kab/kota: Cirebon

  • Korban Tewas Longsor Tambang Batu Cirebon Bertambah, Jadi 17 Orang

    Korban Tewas Longsor Tambang Batu Cirebon Bertambah, Jadi 17 Orang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim SAR gabungan menemukan 3 korban yang tertimbun longsor di tambang batu Gunung Kuda Cipanas Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon. Ketiga korban yang ditemukan Sabtu (31/5) sore hari dalam kondisi meninggal dunia.

    Ketiga korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Arjawinangun Kab. Cirebon.

  • Tim Gabungan Fokus Cari 8 Korban yang Tertimbun Longsor Gunung Kuda

    Tim Gabungan Fokus Cari 8 Korban yang Tertimbun Longsor Gunung Kuda

    CIREBON – Tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan relawan akan memfokuskan pencarian terhadap delapan korban yang diduga masih tertimbun longsor di area tambang galian C Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (1/6) pagi.

    Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf Mukhammad Yusron di Cirebon, Sabtu, mengatakan operasi pencarian pada hari ketiga itu akan menyasar beberapa area yang diduga menjadi titik tertimbunnya para korban.

    Ia menjelaskan, sebelum operasi dilanjutkan, tim gabungan akan melakukan asesmen lingkungan untuk mengetahui batasan-batasan area kerja.

    Menurut dia, hal ini penting dilakukan demi kelancaran proses pencarian korban serta untuk keselamatan tim yang dikerahkan di lokasi.

    “Arahan dari pimpinan jelas, dalam pencarian ini keselamatan tim harus diutamakan. Jangan sampai saat mengamankan korban, justru kita sendiri yang tidak aman,” katanya.

    Rencananya, kata Yusron, tim akan memecah batu besar di sektor timur menggunakan alat khusus, asalkan langkah itu tidak menimbulkan longsor susulan.

    “Kalau batu sudah dipecah, harapannya bisa didorong ke bawah bersama timbunan tanah, sehingga jenazah korban dapat ditemukan,” ujarnya.

    Ia menyampaikan, instansi terkait di bidang pertambangan, juga dijadwalkan meninjau lokasi untuk mengevaluasi aktivitas tambang di Gunung Kuda yang berlangsung selama ini serta mencari tahu penyebab pasti dari kejadian longsor.

    Sebelumnya, lanjut dia, tiga korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sektor timur, serta lokasinya berdekatan satu sama lain.

    “Korban yang ditemukan tadi lokasinya saling berdekatan,” tuturnya.

    Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Provinsi Jabar saat ini sudah ada 17 korban tewas yang berhasil dievakuasi usai insiden longsor di Gunung Kuda Cirebon.

    Adapun korban yang masih dalam pencarian, identitasnya sebagai berikut:

    Muniah (45) asal Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Cirebon.

    Sudiono (51) asal Desa Girinata, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Tono bin Sudirman (57) asal Desa Cipanas, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Wahyu bin Aga (34) asal Desa Cipanas, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Nalo Sanjaya (53), asal Desa Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Dedi Setiadi (47), asal Desa Cikalahang, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Nurakman (51) asal Desa Girinata, Kecamatan Dukuputang, Cirebon.

    Puji Siswanto (50) asal Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

  • VIDEO: 700 Personel dan Alat Berat Dikerahkan Untuk Cari Korban Longsor Cirebon

    VIDEO: 700 Personel dan Alat Berat Dikerahkan Untuk Cari Korban Longsor Cirebon

    Pencarian delapan korban yang masih tertimbun longsor tambang batu Gunungkuda, Cirebon, terus dilakukan memasuki hari ketiga, Minggu pagi.

    Ringkasan

  • Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Longsor Maut Tambang Gunung Kuda Cirebon – Page 3

    Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Longsor Maut Tambang Gunung Kuda Cirebon – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi melakukan pemeriksaan terhadap enam saksi terkait kasus longsor maut tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat (Jabar), yang terjadi pada Jumat 30 Mei 2025 lalu. Sementara para korban tewas dipersiapkan untuk dikembalikan ke keluarga.

    Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan, para saksi yang diperiksa adalah Abdul Karim selaku Ketua Kepontren Al Azhariyah, Ade Rahman selaku KTT Kepontren Al Azhariyah, Ali Hayatullah selaku ceker lokasi galian, Kadi Ahdiyat selaku ceker lokasi galian, Arnadi selaku sopir dump truk, dan Sutarjo selaku penerima atau pembeli material Gunung Kuda.

    “Jenazah yang sudah teridentifikasi akan diserahkan kepada keluarga. Lalu, korban luka-luka saat ini sudah keluar dari RS Sumber Hurip dan puskesmas Dukupuntang kemudian menjalani rawat jalan,” tutur Hendra kepada wartawan, dikutip Minggu (1/5/2025).

    Menurutnya, tim disaster victim identification atau DVI telah berhasil mengidentifikasi seluruh korban meninggal dalam peristiwa longsor maut tersebut, yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun Cirebon. Seluruhnya dikenali dari tanda medis, properti, dan sidik jari.

    “Rekonsiliasi dipimpin Kabiddokkes Polda Jabar, didampingi Direktur RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon, Riza Rivani inafis Polres, Tim AM, Tim PM DVI Biddokkes Polda Jabar, dan Kasi Dokkes Polresta Cirebon dengan tim, dilanjutkan pemulasaran jenazah dan penyerahan jenazah ke pihak keluarga,” jelas dia.

    Adapun dalam prosesnya, Polda Jawa Barat melalui lima fase yaitu olah TKP, post mortem, ante mortem information retrieval, reconciliation, dan debriefing.

     

  • ESDM Buka Suara soal Longsor Maut Gunung Kuda Cirebon

    ESDM Buka Suara soal Longsor Maut Gunung Kuda Cirebon

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait dengan longsor yang terjadi di wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi milik Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Tri Winarno mengatakan pihaknya telah mengirimkan Tim Inspektur Tambang untuk melakukan investigasi teknis lapangan terkait musibah longsor di area pertambangan batu alam tersebut.  

    “Kementerian ESDM menyampaikan duka cita mendalam atas musibah longsor yang terjadi di wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi milik Koperasi Pondok Pesantren Al-Azhariyah di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon. Tim inspektur sedang terjun ke lapangan untuk mendalami ini,” ujar Tri, Sabtu (1/6/2025). 

    Dia menuturkan, sebagai upaya penegakan kaidah pertambangan yang baik, pihaknya menekankan setiap kegiatan pertambangan wajib mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku.

    Tim Inspektur Tambang disebut akan bergabung dengan tim tanggap darurat lainnya untuk melakukan serangkaian proses investigasi. Adapun, langkah awal mencakup pemetaan lokasi menggunakan drone untuk memetakan skala kerusakan dan status medan. 

    Setelah itu, tim akan melakukan asesmen potensi longsor susulan, sekaligus menganalisis faktor penyebab dari berbagai aspek, mulai dari teknis, prosedur, lingkungan, hingga kondisi kerja. 

    “Hasil analisis ini nantinya akan dijadikan dasar rekomendasi tindakan korektif dan preventif agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

    Di sisi lain, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menerangkan berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Cirebon merupakan wilayah dengan Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi yang artinya daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah.

    “Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” ujar Wafid.

    Wafid memperkirakan penyebab terjadinya longsoran selain area terdampak memiliki kemiringan lereng tebing yang sangat terjal (>45°) juga lokasi gerakan tanah berada area tambang terbuka dengan metode penambangan teknik under cutting.

    Dalam hal ini, dia mengimbau masyarakat yang berada dekat dengan lokasi bencana agar segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman dari bencana gerakan tanah, karena daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor susulan.

