kab/kota: Cirebon

  • DBMPR Jabar Pastikan Tak Bangun Ulang Jembatan Sumber Cirebon

    DBMPR Jabar Pastikan Tak Bangun Ulang Jembatan Sumber Cirebon

    JABAR EKSPRES – Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan, belum ada rencana pembangunan ulang untuk Jembatan Cipager Kabupaten Cirebon. Perbaikan jembatan yang dikenal dengan Jembatan Sumber itu cukup dengan penanganan darurat.

    Bambang menuturkan, penyebab utama rusaknya jembatan itu sudah jelas. “Karena tergerus debit air yang cukup deras beberapa waktu lalu,” jelasnya.

    Setalah kejadian itu, pihaknya juga bergerak cepat. Mulai dari menganalisis tingkat keparahan kerusakan hingga mengambil solusi perbaikan.

    BACA JUGA: Cairkan Saldo E-Wallet Hingga Rp230.000-an Lewat Aplikasi Penghasil Uang Termudah 2025

    “Untuk penanganan juga sudah dikerjakan,” jelasnya.

    Penanganan itu di antaranya adalah dengan memasang bronjong di sepanjang abutment jembatan. Fungsinya untuk memperkuat dan menstabilkan struktur fondasi di jembatan itu.

    Dinas juga bakal memasang batu di area yang rusak. Termasuk mengecor ulang fondasi dari jembatan itu.

    Bambang menegaskan, penanganan daruat itu dinilai sudah cukup. Artinya tidak sampai jembatan itu dibongkar dan dibangun ulang.

    BACA JUGA: Tren Kasus DBD Meningkat di Awal Tahun 2025, Dinkes KBB Minta Masyarakat Waspada

    “Belum ada (bongkar dan bangun ulang.red), cukup dengan diperkuat saja,” tegasnya.

    Bambang juga menuturkan, kerusakan itu juga hanya terjadi pada jembatan samping atau yang diperuntukkan roda dua. Sementara jembatan utama masih kokoh. “Jembatan utamanya aman,” tuturnya.

    Dalam penanganan sementara, dinas juga telah berkolaborasi dengan stakeholder lain. Yakni dalam upaya rekayasa lalu lintas. Untuk sementara kendaraan berat dialihkan untuk tidak melewati jembatan itu.(son)

  • Terapkan Rekayasa Pola Perjalanan Kereta Imbas Banjir di Grobogan Jawa Tengah, Dirut KAI Minta Maaf – Halaman all

    Terapkan Rekayasa Pola Perjalanan Kereta Imbas Banjir di Grobogan Jawa Tengah, Dirut KAI Minta Maaf – Halaman all

     TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) menerapkan rekayasa pola perjalanan memutar, imbas banjir di jalur kereta api pada Km 32+5/7 antara Stasiun Karangjati dan Stasiun Gubug di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada Sabtu (25/1) Kemarin.

    Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, KAI berkomitmen untuk segera memulihkan jalur tersebut dengan dukungan dari tim tanggap darurat.

    Ia menambahkan keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap operasional KAI. Oleh karena itu, KAI terpaksa menutup jalur yang terdampak hingga kondisi sepenuhnya aman untuk dilalui. 

    “Untuk percepatan penanganan, kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian PUPR, DJKA, dan pemerintah daerah. Sebagai langkah sementara, KAI memberlakukan pola operasi memutar dan rekayasa pola perjalanan kereta api untuk meminimalkan dampak kepada pelanggan,” kata Didiek dalam keterangannya, Minggu (26/1/2025).

    Selain itu, Didiek juga menyatakan permintaan maaf atas keterlambatan akibat gangguan perjalanan kereta. Meski begitu dia juga menyampaikan apresiasi kepada pelanggan atas pengertian dan kesabaran yang diberikan selama masa pemulihan ini.

    “Atas nama jajaran manajemen KAI, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami memahami dampak yang dirasakan oleh para pelanggan baik dalam hal perjalanan yang tertunda maupun rencana yang terganggu. Hal ini menjadi perhatian serius bagi kami,” ujar Didiek.

    Daftar KA yang mengalami pola operasi perjalanan memutar melewati rute Surabaya Gubeng – Solo Jebres – Brumbung Keberangkatan Mulai Tanggal 26 Januari 2025:

