kab/kota: Cirebon

  • 8
                    
                        Berawal dari 2 Tuntutan, 1.126 Buruh PT Yihong Kena PHK Massal 
                        Bandung

    8 Berawal dari 2 Tuntutan, 1.126 Buruh PT Yihong Kena PHK Massal Bandung

    Berawal dari 2 Tuntutan, 1.126 Buruh PT Yihong Kena PHK Massal
    Editor
    KOMPAS.com –
     Sebanyak 1.126 karyawan PT Yihong Novatex Indonesia di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah perusahaan tempat mereka bekerja memutuskan menghentikan operasional.
    Aksi mogok kerja selama empat hari berturut-turut menjadi awal dari rangkaian peristiwa yang berujung pada penutupan pabrik tekstil tersebut.
    Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, Firman Desa, mengatakan bahwa aksi mogok kerja yang dilakukan para buruh dipicu oleh dua tuntutan utama.
    Para pekerja memprotes keputusan perusahaan yang tidak memperpanjang kontrak kerja tiga rekan mereka, dan menuntut agar status pekerja kontrak diubah menjadi karyawan tetap.
    “Mogok itu menuntut dua hal. Pertama, ini mengembalikan pekerja yang di-PHK tiga orang. Lalu, menindaklanjuti hasil pemeriksaan nota pemeriksaan pengawas yang salah satunya bunyinya mengangkat dari PKWT menjadi pegawai tetap,” ujar Firman saat dihubungi, Senin (7/4/2025).
    Firman menjelaskan bahwa manajemen perusahaan menolak untuk kembali mempekerjakan tiga karyawan tersebut karena masa kontrak mereka telah habis.
    Selain itu, perusahaan juga mempertimbangkan kinerja sebagai salah satu alasan tidak memperpanjang kontrak.
     
    Keputusan tersebut lantas memicu aksi solidaritas dari para pekerja lainnya yang berujung pada mogok kerja.
    Aksi mogok yang berlangsung selama empat hari ini berdampak langsung pada operasional perusahaan.
    PT Yihong mengaku mengalami kerugian besar karena beberapa mitra membatalkan pesanan akibat terganggunya pengiriman barang.
    Situasi itu kemudian mendorong manajemen untuk mengambil keputusan menghentikan operasional sekaligus melakukan PHK massal.
    “Kalau ditarik kesimpulan, PHK (massal) ini dipicu dari demo mogok kerja empat hari berturut-turut,” kata Firman.
    Sebelum Lebaran 1446 Hijriah, Disnakertrans telah memediasi pertemuan antara pihak manajemen, karyawan, dan serikat pekerja.
    Namun, kesepakatan tidak tercapai dan perusahaan tetap pada keputusannya. Akibatnya, ribuan buruh kehilangan pekerjaan.
    (Kontributor Bandung Faqih Rohman Syafei|Editor: Ihsanuddin)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenperin Respons PT Yingho PHK 1.126 Buruh, Ada Sanksi bagi Pemilik?

    Kemenperin Respons PT Yingho PHK 1.126 Buruh, Ada Sanksi bagi Pemilik?

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akhirnya buka suara atas aksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ribuan buruh PT Yihong Novatex, pabrik alas kaki di Cirebon, Jawa Barat.

    Belakangan ramai kabar tersiar, sebanyak 1.126 pekerja terkena PHK besar-besaran oleh pabrik tersebut. Apa kata Kemenperin perihal ini?

    Dalam pernyataan pertamanya terkait isu PT Yihong, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza menyinggung soal laporan PHK buruh tersebut.

    “Masih didalami setelah laporan (terkait PHK massal PT Yihong),” kata Faisol, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, dikutip Selasa, 8 Mei 2025.

    “Kita akan bahas pas masuk (hari kerja) minggu depan ini,” ujarnya menambahkan.

    PT Yihong Novatex dilaporkan memberhentikan 1.126 pekerja, termasuk jajaran HRD, secara tiba-tiba.

    Pemutusan hubungan kerja (PHK) ini disebut terkait dengan aksi mogok buruh, meskipun buruh membantah adanya mogok dan menyebutkan bahwa aksi mereka pada 1-3 Maret merupakan protes spontan terhadap pemecatan tiga rekan kerja.

    Buruh menduga PHK ini digunakan perusahaan sebagai alasan untuk menghindari kewajiban pengangkatan karyawan tetap sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan.

