kab/kota: Ciracas

  • Dokter Anak Protes Kolegium Diambil Alih, Menkes: Orang Lama Kehilangan “Power”

    Dokter Anak Protes Kolegium Diambil Alih, Menkes: Orang Lama Kehilangan “Power”

    Dokter Anak Protes Kolegium Diambil Alih, Menkes: Orang Lama Kehilangan “Power”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai, dokter yang mempersoalkan pengambilalihan kolegium oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah dokter-dokter yang merasa kehilangan kekuasaan.
    Hal ini disampaikan Budi merespons sikap sejumlah
    dokter anak
    yang menentang pengambilalihan kolegium menjadi di bawah Kemenkes.
    “Nah, memang yang lama-lama, mungkin dulu kehilangan kekuasaan karena kolegium kan punya
    regulatory power
    ya,” ujar Budi di Kantor Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2025).
    Budi menuturkan, dahulu pemilihan ketua kolegium hanya ditentukan oleh suara dari sekelompok elite senior dalam organisasi profesi.
    “Yang mengeluh adalah orang-orang yang lama, yang dulu memiliki
    power
    untuk menentukan, sekarang pemilihnya dilakukan oleh seluruh termasuk yang muda,” kata dia.
    Namun, sejak kolegium di bawah naungan Kemenkes, semua dokter memiliki kesempatan untuk memilih.
    “Jadi yang tadinya hanya ditentukan oleh 10 orang, sekarang ditentukan oleh 2.000 orang. Nah, 10 orang ini yang marah,” kata dia.
    Menkes justru heran, mereka yang menentang kolegium malah tidak memberikan tanggapan ketika ditemukan adanya kasus
    bullying
    hingga pemerkosaan di ruang lingkup kesehatan.
    “Seperti
    bullying
    kan, banyak sekali kejadian, mereka enggak berani mereka ngomong sampai ada yang meninggal, sampai ada yang diperkosa,” ucap dia.
    Persoalan kolegium ini muncul ke permukaan setelah sejumlah dokter anak dimutasi oleh Kemenkes.
    Ketua Umum Ikatan
    Dokter Anak
    Indonesia  (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menyebut mutasi tersebut adalah bentuk hukuman karena IDAI menolak pengambilalihan kolegium oleh Kemenkes.
    “Jadi menurut saya ini sebuah pola menghukum sikap IDAI yang konsisten menolak kolegium yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan,” kata Piprim di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).
     
    Sementara itu, Staf Khusus Menteri Bidang Dukungan Strategis Organisasi Kementerian Kesehatan Rendi Witular menuturkan, dahulunya kolegium memang dipegang oleh organisasi profesi yang dikuasai elite-elite tertentu.
    Namun UU Kesehatan mengatur bahwa kolegium dipegang oleh Kemenkes karena mengatur standar pelayanan yang menyangkut hajat hidup masyarakat.
    “Sebelumnya itu di bawah organisasi profesi, orangnya itu-itu saja dikuasai elite-elite tertentu. Karena (kolegium) menentukan kurikulum, standar pelayanan, segala macam, ya kan harusnya kewenangannya pemerintah untuk mengatur,” kata Rendi kepada
    Kompas.com
    , Rabu (7/5/2025).
    “Enggak bisa kita serahkan standar untuk hajat hidup orang-orang yang begini kepada organisasi profesi,” sambungnya.
    Sebagai informasi, kolegium dalam konteks UU Kesehatan mengatur tentang standar pelayanan, kurikulum, dan hal-hal lain terkait cabang ilmu kesehatan.
    Kolegium juga menetapkan standar pemenuhan satuan kredit profesi untuk tenaga medis dan kesehatan, seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Kesehatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sudah 2 Ribu Warga RI Disuntik Vaksin TBC ‘Bill Gates’, Menkes Ungkap Kondisinya

    Sudah 2 Ribu Warga RI Disuntik Vaksin TBC ‘Bill Gates’, Menkes Ungkap Kondisinya

    Jakarta

    Vaksin TBC baru besutan Bill Gates diuji coba di Indonesia, Zambia, Kenya, hingga Malawi. Total ada 2.095 peserta uji klinis tiga vaksin TBC di Indonesia, terbanyak dari Jawa Barat.

    Uji klinis ini melibatkan para peneliti di Universitas Padjajaran juga Universitas Indonesia. Targetnya diharapkan rampung dan bisa digunakan sebelum 2029.

    “Dan ini sudah disuntikkan sejak November 2024,” tegas Menkes Budi pasca ditemui di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2025).

