kab/kota: Cirebon

  • Bertemu 100 Kiai, KH. Ma`ruf Amin tegaskan pentingnya peran Kiai dalam pengambilan kebijakan politik

    Bertemu 100 Kiai, KH. Ma`ruf Amin tegaskan pentingnya peran Kiai dalam pengambilan kebijakan politik

    Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Ma`ruf Amin

    Bertemu 100 Kiai, KH. Ma`ruf Amin tegaskan pentingnya peran Kiai dalam pengambilan kebijakan politik
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Senin, 18 November 2024 – 07:00 WIB

    Elshinta.com – Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin melakukan Safari Dakwah Kebangsaan ke Jawa Barat, Sabtu, 17 November 2024. Dimulai dengan bersilaturrahim ke Pondok Pesantren Al Mizan, Majalengka, dan berdialog dengan 100 Kiai serta hadir dalam acara Haul KH. Fuad Hasyid ke-20 di Buntet Pesantren, Cirebon.

    Para tokoh ulama besar turut hadir dalam acara dialog dengan 100 Kiai di Majalengka. Antara lain Buya Husein Muhammad, KH. Dr. Sarkosih Subkhi, KH. Anwar Sulaiman, dan KH. Sulaiman. Dialog yang dilakukan dengan kuota terbatas membahas tentang gerakan politik kiai. 

    “Saat ini Kiai hanya jadi maf’ul bihi. Hanya dijadikan tempat minta doa dan restu. Atau Kiai hanya jadi daun salam saat memasak sayur. Ketika sayur sudah matang, daun salam dibuang. Kiai harus jadi fail dalam pengambilan kebijakan politik demi kemaslahatan bangsa,” kata KH. Ma’ruf Amin.

    KH. Ma’ruf Amin menegaskan bahwa tugas kiai ke depan sudah tidak lagi sebatas mengajar kitab, memimpin pondok pesantren atau membaca doa dalam kegiataan keagamaan. Kesadaran politik Kiai harus kembali dibangun demi menjaga manhaj kebangsaan. Indonesia dibangun sebagai sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pondasi kuatnya adalah peran serta kiai di dalamnya. “Saat ini telah terjadi pelemahan kesadaran politik dan gerakan politik para kiai. Padahal, saat perjuangan Kiai selali berada di garda terdepan dalam pengambilan keputusan,” KH. Ma’ruf Amin menegaskan.

    Lebih lanjut, KH. Ma’ruf Amin menegaskan bahwa  kesadaran dan gerakan politik kiai faktor penting untuk dipahami para kiai dan ulama di Indonesia. Karena dari politik lahir keputusan-keputusan penting dalam menentukan kemajuan bangsa. “Melemahnya kesadaran dan gerakan politik kiai terjadi karena tidak ada lagi konektivitas antara kiai di Indonesia,” KH. Ma’ruf Amin menegaskan. 

    Begitu pentingnya peran Kiai dalam menentukan masa depan bangsa maka perlu kembali  membangun kesadaran dan gerakan politik kiai ini dengan beberapa cara. Di antaranya menjalin komunikasi antar kiai, menyambung kembali konektivitas antar kiai, serta memiliki sikap tangguh dalam menghadapi persoalan bangsa di depan. “Jihad politik ini bisa kita perjuangkan dengan mengedepankan keputusan nasional untuk masyarakat Indonesia. Perjuangan ini bagian dari maqoshid syari’ah. Salah satunya tentang hifdzul wathan (menjaga negara),” katanya.

    Sementara itu saat mnghadiri acara Haul KH Fuad Hasyim yang ke-20 di Buntet Pesantren, Cirebon, Jawa Barat, KH Ma’ruf Amin menceritakan bagaimana perjalanannya bersama Gus Dur, KH. Fuad Hasyim, dan Habib Luthfi Bin Yahya sebagai empat serangkai membawa misi silaturrahim ke pondok pesantren di seluruh Indonesia sebagai upaya membangun konektivitas  antara para kiai agar mengambil peran dalam pembangunan bangsa. 

    “Saya berharap konektivitas dan komunikasi antara kiai dan ulama saat ini bisa dibangun lagi seperti dulu, sehingga dapat membuat keputusan bersama untuk kepentingan bangsa. “Kiai harus jadi fa’il dalam pengambilan kebijakan di daerah, pusat, dan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat,” kata KH. Ma’ruf Amin.

