kab/kota: Deliserdang

  • Mayjen TNI Hariyanto – Halaman all

    Mayjen TNI Hariyanto – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mayor Jenderal atau Mayjen TNI Hariyanto adalah Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI).

    Pria kelahiran 27 April 1968 ini menjabat posisi Kepala Pusat Penerangan TNI sejak 9 Agustus 2024.

    Jenderal bintang satu ini adalah putra daerah Sumatera Selatan yang berasal dari Palembang.

    Mayjen Hariyanto merupakan lulusan Akademi Militer atau Akmil 1991.

    Perwira tinggi TNI-AD ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).

    Mayjen TNI Hariyanto memiliki jabatan terakhir sebagai Kepala Staf Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih, dilansir Wikipedia.

    Mayjen Hariyanto menikah dengan Ny. Widya Hariyanto.

    Riwayat Jabatan

    Danyonif 100/Raider (2009—2010)
    Pabandya Lurja Jahril Sperdam V/Brawijaya (2013)
    Kapen Kostrad (2014)

    Kasrem 181/PVT (2018—2020)
    Waaster Kaskostrad (2021—2022)
    Waaster Kasad Bidang Wanmil Dan Kermarter (2022—2023)

    Kasdam XVII/Cendrawasih (2023—2024)
    Kapuspen TNI (2024—Sekarang)

    Brevet

    Brevet Komando Kopassus
    Brevet Cakra Kostrad
    Brevet Para Dasar
    Brevet Mobil Udara
    Brevet Pemburu
    Brevet Airborne
    Brevet Air Assault

    Harta Kekayaan

    Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN yang disampaikan pada  28 Maret 2024/Periodik – 2023, harta kekayaan Mayjen TNI Hariyanto ada di angka Rp 1.103.188.546.

    Dalam LHKPN tersebut, Mayjen Hariyanto diketahui tidak memiliki hutang.

    Berikut adalah rincian harta kekayaan Mayjen TNI Hariyanto dilansir dari e-LHKPN miliknya:

    II. DATA HARTA

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 751.000.000

    1. Tanah dan Bangunan Seluas 4 m2/26 m2 di KAB / KOTA DELI
    SERDANG, HASIL SENDIRI Rp. 751.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 61.500.000

    1. MOBIL, SUZUKI ESCUDO STD SE 420-2WD Tahun 2002, HASIL
    SENDIRI Rp. 55.000.000

    2. MOTOR, HONDA BEAT Tahun 2009, HASIL SENDIRI Rp.
    6.500.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 290.500.000

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 188.546

    F. HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 1.103.188.546

    III. HUTANG Rp. —-

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 1.103.188.546

    (TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih)

  • 5 Populer Regional: Desakan Pencopotan Kapolrestabes Semarang – Mayat Bocah Perempuan Dalam Karung – Halaman all

    5 Populer Regional: Desakan Pencopotan Kapolrestabes Semarang – Mayat Bocah Perempuan Dalam Karung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berita populer regional dimulai dari adanya desakan pencopotan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.

    Kombes Pol Irwan Anwar dinilai telah telah melakukan tindakan obstruction of justice atau upaya menutup-nutupi fakta yang sebenarnya.

    Desakan ini buntut dari anak buah Kombes Pol Irwan Anwar bernama Aipda Robig Zaenudin (38) menembak mati siswa SMKN 4 Semarang.

    Kemudian, ada kasus penemuan mayat bocah perempuan berumur 9 tahun di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

    Korban berinisial SSS sebelumnya dilaporkan hilang pada Senin (9/12/2024).

    SSS diduga menjadi korban pembunuhan.

    Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

    Tersangka penembak mati siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, Aipda Robig Zaenudin (38) membantah fakta-fakta di lapangan saat menjalani sidang kode etik di Mapolda Jateng, Senin (9/12/2024).

    Anggota Komisi Kepolisian Indonesia (Kompolnas) M Choirul Anam menyebut, majelis komisi kode etik menolak pembelaan Aipda Robig karena tidak sesuai dengan apa yang disampaikan secara faktual, baik bukti CCTV penembakan maupun kesaksian anak-anak atau korban.

    “Majelis kode etik menyatakan perbuatan itu adalah tercela kena penempatan khusus 14 Hari dan PTDH (pemberhentian dengan tidak hormat). Apapun pembelaan saudara Aipdar itu adalah hak dia, tapi majelis kode etik memilih kesaksian-kesaksian dalam sidang kode etik tadi terutama dari anak-anak dan sebagainya,” kata Choirul dikutip dari TribunJateng, Selasa (10/12/2024).

    Dalam sidang kode etik yang berlangsung hampir delapan jam dan dipimpin oleh Ketua Sidang AKBP Edhie Sulitio, diputuskan pemecatan Aipda Robig Zaenudin (38).

    Ketua majelis sidang memutuskan memberikan hukuman Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) alias pemecatan kepada Aipda Robig dengan berbagai pertimbangan. 