    1. KA Argo Bromo Anggrek (KA 1) lintas Surabaya Pasar Turi – Gambir

    2. KA Argo Bromo Anggrek (KA 2) lintas Gambir – Surabaya Pasar Turi

    3. KA Sembrani (KA 61) lintas Surabaya Pasarturi – Gambir

    4. KA Sembrani (KA 62A) lintas Gambir – Surabaya Pasar Turi

    5. KA Sembrani (KA 63) lintas Surabaya Pasar Turi – Gambir

    6. KA Sembrani (KA 64) lintas Gambir – Surabaya Pasar Turi

    7. KA Pandalungan (KA 77F) lintas Surabaya Pasarturi – Gambir

    8. KA Pandalungan (KA 78F) lintas Gambir – Surabaya Pasar Turi

    9. KA Jayabaya (KA 107) lintas Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen

    10. KA Jayabaya (KA 108) lintas Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi

    11. KA Gumarang (KA 129A) lintas Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen

    12. KA Gumarang (KA 130A) lintas Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi

    13. KA Blambangan Ekspres (KA 186B) lintas Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi

    14. KA Blambangan Ekspres (KA 185B) lintas Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen

    15. KA Kertajaya (KA 219A) lintas Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen

    16. KA Kertajaya (KA 220A) lintas Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi

    17. KA Airlangga (KA 235) lintas Surabaya Pasarturi – Pasar Senen

    18. KA Airlangga (KA 236B) lintas Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi

    KA yang mengalami pola operasi perjalanan memutar melewati rute Surabaya Gubeng – Yogyakarta – Purwokerto – Cirebon Keberangkatan Mulai Tanggal 26 Januari 2025:

    1. KA Argo Bromo Anggrek (KA 3) lintas Surabaya Pasar Turi – Gambir

    2. KA Argo Bromo Anggrek (KA 4) lintas Gambir – Surabaya Pasar Turi

    Adapun daftar KA yang mengalami Batal beroperasi perjalanannya Mulai 26 Januari 2025 yaitu:

    1. KA Blora Jaya (KA 227) lintas Cepu – Semarang Poncol

    2. KA Blora Jaya (KA 228) lintas Semarang Poncol – Cepu

    3. KA Sembrani Tambahan (KA 7009A) lintas Surabaya Pasarturi – Gambir

    4. KA Sembrani Tambahan (KA 7010A) lintas Gambir – Surabaya Pasarturi (mulai tanggal 27 Januari 2025)

    5. KA Kedung Sepur (KA 546) lintas Semarang Poncol – Ngrombo

    6. KA Kedung Sepur (KA 545) lintas Ngrombo – Semarang Poncol

    7. KA Kedung Sepur (KA 548A) lintas Semarang Poncol – Ngrombo

    8. KA Kedung Sepur (KA 547) lintas Ngrombo – Semarang Poncol

    9. KA Tegal Bahari (KA 169) lintas Tegal – Pasarsenen

    10. KA Tegal Bahari (KA 170) lintas Pasarsenen – Tegal

     

  • Wacana MLB NU Terus Menggelinding, Sejumlah Pengurus Gelar Konsolidasi di Kediri

    Wacana MLB NU Terus Menggelinding, Sejumlah Pengurus Gelar Konsolidasi di Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wacana Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) untuk pergantian Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terus menggelinding. Sejumlah pengurus struktural NU Jawa Timur hari ini mengadakan pertemuan di Kediri dengan agenda pembahasan rencana MLB NU yang dikemas dalam Diskusi Publik bertajuk “Mencari Sosok Rois Am & Ketum PBNU yang Teduh, Kapabel dan Berintegritas”.

    Ketua Panitia Mohammad Maftuh menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pra MLB NU di Surabaya. Ia menegaskan bahwa pertemuan-pertemuan serupa akan terus dilakukan hingga pelaksanaan MLB NU.

    “Diskusi publik ini mengangkat tema bagaimana seorang PBNU dan Rois Am yang berintegritas. Kita ingin PBNU yang adem ayem. Kita masih melakukan beberapa koordinasi. Kita mulai dari Jawa Timur, insya Allah setelah ini ada konsolidasi korwil Jawa Tengah, Jawa Barat dan juga luar Jawa,” paparnya di Hotel Grand Surya Kediri.

    Mohammad Maftuh juga mengungkapkan bahwa agenda MLB NU direncanakan berlangsung pada bulan Syawal mendatang. Beberapa daerah bahkan telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah, seperti Semarang di Jawa Tengah dan Cirebon di Jawa Barat.

    “Rencana kita ini insya Allah di bulan Syawal. Tentunya MLB ini menunggu restu dari kiai-kiai sepuh. Kita tunggu, kita akan sowan lagi, kalau sudah ada restu, akan kita laksanakan. Ada beberapa daerah sudah siap tempat dan akomodasi juga,” tegasnya.

    Sejumlah pengurus struktural NU Jawa Timur hari ini mengadakan pertemuan di Kediri

    Melalui diskusi publik tersebut, Mohammad Maftuh menyebutkan bahwa pihaknya akan menampung aspirasi dari PCNU dan PWNU di masing-masing korwil mengenai sosok yang dianggap pantas menjadi Ketua Umum PBNU. Di Jawa Timur sendiri, sudah ada tiga nama yang dianggap memenuhi kriteria.

    “Di Jatim saya sebutkan inisialnya ya. Ada GK, ada KMA dan KRA,” sebut Mohammad Maftuh. Nama-nama tersebut, katanya, juga hadir dalam pertemuan hari ini di Kediri.

    Menurut Mohammad Maftuh, wacana MLB NU muncul karena adanya pelanggaran kode etik dan hukum asasi yang dilakukan oleh KH Yahya Cholil Staquf selama masa kepemimpinannya.