    Sumber : Sumber Lain

  • Empat Paslon Pilkada Jabar tawarkan gagasan perkuat toleransi beragama

    Empat Paslon Pilkada Jabar tawarkan gagasan perkuat toleransi beragama

    Keempat paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat saat menghadiri debat publik putaran kedua yang diselenggarakan di Cirebon, Jabar, Sabtu (16/11/2024) malam. ANTARA/Fathnur Rohman

    Empat Paslon Pilkada Jabar tawarkan gagasan perkuat toleransi beragama
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 November 2024 – 06:00 WIB

    Elshinta.com – Empat pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat menawarkan sejumlah gagasan dan program untuk memperkuat toleransi beragama di 27 kabupaten/kota di Jabar. Berbagai gagasan itu disampaikan oleh masing-masing paslon pada debat publik Pilkada 2024 putaran kedua yang diselenggarakan di Cirebon, Jabar, Sabtu (16/11) malam.

    Paslon nomor urut satu Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina berkomitmen untuk mengintegrasikan nilai-nilai toleransi dalam kebijakan pemerintah yang fokus utamanya meliputi sektor pendidikan, ruang publik, dan pembangunan rumah ibadah. Pasangan tersebut menyampaikan program ini akan diperkuat juga, dengan penegakan hukum untuk melindungi kebebasan beragama, termasuk akses terhadap tempat ibadah dan layanan publik bagi seluruh masyarakat.

    “Kami juga akan menyusun kurikulum khusus pendidikan toleransi di sekolah serta memperkuat peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tingkat kabupaten/kota,” ujar Acep saat debat berlangsung.

    Kemudian, paslon nomor urut dua Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja menyebutkan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang dirumuskan para pendiri bangsa Indonesia.Mereka menawarkan program pendidikan lintas agama (Pelita), yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan kerja sama antar-pemeluk agama di Jabar.

    “Konflik intoleransi, sesungguhnya dipicu oleh kecurigaan masing-masing pihak. Konflik agama dipicu oleh itu. Kalau kami, FKUB akan ditempatkan di tingkat paling dasar terutama keragaman-nya sangat majemuk,” kata Jeje.

    Sedangkan paslon nomor urut tiga Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie mengusulkan penguatan perlindungan hak beragama sebagaimana diatur dalam konstitusi. Selain itu, pasangan ini menyoroti pentingnya menciptakan suasana kebersamaan lintas agama sejak dini sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga nilai keberagaman di Jabar.

    “Hak kebebasan beragama adalah hak paling dasar dan harus dijamin tanpa intervensi,” kata Syaikhu.

    Sementara itu, paslon nomor urut empat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memandang masyarakat Jabar sudah hidup dalam toleransi yang baik.  Namun, pasangan ini menilai isu agama sering kali dimanfaatkan dalam ranah politik. Mereka menegaskan kebijakan terkait keberagaman, harus dipandang sebagai salah satu isu strategis yang menjadi perhatian utama.

    “Pemerintah provinsi harus tegas dalam menghadapi potensi intoleransi dengan tetap berpegang pada aturan hukum,” tutur Dedi Mulyadi.

    Sebelumnya, Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni menuturkan pelaksanaan debat ini merupakan upaya untuk memberikan ruang kepada masing-masing paslon dalam memaparkan gagasan dan visi-misi mereka kepada masyarakat. Ia mengatakan Jabar sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, tercatat memiliki 35,9 juta pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024.

    Hal ini, menurut Ummi, menjadi tanggung jawab besar bagi KPU untuk memastikan pemilih mendapatkan informasi yang cukup dalam menentukan pilihan.

    “Kami juga mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dan mengajak pemilih di Jabar untuk hadir di TPS pada 27 November 2024,” ucap dia.

    Sumber : Antara

  • Saat Keempat Paslon Soal Budaya di Debat Publik Putaran Kedua Pilgub Jabar

    Saat Keempat Paslon Soal Budaya di Debat Publik Putaran Kedua Pilgub Jabar

    Paslon nomor urut tiga Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie menyoroti keunikan batik Mega Mendung sebagai salah satu identitas budaya masyarakat di Cirebon.

    Menurut mereka, pelestarian budaya lokal dapat memperkuat daya tarik bagi Provinsi Jawa Barat, baik di tingkat nasional maupun internasional.

