kab/kota: Cirebon

  • Sega Jamblang, Warisan Kuliner Cirebon dengan Cita Rasa dan Penyajian Unik

    Sega Jamblang, Warisan Kuliner Cirebon dengan Cita Rasa dan Penyajian Unik

    Salah satu lauk yang paling ikonik dalam sajian Sega Jamblang adalah sambal goreng merah dengan potongan kentang dan hati sapi yang dimasak dengan cabai giling, memberikan sensasi pedas manis yang menyatu dengan nasi yang harum daun jati. Ragam lauk yang ditawarkan mencerminkan kekayaan kuliner lokal Cirebon, dengan cita rasa yang cenderung gurih dan pedas, sangat menggugah selera makan.

    Perbedaan lain yang sangat signifikan terletak pada nilai historis dan sosial dari Sega Jamblang itu sendiri. Nasi ini bukan sekadar makanan, melainkan memiliki akar sejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan rakyat.

    Pada masa kolonial Belanda, terutama ketika proyek pembangunan Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) berlangsung di wilayah Cirebon, makanan ini disajikan untuk para pekerja paksa (rodi) sebagai bekal yang praktis dan tahan lama. Karena itulah, nasi dibungkus dengan daun jati yang kuat dan mudah dibawa dalam perjalanan panjang.

    Dari sinilah lahir filosofi bahwa Sega Jamblang merupakan makanan rakyat yang sederhana namun penuh makna, sebuah representasi dari daya tahan dan semangat juang masyarakat lokal yang bertahan dalam keterbatasan. Maka, menyantap Sega Jamblang bukan hanya soal memuaskan perut, tetapi juga menelusuri jejak-jejak sejarah yang dibungkus dalam selembar daun jati.

    Jika dibandingkan dengan nasi putih biasa yang kerap disajikan tanpa embel-embel sejarah dan kebudayaan, Sega Jamblang menawarkan dimensi pengalaman kuliner yang lebih mendalam.

    Dari bungkus daun jatinya yang aromatik, pilihan lauk yang beragam dengan cita rasa khas Cirebon, hingga penyajian prasmanan yang fleksibel dan membumi, semua elemen itu berpadu menjadi harmoni yang tak hanya mengenyangkan tapi juga menghangatkan jiwa.

    Di era modern seperti sekarang, Sega Jamblang tetap lestari dan terus diminati, bahkan menjadi ikon wisata kuliner bagi siapa pun yang singgah ke Cirebon. Banyak rumah makan khas Jamblang yang berdiri di berbagai sudut kota, terutama yang legendaris seperti Warung Nasi Jamblang Ibu Nur yang selalu ramai diserbu pelanggan dari pagi hingga sore hari.

    Ini membuktikan bahwa tradisi bisa hidup berdampingan dengan zaman, selama nilai-nilai autentiknya tetap dijaga. Sega Jamblang ini menjadi salah satu simbol bagaimana makanan bisa menjadi medium untuk merawat sejarah, budaya, dan rasa kekeluargaan dalam masyarakat.

    Dibandingkan dengan nasi putih biasa yang fungsional, Sega Jamblang adalah sebuah warisan, sebuah cerita yang hidup dalam setiap gigitan. Ia mengajarkan bahwa dalam kesederhanaan, tersimpan keunikan dan kekayaan rasa yang tak ternilai.

    Maka, ketika Anda berkesempatan mencicipi Sega Jamblang di Cirebon, nikmatilah bukan hanya sebagai makanan, tetapi sebagai pengalaman budaya yang utuh dengan aroma daun jati, pilihan lauk yang menggoda, hingga atmosfer prasmanan yang bersahaja dan semuanya adalah bukti bahwa kuliner bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, antara tradisi dan kenikmatan.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Jabar, Ketinggian Capai 4 Meter

    BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Jabar, Ketinggian Capai 4 Meter

    Liputan6.com, Bandung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gelombang tinggi hingga 4 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan di Jawa Barat.

    Gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi pada Selasa, 1 Juli 2025 pukul 07.00 WIB hingga Jumat, 4 Juli 2025 pukul 07.00 WIB.

    “Pola angin di wilayah Jakarta dan Jawa Barat bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-20 knot,” kata Prakirawan BMKG, Rangga Setya Pratama dalam keterangan tertulis pada Senin, 1 Juli 2025.

    Sedangkan di wilayah Jawa Barat bagian selatan, angin dengan kecepatan berkisar 8-20 knot umumnya bergerak dari Timur Laut-Tenggara. 

    “Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kepulauan seribu, Perairan Cirebon, Perairan Sukabumi, Perairan Cianjur, dan Perairan Garut yang juga dapat berkontribusi terhadap tinggi gelombang,” ungkap Rangga.

    Menurut pengamatan BMKG, gelombang setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Kepulauan Seribu bagian utara, Perairan Indramayu, dan Perairan Bekasi-Karawang.

    Sementara gelombang tinggi berkisar 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan Sukabumi, Perairan Tasikmalaya, Perairan Cianjur, dan Perairan Garut.

    Rangga mengingatkan gelombang dengan tinggi mencapai 1,25 meter dengan kecepatan angin mencapai 15 knot berisiko terhadap keselamatan perahu nelayan.

    “Kapal Tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter,” ucapnya.

    Selain itu, gelombang dengan ketinggian mencapai 2,5 meter dan kecepatan angin hingga 21 knot berisiko terhadap keselamatan kapal ferry.

     

    Penulis: Arby Salim

     

     

  • Roy Suryo Disebut Diserang Makhluk Astral Gara-gara Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Alumni UGM: Jangan Lukai Akal Sehat Publik

    Roy Suryo Disebut Diserang Makhluk Astral Gara-gara Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Alumni UGM: Jangan Lukai Akal Sehat Publik

    Tambahnya, ketika kebenaran akademik berganti menjadi drama berkepanjangan, maka masyarakat semakin jauh dari pemahaman utuh, dan malah tenggelam dalam sensasi.

    “Namun demikian, ada pula sisi lain dari pernyataan Ketua Kagama Cirebon Raya yang menyebut klaim Roy Suryo sebagai halusinasi yang harus dinikmati masyarakat,” terangnya.

    Pernyataan Heru, kata Syaiful, meski mungkin dimaksudkan sebagai satir, dapat menjadi bumerang. Alih-alih meluruskan informasi, ia justru menambah lapisan komedi dalam diskursus yang seharusnya serius.

    “Apakah ini berarti elite intelektual kini ikut merelakan diri menjadi bagian dari industri hiburan opini publik?,” Syaiful menuturkan.

    Dijelaskan Syaiful, secara keseluruhan, apa yang diungkapkan Heru patut diapresiasi karena menyentil titik krusial, hilangnya integritas dalam menyampaikan kebenaran.

    “Polemik ijazah Jokowi, jika memang memiliki bobot hukum dan akademik, harus diproses melalui jalur legal dan ilmiah, bukan lewat opini mistik, drama emosional, atau perang sindiran,” imbuhnya.

    Ia membeberkan bahwa masyarakat Indonesia tidak kekurangan energi untuk berpikir rasional, hanya saja panggung diskursusnya kini terlalu penuh dengan aktor-aktor yang lebih gemar tampil daripada membimbing.

    “Semoga semua pihak yang terlibat baik yang pro maupun kontra segera kembali ke ranah argumentasi rasional dan konstitusional,” tandasnya.

    “Sebab di tengah gelapnya realitas sosial kita, masyarakat memang tidak membutuhkan pertunjukan astral, tetapi cahaya kebenaran yang logis, sah, dan dapat dipertanggungjawabkan,” kuncinya.

  • Gembyung Khas Jawa Barat, Kesenian Warisan Para Wali

    Gembyung Khas Jawa Barat, Kesenian Warisan Para Wali

    Dalam kesenian gembyung, terdapat kelengkapan berupa waditra (alat musik), pengrawit (pemain alat musik), juru kawih (vokal), penari, dan busana. Namun, saat ini kesenian Gembyung di beberapa daerah di Jawa Barat memiliki ragam variasi dari segi waditra, juru kawih, penari, maupun lirik lagunya.

