kab/kota: Cirebon

  • KPK Lelang Barang Sitaan Koruptor, Ada Pabrik hingga Gelang Giok

    KPK Lelang Barang Sitaan Koruptor, Ada Pabrik hingga Gelang Giok

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) akan menggelar lelang barang sitaan koruptor pada 17 September 2025. Barang yang dilelang berbagai jenis mulai dari pabrik hingga gelang giok bewarna hijau.

    Direktur Labuksi KPK, Mungki Hadipratikno mengatakan total tersebut berasal dari 83 lot dari 27 barang yang dilelang KPK dengan total harga barang Rp166,1 miliar.

    “Rencananya di bulan September 2025 di lelang yang ketiga ini. Kita akan melelangkan kurang lebih 83 lot. 83 ini terdiri dari 27 perkara. Perkara apa saja nanti saya jelaskan setelah ini. Di 11 KPNL di seluruh Indonesia,” katanya kepada wartawan di Rupbasan KPK, Cawang, Jakarta Timur, Senin (8/9/2025).

    Barang yang dilelang pun bervariasi mulai dari APD Covid-19 dari Direktur Utama PT Energi Kita Indonesia, Satrio Wibowo.

    Lalu, sebuah pabrik di Jalan Raya Parung, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang berdiri di tanah seluas 13.065 m2. 

    Harta tidak bergerak ini tercatat dalam dua sertifikat tanah, Sertifikat Hak Milik No NIB 1030.06.27.00010 dan Sertifikat Hak Milik No.910 NIB 10.10.06.27.01140 seluas 1.176 m2. 

    Harga limit ditetapkan Rp60.682.612.000 dan harus dibayar sebagai uang jaminan sebesar Rp30.000.000.000.

    Selain itu, KPK juga melelang satu gelang emas yang memiliki nilai limit Rp11.853.000 dengan uang jaminan Rp3.000.000. Adapun paket perhiasan senilai Rp139.145.000 yang diantaranya 1 gelang giok, 1 buah logam mulia 25 gram merek antam, sampai 3 buah cincin diduga emas.

    Mungki menyampaikan sebelum mengikuti lelang, masyarakat dapat mengikuti proses pengenalan barang lelang pada 11 September 2025.

    Adapun penyelenggaraan lelang dimulai pada 17 September 2025 di 11 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)

     • KPKNL Jakarta III (46 lot), nilai aset Rp47.660.420.700

     • KPKNL Bandung (1 lot), nilai aset Rp2.891.690.000

     • KPKNL Bekasi (1 lot), nilai aset Rp768.319.000

     • KPKNL Bogor (10 lot), nilai aset Rp75.241.064.000

     • KPKNL Cirebon (3 lot), nilai aset Rp7.554.914.000

     • KPKNL Denpasar (1 lot), nilai aset Rp18.054.383.000

     • KPKNL Lahat (1 lot), nilai aset Rp1.148.402.000

     • KPKNL Pekanbaru (4 lot), nilai aset Rp4.344.397.000

     • KPKNL Purwokerto (4 lot), nilai aset Rp3.175.998.000

     • KPKNL Samarinda (10 lot), nilai aset Rp1.803.706.000

     • KPKNL Tangerang I (2 lot), nilai aset Rp3.491.475.000

  • Misi Remala Abadi (DATA) Kuasai Pasar Internet Rumah Lewat 5 Juta Homepass

    Misi Remala Abadi (DATA) Kuasai Pasar Internet Rumah Lewat 5 Juta Homepass

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Remala Abadi Tbk. (DATA) berambisi  menguasai pasar internet rumah di seluruh segmen dengan strategi penggelaran serat optik secara masif, inovasi, hingga layanan terjangkau. Perusahaan menargetkan gelar 5 juta homepass dalam 2 tahun ke depan. 

    Direktur Utama Remala Agus Setiono mengungkap target jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai perusahaan. Untuk jangka pendek, perusahaan berambisi menggelar serat optik yang melewati rumah (homepass) sebanyak 5 juta. Sementara itu untuk jangka panjang atau dalam 10 tahun, diharapkan homepass mencapai 25 juta. 

    “Pembangunan 5 juta homepass akan dilakukan secara bertahap, tidak dibagi rata 2,5 juta per tahun,” kata Agus kepada Bisnis, Senin (8/9/2025). 

    Agus menambahkan sejalan dengan penambahan homepass, jumlah pelanggan yang dapat dirangkul diharapkan bertambah.