    Selain itu, mereka juga mencurigai bahwa klaim kehilangan pesanan sebagai alasan merumahkan pekerja tidaklah benar.

    Disoroti pula keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) sebagai operator produksi yang dianggap melanggar aturan ketenagakerjaan.

    Aksi Demonstrasi dan Tuntutan Pekerja

    Pada 11 Maret 2025, ratusan pekerja PT Yihong Novatex Indonesia dan PT Long Rich Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Cirebon. Mereka mengenakan pakaian serba merah sambil membawa spanduk bertuliskan tuntutan pengembalian hak dan pembatalan PHK.

    Salah satu perwakilan pekerja, Suryana, menyoroti keputusan aneh dari manajemen yang turut memecat divisi Human Resource Development (HRD). “Kalau HRD-nya saja di-PHK, siapa yang akan menghitung gaji kami yang seharusnya dibayarkan tanggal 14?” ujarnya.

    Suryana juga menuding perusahaan berdalih pailit tanpa bukti nyata. Ia menyebut ada 617 pekerja yang seharusnya sudah diangkat menjadi karyawan tetap, namun tidak kunjung direalisasikan.

    Dengan polemik yang terus berlanjut, publik kini mempertanyakan siapa sosok di balik kepemilikan PT Yihong Novatex. Di tengah ketidakpastian nasib para pekerja, desakan terhadap transparansi manajemen dan perlindungan hukum terhadap buruh pun semakin menguat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 2023 Keluar Semburan Api 12 Meter Kini Muncul Asap dari Dalam Tanah di Rest Area 86 B Tol Cipali  – Halaman all

    2023 Keluar Semburan Api 12 Meter Kini Muncul Asap dari Dalam Tanah di Rest Area 86 B Tol Cipali  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUBANG – Rest Area 86 B Tol Cipali yang berada di Jalur arah Jakarta ditutup pada Senin, (7/4/2025) pukul 09.50 WIB.

    Astra Tol Cipali menutup Rest Area 86 B dikarenakan munculnya kebulan asap dari dalam tanah yang mengandung gas alam.

    Ardam Rafif Trisilo, Sustainability Management & Corporate Communications Dept. Head Astra Tol Cipali, mengatakan penutupan Rest Area 86B dikarenakan di lokasi rest area tersebut muncul kebulan asap dari dalam tanah yang diduga mengandung gas alam. 

    “Jadi untuk mengantisipasi  hal-hal yang tidak diinginkan bersama, Astra Tol Cipali bersama kepolisian melakukan sterilisasi Rest Area KM 86 B (jalur normal) arah Jakarta untuk menutup rest area tersebut,” ujar Ardam.

    Menurutnya, Sterilisasi tersebut merupakan langkah preventif Astra Tol Cipali untuk memastikan aspek keselamatan pasca munculnya asap di salah satu titik rest area KM 86 B.

    “Setelah dilakukan pengecekan lapangan, tidak ditemukan komponen maupun gas berbahaya di lokasi. Namun kita akan terus melakukan penyelidikan bersama pihak terkait untuk memastikan sumber asap tersebut,” katanya.

    Sterilisasi masih berlangsung hingga sore hari untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan dalam menggunakan rest area.

    “Sebagai alternatif, pengguna jalan dapat beristirahat di rest area KM 101 untuk jalur normal serta rest area KM 102 dan KM 86 jalur one way,” ucapnya.

     

    Tahun 2023 Muncul Semburan Api Setinggi 12 Meter

    Peristiwa munculnya asap di rest area 86B tol Cipali, mengingatkan pada peristiwa semburan api di lokasi yang sama pada musim lebaran 2023 atau tepatnya 26 April 2023 lalu. 

    Pada saat itu muncul semburan api setinggi 12 meter di lokasi tersebut.

    Semburan api tersebut juga sulit dipadamkan hingga membuat rest Area 86B ditutup selama musim arus mudik dan balik lebaran 2023.

    SEMBURAN API – Berbahaya, Semburan Api Rest Area KM 86 B Tol Cipali Kini Dipasangi Pagar. (capture Kompas TV)

    Sementara itu, seminggu pasca-Lebaran, hari ini arus balik di Tol Cipali masih terpantau ramai lancar, sekalipun mengalami penurunan hampir 15 persen dibandingkan hari kemarin.