    Variasi waditra dapat dilihat dari penambahan alat musik tarompet, kecrék, kendang, dan goong. Penari gembyung di beberapa daerah juga telah dipengaruhi oleh seni tarling, tari jaipongan, serta ketuk tilu.

    Terkait busananya, seni gembyung di Cirebon dan Tasikmalaya umumnya mengenakan pakaian untuk ibadah salat. Mereka mengenakan kopiah (peci), baju kampret atau kemeja putih, dan kain sarung.

    Sementara di Subang, Sumedang, Ciamis, dan Garut, para pemain gembyung mengenakan busana tradisional Sunda. Mereka mengenakan iket, kampret, dan celana pangsi.

    Seni gembyung di Cirebon dan Tasikmalaya banyak menggunakan judul lagu berbahasa Arab, seperti Assalamualaikum, Barjanji, Yar Bismillah, Selawat Nabi, dan Selawat Badar. Sementara di Subang dan Sumedang, lebih banyak mengambil judul lagu berbahasa Sunda, seperti Raja Sirai, Siuh, Rincik Manik, Éngko, Benjang, Malong, dan Geboy. Adapun jumlah pemain musiknya bervariasi, disesuaikan dengan jumlah alat musik yang digunakan.

    Pertunjukan gembyung umumnya dilaksanakan pada saat hari besar Islam, hajatan, khitanan, pernikahan, ruwatan, hajat lembur, dan ngabeungkat atau upacara menjemput air kehidupan. Tak hanya berfungsi sebagai hiburan, gembyung juga berfungsi sebagai ritual, alat komunikasi, serta penyumbang pelestarian dan stabilitas kebudayaan.

    Penulis: Resla

  • Program Diskon 30 Persen, PT KA Bandung Sebut Lebih Dari 80 Ribu Tiket KA Ekonomi Non Subsidi Terjual

    Program Diskon 30 Persen, PT KA Bandung Sebut Lebih Dari 80 Ribu Tiket KA Ekonomi Non Subsidi Terjual

    Sementara itu dilansir laman PT KAI, Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan total kapasitas tempat duduk yang disediakan dalam program ini mencapai 3.529.612 kursi.

    Data hingga 20 Juni 2025 pukul 10.00 WIB, sebanyak 1.206.530 tiket telah terjual, atau sekitar 34 persen dari total kapasitas.

    “KAI juga menghadirkan konsep tematik di sejumlah stasiun besar. Gate tematik, standing character, hingga photobooth kini hadir menyapa pelanggan di berbagai titik strategis,” ujar Anne.

    Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran Balon Jumbo Dolan Neng Jogja setinggi lebih dari 10 meter di halaman depan Stasiun Yogyakarta, tepat di seberang kawasan Malioboro.

    Instalasi kolaborasi KAI dan Visinema ini menghadirkan karakter Don dan dapat dinikmati dalam dua sesi harian, yakni pukul 06.00–13.00 WIB dan 15.00–23.00 WIB mulai 18–30 Juni 2025.

    “Tidak hanya di Yogyakarta, suasana tematik juga hadir di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Tawang Bank Jateng, Semarang Poncol, Purwokerto, Kutoarjo, Solo Balapan, Madiun, Blitar, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, Jember, Medan, Kertapati, dan Tanjungkarang,” kata Anne.

    Beberapa stasiun menghadirkan photobooth dengan karakter populer karya anak bangsa seperti Pionicorn, Komik Ga Jelas, Si Bedil, dan Susi and Friends.

    Karakter-karakter ini hadir untuk menghibur seluruh pelanggan, khususnya anak-anak yang bepergian bersama keluarga di masa libur sekolah.

    “Melalui pendekatan visual yang segar dan penuh keceriaan ini, kami ingin menegaskan bahwa pengalaman naik kereta api tak hanya nyaman dan terjangkau, tetapi juga menyenangkan dan penuh kesan,” jelas Anne.