    Per Agustus 2025, perusahaan telah melayani sekitar 80.000 pengguna aktif, dengan total homepass tergelar mencapai 350.000 homepass. Serat optik Remala menyebar dan menjangkau sejumlah titik mulai dari Jabodetabek, Karawang, Purwakarta, dan Cirebon. 

    Dalam skema terbaik, Agus menargetkan jumlah pengguna dapat menyentuh 500.000 pelanggan tahun ini.  Sementara itu untuk skema yang kurang menguntungkan diharapkan jumlah pelanggan dapat mencapai 2 kali lipat dari pencapaian saat ini. “200.000 pelanggan masih memungkinkan,” kata Agus.  

    Mitra kunci …. 

  • Dari Pajak hingga Ideologi, Heru Subagia Ungkap Alasan Sri Mulyani Dicopot Prabowo

    Dari Pajak hingga Ideologi, Heru Subagia Ungkap Alasan Sri Mulyani Dicopot Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Kagama Cirebon Raya, Heru Subagia memberikan pandangannya mengenai keputusan Presiden Prabowo Subianto usai mencopot Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan dan menggantikannya dengan Purbaya Yudhi Sadewa.

    Ia menilai langkah ini bukan sekadar reshuffle biasa, melainkan sarat makna politik dan ideologi.

    Dikatakan Heru, ada dua poin utama yang perlu diperhatikan dalam perombakan mendadak tersebut.

    “Pertama, khusus untuk Ibu Sri Mulyani, saya melihat dalam konteks dua hal. Eksternal dan internal,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Senin (8/9/2025).

    Dari sisi internal, Heru menilai kebijakan-kebijakan kontroversial yang ditempuh Sri Mulyani turut memicu gelombang ketidakpuasan publik.

    “Yang terjadi, demonstrasi besar-besaran kemarin salah satu pemicunya kebijakan tidak populis. Ini menyulut kemarahan masyarakat dan pada akhirnya menyerang kewibawaan Prabowo sendiri,” tegasnya.

    Ia menambahkan bahwa Sri Mulyani terlalu memaksakan penerimaan negara melalui pajak di saat kondisi rakyat tengah terjepit.

    “Sri Mulyani memaksakan diri mendapatkan pendapatan daerah yang berpacu pada pajak. Di mana saat ini memang kondisi masyarakat dalam tekaran luar biasa, daya beli melemah, pendapatan berkurang, PHK di mana-mana,” kata Heru.

    Selain faktor domestik, Heru juga menyinggung dinamika global yang memengaruhi keputusan ini.

    “Saya meyakini keputusan Prabowo berkaitan dengan membuang Sri Mulyani sebagai Menteri, kaitannya dengan ekonomi politik internasional,” Heru menuturkan.

  • Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        8 September 2025

    Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar Bandung 8 September 2025

    Eks Wali Kota Cirebon Jadi Tersangka Korupsi Balai Kota, Kerugian Rp 26 Miliar
    Tim Redaksi
    CIREBON, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cirebon, Jawa Barat, menetapkan mantan Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis (NA), sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Gedung Sekretariat Daerah atau Balai Kota Cirebon.
    Sebelumnya, enam orang telah lebih dahulu ditetapkan tersangka dalam kasus yang merugikan keuangan negara sebesar Rp26 miliar.
    Kepala Kejaksaan Negeri Kota Cirebon, Muhamad Hamdan mengungkapkan, NA ditetapkan sebagai tersangka pada Senin (8/9/2025).
     