    One Way juga masih berlaku hingga pukul 00.00 WIB dini hari nantidi KM 188-72. 

    Terhitung sejak pukul 00.00 WIB hingga 05.00 WIB, sekitar 60,1 ribu kendaraan melintas melalui Cikopo (dari Cirebon menuju Jakarta), lebih rendah sekitar 15 persen dibandingkan volume pada jam yang sama di hari sebelumnya

     

  • Gerebek Syawal Keraton Kanoman Cirebon, Ziarah Hingga Berebut Koin Berkah

    Gerebek Syawal Keraton Kanoman Cirebon, Ziarah Hingga Berebut Koin Berkah

    Usai berziarah, keluarga Kasultanan Kanoman langsung di paseban. Mereka menggelar doa dan makan bersama keluarga. 

    Para peziarah pun dengan rela menunggu prosesi gerebek syawal selesai. Usai doa dan makan bersama, mereka bertemu peziarah dan berbagi uang koin kepada warga. 

    “Biar berkah kami setiap tahun selalu datang ke acara gerebek syawal Keraton Kanoman. Alhamdulillah dapat koin nya,” ujar salah seorang pengunjung Sedayu.

    Ia berharap tradisi tersebut tetap menjadi warisan leluhur yang terus dilestarikan. Sementara itu, para peziarah rela menunggu sejak pagi hari hanya demi ikut acara gerebeg syawal.

    Pada rangkaian grebeg syawal tersebut, Agung maupun pengunjung yang lain rela menunggu rombongan keluarga keraton kanoman Cirebon.

    “Kalau orang-orang meyakini berkah ya namanya juga warisan tradisi,” katanya.

    Budayawan Cirebon Mustaqim Asteja mengatakan kegiatan tradisi tersebut merupakan turun temurun dilakukan oleh keluarga Kasultanan Kanoman Cirebon.

    Dia menjelaskan, esensi dari Gerebeg Syawal adalah wujud rasa syukur masyarakat Cirebon setelah berpuasa di bulan ke 9 bulan Ramadan. Disempurnakan dengan enam hari puasa di bulan Syawal.

    Grebeg Syawal, kata dia, sebagai bagian dari bakti anak kepada orang tua yang sudah membesarkan anak cucu.

    “Esensi lain yaitu zikir maut kita mengingat mati dan jasa besar leluhur kita ketika membangun Cirebon yang patut menjadi tauladan bagi anak cucu dan masyarakat Cirebon secara umum. Jadi ibarat bayi baru lahir kembali suci kembali fitri,” ujar dia.

  • Ada Layanan Pijat Gratis untuk Pemudik di Pos Terpadu Gandulan Pemalang, Mau Coba?

    Ada Layanan Pijat Gratis untuk Pemudik di Pos Terpadu Gandulan Pemalang, Mau Coba?

    Seorang pemudik sepeda motor dari Sukoharjo tujuan Cirebon, Ahmad mengatakan, ia sudah beristirahat sebanyak 3 kali di sepanjang perjalanan, salah satunya di Pos Terpadu Gandulan Pemalang.

    “Perjalanan kurang lebih 6 jam, lumayan capek sih di jalan, tapi dengan pijatan ini jadi agak mendingan,” kata Ahmad.

    “Bersyukur bisa istirahat di sini, ada pijat gratis yang cukup membantu para pemudik yang kelelahan di jalan,” imbuhnya.

    Ahmad juga memberikan apresiasinya kepada petugas di Pos Terpadu Gandulan Pemalang, yang sudah memberikan pelayanan maksimal kepada para pemudik.

    “Bagus pelayanannya pak, semoga dapat ditingkatkan dan semakin lebih baik lagi,” ujar dia.

  • Berapa UMR Cirebon 2025 Lokasi Pabrik Tekstil PT Yihong?

    Berapa UMR Cirebon 2025 Lokasi Pabrik Tekstil PT Yihong?

    PIKIRAN RAKYAT – Kota Cirebon, yang dikenal dengan warisan budaya dan kulinernya yang kaya, kini tengah menghadapi dinamika ekonomi yang kompleks. Di satu sisi, kabar mengenai kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) untuk tahun 2025 membawa angin segar bagi para pekerja.