    Upaya ini sekaligus mencerminkan komitmen KAI dalam menciptakan layanan transportasi publik yang inklusif, adaptif, dan ramah keluarga, sekaligus mendukung industri kreatif dalam negeri.

     

  • Cek fakta, Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru

    Cek fakta, Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Informasi soal wacana pemekaran Jawa Barat (Jabar) menjadi lima provinsi baru mendapatkan banyak perhatian dari warganet pada akhir Juni.

    Rencana pemecahan Jabar menjadi lima wilayah disebut digulirkan oleh DPRD Jabar, sebagaimana dijelaskan unggahan pengguna media sosial ini.
    Tangkapan layar narasi yang menyebutkan Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru (X)

    Berdasarkan sejumlah keterangan yang beredar, berikut adalah daftar lima provinsi baru yang diklaim akan menggantikan Jabar:

    1. Provinsi Sunda Pakuan terdiri dari:
    Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kota Depok.

    2. Provinsi Sunda Priangan terdiri dari:
    Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

    3. Provinsi Sunda Taruma/Bagasasi terdiri dari:
    Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.

    4. Provinsi Sunda Caruban terdiri dari:
    Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Majalengka.

    5. Provinsi Sunda Galuh terdiri dari:
    Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran.

    Lalu, benarkah Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru:

    Penjelasan:
    Berdasarkan informasi yang dihimpun, isu soal pemekaran Jawa Barat menjadi lima provinsi baru bersifat usulan, dan memang dibenarkan oleh Ketua Komisi I DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati.

    Rahmat Hidayat, pada Sabtu (21/6), mengatakan bahwa pemisahan Jabar akan dibahas dengan para tokoh dan para ahli di tingkat legislatif, sebagaimana dimuat dalam artikel daring ini.

    Namun, narasi itu justru dibantah oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Dedi Mulyadi.

    Bappeda sendiri memiliki tugas menyusun perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring, hingga mengevaluasi pembangunan daerah, sebagaimana termuat dalam berbagai peraturan daerah di Indonesia.

    Menurut Kepala Bappeda Jabar Dedi Mulyadi, pihaknya dan DPRD Jabar telah menggelar rapat bersama terkait Rancangan Akhir dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2025-2029 pada 26 Juni 2025. Kendati demikian, tidak ada pembahasan soal pemecahan Jabar jadi lima provinsi.

    “Bisa diabaikan, hoaks. Di antara pembahasan itu tidak ada satu pun membahas pemekaran provinsi jadi 5 provinsi,” kata Dedi Mulyadi, sebagaimana dilaporkan media nasional ini.

    Klaim: Jawa Barat akan dipecah jadi lima provinsi baru
    Rating: Misinformasi

    Cek fakta: Hoaks! Foto pembangunan patung Dedi Mulyadi

    Cek fakta: Hoaks! Jokowi dan Kapolri copot jabatan Kapolda Jabar karena batalkan sidang Pegi Setiawan

    Baca juga: Kemendagri catat ada 341 usulan daerah pemekaran per April 2025

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada Larangan Studi Tour, Ketua Asosiasi Travel Agent Bilang Masih Ada Celah Pertumbuhan Industri Pariwisata

    Ada Larangan Studi Tour, Ketua Asosiasi Travel Agent Bilang Masih Ada Celah Pertumbuhan Industri Pariwisata

    PIKIRAN RAKYAT – Meski Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah melarang study tour, kegiatan wisata anak sekolah diperkirakan masih akan ramai. Terlebih, memasuki musim liburan panjang. 

    Hal ini karena kebijakan Gubernur Jawa Barat tersebut diutamakan bagi sekolah negeri. Sementara, bagi sekolah swasta yang pengelolaan keuangannya serba mandiri, aktivitas tersebut masih bisa diberlakukan.