    Di tempat yang sama, Prof. H. M. Nasir, yang pernah menjabat sebagai Menristekdikti 2014-2019 sekaligus Ketua LPTNU PBNU 2015-2021, menegaskan bahwa setiap organisasi harus berjalan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

    “Dalam hal ini, NU diatur AD/RT. Maka, kalau AD/RT tidak dipatuhi, yang muncul adalah konflik. Maka organisasi tidak bisa berjalan dengan baik, akhirnya berjalan sesuai like dis like,” tegas Prof. M. Nasir.

    Selain Diskusi Publik, agenda pertemuan itu juga diisi dengan Bahtsul Masail. Adapun hal yang dibahas adalah Hukum Menggunakan Zakat, Infaq, Sodaqoh untuk Program Makan Bergizi Gratis dengan narasumber KH Rosikh dan KH. Dimyati Muhammad. [nm/kun]

  • Rombongan N-Max Tabrak Pejalan Kaki di Sumedang, 1 Tewas
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        25 Januari 2025

    Rombongan N-Max Tabrak Pejalan Kaki di Sumedang, 1 Tewas Bandung 25 Januari 2025

    Rombongan N-Max Tabrak Pejalan Kaki di Sumedang, 1 Tewas
    Tim Redaksi
    SUMEDANG, KOMPAS.com –
    Satu di antara rombongan Yamaha N-Max menabrak pejalan kaki yang tengah menyeberang di Jalan Raya Cirebon-Bandung.
    Insiden ini tepatnya terjadi di depan BRI Unit Paseh, Dusun Paseh Kidul, Desa Paseh Kidul, Kecamatan Paseh, Kabupaten
    Sumedang
    , Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025) sekitar pukul 09.15 WIB.
    Korban tewas dalam perawatan di rumah sakit.
    Diketahui, pejalan kaki tersebut Wulan Diana Rahayu (45) ibu rumah tangga, warga Dusun Cileuksa, Desa Legok Kaler, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang.
    Saat di lokasi, korban mengalami luka-luka pasca-tertabrak sepeda motor Yamaha N-Max dengan nomor polisi E 6146 JN.
    Korban, akhirnya dilarikan menuju RSUD Umar Wirahadikusumah. Akan tetapi, dalam perawatan, korban menghembuskan napas terakhirnya, pada Sabtu sore.
    Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya membenarkan kejadian ini.
    Awang menuturkan, salah satu sepeda motor Yamaha N-Max yang menabrak korban yaitu Mas’an Fauzi (43) warga Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
    “Dari keterangan saksi, sepeda motor yang dikendarai Mas’an Fauzi melaju dari arah Cirebon menuju Bandung,” ujar Awang kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Sabtu petang.
    Awang menuturkan, setibanya di lokasi kejadian, pengendara Yamaha N-Max tersebut diduga menabrak korban yang sedang menyeberang dari sisi kiri ke kanan jalan.
    “Diduga pengendara N-Nax menabrak korban hingga keduanya terjatuh dan motornya dalam keadaan rusak parah,” tutur Awang.
    Kedua korban mengalami sejumlah luka pada bagian tubuhnya, kemudian dilarikan menuju RSUD Umar Wirahadikusumah.
    Namun, korban Wulan Dian Rahayu, meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Umar Wirahadikusumah.
    “Kedua korban dibawa ke RSUD dan motor yang terlibat kecelakaan telah diamankan unit Gakkum Satlantas Polres Sumedang,” kata Awang. 
    Kasus ini kini ditangani Polres Sumedang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mencermati TNI Manunggal Rakyat dalam Program “Food Estate”

    Mencermati TNI Manunggal Rakyat dalam Program “Food Estate”

    Jakarta (ANTARA) – Belakangan ini, keterlibatan TNI dalam program Food Estate menjadi sorotan publik. Sejumlah pihak mempertanyakan bahkan mengkritik peran militer dalam proyek besar yang digadang-gadang mampu memperkuat ketahanan pangan nasional itu.

    Tuduhan tentang potensi pelanggaran hak asasi manusia dan kekhawatiran akan militerisasi sektor pangan mengemuka, menciptakan polemik yang seolah-olah membayangi substansi utama program tersebut.

    Namun, melihat peran TNI dari kacamata yang sempit dan tendensius tentu merupakan sebuah kesalahan.

    TNI bukanlah institusi yang berdiri di luar kepentingan rakyat. Sejarah mencatat bahwa sejak kelahirannya, TNI merupakan bagian dari rakyat dan tumbuh bersama rakyat.

    Doktrin kemanunggalan TNI dengan rakyat juga bukan sekadar jargon kosong, melainkan sebuah realitas yang telah teruji dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

    Dalam konteks Food Estate, keterlibatan TNI bukanlah bentuk penyimpangan dari tugas utamanya sebagai penjaga kedaulatan negara.

    Justru sebaliknya, TNI memahami bahwa kedaulatan pangan adalah elemen fundamental dalam menjaga stabilitas nasional.

    Sebuah negara yang tidak memiliki ketahanan pangan yang kuat akan mudah terombang-ambing oleh tekanan global, baik dalam bentuk krisis ekonomi, fluktuasi harga komoditas, maupun ketergantungan terhadap impor pangan.

    Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sektor pangan. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan permukiman, serta perubahan iklim yang mengancam produktivitas pertanian, semuanya berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional.

