kab/kota: Cipulir

  • Jalan Ciledug Raya ambles karena tanah belum padat usai ada “jacking”

    Jalan Ciledug Raya ambles karena tanah belum padat usai ada “jacking”

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mengungkapkan penyebab amblesnya Jalan Ciledug Raya, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, karena tanah belum padat setelah pembuatan “jacking” untuk menangani banjir di kawasan itu.

    “Kondisi permukaan tanah yang diduga belum cukup padat pasca pembangunan,” kata Ketua Subkelompok Drainase Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Firmansyah Saputra di Jakarta, Jumat.

    Metode “jacking” merupakan pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan, lalu mendorong pipa menggunakan tekanan hidrolik.

    Firmansyah mengatakan, lokasi penurunan permukaan jalan tersebut berada di atas salah satu bekas galian pit pembuatan lubang utama (main hole) pekerjaan Jacking Cipulir yang dikerjakan Dinas SDA DKI pada 2024.

    Selain pasca pembuatan atau pemasangan “jacking”, ada faktor lain penyebab jalan ambles, yakni beban berlebih yang melewati jalan dan kondisi yang sempat hujan.

    Hingga kini, pihaknya masih mengupayakan tahapan pekerjaan dilaksanakan sesuai prosedur. “Sampai saat ini ‘jacking’ masih dalam masa pemeliharaan kontraktor pelaksana,” ujarnya.

    Sejak Kamis (9/1), Dinas SDA DKI menyatakan bahwa Jalan Ciledug Raya di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang ambles sudah diperbaiki dan dapat dilalui kendaraan.

    Para pengguna jalan masih bisa melintas, namun SDA DKI terus memonitor dan memperbaiki kondisi lapangan.

    “Tim kami juga masih monitor terus dan akan memperbaiki untuk kondisi lapangan yang belum rapi,” ujarnya.

    Jalan Ciledug Raya arah Jakarta, tepatnya di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ambles pada Rabu (8/1) kemarin.

    Perbaikan dilakukan pada Rabu (8/1) malam dengan melakukan pengaspalan kembali pada bagian permukaan jalan yang rusak.

    Pengerjaan pembangunan saluran “jacking” tersebut dimulai dari simpang Jalan Seskoal melewati Jalan Ciledug Raya, sampai Pasar Cipulir dan telah dimulai sejak Senin (6/5/2024).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jalan Ciledug Raya yang Sempat Ambles dan Sebabkan Macet Sudah Diperbaiki
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Januari 2025

    Jalan Ciledug Raya yang Sempat Ambles dan Sebabkan Macet Sudah Diperbaiki Megapolitan 9 Januari 2025

    Jalan Ciledug Raya yang Sempat Ambles dan Sebabkan Macet Sudah Diperbaiki
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jalan Ciledug Raya arah Jakarta, tepatnya di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang sempat ambles sudah diperbaiki. 
    Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta memperbaiki kerusakan tersebut dengan melakukan pengaspalan area amblesan jalan, Rabu (8/1/2025) malam.
    “Saat kemarin kami terima laporan, langsung ditindaklanjuti semalam perbaikannya dan pagi tadi juga langsung
    open traffic
    untuk bisa digunakan pengguna jalan,” kata Ketua Subkelompok Drainase Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas SDA Jakarta, Firmansyah Saputra saat dihubungi, Kamis (9/1/2025).
    Firmansyah mengatakan, jalanan tersebut ambles akibat pekerjaan
    jacking
    saluran air yang dilakukan sejak tahun 2024. Oleh karenanya, Dinas SDA Jakarta bertanggung jawab melakukan perbaikan.
    “Tahapan pekerjaan sudah kami lakukan sesuai prosedur. Tim kami juga masih monitor terus dan masih akan memperbaiki untuk kondisi lapangan yang belum rapi,” tambah dia.
    Usai perbaikan, kata Firmansyah jalan tersebut kini dapat kembali dilintasi secara normal.
    “Jalan sudah bisa digunakan, dan kami juga terus memonitor perkembangannya,” tutup dia.
    Diberitakan sebelumnya, Jalan Ciledug Raya arah Jakarta tepatnya di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ambles.
    Panjang jalan yang ambles sekira tiga meter. Sementara lebarnya sekitar 3,5 meter, menutupi hampir seluruh luas ruas jalan.
    Adapun kedalaman area amblesan jalan mencapai lebih dari dua sentimeter.
    Di tengah jalan tersebut ditaruh sebuah kursi yang di atasnya diletakkan batu sebagai pemberat, serta sapu agar pengendara sadar adanya amblesan.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi pada Rabu (8/1/2025) pukul 17.34 WIB, pengendara ekstra hati-hati saat melalui jalan tersebut.
    Pengendara memelankan laju kendaraan saat melintasi area itu. Tidak sedikit kendaraan yang mesinnya mati akibat secara tiba-tiba menurunkan kecepatan imbas menghindari jalanan yang ambles.
    Beberapa pengguna sepeda motor justru memilih melaju di atas trotoar di depan masjid.
    Tidak ada petugas kepolisian maupun Dinas Perhubungan yang mengatur arus lalu lintas di dekat area jalan yang ambles ini.
    Sementara, akibat jalanan ambles itu, kemacetan panjang terjadi hingga Halte Swadarma atau sekira 850 meter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua ruas jalan di Jakbar masih terendam banjir

