.000

    Catatan:

    – Tarif di atas berlaku untuk kelas Executive Toilet dan AC Non-Toilet

    – Tarif dari Jakarta tujuan Yogyakarta kelas Executive Utara dikenakan tarif Rp 360.000

    *) Periode Mudik 2 berlaku mulai 27 Maret hingga 1 April 2025

    – Jakarta tujuan Yogyakarta Rp 500.000

    – Merak tujuan Yogyakarta Rp 560.000

    – Jakarta tujuan Ajibarang Rp 460.000

    – Merak tujuan Ajibarang Rp 520.000

    Catatan:

    – Tarif periode mudik 2 di atas berlaku untuk kelas Executive Toilet dan AC Non-Toilet

    – Tarif dari Jakarta tujuan Yogyakarta kelas Executive Utara dikenakan tarif Rp 560.000.

    Arus Balik

    *) Periode Arus Balik 1 mulai 31 Maret sampai 7 April 2025

    – Yogyakarta tujuan Jakarta Rp 500.000

    – Yogyakarta tujuan Merak Rp 560.000

    – Ajibarang tujuan Jakarta Rp 460.000

    – Ajibarang tujuan Merak Rp 520.000

    Catatan:

    – Tarif arus balik 1 di atas berlaku untuk kelas Executive Toilet dan AC Non-Toilet

    – Tarif dari Yogyakarta tujuan Jakarta kelas Executive Utara dikenakan tarif Rp 560.000.

    *) Periode Arus Balik 2 mulai 8 hingga 13 April 2025

    – Yogyakarta tujuan Jakarta Rp 300.000

    – Yogyakarta tujuan Merak Rp 360.000

    – Ajibarang tujuan Jakarta Rp 260.000

    – Ajibarang tujuan Merak Rp 320.000

    Catatan:

    – Tarif arus balik 2 di atas berlaku untuk kelas Executive Toilet dan AC Non-Toilet

    – Tarif dari Yogyakarta tujuan Jakarta kelas Executive Utara dikenakan tarif Rp 360.000.

    PO Gunung Harta juga telah merilis tarif angkutan Lebaran 2025.

    Adapun tarif tuslah PO Gunung Harta dibagi menjadi berikut:

    *) Keberangkatan dari Denpasar tujuan Jakarta, Bogor, Bandung

    – 18 s/d 19 Maret 2025 : Rp 650.000

    – 20 s/d 22 Maret 2025 : Rp 700.000

    – 23 s/d 25 Maret 2025 : Rp 800.000

    – 26 s/d 27 Maret 2025 : Rp 980.000

    – 28 Maret 2025: Rp 700.000

    – 30 Maret 2025: Rp 650.000

    – 31 Maret 2025: Rp 650.000

    – 1 s/d 6 April 2025 : Rp 650.000

    *) Keberangkatan dari Denpasar tujuan Yogyakarta

    – 18 s/d 19 Maret 2025

    Executive : Rp 500.000

    Sleeper ; Rp 600.000

    – 20 s/d 22 Maret 2025 

    Executive : Rp 650.000

    Sleeper ; Rp 700.000

    – 23 s/d 25 Maret 2025 : 

    Executive : Rp 700.000

    Sleeper ; Rp 850.000

    – 26 s/d 27 Maret 2025 : 

    Executive : Rp 730.000

    Sleeper ; Rp 880.000

    – 28 Maret 2025

    Executive : Rp 500.000

    Sleeper ; Rp 600.000

    – 30 Maret 2025

    Executive : Rp 500.000

    Sleeper ; Rp 600.000

    – 31 Maret 2025

    Executive : Rp 500.000

    Sleeper ; Rp 600.000

    – 1 s/d 6 April 2025 : 

    Executive : Rp 500.000

    Sleeper: Rp 600.000.

    *) Keberangkatan dari Denpasar tujuan Surabaya, Madura, Malang, Blitar, Tulungagung

    – 18 s/d 19 Maret 2025 : Rp 330.000

    – 20 s/d 22 Maret 2025 : Rp 350.000

    – 23 s/d 25 Maret 2025 : Rp 450.000

    – 26 s/d 27 Maret 2025 : Rp 480.000

    – 28 Maret 2025: Rp 450.000

    – 30 Maret 2025: Rp 330.000

    – 31 Maret 2025: Rp 330.000

    – 1 s/d 6 April 2025 : Rp 330.000.