    Ini dilakukan setelah tim penyidik berhasil mengumpulkan dua alat bukti kuat, termasuk keterangan saksi, ahli, dokumen, rekaman, dan sejumlah petunjuk lainnya.
    “Tim penyidik kembali menetapkan tersangka dengan inisial tersangka NA, selaku Wali Kota Cirebon periode tahun 2014-2023,” kata Hamdan dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Kompas.com.
    NA menjabat Wali Kota Cirebon saat proyek pembangunan multiyears Gedung Sekretariat Daerah (Setda) berlangsung dari 2016 hingga 2018 di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon.
    NA diduga melanggar Pasal 2 Ayat (1) junto Pasal 18 dan Pasal 3 junto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU 20 Tahun 2001, serta Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
    NA dituduh berperan aktif dalam memerintahkan Tim Teknis Kegiatan serta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) untuk menandatangani dokumen Berita Acara Penyerahan Lapangan Kedua (BAPL Kedua) dan Berita Acara Serah Terima Kedua (BAST Kedua) pada 19 November 2018.
    Dokumen tersebut menyatakan, proyek telah selesai 100 persen. Padahal hingga Desember 2018, pekerjaan belum rampung.
    “Peran tersangka NA memerintahkan tim teknis untuk menandatangani berita acara penyerahan lapangan dan berita acara serah terima pada 18 November 2018, yang menyatakan telah selesai, meskipun pekerjaan tersebut belum selesai,” tambah Hamdan.
    Akibat perintah NA, tim penyidik menilai, pengerjaan proyek tidak sesuai dengan perencanaan awal, sehingga merugikan keuangan negara Rp26 miliar dari total pagu Rp86 miliar.
    Untuk pendalaman penanganan, tim penyidik menahan NA di Rumah Tahanan Kelas I Cirebon selama 20 hari, terhitung mulai 8-27 September 2025, berdasarkan surat perintah penahanan resmi.
    Menanggapi penetapan tersangka ini, Nashrudin Azis menyerahkan seluruh proses hukum kepada aparat penegak hukum.
    Ia juga berpesan agar Kota Cirebon tetap dalam keadaan kondusif.
    “Semua saya serahkan pada proses hukum, Kota Cirebon harus kondusif, pesan saya,” kata Azis kepada Kompas.com usai konferensi pers di Kantor Kejari.
    Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Kota Cirebon juga telah menetapkan enam orang tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota Cirebon untuk tahun anggaran 2016 hingga 2018.
    Tiga orang di antaranya merupakan pegawai negeri sipil yang menjabat sebagai kepala dinas aktif, sedangkan tiga lainnya adalah kontraktor.
    Aksi korupsi ini diperkirakan merugikan negara sebesar Rp26 miliar dari total pagu Rp86 miliar.
    Dari keenam tersangka, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti uang senilai Rp788 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Indramayu, 2 Tewas dan 19 Luka-Luka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 September 2025

    Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Indramayu, 2 Tewas dan 19 Luka-Luka Regional 7 September 2025

    Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Indramayu, 2 Tewas dan 19 Luka-Luka
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com –
    Kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan terjadi di Jalur Pantura, Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Minggu (7/9/2025).
    Dua orang dilaporkan meninggal dunia, empat orang mengalami luka berat, dan lima belas orang lainnya mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.
    Kapolsek Sukra, Ipda Nanang Dasuki, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.50 WIB. “Korban meninggal dunia adalah pejalan kaki dan penumpang kendaraan Mitsubishi Kuda,” ujar dia saat dikonfirmasi.
    Kecelakaan beruntun ini diketahui melibatkan Truk Tronton Nopol B 9730 TYY yang dikemudikan oleh Ata (40), warga Kabupaten Sumedang, dan Mitsubishi Kuda Nopol T 1727 GH yang dikemudikan oleh Wafi Hindun (34), warga Cikampek, Kabupaten Karawang.
    Dua kendaraan lain yang terlibat adalah mobil Toyota Rush Nopol T 1509 UJ yang dikemudikan oleh Asep Saepudin (40), warga Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, serta sepeda motor Honda Beat Nopol E 3067 QAA yang dikemudikan oleh Tamisya (25), warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
    Menurut Nanang, kecelakaan bermula saat truk tronton melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon dan menabrak mobil Mitsubishi Kuda yang hendak berputar arah di u-turn.
    Mobil Mitsubishi Kuda itu kemudian terdorong dan menabrak pejalan kaki serta sepeda motor Honda Beat yang hendak menyeberang di Jalur Pantura.
    “Selanjutnya, mobil Mitsubishi Kuda pindah jalur ke arah berlawanan,” ujar dia.
    Masih disampaikan oleh Nanang, tabrakan lainnya kembali terjadi ketika mobil Toyota Rush Nopol T 1509 UJ yang datang dari arah Cirebon menuju Jakarta tidak sempat menghindar saat Mitsubishi Kuda berpindah jalur.
    Akibat kecelakaan itu, pejalan kaki Cicih (50), warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, dan penumpang mobil Mitsubishi Kuda, Ara Sutara (67), warga Cikampek, Kabupaten Karawang, meninggal dunia karena mengalami luka parah di bagian kepala.
    Selain itu, empat orang mengalami luka berat dan lima belas orang lainnya mengalami luka ringan. “Semua korban dievakuasi ke RSUD MA Sentot Patrol,” ujar dia.
    Mobil Toyota Rush
    1. Asep Saepudin, 39 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    2. Kasim, 65 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    3. Tarmi, 60 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    4. Siti Aminah, 55 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    5. Tia Amalia, 23 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LB)
    6. Mia Linasari, 38 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LB)
    7. Rasya Noval, 13 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    8. Ragil, 13 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    9. Khanza, bayi 4 bulan, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    Mobil Mitsubishi Kuda
    1. Wafi Hindun, 34 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    2. Ara Sutara, 67 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (MD)
    3. Wulan Agustian, 34 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    4. Eva Sari, 36 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    5. Ana Mariana, 54 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LB)
    6. Sukma Prabiansyah, 25 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LB)
    7. Bilqis Khairunisya, 13 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    8. Alfarizky, 7 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    9. Adzka Dina Aura, 7 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    Motor Honda Beat
    1. Tamisya, 25 tahun, warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Indramayu (LR)
    2. Yuda, 4 tahun, warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Indramayu (LR)
    Pejalan kaki
    1. Cicih, 50 tahun, warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Indramayu (MD).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Kota Favorit Tujuan Penumpang KA Selama Libur Panjang Maulid Nabi – Page 3

