kab/kota: Ciracas

  • Antisipasi Food Waste Program MBG, Berantas Masalah Sampah

    Antisipasi Food Waste Program MBG, Berantas Masalah Sampah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pukul enam pagi di Ciracas, Jakarta Timur, udara masih lembap saat wajan-wajan besar sudah lama memanas. Di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ciracas Rambutan 03, belasan petugas menyiapkan kebutuhan porsi nasi, sayur, dan lauk bergizi bagi penerima manfaat, yakni anak sekolah.

    Dari panci raksasa, aroma tumisan wortel dan tempe hingga katsu dori menyeruak ke seluruh ruangan. Kepala SPPG Ciracas Rambutan 03 Muhammad Abdu giat memeriksa timbangan dan daftar pengiriman. Memastikan anak-anak harus makan dengan menu yang dihidangkan dalam keadaan hangat.

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menjadi denyut baru kehidupan sekolah. Setiap pagi, lebih dari 35 juta anak di seluruh Indonesia hingga akhir September 2025 menikmati makan bergizi tanpa biaya.

    Di dapur seluas kurang dari seratus meter persegi di kawasan Ciracas, Jakarta Timur itu Muhammad Abdu pun mengamini bahwa dirinya menyimpan perhatian besar terhadap satu hal yang kerap luput dari sorotan sampah makanan atau food waste.

    Apalagi, sebelum memimpin dapur Ciracas Rambutan 03, Abdu sempat bertugas di SPPG Pulo Gadung 02, wilayah yang menurutnya sudah cukup maju dalam mengelola limbah organik. Di sana, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat menggandeng SPPG untuk mengalirkan sisa makanan ke proyek budidaya maggot, larva lalat tentara hitam (black soldier fly) yang mampu mengurai sampah organik menjadi pakan ternak bernilai tinggi.

    “Di Pulo Gadung, semua sisa makanan langsung kami serahkan ke DLH. Saya sudah lihat sendiri prosesnya, dan Alhamdulillah, maggot bisa mencakup seluruh sampah harian dapur kami,” kenangnya saat ditemui Bisnis di dapur produksinya, Selasa (7/10/2025).

    Namun di tempat barunya di Ciracas, sistem serupa belum terbentuk. Tak ada kerja sama dengan DLH maupun Kelompok Lingkungan Hidup (KLH) setempat untuk pengelolaan maggot.

    Kendati demikian, Abdu tidak kehabisan cara. Di sekitar dapurnya terdapat waduk kecil yang menjadi tempat warga memelihara angsa, bebek, dan entok. Dari situ, muncul simbiosis sederhana antara dapur MBG dan warga sekitar.

    “Sekitar 50 persen food waste di dapur kami dimanfaatkan warga untuk pakan ternak di waduk belakang. Jadi tidak semuanya terbuang,” kata Abdu.

    Setiap hari, dapur ini menghasilkan sekitar lima kantong plastik sampah makanan. Sekitar tiga di antaranya langsung dibawa warga untuk pakan ternak, sementara sampah non edible dipilah dan sebagian dimanfaatkan untuk kerajinan berbahan bekas seperti kardus.

    Upaya menekan sisa makanan juga dilakukan dari hulu, lewat perencanaan menu yang adaptif. Bagi Abdu, membuat makanan bergizi saja tidak cukup—makanan itu juga harus disukai anak-anak. Karena itu, evaluasi rutin dilakukan setiap hari melalui observasi sederhana dari tim pembersihan wadah makan (ompreng).

    “Tim ompreng melihat lauk mana yang banyak sisa, sayur apa yang kurang diminati. Dari situ kami evaluasi. Kalau ternyata sisa makanan meningkat, artinya menunya tidak diterima,” jelasnya.

    Sisa makanan yang terbuang yang dikumpulkan dari tray Program Makan Bergizi Gratis/Akbar Evandio

    Salah satu contohnya adalah saat mereka mencoba menyajikan sayur oyong. Meskipun kaya serat dan gizi, sayur ini ternyata kurang populer di kalangan siswa.