    Namun, hal yang paling memberatkan adalah Aipda Robig terbukti melakukan penembakan terhadap korban bukan dalam kondisi terdesak dan tidak sedang melakukan tugas kepolisian.

    “Iya Aipda R di-PTDH,” ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto usai sidang.

    Artanto mengatakan, Aipda R terbukti melakukan perbuatan tercela yaitu penembakan terhadap sekelompok anak yang melintas menggunakan sepeda motor. 

    “Aipda R akan banding diberi kesempatan tiga hari untuk ajukan ke ketua sidang. Tak hanya itu, hari ini kasus pidana R (Robig) sudah ditetapkan tersangka,” ujarnya.

    Baca selengkapnya.

    Video seorang kakek dan nenek yang melangsungkan akad nikah di Wonogiri, Jawa Tengah, viral di media sosial. (Kolase Tribunnews (ig @repostwonogiri-Tribun Solo)

    Video yang memperlihatkan seorang kakek dan nenek melangsungkan akad nikah di Wonogiri, Jawa Tengah, viral di media sosial.

    Dalam video yang beredar, terlihat pengantin pria mengenakan kemeja putih dibalut jas warna gelap.

    Sementara pengantin perempuan mengenakan baju putih dan hijab hitam. 

    Keduanya melaksanakan prosesi akad nikah di sebuah ruangan, disaksikan keluarga. 

    Dikutip dari TribunSolo.com, lokasi akad tersebut, dilakukan di Dusun Sawit Lor Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri.

    Sebelum melaksanakan ijab kabul, kedua mempelai melakukan prosesi tunangan dan saling tukar cincin emas masing-masing dua gram.

    Sementara ketika pernikahan, maharnya uang Rp 500.000.

    Baca selengkapnya.

    (Kiri) Tangkap layar video viral ibu-ibu diculik pria bersenjata di Bandung dan (Kanan) Foto korban penculikan. (Kolase Tribunnews.com)

    Inilah kabar terbaru soal kasus penculikan wanita bernama Santi (43) warga Antapani, Bandung, Jawa Barat.

    Santi diculik pada Minggu (8/12/2024) siang, dan pada malam harinya ia dipulangkan oleh tukang ojek.

    Tukang ojek bernama Gian (58) tersebut pun menceritakan kronologi ia mengantarkan Santi.

    Mulanya, ia sedang berkendara di daerah Bukit Pajajaran, Pasir Impun, Bandung.

    “Saat itu saya sedang di depan Bukit Pajajaran, tiba-tiba ada bapak-bapak yang menghentikan saya. Dia bilang, ‘Hayo ke atas,’ dan saya pun berhenti,” ujar Gian, dikutip dari Kompas.com.

    Gian pun mengikuti permintaan pria yang tak dikenalnya tersebut lantaran ia merasa pria tersebut membutuhkan ojek.

    Keduanya lantas berboncengan menuju lokasi, yakni di Kantor PD Kebersihan Bandung Timur.

    “Saya enggak hafal (tidak tahu) siapa, karena saat itu juga gelap. Saya dibawa ke depan PD Kebersihan,” katanya.

    Setibanya di lokasi, orang tak dikenal tersebut meminta Gian berhenti dan ia berhenti tepat di depan sebuah mobil.

    “Saya berhentikan motor di depan mobilnya, lalu keluarlah si ibu sama bapaknya,” ujar Gian.

    Baca selengkapnya.

    Tampang pelaku penikaman 3 bocah yang merupakan tetangga nya, saat diamankan di kantor polisi. (TRIBUN MEDAN/HO)

    Pada Senin, 9 Desember 2024, Rudi Sihaloho (30) melakukan penikaman terhadap tiga anak tetangganya di Jalan Masjid, Gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, Sumatera Utara.

    Akibat peristiwa tragis ini, satu korban bernama Daren Simarmata (15) meninggal dunia dengan luka serius pada ususnya.

    Dua korban lainnya, Nathan Simarmata (7) dan Owen Simarmata (4), saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

    Kepala Dusun 13 Desa Bandar Khalipah, Faisal, menjelaskan dugaan motif di balik tindakan nekat Rudi.

    Menurutnya, penikaman ini dipicu oleh sakit hati yang dialami Rudi akibat ejekan yang sering dilontarkan oleh anak-anak tersebut.

    “Orang tua korban dan pelaku ini pernah cekcok. Masalahnya adalah anak-anak ini sering mengejek pelaku, yang diketahui memiliki keterbelakangan mental,” ungkap Faisal kepada Tribun Medan.

    Baca selengkapnya.

    (Kanan) Pria berinisial G, yang diamankan polisi dan (Kanan) SSS, bocah perempuan 9 tahun yang tewas dalam karung di Pemalang, Jawa Tengah. (Kolase Tribunnews.com)

    Kasus seorang mayat bocah perempuan 9 tahun ditemukan dalam karung terjadi di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

    Korban diketahui berinisial SSS, warga Desa Kaliprau, Kecamatan Ulujami, Pemalang.