    Daftar Kota Favorit Tujuan Penumpang KA Selama Libur Panjang Maulid Nabi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat kota-kota tujuan favorit penumpang pada periode libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW dari Jakarta, antara lain Semarang dan Tegal untuk wilayah Jawa Tengah.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko mengatakan, Purwokerto, Solo, dan Yogyakarta juga menjadi kota tujuan favorit untuk wilayah Jawa Tengah.

    Selanjutnya untuk wilayah Jawa Timur, yakni Surabaya, Malang, dan Madiun, sementara Jawa Barat, yaitu Bandung, Cirebon, Sukabumi dan Bogor.

    “Kota-kota tersebut menjadi destinasi populer untuk mudik keluarga maupun rekreasi, dengan tingkat okupansi KA mencapai lebih dari 90 persen pada hari puncak keberangkatan (5 September 2025),” ujar Ixfan, Minggu (7/9/2025).

    Dia menyampaikan sebanyak 173.248 penumpang memilih perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) maupun Kereta Api Lokal selama libur panjang pada 3-7 September 2025.

    “Volume tertinggi terjadi pada Jumat, 5 September 2025, dengan 45.103 penumpang, disusul Kamis, 4 September 2025, sebanyak 44.081 penumpang,” tutur Ixfan.

  • KPK Lacak Terus Aset Heri Gunawan dan Satori Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK

    KPK Lacak Terus Aset Heri Gunawan dan Satori Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melacak aset milik legislator Partai NasDem Satori dan Heri Gunawan selaku legislator Partai Gerindra.

    Keduanya merupakan tersangka dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2020–2023.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan pelacakan ini dilakukan karena diduga Satori dan Heri Gunawan menyembunyikan aset dari hasil korupsi.

    “KPK melalui penyidik masih fokus terkait dengan penelusuran dan pelacakan terkait dengan aset-aset yang diduga terkait ataupun bersumber dari hasil tindak pidana korupsi ini,” kata Budi kepada wartawan, Sabtu, 6 September.

    Budi juga mengatakan pelacakan dilakukan penyidik untuk mengoptimalkan pengembalian aset hasil korupsi ke negara. Apalagi, keduanya turut dijerat dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    “Dalam konstruksi perkara ini KPK mengenakan sangkaan pasal gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang. Artinya penyidik fokus terkait dengan dugaan-dugaan aset yang dialihkan ataupun disembunyikan,” tegasnya.

    Adapun untuk melacak aset Satori maupun Heri Gunawan, penyidik memanggil sejumlah pihak. Di antaranya Iman Adinugraha selaku anggota DPR Fraksi Partai Demokrat pada Rabu, 3 September.

    Dia dicecar penyidik soal aliran duit dan aset milik Heri Gunawan ketika itu.

    Kemudian, KPK juga telah menyita 15 mobil milik Satori yang berada di Cirebon, Jawa Barat pada 1-2 September lalu. Rinciannya adalah Toyota Fortuner 3 unit, Mitsubishi Pajero 2 unit, Toyota Camry 1 unit, Honda Brio 2 unit, Toyota Innova 2 unit, Toyota Yaris 1unit, Mitsubishi Xpander 1 unit, Honda HRV 1 unit, dan Toyota Alphard 1 unit.