    Catatan:

    – Tiket yang sudah dibeli tidak dapat dibatalkan atau dikembalikan

    – Harga dapat berubah sewaktu-waktu

    3. PO Haryanto

    Kemudian, PO Haryanto yang berbasis di Kudus, Jawa Tengah juga telah merilis tarif khusus untuk angkutan Lebaran 2025.

    Adapun tarif Lebaran 2025 PO Haryanto dibagi menjadi beberapa divisi. Dan berikut rincian tarif Lebaran PO Haryanto:

    1. Solo Raya

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Semarang, Solo, Wonogiri Jogja, Sragen, Matesih:

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 250.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 270.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 320.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 430.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 550.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 580.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Ngawi, Madiun

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 270.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 290.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 340.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 450.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 570.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 600.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Ponorogo

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 280.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 300.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 350.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 460.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 580.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 610.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Nganjuk, Jombang

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 320.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 340.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 380.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 500.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 640.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 670.000

    2. Muria Raya

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Demak, Kudus, Jepara, Sukolilo, Tayu, Juwana

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 260.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 270.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 320.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 430.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 550.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 580.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Rembang, Lasem, Pandangan

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 270.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 280.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 330.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 440.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 560.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 590.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Jatirogo, Bojonegoro

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 290.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 300.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 350.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 450.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 580.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 610.000

    3. Purwodadi 

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Semarang, Purwodadi, Wirosari, Gemolong

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 250.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 250.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 300.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 380.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 530.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 560.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Ngawen, Blora, dan Cepu

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 270.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 270.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 320.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 400.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 550.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 580.000

    4. Madura

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Bangkalan

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 330.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 350.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 380.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 550.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 650.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 670.000

    *) Keberangakatan dari Jakarta tujuan Sampang

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 350.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 380.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 400.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 550.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 650.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 690.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Pamekasan

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 380.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 400.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 450.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 600.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 700.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 720.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Sumenep dan Kalianget

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 430.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 450.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 500.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 650.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 750.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 770.000

    5. Malang

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Surabaya dan Malang

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 370.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 420.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 450.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 600.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 700.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 750.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Kepanjen dan Turen

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 380.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 430.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 460.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 610.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 710.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 760.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Dampit, dan Karangkates

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 390.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 440.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 470.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 620.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 720.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 770.000

    6. Pekalongan

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Brebes, Tegal, dan Slawi

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 140.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 140.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 160.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 210.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 260.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 310.000

    *) Keberangkatan dari Jakarta tujuan Pemalang, Pekalongan, Banyuputih

    – 9 s/d 13 Maret 2025 : Rp 150.000

    – 14 s/d 16 Maret 2025 : Rp 150.000

    – 17 s/d 20 Maret 2025 : Rp 170.000

    – 21 s/d 23 Maret 2025 : Rp 230.000

    – 24 s/d 25 Maret 2025 : Rp 280.000

    – 25 s/d 30 Maret 2025 : Rp 330.000.

    Catatan:

    – Tiket yang sudah dibeli tidak dapat dibatalkan atau dikembalikan

    – Harga dapat berubah sewaktu-waktu

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Deretan Museum Sejarah Islam di Jawa Tengah, Rekomendasi Wisata Religi Ramadan

    Deretan Museum Sejarah Islam di Jawa Tengah, Rekomendasi Wisata Religi Ramadan

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tak hanya menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak amalan, Ramadan sekaligus menjadi waktu yang tepat untuk menggali lebih dalam tentang sejarah Islam. Salah satu tempat terbaik untuk memperlajari sejarah Islam adalah museum.

    Jawa Tengah selama ini dikenal sebagai pusat budaya Jawa. Provinsi ini ternyata juga memiliki sederet museum yang menyimpan banyak koleksi tentang sejarah Islam.

    Mengutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, berikut rekomendasi museum di Jawa Tengah yang cocok untuk wisata religi saat Ramadan:

    1. Museum Islam Nusantara Lasem

    Museum Islam Nusantara Lasem berlokasi di Mahbong, Karangturi, Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Bangunan museum ini mengingatkan pada gaya arsitektur rumah gadang Sumatra Barat.

    Bangunan museum ini memiliki tiga lantai. Terdapat jendela kayu jati dengan ukiran ayat Al-Qur’an pada lantai atas.