    Dua ruas jalan di Jakbar masih terendam banjir

    Sejumlah pengendara roda dua berteduh di bawah jalan tol yang berada di Jakarta Timur saat hujan deras terjadi pada Rabu (8/1/2025) malam. (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

    Dua ruas jalan di Jakbar masih terendam banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 09 Januari 2025 – 09:06 WIB

    Elshinta.com – Dua ruas jalan di Jakarta Barat masih terendam banjir akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu (8/1) malam.

    “Data terakhir masih ada dua ruas jalan yang tergenang, yaitu Jalan Strategi Raya dan Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (8/1) hingga Kamis menyebabkan sejumlah jalan sempat terendam banjir.

    Dari data yang ada, semula terdapat tujuh ruas jalan terendam banjir, lima di antaranya telah surut. Sedangkan dua ruas jalan di Jakarta Barat masih terendam dengan ketinggian 35 centimeter pada pukul 07.00 WIB.

    Sementara lima ruas jalan yang telah surut, yaitu Jalan Ciledug Raya, Kelurahan Cipulir, (Jakarta Selatan) dan Jalan Srengseng Raya, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan (Jakarta Barat).

    Kemudian Jalan Kamal Benda Raya RT 01/RW 02 Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres (Jakarta Barat) dan Jalan Kamal Raya RT 04/RW 02, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres (Jakarta Barat).

    Selanjutnya Jalan Patra Raya RT 07/RW 02 Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk (Jakarta Barat)

    Hujan yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan Pintu Air Pulo Gadung naik menjadi Waspada/Siaga 3 pada Kamis pukul 00.00 WIB. Sedangkan Pos Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Kamis pukul 05.00 WIB serta mengakibatkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan telah siap menghadapi puncak musim hujan terutama terkait potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya.

    “Kami menyiagakan personel gabungan selama 24 jam dari seluruh unsur perangkat daerah,” kata Mohamad Yohan.

    Menurut dia, antisipasi dalam rangka menghadapi puncak musim hujan telah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan menyiagakan sebanyak 267 kantor kelurahan yang ada sebagai posko siaga bencana.

    Selain itu, BPBD DKI Jakarta memiliki posko antisipasi bencana di tingkat provinsi yang beroperasi 24 jam untuk memonitor posko siaga bencana di seluruh wilayah yang ada di Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Jalan Ciledug Raya yang ambles sudah diperbaiki

    Jalan Ciledug Raya yang ambles sudah diperbaiki

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Sumber Daya Air DKI menyatakan bahwa Jalan Ciledug Raya di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang ambles sudah diperbaiki dan dapat dilalui kendaraan mulai Kamis pagi.

    “Sudah ditindaklanjuti semalam dan pagi ini lalu lintas sudah kembali normal (open traffic),” kata Ketua Subkelompok Drainase Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Firmansyah Saputra di Jakarta.

    Firmansyah mengatakan, perbaikan dilakukan pada Rabu (8/1) malam dengan melakukan pengaspalan kembali pada bagian permukaan jalan yang rusak.

    Jalan Ciledug Raya arah Jakarta, tepatnya di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ambles pada Rabu (8/1) kemarin.

    “Titik amblesnya jalan kurang lebih sepanjang tiga meter dan lebar tiga meter dengan kedalaman area amblesan jalan 15 sentimeter (cm),” ujarnya.