    “Kalau (efek samping) Itu langsung dilakukan pada saat itu juga dan sampai sekarang, tidak ada sama sekali yang masuk bahwa mereka ada bermasalah, karena itu tadi, pertanyaan seperti ini itu banyak dilakukan di clinical trial level 1 yang 3 tahun, 4 tahun yang lalu sudah dilakukan,” lanjut Menkes.

    Mungkinkah Efikasinya 100 Persen?

    Membutuhkan waktu hitungan tahun untuk memastikan apakah vaksin TBC baru M72 berhasil menekan kemungkinan jatuh sakit hingga bergejala parah pada semua kelompok. Termasuk angka efikasi atau kemanjuran vaksin dari berapa lama perlindungan bertahan pasca disuntikkan.

    Meski begitu, Menkes tidak bisa mengklaim efikasi mencapai 100 persen, berkaca pada banyak vaksin yang sudah lebih dulu diproduksi.

    Bila berhasil, kemungkinan besar Indonesia menjadi negara terdepan yang ikut memproduksi vaksin bekerja sama dengan Bio Farma. Menkes juga membantah adanya narasi pabrik vaksin TBC baru diproduksi di Singapura.

    “Salah besar, nggak ada itu pabrik vaksin di Singapura, Hoax. Pabrik vaksinnya ini masih dibikin di Amerika,” lanjutnya.

    “Intinya sekarang dengan kita clinical trial, kita akan minta Bio Farma mendampingi supaya bikinnya jangan tempat lain, bikinnya di Indonesia,” pungkas dia.

    (naf/up)

  • Dituduh Cabuli Anak Tetangga, Pria di Ciracas Tantang Orang Tua Lapor Polisi, Warga Kesal

    Dituduh Cabuli Anak Tetangga, Pria di Ciracas Tantang Orang Tua Lapor Polisi, Warga Kesal

    JAKARTA – Seorang pria paruh baya diamuk warga atas dugaan melakukan aksi pencabulan terhadap bocah berusia 7 tahun, tetangganya sendiri di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa dini hari, 6 Mei 2025.

    Menurut P, ibunda korban, perbuatan bejat pelaku diketahui ketika putrinya pulang jajan dari warung sambil menangis ketika sampai dirumah. Korban mengaku dilecehkan oleh pelaku saat sedang jajan di warung.

    “Pulang-pulang (anak saya) nangis. Ngadu ke saya, katanya, bibir dicium dan alat kelaminnya dipegang,” ujarnya kepada wartawan, Selasa, 6 Mei.

    Setelah mendengar keterangan korban, orang tua pelaku pun terkejut. Mereka pun segera mencari pelaku dan menangkapnya.

    Saat diamankan, pelaku pun mengelak. Bahkan, pelaku menantang ayah dan ibu korban untuk melaporkan kasusnya ke polisi.

    “Ya sudah kita visum. Kita laporin ke polisi Karena (pelaku) yang bersangkutan nantangin. Dan hasil visum kan ke polisi, ya,” katanya.

    Warga yang mengetahui peristiwa tersebut, akhirnya beramai ramai ke rumah pelaku. Mereka geram dan emosi. Rumah pelaku dikepung warga

    Saat pelaku diamankan, warga sekitar yang geram dan emosi pun memukuli pelaku. Beruntung, petugas kepolisian dengan sigap mengamankan terduga pelaku dari kejaran dan amukan warga.

    Saat ini, pelaku pun sudah diamankan Polres Metro Jakarta Timur, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    Ibu korban berharap, terduga pelaku dapat dihukum yang setimpal atas perbuatannya dan dijerat UU Perlindungan Anak. Sementara kasusnya ditangani Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur.

  • LPSK Masih Telaah Permohonan Perlindungan 2 Saksi Kasus Kematian Mahasiswa UKI

    LPSK Masih Telaah Permohonan Perlindungan 2 Saksi Kasus Kematian Mahasiswa UKI

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) masih menelaah permohonan perlindungan dari dua saksi kasus kematian Kenzha Ezra Walewangko (22).

    Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang tewas di dalam area kampus dalam keadaan terluka pada Selasa (4/3/2025) malam.

    Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias mengatakan pihaknya masih melakukan penelaahan tersebut untuk memutuskan apakah akan menerima permohonan dan bentuk perlindungan diberikan.

    “Sedang kami lakukan penelaahan dan kami dalami. Pastinya kami nanti juga akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya,” kata Susilaningtias di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (2/5/2025).