    Siska, kakak bocah perempuan tewas dalam karung membeberkan kronologi kejadian.

    Semua bermula saat korban sendirian di rumah pada Senin (9/12/2024).

    “Ibu ke pasar jam 10.00, saya PKL. Keluarga tidak ada di rumah. Adek sendirian,” urainya, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (10/12/2024).

    Siska melanjutkan, ibu kemudian pulang dengan mendapati rumah dalam kondisi kosong.

    Pintu rumah tidak terkunci dan kondisi di dalamnya acak-acakan.

    Baca selengkapnya.

    (Tribunnews.com)

  • Tangis Lawolo 2 Anaknya Tewas di Tangan Tetangga, Bocah 7 Tahun Dihabisi Meski Memelas Mohon Ampun – Halaman all

    Tangis Lawolo 2 Anaknya Tewas di Tangan Tetangga, Bocah 7 Tahun Dihabisi Meski Memelas Mohon Ampun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hertawan Lawolo (31), tak henti-hentinya menangis, meluapkan kepedihan hati karena kehilangan dua anak lelakinya.

    Dua dari tiga anaknya yang bernama, Nathan Simarmata (7), Owen Simarmata (4), dan Daren Simarmata (15), tewas di tangan tetangganya sendiri, Rudi Sihaloho.

    Warga di Jalan Masjid Gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, Sumatra Utara ini masih tak menyangka dua anaknya tewas dibunuh Rudi.

    Dikutip dari Tribun Medan, Senin 9 Desember pagi, dia beraktivitas seperti biasa yakni bangun tidur, mengurus suami dan anaknya sebelum berangkat bekerja di salah satu rumah sakit swasta sebagai perawat.

    Berangkat dari rumah, tanpa perasaan aneh dia pun bekerja sebagai tenaga medis seperti biasanya.

    Saat sedang bekerja, sekira pukul 11:00 WIB, tiba-tiba handphonenya berdering, karena Rinaldi Simarmata, suaminya menelepon.

    Begitu diangkat, suara Rinaldi terbata-bata saat berbicara.

    Rinaldi cuma bilang anaknya tertusuk, tanpa menjelaskan detail tertusuk seperti apa.

    Kemudian, telepon terputus. Sedangkan Hertawan masih tak mengerti maksud suaminya, sambil melanjutkan pekerjaannya.

    Berselang beberapa menit, pesan singkat berupa video melalui WhatsApp dari Rinaldi masuk ke handphone Hertawan.

    Begitu dibuka, jantung beserta aliran darah wanita beranak empat ini seakan berhenti mendadak.

    Nafasnya pun seolah-olah berhenti melihat luka anaknya hingga ususnya terburai.

    “Suami saya bilang, pulang dek, pulang. Tertusuk anak kita. Disitu saya gak yakin, jadi saya tanya ke suami maksud Abang apa,” kata Hertawan, bercerita, Selasa (10/12/2024).

    Melihat kondisi anaknya, Hertawan langsung mengemasi barang-barangnya dan pamit kepada atasannya untuk pulang kerja lebih awal.

    Dia bergegas ke rumah sakit untuk melihat anaknya tiga anaknya yang ditusuk tetangga depan rumahnya.

    Sambil gemetaran, Hertawan masih sempat meminta tolong ke RS tempatnya bekerja untuk menjemput anaknya menggunakan mobil ambulans dari RS Mitra Medika ke RS Murni Teguh Medan.

    Karena tak ada ambulans, lantas suaminya, menggunakan mobil yang dipakai untuk taksi online sehari-hari dipakai untuk membawa tiga anaknya ke RS Murni Teguh.

    Setibanya ke rumah sakit kedua, rupanya nyawa anak keempatnya, Daren Simarmata (2 tahun) tak tertolong lagi.

    Sedangkan Owen Simarmata (4) dan Natan Simarmata (7) kemarin masih kritis.

    “Akhirnya di rumah sakit, nyawa anak saya tidak tertolong. Kemudian anaknya yang ketiga, dioperasi di RS. Semua pertolongan dan masuk ke ruang ICU,”ungkapnya.

    Sejak Senin siang, hingga Selasa hari ini Hertawan tak berhenti-henti menangisi kepergian anak keempatnya bernama Daren Simarmata.

    Pada Selasa dinihari, sekira pukul 03:00 WIB, kabar buruk kembali hadir, yakni, anak ketiganya bernama Owen Simarmata (4) juga meninggal dunia menyusul sang adik.

    Seketika itu, perempuan berambut sebahu ini merasakan kepedihan dan dunianya hancur mengetahui 2 anaknya tewas mengenaskan.

    Tadi pagi, jasad dua anaknya dimakamkan di wilayah Marelan. 

    Sampai saat ini, Hertawan masih betul-betul tidak mengira anaknya tewas mengenaskan.