    Sebaliknya, menu seperti sayur sop atau ayam bakar bumbu tanpa bakar—varian yang menghindari zat karsinogen dari arang—justru mendapat sambutan hangat. Menu-menu yang dinilai acceptable akan masuk ke database menu baku mingguan, sementara yang kurang diterima akan direvisi atau di-trial ulang.

    Dalam rantai penyediaan bahan baku, Abdu mengaku belum bisa mengandalkan petani lokal mengingat Jakarta bukan kawasan produksi pangan. Namun dia tetap mengupayakan agar perekonomian sekitar ikut bergerak lewat kemitraan dengan UMKM dan pedagang di Pasar Induk Kramat Jati.

    “Kami ambil sebagian dari UMKM sekitar, sisanya dari pasar induk. Misalnya dari 200 kilogram beras, ada sebagian dari UMKM, sisanya dari pasar,” tuturnya.

    Untuk menjaga kualitas, bahan makanan segar dikirim malam hari dan langsung diolah keesokan paginya. Tidak ada stok bahan yang disimpan berhari-hari.

    “Sayur, buah, semua langsung diproses habis. Datang jam delapan malam, lalu besok langsung dimasak. Tidak pernah dipakai lagi untuk hari lain,” kata Abdu.

  • Pemprov DKI dorong kolaborasi pengelola RPTRA se-Jakarta

    Pemprov DKI dorong kolaborasi pengelola RPTRA se-Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendorong kolaborasi antarpengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) se-DKI Jakarta agar dapat terus menyusun dan melaksanakan program-program berbasis komunitas yang mendukung keberlanjutan fungsi ruang publik ramah anak dan masyarakat.

    Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta, Iin Mutmainnah mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan kolaborasi ini yakni melalui kegiatan “Gelar Produk&Kreativitas Pengelola RPTRA” yang diadakan di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa.

    “Bentuk kegiatan merupakan wadah apresiasi kinerja para pengurus RPTRA tingkat kelurahan serta binaan pengelola RPTRA di wilayah masing-masing yang telah mengikuti lomba pada ‘Gebyar RPTRA’ tingkat provinsi yang telah dilaksanakan pada 2-3 Oktober 2025,” kata dia.

    Kegiatan “Gelar Produk&Kreativitas Pengelola RPTRA” juga diramaikan penampilan kreasi pengelola RPTRA serta produk para binaan RPTRA, Jakpreneur DPPAPP.

    Tercatat sebanyak 1.500 orang dari lima wilayah Kota Jakarta dan satu kabupaten administrasi Kepulauan Seribu mengikuti kegiatan tersebut.

    Mereka terdiri dari perangkat daerah, para pengelola RPTRA se-Provinsi DKI Jakarta, peserta lomba “Gebyar RPTRA” tingkat provinsi DKI Jakarta serta para binaan Jakpreneur.

    Iin berharap kegiatan tersebut dapat menciptakan ruang pertemuan informal namun bermakna antarpengelola RPTRA guna membangun hubungan kerja yang lebih baik, mempererat komunikasi serta membuka peluang kolaborasi lintas wilayah dalam pengembangan program-program kegiatan di RPTRA.

    Selain itu, terjalinnya hubungan yang lebih erat dan harmonis antar pengelola RPTRA, tumbuh ide-ide kolaboratif untuk pelaksanaan program yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Harapan lainnya, yakni terbangunnya semangat kebersamaan dan saling mendukung dalam pengelolaan RPTRA ke depan, meningkatnya kapasitas pengelola RPTRA dalam menjalankan tugas dan fungsi secara optimal berlandaskan pada semangat kolaborasi.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perbaikan turap Kali Cipinang Jaktim ditargetkan selesai akhir Oktober

    Perbaikan turap Kali Cipinang Jaktim ditargetkan selesai akhir Oktober

    Jakarta (ANTARA) – Perbaikan turap Kali Cipinang di Jalan Puskesmas, RT 09/01, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, ditargetkan selesai pada akhir Oktober 2025.

    “Pekerjaan perbaikan turap Kali Cipinang telah dimulai sejak 25 Agustus 2025 dan ditargetkan rampung pada 23 Oktober mendatang,” kata Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Puryanto di Jakarta Timur, Kamis.

    Perbaikan turap dilakukan sepanjang 34,5 meter dengan tinggi delapan meter. Saat ini, progres perbaikan telah mencapai sekitar 75 persen.