    Tanpa intervensi strategis dan komitmen besar dari berbagai pihak, Indonesia berisiko kehilangan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

    Food Estate hadir sebagai solusi jangka panjang untuk menjawab tantangan ini. Program ini bertujuan meningkatkan produksi pangan nasional, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta mengoptimalkan lahan-lahan potensial di berbagai wilayah Indonesia.

    Selain itu, Food Estate juga berupaya membangun infrastruktur pertanian yang lebih modern dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui efisiensi produksi serta peningkatan harga jual komoditas pangan.

    Peran TNI

    Sebagai institusi yang memiliki sumber daya manusia dengan disiplin tinggi, jaringan luas hingga ke pelosok negeri, serta pengalaman dalam mengelola proyek berskala besar, TNI berkontribusi dalam memastikan keberhasilan program Food Estate.

    Keterlibatan mereka tidak hanya sebatas pada aspek keamanan, tetapi juga dalam membantu pembangunan infrastruktur, memberikan pendampingan kepada petani, serta memastikan program ini dapat berjalan secara efektif dan tepat sasaran.

    Bukan kali ini saja TNI terlibat dalam program pembangunan nasional. Sejak lama, TNI telah berkontribusi dalam berbagai sektor seperti pembangunan jalan di daerah terpencil, pendampingan pertanian melalui Babinsa, hingga program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang membantu percepatan pembangunan di wilayah-wilayah tertinggal.

    Justru, keberadaan TNI dalam program-program semacam ini menunjukkan bahwa mereka bukan hanya pasukan bersenjata, tetapi juga kekuatan pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat.

    Bagi petani dan masyarakat di daerah yang menjadi sasaran program Food Estate, keterlibatan TNI justru memberikan rasa aman dan kepastian.

    Kehadiran mereka membantu mempercepat proses pengelolaan lahan, memastikan distribusi sarana produksi berjalan lancar, serta mencegah kemungkinan penyalahgunaan wewenang oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan pribadi dari proyek ini.

    Namun, tentu saja keterlibatan TNI dalam Food Estate harus tetap berada dalam koridor yang jelas.

    Transparansi dalam pelaksanaan program menjadi kunci agar tidak muncul kesalahpahaman dan kecurigaan yang berlebihan.

    Pemerintah perlu menjelaskan secara gamblang mengenai peran dan batasan TNI dalam proyek ini, sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang keliru di masyarakat.

    Lebih jauh, penting untuk menyoroti bahwa Food Estate bukan hanya tentang peningkatan produksi pangan dalam skala besar, tetapi juga mengenai keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan petani.

    Program ini tidak boleh hanya berfokus pada aspek kuantitatif semata, tetapi juga harus memperhatikan dampak lingkungan serta memastikan bahwa petani mendapatkan manfaat yang nyata.

    Pengelolaan yang berbasis agroekologi, diversifikasi tanaman, serta pemanfaatan teknologi pertanian yang ramah lingkungan harus menjadi bagian dari skema besar Food Estate.

    Ke depan, tantangan terbesar dari program ini bukan hanya soal produksi, tetapi juga distribusi dan tata kelola yang efektif.

    Indonesia kerap menghadapi ironi surplus produksi di satu daerah, tetapi mengalami kelangkaan di daerah lainnya.

    Oleh karena itu, Food Estate harus didukung oleh sistem logistik pangan yang efisien, termasuk pembangunan cold storage, jalur distribusi yang terintegrasi, serta pemberdayaan koperasi petani agar mereka memiliki daya tawar yang lebih kuat dalam rantai pasok pangan nasional.

    Pada akhirnya, jika dikelola dengan baik dan melibatkan semua pemangku kepentingan secara sinergis, Food Estate berpotensi menjadi game-changer dalam sektor pangan Indonesia.

    Dalam konteks ini, TNI bukanlah ancaman bagi keberlanjutan pertanian, tetapi justru mitra strategis dalam memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang nyata bagi rakyat.

    Masyarakat perlu melihat keterlibatan TNI dalam Food Estate dari perspektif yang lebih luas. Ini bukan tentang militerisasi sektor pangan, tetapi tentang sinergi antara berbagai elemen bangsa dalam menjaga kedaulatan negara, termasuk dalam aspek ketahanan pangan.

    Kemanunggalan TNI dengan rakyat bukanlah mitos, melainkan sebuah fakta yang telah terbukti sepanjang sejarah Indonesia.

    Maka, mari semua berhenti berpolemik dan mulai bergerak bersama untuk memastikan bahwa Food Estate benar-benar menjadi solusi bagi masa depan pangan Indonesia.

    *) Penulis adalah Ketua Forum Bersama Bhinneka Tunggal Ika dan Dosen UCIC Cirebon.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemkab Cirebon andalkan wisata pesisir guna dongkrak kunjungan turis

    Pemkab Cirebon andalkan wisata pesisir guna dongkrak kunjungan turis

    Keberadaan wisata ini merupakan bentuk nyata dalam pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal. Kami mengapresiasi hadirnya Wisata Dewi Bahari ini karena dapat menjadi sumber pendapatan desa, masyarakat dan mendatangkan wisatawan domestik

    Cirebon (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memprioritaskan pengembangan destinasi wisata di kawasan pesisir sebagai salah satu daya tarik pariwisata andalan pada 2025, untuk mendongkrak kunjungan turis yang sejak beberapa tahun terakhir belum tembus angka 1 juta wisatawan.

    Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Kabupaten Cirebon Sudiharjo di Cirebon, Sabtu, mengatakan, saat ini ada beberapa objek wisata pada kawasan pesisir yang sudah dipercantik dari sisi fasilitas maupun penyediaan wahana.

    Ia menyebutkan contoh destinasi di pesisir itu adalah Wisata Dewi Bahari dan Hutan Mangrove di Kecamatan Mundu, Cirebon, yang direvitalisasi untuk memberikan kenyamanan bagi turis saat menyambangi objek wisata tersebut.

    “Keberadaan wisata ini merupakan bentuk nyata dalam pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal. Kami mengapresiasi hadirnya Wisata Dewi Bahari ini karena dapat menjadi sumber pendapatan desa, masyarakat dan mendatangkan wisatawan domestik,” katanya.

    Dia menuturkan bahwa pemerintah telah berupaya memperbaiki akses menuju hutan mangrove di destinasi tersebut. Jalur sepanjang 500 meter dari muara Mundu ke kawasan itu telah dibangun sebagian, dan segera tersambung sepenuhnya.

    Menurut dia, destinasi tersebut dikelola langsung oleh pemerintah desa setempat, sehingga memungkinkan pelibatan masyarakat untuk bekerja di sektor pariwisata pesisir.

    Sudiharjo menyampaikan pemerintah desa memiliki peran mengelola sumber daya yang ada, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pada sektor pariwisata.

    Dia juga mengatakan Kecamatan Mundu memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pesisir, karena letaknya berada di garis pantai Kabupaten Cirebon.

    “Oleh karena itu, Pemkab Cirebon sudah berupaya membantu pengembangan destinasi ini. Panorama di sini sudah bagus, kalau fasilitasnya bagus, wisatawan pasti betah,” katanya.

    Dia menambahkan selain fokus pada pengembangan wisata, pemerintah desa juga berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan.

    “Melalui program pengelolaan sampah TPS 3R yang bekerja sama dengan instansi swasta, kawasan wisata ini diupayakan agar tetap bersih dan ramah lingkungan,” katanya.

    Sementara itu Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya mengemukakan saat ini daerahnya telah membentuk 24 desa wisata baru sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan turis domestik.

    Ia menilai pengembangan desa wisata bisa memunculkan berbagai produk lokal seperti makanan khas dan kerajinan tangan, yang dapat menarik minat wisatawan.

    “Sebelumnya kami telah membentuk 36 desa wisata. Sekarang totalnya sudah 60 desa wisata,” ucap dia.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Disambut Gembira, Dua Patung Dewa Vihara Welas Asih Cirebon Kembali

    Disambut Gembira, Dua Patung Dewa Vihara Welas Asih Cirebon Kembali

    Liputan6.com, Cirebon Sejumlah warga Tionghoa Cirebon menyambut gembira atas kedatangan dua patung dewa di Vihara Dewi Welas Asih yang sempat 10 hari hilang dicuri. Kedatangan dua patung dewa tersebut disambut dengan ritual dan doa bersama.

    Pengurus Vihara Dewi Welas Asih Cirebon menerima patung tersebut yang diserahkan dari pihak kepolisian. Kemudian patung tersebut dibawah oleh perwakilan pengurus sembari disambut tabuhan musik riang gembira dari umat yang beribadah di vihara tersebut.

    “Kami senang dan menyambut gembira atas kembalinya patung dewa kami. Karena kami khawatir dan merasa kehilangan ada yang tidak lengkap dalam setiap proses beribadah terutama menjelang Imlek di Cirebon,” ujar Sekretaris Vihara Dewi Welas Asih Cirebon Richard Darma Pekasa, Jumat (24/1/2025).

    Ia mengapresiasi kerja keras Polres Cirebon Kota karena dalam waktu 10 hari dua rupang yang hilang kembali ketemu. Ini, kata dia, merupakan hadiah Imlek yang akan dikenang sepanjang masa.

    Ia mengatakan, kembalinya patung tersebut bertepatan dengan agenda pencucian rupang menjelang Tahun Baru Imlek di Cirebon. Ia menjelaskan, sesuai dengan tradisi patung disambut dengan Gendang, Loncend antik hingga patung tersebut kembali ditaruh di Altar.

    “Kami pikir lebih baik melalui jalan kekeluargaan apapabila kooperatif kami dalami dulu motifnya jika bukan kriminal maka bisa ditempuh jalur kekeluargaan,” ujarnya.

    Richard mengatakan, dari kejadian tersebut, pengurus akan memasang kaca di setiap altar yang terdapat patung untuk mengantisipasi adanya upaya pencurian lagi. Sebab, ia mengatakan, patung tersebut sangat penting bagi umat Tionghoa karena berusia 400 tahun seiring dengan berdirinya vihara.