    Namun, di sisi lain, bayang-bayang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang melanda salah satu pemain utama di sektor industri tekstil, PT Yihong, menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan besar mengenai masa depan lapangan pekerjaan di wilayah ini.

    Artikel ini akan mengupas tuntas penetapan UMK Cirebon 2025, menelusuri lebih dalam kronologi dan dampak PHK di PT Yihong, serta menganalisis implikasi ganda dari dua isu krusial ini terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Cirebon.

    UMK Cirebon 2025

    Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561.7/kep.798-kesra/2024 secara resmi menetapkan Upah Minimum Kota (UMK) Cirebon tahun 2025 sebesar Rp2.697.685,74. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 6,5 persen dibandingkan dengan UMK tahun 2024.

    Kenaikan ini tentu menjadi kabar yang disambut baik oleh mayoritas pekerja di Kota Cirebon, mengingat adanya peningkatan biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari.

    Penetapan UMK ini merupakan hasil dari serangkaian diskusi dan pertimbangan antara pemerintah daerah, perwakilan serikat pekerja, dan asosiasi pengusaha, dengan memperhatikan berbagai faktor seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi regional, serta produktivitas pekerja.

    Kenaikan UMK ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    Dengan upah yang lebih tinggi, pekerja memiliki kemampuan finansial yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan dasar dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.

    Ilustrasi – Ironi Pekerja PT Yihong di Cirebon, Demo Minta Perusahaan Ditutup, Kini Minta Diperkerjakan Kembali.

    Namun, di balik kabar gembira ini, tantangan besar menghadang, terutama bagi sektor industri yang tengah mengalami tekanan, seperti yang terjadi pada PT Yihong.

    Badai PHK di PT Yihong

    Di tengah optimisme terkait kenaikan UMK, Kota Cirebon dikejutkan dengan kabar mengenai PHK massal yang terjadi di PT Yihong, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor industri tekstil dan berlokasi di wilayah tersebut.

    Meskipun detail kronologis lengkap mengenai PHK ini memerlukan investigasi lebih lanjut, indikasi adanya pengurangan tenaga kerja dalam skala besar menimbulkan pertanyaan serius mengenai kondisi industri tekstil di Cirebon dan dampaknya terhadap lapangan pekerjaan.

    Sektor industri tekstil, yang pernah menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia, kini menghadapi berbagai tantangan global dan domestik.

    Persaingan yang ketat dari negara-negara lain dengan biaya produksi yang lebih rendah, fluktuasi nilai tukar mata uang, serta perubahan tren pasar menjadi beberapa faktor yang menekan keberlangsungan bisnis di sektor ini.

    Kenaikan UMK, meskipun bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, juga dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan, terutama bagi mereka yang sudah beroperasi dengan margin keuntungan tipis.

    Pemerintah daerah dan pusat perlu bekerja sama untuk mencari solusi jangka panjang bagi industri tekstil dan sektor manufaktur lainnya di Indonesia.

    Hal ini dapat berupa pemberian insentif fiskal, peningkatan daya saing melalui inovasi dan teknologi, serta perlindungan terhadap praktik dumping dan persaingan tidak sehat dari produk impor.

    Selain itu, program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pekerja juga penting untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia di era global.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Rest Area KM 86B Tol Cipali Berasap, Petugas Lakukan Sterilisasi

    Rest Area KM 86B Tol Cipali Berasap, Petugas Lakukan Sterilisasi

    PIKIRAN RAKYAT – Jalan Tol Cikopo-Palimanan masih memberlakukan sistem satu arah (one way) dari arah Cirebon menuju Jakarta pada Senin, 7 April 2025. Arus balik libur Lebaran Idulfitri 1446/2025 di Tol Cipali sempat dikejutkan kemunculan asap di area rehat (rest area) Kilometer 86 B.

    “Pukul 09.50 WIB, Astra Tol Cipali bersama kepolisian melakukan sterilisasi Rest Area KM 86 B arah Jakarta, “ kata pihak pengelola, Ardam Rafif Trisilo selaku Sustainability Management & Corporate Communications Dept Head Astra Tol Cipali.

    Rest area tersebut sebelumnya sempat mengalami semburan gas yang menyebabkan kobaran api raksasa pada 26 April 2023 lalu. Kejadian itu pun membuat pengelola menutupnya secara permanen dan baru membuka kembali pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini.