    Untuk makan sekadar mengisi perut mulutnya pun tak sanggup akibat kehilangan putranya.

    “Saya merasa mimpi dan masih tidak percaya kalau anak saya terjadi begitu. Sampai sekarang saya tidak bisa kehilangan mereka, saya gak bisa tidur dan gak bisa makan sampai sekarang. Saya belum bisa kehilangan mereka karena keseharian, kemana-mana selalu kubawa mereka berdua.”

    Saat ini, Hertawan masih terus berdoa kepada tuhan supaya anak keduanya bernama Natan Simarmata (7) bisa membaik.

    Ia turut ditusuk oleh Rudi Sihaloho, tetangganya. Namun masih diberi keselamatan.

    Saat ini, bocah tersebut masih dirawat di RS Murni Teguh, setelah sebelumnya sempat tak sadarkan diri.

    Pasangan Rinaldi Simarmata dan Hertawan berharap Rudi Sihaloho dihukum seberat-beratnya karena dengan sadis menusuk anaknya tanpa belas kasih.

    “Saya berharap dia dihukum seberat-beratnya. Dan saya berdoa semoga Natan, lekas sembuh.”

    Tak diberi ampun

    Ayah korban, Rinaldi Simarmata (29) mengungkap kronologis tragedi maut itu berdasarkan keterangan yang ia peroleh Natan.

    Diketahui saat ini Natan Simarmata masih dirawat intensif.

    Katanya, sebelum ditusuk dan perutnya dirobek oleh Rudi Sihaloho, Nathan sempat memelas pada pelaku.

    Ia memelas dan memohon ampun supaya Rudi Sihaloho yang menghampiri sambil membawa pisau tidak menusuknya.

    Pelaku penikaman 3 bocah di Deliserdang, mengaku tak menyesal (Kolase TribunMedan/HO)

    Bahkan, bocah berusia 7 tahun ini sudah memohon-mohon sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah Rudi.

    Namun wajah memelas Natan yang diiringi rasa ketakutan mendalam tak digubris pelaku.

    Dengan dinginnya, Rudi Sihaloho tetap menusukkan pisau ke Natan, lalu merobek perutnya.

    “Si Rudi yah, aku dicucuknya pakai pisau. Sudah mohon-mohon aku, tapi dia gak dengar aku, langsung dicucuknya,” kata Rinaldi, Selasa (10/12/2024).

    Setelah menikam Natan, Rudi yang melihat kedua adiknya sedang duduk di depan teras rumah tetangga bergegas menghampiri.

    Di sini Owen Simarmata (4) dan Daren Simarmata (2) juga ditusuk hingga ususnya terburai.

    “Terus kulihat adik juga dicucuknya.”

    Gara-gara diolok-olok

    paman korban, Yoko, insiden tersebut terjadi saat orang tua ketiga bocah itu sedang bekerja.

    “Biasanya mereka (korban) di rumah dikunci, mungkin entah beli jajan tadi keluar,” ungkap Yoko kepada Tribun Medan, Senin.

    Yoko menjelaskan ketiga keponakannya sering mengolok-olok Rudi, yang diduga menjadi penyebab pelaku kesal dan melakukan penikaman.

    “Penyebabnya nggak tahu, saya nggak gak kenal (sama pelaku). Katanya diejek si pelaku ini,” sebutnya.

    Rudi diketahui memiliki empat anak laki-laki, dan satu di antaranya sedang bersekolah.

    Setelah kejadian, Rudi menyerahkan diri ke kantor polisi dengan menggunakan sepeda.

    Penanganan Kasus

    Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, AKP Japri Binsar Simamora, menyatakan kasus ini kini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan.

    “Sudah kita limpahkan ke PPA Polrestabes Medan, sebab korbannya ini masih anak-anak,” jelas Japri kepada Tribun Medan.

    Rudi Sihaloho, pria yang menusuk tiga bocah di Jalan Masjid, gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, hari Senin, (9/12/2024) (Tribun Medan)

    Ia menambahkan pelaku dan barang bukti telah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Semuanya sudah kita serahkan tadi malam, pelaku dan juga barang buktinya,” tutupnya.

    Dari informasi terakhir, satu dari tiga bocah tersebut telah meninggal dunia akibat penikaman, sementara dua lainnya masih dirawat di rumah sakit. (TribunMedan)

  • Begini Pembantaian 3 Bocah Abang Adik di Deliserdang Sumut, Pelaku Kejar dan Belah Perut Korban

    Begini Pembantaian 3 Bocah Abang Adik di Deliserdang Sumut, Pelaku Kejar dan Belah Perut Korban

    ERA.id – Polisi memastikan pembantaian terhadap 3 bocah yang merupakan satu keluarga dilakukan seorang pria di di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) dilatarbelakangi sakit hati. Aksi sadis pelaku itu, menewaskan dua korban dan 1 korban lagi masih dirawat di rumah sakit.

