kab/kota: Cirebon

  • Cerita Mencekam Korban Selamat Saat Terjebak Longsor Gunung Kuda Cirebon – Page 3

    Cerita Mencekam Korban Selamat Saat Terjebak Longsor Gunung Kuda Cirebon – Page 3

    Dalam kondisi gelap dan sempit, ia sempat panik, tetapi segera menghubungi temannya lewat ponsel.

    “Ponsel saya saat itu masih nyala. Saya langsung telepon teman, minta tolong. Saya bilang masih hidup, kejepit,” ujarnya.

    Dia mengatakan proses penyelamatan berlangsung dramatis, karena alat dongkrak yang dibawa untuk mengevakuasinya tidak bisa digunakan.

    Setelah itu, kata Taryana, petugas penyelamat akhirnya menggunakan pipa besi untuk membengkokkan setir truk agar dirinya bisa keluar.

    “Setelah setir dibengkokkan, saya bisa keluar. Alhamdulillah selamat. Cuma tangan sedikit nyeri,” tuturnya.

    Ia mengatakan sebelum kejadian ada sekitar 20 orang di lokasi, sebagian besar adalah pekerja tambang dan sopir.

    Selain itu, dia juga melihat ada beberapa mobil lain ikut tertimbun, salah satunya membawa keluarga pekerja yang saat ini dinyatakan meninggal dunia.

     

  • Video Detik-detik Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon

    Video Detik-detik Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon

    Video Detik-detik Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon

    38 Views | Sabtu, 31 Mei 2025 21:40 WIB

    Longsor terjadi di lokasi tambang Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat. Korban tewas hingga Sabtu (31/5) mencapai 17 orang, sementara 8 orang masih hilang.

    Wasti Samaria Simangunsong – 20DETIK

  • Longsor Maut Tambang Gunung Kuda, Ternyata Dedi Mulyadi Pernah “Marah”

    Longsor Maut Tambang Gunung Kuda, Ternyata Dedi Mulyadi Pernah “Marah”

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korban meninggal akibat longsor terjadi di Tambang Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat pada hari Jumat (30/5/2025) bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut pencarian korban longsor di tambang galian C di Kabupaten Cirebon masih dilanjutkan hari ini, Sabtu (31/5).

    BNPB mencatat, hingga hari ini sebanyak 14 orang meninggal dunia telah ditemukan dan telah diserahkan kepada keluarga korban. 

    Mirisnya, kejadian longsor ini ternyata bukan kali pertama terjadi di tambang galian Gunung Kuda, Cirebon. Hal itu terungkap dari video yang diunggah Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi di akun Instagram resmi miliknya.

    “Terkait Gunung Kuda, Cirebon, saya sudah bawal sejak tahun 2021,” demikian takarir yang tercantum pada unggahan tersebut, dikutip Sabtu (31/5/2025).

    Pada video tercantum tanggal dokumentasi, yaitu 7 Oktober 2021. Tercatat, Dedi Mulyadi pada tahun 2021 masih jadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI. Dalam video itu, Dedi Mulyadi menanyakan lokasi roboh/ longsoran tambang ke pekerja yang ditemuinya. Namun, hanya mendapat jawaban ketus, “Nggak tahu”.

    Pekerja lain, terlihat enggan mengantarkan Dedi Mulyadi ke lokasi tambang yang longsor.

    Dalam video itu, Dedi Mulyadi kemudian meminta pemerintah segera turun tangan dan bertindak. Karena kondisi lokasi tambang yang rentan longsor dan berbahaya. Sebab, penambang menggali dari bagian bawah, sementara struktur batuan di tambang berupa batu rapuh alias gampang pecah.

    “Walaupun bukan komisi saya tapi saya sudah minta kementerian ESDM untuk evaluasi kesini. Saya komisi dengan lingkungan hidup tapi dari sisi lingkungan hidup ini bahaya karena diambil dari sisi bawahnya potensial untuk robohnya sangat tinggi,” ujar Dedi Mulyadi dalam akun Instagram pribadinya dikutip Sabtu (31/5/2025).

    “Coba lihat, batuannya bukan batuan yang keras. Mudah roboh,” tambahnya.