    Pengoperasian rest area KM 86 B diakui untuk mengakomodasi pemudik yang memerlukan tempat istirahat dalam perjalanan arus balik. Namun, pihak Astra Tol Cipali terpaksa menutupnya kembali untuk memastikan keselamatan pengunjung.

    “Sterilisasi tersebut merupakan langkah preventif Astra Tol Cipali untuk memastikan aspek keselamatan pasca munculnya asap di salah satu titik rest area KM 86 B. Sterilisasi masih berlangsung hingga sore hari,” tutur Ardam.

    Selain melakukan pengosongan area dari pengunjung, petugas gabungan juga melakukan pengecekan kondisi di lokasi. Namun, hasil pengecekan mereka menunjukkan tidak ada komponen gas berbahaya di lokasi.

    Pihak Astra Tol Cipali meminta maaf kepada para pengguna jalan yang tidak dapat menggunakan fasilitas di rest area tersebut. Ardam pun menyarankan agar pemudik memanfaatkan rest area sebelum dan setelahnya.

    “Sebagai alternatif, pengguna jalan dapat beristirahat di rest area KM 101 untuk jalur normal serta rest area KM 102 dan KM 86 jalur one way. Pengguna jalan juga dapat memanfaatkan berbagai alternatif tempat beristirahat di luar gerbang tol. Tarif tol dijamin akan tetap sama,” katanya.

    Arus Balik

    Menurut pantauan di Jalan Tol Cipali, arus lalu lintas terlihat mulai berkurang dibandingkan hari sebelumnya. Astra Tol Cipali mencatat sekitar 61.500 kendaraan menjalani arus balik pada pukul 00.00-15.00 WIB, atau lebih rendah 23% dibandingkan jam yang sama pada hari sebelumnya.

    Kondisi lalu lintas diperkirakan semakin berkurang setelah melewati puncak arus balik libur Lebaran 2025 pada Minggu (6/4/2025). Sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB), oneway di Jalan Tol Cipali dijadwalkan hingga Senin tengah malam.

    Sementara itu, Jasa Marga melaporkan lebih dari satu juta kendaraan tercatat memasuki wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Lebaran 2025 lalu. Angka tersebut merupakan akumulasi jumlah kendaraan yang melalui empat gerbang tol utama.

    Total volume lalu lintas diperkirakan meningkat 49,8% dibandingkan kondisi normal, sebanyak 797.033 kendaraan. Mayoritas kendaraan tercatat berasal dari Jalur Trans Jawa dan Bandung sebanyak 662.945 kendaraan (55,5%).

    Sisanya, kendaraan tersebut berasal dari arah Barat melalui Merak sebanyak 283.209 kendaraan (23,7%). Ditambah, 248.071 kendaraan (20,8%) yang kembali ke Jakarta dan sekitarnya dari arah Selatan melalui jalur Puncak, Bogor.

    Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengingatkan pemudik untuk memanfaatkan diskon tarif tol. “Potongan tarif tol 20% akan diberlakukan kembali di Jalan Tol Trans Jawa pada Selasa, 8 April 2025 pukul 05.00 WIB hingga Kamis, 10 April 2025 pukul 05.00 WIB,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 8
                    
                        Berawal dari 2 Tuntutan, 1.126 Buruh PT Yihong Kena PHK Massal 
                        Bandung

    2 Mogok Kerja 4 Hari Bikin PT Yihong Rugi Besar, 1.126 Karyawan di-PHK Bandung

    Mogok Kerja 4 Hari Bikin PT Yihong Rugi Besar, 1.126 Karyawan di-PHK
    Editor
    KOMPAS.com –
    Aksi mogok kerja selama empat hari berturut-turut yang dilakukan para pekerja PT Yihong Novatex Indonesia di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berujung pada kerugian besar bagi perusahaan.
    Akibatnya, pabrik alas kaki tersebut terpaksa menghentikan operasional dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.126 karyawan.
    Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, Firman Desa, menyatakan bahwa mogok kerja berdampak serius terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.
    “Kalau ditarik kesimpulan PHK (massal) ini dipicu dari demo mogok kerja empat hari berturut-turut,” ujar Firman saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/4/2025).
    Firman menjelaskan bahwa aksi mogok kerja dipicu oleh dua tuntutan utama para pekerja.
    Pertama, mereka meminta perusahaan mengangkat tiga rekan mereka yang telah diberhentikan menjadi karyawan tetap.
     