    “Penanganan turap longsor dilakukan oleh pihak ketiga melalui e-katalog dengan nilai anggaran sekitar Rp674,4 juta,” ujar Puryanto.

    Puryanto menjelaskan, turap di lokasi tersebut mengalami longsor bertahap sejak dua tahun lalu. Kondisi terparah terjadi pada 15 September lalu yang menyebabkan badan jalan ikut tergerus.

    Kondisi turap banyak yang longsor karena termakan usia dan sering terkikis akibat debit air tinggi. “Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan semakin membahayakan karena di lokasi juga terdapat jalan umum dan rumah warga,” katanya.

    Puryanto menyebutkan, kendala di lapangan, yakni adanya akses jalan warga yang posisinya tepat di atas lokasi turap.

    “Aktivitas warga yang melintas, baik pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor kerap menghambat proses pekerjaan di lapangan,” katanya.

    Tak hanya turap Kali Cipinang, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur juga melakukan perbaikan turap Kali Baru di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo.

    Turap Kali Baru yang longsor di dua lokasi berbeda ditargetkan rampung pada November mendatang.

    Perbaikan turap Kali Baru segmen Jalan Gongseng ini sepanjang 21 meter dengan tinggi 7,5 meter dan pondasi turap 2,5 meter. Saat ini, pekerjaan sudah mencapai 45 persen.

    Pengerjaan dimulai sejak 19 Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada 17 Oktober mendatang.

    Lalu, turap di seberang Mal Cijantung, Jalan Raya Bogor, dilakukan perbaikan sepanjang 62 meter dengan tinggi empat meter dan pondasi setinggi dua meter.

    Pengerjaan di lokasi ini dimulai 19 Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada November mendatang. Saat ini sudah mencapai 70 persen.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim gelar sosialisasi pertanian perkotaan di Ciracas

    Pemkot Jaktim gelar sosialisasi pertanian perkotaan di Ciracas

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) melalui Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) menggelar sosialisasi mengenai pertanian perkotaan (urban farming) di Kecamatan Ciracas.

    “Kegiatan ini sangat bagus untuk mendorong program ketahanan pangan dan urban farming agar semakin maju, profesional, dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Timur Hendra Junianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Dia menyebutkan sosialisasi tersebut digelar di Kecamatan Ciracas karena sebagian besar warga di wilayah itu aktif dalam kegiatan urban farming.

    “Materi yang kami berikan berkaitan dengan budi daya pertanian dan perikanan di lahan sempit,” ucap Hendra.

    Melalui sosialisasi itu, Pemkot Jaktim berupaya membentuk warga Kecamatan Ciracas agar menjadi pionir, atau tulang punggung pengembangan urban farming di wilayah setempat.

    “Selain untuk menambah wawasan, kegiatan ini juga menjadi ajang pemantauan sejauh mana kiprah mereka dalam mengembangkan urban farming,” ujar Hendra.

    Sosialisasi yang dilakukan di Ciracas pada Selasa (7/10) itu merupakan kegiatan ke-9 dari target 10 kecamatan. Rencananya, sosialisasi terakhir akan dilaksanakan di Kecamatan Cipayung pada 21 Oktober 2025.

    Hendra pun berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengenai urban farming.

    Selain itu, pertanian perkotaan tersebut juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah pusat dalam penguatan ketahanan pangan nasional.

    Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Ciracas Mujiono mengatakan kegiatan sosialisasi dan evaluasi kelautan, pertanian, dan ketahanan pangan itu diikuti sebanyak 80 peserta.

    Menurut dia, sosialisasi itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya petugas PPSU, kader PKK, serta pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

    “Pasalnya, mereka setiap hari berkecimpung dalam kegiatan urban farming di wilayah masing-masing,” tutur Mujiono.

    Lebih lanjut, dia mengharapkan agar kelompok tani dan para penggiat urban farming di RPTRA, lahan kosong, permukiman warga, atas atap (rooftop), maupun perkantoran semakin memahami pentingnya pengembangan urban farming di lingkungan masing-masing.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kecelakaan Motor Vs Truk di Ciracas, Pemotor Terluka

    Kecelakaan Motor Vs Truk di Ciracas, Pemotor Terluka

    Jakarta

    Kecelakaan melibatkan kendaraan truk dan motor di depan GOR Ciracas Jakarta Timur pagi ini. Pemotor dikabarkan terluka dalam kejadian itu.