    Marbut Masjid Assalam, Kusnan (70) mengatakan, jalan tersebut sudah ambles sejak seminggu terakhir dan semakin parah lebarnya. “Jalan sudah ambles sedikit dari seminggu lalu, puncaknya baru sekarang,” ujar Kusnan.

    Kusnan mengatakan, setiap hari beberapa motor terjatuh jika melintasi jalan tersebut.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Banjir di Seskoal cepat surut karena “jacking”

    Banjir di Seskoal cepat surut karena “jacking”

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Administrasi Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa banjir di kawasan Seskoal, Kebayoran Lama, cepat surut karena adanya saluran “jacking” di jalan tersebut.

    “Saluran air yang sudah dibangun membuat aliran airnya lancar dan debit air Kali Pesanggrahan juga normal,” kata Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan Muhammad Nur saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Metode “jacking” merupakan pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan, lalu mendorong pipa menggunakan tekanan hidrolik.

    Nur memastikan untuk wilayah Jakarta Selatan sejak Rabu (8/1) malam hanya ada ketinggian air 10-15 centimeter (cm) di wilayah Seskoal, Cipulir dan Pondok Karya, Pela Mampang.

    Hal ini mengingat intensitas hujan lebat berdurasi tidak terlalu lama, yakni kurang lebih 30 menit. “Durasi ketinggian air hanya satu jam dengan rentang waktu 22.00 hingga 23.55 WIB,” ujarnya.

    Adapun dalam pengawasannya, pihaknya mendapatkan informasi awal dari Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) BPBD DKI dan kamera pengawas (CCTV) dari Dinas Kominfotik DKI.

    Selain adanya saluran “jakcing”, pihaknya juga mengerahkan pompa keliling (mobile) dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) yang sudah disiapkan di lokasi Jalan Cipulir hingga Seskoal.

    “Semua sudah surut dan aman, untuk saat ini cuaca di sekitaran Jakarta Selatan yakni hujan intensitas ringan,” ujarnya.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Persiapan Jakarta Menghadapi Musim Hujan, Ada 25 Kelurahan Langganan Banjir

    Persiapan Jakarta Menghadapi Musim Hujan, Ada 25 Kelurahan Langganan Banjir

    JAKARTA – Musim hujan sudah mulai menyapa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI sudah memetakan 25 titik rawan banjir di Jakarta yang diperkirakan akan dimulai pada pekan kedua Desember. Pemetaan lokasi ini berdasarkan analisis ketinggian permukaan tanah dan durasi banjir selama tiga tahun terakhir.

    25 titik itu tersebar di empat kota administrasi Jakarta. Di Jakarta Barat, wilayah rawan banjir berada di Kelurahan Rawa Buaya, Tegal Alur, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, dan Kembangan Utara.  Sementara di Jakarta Selatan, wilayah rawan banjir berada di Kelurahan Cipete Utara, Petogogan, Cipulir, Pondok Pinang, Rawajati, Ulujami, Pondok Labu, Bangka, Pejaten Timur, dan Jatipadang.

    Sedangkan, wilayah rawan banjir di Jakarta Timur, di antaranya di Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Cawang, Cililitan, Cipinang Melayu, Makassar, dan Rambutan. Lalu, wilayah Jakarta Utara yang rawan banjir berada di Kelurahan Pademangan Barat, Pluit, dan Kelurahan Penjaringan.

    Pada 25 kelurahan ini, BPBD sudah melakukan sosialisasi dan pendampingan simulasi kepada masyarakat agar siap menghadapi kemungkinan banjir yang akan datang.

    “Kami juga pastikan bahwa early warning system berfungsi baik, sehingga akan memberi info akurat yang nanti bisa disebarkan pada masyarakat,” kata Kepala BPBD DKI Subejo, kemarin. 

    “Misalnya, Katulampa siaga 3 atau ketinggian naik. Diperkirakan 9 jam sampai ke Manggarai. Sudah kami peringatkan lewat SMS,” tambah dia. 

    Selain itu, BPBD sudah menyiapkan rute menuju ke tempat pengungsian terdekat, serta mendistribusikan bahan makanan dan kebutuhan dasar pengungsi saat banjir datang.

    Kali Ciliwung (Diah Wardani Ayu/VOI)

    Langkah antisipatif lainnya, Dinas Sumber Daya Air DKI sudah melakukan pengerukan waduk dan sungai sejak Juli. Tujuannya untuk menambah debit kapasitas waduk, saluran, ataupun sungai di DKI. Biar air hujan dan kali bisa tertampung dengan baik.