    Koordinasi tersebut dilakukan karena penyelidikan kasus dugaan pengeroyokan terhadap Kenzha kini ditangani jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

    Tidak hanya Polda Metro Jaya, LPSK juga akan berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Timur yang sempat menangani kasus kematian Kenzha namun penyelidikannya sudah dihentikan.

    Berbeda dengan laporan kasus dugaan pengeroyokan Kenzha yang penyelidikannya dihentikan Polres Metro Jakarta Timur, Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan.

    “Ini kan ada dua laporan, pertama di Polres Metro Jakarta Timur, baru nanti kemudian juga kami koordinasi dengan Polda Metro Jaya. Kalau yang satu sudah SP3, satu lagi masih dalam proses,” ujarnya.

    Sementara terkait bentuk perlindungan diajukan, Susilaningtias menuturkan bentuk perlindungan diajukan kedua saksi di antaranya berupa pendampingan selama proses hukum.

    Namun bentuk perlindungan ini dimungkinkan dapat bertambah, bila dari hasil penelaahan tim LPSK ditemukan ada risiko ancaman terhadap kedua saksi selama proses hukum.

    “Kalau yang disampaikan ke kami lebih utama kepada pendampingan. Nanti kita dalami, bisa saja mereka enggak hanya mengajukan pendampingan hukum. Tapi perlindungan fisik,” tuturnya.

    Sebelumnya Saksi kasus kematian mahasiswa UKI, Kenzha Ezra Walewangko (22) mengajukan permohonan ke LPSK didampingi tim penasihat hukumnya pada Senin (28/4/2025) siang.

    Perlindungan tersebut diajukan karena tim penasihat menilai terdapat risiko ancaman terhadap kedua saksi, bahkan sudah ada indikasi intimidasi secara lisan dialami para saksi kasus.

    Tim kuasa hukum mencontohkan bahwa saat sedang berada di kampus saksi pernah dihampiri seseorang yang menepuk pundaknya, lalu melontarkan ucapan ‘baik-baik kuliah’.

    “Ada juga ketika mereka di-BAP di Polres Jakarta Timur mereka dikatakan kalau enggak benar (keterangannya) kami tuntut kamu,” ujar tim penasihat hukum, Samuel Parasian Sinambela.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tim USM Raih 3 Emas, 8 Perak, 1 Perunggu di Kejurnas Taekwondo

    Tim USM Raih 3 Emas, 8 Perak, 1 Perunggu di Kejurnas Taekwondo

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Para taekwondin Universitas Semarang (USM) berhasil membawa pulang 3 medali emas, 8 perak dan 1 perunggu dalam Kejurnas WTA Indonesia Taekwondo Championship yang diselenggarakan di GOR Ciracas Jakarta pada 24 – 27 April 2025.

    Dalam Kejurnas yang diikuti 1707 atlet itu, USM mengirim 16 atlet dari 21 kelas yang dipertandingkan.

    Pembina UKM Taekwondo USM, Shokib,S.TP., MM bersyukur atas prestasi yang ditorehkan para atletnya.

    Dia berharap, hasil yang telah dicapai tersebut menambah semangat para atlet dalam berlatih.

    ”Saya mengapresiasi hasil yang diraih para atlet. Saya berharap, hasil ini menjadi pemicu para atlet untuk bisa berprestasi di Pomnas pada Oktober 2025,” ujarnya.

    Ketua UKM Taekwondo Reyvanda Marta Anggraini merasa sangat bangga melihat semangat juang teman -teman dalam kejuaraan ini. 

    “Saya  mengucapkan selamat kepada teman- teman yang berhasil memperoleh medali, meskipun tidak semua dari kita meraih medali tetapi pengalaman yang kita dapatkan di lapangan kemarin merupakan sebuah pelajaran berharga yang akan membentuk kita menjadi lebih baik di masa yang akan datang,” ungkap Reyvanda Marta Anggraini.

    “Dan juga saya sangat berterimakasih kepada teman teman yang sudah mau berjuang secara maksimal, tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih kepada pelatih yang juga memiliki peran dalam mengsukseskan tim taekwondo USM untuk meraih juara,” tambahnya.

    Dan saya berharap kita semua dapat terus menjaga semangat kebersamaan ini, baik di dalam maupun di luar arena.