    “Kecelakaan sekitar pukul 04.30 WIB pengendara sepeda motor dengan Truck di depan Gor Ciracas Jaktim,” kata TMC Polda Metro Jaya, melalui akun X nya, Rabu (8/10/2025) pada pukul 06.37 WIB.

    Saat ini kecelakaan tersebut telah ditangani Unit Laka Lantas Polres Jaktim. Sementara itu pengendara motor yang terluka telah dievakuasi.

    “Pengendara sepeda motor mengalami luka-luka dan sudah dilarikan ke Rs Pasar Rebo Jaktim,” katanya.

    Berdasarkan foto yang diunggah TMC Polda Metro salah satu kendaraan yang terlibat kecelakaan merupakan truk boks, bagian belakang truk tersebut tampak adanya sedikit kerusakan.

    (yld/zap)

  • Ruko “laundry” di Ciracas Jaktim terbakar akibat tabung gas bocor

    Ruko “laundry” di Ciracas Jaktim terbakar akibat tabung gas bocor

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur (Jaktim) menyebutkan kebakaran ruko penyedia jasa cuci atau laundry di Ciracas, Jakarta Timur, disebabkan tabung gas dari setrika pengering yang bocor.

    “Kebakaran kios laundry dengan luas area terbakar kurang lebih 15 meter persegi milik Ibu Ida (45) akibat gas bocor dari setrika pengering,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Informasi kebakaran tersebut disampaikan oleh salah satu warga sekitar yang datang langsung ke posko Dinas Gulkarmat Jakarta pada pukul 09.40 WIB.

    Kemudian, petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal sekitar pukul 09.49 WIB.

    Warga sempat panik saat api terus berkobar, namun petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur segera berupaya memadamkan api.

    Petugas juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi guna mencegah warga mendekat ke area bekas kebakaran tersebut.

    “Ketika karyawan laundry sedang menggosok pakaian, tiba-tiba terdengar suara gas bocor dari setrika pengering. Dan terjadilah penyalaan api,” jelas Abdul.

    Kerugian akibat kebakaran yang melanda bangunan di Jalan Pengantin Ali, RT 09/RW 06, Ciracas, tersebut sebesar Rp150 juta. Namun, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.

    “Api berhasil dilokalisir sekitar pukul 09.52 WIB, status pendinginan pukul 09.55 WIB. Dan pemadaman dinyatakan selesai pukul 10.02 WIB,” ucap Abdul.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puluhan personel padamkan kebakaran kios “laundry” di Ciracas Jaktim

    Puluhan personel padamkan kebakaran kios “laundry” di Ciracas Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 20 personel Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur (Jaktim) dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang melanda kios penyedia jasa cuci atau laundry di Ciracas, Jakarta Timur.

    “Sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran dan 20 personel Gulkarmat Jakarta Timur kami kerahkan untuk memadamkan api,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Dia menyebutkan informasi kebakaran tersebut disampaikan oleh salah satu warga sekitar yang datang langsung ke posko Dinas Gulkarmat Jakarta pada pukul 09.40 WIB.

    Kemudian, pihak Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara bersama dengan satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami terima kabar pukul 09.40 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 09.48 WIB. Kami mulai operasi 09.49 WIB,” ucap Abdul.

    Kendati demikian, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran yang melanda bangunan di Jalan Pengantin Ali, RT 09/RW 06, Ciracas, tersebut.

    Warga sempat panik saat api terus berkobar, namun petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur segera berupaya memadamkan api.

    Petugas juga melakukan pengamanan di sekitar lokasi guna mencegah warga mendekat ke area bekas kebakaran tersebut.

    “Api berhasil dilokalisir sekitar pukul 09.52 WIB, status pendinginan pukul 09.55 WIB, dan pemadaman dinyatakan selesai pukul 10.02 WIB,” terang Ali.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Satgas SDA Ciracas normalisasi saluran air cegah genangan saat hujan

    Satgas SDA Ciracas normalisasi saluran air cegah genangan saat hujan

    Jakarta (ANTARA) – Satuan tugas (Satgas) Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan Ciracas melakukan normalisasi saluran air untuk mencegah genangan saat hujan.

