kab/kota: Cirebon

  • Dilema Mudik Usai Lebaran: Harga Tiket Hampir Dua Kali Lipat, Pilihan Semakin Sempit
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 April 2025

    Dilema Mudik Usai Lebaran: Harga Tiket Hampir Dua Kali Lipat, Pilihan Semakin Sempit Megapolitan 5 April 2025

    Dilema Mudik Usai Lebaran: Harga Tiket Hampir Dua Kali Lipat, Pilihan Semakin Sempit
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga yang baru bisa berangkat mudik setelah Lebaran tak kuasa menahan keluh.
    Harga
    tiket kereta api
    yang mereka harapkan bisa lebih ramah kantong, justru melambung tinggi.
    Kartini (29), warga Jakarta, menatap tiket di tangannya dengan napas yang dalam.
    Perjalanan ke kampung halamannya di Cirebon kali ini terasa jauh lebih berat, bukan karena jarak, tapi ongkosnya.
    “Biasanya Rp 190.000, sekarang Rp 300.000. Hampir dua kali lipat,” ucap Kartini saat ditemui di
    Stasiun Pasar Senen
    , Jumat (4/4/2025).
    Sejak sebelum Ramadhan, Kartini sudah mencoba membeli tiket secara daring. Tapi berkali-kali mencoba, hasilnya nihil.
    Setiap kali aplikasi dibuka, semua kursi sudah raib, seolah mudik hanyalah hak mereka yang lebih dulu beruntung.
    “Tiketnya baru dapat sekarang, kemarin-kemarin itu penuh, enggak bisa diakses,” tutur Kartini.
    Cerita serupa juga datang dari Hesti (46), warga Depok yang hendak mudik ke Tegal bersama keluarga besarnya.
    Harga tiket ekonomi yang biasa ia beli Rp 120.000, kini naik menjadi Rp 156.000 per orang.
    “Alhamdulillah kami sudah pesan dari awal puasa, tapi memang harganya naik sekitar 20 persen,” kata Hesti.
    Namun pukulan terbesarnya datang saat harus kembali ke Jakarta. Demi mengejar jadwal kerja, Hesti tak punya banyak pilihan selain membeli tiket kereta Argo yang harganya mencapai Rp 600.000 per orang.
    “Ngejar waktu kerja, jadi enggak ada pilihan lain,” katanya singkat.
    Hesti berharap, kelak PT Kereta Api Indonesia (KAI) bisa memberi ruang lebih panjang bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan.
    Bukan hanya soal waktu, tapi bagi Hesti juga soal harga yang masuk akal.
    “Kalau bisa, penjualan tiket dibuka lebih lama dan kenaikannya jangan terlalu signifikan,” ucapnya, lirih.
    Di tengah euforia Lebaran yang mulai mereda, cerita Kartini dan Hesti menggambarkan wajah lain dari tradisi mudik, yakni kerinduan yang dibayar dengan pengorbanan.
    Mereka mungkin tak meminta banyak, tetapi hanya ingin pulang dengan tanpa harus terjebak dalam angka yang kian melambung.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Abdul Haris Maulana)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • One way dan diskon Tol Cipali untuk antisipasi kepadatan arus balik

    One way dan diskon Tol Cipali untuk antisipasi kepadatan arus balik

    Arus lalu lintas jalan Tol Cipali. (ANTARA/HO-Astra Tol Cipali)

    One way dan diskon Tol Cipali untuk antisipasi kepadatan arus balik
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 04 April 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Rekayasa lalu lintas one way yang masih diterapkan pada arus balik Lebaran di ruas jalan Tol Cipali dari KM 188-KM 70 pada Jumat serta diskon tarif tol menjadi bagian untuk mengantisipasi kepadatan volume kendaraan.

    “Hingga saat ini sesuai diskresi kepolisian masih berlaku one way arah Jakarta di KM 188-KM 70,” kata Ardam Rafif Trisilo, Sustainability Management & Corporate Communications Dept. Head Astra Tol Cipali, di Subang, Jabar, Jumat. 