    Kemudian, sebanyak 4.000 pompa, baik pompa stasioner maupun mobile juga sudah disiapkan di beberapa titik ketika banijr menggenang. Ada juga 7.800 satuan tugas yang bertugas di masing-masing pompa. 

    “Petugasnya ada yang menjaga pompa, lalu ada petugas yang melakukan pembersihan saluran dan waduk. Jadi, ketika musim hujan, ketika suasana sudah mulai gelap kita perintahkan petugas standbye di beberapa lokasi yang selama ini dianggap menjadi rawan genangan,” kata Kepala Dinas SDA Juaini Yusuf. 

    Tim VOI mendatangi wilayah RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. RW ini menjadi salah satu wilayah yang langganan banjir tiap musim hujan. Banjir kerap datang ke kampung ini karena letaknya yang berdekatan dengan bantaran kali Ciliwung. 

    Pintu masuk RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. (Diah Wardani Ayu/VOI)

    Selain Bidara Cina, pemukiman warga yang berada di sekitar aliran Kali Ciliwung adalah Kelurahan Kampung Melayu, Kampung Pulo, dan Bukit Duri. Semua wilayah ini juga sering kebanjiran.

    Ketika masuk ke wilayah RW 007 Kelurahan Bidara Cina, dataran langsung berubah menjadi lebih rendah dari RW di depannya, yang lebih dekat dengan Jalan Raya. RW ini memiliki gang-gang yang bercabang. Di ujung gang, tampak aliran sungai pada bagian belakang rumah-rumah warga. 

    Tiang Listrik yang dijadikan patokan tinggi air di RW 007 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. (Diah Wardani Ayu/VOI)

    Salah satu warga RW 007 bernama Fha Toni (27) bercerita, rumahnya ini langganan banjir tahunan ketika masuk musim hujan. Meski jadi langganan, Toni bilang, warga RW 007 jarang sekali sosialisasi mitigasi banjir dari keluruhan. Tapi, dia tak mempermasalhakan itu sebab dia sudah tahu apa yang harus dilakukan kalau banjir menerjang.

    “Banjir di sini kan sudah dari dulu, bertahun-tahun, jadi kita sudah biasa. Warga di sini sudah paham untuk mengantisipasi banjir,” kata Toni, Jumat, 15 November. 

    Sependapat, Lurah Bidara Cina Dadang Yudi mengakui banjir jadi hal lumrah bagi warganya karenanya tak perlu ada sosialisasi rutin mengenai banjir. 

    Pada banjir di bulan Mei, kedalaman banjir di Bidara Cina bisa mencapai 2,5 meter. Wilayah yang paling berimbas berada di RW 007 dan RW 11 karena posisi secara geografis sangat dekat dengan bantaran kali. Berdasarkan pengalaman itu, warga sudah paham cara untuk mengantisipasi banjir dan bersiap mengungsi. 

    Dadang selalu mendapat informasi dari BPBD perihal status ketinggian air dari Bendungan Katulampa yang mengalir ke Sungai Ciliwung di musim hujan. Informasi ini kemudian diteruskan ke warganya untuk bersiap menghadapi banjir.

    Kala ketinggian air sudah mengancam, Dadang akan berkoordinasi dengan seluruh person in charge (PIC) di tiap RW lewat grup WhatsApp. Setelah itu, para PIC akan meneruskan pemberitahuan ini kepada warga. Warga diminta untuk menyelamatkan barang-barangnya dan bersiap untuk mengungsi di halaman Kelurahan Bidara Cina. 

    Pintu air di sekitar kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan. (Diah Wardani Ayu/VOI)

    “Misalnya, dalam beberapa jam ketinggian di Katulampa sudah mengkhawatirkan, kita meneruskan informasi ke warga untuk siap-siap mengungsi. Jadi, masih ada waktu untuk berbenah,” ucap Dadang.

    Dia menambahkan, Kelurahan Bidara Cina juga memiliki pompa yang berfungsi untuk mengurangi debit air dari pemukiman warga. Ada dua pompa, satu berfungsi baik, satunya bermasalah. Sementara, ada satu pompa lain yang portable yang bisa dipindah-pindah.