    “Tentunkami juga sangat menghormati dan mencintai budaya di Kota Cirebon. Di mana Cirebon adalah kota batik, dengan daerah Trusmi yang terkenal dan batik Cirebon ini punya kekhasan yaitu motif Mega Mendung,” kata Ahmad Syaikhu.

    Terakhir, paslon nomor urut empat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan menjelaskan ada empat elemen yang memperkuat identitas budaya di Jabar yaitu bahasa, makanan, fesyen dan seni.

    Menurutnya, pemanfaatan teknologi digital di Jabar, untuk mendukung promosi dan pemasaran produk yang dihasilkan dari adanya budaya tradisional.

    “Keempat elemen ini harus mendapat ruang di era digital agar produk masyarakat tradisi dapat diakses lebih luas dan memberikan manfaat ekonomi,” ungkap Dedi Mulyadi.

    Keempat paslon sepakat bahwa pelestarian budaya dan pengembangan industri kreatif, dapat berjalan seiring untuk memperkuat identitas daerah sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat di Jabar.

  • Tanggapi Survei Litbang Kompas, Syaikhu Yakin Hasil Debat Naikan Keterpilihan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 November 2024

    Tanggapi Survei Litbang Kompas, Syaikhu Yakin Hasil Debat Naikan Keterpilihan Bandung 16 November 2024

    Tanggapi Survei Litbang Kompas, Syaikhu Yakin Hasil Debat Naikan Keterpilihan
    Tim Redaksi
    CIREBON, KOMPAS.com
    – Ahmad
    Syaikhu
    , Calon Gubernur
    Jawa Barat
    nomor urut tiga, memberikan tanggapan terkait
    survei Litbang Kompas
    yang menunjukkan bahwa pasangan nomor urut tiga hanya memperoleh 9 persen suara.
    Syaikhu percaya bahwa penampilan dan pemaparan yang dilakukan dalam debat pertama akan memberikan respons positif dari masyarakat.
    “Kita optimis menambah suara karena setelah debat pertama banyak elemen masyarakat mendukung terhadap pasangan ASIH. Mudah-mudahan debat yang kedua semakin banyak elemen dukungan ke kita,” ujar Syaikhu saat ditemui Kompas.com sebelum debat kedua di Cirebon, Sabtu (16/11/2024) malam.
    Syaikhu menilai hasil survei Litbang Kompas menjadi pemicu semangat bagi pasangan nomor urut tiga.
    Ia menyebutkan, masih banyak
    swing voter
    atau pemilih yang rasional, serta
    undicided voters
    atau pemilih yang belum menentukan pilihan.
    “Kedua bagian ini menjadi potensi untuk dapat menarik perhatian mereka agar memberikan kepercayaannya pada pasangan nomor urut tiga,” jelas Syaikhu.
    Lebih lanjut, Syaikhu meyakini pasangan nomor urut tiga memiliki peluang untuk meningkatkan tingkat keterpilihan menjelang pemungutan suara mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanggapi Survei Litbang Kompas, Syaikhu Yakin Hasil Debat Naikan Keterpilihan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 November 2024

    Debat Pilgub Jabar, Ahmad Syaikhu Soroti Dampak Perceraian pada Anak Bandung 16 November 2024

    Debat Pilgub Jabar, Ahmad Syaikhu Soroti Dampak Perceraian pada Anak
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Dalam
    debat publik
    kedua yang berlangsung di Hotel Patra, Kabupaten Cirebon, Sabtu (16/11/2024) malam, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 3,
    Ahmad Syaikhu
    dan Ilham Habibie, mengangkat isu
    perceraian
    dan dampaknya terhadap anak-anak.
    Ahmad Syaikhu menekankan bahwa masyarakat Jabar menginginkan kondisi yang gemah ripah, repeh, dan rapi, yang berarti makmur, sejahtera, dan tentram dalam kehidupan sosial.
    Ia menjelaskan bahwa prinsip “repeh” mencerminkan hidup dalam suasana rukun dan damai tanpa kegaduhan. 
    Namun, Syaikhu mempertanyakan bagaimana situasi ideal tersebut dapat terwujud jika ada sosok pemimpin yang menyarankan para pria menceraikan istrinya demi mendapatkan wanita lebih muda dan cantik.
    “Bagaimana mungkin repeh bisa tercipta kalau ada seorang pemimpin yang menyarankan suami-suami untuk menggugat cerai demi mendapatkan istri baru yang cantik?” tegasnya.
    Ia juga menyatakan, perceraian merupakan bencana sosial yang sulit untuk dimitigasi.
    Menurutnya, keputusan untuk menggugat cerai bukanlah hal sepele dan dapat berdampak besar pada
    masa depan anak
    -anak.
    “Anak-anak korban perceraian sangat rentan tumbuh dengan kondisi emosional yang baik.
    Perceraian
    orangtua menjadi momok yang menakutkan bagi mereka dan akan terus terkenang hingga dewasa,” jelas Syaikhu.
    Untuk mengatasi permasalahan ini, Syaikhu menekankan pentingnya dukungan dari ilmu pengetahuan, agama, dan budaya agar masyarakat Jabar dapat hidup dalam keadaan yang lebih baik di masa depan.
    “Anak-anak kehilangan rasa aman dan tumbuh dengan luka emosional yang berlanjut hingga dewasa. Kita perlu agama dan budaya untuk menyelamatkan bangsa ini. Tanpa ilmu, kita akan tersesat; tanpa agama, kita akan kehilangan arah; tanpa budaya, kita akan menjadi kasar,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanggapi Survei Litbang Kompas, Dedi Mulyadi Berterima Kasih pada Warga Jabar
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 November 2024