    One way yang kini masih diterapkan ialah rekayasa lalu lintas yang mulai diterapkan sejak Kamis (3/4) pukul 16.25 WIB.  Menurut dia, rekayasa lalu lintas one way dan diskon tarif tol di ruas jalan Tol Cipali merupakan upaya antisipasi kepadatan akibat tingginya volume lalu lintas. Astra Tol Cipali memberikan diskon tarif hingga 20 persen untuk masyarakat yang melakukan perjalanan arus balik lebih awal, guna meminimalisasi terjadinya penumpukan kendaraan.

    Diskon tarif tol ini mulai berlaku Kamis, 3 April 2025 pukul 05.00 WIB hingga Sabtu, 5 April 2025 pukul 05.00 WIB. Diskon tarif tol ini hanya berlaku bagi pengguna jalan tol yang melakukan perjalanan menerus dari Semarang (asal gerbang tol Kalikangkung) menuju gerbang tol Cikampek Utama.

    Ardam menyebutkan, sejak pukul 00.00 WIB hingga 09.00 WIB, terdapat 26,5 ribu kendaraan yang melintasi jalan Tol Cipali dari arah Cirebon menuju Jakarta. Jumlah kendaraan yang melintas itu meningkat sekitar 87 persen dibandingkan volume lalu lintas pada jam yang sama di hari sebelumnya.

    Astra Tol Cipali mengimbau pengguna jalan untuk mempersiapkan kendaraan dan fisik dalam kondisi prima. 

    Sumber : Antara

  • Arus Balik, Jalur Pantura hingga Nagreg Padat Malam Ini

    Arus Balik, Jalur Pantura hingga Nagreg Padat Malam Ini

    Jakarta

    Kondisi arus lalu lintas di Jawa Barat saat arus balik Lebaran mengalami kepadatan. Beberapa jalur yang padat yakni Jalur Pantura dan Jalur Nagreg.

    Jalur Pantura

    Dilansir detikJabar, Sabtu (5/4/2025), kondisi kemacetan terjadi di jalur Pantura, Cirebon merupakan imbas dari one way yang diberlakukan di jalur tol. Kemacetan terjadi hingga 3 kilometer. Antrean kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah mengular.

    Pantauan detikJabar di lokasi menunjukkan, volume kendaraan yang dialihkan dari tol ke jalur Pantura menyebabkan kemacetan parah di sejumlah titik, terutama di jalur Pantura Cirebon.

    Kepadatan yang terjadi ini bukan hanya karena arus balik, tetapi juga karena jalur pantura dipakai secara bersamaan oleh pemudik dan masyarakat lokal yang menjalankan aktivitas harian.

    Jalur Nagreg

    Sementara itu, kepadatan juga terjadi di Jalur Nagreg. Polisi memberlakukan skema contra flow di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung setelah pemudik yang melaksanakan arus balik ke arah Bandung mengalami kepadatan.

    Pantauan detikJabar pukul 20.30 WIB, arus lalu lintas telah mengalami kepadatan dari Jalan Lingkar Nagreg, terowongan Nagreg, hingga ke Jalan Lingkar Barat Nagreg. Para pemudik tidak bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan yang normal.

    Baca berita lengkapnya di sini.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • VIDEO Arus Balik Lebaran 2025, Kedatangan Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Terus Meningkat – Halaman all

    VIDEO Arus Balik Lebaran 2025, Kedatangan Pemudik di Terminal Kampung Rambutan Terus Meningkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Arus balik Idulfitri 1446 H mulai terasa di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (4/4/2025).

    Sejak pagi hingga siang hari, kedatangan pemudik terus bertambah.

    Bus antarkota dari berbagai rute seperti Bantarujeg–Jakarta, Surabaya–Semarang–Jakarta, serta Bandung–Bogor–Jakarta silih berganti menurunkan penumpang.

    Mayoritas pemudik terlihat membawa koper besar dan tas ransel, sebagian juga tampak membawa oleh-oleh khas daerah.