    Selain pompa, di kelurahan ini memiliki 8 titik sumur resapan. Tapi dari semuanya, yang ditunggu Dadang adalah proses normalisasi sungai. Dia yakin, dengan proses ini, banjir di kelurahannya bisa ditangani dengan baik.

    “Kalau proyek normalisasi berjalan, insyaallah bisa mengurangi banget, tapi normalisasi masih di Kampung Melayu, di sini belum,” tutup dia. 

  • 572 TPS Jakarta Rawan Banjir, BPBD Kerahkan Personel-Opsi Pindah Lokasi

    572 TPS Jakarta Rawan Banjir, BPBD Kerahkan Personel-Opsi Pindah Lokasi

    Jakarta

    KPU DKI Jakarta mengatakan sebanyak 571 tempat pemungutan suara (TPS) di Pilkada 27 November besok berada di titik rawan banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menurunkan personel untuk siaga hingga menyiapkan opsi untuk pemindahan lokasi TPS.

    “Pemprov juga antisipasi kondisi wilayah karena sudah masuk musim penghujan. Para petugas lapangan yang pasti sudah memetakan mitigasi harus pindahkan TPS ke mana, pengamanan logistik kotak suara ada Bimas Babinsa, BPBD, Satpol, lurah dan lain-lain,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan, Senin (25/11/2024).

    BPBD DKI Jakarta, kata Isnawa, sudah berkoordinasi dengan KPU, Polri/TNI, dan masyarakat agar TPS tidak didirikan di area yang berpotensi terendam banjir saat hari pencoblosan. Isnawa memaparkan 25 dari 267 kelurahan di Jakarta ada di area rawan banjir ketika terjadi hujan deras.

    “Wilayah-wilayah tersebut antara lain Kelurahan Pluit, Pademangan Barat, dan Rorotan di Jakarta Utara. Kemudian, Kelurahan Rawa Buaya, Tegal Alur, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, dan Kembangan di Jakarta Barat. Kemudian ada Kelurahan Pondok Labu, Cipete Utara, Petogogan, Cipulir, Pondok Pinang, Bangka, Jati Padang, Pejaten Timur, dan Ulujami di Jakarta Selatan. Adapun di Jakarta Timur ada Kelurahan Rambutan, Cawang, Cililitan, Cipinang Melayu, Kebon Pala, Makasar, Bidara Cina, dan Kampung Melayu,” jelasnya.

    Isnawa mengatakan berdasarkan data KPU, terdapat 572 TPS berada di area rawan banjir dari total 14.835 TPS. Isnawa pun mengerahkan petugas di lokasi.

    “BPBD menyiagakan 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/TRC pada setiap kelurahan di Jakarta sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana terutama saat hari pencoblosan,” jelasnya.

    Isnawa menambahkan bahwa seluruh jajaran telah siap mengamankan Pilkada besok. Hal itu, kata dia, sesuai dengan arahan Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.

    “Sesuai arahan Pj Gubernur kita harus sukseskan ada KPU, ada Bawaslu sampai dengan KPPS di bawah termasuk jajaran pemkot, camat lurah, TNI-Polri,” pungkasnya.

    “Kami sudah mendata ya dari seluruh KPU kabupaten kota se-DKI Jakarta ada sebanyak 572 TPS yang berpotensi rawan banjir,” ungkap Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU DKI Jakarta, Astri Megatari, di Kantor KPU DKI Jakarta, Senin (25/11).

    Astri mengungkap kerjasama tersebut merupakan langkah mitigasi yang dilakukan KPU DKI Jakarta. Astri menyebut saat ini sudah terdapat beberapa lokasi di Jakarta yang tergenang akibat curah hujan yang tinggi.

    (lir/dnu)

  • Relawan Paguyuban Sunda Pro Pramono-Rano Dirikan Posko Aduan di 20 Kecamatan, Ini Lokasinya

    Relawan Paguyuban Sunda Pro Pramono-Rano Dirikan Posko Aduan di 20 Kecamatan, Ini Lokasinya

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Mendekati waktu pencoblosan, Relawan Jejaring Paguyuban Sunda yang mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno mendirikan posko aduan.

    Ketua Tim Relawan Jejaring Paguyuban Sunda Pramono-Rano, M. Nadzir Ahya Ulilmi mengatakan, total posko aduan pihaknya tersebar di 20 Kecamatan yang ada di lima wilayah Jakarta. 

    Dikatakannya, pendirian posko itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kecurangan saat hari pencoblosan pada 27 November 2024.

    “Untuk memenangkan pasangan nomor 3 Pramono Anung dan Rano Karno saat ini menuju hari H Pemilihan 27 November 2024 bertekad untuk menjaga TPS dari berbagai kecurangan dan memastikan warga yang telah dikampanyekan memilih pasangan Pramono Anung dan Bang Doel,” ucap Ulil sapaan karibnya di Jakarta, Senin (25/11/2024).

    Selain mengantisipasi terjadinya kecurangan, Ulil menyatakan, posko aduan  juga untuk menjaga suara Pramono-Rano.

    Pihaknya juga akan melakukan tindakan hukum bila ditemukannya kecurangan yang merugikan pasangan Pramono-Rano.

    “Ribuan jejaring akan kami gerakan untuk melakukan tugas akhir sangat penting ini. Kami akan memastikan kompetisi hari H sampai penghitungan suara berjenjang relawan kami akan solid,” paparnya.

    Ia pun optimistis hasil survei dari sejumlah lembaga belakangan ini yang menyebut pasangan Pramono-Rano unggul dari pesaing terkuatnya yakni Ridwan Kamil-Suswono bakal jadi kenyataan di hari pencoblosan.

    “Dan memastikan hasil survei banyak lembaga survei yang memprediksikan kemenangan Pramono Anung dan Bang Doel terjadi dalam kenyataan,” ujarnya.

    Berikut ini lokasi posko aduan yang didirikan relawam di 5 wilayah Jakarta.

    -Jakarta Selatan meliputi : Jagakarsa, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cipulir

    -Jakarta Timur ; Kramat Djati , Makasar, Matraman dan Pulogadung

    -Jakarta Barat ; Kalideres, Cengkareng, Meruya, Palmerah, Grogol Petamburan

    -Jakarta Utara ; Penjaringan, Tanjung Priok, Pademangan, Koja dan Clincing. 

    -Jakarta Pusat ; Kemayoran dan Cempaka Putih.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ada Rencana Tarik Retribusi dari Kantin Sekolah di Jakarta

    Ada Rencana Tarik Retribusi dari Kantin Sekolah di Jakarta

    Jakarta

    Kantin sekolah di Jakarta diusulkan dipungut restitusi untuk pendapatan daerah. Usulan itu disampaikan Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Sutikno.

    Wacana itu muncul setelah Sutikno mengetahui ada kantin di sebuah sekolah di Jakarta menerapkan tarif sewa lapak sebesar Rp 5 juta per tahun.

    “Kantin di SMA 32 di daerah Cipulir, ada sekitar 14 kantin, tetapi setiap tahunnya membayar Rp 5 juta, berarti sudah Rp 70 juta satu sekolah,” kata Sutikno dilansir di situs web resmi DPRD DKI Jakarta dikutip detikcom.

    Oleh karena itu, ia meminta Dinas Pendidikan (Disdik) mendata seluruh kantin yang terdapat di dalam sekolah. Menurutnya, untuk menggali potensi pendapatan daerah dari retribusi membutuhkan kejelian Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

    “Sekolah didata kantinnya. Ini bisa menjadi pemasukan retribusi. Harus teliti, harus jeli ada potensi uang masuk,” ucap Sutikno.

    Sutikno berharap Dinas Pendidikan dapat mengkaji hal itu sebagai bahan membuat payung hukum untuk mengatur tentang penetapan tarif retribusi kantin sekolah.

    “Sudah kita sampaikan ke inspektorat agar ada payung hukumnya. Biar sama-sama tidak melanggar aturan dan sesuai ketentuan sehingga pendapatan retribusi bisa naik,” tutur Sutikno.

    Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo menjelaskan saat ini terdapat sekitar 1.788 kantin tersebar di seluruh sekolah negeri. Rinciannya sebanyak 1.305 di sekolah dasar (SD), 293 di sekolah menengah pertama (SMP), 117 di sekolah menengah atas (SMA), dan 73 di sekolah menengah kejuruan (SMK).

    Purwosusilo sepakat akan menyiapkan rancangan payung hukum untuk mengoptimalkan potensi pendapatan retribusi daerah dari seluruh kantin sekolah.

    “Memang perlu regulasi memayungi pemanfaatan aset kantin sekolah. Nanti akan kita koordinasikan ke BPAD,” tukas Purwosusilo.