    Tanggapi Survei Litbang Kompas, Dedi Mulyadi Berterima Kasih pada Warga Jabar Bandung 16 November 2024

    Tanggapi Survei Litbang Kompas, Dedi Mulyadi Berterima Kasih pada Warga Jabar
    Tim Redaksi
    CIREBON, KOMPAS.com

    Dedi Mulyadi
    , calon gubernur
    Jawa Barat
    nomor urut 4, menyampaikan rasa terima kasih kepada warga Jawa Barat yang telah memberikan kepercayaan dengan memilih nomor urut empat dalam berbagai survei.
    Hal ini diungkapkan Dedi saat ditemui sebelum debat kedua di Cirebon, Sabtu (16/11/2024) malam.
    “Ini melahirkan
    kepercayaan publik
    dan memberikan peluang serta harapan untuk memimpin Jawa Barat,” kata Dedi.
    Ia menilai, kepercayaan yang tecermin dalam hasil survei adalah potensi harapan bagi pemimpin Jawa Barat yang akan datang.
    Dedi mengacu pada
    survei Litbang Kompas
    yang menempatkan pasangan nomor urut empat dengan nilai 65 persen.
    Menurutnya, angka tersebut mencerminkan kehidupan sosial yang telah dibangunnya sejak lama.
    “Saya telah lama membangun gerakan sosial dan hadir di tengah masyarakat. Kegiatan sosial ini memberikan manfaat kepada banyak warga, terutama mereka yang membutuhkan bantuan,” jelasnya.
    Meskipun hasil survei menunjukkan angka yang positif, Dedi mengaku tidak terlalu terikat dengan hasil tersebut. Ia berkomitmen terus memberikan manfaat kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial.
    Dedi berharap bahwa kepercayaan yang diberikan masyarakat saat ini dapat meningkat menjelang pemungutan suara mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Simak Visi Misi 4 Paslon di Pilgub Jabar 2024 dalam Debat Kedua

    Simak Visi Misi 4 Paslon di Pilgub Jabar 2024 dalam Debat Kedua

    Jakarta

    Debat kedua Pilgub Jawa Barat 2024 digelar di Hotel Patra, Cirebon. Keempat paslon menyampaikan visi misinya dalam memimpin Jabar nantinya.

    Dilansir detikJabar, Sabtu (16/11/2024), paslon nomor urut 1 Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina memaparkan visi dan misi untuk mewujudkan Jawa Barat yang inovatif dan aman. Pasangan ini memperkenalkan visi Jabar Bahagia yang di bidang kebudayaan berfokus pada penguatan karakter masyarakat Jawa Barat.

    Acep menyebutkan bahwa visi ini bertujuan membangun masyarakat yang berbudaya, berkarakter, dan mampu berkontribusi positif pada negara. Mereka berharap dari konsep ini bisa menciptakan Jawa Barat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, sebuah negeri yang baik dan damai.

    Lalu, paslon nomor urut 2 Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja memaparkan visi mereka untuk mewujudkan Jawa Barat yang lebih adil, makmur, dan lestari melalui konsep “Jabar untuk Semua.” Konsep ini menekankan pembangunan yang berpijak pada kekuatan setiap kabupaten dan kota di Jawa Barat, dengan tujuan menjadikan keberagaman budaya dan potensi daerah sebagai keunggulan komparatif yang mendukung daya saing provinsi.