    Korban tewas DS (2) dan OS (3th), keduanya mengalami luka tikam di perut dan dada. Sedangkan kakak mereka, NOS (7) masih dirawat di rumah sakit. Pelaku aksi sadis itu Rudi Sihaloho (41) sudah ditangkap polisi dan mengakui pembunuhan dan pembacokan yang dilakukannya.

    “Motif diduga pelaku RS sakit hati karena sering diolok-olok atau diejek oleh anak korban,” ungkap Wakapolrestabes Medan AKBP Anhar Arlia Rangkuti dalam keterangan persnya di Mapolrestabes Medan, Selasa (10/12/2024).

    Anhar menyebutkan,  menjelaskan peristiwa pembantaian tiga balita itu terjadi pada Senin (9/12/2024) sekira pukul 11.00 WIB. Sebelum kejadian, sekira pukul 09.30 WIB tersangka sedang duduk-duduk di depan rumahnya. 

    “Tiba-tiba ketiga korban dari dalam rumahnya berteriak mengejek tersangka dengan mengatakan ‘kudis-kudis, orang gila’,” jelas Anhar.

    Ejekan itu berulang kali diucapkan ketiga korban sehingga sehingga tersangka emosi lalu masuk ke dalam rumahnya mengambil pisau yang ada di dapur. Setelah itu tersangka mendatangi korban DS yang berada tepatnya di teras rumah dan langsung menusuk dan membelah perut korban.

    Setelah itu tersangka menusuk dan membelah perut korban OS, kemudian tersangka yang emosi mengejar korban NOS di dalam rumahnya dan menyeretnya lalu menusuk perut dan membelahnya.

    “Setelah melihat ketiga korban tergeletak, tersangka lalu pergi kembali ke rumahnya mengambil sepeda. Selanjutya dengan menaiki sepeda dan membawa pisau tersebut tersangka pergi,” jabar Anhar.

    “Di pertengahan jalan tersangka membuang pisaunya, selanjutnya sekira pukul 17:00 WIB tersangka mendatangai Poslantas Aksara dan mengatakan kepada polisi satlantas bahwa dirinya telah membunuh anak-anak,” rinci Anhar menjelaskan kronologi.

    Selanjutnya personel Poslantas Aksara menghubungi personel Reskrim Polsek Medan Tembung. Tak lama kemudian, personel Unit Reskrim Polsek Medan Tembung datang dan membawa tersangka untuk mencari dimana pisau dibuang.

    “Setelah barang bukti pisau dapat ditemukan dan disita, tersangka berikut barang buktinya diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polrestabes Medan,” papar Anhar.

    Terhadap tersangka hingga saat ini masih dilakukan pemeriksaan. Ia dipersangkakan dengan Pasal 80 ayat (2), (3) Jo 76 C UU RI No.35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, ayat (2) dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan atau denda paling banyak Rp.100.000.000,00; ayat (3) dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan atau denda paling banyak Rp3.000.000.000.

  • Pria Pembacok Bocah di Medan Diduga Sering Diejek, Gelap Mata Saat Mentalnya Terganggu

    Pria Pembacok Bocah di Medan Diduga Sering Diejek, Gelap Mata Saat Mentalnya Terganggu

    ERA.id – Tiga bocah berinisial NS (7), OS (4), dan DS (1,5) di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), dibacok tetangganya, Rudi Sihaloho (41).

    Insiden nahas itu terjadi di Jalan Rel Dusun XIII, Gang Dahlia 7, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Senin (9/12/2024).

    Kapolsek Medan Tembung, Jhonson M. Sitompul membenarkan peristiwa tragis tersebut. “Ketiga korban merupakan abang-adik,” kata Jhonson M. Sitompul, Selasa (10/12/2024).

    Katanya, ketiga korban dilarikan ke rumah sakit Murni Teguh Jalan Jawa Kecamatan Medan Timur. “Ketiga korban sempat dibawa ke RS Mitra Medika, karena kondisinya sangat parah lalu dipindahkan ke RS Murni Teguh,” ungkap Jhonson Sitompul.

    Jhonson menyebutkan, aksi keji pelaku yang menyabetkan benda tajam ke bocah terjadi tepat di depan rumahnya.

    Ditanya soal kondisi korban apakah masih hidup atau meninggal dunia, Jhonson Sitompul belum dapat memastikan.

    Sedangkan kabar di media sosial menyebutkan bila ketiga bocah malang itu tewas. “Sampai saat ini kami belum menerima informasi apakah ada yang meninggal,” tandasnya.

    Kronologi

    Info yang dihimpun ERA, peristiwa berdarah itu terjadi pada pukul 10.30 WIB. Saat itu, Rudi sedang duduk di depan sebuah warung, tempatnya beristirahat. Tak lama ketiga korban melintas dan diduga mengejek pelaku dengan kata-kata yang tidak sopan.

    Menurut warga sekitar, pelaku memang sudah sering dirundung oleh anak-anak, termasuk korban, bahkan oleh orang tua mereka.