    Berikut atlet yang meraih medali:

    Medali Emas

    1. Faiq Nanda Riyanto (U-54 kg putra)

    2. Anggara Adriano Arya Putra (U-58 kg putra)

    3. Omar Dewa Wicaksono (U-63 kg)

    Medali Perak

    1. Athallah Razzak Indrayana (U-54 kg putra)

    2. Muhammad Indaka (U-80 kg putra)

    3. Elfonda Dandi Kurnia Putra (over 87 kg putra)

    4. Sabrina Wulanda Azzahra (over 73 kg putri)

    5. Dera Fitria Ramadhan (poomsae individu putri)

    6. Nathanael Sakti Pamungkas (poomsae beregu putra)

    7. Raka Yanu Mahera (poomsae beregu putra)

    8. Nur Sofiandi (poomsae beregu putra)

    Medali Perunggu

    1. Farrel Muhammad Ivanda I. (U-74 kg putra (*)

  • Produsen Tahu Ciracas Minta Pemerintah Aksi Nyata Bantu Petani Tingkatkan Produksi Kedelai Lokal

    Produsen Tahu Ciracas Minta Pemerintah Aksi Nyata Bantu Petani Tingkatkan Produksi Kedelai Lokal

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Produsen tahu di Ciracas, Jakarta Timur meminta pemerintah mengambil langkah untuk mendukung para petani agar meningkatkan produksi kedelai lokal.

    Produsen tahu, Dindin Badrudin (65) mengatakan pemerintah perlu mendukung para petani meningkatkan produksi agar Indonesia tidak terus bergantung kepada kedelai impor dari Amerika.

    Pasalnya secara kualitas kedelai lokal jauh lebih baik dibandingkan kedelai impor, dan harganya di pasaran lebih stabil karena tidak terpengaruh ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar terpuruk.

    “Tolong aktifkan petani-petani kita. Tolonglah tidak (mendukung) dengan sekadar ngomong, tapi dibantu dengan teknologi sekarang,” kata Dindin di Jakarta Timur, Minggu (27/4/2025).

    Pasalnya selama ini pemerintah seolah hanya menggaungkan meningkatkan produksi kedelai lokal tanpa memberikan dukungan maksimal kepada para petani di masing-masing daerah.

    Menurutnya bila para petani mendapatkan bantuan pupuk, pelibatan ahli pertanian, teknologi pertanian modern, dan bantuan lain maka produksi kedelai lokal dapat memenuhi permintaan pasar.

    Dia optimis bila para petani mendapatkan dukungan dari pemerintah maka swasembada kedelai yang dahulu pernah terjadi akan terulang, dan dapat dinikmati seluruh masyarakat.

    “Mungkin kalau dulu petani pakai pacul sekarang pakai beko. Apapun teknologi yang digunakan pemerintah harus membantu para petani meningkatkan kedelai lokal,” ujarnya.

    Dindin yakin bila produksi kedelai lokal kembali membanjiri pasar maka seluruh produsen tahu akan meninggalkan kedelai impor, dan beralih menggunakan kedelai lokal untuk produksi.

    Berdasarkan pengalamannya sebagai produsen tahu sejak era tahun 80, tahu yang diproduksi menggunakan kedelai lokal mampu bertahan hingga empat hari dan dari segi rasa lebih sedap.

    Sementara dari segi ketahanan tahu yang dihasilkan menggunakan bahan baku kedelai impor maksimal hanya dapat bertahan dua hari, hal menjadi nilai lebih bagi para produsen.

    “Makanya saya mendukung banget program Presiden Prabowo yang katanya mau kasih 10 ribu bibit kedelai unggul. Mudah-mudahan tercapai, karena memang sangat diperlukan,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Produsen Tahu  di Ciracas Miris Kedelai Amerika Dulunya Tak Laku, Kini Justru Banjiri Indonesia

    Produsen Tahu di Ciracas Miris Kedelai Amerika Dulunya Tak Laku, Kini Justru Banjiri Indonesia

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor Amerika membuat para produsen tahu harus menanggung kenaikan harga yang tidak terkendali.

    Di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur para produsen tahu terpaksa membeli kedelai impor meski harganya tidak stabil karena terpengaruh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

    Dalam beberapa waktu terakhir saja harga kedelai impor Amerika yang menguasai pasar melonjak, dari yang sebelumnya berkisar Rp8.700 menjadi Rp11.000 per kilogram.

    Produsen tahu, Dindin Badrudin (65) mengatakan terpaksa membeli kedelai impor untuk bahan baku produksi tahu karena kini tidak memungkinkan lagi untuk mendapat kedelai lokal.

