kab/kota: Demak

  • AHY soal Proyek Giant Sea Wall: Fokus di Jakarta, Semarang & Demak

    AHY soal Proyek Giant Sea Wall: Fokus di Jakarta, Semarang & Demak

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap konsep terbaru pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW).

    AHY mengatakan konstruksi GSW direncanakan terbangun di sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura) dari Jakarta hingga Gresik. Namun, pada tahap awal pembangunan akan difokuskan lebih dulu di Wilayah Jakarta, Semarang dan Demak.

    “Kita fokus di Jakarta dan juga Semarang, Demak baru beberapa lagi yang lain kita integrasikan,” kata AHY dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di Kantor Kemenko IPK, Rabu (13/8/2025).

    Lebih lanjut, AHY menegaskan bahwa upaya menjaga tinggi air pantai di wilayah lain bakal dijalankan dengan menggunakan pendekatan alami. Salah satunya, dengan melakukan penanaman mangrove di area pantai.

    Hal itu dilakukan dalam rangka menekan biaya konstruksi tanggul laut yang bakal mencapai ribuan triliun.

    “Integrasi dengan nature-based solution, termasuk mangrove-mangrove yang bisa dijadikan sebagai proteksi pantai utara tersebut, melindungi puluhan juta warga sekaligus juga berbagai kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus,” tambahnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sempat mengungkap kalkulasi pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di sepanjang pantai utara Jawa bakal tembus hingga US$80 miliar atau sekitar Rp1.297 triliun (asumsi kurs: Rp16.219). 

    Prabowo menjelaskan bahwa proyek tersebut direncanakan bakal membentang sepanjang 500 kilometer (Km) dari Banten hingga Gresik.

    “Proyek ini menyangkut jarak yang tidak pendek, kalau tak salah 500 Km, dari Banten sampai Jawa Timur ke Gresik dan perkiraan biaya yang dibutuhkan US$80 miliar,” jelasnya dalam acara puncak International Conference of Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/6/2025). 

    Sejalan dengan hal itu, Prabowo berencana untuk membentuk badan otorita khusus yang bakal menangani pelaksanaan pembangunan Giant Sea Wall.

    Terlebih, dia memperkirakan bahwa pembangunan GSW bakal memakan waktu mencapai 15 tahun hingga 20 tahun.

  • Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Agustus 2025

    Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak Regional 13 Agustus 2025

    Demo Pati Hari Ini, Ada Penyekatan Jalan di Perbatasan Kudus-Demak
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com –
    Polres Demak terjunkan ratusan personel untuk melaksanakan penyekatan di perbatasan Demak-Kudus.
    Kegiatan ini berkaitan agenda demo besar-besaran di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang berlangsung pada Rabu (13/8/2025).
    Terpantau titik penyekatan berlangsung di Kecamatan Karanganyar, Demak. Para personil berjajar di bahu jalan sembari mengintruksikan kendaraan yang menuju arah Pati untuk pelan, sesekali kendaraan yang dianggap mencurigakan juga dihentikan.
    Kabag Operasional Polres Demak, AKP Wasito mengatakan, penyekatan berlangsung di dua titik perbatasan, Demak-Kudus dan Demak-Jepara sebagai upaya sosialisasi warga yang menuju Pati.
    “Penyekatan ini dengan maksud untuk mengimbau kepada masyarakat di luar Pati agar saling menjaga keamanan, mungkin bisa kembali,” kata Wasito, ditemui di lokasi, Rabu pagi.
    Dia menegaskan, tidak melarang warga yang menuju arah Pati, namun diimbau untuk hati-hati di jalan karena ada demonstrasi di wilayah tersebut.
    “Namun apabila memaksakan ke sana, kami persilahkan dengan syarat hati-hati di jalan, jaga keselamatan,” tegasnya.
    Wasito menambahkan, sejauh ini tidak ada lonjakan kendaraan yang menuju Pati maupun barang-barang berbahaya yang dianulir memicu kerusuhan di demo Pati.
    “Tidak ada pemeriksaan secara khusus, karena dalam pemeriksaan ini pun terlihat landai-landai saja. Belum kita temukan barang-barang yang berbahaya di kendaraan masing-masing,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sesar Rawan Gempa Lewat Tengah Kota, BRIN Tunjuk 3 Wilayah di Jawa

    Sesar Rawan Gempa Lewat Tengah Kota, BRIN Tunjuk 3 Wilayah di Jawa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan keberadaan sesar aktif yang membentang di wilayah Semarang dan sekitarnya, termasuk Demak dan Kendal.