    Pemprov Jabar Biayai Pendidikan Anak Korban

    Menanggapi kejadian tersebut, dalam video lain yang diunggahnya, Dedi Mulyadi menunjukkan bela sungkawa kepada korban longsoran tambang Gunung Kuda, Jumat (30/5/2025).

    “Saat ini saya baru selesai melihat lokasi longsor di penambangan saya juga sudah menengok salah satu korban pedagang minuman seorang ibu berstatus janda dan punya 4 orang anak. Dari 4 orang anak itu 2 orang sudah menikah dan 1 orang sedang persiapan untuk bekerja di Jepang 1 orang berstatus pelajar kelas 1 SMA,” ujarnya.

    Menurut Dedi, hingga saat ini telah ditemukan 14 korban meninggal dunia dan 11 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

    Ia menegaskan pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menanggung penuh biaya pendidikan seluruh anak-anak yang ditinggalkan korban.

    “Saya bersedia untuk menjadi ayah asuh dari mereka semua semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi kita semua bahwa siapa pun yang menjadi tuan harus mengelola pengusahanya dengan baik bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi,” ujarnya.

    Peringatan BNPB

    BNPP merilis, pencarian korban longsor di tambang galian C di Kabupaten Cirebon masih dilanjutkan hari ini, Sabtu (31/5/2025). Hingga hari ini sebanyak 14 orang meninggal dunia telah ditemukan dan telah diserahkan kepada keluarga korban.

    Kepala Kantor SAR Bandung Ade Dian Permana mengatakan, terdapat 4 orang dari pihak keluarga yang melaporkan keluarganya yang belum kembali dari proyek galian tambang tersebut. Untuk mempercepat proses pencarian, beberapa alat berat diturunkan. Police line juga dipasang demi kelancaran proses pencarian.

    Di sisi lain, memasuki pekan pertama di bulan Juni 2025, BNPB mengingatkan masyarakat tetap siaga dan waspada meski di wilayahnya hujan sudah mulai jarang terjadi.

    “Perhatikan dan tebang pohon di sekitar tempat tinggal yang rawan tumbang jika terjadi angin kencang untuk mengantisipasi agar kerusakan rumah tidak terjadi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan resmi, Sabtu (31/5/2025).

    “Bagi warga yang harus bekerja di sekitar lereng maupun tebing seperti di tambang galian, diharapkan selalu memperhatikan kondisi cuaca serta waspada akan kondisi kontur serta kemiringan tanah di sekitarnya. Jika hujan deras terjadi dan tanah gembur, jika memungkinkan segera hentikan pekerjaan dan evakuasi ke tempat yang lebih aman,” pungkasnya.

    [Gambas:Instagram]

    (dce/dce)

  • Tim DVI Cirebon Identifikasi Korban Longsor Gunung Kuda, Unit K9 Dikerahkan

    Tim DVI Cirebon Identifikasi Korban Longsor Gunung Kuda, Unit K9 Dikerahkan

    FAJAR.CO.ID, CIREBON – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, mengerahkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi korban longsor yang terjadi di kawasan pertambangan galian C Gunung Kuda, Sabtu (31/5).

    Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengungkapkan bahwa proses identifikasi dilakukan dengan metode ilmiah, termasuk pengambilan sampel DNA dari keluarga korban oleh tim DVI Polresta Cirebon dan Polda Jabar.

    Menurutnya, sampel DNA tersebut berupa buccal swab atau cairan mukosa dari mulut keluarga korban. “Nantinya akan dicocokkan dengan jenazah yang ditemukan di lokasi longsor,” jelas Sumarni saat memberikan keterangan di Cirebon.

    Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk keseriusan pihak kepolisian dalam memastikan identitas korban sebelum jenazah diserahkan kepada keluarga.

    “Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, khususnya dalam situasi darurat seperti ini,” ujarnya.

    Proses pengambilan sampel DNA dimulai pukul 11.00 WIB dan berlangsung hingga selesai. Langkah ini diharapkan bisa mempercepat proses identifikasi yang kini menjadi fokus utama di lapangan.

    Selain itu, Unit K9 turut diterjunkan untuk membantu pencarian korban yang diduga masih tertimbun material longsor.