    Kedua, mereka menuntut agar status pekerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) diubah menjadi pegawai tetap.
    Namun, menurut pihak manajemen PT Yihong, ketiga karyawan tersebut tidak diperpanjang kontraknya karena masa kerja mereka sudah habis dan dinilai tidak memenuhi evaluasi kinerja.
    Usai diberhentikan, ketiganya disebut menjadi pemicu aksi solidaritas yang mengguncang
    operasional perusahaan.
    “Habis kontraknya (ketiga pekerja), mungkin itu (kinerja) pemicunya dari perusahaan dan bertepatan dengan habis kontrak,” kata Firman.
    Aksi mogok selama empat hari itu menyebabkan sejumlah mitra bisnis perusahaan membatalkan pesanan karena pengiriman barang terganggu.
    Kondisi tersebut memukul keuangan perusahaan dan memicu keputusan ekstrem berupa penutupan pabrik serta PHK massal.
    Sebelum keputusan itu diambil, Disnakertrans Jabar telah memfasilitasi pertemuan antara manajemen, perwakilan pekerja, dan serikat buruh untuk mencari jalan tengah. Namun, upaya mediasi tak berhasil menyelamatkan nasib ribuan pekerja. 
    (Kontributor Bandung Faqih Rohman Syafei|Editor: Ihsanuddin)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaraknya Berdekatan, Terminal Lebak Bulus dan Pondok Pinang Punya Cerita Berbeda Saat Lebaran – Halaman all

    Jaraknya Berdekatan, Terminal Lebak Bulus dan Pondok Pinang Punya Cerita Berbeda Saat Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah arus balik Lebaran 2025, dua terminal yang berdekatan di Jakarta Selatan, yakni Terminal Lebak Bulus dan Terminal Pondok Pinang, menghadirkan suasana yang kontras, meskipun jaraknya hanya beberapa kilometer.

    Pada Senin (7/4/2025) siang menjelang sore, Terminal Lebak Bulus dipenuhi dengan bus yang lebih banyak menurunkan penumpang.

    Sebagian besar adalah pemudik yang baru kembali dari kampung halaman, terutama dari daerah Jawa Barat seperti Kuningan dan Cirebon. 

    Di ruang tunggu terminal, beberapa keluarga dan penumpang individu tampak bersantai, menanti keberangkatan mereka.

    Komandan Regu Terminal Lebak Bulus, Saodah, mengungkapkan bahwa sejak Minggu hingga Senin pagi, sebanyak 686 orang tiba dengan 47 bus.

    “Berdasarkan jumlah kumulatif dari kemarin pagi hingga Senin pagi ini ada sekitar 686 orang yang tiba dari total 47 bus,” kata Saodah.

    Sementara itu, suasana di Terminal Pondok Pinang justru terbalik.

    Terminal ini dipenuhi oleh mereka yang hendak berangkat, bukan baru tiba.

    Salah satu bus yang baru tiba dari Bandung-Palembang pada pukul 15.30 WIB, langsung disambut dengan antrean penumpang yang sibuk membawa koper mereka menuju dek bawah bus.

    Nurhamdi (45), salah seorang penumpang yang ditemui Tribunnews.com, mengungkapkan cerita perjalanan arus baliknya. 

    “Saya baru selesai lebaran di Pamulang, sekarang mau kembali bekerja di Palembang,” ujar Nurhamdi sambil tersenyum.

    “Lebaran kemarin baru ke sini, sekarang giliran saya yang harus kembali ke perantauan.”

    Kedua terminal yang berdekatan ini, meski hanya dipisahkan jarak yang tak jauh, masing-masing memberikan gambaran berbeda tentang momen arus balik. Lebak Bulus penuh dengan kepulangan, sementara Pondok Pinang adalah titik keberangkatan yang memisahkan keluarga sementara waktu.

     
     

  • Berapa UMR Cirebon 2025 Lokasi Pabrik Tekstil PT Yihong?

    Aksi Mogok Kerja hingga Badai PHK

    PIKIRAN RAKYAT – Kasus PT Yihong Novatex Indonesia, perusahaan manufaktur sepatu di Cirebon, Jawa Barat, menjadi sorotan publik pada Maret-April 2025.