    Rudi jadi gelap mata saat konon kondisi mentalnya terganggu dipicu masalah rumah tangga setelah ditinggalkan istri dan anak-anaknya.

  • Kecamatan Patumbak selesaikan pemungutan suara meski air hampir setinggi rumah

    Kecamatan Patumbak selesaikan pemungutan suara meski air hampir setinggi rumah

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Kecamatan Patumbak selesaikan pemungutan suara meski air hampir setinggi rumah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 21:35 WIB

    Elshinta.com – Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, telah selesai melaksanakan pemungutan suara di TPS, meski kondisi air hampir setinggi rumah. Ada 8 desa di Kecamatan Patumbak yang melaksanakan pemungutan suara di TPS.

    Ketua Relawan Blok Sumut (RBS) Arief Tampubolon mengatakan, ada yang tidak benar di Kacamatan Patumbak dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, khususnya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara.

    “Ada yang tak beres di Kecamatan Patumbak, bagaimana bisa 8 desa di sana menyelesaikan pemilihan dengan kondisi air yang hampir setinggi rumah warga. Dari jam 3 pagi, air sudah membanjiri Kota Medan, sekitarnya pinggiran Deliserdang dan Binjai. Hasil hitung di Kecamatan Patumbak perlu dievaluasi penyelenggaranya,” ungkap Arif Tampubolon kepada wartawan, Kamis (28/11).

    Delapan desa di Kecamatan Patumbak yaitu Desa Patumbak Kampung, Patumbak 1, Patumbak 2, Marendal 1, Marendal 2, Sigara-gara, Lantasan Lama, dan Desa Lantasan Baru. Dari keseluruhan desa tersebut ada 134 TPS yang tersebar di kawasan terendam air hampit setinggi rumah.

    Arief mengatakan, pihaknya telah mendapatkan rekap data hasil pemungutan suara dari 134 TPS yang ada di 8 desa di Kecamatan Patumbak.

    “Gakkumdu Pilkada Serentak Sumut harus memeriksa seluruh penyelenggara di Kecamatan Patumbak, khususnya Camat Patumbuk yang terapliasi dengan kelompok IPDN yang mendukung Paslon 01 Bobby Nasution – Surya,” tegasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Kamis (28/11). 

    Arief juga mengatakan adanya kecurigaan hasil pemungutan suara di Kecamatan Patumbak dengan hasil yang dibuat dari 134 TPS berdasarkan data server milik paslon 01.

    Jika ini tidak diperiksa, lanjut Arief, dikhawatirkan akan terjadi juga dengan kecamatan lainnya yang terendam banjir di Kota Medan sekitarnya di pinggiran Kabupaten Deliserdang, dan Kota Binjai.

    “Potensi kecurangan itu sangat bisa terjadi dengan daerah kecamatan lainnya yang terkena banjir. Bagaimana jalannya Paslon 01 memperoleh 8.631 suara dan Paslon 02 memperoleh 8.267 suara dengan kondisi Kecamatan Parumbak yang 70 persen terendam air hampir setinggi rumah,” tandas Arif Tampubolon.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Setelah Deliserdang, muncul lagi Kejari Medan minta data perolehan suara 

    Setelah Deliserdang, muncul lagi Kejari Medan minta data perolehan suara 

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Setelah Deliserdang, muncul lagi Kejari Medan minta data perolehan suara 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 17:23 WIB

    Elshinta.com – Setelah Kejari Deliserdang membatalkan suratnya, kini muncul lagi surat dari Kejari Medan yang meminta data perolehan suara kepada KPPS. Surat Kejari Medan itu ditandatangani oleh Kepala Seksi Intelijen Kejari Medan Dapot Dariarma.

    Surat Kejari Medan kepada Ketua KPU Medan itu tertanggal 21 November 2024, dengan nomor: B-4469/L.2.10/Dip.2/11/2024.

    “Kan wajar saja kita curiga hasil Pilkada Serentak di Sumut ini sudah terkondisikan untuk pasangan calon tertentu. Kemarin, Kejari Deliserdang sudah membatalkan surat mereka itu, ini muncul lagi surat dari Kejari Medan yang juga minta data perolehan suara kepada KPPS. Kenapa begitu kejaksaan, ada apa dengan mereka di Pilkada Serentak Sumut ini,” ungkap Wakil Ketua Relawan Blok Sumut (RBS) Edwin Syahrizal Pohan ST, SH di Medan, Rabu 27 November 2024.

    Menurut Edwin, dalam surat Kejari Medan kepada Ketua KPU Medan itu tertulis link aplikasi https//election.kejaksaanri.id/tps-data-entry untuk penginputan data perolehan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, serta pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Medan oleh KPPS.

    Jika kejaksaan membutuhkan data perolehan suara, lanjut Edwin, mereka tidak mesti memintan KPPS menginput ke link aplikasi mereka buat. Cukup Kejaksaan bisa memintanya ke KPU Medan.