    “Penanganan longsoran, evakuasi/pencarian korban tertimbun agar memperhatikan cuaca dan lereng terjal, agar tidak dilakukan pada saat dan

    setelah hujan deras, karena daerah ini masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan yang bisa menimpa atau menimbun petugas,” terangnya.

    Untuk diketahui, gerakan tanah longsor terjadi di lereng tambang batu alam yang mengakibatkan beberapa korban meninggal dunia dan luka-luka pada karyawan. Selain itu, alat berat berupa excavator dan dump truck rusak parah, dan masih terdapat sejumlah warga yang bekerja sebagai kuli angkut yang diduga tertimbun longsor.

    Untuk menghindari terjadinya musibah dalam kegiatan pertambangan, ESDM menegaskan setiap badan usaha yang melaksanakan kegiatannya harus mendapatkan izin resmi dan menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik dalam kegiatannya.

    Adapun, pengelolaan dan pengawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk komoditas batuan sesuai Perpres 55 Tahun 2022 menjadi kewenangan Gubernur. Sementara itu, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM bertugas memberikan pengawasan teknis melalui Inspektur Tambang.

  • Tuding Roy Suryo Didanai Asing, Ngabalin Malah Disebut Terima Anggaran Jumbo – FAJAR

    Tuding Roy Suryo Didanai Asing, Ngabalin Malah Disebut Terima Anggaran Jumbo – FAJAR

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia, mengecam keras pernyataan Ali Mochtar Ngabalin yang menuduh adanya pendanaan asing di balik langkah Roy Suryo dan kawan-kawan dalam mengungkap dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.

    Dikatakan Heru, tudingan Ngabalin tidak berdasar dan hanya memicu kegaduhan publik tanpa urgensi yang jelas.

    “Roy Suryo harus damprat Ngabalin. Tuduhan yang dilemparkan itu bombastis dan ngawur,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Sabtu (31/5/2025).

    Heru menilai, langkah Roy Suryo selama ini murni perjuangan pribadi untuk mencari keadilan dan kebenaran atas dokumen ijazah Jokowi yang masih menjadi polemik. Ia bahkan menyatakan siap bersaksi jika diperlukan.

    “Saya sendiri melihat dan berinteraksi langsung dalam kegiatan yang dilakukan Roy. Semuanya menggunakan uang pribadi, bukan dana asing seperti yang dituduhkan,” tegas Heru.

    Heru pun mempertanyakan motif Ngabalin yang tiba-tiba menyerang tanpa bukti dan justru menciptakan kontroversi baru di tengah penyelidikan yang belum selesai.

    “Ngabalin tidak punya urgensi apapun untuk ikut bicara soal polemik ijazah ini. Kenapa justru dia yang paling gaduh dan menuduh Roy Suryo Cs terima dana asing?” sindirnya.

    Ia bahkan balik mencurigai bahwa justru Ngabalin yang mungkin mendapat keuntungan besar dari pernyataan kontroversialnya.

    “Jangan-jangan justru yang terima dana jumbo itu Ngabalin sendiri, dibayar untuk memperkeruh suasana dan mengalihkan fokus dari penyelesaian masalah ini,” timpalnya.

    Heru menduga ada skenario tertentu agar polemik ijazah Jokowi tidak pernah selesai.

  • Sambut Libur Sekolah dan Idul Adha 2025, KAI Daop 1 Jakarta Operasikan 9 Kereta Tambahan – Page 3

    Sambut Libur Sekolah dan Idul Adha 2025, KAI Daop 1 Jakarta Operasikan 9 Kereta Tambahan – Page 3

    Kemudian, KA 7002B Gajayana Tambahan relasi: Gambir – Malang dengan tanggal operasional 1, 2, 5 sampai 10 Juni 2025, KA 58F Purwojaya relasi: Gambir – Cilacap dengan tanggal operasional 1, 2, 5 sampai 10 Juni 2025.