    Pada siang hari ini, pemudik didominasi dari wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    Sementara penumpang dari Pulau Sumatera biasanya tiba pada dini hari antara pukul 02.00–03.00 WIB.

    Pantauan di area kedatangan menunjukkan Terminal Kampung Rambutan terus menerima lonjakan pemudik yang kembali ke Jakarta.

    Korlantas Polri memprediksi puncak arus balik Lebaran akan terjadi pada H+5 atau pada 5 hingga 7 April 2025 akhir pekan ini.

    Untuk terminal Kampung Rambutan, jumlah kedatangan bus Antar Kota Antar provinsi (AKAP) diperkirakan akan meningkat pada Sabtu (5/4/2025) dan Minggu (6/4/2025).

    Berdasarkan data penumpang di Terminal Kampung Rambutan sampai Kamis (3/3/2025) kemarin, jumlah penumpang yang tiba di Terminal sebesar 4.951 orang.

    Angka ini naik dari jumlah penumpang yang kembali ke Jakarta di hari Rabu yang sebesar 1.998 orang.

    Untuk memastikan kelancaran saat arus balik mudik Idulfitri 1446 Hijriah petugas gabungan dari Dinas Perhubungan, TNI-Polri masih disiagakan untuk mencegah gangguan keamanan.

    Cerita Pemudik di Tengah Arus Balik 

    Peningkatan kedatangan pemudik juga sudah terlihat di Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur pada Kamis (3/4/2025).

    Satu per satu bus dari berbagai kota mulai merapat, menurunkan para penumpangnya—pemudik yang kembali dari ritual tahunan pulang kampung.

    Di antara ransel-ransel besar dan koper yang diseret perlahan, ada Amalia, warga Karawang. 

    Bersama suami dan anaknya, ia kembali ke Jakarta dari Cilegon.

    “Soalnya sudah masuk kerja, ya,” ujarnya sambil tersenyum lelah,

    “Jadi biar bisa istirahat sebentar sebelum Senin.”

    Ia tak ingin kelelahan merusak hari pertamanya kembali ke rutinitas.

    Tak jauh dari sana, Dinda dan keluarganya juga baru turun dari bus.

    Setelah pulang kampung ke Cilegon pada H-3 Lebaran lalu, kini dia bersiap untuk melanjutkan aktivitas dengan bekerja.

    Rupanya seminggu di Cilegon cukup untuk ‘membayar rindu’.

    “Pinginnya sih lebih lama. Tapi ya gimana, nyari duit lagi. Lumayan seminggu kemarin udah cukup mengobati,” katanya dengan nada ringan.

    Di sudut lain terminal, Arul berdiri sendiri.

    Baru tiba dari Cirebon, ia punya alasan praktis untuk pulang lebih awal.

    “Takut macet,” ujarnya singkat.

    Bagi banyak pemudik sepertinya, keputusan kembali ke ibu kota lebih awal adalah strategi, bukan sekadar pilihan.(Tribunnews/Danang/Fransiskus Adhiyuda/Apfia Tioconny Billy/Malau)

  • Arus Balik di Tol Cipali Lancar Jumat Siang, Dilalui 36,5 Ribu Kendaraan

    Arus Balik di Tol Cipali Lancar Jumat Siang, Dilalui 36,5 Ribu Kendaraan

    CIREBON – Sebanyak 36.500 kendaraan melintasi Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dari arah Cirebon, Jawa Barat, menuju Jakarta pada Jumat (4/4) hingga pukul 12.00 WIB, dengan arus lalu lintas terpantau lancar.

    Sustainability Management & Corporate Communications Dept. Head Astra Tol Cipali Ardam Rafif Trisilo mengatakan volume tersebut meningkat sekitar 77 persen dibandingkan periode yang sama pada hari sebelumnya.

    “Arus lalu lintas one way menuju Jakarta terpantau lancar dengan cuaca berawan dan hujan ringan di beberapa titik,” katanya dilansir ANTARA, Jumat, 4 April.

    Ia mengatakan volume kendaraan yang melintas di ruas tol tersebut, diprediksi bakal meningkat hingga akhir pekan ini.