    Hal ini diutarakan oleh Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Jawa Barat Josep Sugeng Irianto yang mempredikasikan industri pariwisata dari anak sekolah masih akan tetap tumbuh ke depannya. Apalagi, arus wisata yang masuk ke Jabar dari kegiatan studi tur juga terus menunjukkan peningkatan.

    “Kebijakan pelarangan studi tur mungkin hanya berdampak pada sebagian kecil pihak. Masih banyak pelaku usaha pariwisata yang memberangkatkan anak sekolah untuk studi tour, atau yang mengordinir kegiatan studi tour ke Jabar,” katanya ketika dihubungi, Minggu 29 Juni 2025.

    Bahkan, euforia lonjakan wisata sudah terjadi di akhir pekan kemarin. Joseph menganggap akhir pekan panjang kali ini mampu melonjakkan aktivitas pariwisata di Jabar, terutama yang memiliki destinasi populer.

    “Dari seantero Jabar, wilayah utara yang banyak didatangi wisatawan di Kabupaten Cirebon dan Kuningan, di pantai selatan ada Pangandaran yang masih jadi primadona, dan di wilayah barat daerah Puncak masih diminati,” ujarnya.

    Untuk kawasan Bandung Raya bisa jadi sedang marema. Indikasinya, banyak hotel dan penginapan yang full, juga dengan sewa kendaraan kecil. Length of stay di Bandung Raya juga menggembirakan yakni sekitar 3 malam. Joseph mengatakan untuk daerah lain rata-rata masih 2 hari 1 malam.

    Salah satu alasannya karena di wilayah Bandung Raya banyak tersebar destinasi wisata yang ingin dikunjungi wisatawan. Dia juga menuturkan jika kebijakan efisiensi besar dirasakan bagi pihak yang bersinggungan dengan instansi pemerintahan.

    “Bagi yang menargetkan kunjungan dari masyarakat umum kelihatannya masih akan tumbuh baik ke depannya. Meski memang di sektor pariwisata ini grafik pertumbuhannya akan sulit untuk rata,” kata Joseph yang juga pemilik Rex Tour tersebut.

    Meski demikian, dia melihat di momen libur panjang sekolah yang mulai pekan ini hingga pertengahan Juli tidak akan terlalu melonjak pertumbuhannya. Selain karena sudah tidak ada long weekend, juga yang libur di kelompok anak sekolah, sementara orangtuanya sudah kembali masuk kerja. (*)

  • Tersebar Kabar Tawaran Pemutihan Utang, OJK: Itu Hoaks!

    Tersebar Kabar Tawaran Pemutihan Utang, OJK: Itu Hoaks!

    PIKIRAN RAKYAT – Peredaran informasi hingga saat ini memang sangat mudah terjadi, sehingga sangat penting untuk mewaspadai dan memahami terkait info yang benar ataupun salah, salah satunya adalah kabar terkait pemutihan utang.

    Informasi terkait pemutihan utang ini tentunya tidak sedikit membuat masyarakat merasa penasaran dan ingin mencoba, namun sayangnya hal ini tidaklah benar.

    Sehingga dengan hal tersebut, diharapkan agar setiap masyarakat yang mendapatkan tawaran terkait pemutihan utang ini, bisa segera melaporkan kepada pihak terkait guna menghindari korban nantinya.

    “Jika ada kabar bahwa OJK bisa melakukan pemutihan kredit, itu hoaks. Segera konfirmasi ke Kontak OJK 157 atau hubungi kantor OJK Cirebon,” ujar Agus Muntholib selaku Kepala OJK Cirebon seperti yang dikutip dari laman Antara.

    Ia juga menambahkan bahwa tawaran terkait perbaikan kualitas data debitur di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK tersebut, hanya bisa dilakukan jika para nasabah, sudah melakukan pelunasan.

    Sehingga jika ada tawaran terkait pemutihan utang di OJK ini, tidaklah benar dan telah dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

    Selain itu, Agus juga menegaskan kepada setiap masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan setiap informasi pribadi, seperti nomor di Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), nama ibu kandung, hingga kode OTP yang nantinya akan dikirim ke nomor ponsel.