    Penemuan ini terungkap dalam ekspedisi geologi darat yang dilakukan Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN pada Mei 2025. Fokus utama riset adalah mendokumentasikan struktur sesar naik yang menunjukkan adanya aktivitas seismik di masa lalu.

    “Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya,” ujar Sonny Aribowo, Periset Bidang Paleoseismologi BRIN, dikutip dari keterangan resmi BRIN, Senin (11/8/2025).

    BRIN memetakan tiga zona utama menjadi:

    Zona Timur (Demak): Ditemukan gawir sesar (fault scrap) setinggi 1 meter di atas endapan aluvial muda. Diperkirakan terbentuk akibat satu kejadian gempa. Lokasi ini dinilai ideal untuk survei geolistrik dan pemetaan LiDAR.Zona Kota (Semarang): Struktur sesar serupa muncul di area Taman Makam Pahlawan, dengan gawir mencapai 4 meter. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan karena kawasan sudah banyak dimodifikasi.Zona Barat (Kendal): Jadi titik paling menjanjikan, dengan gawir setinggi 0,5-3 meter dan singkapan sesar aktif. Beberapa bagian bahkan terangkat hingga 20 meter di atas sungai, menandakan aktivitas tektonik Holosen.

    Gawir sesar adalah tebing curam yang terbentuk akibat sesar yang baru yang biasanya disertai pergeseran vertikal.

    Lokasi patahan di Semarang memiliki panjang signifikan, yang masih diteliti lebih lanjut untuk memastikan apakah berasal dari satu segmen sesar yang sama atau terdiri dari beberapa segmen berbeda.

    Jika terbukti berasal dari satu segmen sesar utuh, potensi magnitudo gempa bisa lebih besar. Bahkan, bagian terpanjangnya berada di utara Semarang dan lebih panjang dari Sesar Lembang di Jawa Barat.

    “Kalau dari permukaan, sesarnya terlihat putus-putus, jadi bisa jadi berbeda segmen. Tapi nanti di ekspedisi bulan Agustus/September akan dilakukan trenching di lokasi tersebut, untuk melihat berapa periode ulang gempa yang terjadi,” jelas Sonny.

    Ekspedisi lanjutan pada Agustus 2025 akan mencakup pengambilan 10 sampel ilmiah, pemetaan tujuh lokasi, dan penyusunan draf publikasi ilmiah.

    BRIN berharap hasil riset ini bisa menjadi dasar mitigasi bencana, perencanaan tata ruang, dan edukasi publik terhadap risiko gempa bumi di Semarang dan sekitarnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Waspada Gempa Kuat! Ada Potensi Sesar Aktif di Semarang, Buktinya Ini

    Waspada Gempa Kuat! Ada Potensi Sesar Aktif di Semarang, Buktinya Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim riset dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Kebencanaan Geologi menemukan potensi sesar aktif di wilayah Semarang dan sekitarnya. Hal itu terungkap saat tim melakukan ekspedisi geologi darat di wilayah Jawa Tengah, khususnya di Semarang, Demak, dan Kendal, pada Mei 2025.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendokumentasikan dan memahami fitur geologi aktif, terutama struktur sesar naik yang menunjukkan potensi aktivitas seismik di masa lalu. Terdapat temuan menarik berupa jejak morfologi unik antara pantai utara Jawa dan kota Semarang, yang menunjukkan adanya batas morfologi mencolok antara area datar di utara dan area yang lebih tinggi di selatan.

    “Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya,” ujar Sonny Aribowo, periset bidang Paleoseismologi, Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

    Ekspedisi ini menyusuri tiga zona utama, yaitu Zona Timur (Demak), Zona Kota (Semarang), dan Zona Barat (Kendal). Di Zona Timur, ditemukan gawir sesar berupa lereng curam setinggi 1 meter di atas endapan aluvial muda yang diperkirakan merupakan hasil dari satu kejadian gempa, dan lokasi ini dinilai sangat cocok untuk survei geolistrik serta pemetaan lanjutan menggunakan LiDAR. Survei geolistrik merupakan metode untuk melihat struktur bawah permukaan tanah dengan menggunakan listrik.