     

    Diberitakan sebelumnya, KPK secara resmi mengumumkan legislator DPR Fraksi Partai NasDem Satori dan Heri Gunawan yang merupakan legislator DPR Fraksi Partai Gerindra sebagai tersangka dugaan korupsi dana CSR BI. Mereka diduga menerima gratifikasi dan melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

    Dalam kasus ini, Satori diduga menerima total Rp12,52 miliar. Rinciannya Rp6,30 miliar dari BI; Rp5,14 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan; dan Rp1,04 miliar dari mitra kerja Komisi XI DPR lainnya.

    Uang tersebut diduga digunakan keperluan pribadinya, seperti deposito, pembelian tanah, pembangunan showroom, pembelian kendaraan roda dua, serta pembelian aset lainnya.

    Sedangkan Heri Gunawan menerima total Rp15,86 miliar dan menggunakannya juga untuk kepentingan pribadi. Rinciannya Rp6,26 miliar dari BI; Rp7,64 miliar dari OJK melalui kegiatan Penyuluhan Keuangan; serta Rp1,94 miliar dari mitra kerja Komisi XI DPR lainnya.

    Duit itu kemudian ditampung dalam rekening. Heri Gunawan kemudian menggunakannya untuk membangun rumah makan, pengelolaan outlet minuman, pembelian tanah dan bangunan hingga pembelian kendaraan roda empat.

    Dana sosial yang diterima kedua tersangka dari BI dan OJK langsung disalurkan kepada 4 yayasan yang dikelola Rumah Aspirasi Heri Gunawan dan 8 yayasan yang dikelola Rumah Aspirasi Satori.

  • Ditipu Sponsor TKI, Warga Lampung Rugi Rp 147 Juta dan Gagal ke Taiwan

    Ditipu Sponsor TKI, Warga Lampung Rugi Rp 147 Juta dan Gagal ke Taiwan

    Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor Lampung Timur membongkar kasus penipuan dan penggelapan bermodus pemberangkatan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri. Seorang pria berinisial JS (52), warga Desa Sidodadi, Kecamatan Pekalongan, ditangkap. Dia berperan sebagai sponsor pencari tenaga migran.

    Kasat Reskrim Polres Lampung Timur AKP Stefanus Boyoh mengatakan JS sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan untuk penyidikan lebih lanjut.

    “Barang bukti juga sudah kami amankan,” kata Stefanus, Sabtu (6/9).

    Kasus itu berawal ketika korban mendaftar untuk bekerja di Taiwan melalui PT Jakarta Maju Bersama pada September 2024.

    “Kepala cabang perusahaan meminta korban menyerahkan uang Rp 5 juta untuk pengurusan paspor dan identitas,” jelas dia.

    Namun, keberangkatan tak kunjung terwujud. JS yang menjadi sponsor mencoba menghubungkan korban dengan seseorang yang mengaku Direktur PT Jakarta Maju Bersama bernama Vivi Yunita Sari.

    Melalui percakapan telepon, perempuan itu meminta sejumlah uang tambahan agar proses keberangkatan dipercepat.

    “Korban akhirnya mengirim uang secara bertahap hingga total Rp 147 juta. Tetapi, sampai sekarang tidak juga diberangkatkan,” tuturnya.

    Korban kemudian mendatangi kantor pusat perusahaan di Cirebon. Di sana, ia bertemu dengan Vivi Yunita Sari asli yang menegaskan tidak pernah meminta uang maupun menghubungi korban.

    Dari situ, korban menyadari dirinya telah ditipu dan melapor ke polisi.

    “JS kami tangkap di Kecamatan Pekalongan pada 4 September 2025 malam. Kami masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain dalam jaringan ini,” ungkap dia.

    Stefanus mengimbau masyarakat lebih berhati-hati terhadap tawaran kerja ke luar negeri.

    “Pastikan legalitas perusahaan penyalur dan jangan mudah tergiur janji keberangkatan cepat,” ungkap dia.

  • Mahasiswa suarakan aspirasi di Istana, bahas guru hingga generasi emas

    Mahasiswa suarakan aspirasi di Istana, bahas guru hingga generasi emas

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi menyampaikan aspirasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis malam, melalui dialog yang melibatkan unsur terkait di pemerintahan.

    Dalam forum dialog yang tertutup bagi media massa itu, perwakilan mahasiswa menyampaikan beragam aspirasi yang mewakili kepentingan generasi muda dan isu-isu nasional yang berkembang dalam demonstrasi di Senayan selama sepekan terakhir.