    Lalu, KA 7026 Tambahan PSE–SLO relasi Pasar Senen – Solo Balapan dengan tanggal operasional 1, 2, 5 hingga10 Juni 2025 dan KA 7038A Tambahan GMR–YK relasi Gambir – Yogyakarta dengan tanggal operasional 1, 2, 5 hingga 9 Juni 2025.

    Selanjutnya, KA 10240 Tambahan PSE–LPN relasi Pasar Senen – Solo Balapan dengan tanggal operasional 1, 2, 5 hingga 10 Juni 2025, KA 126F Cirebon Fakultatif relasi: Gambir – Cirebon dengan tanggal operasional 1, 7, 8, 9, 15, 22 hingga 29 Juni 2025.

     

  • Polisi Periksa 6 Saksi Terkait Longsor Maut Tambang Gunung Kuda Cirebon – Page 3

    Polisi Selidiki Longsor Gunung Kuda Cirebon, Adakah Unsur Kelalaian?

    Sementara, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar menyerahkan sepenuhnya aspek pidana kejadian di Gunung Kuda kepada Polda Jabar. 

    “Biarkan Polda yang mendalami pidananya, selain dilanggarnya standarisasi K3, juga misalnya aspek pencemaran, kemudian kan ini yayasan kopontren, benarkah yayasan kopontren ini bener-bener digunakan untuk kepentingan pondok pesantren atau tidak, atau hanya menggunakan baju kopontren saja? Biarkan itu penyidik yang melakukan pendalaman atas itu,” katanya.

    Saat ini, katanya, pihaknya akan fokus membantu tim Basarnas melakukan pencarian korban tertimbun. Di samping itu, upaya lain yang diaku akan dilakukan yakni menanggung bantuan sosial terhadap keluarga korban, mendorong penertiban izin pertambangan hingga pemulihan kawasan galian.

    “Pertama, tugas saya hari ini adalah bersama-sama tim Basarnas untuk melakukan pencarian korban sehingga bisa ditemukan lagi. Kedua, memberikan tanggungan terhadap keluarga yang ditinggalkan dari sisi aspek sosialnya. Ketiga, mendorong agar perizinannya tidak dibuka lagi, dan itu sudah dilakukan. Keempat, melakukan recovery lingkungan termasuk mencari pidana lingkungannya apabila terlanggar,” katanya.

  • Longsor Maut Tambang Galian C Cirebon, Badan Geologi Sebut Lokasi Masuk Zona Kerentanan Gerakan Tanah Sangat Tinggi

    Longsor Maut Tambang Galian C Cirebon, Badan Geologi Sebut Lokasi Masuk Zona Kerentanan Gerakan Tanah Sangat Tinggi

    Dilansir kanal Peristiwa, Liputan6, longsor terjadi di lokasi galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat insiden tersebut, empat pekerja tambang dilaporkan tewas setelah tertimbun material longsor. Sementara itu, sembilan pekerja lainnya berhasil diselamatkan meski mengalami luka-luka.

    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menerangkan, material longsor turut menyebabkan tujuh dump truck serta tiga eskavator yang tengah beroperasi tertimbun.

    “Longsor yang terjadi di galian C ini menyebabkan tujuh unit mobil dump truck dan tiga unit alat berat jenis eskavator terkubur material longsoran. Berdasarkan laporan sementara, terdata sebanyak empat korban jiwa yang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5/2025).

    Hendra menjelaskan, empat korban tewas yang berhasil dievakuasi yaitu Sanuri (47), warga Desa Semplo, Andri (40), warga Padabenghar, Sukadi (48), warga Buntet Pesantren, Kendra alias Bureng, warga Girinata.