    Di Zona Kota, struktur serupa muncul di area Taman Makam Pahlawan dengan ketinggian gawir mencapai 4 meter, namun pelacakan lebih lanjut dengan geolistrik akan dilakukan, mengingat kawasan tersebut merupakan daerah perkotaan yang landscapenya sudah banyak modifikasi oleh manusia.

    Sementara itu, Zona Barat di kawasan Bendungan Juwero menjadi titik paling menjanjikan, dengan jejak gawir sesar antara 0,5-3 meter dan singkapan sesar aktif yang menunjukkan aktivitas tektonik Holosen, yaitu pergerakan kerak bumi selama periode 11.700 tahun yang lalu hingga sekarang. Bahkan beberapa bagian sesar terangkat hingga 20 meter di atas sungai, menjadi bukti nyata pergerakan kerak bumi dalam skala waktu geologis.

    Lokasi Semarang dipilih karena memiliki patahan panjang, yang masih diteliti lebih lanjut untuk memastikan apakah berasal dari satu segmen sesar yang sama atau terdiri dari beberapa segmen berbeda. Jika berasal dari satu sesar utuh, maka potensi magnitudo gempa yang dihasilkan akan lebih besar.

    Menariknya, bagian paling panjang dari patahan tersebut berada di utara Semarang, bahkan lebih panjang dari Sesar Lembang, sehingga menandakan potensi gempa yang bisa lebih kuat.

    “Kalau dari permukaan, sesarnya terlihat putus-putus, jadi bisa jadi berbeda segmen. Tapi nanti di ekspedisi bulan Agustus/September akan dilakukan trenching di lokasi tersebut, untuk melihat berapa periode ulang gempa yang terjadi,” imbuhnya.

    Menindaklanjuti temuan sebelumnya akan dilakukan ekspedisi lanjutan di bulan Agustus 2025 ini dengan fokus kegiatan meliputi pengambilan 10 sampel ilmiah untuk analisis lanjutan, pemetaan tujuh lokasi, serta finalisasi satu draf publikasi ilmiah.

    Sesar aktif yang ditemukan di Semarang dan sekitarnya menyimpan informasi penting terkait potensi gempa bumi. Dengan dokumentasi dan pemetaan yang akurat, hasil riset ini dapat menjadi dasar ilmiah untuk mitigasi bencana, perencanaan tata ruang, dan edukasi masyarakat terhadap risiko geologi yang tersembunyi.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Paksa Anak 5 Tahun Minum Air Kloset, Ayah di Demak Rekam Aksinya untuk Ancam Istri
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Agustus 2025

    Paksa Anak 5 Tahun Minum Air Kloset, Ayah di Demak Rekam Aksinya untuk Ancam Istri Regional 4 Agustus 2025

    Paksa Anak 5 Tahun Minum Air Kloset, Ayah di Demak Rekam Aksinya untuk Ancam Istri
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com –
    Dipicu amarah karena panggilan teleponnya tidak direspons oleh sang istri, seorang ayah berinisial ENC (31) di
    Demak
    , Jawa Tengah, menjadikan anak kandungnya (AUH) yang baru berusia 5 tahun sebagai pelampiasan.
    Dalam konferensi pers pada Senin (4/8/2025), Wakapolres Demak mengungkap bahwa pelaku sengaja merekam aksi kekerasannya untuk dikirimkan kepada sang istri.
    ENC tega memukul AUH berulang kali dengan tangan kosong hingga memaksa anaknya meminum air kloset.
    Aksi ENC yang direkam dalam video itu pun sempat viral di media sosial Instagram dan jejaring WhatsApp.
    Dalam video yang dilihat Kompas.com, Senin (4/8/2025), korban merintih kesakitan akibat dipukul. Namun ENC tak peduli dan tetap melakukan aksinya.
    Dalam video yang berbeda, ENC merekam pengambilan air minum di kloset dengan gelas lantas memaksa AUH menghabiskan air tersebut.
    Anak malang tersebut nampak menangis saat kejadian.
    Wakapolres Demak, Kompol Hendrie Suryo Liquisasono mengatakan, kejadian bermula ketika ENC mengajak anakya ke rumah saudara inisal R di Kabupaten Jepara pada Senin (21/7/2025) sore.
    Namun karena kemalaman, ENC memutuskan menginap di masjid daerah Mlongo bersama anaknya lantas ke rumah R esok hari.
    ENC bertamu ke rumah R hanya beberapa jam dan berpamitan pulang pada Selasa (22/7/2025) sore. Akan tetapi justru turun di daerah Pecangaan, Jepara.
    “Saat itulah tersangka menghubungi istri berkali-kali tidak direspon, di tepi jalan raya tersangka memvideokan memukul anak lantas dikirimkan ke WhatsApp istri,” kata Hendrie, saat konferensi pers di Mapolres Demak, Senin (4/8/2025).
    “Kalau gak mau angkat Videocall, anakmu saya tampar,” lanjut Hendrie, menirukan ancaman ENC, dalam video.
    Tak cukup sampai di situ, ENC juga mengajak anaknya ke wc Mushala di daerah tersebut dan mengambil air kloset dengan gelas.
    “Tersangka mengambil air dari dalam kloset WC, dengan gelas lalu memaksa anaknya sambil divideokan dan dikirimkan kepada istrinya sambil mengancam,” katanya.
    Setelah itu, lanjut Hendrie, pelaku kembali melakukan pemukulan terhadap anak dan video tersebut dikirimkan kepada istrinya melalui pesan WhatsApp.
    Istri sempat membalas agar tidak memukul anak, namun panggilan video dari ENC sebanyak 3 kali lagi-lagi tidak diangkat lantas kemarahan tersebut dilampiaskan kepada anak dengan mengulangi pemukulan.
    “Pelapor (istri) merasa ketakutan kemudian datang ke Polres Demak melaporkan adanya peristiwa kekerasan tersebut,” ujar Hendrie.
    Kasatreskrim Polres Demak, AKP Kuseni, menambahkan, anak menjadi korban pelampiasan kemarahan suami karena susah dihubungi.
    “Ini terjadi ketika si pelaku ini menghubungi istrinya, ibu korban tidak bisa sehingga pelampiasannya ke anak,” ucapnya.
    Dia menegaskan, ENC melakukan tindak kekerasan terhadap anak tersebut dengan sadar.
    “Setelah kami periksakan tidak ada gangguan kejiwaan,” ujar Kuseni.
    Dia juga menyebutkan, sebelum berangkat ke Jepara, ENC berpamitan kepada istri untuk membelikan jajan anakya ke Semarang pada Rabu (16/7/2025). Namun enggan pulang ke rumah karena merasa didiamkan sang istri.
    Kini polisi berhasil mengantongi sejumlah barang bukti kasus kekerasan ayah kandung terhadap anak, termasuk gelas yang digunakan untuk mengambil air dari kloset.
    ENC terjerat Undang-undang Pelindung Anak, pidana paling lama 6 tahun penjara atau denda maksimal Rp 72 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RI Darurat Sampah! Laut Kita Dihantam 20 Juta Ton Limbah Tiap Tahun

    RI Darurat Sampah! Laut Kita Dihantam 20 Juta Ton Limbah Tiap Tahun

    Jakarta

    Indonesia termasuk salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut ada sebanyak 50 juta ton sampah yang tertimbun di darat per tahunnya.

    Dari total tersebut, sebanyak 16 juta ton sampah mengalir ke laut. Ditambah, ada empat juta ton sampah akibat aktivitas sampah laut. Dengan begitu, totalnya ada 20 juta ton per tahun sampah yang mengalir ke laut.

    “Jadi ada 50 juta ton per tahun timbunan sampah yang ada di darat. Itu kurang lebih 16 juta ton sampah darat itu masuk ke laut. Kemudian sampah laut sendiri dari aktivitas laut itu kurang lebih 20% atau 4 juta ton. Jadi ada kurang lebih 20 juta ton sampah laut yang harus ditangani per tahun,” kata Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP, Ahmad Aris dalam media briefing, di Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025).

    Aris menerangkan dampak sampah, baik plastik maupun organik dapat mengancam ekosistem laut. Pertama, sampah organik yang berlebihan mengalir ke laut dapat memicu pertumbuhan alga yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan eutrofikasi atau matinya plankton-plankton di laut.

    Kedua, ikan-ikan yang tak layak konsumsi. Aris menjelaskan karena ikan-ikan tersebut mengonsumsi mikroplastik yang sangat berbahaya.