    Muhammad Raihan dari Aliansi BEM Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) Nasional menegaskan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan guru honorer, mengingat mayoritas mahasiswa yang tergabung dalam aliansinya bergerak di bidang pendidikan.

    “Karena kami bergerak di pendidikan, jadi kesejahteraan guru honorer terutama,” kata Raihan saat tiba di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Selain itu, ia juga meminta pemerintah membebaskan sejumlah mahasiswa yang sebelumnya ditahan saat demonstrasi di Senayan, Jakarta.

    “Poin-poin sudah kami rangkum, semuanya hasil kajian dari Aliansi BEM PTNU Nasional,” ujar Raihan.

    Sementara itu, Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI Susana Florika Marianti Kandaimu menekankan urgensi suara pemuda dalam mempersiapkan Indonesia Emas.

    Ia menyebut momentum bonus demografi harus dikelola dengan baik agar generasi muda dapat mengambil peran strategis sebagai pemimpin masa depan.

    “Sebagai anak muda tentu kami akan menyampaikan aspirasi pada waktu dan tempat yang tepat,” kata Susana.

    Sebelumnya, terdapat 15 organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang tiba secara bergelombang di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Mereka tiba sejak pukul 16.35 WIB dan baru memasuki kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, sekitar pukul 18.30 WIB.

    Berdasarkan daftar undangan yang disampaikan kepada perwakilan organisasi, terdapat 37 OKP yang diundang pemerintah untuk berdialog di Istana Kepresidenan, Jakarta.

    OKP tersebut adalah Himapolindo, BEM SI Kerakyatan, Fornasossmass, serta sejumlah perguruan tinggi keagamaan Islam negeri, seperti UIN Bandung, UIN Jakarta, dan UIN Cirebon.

    Selain itu, turut diundang perwakilan dari Universitas YARSI, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), IBS, Esgul, hingga dua kepengurusan HMI, baik PB HMI MPO maupun PB HMI DIPO.

    Beberapa organisasi mahasiswa nasional juga terlibat, antara lain PP KAMMI, BEM SI RB, GMNI, PP GMH, BEM Nusantara, KMHDI, PMII, SEMMI, hingga LMND.

    Selain itu, juga diundang perwakilan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), PTMAI, UPN Veteran Jakarta (UPNVJ), serta Universitas Trisakti melalui BEM dan KBM kampus tersebut.

    Tidak ketinggalan generasi muda dari ormas besar, seperti FKPPI, SAPMA Pemuda Pancasila, serta organisasi mahasiswa berbasis agama seperti GMKI, BEM Kristiani, dan BEM PTNU.

    Beberapa kampus swasta dan sekolah tinggi juga diminta mengirimkan utusan, di antaranya STAI Aziadah, STAI Al Hikmah, INU Tasikmalaya, serta Himah Persis.

    Belum diketahui, apakah Presiden Prabowo Subianto berkesempatan menyapa atau berdialog dengan perwakilan mahasiswa pada kesempatan itu.

    Namun, Presiden dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dikabarkan menghadiri rangkaian agenda Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada waktu yang bersamaan.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Proyek Pipa Gas Cisem Diperpanjang ke Bandung dan Yogyakarta, Swasta Bisa Ikut Tender – Page 3

    Proyek Pipa Gas Cisem Diperpanjang ke Bandung dan Yogyakarta, Swasta Bisa Ikut Tender – Page 3

    Pengembangan jargas di wilayah Sleman membidik sektor rumah tangga, pelanggan kecil, dan komersial. Menurut Rosa, percepatan ini merupakan wujud komitmen PGN untuk menghadirkan manfaat gas bumi yang selalu tersedia 24 jam, hemat, praktis, dan ramah lingkungan bagi warga Yogyakarta.

    Rosa berharap, dengan upaya PGN yang terus-menerus meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk mendekatkan akses warga dengan gas bumi melalui jargas, akan semakin meningkatkan minat warga Yogyakarta dan sekitarnya dalam memanfaatkan energi baik gas bumi PGN.

    PGN turut menggandeng kontraktor PT Kian Santang Muliatama Tbk (KSM) untuk pengembangan jargas di Sleman. Kerja sama ini adalah bagian dari tahapan penyiapan infrastruktur jargas untuk memenuhi target tahun 2025 yang tersebar di beberapa wilayah kerja operasional PGN seperti di Medan, Dumai, Banyuasin, Musi Banyuasin, Batam, Cilegon, Tangerang, Tangerang Selatan, Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Cibinong, Karawang, Cirebon, Semarang, Sleman, Gresik, & Surabaya.