  • Peta jalan menuju kemandirian energi

    Peta jalan menuju kemandirian energi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa Indonesia harus segera mencapai kemandirian energi. Dalam lima tahun ke depan, pemerintah menargetkan perluasan jaringan elektrifikasi di seluruh Indonesia, termasuk untuk 1,3 juta rumah tangga yang belum mendapatkan akses listrik.

    Presiden Prabowo berpandangan, energi sangat penting untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia, serta mentransformasikan bangsa ini menjadi negara modern dan negara maju.

    Untuk itu Presiden Prabowo memasang target ambisius agar Indonesia segera mencapai kemandirian energi melalui peta jalan yang terukur.

    Komitmen Presiden Prabowo menuju kemandirian energi, disampaikan saat peresmian Proyek Strategis Kelistrikan pada 18 provinsi, yang diselenggarakan di Sumedang, Jawa Barat, baru-baru ini.

    Proyek itu terdiri dari 26 proyek pembangkit listrik senilai Rp 72 triliun, 11 proyek gardu induk berkapasitas 1.740 megavolt ampere (MVA), dan transmisi listrik sepanjang 739 kilometer sirkuit (kms).

    Dalam kesempatan yang sama, presiden kembali menegaskan komitmen pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) atau energi hijau.

    Optimisme presiden itu berdasarkan kenyataan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang cukup besar serta kemampuan untuk melakukan transformasi energi.

    Komitmen Presiden Prabowo berbasis data di lapangan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam untuk pembangkit listrik, yaitu tenaga Matahari, air, dan angin.

    Meskipun demikian, yang menjadi masalah adalah jaringan yang tersedia selama ini belum didisain untuk menjemput tempat-tempat di mana ada pembangkit listrik EBT.

    Sebagaimana dikatakan Menteri ESDM Bahlil Lahaladia, Kementerian ESDM berencana mempercepat pembangunan jaringan, kurang lebih sepanjang 8.000 kilometer.

    Pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan adalah bagian dari upaya mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Sesuai arahan Presiden Prabowo, dengan ketersediaan listrik yang andal, bersih, dan terjangkau, akan berdampak positif bagi pertumbuhan industri, dan pada gilirannya investasi akan mengalir ke Indonesia.

    Untuk itu bangsa ini harus melakukan transformasi ke arah hilirisasi atau ke arah industrialisasi secara besar-besaran.

    Pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan secara masif adalah kunci kesiapan pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Guna mencapai target 8 persen, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) telah menyiapkan rancangan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, salah satunya membangun transmisi untuk menyalurkan listrik dari pembangkit-pembangkit EBT ke pusat-pusat demand.

    Kebutuhan gas

    Selain soal listrik, Menteri ESDM juga menyinggung kebutuhan gas untuk menutupi kebutuhan 71 persen EBT. Indonesia membutuhkan sekitar 1.471 billion british thermal unit per day (BBTUD) sampai 2030.

    Kebutuhan itu juga diproyeksikan akan naik pada tahun 2034, mencapai 2.659 BBTUD. Bagi Kementerian ESDM, menyangkut dengan gas, Indonesia agar tidak mengalami defisit dengan konsumsi domestik, maka dalam perencanaan tahun depan, seluruh konsesi gas yang ada di Indonesia harus lebih diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya energi dan bahan baku hilirisasi.

    Komitmen Presiden Prabowo sesuai dengan bunyi Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 bahwa kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

    Kekayaan alam dimaksud tentunya termasuk potensi energi terbarukan dan sumber daya mineral (utamanya gas alam).

    Dalam konstitusi jelas diatur bagaimana negara memiliki kedaulatan penuh untuk mengatur dan memanfaatkan sumber daya mineral, tanpa ada intervensi dari negara lain maupun organisasi internasional.

    Melimpahnya kekayaan alam yang ada di Indonesia, nyatanya cadangan energi di Indonesia belum akan mampu mencukupi seluruh kebutuhan di masa mendatang.

    Indonesia harus segera mengantisipasi cadangan energi, terutama pengganti minyak bumi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, transisi energi harus segera digencarkan, selain energi Matahari dan air, penting memanfaatkan potensi gas alam yang dimiliki oleh Indonesia, yaitu liquid natural gas (LNG) atau gas alam cair.

    LNG memiliki banyak manfaat, di antaranya lebih ramah lingkungan, efisiensi dan efektivitasnya lebih tinggi, dan lebih rendah emisi.

    Penggunaan LNG sudah banyak digunakan di negara-negara lain, tetapi di Indonesia masih perlu dimaksimalkan.

    Problematika terjadi disebabkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam memanfaatkan LNG. Permasalahan yang terjadi, antara lain belum meratanya distribusi energi dan teknologi yang memadai.

    Solusi dari permasalahan tersebut adalah memaksimalkan fungsi dari infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri, tidak semua wilayah Indonesia dapat terhubung melalui pipa, sehingga peran teknologi kelautan sangat dibutuhkan.

    Kolaborasi dan inovasi harus dilahirkan agar biaya pengeluaran dapat ditekan dan distribusi dapat lebih merata.