    Pembangunan museum ini dimaksudkan untuk mengenang tiga fase sejarah peradaban Islam di Lasem. Fase pertama adalah fase akhir abad ke-15 era Walisongo (Sunan Bonang), kemudian fase abad ke-17 masa Mbah Sambu, serta fase abad ke-19 dengan tokoh-tokoh karismatik, seperti Mbah Maksum, Mbah Baidlowi, dan Mbah Kholil.

    2. Museum Masjid Agung Demak

    Museum Masjid Agung Demak berada di lokasi yang sangat strategis, yakni di kawasan Alun-Alun Demak. Tepatnya, museum ini berada di dalam kompleks Masjid Agung Demak.

    Museum ini menyimpan peninggalan tentang sejarah Islam di Kabupaten Demak dan Pulau Jawa di masa para Walisongo. Terdapat Al-Qur’an yang ditulis tangan, sepotong kayu dari saka tatal Sunan Kalijaga, pintu bledeg, miniatur Masjid Agung Demak, dan masih banyak lagi.

    3. Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah

    Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah berlokasi di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah. Tepatnya, museum ini berada di lantai dua dan lantai tiga Menara Asmaul Husna, Kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.

    Museum ini memiliki koleksi berupa peninggalan sejarah masa Islam dari berbagai daerah di Jawa Tengah, mulai dari wayang golek Menak, wayang Sadat, Gayor Masjid Sunan Muria, keramik, pedang prajurit Diponegoro, maket MAJT, gamelan, serta artefak kapal dagang. Lengkapnya koleksi tersebut membuat museum ini menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi untuk wisata religi selama Ramadan.

    Penulis: Resla

  • Kronologi Pembacokan di Sleman, Pelaku Pelajar SMP dan SMA – Halaman all

    Kronologi Pembacokan di Sleman, Pelaku Pelajar SMP dan SMA – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jajaran unit Reskrim Polsek Gamping, Sleman, Yogyakarta, menangkap dua remaja berusia 15 dan 16 tahun yang diduga terlibat dalam aksi pembacokan terhadap pengendara sepeda motor.

    Kasus ini terjadi di Jalan Siliwangi, Selokan Mataram, Sabtu (8/3/2025).

    Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo, menjelaskan kedua pelaku merupakan pelajar, dengan satu di antaranya masih duduk di bangku kelas 3 SMP.

    Pelaku yang pertama ini masih kelas 1 SMA, sedangkan pelaku yang kedua yang justru sebagai pelaku pembacokannya, ini masih kelas 3 SMP,” katanya di Mapolresta Sleman, Rabu (12/3/2025). 

    Kejadian bermula ketika korban, seorang remaja berusia 17 tahun, berboncengan dengan temannya mengendarai sepeda motor dari arah Demak Ijo menuju Kronggahan.

    Saat berpapasan dengan pelaku di sekitar RS Queen Latifa Gamping, terjadi saling teriak antara mereka.

    Setelah itu, pelaku berputar arah dan mengejar korban.

    Di simpang tiga Ringroad, saat korban mengurangi laju sepeda motornya karena ada mobil yang hendak menyeberang, pelaku melakukan pembacokan dengan senjata tajam jenis celurit.

    “(Sabetan celurit) mengenai tangan korban di telapak tangan kiri, karena korban pada saat itu menangkis bacokan dari pelaku,” jelas Bowo.

    Akibat serangan tersebut, korban mengalami luka terbuka di telapak tangan kiri dan harus menjalani perawatan medis dengan 6 jahitan dalam dan 20 jahitan luar.

    Setelah menerima laporan, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan.

    Mereka memeriksa rekaman CCTV di lokasi kejadian dan mencocokkan identitas nomor kendaraan yang digunakan pelaku.

    Pada Minggu (9/3/2025) sekira pukul 02:30 WIB, kedua pelaku berhasil ditangkap.

    Kedua pelaku disangka melanggar pasal 80 ayat (1) UURI nomor 17 tahun 2016 juncto pasal 76c UURI nomor 17 tahun 2016 atau pasal 170 ayat (1) KUHPidana dan atau pasal 351 KUHPidana juncto pasal 56 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. 

    Barang bukti yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian meliputi satu unit sepeda motor yang digunakan pelaku dan satu buah senjata tajam jenis celurit dengan panjang 40 cm.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • LINK Mudik Gratis Kemenhub 2025 nusantara.kemenhub.go.id, Hari Ini Buka Lagi Jam 08.00 WIB

    LINK Mudik Gratis Kemenhub 2025 nusantara.kemenhub.go.id, Hari Ini Buka Lagi Jam 08.00 WIB

    LINK Mudik Gratis Kemenhub 2025 nusantara.kemenhub.go.id, Hari Ini Buka Lagi Jam 08.00 WIB

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah link daftar Mudik Gratis Kemenhub 2025 nusantara.kemenhub.go.id.