    “Koordinasi itu harusnya cukup ke KPU Medan, tak mesti ke KPPS yang menginput data perolehan suara. Apa pihak Kejari Medan tak punya staf atau anggato untuk bekerja ke lapangan. TNI Polri saja turun langsung ke TPS untuk mendapatkan data perolehan suara yang dibutuhkan. Anggarannya kan ada untuk itu. Jika salah input dari KPPS, kan bisa beda persepsi nantinya. Maka itu, Kejari Medan cukup meminta data perolehan suara itu ke KPU Medan, jadi publik tidak curiga Pilkada Serentak di Sumut ini sudah terkondisikan,” bebernya.

    Edwin pun berharap Jaksa Agung St. Burhanuddin menertibkan jajaran kejaksaan negeri di Sumatera Utara dalam pelaksanaan Pilkada Serentak, khususnya di Sumut, agar tidak muncul kecurigaan publik dengan hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, serta pemilihan Walikota san Wakil Walikota Medan.

    “Masyarakat bisa tidak percaya nanti dengan hasil Pilkada Serentak di Sumut, jika kelakuan jajaran kejaksaan negeri di Sumatera Utara demikian dengan suratnya, khususnya Kejari Medan dan Deliserdang yang sebelumnya telah  terungkap dan membatalkannya,” tandas Edwin Pohan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Kamis (28/11). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • 7 Pernyataan KPU RI Usai Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, Sebut Berjalan Sukses – Page 3

    7 Pernyataan KPU RI Usai Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, Sebut Berjalan Sukses – Page 3

    KPU RI menyampaikan, debut Pilkada Serentak 2024 di 545 daerah secara umum berjalan baik. Meski begitu, bukan berarti tidak ada masalah.

    Menurut Komisioner KPU Idham Holik, masalah terjadi ada di beberapa daerah seperti dari penundaan atau pemungutan suara ulang, hingga konflik di tempat pemungutan suara (TPS).

    “Terdapat 110 TPS yang harus menggelar pemungutan suara susulan. Beberapa TPS di antaranya adalah Kabupaten Asahan, Binjai, Deliserdang, Kota Medan, dan Nias,” kata Idham kepada awak media di Jakarta, seperti dikutip Kamis (28/11/2024).

    Idham menambahkan, berdasarkan laporan ada, daerah yang melangsungkan pemungutan suara lanjutan ada 7 TPS. Kemudian, tercatat dua daerah yang melakukan pemungutan suara ulang.

    “Data yang masuk ke kami di Jawa Barat ada dua, satu Kabuaten Karawang dan yang kedua Sukabumi,” jelas Idham.

    Idham menambahkan, pemungutan suara ulang juga terjadi di Kalimantan Barat yakni 1 TPS. Sementara itu, data di daerah lainnya masih dalam proses rekapitulasi.

    Idham mengungkap, adanya masalah di Pilkada 2024 bukan tanpa sebab. Pemungutan suara susulan terjadi karena adanya faktor alam, seperti banjir yang terjadi di Sumatera Utara. Kemudian, terjadinya pemungutan suara ulang dikarenakan adanya pemilih yang menggunakan hak pilih lebih dari satu kali.

    “Selanjutnya, (penyebab) pemungutan suara lanjutan karena ada tahapan yang berhenti,” ucap dia.

    Idham memastikan, setiap masalah di Pilkada 2024 akan diselesaikan segera dalam waktu dekat.

    Idham melaporkan, ada kejadian luar biasa yang menurut dia sangat menonjol. Hal itu terjadi saat proses pemungutan suara di Jambi. Di mana salah satu TPS di sana terjadi kotak suara dibakar oleh saksi.

    “Kami masih mendalaminya karena ada kesalahpahaman di antara saksi dengan KPPS dan saat ini sedang ditangani oleh KPU provinsi Jambi,” Idham menutup.

     

  • Longsor di Deliserdang, 3 Orang Tewas hingga Jalur Medan-Berastagi Lumpuh Total

    Longsor di Deliserdang, 3 Orang Tewas hingga Jalur Medan-Berastagi Lumpuh Total

    GELORA.CO  – Banjir dan longsor menerjang sejumlah wilayah di Sumatra Utara, Rabu (27/11/2024) dini hari. Bencana ini disebabkan curah hujan tinggi yang terjadi sejak Selasa (26/11/2024) malam.

    Dalam peristiwa ini, longsor menerjang di Desa Sembahe, Kecamatan SIbolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumut. Kejadian ini membuat jalur lintas Medan menuju kota wisata Berastagi di Kabupaten Karo lumpuh total sebab material longsor menutupi seluruh badan jalan.

    “Tiga orang juga sudah teridentifikasi tewas tertimbun longsor. Saat ini petugas sedang berupaya membersihkan material longsor untuk membuka kembali jalur Medan-Berastagi,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Rabu (27/11/2024).