    Peristiwa yang bermula dari pemecatan tiga orang pekerja ini, berkembang menjadi aksi mogok kerja solidaritas, dan berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 1.126 karyawan.

    Tragedi ini tidak hanya menyisakan luka bagi ribuan pekerja, tetapi juga memicu gelombang protes dan sorotan tajam dari berbagai pihak.

    Awal Mula Konflik

    Diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, pada awal Maret 2025, manajemen PT Yihong mengambil keputusan untuk memberhentikan tiga orang pekerja.

    Keputusan ini memicu reaksi keras dari para pekerja lainnya, yang merasa bahwa pemecatan tersebut tidak adil.

    Sebagai bentuk solidaritas, mereka melakukan aksi mogok kerja, yang berujung pada penghentian total aktivitas produksi di pabrik.

    “Aksi yang kami lakukan bukanlah mogok kerja. Kami tetap hadir dan melakukan absensi. Namun, pada saat itu, tidak ada bahan produksi yang tersedia,” ungkap Suryana, salah seorang pekerja.

    Pernyataan ini menegaskan bahwa para pekerja merasa bahwa mereka tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan.

    PHK Massal

    Pada pertengahan Maret 2025, PT Yihong mengumumkan penutupan pabrik dan PHK massal terhadap 1.126 karyawan.

    Perusahaan mengklaim bahwa aksi mogok kerja telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, akibat terhambatnya proses produksi dan pembatalan pesanan oleh klien.

    Keputusan ini memicu gelombang protes dari para pekerja, yang merasa bahwa mereka telah dikorbankan.

    Mereka menuntut keadilan dan kejelasan mengenai hak-hak mereka sebagai pekerja. Aksi demonstrasi pun digelar, dengan harapan agar suara mereka didengar oleh pihak perusahaan dan pemerintah.

    Intervensi Pemerintah

    Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) turun tangan untuk memediasi konflik antara pekerja dan manajemen PT Yihong. Bupati Cirebon juga terlibat dalam upaya penyelesaian masalah ini.

    PT Yihong di Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon yang di demo para buruh yang tergabung dalam KASBI, Selasa (11/3/2025).

    Hasil mediasi yang dilakukan oleh Disnaker Cirebon mengungkap temuan yang mengejutkan. Disnaker menilai bahwa PT Yihong tidak dalam kondisi bangkrut, sehingga keputusan PHK massal perlu dievaluasi kembali.

    Temuan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai alasan sebenarnya di balik keputusan perusahaan untuk melakukan PHK massal.

    Tuntutan Pekerja dan Sikap Perusahaan

    Para pekerja menuntut kejelasan hukum dan pemenuhan hak-hak mereka. Mereka juga meminta agar perusahaan membuka kembali pabrik dan mempekerjakan mereka kembali.

    Namun, manajemen PT Yihong memilih untuk bungkam. Mereka menolak memberikan pernyataan resmi kepada media. Seorang perwakilan perusahaan hanya menyatakan bahwa PHK dilakukan demi efisiensi operasional.

    Situasi Terkini

    Hingga saat ini, nasib 1.126 pekerja yang di-PHK masih belum jelas. Disnaker Kabupaten Cirebon masih terus meninjau legalitas PHK massal tersebut. Sementara itu, pabrik PT Yihong Novatex Indonesia tetap tutup.

    Kasus ini telah memicu perhatian publik terhadap isu ketenagakerjaan di Indonesia. Kasus ini juga menyoroti pentingnya dialog antara perusahaan dan pekerja dalam menyelesaikan perselisihan.

    Selain itu, kasus ini juga menjadi perhatian luas di media sosial, dan menimbulkan berbagai komentar dari netizen.

    Kasus PT Yihong Novatex Indonesia merupakan potret buram dari kondisi ketenagakerjaan di Indonesia. Kasus ini menunjukkan bahwa masih ada perusahaan yang tidak menghormati hak-hak pekerja.

    Selain itu, kasus ini juga menunjukkan bahwa pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan.

    Kasus ini juga menjadi pelajaran penting bagi para pekerja. Mereka perlu meningkatkan kesadaran akan hak-hak mereka dan bersatu untuk memperjuangkannya.

    Selain itu, mereka juga perlu membangun komunikasi yang baik dengan pihak perusahaan, agar perselisihan dapat diselesaikan secara damai.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News