    Pasangan ini percaya bahwa konektivitas antarkabupaten dan kota perlu ditingkatkan agar setiap daerah dapat saling mendukung dan memanfaatkan potensi masing-masing secara optimal. Dengan mengedepankan keadilan, keberagaman, dan prinsip keseimbangan dalam pembangunan, Jeje-Ronal berharap dapat mewujudkan Jawa Barat yang ‘Gemah Ripah Repeh Rapih’.

    Kemudian, paslon nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie mengawali dengan pemaparan Syaikhu soal angka perceraian di Jawa Barat dalam debat kedua Pilgub Jabar 2024. Ia mengungkapkan visinya untuk menjadikan Jawa Barat sebagai daerah yang “gemah ripah repeh rapih,” yaitu lingkungan yang damai, makmur, dan tertata dengan baik. Prinsip ‘repeh’ (rukun) menjadi kunci dalam membangun harmoni sosial di masyarakat.

    Terakhir, paslon nomor urut 4 Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memaparkan visi dan misinya dengan mengedepankan konsep “sosiologi kebudayaan Sunda” sebagai dasar pembangunan yang sejalan dengan identitas masyarakat Jawa Barat.

    Menurut Dedi, masyarakat Jawa Barat memiliki kekayaan budaya yang tercermin dalam pepatah Sunda seperti ciri sabumi cara sadesa, jawadah tutung biritna, sacarana sacarana, lain tepak sejen igel, yang menekankan keunikan dan kearifan lokal di setiap wilayah. Konsep ini, lanjut Dedi, menekankan persenyawaan masyarakat dengan elemen alam seperti tanah, air, matahari, dan udara, yang melahirkan empat aspek budaya: bahasa, makanan, pakaian, dan seni.

    (azh/azh)

  • Jeje Wiradinata Sukses Membangun Pangandaran Menjadi Destinasi Wisata Internasional

    Jeje Wiradinata Sukses Membangun Pangandaran Menjadi Destinasi Wisata Internasional

    CIREBON – Dalam debat publik kedua Pilgub Jawa Barat 2024 yang digelar di Ballroom Hotel Patra, Kota Cirebon, Sabtu (16/11), Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Ronal Surapradja, memberikan apresiasi tinggi kepada Jeje Wiradinata.

    Ronal menyebut Jeje sebagai sosok guru yang sukses membangun Kabupaten Pangandaran menjadi destinasi wisata kelas internasional.

    Menurut Ronal, kunci kesuksesan Jeje dalam membangun Pangandaran terletak pada fokus dan konsistensinya.

    “Pak Jeje adalah contoh pemimpin yang fokus. Beliau dua periode menjabat sebagai Bupati Pangandaran, dan tidak memiliki rumah dinas. Beliau lebih memilih mengedepankan pembangun sarana dan prasarana, terutama di sektor pariwisata,” ujar Ronal, Sabtu (16/11).

    Ronal menekankan, kepemimpinan Jeje menjadi inspirasi nyata bagaimana komitmen dan kerja keras dapat menghasilkan dampak besar bagi masyarakat.

    “Hasilnya bisa kita lihat sekarang. Pangandaran telah berkembang menjadi destinasi wisata internasional, dengan infrastruktur modern dan daya tarik alam yang luar biasa,” tambahnya.

    Pangandaran, yang dulunya hanya dikenal sebagai daerah wisata lokal, kini menjadi pusat perhatian wisatawan mancanegara.

    Keberhasilan ini tidak terlepas dari langkah-langkah strategis Jeje Wiradinata, seperti pengembangan fasilitas wisata, perbaikan aksesibilitas, dan promosi pariwisata yang masif.

    Salah satu penonton debat, Nur Aisyah (37), seorang pelaku pariwisata asal Cirebon, mengungkapkan rasa kagumnya.

    “Pak Jeje adalah bukti nyata pemimpin yang bekerja untuk rakyat. Apa yang ia lakukan di Pangandaran menunjukkan bahwa fokus dan keberanian mengambil keputusan itu penting,” katanya.

    Ronal optimis pendekatan Jeje Wiradinata dalam membangun Pangandaran bisa diterapkan di wilayah lain di Jawa Barat.