    Terlepas dari banyaknya tantangan yang harus dihadapi Indonesia, bahwa pembaharuan bagi dunia energi di negeri ini merupakan sebuah keniscayaan.

    Energi tidak hanya dinilai dari efisiensinya saja. Namun, esensi paling penting adalah menemukan energi dengan biaya yang murah, tetapi tetap ramah lingkungan.

    Transisi energi

    Dalam proses transisi energi, pemerintah akan melaksanakan beberapa program strategis, antara lain memperluas penggunaan gas sebagai bahan bakar dan bahan baku untuk industri dengan mengembangkan infrastruktur transmisi dan distribusi gas yang terintegrasi.

    Selain itu, konversi bahan bakar disel menjadi gas di pembangkit listrik dan mengembangkan fasilitas infrastruktur dan pengembangan jaringan pipa gas untuk rumah tangga (jargas) dan usaha kecil.

    Secara umum masyarakat telah memiliki animo tinggi untuk beralih ke energi bersih, untuk segera meninggalkan energi fosil, seperti BBM dan PLTU.

    Publik juga sudah mengenal ragam sumber energi terbarukan, terutama air (melalui PLTA), panel surya (PLTA), dan pemanfaatan bioenergi.

    Dukungan masyarakat ini merupakan kabar baik, mengingat Indonesia sudah berkomitmen menurunkan emisi karbon 29 persen pada 2030, dan target emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060.

    Sebagaimana pernah disampaikan Presiden Prabowo bahwa sekarang ini Indonesia telah menjadi salah satu di dunia, sebagai negara yang termasuk paling maju di bidang transformasi energi menjadi energi terbarukan yang mengurangi emisi karbon.

    Pemerintah pun optimistis Indonesia dalam lima tahun ke depan mampu untuk swasembada energi dan tidak lagi mengimpor BBM. Karena itu, dalam waktu yang tidak lama, Indonesia tidak akan impor BBM lagi dari luar negeri. Presiden punya keyakinan, dalam lima tahun Indonesia tidak akan impor BBM lagi.

    Optimalisasi pemanfaatan energi bersih bisa dibaca sebagai kontribusi besar Indonesia dalam penyelamatan Bumi dari pemanasan global, yang dampaknya sudah terasa akhir-akhir ini. Dan lagi keberhasilan program transisi energi juga akan menghemat pengeluaran masyarakat.

    Salah satunya bisa dilihat dalam penggunaan kendaraan listrik, baik sepeda motor maupun mobil listrik, bisa menghemat pengeluaran hingga jutaan rupiah dalam lima tahun, dibandingkan kendaraan yang berbahan bakar minyak.

    Penghematan itu, terutama sepeda motor listrik, selain harga terjangkau, biaya operasionalnya juga rendah.

    Selain itu, partisipasi perusahaan atau sektor swasta dalam menggunakan energi bersih juga terus meningkat.

    Sejumlah perusahaan dengan jenama besar sudah sepenuhnya menggunakan energi hijau, dalam proses produksi di Indonesia.

    Pelanggan bisnis dan industri di Indonesia telah membeli daya listrik dari energi terbarukan hingga mencapai 1 terrawatt jam.

    Ketertarikan masyarakat dan korporasi beralih ke energi bersih merupakan sentimen positif dan perlu direspons dengan baik, dan strategi yang tepat oleh pemerintah.

    Energi turut menentukan geopolitik dunia. Penggunaan pembangkit energi hijau yang terus meningkat memunculkan kekuatan baru dalam geopolitik energi.

    Setelah kesadaran untuk mengurangi pemanasan global dengan menekan emisi karbon meluas, penggunaan energi terbarukan meningkat.

    Banyak negara, termasuk Indonesia, telah menambah kapasitas pembangkit energi terbarukan. Pembangkit berbasis bahan bakar fosil (seperti PLTU), untuk sementara tetap dipakai, namun kontribusinya berusaha dikurangi.

    Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo turut masuk dalam skenario global transisi energi skala besar.

    *) Dr Taufan Hunneman adalah Dosen UCIC, Cirebon

    Copyright © ANTARA 2025

  • Lengah Dikit, Dealer Ford di Indonesia Tiba-tiba Sebanyak Ini

    Lengah Dikit, Dealer Ford di Indonesia Tiba-tiba Sebanyak Ini

    Jakarta

    Perusahaan roda empat asal Amerika Serikat (AS), Ford serius mengembalikan kepercayaan konsumen Indonesia yang sempat hilang. Hal tersebut mereka buktikan melalui penambahan jumlah dealer di penjuru Tanah Air.

    Sebagai pengingat, Ford sempat meninggalkan Indonesia pada 2016 silam. Namun, enam tahun setelahnya, mereka comeback dengan menunjuk RMA Group sebagai agen pemegang merek.

    Menariknya, hanya dalam waktu dua tahun lebih, RMA Group dan Ford sudah mendirikan puluhan dealer di Indonesia. Bahkan, angkanya mengalami peningkatan drastis selama setahun terakhir.

    “Ford dan RMA Indonesia terus berkomitmen untuk senantiasa memberikan pelayanan purna jual terbaik melalui kehadiran 32 dealer resmi yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Toto Suharto selaku Country Manager RMA Group di Cilandak, Jakarta Selatan.

    Ford Ranger XL. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Disitat melalui laman resminya, dealer Ford kebanyakan memang masih terpusat di Pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya. Namun, secara umum, titiknya sudah mencakup seluruh pulau hingga Papua.

    Meski jaringannya sudah banyak, namun RMA Group dan Ford belum membangun pabrik perakitan di Indonesia. Kendaraan-kendaraan yang mereka jual masih berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari Thailand.

    “RMA Indonesia dan Ford berkomitmen untuk terus bertumbuh sesuai dengan perkembangan industri otomotif dan kami akan selalu mencari solusi terhadap apapun yang menjadi opportunity kami di Indonesia,” demikian respons Toto saat ditanya soal pembangunan pabrik di Indonesia.

    Toto belum bisa mengungkap kapan Ford mendirikan pabrik mobil di Indonesia. Dia masih menutup informasi tersebut rapat-rapat.

    “Untuk saat ini, (rencana pembangunan pabrik Ford di Indonesia) belum bisa disampaikan,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Satu Keluarga Dokter Kompak Curi Patung Usia Ratusan Tahun di Wihara Cirebon, Motifnya Bukan Ekonomi – Halaman all

    Satu Keluarga Dokter Kompak Curi Patung Usia Ratusan Tahun di Wihara Cirebon, Motifnya Bukan Ekonomi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIREBON – Polres Cirebon Kota berhasil mengungkap pelaku di balik hilangnya dua rupang (patung) pengawal Dewa Panglima Perang “Kwan Sing Tee Koen” di Wihara Dewi Welas Asih, Jalan Kantor, Kota Cirebon, Jawa Barat.

    Dari penyelidikan polisi, terkuak pelaku pencurian patung berusia 250 tahun itu berjumlah tiga orang dari satu keluarga.

    Ketiganya yakni M (83), E (33), dan A (45).

    Ketiga orang tersebut merupakan satu keluarga.

    Seorang pelaku berprofesi sebagai dokter.

    Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, kasus ini terungkap setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berhasil mengidetifikasi dua pelaku yang terekam kamera CCTV di lokasi.

    Petugas menyelidiki kasus ini hingga akhirnya mendapatkan informasi bahwa para pencuri berasal dari daerah luar Kota Cirebon.

    Mereka memutuskan untuk mengembalikan barang tersebut, dan kasus pencurian ini diselesaikan secara kekeluargaan.

    Penyerahan dilakukan Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, didampingi Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Dandim, serta pengurus wihara, pada Jumat (24/1/2025) pagi.

    “Pagi ini kita melakukan penyerahan barang bukti hasil pencurian terhadap patung rupang atau dewa yang menjadi sarana ibadah saudara kita yang beragama Buddha dan Konghucu,” ujar Eko saat diwawancarai selepas mengembalikan rupang tersebut.

    Kapolres menjelaskan, kedua patung yang memiliki nilai sejarah tinggi itu dicuri pada Minggu (12/1/2025) malam.

    Modus pencurian dua rupang oleh tiga orang pelaku ini bukanlah karena faktor ekonomi, karena satu dari tiga pelaku berprofesi sebagai dokter.

    Pencurian ini murni berlatar belakang keyakinan untuk mendapatkan keberkahan dari rupang tersebut.

    “Modus atau motivasi ketiga pelaku ini bukan untuk menjual rupang, tetapi karena keyakinan untuk mendapatkan keberkahan,” kata Eko.

    Eko menyebut, dua buah rupang ini diletakkan di altar sembahyang di rumah mereka. Ini dilakukan untuk memudahkan mereka beribadah dan mendapatkan keberkahan dari dua rupang tersebut.

    Eko menerangkan bahwa kedua rupang yang dicuri ini tidak memiliki nilai rupiah.

    Namun, keduanya sangat bersejarah dan sangat berharga bagi umat Buddha.

    “Motivasi atau modus para pelaku sebenarnya bukan untuk menjual, tetapi karena keyakinan mereka ingin mendapatkan keberkahan.”

    “Setelah dicuri, rupang ini justru diletakkan di altar sembahyang mereka untuk beribadah,” ucapnya.

    Patung Berusia Ratusan Tahun

    Sebelumnya, admin Vihara Welas Asih, Yeni Andriani menceritakan kronologi kejadian yang terekam CCTV.

    Dua wanita masuk ke area altar pada Minggu sekitar pukul 19.30 WIB, menunggu hingga umat selesai sembahyang, lalu mengambil dua patung rupang pengawal, Guan Ping dan Jhou Chang.

    “Kami sangat berharap pelaku segera mengetuk hatinya dan mengembalikan rupang itu.”

    “Kedua patung ini memiliki nilai sejarah luar biasa, sudah ada di vihara ini sejak 200 hingga 400 tahun yang lalu,” kata Yeni, sebelum barang bukti dikembalikan.

    Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk menjaga tempat ibadah sebagai warisan budaya dan tempat suci umat beragama.

    (TribunCirebon.com/Kompas.com)