    “Kemudian sampah plastik ini juga akan menyebabkan ekosistem pesisir rusak, baik karang, lamun, mangrove itu karena tertimbun sehingga dia oksigennya kurang. Akhirnya ekosistem pesisir akan hancur. Begitu juga terhadap biota. Kalau termakan oleh biota, biotanya akan mati. Artinya, kalau dengan ekosistem rusak atau hancur, itu pasti sumber daya perikanan kita akan tidak berkelanjutan,” jelas Aris.

    Untuk itu, Aris menerangkan perlu sinergi serta kolaborasi bersama mulai dari hulu hingga hilir. KKP sendiri telah mempunyai target hingga 2029 nanti, laut menjadi bebas sampah. Pada 2026, KKP menargetkan dapat mengurangi sampah sebesar 8 juta ton, 10 juta ton sampah pada 2027, 12 juta ton sampah 2028, dan 14 juta ton sampah di 2029.

    “Pada tanggal 6 itu, itu akan ada komitmen bersama, ada MoU. Kita ambil 2 provinsi tahap awal, yaitu DKI Jakarta dan Bali. Ada MoU antara KKP dengan Pemprov Bali, KKP dengan Pemprov DKI, KKP dengan PUPR, dan sungai. Kemudian KKP dengan DLH,” imbuh dia.

    Lihat juga video: TPA Ilegal Menjamur, Semarang – Demak Bersatu!

    (rea/fdl)

  • Mitra Angkasa Sejahtera bidik penjualan Rp160 miliar tahun ini

    Mitra Angkasa Sejahtera bidik penjualan Rp160 miliar tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (kode saham BAUT), perusahaan distribusi produk mur dan baut berskala nasional, membidik nilai penjualan sebesar Rp160 miliar pada 2025.

    Hingga akhir Juni, perusahaan telah membukukan penjualan senilai Rp61 miliar. Kinerja pada semester II diekspektasi lebih tinggi seiring mulai bergulirnya kembali berbagai proyek pembangunan nasional maupun swasta.

    “Kami melihat indikator positif sejak awal semester II 2025 yang menunjukkan mulai bergeraknya aktivitas ekonomi, termasuk dari sektor swasta maupun pemerintahan,” ujar Direktur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk Simon Hendiawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Perusahaan sebelumnya sempat menghadapi tantangan akibat pengurangan belanja negara di sektor infrastruktur lebih dari 70 persen, yang berdampak pada turunnya permintaan mur dan baut hingga lebih dari 20 persen pada 2024.

    Namun, pasar utama BAUT masih ditopang sektor konstruksi yang dinilai akan terus tumbuh dalam 3-5 tahun ke depan.

    Sektor manufaktur furnitur, alat elektronik, hingga pertanian dan kereta api disebut juga menjadi kontributor penjualan yang signifikan.

    Maka, guna menjaga kelangsungan bisnis, BAUT mengusung berbagai strategi utama. Misalnya, dengan memperluas jaringan distribusi, meningkatkan efektivitas tim penjualan dengan fokus pada end-user, serta membuka outlet baru pada kuartal III/IV 2025.

    Selain itu, BAUT memasarkan produk-produk dengan margin optimal dan menjalankan efisiensi melalui pendekatan right sizing, menyesuaikan struktur tenaga kerja dengan kebutuhan aktual.

    “Meski bukan produsen, strategi digitalisasi tetap menjadi pilar penting perusahaan, BAUT telah mengimplementasikan sistem internal YAPOS, yang mengonsolidasikan proses penjualan, manajemen gudang, hingga aktivitas tim lapangan. Sistem ini membantu pengambilan keputusan berbasis data secara cepat dan tepat,” ujar dia.

    BAUT juga menargetkan keterlibatan dalam sejumlah proyek strategis nasional tahun ini, seperti pembangunan smelter, sistem pengolahan air limbah, kawasan industri (Kendal, Demak, Batam, JIIPE Gresik, PIER Pasuruan), hingga proyek jalan tol dan bandara. Di sisi ritel, BAUT juga memasok produk untuk jaringan Mr. DIY di seluruh Indonesia.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Parkir Rp 50.000 di Masjid Agung Demak, Dishub: HiAce Rp 50.000 Sesuai Aturan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Juli 2025

    Parkir Rp 50.000 di Masjid Agung Demak, Dishub: HiAce Rp 50.000 Sesuai Aturan Regional 30 Juli 2025

    Parkir Rp 50.000 di Masjid Agung Demak, Dishub: HiAce Rp 50.000 Sesuai Aturan
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com –
    Seorang sopir mobil HiAce mengeluhkan tarif parkir sebesar Rp 50.000 di kawasan
    Masjid Agung Demak
    , Jawa Tengah.
    Keluhan tersebut disampaikan melalui sebuah video yang viral di media sosial, seperti Instagram dan Facebook, pada Rabu (30/7/2025).
    Dalam narasinya, sopir menyebut dirinya dikenakan biaya parkir Rp 50.000 oleh seseorang berseragam Dishub tanpa diberi karcis.
    Jika meminta karcis, menurut dia, tarif justru naik menjadi Rp 65.000.
    “Parkiran bagaimana ini, saya bawa HiAce muat 14 penumpang, ditarif Rp 50.000. Saya minta karcis tidak boleh, katanya kalau pakai karcis malah Rp 65.000. Parahnya lagi yang narik itu Dishub,” keluh sopir dalam video yang tersebar luas.
    Sopir tersebut juga membandingkan dengan lokasi wisata lain yang hanya mengenakan tarif antara Rp 20.000 hingga Rp 30.000 untuk mobil HiAce.
    “Umumnya HiAce itu 20, 25, 30 itu sudah mentok,” katanya lagi.
    Menanggapi video viral tersebut, Sekretaris Dinas Perhubungan Demak, Sugiharto, menyampaikan bahwa terjadi kesalahpahaman antara petugas parkir dan sopir di kawasan Pujasera Masjid Agung Demak.
    “Kalau angka Elf itu kan Rp 50.000. Kemungkinan kaitannya dengan di luar itu Rp 15.000 mungkin seperti itu. Jadi dia antara Rp 50.000 yang di dalam Pujasera dan di luar Rp 15.000. Mungkin itu jadi Rp 65.000 anggapannya seperti itu,” kata Sugiharto, Selasa sore.
    Sugiharto menambahkan, kejadian tidak diberikannya karcis parkir karena karcis sudah habis saat momen ramai pengunjung.
    Petugas saat itu sedang mengambil karcis baru ketika sopir sudah lebih dulu merekam dan menyebarkan video ke media sosial.
    “Kebetulan saat itu kondisi sedang ramai, dan karcisnya pas habis. Petugas sudah mengambil, tapi sopir sudah lebih dulu menyebarkan video ke medsos,” katanya.
    Ia memastikan, tarif parkir Rp 50.000 untuk kendaraan jenis Elf dan HiAce telah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Demak Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang berlaku sejak 2024.
    “Jadi tarif parkir untuk elf atau bus kecil itu Rp 50.000, bus menengah Rp 75.000, dan bus besar Rp 100.000,” terang Sugiharto.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Brown Canyon: Dari Spot Foto Populer Jadi Sorotan Akibat TPA Ilegal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Juli 2025

    Brown Canyon: Dari Spot Foto Populer Jadi Sorotan Akibat TPA Ilegal Regional 30 Juli 2025

    Brown Canyon: Dari Spot Foto Populer Jadi Sorotan Akibat TPA Ilegal
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com –

    Brown Canyon
    kembali mencuat ke publik setelah unggahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ilegal di kawasan tersebut dianggap mengganggu warga.
    Pada masanya, bekas galian C tersebut populer sebagai spot foto yang ciamik di wilayah
    Kecamatan Tembalang
    ,
    Kota Semarang
    .
    Tak hanya itu, Pemerintah Kecamatan Tembalang melalui website resminya https://kectembalang.semarangkota.go.id/bidang-pariwisata/brown-canyon juga mengunggah foto dan menyarankan bekas galian C tersebut layak jadi rujukan wisata.
    “Wahana ini dulunya adalah lokasi penambangan galian C di lingkungan Kelurahan Rowosari tetapi dalam perkembangannya dihentikan dan sekarang banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk berselfi. Bagi Anda yang memiliki hobi trabas dengan motor, tempat tersebut juga patut dikunjungi,” tulis portal Kecamatan Tembalang pada tahun 2018 silam.
    Baru-baru ini, setelah viralnya
    TPA ilegal
    di kawasan Brown Canyon yang dianggap mengganggu warga, Pemkot Semarang menyatakan TPA di wilayah bekas galian C tersebut masuk wilayah Kabupaten Demak.
    “Perlu saya tegaskan, dari hasil peninjauan, lokasi pembakaran sampah berada di luar wilayah administratif Kota Semarang. Meski demikian, dampaknya dirasakan warga Semarang, sehingga tetap menjadi perhatian kami,” kata Pj Sekda Kota Semarang, Budi Prakosa, Rabu (30/7/2025).
    Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Peningkatan Kapasitas DLH Demak, Sudarwanto, menyatakan bahwa lokasi TPA ilegal di kawasan Brown Canyon masuk dua wilayah, Demak dan Kota Semarang.
    Menurutnya, di lokasi tersebut terdapat pohon dan patok yang menjadi penanda perbatasan administratif Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak, dan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
    “Batasnya pohon jati atau randu, terus patok, yang sini Kebonbatur, Demak, yang sini Rowosari,” ujar Sudarwanto, ditemui di kantornya pada Rabu (30/7/2025) sore.
    Usai viral, dia menjelaskan, pihaknya bersama Pemkot Semarang dan Pemerintah Provinsi Jateng akan bekerja sama untuk menangani permasalahan sampah di TPA ilegal tersebut.
    Di antaranya, memadamkan api yang dilakukan secara kolaborasi dan terjadwal.
    “Mungkin hari ini atau besok (jadwal) terbit. Karena yang sering lapor Gub, orang-orang di daerah Klipang, bahkan mungkin sampai di Sendangmulyo,” tutur dia.
    Sudarwanto enggan membeberkan lebih jauh soal TPA ilegal di Brown Canyon.
    Menurutnya, sesuai hasil rapat koordinasi kemarin, press release akan disampaikan melalui satu pintu, yakni DLH Provinsi Jateng.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Sopir Keluhkan Parkir Rp 50.000 di Masjid Agung Demak, Dishub: Sesuai Perda
                        Regional

    9 Sopir Keluhkan Parkir Rp 50.000 di Masjid Agung Demak, Dishub: Sesuai Perda Regional

    Sopir Keluhkan Parkir Rp 50.000 di Masjid Agung Demak, Dishub: Sesuai Perda
    Tim Redaksi
    DEMAK, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang memperlihatkan keluhan sopir mobil HiAce terkait tarif parkir sebesar Rp 50.000 di kawasan Masjid Agung
    Demak
    , Jawa Tengah, viral di media sosial.
    Dalam video berdurasi singkat tersebut, perekam yang menggunakan bahasa Jawa mengaku keberatan dengan tarif parkir yang diminta oleh seorang petugas berseragam
    Dishub Demak
    , karena tidak disertai karcis.
    “Parkiran bagaimana ini, saya bawa HiAce muat 14 penumpang, ditarif Rp 50.000. Saya minta karcis tidak boleh, katanya kalau pakai karcis malah Rp 65.000. Parahnya lagi yang narik itu Dishub,” keluh sopir dalam video.
    Video itu menyebar luas di Instagram dan Facebook, dan mendapat beragam respons dari warganet.
    Ada yang menyayangkan tarif mahal di lokasi ibadah, ada pula yang menanggapinya dengan nada satir.
    Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Demak, Sugiharto, menyatakan bahwa tarif yang dikenakan kepada kendaraan HiAce sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    “Itu sudah sesuai dengan tarif parkir (Rp 50.000), kemungkinan hanya salah paham,” ujar Sugiharto saat dikonfirmasi, Selasa (29/7/2025).
    Ia merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang mulai berlaku tahun 2024.
    Ketentuan tarif tersebut diberlakukan di tempat parkir khusus, termasuk kawasan tempat wisata dan fasilitas publik seperti Masjid Agung.
    Sugiharto juga menanggapi soal ketidakhadiran karcis yang dikeluhkan perekam. Menurutnya, hal itu terjadi karena stok karcis kebetulan habis di lokasi.
    “Kebetulan saat itu kondisi sedang ramai, dan karcisnya pas habis. Petugas sudah mengambil, tapi sopir sudah lebih dulu menyebarkan video ke medsos,” katanya.
    Dishub Demak turut menjelaskan rincian tarif parkir berdasarkan jenis kendaraan di lokasi parkir khusus, termasuk area sekitar
    Masjid Agung Demak
    :
    “Jadi tarif parkir untuk elf atau bus kecil itu Rp 50.000, bus menengah Rp 75.000, dan bus besar Rp 100.000,” terang Sugiharto.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.