    “Dulu pas era (Presiden) pak Soeharto sebenarnya produsen tahu enggak ada yang pakai kedelai impor. Semua produsen pakai kedelai lokal,” kata Dindin di Jakarta Timur, Minggu (27/4/2025).

    Menurutnya kala itu seluruh produsen tahu di Indonesia ogah menggunakan kedelai impor karena kualitasnya yang buruk, pun sejak dahulu kedelai lokal sudah masuk ke pasaran.

    KELUHAN PRODUSEN TAHU – Pegawai di tempat produksi tahu milik Dindin Badrudin saat proses pembuatan tahu, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (27/4/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (TribunJakarta.com/Bima Putra)

    Bukan tanpa sebab dari segi ketahanan tahu yang diproduksi menggunakan kedelai lokal jauh lebih tahan lama dibandingkan kedelai impor dari Amerika, Vietnam, atau China.

    Tahu yang diproduksi menggunakan kedelai lokal mampu bertahan hingga empat hari, sementara bila menggunakan kedelai impor hanya mampu bertahan maksimal dua hari.

    “Saya bukannya membenarkan dan membela, tapi itu penyebab sekarang banyak oknum produsen pakai formalin. Alhamdulillah kalau untuk produk saya enggak pakai formalin,” ujarnya.

    Berdasar pengalamannya sebagai produsen tahu sejak era tahun 80, Dindin menuturkan dari segi rasa tahu yang diproduksi menggunakan kedelai lokal juga lebih sedap.

    Sehingga saat suplai kedelai lokal mampu memenuhi kebutuhan permintaan pasar, tidak ada produsen tahu yang memilih menggunakan kedelai impor untuk bahan baku produksi.

    Varietas kedelai lokal yang ditanam para petani pada berbagai wilayah di Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Lampung sepenuhnya menguasai pasaran.

    “Harganya juga stabil, karena diatur pemerintah. Makanya dulu kedelai impor enggak laku. Dulu kedelai yang paling unggulan itu dari Sumbawa, sekarang di pasaran enggak ada,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Produsen Tahu di Ciracas Jakarta Timur Minta Pemerintah Stabilkan Harga Kedelai yang Melonjak

    Produsen Tahu di Ciracas Jakarta Timur Minta Pemerintah Stabilkan Harga Kedelai yang Melonjak

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Produsen tahu di Gang Nusa Indah, RT 01/RW 07, Ciracas, Jakarta Timur berharap pemerintah lekas mengambil kebijakan untuk menstabilkan harga kedelai.

    Pasalnya dalam beberapa waktu terakhir harga kedelai impor Amerika melonjak dari yang sebelumnya berkisar Rp8.700 menjadi Rp11.000 per kilogram, sehingga memberatkan para produsen.

    Produsen tahu, Dindin Badrudin (65) mengatakan berharap pemerintah lekas mengambil langkah karena kenaikan harga kedelai impor Amerika membebani modal usaha para produsen.

    “Bukan minta pemerintah kasih subsidi, tapi minta agar harganya diatur, stabil. Jangan seperti sekarang yang hampir setiap hari harga bisa naik,” kata Dindin di Jakarta Timur, Minggu (27/4/2025).

    Bukan tanpa sebab kenaikan harga kedelai impor Amerika menjadi masalah yang sudah lama terjadi dan dikeluhkan produsen tahu, tapi hingga kini belum dapat teratasi.

    Bahkan pada Februari 2022 para produsen tahu dan tempe di wilayah Jabodetabek sempat melakukan mogok produksi untuk memprotes kenaikan harga kedelai impor Amerika.

    Menurut produsen harga kedelai impor Amerika tidak stabil karena selalu mengacu pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sementara Indonesia masih bergantung pada impor kedelai.

    PERMINTAAN PRODUSEN TAHU – Pegawai di tempat produksi tahu milik Dindin Badrudin saat proses pembuatan tahu, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (27/4/2025). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA (TribunJakarta.com/Bima Putra)

    “Tahun 2023 harga kedelai impor Amerika itu sempat sampai Rp14 ribu per kilogram. Sekarang kenaikannya memang enggak seburuk di tahun 2023, tapi daya beli masyarakat lesu,” ujarnya.

    Dindin menuturkan khawatir bila harga kedelai tidak terkendali maka banyak produsen tahu dan tempe yang akan gulung tikar karena sudah tidak lagi memiliki modal.

    Dia mencontohkan kasus produsen tahu yang terpaksa berutang kepada rentenir untuk modal usaha, namun karena harga kedelai tidak stabil modal usahanya habis dan justru terjerat bunga utang.