    Ia mengimbau pengguna jalan agar memastikan kondisi kendaraan dan fisik tetap prima selama perjalanan, serta mematuhi batas kecepatan maksimal 70 km per jam saat hujan.

    “Jika membutuhkan bantuan, pengguna jalan dapat menghubungi call center Astra Tol Cipali di 0260-7600-600 atau WhatsApp di 0811-2347-600,” ujarnya.

    Sementara itu, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengatakan arus lalu lintas di ruas Tol Cipali KM 188 Palimanan menuju Jakarta masih terpantau ramai lancar dengan kecepatan rata-rata kendaraan 70-90 km per jam.

    Dua rest area utama di wilayah hukum Polresta Cirebon, yakni KM 228A dan KM 229B, terpantau ramai namun masih dapat menampung kendaraan yang ingin beristirahat.

    Petugas di lapangan, lanjut dia, rutin melaksanakan patroli untuk mengantisipasi kendaraan yang berhenti di bahu jalan karena berpotensi menimbulkan kemacetan dan membahayakan pengguna jalan lainnya.

    Sumarni menyebutkan, personel juga disiagakan di sejumlah titik wisata dan kawasan kuliner seperti Ciperna untuk mengantisipasi kepadatan dampak pemberlakuan sistem satu arah di jalur tol.

    “Jalur arteri secara umum juga dalam kondisi ramai lancar dengan kecepatan kendaraan antara 40 hingga 60 kilometer per jam,” ujarnya.

  • Prediksi KAI Meleset, Puncak Arus Balik Lebaran Terjadi Lebih Cepat

    Prediksi KAI Meleset, Puncak Arus Balik Lebaran Terjadi Lebih Cepat

    Bisnis.com, CIREBON – Prediksi puncak arus balik Lebaran 2025 yang disampaikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon meleset dari perkiraan.

    Awalnya arus balik diprediksi terjadi pada H+6 Lebaran atau Minggu (6/4/2025). Namun, lonjakan penumpang justru terjadi lebih awal, yakni sejak H+2 Lebaran atau Selasa, 2 April 2025.

    Selama tiga hari berturut-turut sejak H+2 hingga H+4, jumlah penumpang arus balik yang meninggalkan wilayah Daop 3 Cirebon tercatat tinggi, bahkan mencapai angka tertinggi pada H+2. 

    Data KAI menunjukkan, pada H+2 Lebaran, sebanyak 12.318 penumpang berangkat dari stasiun-stasiun di wilayah ini. Jumlah itu menurun tipis pada H+3 menjadi 12.021 penumpang, dan pada H+4, Jumat (4/4/2025) tercatat 11.176 penumpang

    “Awalnya KAI memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada H+6 mengingat tanggal 8 April 2025 masyarakat yang bekerja di sektor formal sudah mulai kembali masuk kantor. Namun ternyata selama tiga hari terakhir, keberangkatan penumpang arus balik dari wilayah Daop 3 Cirebon melonjak tajam,” ujar Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, Jumat (4/4/2025).

    Menurutnya, perubahan pola arus balik ini dipengaruhi oleh masa libur Lebaran yang cukup panjang hingga Senin (7/4/2025). Banyak pemudik memilih kembali lebih awal agar dapat beristirahat sebelum kembali beraktivitas.

    “Banyak penumpang ingin menghindari kepadatan puncak dan memilih pulang lebih awal. Ini membuat arus balik justru menyebar sejak H+2,” tambahnya.

    Muhibbudin mengatakan, jumlah penumpang yang datang ke wilayah Daop 3 Cirebon pada H+4 mulai melandai. 

    Data KAI menyebutkan, hingga pukul 14.00 WIB pada Jumat, tercatat 7.097 penumpang turun di wilayah tersebut. Angka ini jauh di bawah jumlah penumpang yang berangkat. Hal ini menunjukkan bahwa arus mudik hampir selesai.