    Data ini akan sangat membantu para pelaku untuk mengakses informasi pribadi lainnya, sehingga jangan pernah diberikan kepada orang yang tidak dikenal.

    Ia juga mengatakan bahwa biasanya para pelaku akan memanfaatkan kondisi masyarakat, yang saat ini memang tidak sedikit mengalami kesulitan dalam bidang ekonomi.

    Sehingga mereka akan melakukan penyamaran menjadi pihak dari salah satu instansi, dan memberikan iming-iming yang dinilai dapat membuat korbannya menjadi terpengaruh.

    Oleh karena itu, menjaga kerahasiaan data pribadi sangat penting dilakukan, guna menghindari berbagai jenis kejahatan yang saat ini telah banyak menimbulkan korban, salah satunya phising.

    “Kami imbau masyarakat waspada dan selalu mengecek kebenaran informasi sebelum percaya atau menyebarkannya, apalagi jika berkaitan dengan keuangan pribadi,” tegas Agus.***

  • Sebanyak 11 kereta dari Gambir berhenti di Jatinegara pada 29 Juni

    Sebanyak 11 kereta dari Gambir berhenti di Jatinegara pada 29 Juni

    Ilustrasi Stasiun Jatinegara. PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta memberhentikan 11 kereta api jarak jauh dari Stasiun Gambir di Stasiun Jatinegara pada 29 Juni 2025 untuk mengantisipasi potensi kemacetan lalu lintas karena BTN Jakarta International Marathon 2025. ANTARA/PT KAI Daop 1 Jakarta

    Sebanyak 11 kereta dari Gambir berhenti di Jatinegara pada 29 Juni
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 29 Juni 2025 – 10:55 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia Daop 1 Jakarta memberhentikan 11 kereta api jarak jauh dari Stasiun Gambir di Stasiun Jatinegara pada 29 Juni 2025 untuk mengantisipasi potensi kemacetan lalu lintas karena kegiatan BTN Jakarta International Marathon 2025.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Sabtu mengatakan KAJJ pada hari-hari biasa tidak berhenti di Stasiun Jatinegara, namun pada hari pelaksanaan acara marathon akan berhenti di Stasiun Jatinegara untuk melayani penumpang yang akan naik.

    “Rekayasa ini bersifat sementara dan hanya berlaku pada Minggu, 29 Juni 2025, demi memberi alternatif akses naik KA bagi para pelanggan yang terdampak pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi acara marathon internasional tersebut,” kata dia.

    KA yang berhenti di Stasiun Jatinegara yaitu KA 6 Argo Semeru relasi Gambir – Surabaya Gubeng, berangkat pukul 06.20 WIB; KLB KP/50A Purwojaya relasi Gambir – Kroya, berangkat pukul 07.10 WIB, KA 132 Parahyangan relasi Gambir – Bandung, berangkat pukul 07.30 WIB. 

    Lalu, KA 46 Taksaka relasi Gambir – Yogyakarta, berangkat pukul 07.45 WIB; KA 2 Argo Bromo Anggrek relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 08.20 WIB; KA 16 Argo Dwipangga relasi Gambir – Solo, berangkat pukul 08.50 WIB. 

    Kemudian, KA 118 Gunung Jati relasi Gambir – Semarang Tawang, berangkat pukul 09.00 WIB; PLB 7006 Batavia relasi Gambir – Solo, berangkat pukul 09.35 WIB. 

    Selanjutnya, KA 40 Sembrani relasi Gambir – Surabaya Pasar Turi, berangkat pukul 10.20 WIB; KA 62 Manahan relasi Gambir – Solo, berangkat pukul 10.30 WIB; KA 122 Cakrabuana relasi Gambir – Cirebon, berangkat pukul 10.50 WIB.

    “Ini upaya KAI untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan yang mungkin mengalami kesulitan akses ke Stasiun Gambir. Dengan berhentinya kereta-kereta tersebut di Stasiun Jatinegara, diharapkan pelanggan tetap dapat mengakses layanan kereta api tepat waktu,” ujar Ixfan.