    Selain itu, sebanyak sembilan korban lainnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Kini dirawat intensif di RS Sumber Urip. Mereka antara lain Rion Firmansyah, warga Gunung Santri, Rio, dan Rino warga Cikalahang, Suwandi warga Girinata, Ervan Hardiansyah warga Blok Siliasih, Aji warga Beberan, Safitri dan Abdul Rohim warga Kertajati.

    Dia mengatakan pendataan dan proses evakuasi masih terus berlangsung, Pihak Kepolisian bersama unsur TNI, BPBD, dan Relawan tengah melakukan pencarian lanjutan di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal.

    “Kami menghaturkan doa terbaik bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan serta apresiasi setinggi-tingginya bagi seluruh petugas yang terlibat dalam proses penyelamatan,” tandas dia.

  • Minta Gunung Kuda Cirebon jadi Kawasan Hijau Bukan Pertambangan, Dedi Mulyadi: Dosa Ini!

    Minta Gunung Kuda Cirebon jadi Kawasan Hijau Bukan Pertambangan, Dedi Mulyadi: Dosa Ini!

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi mengaku, bakal segera memanggil Perhutani guna membicarakan Gunung Kuda Cirebon. Ia mendesak konservasi galian-C itu menjadi kawasan hijau. 

    Hal tersebut disampaikannya usai melihat lokasi longsor yang terjadi di Gunung Kuda Cirebon. Sejumlah pekerja meninggal tertimbun longsoran di tambang batu alam, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang itu pada Jumat (30/5/2025).

    Dedi mengatakan, lahan galian itu total mencapai 30 hektare milik Perhutani yang digarap Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al Azhariyah.  

    “Ini (milik) Perhutani,” kata Dedi Mulyadi, Sabtu, 31 Mei 2025. “Kita akan panggil Perhutani, banyak sekali areal-areal hutan yang berubah menjadi areal tambang, padahal kan Perhutani ini perusahaan pengelola hutan, bukan pengelola pengusaha tambang. Dulu perkebunan jadi PT sewa tanah, sekarang perhutani jadi PT sewa lahan untuk pertambangan. Ini perusahaan yang aneh-aneh ini harus segera memperbaiki diri. Ini dosa ini,” imbuhnya.

    Selain itu, Dedi Mulyadi juga akan menggelar pembicaraan dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon, mendesak agar melakukan perubahan tata ruang. Gunung Kuda, katanya, harus dikembalikan menjadi kawasan hijau.

    “Saya minta Pemda Kabupaten Cirebon untuk segera melakukan perubahan kembali tata ruang, dikembalikan kembali kawasan ini menjadi kawasan hijau bukan kawasan pertambangan,” tegasnya.

    Menyusul insiden yang terjadi, Dedi Mulyadi memastikan telah mencabut izin galian-C di Gunung Kuda Cirebon. “Tadi malam kami sudah mengeluarkan sanksi administrasi dalam bentuk penghentian izin, pencabutan izin tambang ini,” katanya.

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat diaku tengah mengevaluasi dan melakukan moratorium atas semua izin pertambangan. Semua kegiatan penambangan yang merusak lingkungan dan membahayakan pekerja bakal ditinjau ulang hingga ditutup. 

    “Moratorium dilakukan ketika melihat perizinan. Jadi, izin yang habis tidak kita perpanjang,” imbuhnya. 

    Dedi mengatakan, terdapat sejumlah lokasi pertambangan yang sudah ditutup seperti di daerah Karawang, Subang, atau Tasikmalaya. Pemprov Jabar diklaim akan selektif dalam memberikan atau memperpanjang izin pertambangan. Dedi bahkan mengklaim tak pernah memberi izin baru dalam 100 hari kerjanya.

    “Saya akan konsisten pada sikap itu (penertiban izin tambang), termasuk kebijakan saya misalnya kebijakan pembangunan berbasis bambu. Sebetulnya itu saya sedang mengamankan Jabar dari eksploitasi sumber daya alam,” katanya.

     

    Detik-Detik Kepanikan Warga Saat Gempa Bantul M6,4