    “Kita perlu belajar dari pengalaman beliau, bagaimana memprioritaskan apa yang benar-benar dibutuhkan rakyat, membangun Jawa Barat dengan visi yang jelas, dan memanfaatkan potensi lokal untuk kemajuan bersama,” tutup Ronal. (*) 

  • Debat Pilgub Jabar, Ahmad Syaikhu: Wong Cirebon Sudah Saatnya Jadi Gubernur
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 November 2024

    Debat Pilgub Jabar, Ahmad Syaikhu: Wong Cirebon Sudah Saatnya Jadi Gubernur Bandung 16 November 2024

    Debat Pilgub Jabar, Ahmad Syaikhu: Wong Cirebon Sudah Saatnya Jadi Gubernur
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Calon Gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 3,
    Ahmad Syaikhu
    menegaskan, sudah saatnya orang
    Cirebon
    memimpin sebagai
    Gubernur Jabar
    selanjutnya.
    Pernyataan tersebut disampaikan saat ia memaparkan visi dan program kerjanya dalam debat publik kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar di Hotel Patra, Kabupaten Cirebon,  Sabtu (16/11/2024).
    “Saat ini sudah saatnya orang Cirebon harus menjadi
    gubernur Jabar
    periode selanjutnya,” ujar Syaikhu.
     
    Ia juga memperkenalkan dirinya sebagai warga Jabar yang berasal dari Ciledug, Kabupaten Cirebon, dengan menggunakan bahasa daerah setempat.
    “Saat ini sudah saatnya orang Cirebon harus menjadi gubernur Jabar periode selanjutnya,” tutur Syaikhu dalam debat tersebut.
    Ahmad Syaikhu, yang lahir di Ciledug, Kabupaten Cirebon, 23 Januari 1965, maju dalam Pilkada Jabar 2024 berpasangan dengan Ilham Habibie.
    Dikenal sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Syaikhu memiliki latar belakang pendidikan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan memulai kariernya sebagai auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada tahun 1986.
    Setelah mengabdi di BPKP selama 18 tahun, Syaikhu memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
    Ia terpilih sebagai wakil ketua DPRD Kota Bekasi periode 2004-2009 setelah dicalonkan oleh PKS.
    Pada Pemilu 2009, ia berhasil meraih kursi di DPRD Provinsi Jabar dan menjabat sebagai Sekretaris Komisi C.
    Sebelum masa baktinya di DPRD Jabar berakhir, Syaikhu diangkat sebagai Wakil Wali Kota Bekasi berpasangan dengan Rahmat Effendi.
    Pada Pilkada 2018, ia diusung PKS dan Partai Gerindra untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat bersama calon gubernurnya, Sudrajat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Debat Pilgub Jabar, Acep Adang Kenalkan Konsep "Go Green"
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 November 2024

    Debat Pilgub Jabar, Acep Adang Kenalkan Konsep "Go Green" Bandung 16 November 2024

    Debat Pilgub Jabar, Acep Adang Kenalkan Konsep “Go Green”
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 1,
    Acep Adang
    Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina, mempresentasikan visi serta program kerja mereka dalam debat publik kedua yang berlangsung di Hotel Patra, Cirebon, Sabtu (16/11/2024) malam.
    Debat ini mengangkat tema ”
    Budaya Inovatif
    Jawa Barat yang Gemah Ripah, Repeh, Rapih”.
    Acep Adang menyampaikan visi mereka untuk membangun masyarakat Jabar yang berbudaya dan berkarakter, dengan harapan dapat berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
    “Dengan demikian, masyarakat Jabar ke depannya menjadi tolak ukur dalam memajukan bangsa dan negara ini yang juga sejalan dengan ushul fikih. Yaitu memelihara nilai-nilai lama yang baik, dan membangun nilai-nilai baru yang lebih baik,” ungkap Acep Adang.
    Dalam kesempatan yang sama, Gitalis Dwi Natarina memperkenalkan konsep ”
    Jabar Go Green
    “, sebuah gerakan kolektif yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan di Jabar.
    Ia menjelaskan, gerakan ini akan dilaksanakan secara bersama-sama mulai dari tingkat desa hingga kota.
    “Jabar Go Green,” pungkas Gitalis.
    Debat publik ini menjadi ajang bagi pasangan Acep-Adang untuk menegaskan komitmen mereka terhadap isu lingkungan dan budaya, seiring dengan upaya mereka untuk meraih dukungan masyarakat Jabar dalam Pilgub mendatang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.