    Adapun pelaksanaan BTN Jakarta Internasional Marathon (JAKIM) 2025 dimulai di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Pelaksanaan lomba akan dibarengi dengan penutupan dan pengaturan sejumlah ruas jalan utama di Ibu Kota Jakarta.

    Penutupan jalan akan dimulai sejak pukul 03.00 WIB hingga 11.30 WIB, disesuaikan dengan waktu mulai (start) dan berakhir (finish) para pelari.

    Sumber : Antara

  • Gubernur Jabar minta Pemkot Cirebon benahi infrastruktur kota

    Gubernur Jabar minta Pemkot Cirebon benahi infrastruktur kota

    Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (kiri) saat menghadiri rapat paripurna istimewa Hari Jadi ke-598 Cirebon di DPRD Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (28/6/2025). ANTARA/Fathnur Rohman.

    Gubernur Jabar minta Pemkot Cirebon benahi infrastruktur kota
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 28 Juni 2025 – 22:09 WIB

    Elshinta.com – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta Pemerintah Kota Cirebon, Jabar, untuk membenahi infrastruktur serta mempercantik wajah kota agar mampu menjadi destinasi yang nyaman dan menarik bagi masyarakat.

    “Kota itu jalannya harus mulus, trotoarnya tertata artistik, dan pencahayaannya rapi. Itu yang akan membuat kota hidup dan disukai banyak orang,” kata Dedi di Gedung DPRD Kota Cirebon, Sabtu.

    Menurut dia, pembangunan fisik dan estetika kota harus menjadi skala prioritas selain transparansi anggaran daerah yang menjadi dasar perencanaan program pembangunan.

    Ia mengungkapkan telah berdiskusi terbuka dengan Wali Kota Cirebon dan mengajaknya untuk membuka data anggaran daerah kepada publik demi efektivitas penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

    “Dengan APBD dibuka, masyarakat tahu belanja daerah dipakai untuk apa. Kalau terbuka, pembangunan infrastruktur akan lebih optimal,” ujarnya.

    Dedi pun berjanji akan membantu Pemkot Cirebon lewat tim arsitek, untuk merancang desain pencahayaan dan penataan kota agar memiliki identitas visual yang khas.

    Tidak hanya soal infrastruktur, ia pula menyoroti kondisi sungai yang kotor dan pedagang kaki lima yang belum tertata, padahal keduanya bisa ditata secara terintegrasi.

    “Pedagang bisa ditata dan diberi ciri khas. Misalnya, hari tertentu pakai baju khas Cirebon. Hotel-hotel pun harus menghidupkan budaya lokal seperti gamelan,” ujarnya.

    Ia menilai kota yang bersih dan tertata bisa memberikan rasa nyaman, serta memiliki daya tarik wisatawan, apalagi letak Cirebon strategis karena dekat dengan jalan tol.

    Dedi pun menyampaikan keindahan kota juga harus ditunjang oleh perbaikan rumah tidak layak huni, penataan sanitasi lingkungan, dan pemenuhan listrik untuk masyarakat kurang mampu.

    Tak kalah penting, kata dia, semua anak usia sekolah di Kota Cirebon harus mendapat akses pendidikan minimal jenjang SMA dan SMK, sebagai bagian dari pembangunan kota.

    “Kalau semua tertata kotanya indah, bersih, dan ramah saya yakin setiap akhir pekan orang akan datang ke Cirebon. Tinggal kita serius benahi,” kata dia.

    Terkait masalah sosial seperti kriminalitas dan peredaran obat terlarang, ia menegaskan perlunya penanganan dari akarnya, yakni kemiskinan dan lemahnya pengawasan.

    “Kalau orang mencuri, jangan langsung dihukum. Cari tahu sebabnya. Begitu juga soal eksimer atau ciu, harus dibongkar dan diumumkan ke publik siapa pelakunya,” ucap dia.

    Sumber : Antara