    “Sejak pagi, Unit K9 mulai menyisir area-area yang sudah dipetakan sebagai zona rawan,” katanya.

    Tiga ekor anjing pelacak lengkap dengan pemandu dan instruktur dikerahkan ke lokasi guna memperkuat tim pencarian gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan.

  • Cerita Mencekam Korban Selamat Saat Terjebak Longsor Gunung Kuda Cirebon – Page 3

    Cerita Korban Selamat Longsor Gunung Kuda Cirebon, 30 Menit Tertimbun di Dalam Mobil

    Dongkrak mobil tidak berhasil digunakan, hingga akhirnya mereka menggunakan pipa besi untuk mengangkat dan membengkokkan setir mobil agar Taryana bisa keluar.

    “Pas setirnya dibengkokin, baru saya bisa keluar. Alhamdulillah, saya selamat. Nggak ada luka serius, hanya tangan sedikit nyeri,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

    Menurut Taryana, saat kejadian ada sekitar 20 orang di sekitar lokasi, sebagian besar pekerja tambang batu dan sopir. Ia juga menyebutkan ada dua mobil lain yang tertimbun, salah satunya membawa keluarga pekerja yang menjadi korban meninggal dunia. 

    Taryana masih berharap mobil miliknya yang tertimbun segera ditemukan. Ia mengaku, monil truk miliknya masih ada tanggungan kredit. 

    “Saya hanya bisa bersyukur, Allah masih kasih kesempatan hidup. Saya tidak mikir apa-apa lagi, cuma ingin selamat,” ucapnya.

    Peristiwa longsor ini menyisakan duka mendalam. Beberapa korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara tim SAR terus melanjutkan proses pencarian di lokasi bencana.

  • VIDEO: Bencana Maut Longsor Tambang Cirebon, 14 Warga Tewas

    VIDEO: Bencana Maut Longsor Tambang Cirebon, 14 Warga Tewas

    Pemerintah Jawa Barat menetapkan status tanggap darurat pasca longsor tambang batu di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat siang. Sebanyak 14 korban ditemukan meninggal dunia, sementara 8 orang lainnya masih hilang tertimbun material longsor.

    Ringkasan

  • Update Longsor Tambang Batu Alam Gunung Kuda Cirebon: 11 Korban Masih Tertimbun

    Update Longsor Tambang Batu Alam Gunung Kuda Cirebon: 11 Korban Masih Tertimbun

    “Proses penyelidikan telah berjalan sejak sehari setelah peristiwa terjadi. Sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengungkap penyebab kecelakaan tambang yang diduga dipicu metode penambangan tidak sesuai prosedur,” ujarnya.

    Rudi mengatakan, sejak kemarin beberapa saksi sudah dimintai keterangan untuk mengetahui penyebab kejadian ini. Salah satu informasi yang didapat adanya kekeliruan metode penambangan di Gunung Kuda.

    Ia menegaskan, jika terbukti terjadi kelalaian dalam penerapan standar operasional keselamatan, maka proses hukum akan dilanjutkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    “Dalam kasus ini ada beberapa undang-undang yang diterapkan, yakni terkait pertambangan, keselamatan kerja, lingkungan hidup, serta Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Kami akan melakukan penindakan,”tegasnya.

    Pada kesempantan tersebut, Rudi mengapresiasi Pemprov Jabar yang mengambil langkah cepat dengan mengevaluasi aspek perizinan dan memberikan sanksi administratif terhadap tiga pengelola tambang. 

    Ia memastikan, proses penegakan hukum akan berjalan paralel dengan evaluasi administratif guna mencegah kejadian serupa terulang. 

    “Pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait akan terus dilakukan, untuk mengumpulkan bukti dan memastikan pertanggungjawaban hukum. Kami berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendalami seluruh aspek pelanggaran,” ungkapnya. 

  • BNPB: Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Jadi 13 Orang

    BNPB: Korban Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Jadi 13 Orang

    Jakarta (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat longsor yang melanda kawasan tambang galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bertambah menjadi 13 orang.

    “Operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu (31/5/2025).

    Menurut Muhari, dari 13 korban meninggal dunia, lima di antaranya masih dalam proses identifikasi. Tim gabungan juga melaporkan bahwa longsor tersebut turut menimbun tiga unit alat berat ekskavator dan enam truk pengangkut material tambang.

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga telah menghentikan sementara pencarian pada pukul 17.30 WIB dan akan melanjutkannya besok pagi. Pusdalops BNPB terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk mempercepat proses evakuasi.

    “Berdasarkan prakiraan cuaca hingga dua hari ke depan, kondisi di wilayah Kabupaten Cirebon terpantau cerah berawan,” ujarnya.

    Muhari mengimbau tim SAR tetap mengutamakan keselamatan saat bertugas, karena potensi bencana susulan masih bisa terjadi. BNPB juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar lereng tebing dan aliran sungai agar meningkatkan kewaspadaan.

    “Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih,” pungkasnya. [hen/beq]

  • Video: Longsor Tambang Batu Gunung Kuda Cirebon, 14 Orang Tewas

    Video: Longsor Tambang Batu Gunung Kuda Cirebon, 14 Orang Tewas

    Video

    Video: Longsor Tambang Batu Gunung Kuda Cirebon, 14 Orang Tewas

    News

    2 jam yang lalu

  • Pemprov Jabar Minta Status Darurat Bencana Longsor di Cirebon Segera Ditetapkan

    Pemprov Jabar Minta Status Darurat Bencana Longsor di Cirebon Segera Ditetapkan

    Bisnis.com, CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon mendapat tekanan agar segera menetapkan status darurat menyusul bencana longsor yang menimpa Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

    Penetapan status ini dianggap penting agar penanganan bencana di Cirebon dapat dilakukan dengan cepat dan terkoordinasi. 

    Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Herman Suryatman mengaku pihaknya sudah mengajukan permintaan resmi kepada Pemkab Cirebon untuk menetapkan status tanggap darurat selama satu minggu.

    Tujuan dari langkah ini adalah mempercepat proses evakuasi warga yang terdampak sekaligus mengantisipasi potensi risiko lanjutan. 

    “Permintaan tersebut juga telah dibahas dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingat pentingnya menjaga keselamatan dan kelangsungan hidup masyarakat yang terkena dampak,” kata Herman di lokasi Gunung Kuda, Sabtu (31/5/2025).

    Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon Agus Kurniawan Budiman mengatakan pihaknya akan segera menerbitkan surat keputusan penetapan status darurat. Selain itu, posko bencana akan didirikan sebagai pusat koordinasi dan distribusi bantuan.

    Agus memastikan penanganan yang cepat dan tepat akan dilakukan agar tidak ada korban tambahan maupun longsor susulan.

    Saat ini, Pemkab Cirebon bersama BPBD, TNI, Polri, dan relawan tengah melakukan peninjauan lapangan serta pembersihan material longsor. Penetapan status tanggap darurat diharapkan mempercepat pengiriman bantuan serta mendukung proses pemulihan pasca bencana.

    Peristiwa longsor besar yang terjadi Jumat pagi pada 30 Mei 2025 menelan 14 korban jiwa. Insiden terjadi sekitar pukul 10.23 WIB saat para pekerja sedang melakukan aktivitas di lokasi tambang batu andesit. 

    Sebuah tebing batu setinggi lebih dari 15 meter tiba-tiba runtuh dan menimbun sebagian area kerja. 

    Salah satu pekerja yang selamat, Maman (43), menceritakan bahwa suara retakan tanah terdengar beberapa detik sebelum tebing longsor, dan meskipun ada peringatan, tidak semua berhasil menyelamatkan diri.

    Gunung Kuda sudah dikenal sebagai daerah rawan longsor akibat aktivitas penambangan. Sebelumnya, pada Februari 2025, longsor juga pernah terjadi di tempat yang sama, tetapi beruntung tidak menimbulkan korban karena aktivitas penambangan sedang dihentikan sementara. 

    Para ahli geologi dan lingkungan telah lama memperingatkan risiko di kawasan ini, namun belum ada tindakan tegas dari pengelola tambang. 

    Meskipun menjadi sumber penghasilan utama bagi banyak warga sekitar, aktivitas penambangan batu andesit dianggap terlalu berisiko bagi keselamatan dan kelestarian lingkungan setempat.