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali menggelar program Mudik Gratis 2025.

    Pendaftaran resmi dibuka mulai 10 Maret 2025 pukul 16.00 WIB.

    Pendaftaran mudik gratis Kemenhub dibuka hingga 23 Maret 2025.

    Kuota akan dibuka bertahap setiap hari pukul 08.00 WIB dan akan ditutup jika sudah terpenuhi.

    Tahun ini Kemenhub menyediakan 520 unit bus bagi masyarakat yang ingin pulang kampung dengan nyaman, aman  dan gratis.

    Total kuota yang disediakan sebanyak 21.536 penumpang, serta 300 unit sepeda motor yang akan diangkut secara khusus.

    Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub 2025

    Buka laman resmi: https://nusantara.kemenhub.go.id/
    Lakukan pendaftaran online mulai 10 Maret 2025 pukul 16.00 WIB
    Kuota dibuka bertahap setiap hari pukul 08.00 WIB hingga 23 Maret 2025
    Registrasi ulang di lokasi yang ditentukan sebelum keberangkatan

    31 Kota Tujuan Arus Mudik

    Jawa Barat

    Garut
    Tasikmalaya
    Cirebon

    Jawa Timur

    Tuban
    Madiun
    Surabaya
    Malang
    Tulungagung

    Sumatera

    Lampung
    Palembang
    Bengkulu
    Padang

    Jawa Tengah dan DIY

    Semarang
    Pati
    Solo
    Blora
    Yogyakarta
    Cilacap
    Wonogiri
    Wonosobo
    Purwokerto
    Kebumen
    Tegal
    Magelang
    Pekalongan
    Wonogiri
    Demak
    Jepara
    Boyolali
    Sragen
    Klaten

    9 Kota Asal Arus Balik

    Program ini juga menyediakan 9 kota asal untuk arus balik, yaitu:

    Palembang
    Cirebon
    Semarang
    Solo
    Purwokerto
    Wonogiri
    Yogyakarta
    Madiun
    Surabaya

    5 Kota Arus Mudik dan Balik dengan Sepeda Motor

    Bagi pemudik yang ingin membawa sepeda motor, program ini menyediakan fasilitas untuk rute berikut:

    Semarang
    Solo
    Yogyakarta
    Wonogiri
    Purwokerto

    Jadwal dan Lokasi Keberangkatan Mudik Gratis Kemenhub 2025

    Arus Mudik

    Penyerahan Sepeda Motor: 25 Maret 2025 – Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan

    Keberangkatan Sepeda Motor: 26 Maret 2025 – Terminal Pondok Cabe, Tangerang Selatan

    Keberangkatan Bus Penumpang:

    27 Maret 2025 – Terminal Jatijajar (Depok), Terminal Pulogebang (Jakarta), Terminal Pondok Cabe (Tangerang Selatan)

    28 Maret 2025 – Terminal Poris Plawad (Tangerang), Terminal Kampung Rambutan (Jakarta)

    Arus Balik

    Penyerahan Sepeda Motor: 3 April 2025 – Terminal Bulupitu (Purwokerto), Terminal Mangkang (Semarang), Terminal Giwangan (Yogyakarta), Terminal Tirtonadi (Solo), Terminal Giri Adipura (Wonogiri)

    Keberangkatan Sepeda Motor: 4 April 2025

    Keberangkatan Bus Penumpang: 5 April 2025

    Terminal Bulupitu (Purwokerto)
    Terminal Mangkang (Semarang)
    Terminal Giwangan (Yogyakarta)
    Terminal Tirtonadi (Solo)
    Terminal Giri Adipura (Wonogiri)
    Terminal Alang-Alang Lebar (Palembang)
    Terminal Harjamukti (Cirebon)
    Terminal Purboyo (Madiun)
    Terminal Bungurasih (Surabaya)

    Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan sepeda motor saat mudik, demi menekan angka kecelakaan di jalan raya.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program ini dan mendaftarkan diri hanya pada satu program mudik gratis guna menghindari duplikasi pendaftaran,” tegasnya. (*)