    Secara keseluruhan, selama masa angkutan Lebaran sejak 21 Maret hingga 4 April 2025, Daop 3 Cirebon telah melayani total 228.805 penumpang yang melakukan perjalanan kereta api dari dan menuju berbagai stasiun di wilayah operasional tersebut.

    Untuk mendukung kelancaran perjalanan, Daop 3 Cirebon telah menyiapkan 153.296 tempat duduk bagi penumpang yang berangkat dari wilayahnya dengan tujuan Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Jember.

    “Dari total kapasitas tersebut, sebanyak 127.580 tiket telah terjual hingga Jumat (4/4), atau setara dengan 83 persen dari total tempat duduk yang tersedia,” ujarnya.

    KAI memastikan, masih tersedia cukup banyak tiket untuk keberangkatan dalam beberapa hari ke depan, termasuk menjelang penutupan masa libur Lebaran. Masyarakat diminta untuk segera melakukan pemesanan agar mendapatkan tiket sesuai tanggal dan rute yang diinginkan.

    “Pembelian tiket kini semakin mudah. Masyarakat bisa memesan melalui aplikasi Access by KAI, website resmi KAI, serta berbagai channel penjualan tiket resmi lainnya,” ujar Muhibbuddin.

  • Arus Balik di Jalur Pantura Meningkat, 140 Ribu Kendaraan Melintas

    Arus Balik di Jalur Pantura Meningkat, 140 Ribu Kendaraan Melintas

    Arus balik Lebaran 2025 mulai menunjukkan lonjakan signifikan di Jalur Pantura, khususnya wilayah Cirebon. Kepolisian mencatat peningkatan volume kendaraan yang melintas menuju Jakarta pada, Jumat (4/4/2025), dengan rata-rata 2.000 hingga 3.000 kendaraan per jam.

  • Dilema Mudik Usai Lebaran: Harga Tiket Hampir Dua Kali Lipat, Pilihan Semakin Sempit
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 April 2025

    Warga Keluhkan Harga Tiket Kereta Api Setelah Lebaran Naik Hampir Dua Kali Lipat Megapolitan 4 April 2025

    Warga Keluhkan Harga Tiket Kereta Api Setelah Lebaran Naik Hampir Dua Kali Lipat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga yang baru berangkat mudik setelah Lebaran mengeluhkan kenaikan
    harga tiket
    kereta api yang cukup signifikan.
    Salah satunya adalah Kartini (29), warga Jakarta. Ia menyebut harga
    tiket kereta api
    dari
    Stasiun Pasar Senen
    , Jakarta Pusat, ke Cirebon, Jawa Barat, yang biasa dibelinya seharga Rp 190.000 kini melonjak menjadi Rp 300.000.
    “Biasanya Rp 190.000, sekarang Rp 300.000. Hampir dua kali lipat,” ujar Kartini saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jumat (4/4/2025).
    Kartini mengaku sempat memantau penjualan tiket kereta api secara
    online
    sejak sebelum Ramadhan, tetapi tidak berhasil mendapatkannya karena langsung habis terjual.
    Akhirnya, ia bersama suami dan dua anaknya memilih mudik setelah Lebaran 2025.
    “Tiketnya baru dapat sekarang, kemarin-kemarin itu penuh, enggak bisa diakses,” kata dia.
    Kenaikan harga tiket kereta api juga dirasakan oleh Hesti (46), warga Depok, yang mudik ke Tegal, Jawa Tengah, bersama keluarga besarnya.
    Hesti menyebut harga tiket kereta api ekonomi menuju Tegal yang biasanya Rp 120.000 melonjak menjadi Rp 156.000 per orang.
    “Alhamdulillah kami sudah pesan dari awal puasa, tapi memang harganya naik sekitar 20 persen,” kata Hesti.
    Untuk tiket kereta api dari Tegal ke Jakarta, Hesti bahkan harus membeli tiket kereta Argo seharga Rp 600.000 per orang karena keterbatasan pilihan.
    “Ngejar waktu kerja, jadi enggak ada pilihan lain,” jelas dia.
    Hesti berharap agar ke depannya PT Kereta Api Indonesia (KAI) bisa memperpanjang masa pemesanan tiket dan mempertimbangkan kenaikan harga saat momen Lebaran.
    “Kalau bisa, penjualan tiket dibuka lebih lama dan kenaikannya jangan terlalu signifikan,” ucap dia.
    Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daop 1 Jakarta membantah harga tiket kereta api naik setelah Lebaran 2025.
    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan, penetapan tarif tetap mengacu pada regulasi pemerintah, khususnya sistem Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) untuk kereta api komersial atau non-subsidi.
    “Sistem ini memberikan fleksibilitas kepada KAI dalam menentukan harga tiket, selama tetap berada dalam koridor yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujar Ixfan Hendriwintoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (5/4/2025).
    Dia menjelaskan, pengaturan TBA dan TBB merupakan bentuk regulasi pemerintah untuk menjaga keterjangkauan harga tiket, terutama saat mudik Lebaran.
    Hal ini bertujuan untuk melindungi para penumpang sekaligus menjamin keberlangsungan layanan transportasi publik yang aman dan nyaman.
    Oleh sebab itu, Ixfan menilai, penyesuaian harga tiket telah dilakukan secara transparan dan tetap dalam batas tarif yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
    Ia memastikan, tidak ada lonjakan harga di luar batas yang telah ditetapkan oleh Kemenhub.
    “Penyesuaian harga dilakukan secara transparan dan sesuai mekanisme pasar dalam koridor TBA-TBB,” kata dia.
    Lebih lanjut, ia juga menegaskan, tiket kereta ekonomi bersubsidi atau Public Service Obligation (PSO) tetap mendapatkan dukungan dari pemerintah.
    Tentunya ini membuat harga tiket lebih terjangkau bagi masyarakat, berbeda dengan tiket komersial yang penetapannya disesuaikan dengan permintaan pasar namun tetap dalam batas tarif resmi.
    “Sistem tarif TBA-TBB memastikan keseimbangan antara kepentingan operasional perusahaan dan perlindungan konsumen,” jelas dia.
    KAI pun mengimbau, agar para penumpang untuk memanfaatkan sejumlah tips agar mendapatkan tiket dengan harga yang lebih terjangkau.
    Beberapa di antaranya adalah memesan tiket lebih awal, memilih kelas ekonomi subsidi, menggunakan aplikasi resmi KAI, merencanakan perjalanan di luar masa puncak, serta memanfaatkan program promo resmi dari KAI.
    “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI. Kami akan terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi seluruh pelanggan,” ucap Ixfan.
    Catatan Redaksi: Artikel ini telah diperbarui dengan klarifikasi dari PT KAI. Selengkapnya, Anda bisa baca di sini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kehabisan Tiket, Warga Terpaksa Mudik Usai Lebaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 April 2025

    Kehabisan Tiket, Warga Terpaksa Mudik Usai Lebaran Megapolitan 4 April 2025

    Kehabisan Tiket, Warga Terpaksa Mudik Usai Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Warga Jakarta bernama Kartini (29) mengaku baru bisa mudik ke Cirebon, Jawa Barat, bersama suami dan anaknya pada Jumat (4/4/2025) lantaran kesulitan mendapatkan tiket kereta api sebelum Lebaran 2025.
    “Tiketnya baru dapat sekarang, kemarin-kemarin itu penuh, enggak bisa diakses, habis,” ujar Kartini saat ditemui di
    Stasiun Pasar Senen
    , Jakarta Pusat, Jumat.
    Kartini mengatakan, dirinya sempat memantau penjualan tiket kereta api secara
    online
    sejak awal puasa. Namun, ia gagal mendapatkan tiket untuk arus
    mudik Lebaran
    karena sudah ludes.
    Menurut Kartini, tiket kereta api untuk keberangkatan menjelang Lebaran cepat habis dalam hitungan hari karena tingginya permintaan.
    “Iya, dari sebelum puasa kita suka lihat-lihat, tapi jeda berapa hari sudah habis aja tiketnya,” kata Kartini.
    Kartini mengungkapkan, harga tiket kereta api untuk perjalanan setelah Lebaran 2025 mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
    Tiket yang biasanya ia beli seharga Rp 190.000 per orang kini menjadi Rp 300.000 per orang.
    “Lumayan sih naiknya, hampir dua kali lipat,” ucap Kartini.
    Meski begitu, Kartini tetap bersyukur karena masih bisa berangkat ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan orangtua.
    Rencananya ia akan kembali ke Jakarta pada Selasa pekan depan sebelum anaknya masuk sekolah.
    “Kami rencana balik Selasa, jadi enggak terlalu lama di kampung,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Semujur Tahun Sebelumnya, Sahroni Akui Dagangannya di Ancol Sepi Pembeli Saat Momen Lebaran 2025 – Halaman all