    “Satuan Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Kecamatan Ciracas melakukan kegiatan normalisasi saluran air di Jalan Dukuh Kelapa Dua Wetan (KDW),” kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) SDA Kecamatan Ciracas Yulia Indah di Jakarta Timur, Selasa.

    Normalisasi tersebut menindaklanjuti permintaan masyarakat di sekitar Komplek Hankam, Jalan Dukuh, RT 06 RW 03, Kelurahan Kelapa Dua Wetan (KDW), Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

    Sebanyak delapan satuan petugas (satgas) Suku Dinas SDA Kecamatan Ciracas dikerahkan dalam normalisasi tersebut.

    “Normalisasi saluran air ini dalam rangka adanya aduan warga masyarakat terkait saluran air yang tidak bisa lagi menampung debit air di saat hujan, sehingga dilakukan perbaikan, diperbesar dan dipasang U-ditch,” jelas Yulia.

    Saluran air beton berbentuk huruf “U” atau U-ditch itu berfungsi sebagai sistem drainase, irigasi, dan saluran air limbah untuk mengalirkan air secara efisien di berbagai lingkungan, seperti perkotaan, pedesaan, jalan, dan kawasan industri.

    Dengan begitu, maka saluran dapat menampung lebih banyak air dengan tekanan tinggi dan langsung disalurkan ke saluran utama atau kali.

    “Karena sudah memasuki musim penghujan, kami terus melakukan perbaikan saluran air warga untuk dilakukan normalisasi dalam rangka mencegah terjadinya genangan air di wilayah Kecamatan Ciracas,” ucap Yulia.

    Kegiatan normalisasi itu sudah dilakukan sejak 11 September dan diharapkan rampung pada 23 Oktober atau selama 30 hari kerja.

    Dia pun berharap normalisasi saluran tersebut selesai tepat waktu sehingga siap menghadapi hujan.

    “Karena cuaca buruk bisa memperlambat pengerjaan normalisasi, tapi akan kami maksimalkan selesai cepat dari apa yang sudah ditargetkan, sehingga warga masyarakat bisa merasakan dampak positifnya setelah selesai dinormalisasi,” ujar Yulia.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Duren Sawit dan KBT berpotensi jadi lahan pertanian perkotaan

    Duren Sawit dan KBT berpotensi jadi lahan pertanian perkotaan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menyebutkan, wilayah Duren Sawit dan Kanal Banjir Timur (KBT) berpotensi besar menjadi kawasan pertanian perkotaan (urban farming).

    “Kalau di Jakarta Timur itu bagus sebenarnya, terutama di Duren Sawit. Tahun mendatang kita persiapkan untuk kategori pemanfaatan lahan tidur. Di KBT juga potensinya baik, tinggal kita monitor,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Taufik menyebut, pihaknya terus mendorong pengembangan pertanian perkotaan sebagai upaya pemanfaatan lahan terbatas di ibu kota.

    Salah satu tantangan yang masih perlu diperkuat adalah pemanfaatan lahan tidur. Meski pengembangannya baru berjalan, sejumlah penggiat di Jakarta Timur dinilai menjanjikan.

    “Lahan tidur sebenarnya kita bagus ya kemarin kalau saya lihat. Cuman memang belum terlalu lama, tapi penggiatnya sudah menjanjikan. Ke depannya kita akan terus monitor apa yang membuat kelompok di sana belum mendapat kesempatan meraih posisi,” ujarnya.

    Selain lahan tidur, hampir seluruh Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta Timur juga telah memanfaatkan lahan untuk urban farming.

    “Untuk yang di RPTRA, Alhamdulillah seluruh RPTRA di Jakarta Timur sudah memanfaatkan lahannya dengan kegiatan urban farming,” ucap Taufik.

    Pemanfaatan serupa mulai berkembang di perkantoran pemerintahan seperti kantor wali kota, kecamatan, hingga kelurahan. Diharapkan, sektor perkantoran swasta juga mulai memanfaatkan lahan-lahan mereka.

    Untuk kategori pekarangan atau gang hijau, Pemkot Jakarta Timur bersama perangkat kecamatan dan kelurahan terus membina masyarakat. Keterlibatan PKK, karang taruna, dan pemuda menjadi bagian penting dalam menggerakkan warga agar aktif mengolah lahan sekitar.

    “Kami bersama-sama dengan penggiat urban farming terus mengimbau, memanfaatkan lahan-lahan yang ada di sekitar,” kata Taufik.

    Konsep urban farming di Jakarta Timur juga dikembangkan secara kreatif, seperti di Kecamatan Ciracas yang memanfaatkan atap gedung (rooftop) lantai tiga.

    Lokasi tersebut ditanami berbagai komoditas mulai dari cabai, anggur, hingga melon, sekaligus menjadi ruang berkumpul antar unit kerja perangkat daerah (UKPD) dan memenuhi kebutuhan pangan aparatur sipil negara (ASN).

    “Dengan lahan yang sempit, mereka bisa memanfaatkan rooftop secara maksimal. Mudah-mudahan kawasan lain di Jakarta Timur bisa meniru. Ini efektif dalam pengelolaan aset dan bangunan yang ada,” ujarnya.

    Adapun urban farming sendiri merupakan bagian dari desain besar pertanian perkotaan 2018–2030 dengan lima kategori lokasi pengembangan, yakni perkantoran, sekolah, RPTRA, lahan kosong atau tidur, dan pekarangan.

    Jakarta Timur menargetkan dapat memperluas pemanfaatan lahan di seluruh sektor untuk memperkuat ketahanan pangan perkotaan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kalah Sengketa, Disdikbud Kota Serang Pindah ke Gedung SMPN 28 Ciracas

    Kalah Sengketa, Disdikbud Kota Serang Pindah ke Gedung SMPN 28 Ciracas

    Jakarta

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Serang kalah dalam sengketa aset di pengadilan. Disdikbud pun harus pindah dari gedung yang saat ini ditempati ke gedung SMPN 28 Ciracas.

    Diketahui, Disdikbud menempati gedung di Jalan Ki Ajurum, Cipocok Jaya. Namun, terjadi sengketa yang dilayangkan oleh Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Jawa Barat. Setelah melewati sidang di Pengadilan Negeri hingga putusan Mahkamah Agung, ditetapkan bahwa gedung tersebut milik Puskud.

    Sebagai solusi, Pemerintah Kota Serang memutuskan memindahkan kantor Disdikbud ke SMP Negeri 28 Ciracas, Kota Serang. Lokasi tersebut sudah melalui survei dan dinilai memungkinkan.

    “Di SMPN 28 tersedia dua bangunan yang bisa dimanfaatkan. Konstruksi utamanya masih kokoh, hanya perlu perbaikan agar layak dijadikan kantor,” kata Kepala Disdikbud Kota Serang Ahmad Nuri kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).

    Bangunan yang akan dipakai Disdikbud akan direhabilitasi dengan anggaran Rp 1,5 miliar dan masuk APBD 2026. Pengerjaan proyek tidak bersifat pembangunan baru, melainkan rehabilitasi hingga perbaikan.

    “Targetnya, setelah proses rehabilitasi selesai, kantor baru bisa difungsikan pada tahun 2026,” tambahnya.

    Terpisah, Kabid Aset BPKAD Kota Serang, Tini Suhartini, menjelaskan SMPN 28 Ciracas memiliki lahan seluas 1,9 hektare. Jadi, masih cukup menampung fungsi tambahan sebagai kantor dinas. Pemanfaatan bangunan eks-SD itu dinilai tidak akan mengganggu proses belajar siswa SMP.

    “Gedung yang akan dipakai Disdikbud berbeda dengan gedung utama SMP, sehingga kegiatan belajar tetap berjalan normal,” ungkapnya.

    Selama masa transisi, Disdikbud masih menempati kantor lama sambil menunggu proses renovasi selesai. Pemerintah Kota Serang tengah berupaya meminta perpanjangan waktu kepada pihak berwenang agar kantor lama bisa digunakan hingga pertengahan 2026.

    (aik/whn)