    Selain longsor, hujan deras yang terjadi sejak malam tadi juga telah membuat sejumlah kawasan di Medan dan Deliserdang, terendam banjir. Seperti di Kecamatan Patumbang dan Sunggal Deliserdang. Kemudian di Medan Maimun, Medan Johor, Medan Helvetia dan Medan Denai, Kota Medan.

    “Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto telah mengerahkan personel untuk membantu mengevakuasi warga terdampak banjir. Personel yang dikerahkan untuk membantu warga korban banjir itu terdiri dari Brimob, Samapta serta SAR,” katanya

  • Relawan RBS beberkan hasil kinerja cagub Edy Rahmayadi

    Relawan RBS beberkan hasil kinerja cagub Edy Rahmayadi

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    Pilgub Sumatera Utara 2024

    Relawan RBS beberkan hasil kinerja cagub Edy Rahmayadi
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 17:05 WIB

    Elshinta.com – Sekjen Relawan Blok Sumut (RBS) Riki Irawan menilai hasil kerja Edy Rahmayadi pada periode 2018 – 2023, telah terbukti dan tak bisa dibandingkan dengan kinerja Bobby Nasution selama menjadi Wali Kota Medan.

    “Hasil kerja Pak Edy tak sebanding dengan Bobby. Yang kita lihat dan ketahui dari investigasi RBS untuk 5 tahun lalu di Sumut. Kerja Bobby yang mana beres sejak 2021 hingga kini?,” kata Riki Irawan, Selasa (29/10/2024).

    Riki mengatakan kerja Edy Rahamyadi yang terlihat nyata dan bisa dimanfaat oleh masyarakat yaitu Masjid Agung Mesan. Sedangkan Bobby Nasution yang terlihat Lapangan Merdeka dan Stadion Teladan Medan.

    Kemudian, kata Riki, keberhasilan Edy Rahmayadi lainnya yaitu pembangunan Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu (FPLT) di Jalan Saparua KIM 4, Kabupaten Deliserdang, pada medio September 2020, yang diselesaikan oleh BUMN PT. Adhi Karya 

    Masih kerja Edy Rahmayadi pada 2022, yaitu memiliki lahan seluas 324 hektar yang telah bersertipikat atas nama Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara di kawasan sport center.

    Ada yang lebih bermanfaat lagi bagi masyarakat di Kepulauan Nias, yaitu pembangunan gedung sekolah baru sebanyak 69 unit tingkat SD, SMP, dan SMA Sederajat.

    Ada juga pembangunan Rumah Sakit Haji Medan pada 2021 – 2022 yang dipastikan akan berlanjut pembangunanya pada 2025, jika Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumatera Utara kembali.

    “Kita bisa lihat bersama, Rumah Sakit Haji Medan itu kondisi bangunannya sekarang bagaimana, bagus kan? Itu kerja Pak Edy, dan masih berlanjut lagi pembangunannya nanti jika Pak Edy kembali menjadi gubernur. Yuk kita doakan dan menangkan Pak Edy di Pilgubsu, agar berlanjut pembangunan Rumah Sakit Haji Medan kita,” kata Riki seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Rabu (30/10). 

    Semua masyarakat Sumut harus tahu juga, bahwa pembangunan sport center tersebut ide dari Edy Rahmayadi. Tetapi ‘digoreng’ dan dijadikan bahan ‘black campaign’ dari calon sebelah. Sepele saja sebenarnya, proses pembangunan sport center dilakukan setelah Edy tidak menjabat lagi pada September 2023.

    “Tapi idenya itu dari Pak Edy. Kawasan sport center itu untuk masyarakat Sumut,” sambungnya.

    Riki juga menjelaskan pembanguan spam regional Medan – Binjai yang manfaatnya untuk warga mendapatkan pelayanan air bersih ke masing masing rumah. Pemprovsu juga telah memiliki lahan seluas 50 hektare yang diperuntukan untuk pembangunan islamic center.

    “Pembangunan islamic center itu bisa dipastikan berlangsung jika Pak Edy Rahmayadi yang gubernurnya. Lahan islamic center seluas 50 hektare itu sertifikatnya sudah atas nama Pemprovsu,” jelas Riki.

    Terakhir dari investigasi RBS, kata Riki, keberhasilan kerja Edy Rahmayadi saat Gubernur Sumatera Utara periode 2018 – 2023, yaitu membangun tempat pembuangan akhir (TPA) di atas lahan seluas 7 hektare yang lokasinya di Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang. Begitu juga Edy Rahmayadi telah memugar Situs Kerajaan Aru yaitu Pancuran Air tempat mandi Putri Hijai.

    “TPA di Namorambe boleh dilihat langsung wujudnya itu, tak ada foto Pak Edy Rahmayadi di lokasi TPA. Beda kelas dengan yang terlihat di Stadion Taman Bunga Medan, hanya merehab saja ada gambar yang terpasang di pagar. Sepertinya milik pribadi itu stadion, padahal pakai uang rakyat merehabnya,” beber Riki. 

    Sumber : Radio Elshinta