    Tak Semujur Tahun Sebelumnya, Sahroni Akui Dagangannya di Ancol Sepi Pembeli Saat Momen Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sahroni, pria berusia 41 tahun menjadi satu dari beberapa pedagang di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara yang merasakan sepinya pembeli saat momen libur Lebaran Idulfitri 2025.

    Sahroni mengakui, daya beli pengunjung di momen lebaran tahun ini jauh lebih lesu dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.

    “Memang menurun, ya memang daya belinya berkurang,” kata Sahroni saat ditemui di kios dagangannya yang tak jauh dari bibir pantai Ancol, Jumat (4/4/2025).

    Dirinya berspekulasi soal minimnya kemampuan berbelanja masyarakat saat ini.

    Menurut Sahroni, saat ini sebagian besar pengunjung lebih memilih membawa bekal makanan atau minuman sendiri ketimbang jajan di lokasi.

    “Mungkin pengalaman para pengunjungnya juga dari tahun sebelumnya kan enggak bawa asupan dari rumah, terus ke sini ngalamin jadi mereka sudah mempersiapkan, jadi pada bawa makan dari rumah gitu,” ujar dia sembari merapihkan dagangannya.

    Sahroni juga menyayangkan pihak pengelola Taman Impian Jaya Ancol yang kurang tepat memilih tanggal event.

    Dimana kata dia, pihak pengelola pantai Ancol baru akan menggelar event musik di tanggal 11 April mendatang.

    Padahal di tanggal tersebut, masa liburan anak sekolah dan pekerja sudah selesai.

    “Kedua masalah event, jadi kalau misalnya pas liburnya ada event, jadi kemungkinan ramai, tapi ini kan rencana tanggal 11 baru ada event, jadi anak-anak sudah pada masuk, yang musik itu, jadi gimana ya, paham lah jadi telat gitu (momennya),” kata dia.

    Sahroni lantas membeberkan penghasilan dirinya selama musim libur lebaran 2025 yang sudah berlangsung lima hari ini.

    Kata pria asal Cirebon tersebut, penghasilannya tidak menentu, namun untuk mengantongi penghasilan Rp 100 ribu perhari sudah bisa dipastikan didapat.

    “Variatif ya (penghasilan), kadang kita berangkat pagi sama sekali gak ada orang, sore baru ada (yang beli), gak bisa dipastikan, kalau Rp 100 ribu mah sampai,” ujarnya.

    Hal senada juga disampaikan Dian (37), pedagang minuman ringan tersebut mengaku penjualan di momen lebaran tahun 2025 ini tidak semujur tahun-tahun sebelumnya.

    Kata Dian, di momen lebaran tahun ini dirinya lebih banyak menunggu pembeli dibandingkan melayani pembeli.

    “Jauh bedanya, sekarang lebih banyak nunggu (pembeli) dibandingkan ngelayanin,” kata dia.

    Sama seperti harapan pedagang lainnya, Dian berharap agar kondisi saat ini bisa kembali pulih.

    Dirinya meyakini akan ada momen dimana dagangannya akan ramai pembeli.

    “Ya semoga bisa segera balik lagi (kondisi pembelinya), nanti pasti ada juga pembeli,” tandas dia.