    Retribusi Kantin Sekolah Bakal Dikaji

    Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan pihaknya akan mengkaji lebih lanjut terkait wacana itu.

    “Kemarin kan itu wacana yang sempat muncul pada waktu kita pembahasan RAPBD, tentunya memerlukan suatu kajian yang lebih cermat. Nanti kami serahkan kepada Pak Sekda (Marullah Matali), Kepala BPKAD untuk mengkaji lebih jauh bagaimana terkait masalah retribusi kantin,” kata Teguh kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).

    Teguh mengatakan wacana itu belum dilaporkan secara khusus kepada dirinya. Dia mengatakan wacana itu masih dikaji lebih dulu.

    “Tapi ini secara khusus belum terlaporkan kepada saya,” ujarnya.

    (kil/kil)

  • Waka DPRD DKI soal Wacana Retribusi Kantin Sekolah: Jangan Tekan Pihak Kecil

    Waka DPRD DKI soal Wacana Retribusi Kantin Sekolah: Jangan Tekan Pihak Kecil

    Jakarta

    Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani merespons usulan menarik retribusi kantin sekolah yang mencuat ke publik. Rani meminta supaya tak mempersulit rakyat kecil.

    “Kalau menurut saya sih jangan juga menekan pihak yang kecil yang hidupnya sudah tidak mudah semakin dipersulit, kantin sekolah juga kan berapa sih penghasilannya sehingga harus diretribusikan, biarkanlah berjalan seperti biasa,” kata Rani saat dihubungi, Sabtu (23/11/2024).

    Rani menyampaikan wacana tersebut datang dari salah satu anggota DPRD DKI. Sehingga, masih berupa pendapat pribadi dan tak bisa dianggap sebagai keputusan bersama.

    “Wacana tersebut kan masih sekedar wacana atau pendapat pribadi atau golongan yang tidak bisa diambil kesimpulan untuk sebuah keputusan bersama, jadi ya boleh lah didengarkan saja,” ujarnya.

    Politikus Gerindra itu memandang, jika memang ada retribusi yang mesti ditanggung, maka bisa dilakukan dengan cara iuran. Prinsipnya, Rani mendorong setiap kebijakan yang diambil berpihak kepada warga.

    “Seharusnya saja bila ada yang harus ditanggung bersama bisa dikomunikasikan saja misalnya cukup dengan iuran. Kita support para pedagang kantin untuk bisa bertahan hidup,” jelasnya.

    “Kemarin kan itu wacana yang sempat muncul pada waktu kita pembahasan RAPBD, tentunya memerlukan suatu kajian yang lebih cermat nanti kami serahkan kepada Pak Sekda (Marullah Matali), Kepala BPKAD untuk mengkaji lebih jauh bagaimana terkait masalah retribusi kantin,” kata Teguh kepada wartawan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

    Teguh mengatakan wacana itu belum dilaporkan secara khusus kepada dirinya. Dia mengatakan wacana itu masih dikaji lebih dulu.

    Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Sutikno sebelumnya menyebut kantin sekolah di Jakarta punya potensi menghasilkan pendapatan retribusi daerah. Dia meminta Dinas Pendidikan Jakarta mengkaji dan membuat payung hukum yang mengatur tentang penetapan tarif retribusi kantin sekolah.

    “Sudah kita sampaikan ke Inspektorat agar ada payung hukumnya. Biar sama-sama tidak melanggar aturan dan sesuai ketentuan, sehingga pendapatan retribusi bisa naik,” kata Sutikno, dilansir situs web resmi DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/11).

    Sutikno mengatakan wacana adanya payung hukum itu muncul setelah dirinya mengetahui keberadaan kantin di sebuah sekolah yang menerapkan tarif sewa lapak Rp 5 juta per tahun. Karena itu, dia meminta Dinas Pendidikan mendata seluruh kantin yang terdapat di sekolah yang tersebar di Jakarta.

    “Kantin di SMA 32 di daerah Cipulir, ada sekitar 14 kantin. Tetapi setiap tahunnya membayar Rp 5 juta, berarti sudah Rp 70 juta di satu sekolah,” ujarnya.

    “Sekolah didata kantinnya. Ini bisa menjadi pemasukan retribusi. Harus teliti, harus jeli ada potensi uang masuk,” sambungnya.

    (taa/idh)