    Pasalnya saat harga kedelai impor naik para produsen tidak bisa seenaknya menaikkan harga jual, mereka harus menunggu keputusan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI).

    “Kita bukan enggak mau pakai kedelai lokal, tapi barangnya di pasaran sekarang enggak ada. Dulu waktu era (Presiden) pak Soeharto semua produsen pakai kedelai lokal, sekarang enggak ada,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Produsen Tahu di Ciracas Terbebani Kenaikan Harga Kedelai Impor

    Produsen Tahu di Ciracas Terbebani Kenaikan Harga Kedelai Impor

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Produsen tahu di Gang Nusa Indah, RT 01/RW 07, Kelurahan/Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor Amerika.

    Produsen tahu, Dindin Badrudin (65) mengatakan kenaikan harga kedelai impor dari Rp8.700 menjadi Rp11.000 per kilogram ini membuat modal biaya produksi tahu membengkak.

    Menurutnya kenaikan harga kedelai impor dalam beberapa waktu terakhir terjadi akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dan perang dagang dilakukan Amerika.

    “Naiknya itu bertahap, Rp100, Rp100. Tapi kenaikan bisa hampir setiap hari. Jadi harganya benar-benar enggak stabil, sementara keuntungan sedikit,” kata Dindin, Minggu (27/4/2025).

    Meski kenaikan harga sekarang lebih rendah dibanding tahun 2023 lalu saat harga kedelai impor Rp14 ribu per kilogram, tapi produsen tahu kini tetap merasakan dampak buruk.

    Lesunya daya beli masyarakat, dan ketidakpastian harga kedelai impor di pasaran karena berpatok pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat produsen diliputi kekhawatiran.

    Di saat harga kedelai naik para produsen tahu tidak bisa menaikkan harga jual di pasaran seenaknya, hal ini mengakibatkan keuntungan yang didapat dari produksi tahu berkurang.

    KENAIKAN TAHU – Produsen tahu, Dindin Badrudin (65) saat memberi keterangan terkait harga kenaikan kedelai di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (27/4/2025). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

    “Tahu enggak seperti produk lain yang kalau harga bahan naik bisa langsung menaikkan harga. Kita harus menunggu kesepakatan bersama (produsen) untuk menaikkan harga,” ujarnya.

    Kesepakatan dimaksud yakni keputusan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (KOPTI), yang hingga kini belum mengeluarkan keputusan untuk menaikkan harga jual.

    Dindin menuturkan siasat yang bisa dilakukan produsen untuk menghadapi kenaikan harga kedelai impor kini memperkecil ukuran produksi, namun hal ini bersifat solusi sementara.

    Pasalnya bila para produsen tahu terus memperkecil ukuran ketika harga kedelai impor naik, maka dipastikan ukuran tahu dan tempe yang dijual di pasaran nantinya tidak lagi normal.

    “Kalau setiap harga naik kita terus memperkecil ukuran nanti ukuran tahu jadi seperti apa? Kita, produsen maunya harga stabil dan suplainya ada. Jangan seperti sekarang,” tuturnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Viral ABG di Jaktim Ditangkap Warga Usai Kepergok Transaksi Narkoba Sinte

    Viral ABG di Jaktim Ditangkap Warga Usai Kepergok Transaksi Narkoba Sinte

    Jakarta

    Video seorang remaja diamankan warga di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim), viral di media sosial (medsos). Disebutkan remaja tersebut diamankan usai dipergoki transaksi narkoba jenis tembakau sintetis (sinte).

    Dalam video yang dilihat, Sabtu (26/4/2025), peristiwa disebut terjadi pada hari Jumat (25/4) malam. Remaja tersebut tampak hanya meringkuk dikerumuni oleh warga.

    Disebutkan bahwa remaja tersebut melakukan transaksi narkoba sinte di sebuah semak-semak sekitar rumah kosong. Dinarasikan pelaku berjumlah dua orang, namun satu lainnya melarikan diri.

    Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Ciracas AKP Maryono membenarkan peristiwa itu. Saat ini, remaja tersebut telah dibawa ke panti rehabilitasi.

    “Yang bersangkutan sudah kita taruh di panti dulu untuk sementara,” kata AKP Maryono.

    Dia mengatakan untuk yang diamankan hanya seorang anak baru gede (ABG) pria. Sementara ini, pihaknya juga masih melakukan pendalaman atas kasus penyalahgunaan narkoba tersebut.

    (rdh/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini