kab/kota: Cipinang

  • Lowongan Petugas PPSU dan Damkar Diutamakan untuk Warga Jakarta, Pramono Jelaskan Nasib Pendatang

    Lowongan Petugas PPSU dan Damkar Diutamakan untuk Warga Jakarta, Pramono Jelaskan Nasib Pendatang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Jakarta masih menjadi magnet bagi para pengadu nasib dari berbagai daerah. Daya tarik magnet itu semakin kuat pada momen lebaran yang sebentar lagi datang.

    Sementara itu, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, tengah menyiapkan ribuan lowongan kerja.

    Namun, kesempatan kerja itu diprioritaskan untuk warga Jakarta, karena merupakan janji kampanyenya.

    Lantas bagaimana nasib pendatang? 

    Petugas Damkar

    Pramono mengaku akan segera membuka lowongan untuk Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Jakarta.

    Ia menekankan, lowongan menjadi petugas damkar akan diprioritaskan untuk warga ber-KTP Jakarta.

    “Kami akan membuka secara bertahap untuk anggota ataupun petugas pemadam kebakaran. Tentunya diutamakan yang ber-KTP Jakarta, seperti yang saya sampaikan,” ucap Pramono saat ditemui di Kantor Damkar Jakarta Pusat, Senin (24/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Pram, sapaan karib sang gubernur, tidak menyebut tanggal tepatnya, namun ia memastikan lowongan petugas damkar akan dibuka tahun 2025 ini.

    “Yang jelas akan dibuka tahun ini. Yang jelas segera akan dibuka,” kata dia.

    Politikus senior PDIP itu menjelaskan, saat ini Jakarta memiliki 4.000 petugas damkar.

    Sedangkan, idealnya mencapai 10.000-11.000 petugas.

    “Memang dari segi personel masih sangat kekurangan. Dengan demikian secara perlahan kita akan mempersiapkan supaya kebutuhan personel itu bisa tercukupi,” ucap Pramono.

    Pramono juga mengungkapkan, dari 267 kelurahan di Jakarta, baru sekitar 170 yang memiliki pos damkar.

    Sementara itu, di tingkat kecamatan, seluruhnya atau 44 kecamatan sudah memiliki sektor damkar.

    “Maka untuk itu di daerah-daerah yang padat penduduk seperti Tambora dan sebagainya perlu ada langkah-langkah untuk mempersiapkan sejak dini. Termasuk preventif untuk pencegahan kebakaran,” kata dia.

    Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Satriadi menegaskan, calon petugas pemadam kebakaran harus memenuhi dua kriteria kunci.

    Pertama adalah petugas damkar harus sehat. Tentu bertarung melawan api membutuhkan fisik prima.

    Syarat kedua adalah, petugas damkar tidak boleh memiliki trauma tertentu, seperti takut ketinggian ataupun takut gelap.

    “Kriterianya, salah satunya itu pribadi yang sehat, sudah pasti. Terus juga nanti pengetesan lagi, dites lagi apakah trauma dengan ketinggian, trauma dengan gelap. Jadi itu kan tidak boleh jadi petugas pemadam pembakaran. Nanti kita tes lagi,” ucap Satriadi.

    Petugas PPSU

    Selain akan merekrut petugas damkar, Pram juga melonggarkan syarat bekerja menjadi petugas PPSU.

    Siapapun yang ingin menjadi pasukan oranye, hanya membutuhkan ijazah SD.

    Syarat pendidikan itu lebih rendah dari sebelumnya yang mengharuskan pelamar memiliki ijazah sekolah lanjutan tingkatatas (SLTA) atau sekolah menengah atas (SMA).

    Hal itu diumumkan Pram di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025).

    “Saya juga sudah mengubah syarat untuk PPSU dan untuk pasukan oranye. Termasuk sistem penerimaannya. Sistem penerimaannya transparan, syaratnya tidak lagi seperti dulu SLTA, sekarang SD pun cukup,” ucap Pram saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Syarat lain dari Pramono adalah, pelamar PPSU harus memiliki etos kerja yang tinggi.

    “Yang penting bisa baca, tulis, dan rajin bekerja dan kami akan menambah itu,” kata dia.

    Dengan syarat pendidikan diperlonggar, Pramono berharap bisa menurunkan angka pengangguran di Jakarta.

    “Sehingga dengan begitu, mudah-mudahan ini juga akan membuka lapangan kerja baru di Jakarta,” ungkap Pramono.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno juga pernah mengatakan hal serupa.

    Meskipun tanpa syarat ijazah tinggi, gaji petugas PPSU tetap menggiurkan, mengikuti Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta.

    Ia menegaskan petugas PPSU bukanlah pekerja rendahan, melainkan bagian penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian kota.

     “PPSU bukan pekerja rendah tapi mereka gajinya UMR, jadi bukan dilihat sebelah mata. Artinya, memang tugasnya merapikan kota, segala macam, nah itu juga bagian dari lapangan kerja yang kita ciptakan,” kata Rano.

    Jika berkaca pada UMR Jakarta tahun 2025, gaji PPSU mencapai Rp 5.396.791, atau jika dibulatkan menjadi Rp 5,4 juta.

    Menurut Rano, kebijakan ini merupakan bagian dari target Pemprov Jakarta untuk menciptakan 500.000 lapangan kerja demi menekan angka pengangguran.

    Selain itu, salah satu alasan memperlonggar syarat pendidikan untuk PPSU adalah tingginya angka pengangguran di Jakarta, terutama di kawasan rawan tawuran seperti Cipinang, Jakarta Timur.

    Ia menilai bahwa persoalan ekonomi, pengangguran, dan banyaknya anak putus sekolah menjadi akar masalah yang memicu terjadinya konflik sosial di kawasan tersebut.

    Dengan membuka lebih banyak peluang kerja tanpa mempersoalkan tingkat pendidikan, Rano berharap angka pengangguran bisa ditekan dan potensi tawuran dapat diminimalisir.

    “Inti permasalahan misalnya ekonomi, banyak yang tidak kerja, putus sekolah banyak, ah yuk kita ciptakan, memang tugas kita menciptakan itu (lapangan kerja). Maka dari itu kemarin saya sampaikan Jakarta akan menciptakan 500.000 lapangan kerja,” ungkap Rano.

    Nasib Pendatang

    Di sisi lain, meminta para pendatang yang ingin mengadu nasib di Jakarta untuk melengkapi diri dengan keahlian.

    Sehingga mereka dapat bersaing untuk memperoleh pekerjaan yang layak selama merantau di Jakarta.

    “Bagi siapapun mau datang ke Jakarta monggo saja, tapi tentunya kami sebagai pemerintah Jakarta mengharapkan orang yang datang ke Jakarta bisa capable untuk bekerja dengan baik,”  ucapnya di Balai Kota Jakarta, Jumat (21/3/2025).

    Pramono pun menjanjikan bakal membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya untuk para pendatang dan warga Jakarta yang belum bekerja.

    “Kami akan membuka job fair, kami akan membuka balai latihan kerja, kami akan mempersiapkan memperbaiki kualitas kerja kita,” ujarnya.

    Tak cuma membuka lapangan kerja, Pram juga berjanji bakal memberi pelatihan-pelatihan khusus untuk meningkatkan keahlian masyarakat.

    Sehingga mereka bisa bersaing di bursa kerja dan mampu meningkatkan taraf hidup keluarga.

    “Di dalam balai latihan kerja saya juga sudah meminta untuk diajari belajar bahasa asing, bahasa Korea, Jepang, China. Karena salah satu yang dihadapi kita paling utama adalah di bahasa kalau kota berangkat ke luar negeri,” tuturnya.

    Di sisi lain, Pram juga memastikan, Jakarta terbuka bagi siapapun masyarakat yang ingin mengaku nasib.

    Ia pun memastikan tak akan ada operasi yustisi terhadap para pendatang seperti yang dulu dijalankan di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

    “Kita tidak boleh tidak memanusiakan orang, sehingga enggak ada operasi justisia yang dulu pernah ada, saya melarang,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gubernur Jakarta Pramono Anung Buka Lowongan untuk Petugas Pemadam Kebakaran, Ini 3 Syarat Utamanya – Halaman all

    Gubernur Jakarta Pramono Anung Buka Lowongan untuk Petugas Pemadam Kebakaran, Ini 3 Syarat Utamanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi Jakarta akan segera membuka lowongan untuk posisi petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar). 

    Pramono menegaskan bahwa perekrutan ini akan diprioritaskan bagi warga yang memiliki KTP Jakarta.

    Pramono, yang akrab disapa Pram, menyatakan bahwa lowongan akan dibuka secara bertahap, meskipun ia belum menetapkan tanggal pasti pembukaannya.

     

    Namun, ia memastikan bahwa proses perekrutan petugas Damkar akan dimulai pada tahun 2025.

    “Yang jelas, lowongan ini akan segera dibuka tahun ini,” ujarnya saat ditemui di Kantor Damkar Jakarta Pusat, Senin (24/7/2025).

    Saat ini, Jakarta memiliki sekitar 4.000 petugas Damkar. Angka ini masih jauh dari kebutuhan ideal yang seharusnya mencapai 10.000 hingga 11.000 petugas.

    “Kami memang kekurangan personel Damkar, dan kami akan mengupayakan untuk mencapainya secara bertahap,” kata Pramono.

    Selain itu, Pramono juga mengungkapkan bahwa dari total 267 kelurahan di Jakarta, hanya sekitar 170 yang memiliki pos Damkar.

    Di tingkat kecamatan, 44 kecamatan telah memiliki sektor Damkar.

    Ia menambahkan, daerah dengan kepadatan penduduk tinggi, seperti Tambora, perlu persiapan yang matang, termasuk langkah-langkah preventif untuk pencegahan kebakaran.

    Syarat Ketat untuk Petugas Damkar

    Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Satriadi, menjelaskan bahwa calon petugas Damkar harus memenuhi dua kriteria utama.

    Pertama, petugas harus dalam kondisi fisik yang prima karena mereka akan terlibat langsung dalam penanganan kebakaran.

    Kedua, calon petugas tidak boleh memiliki trauma tertentu, seperti takut ketinggian atau gelap, yang bisa menghambat tugas mereka.

    “Selain itu, akan ada tes tambahan untuk memastikan kondisi mental dan fisik calon petugas,” tambah Satriadi.

    Longgarkan Syarat Pendidikan untuk Petugas PPSU

    Di sisi lain, Pramono juga mengumumkan perubahan syarat untuk menjadi petugas PPSU (Pasukan Orange) di Jakarta.

    Kini, pelamar hanya memerlukan ijazah SD untuk dapat melamar, sebuah perubahan signifikan dari sebelumnya yang mengharuskan pelamar memiliki ijazah SMA.

    “Kami juga telah merubah sistem penerimaan untuk petugas PPSU agar lebih transparan. Yang penting adalah etos kerja yang tinggi dan kemampuan dasar seperti membaca dan menulis,” ujar Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025).

    Dengan melonggarkan syarat pendidikan, Pramono berharap dapat membuka lebih banyak kesempatan kerja, terutama untuk mengurangi angka pengangguran di Jakarta.

    Ia juga menyebutkan bahwa gaji petugas PPSU akan mengikuti Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta yang pada 2025 tercatat mencapai Rp 5,4 juta per bulan. “PPSU bukan pekerjaan rendah.

    Mereka memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian kota,” kata Pramono.

    Target 500.000 Lapangan Kerja Baru

    Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, juga mendukung kebijakan ini dan menekankan bahwa tujuan dari pembukaan lowongan ini adalah untuk mengurangi pengangguran di Jakarta, terutama di daerah-daerah yang rawan tawuran seperti Cipinang, Jakarta Timur.

    “Permasalahan pengangguran dan anak putus sekolah sering kali menjadi akar masalah sosial. Dengan menciptakan lapangan kerja baru, kami berharap dapat mengurangi konflik sosial,” ujar Rano.

    Rano juga menambahkan bahwa Jakarta berkomitmen untuk menciptakan 500.000 lapangan kerja guna menekan angka pengangguran dan mendorong kesejahteraan warga Jakarta.

  • Gubernur Pramono Bakal Buka Ribuan Lowongan Petugas Damkar Jakarta, Pelamar Harus Penuhi 2 Syarat

    Gubernur Pramono Bakal Buka Ribuan Lowongan Petugas Damkar Jakarta, Pelamar Harus Penuhi 2 Syarat

    TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jakarta, Pramono Anung, mengaku akan segera membuka lowongan untuk Dinas Pemadam Kebakaran (damkar) dan Penyelamatan Jakarta.

    ia menekankan, lowongan menjadi petugas damkar akan diprioritaskan untuk warga ber-KTP Jakarta.

    “Kami akan membuka secara bertahap untuk anggota ataupun petugas pemadam kebakaran. Tentunya diutamakan yang ber-KTP Jakarta, seperti yang saya sampaikan,” ucap Pramono saat ditemui di Kantor Damkar Jakarta Pusat, Senin (24/7/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Pram, sapaan karib sang gubernur, tidak menyebut tanggal tepatnya, namun ia memastikan lowongan petugas damkar akan dibuka tahun 2025 ini.

    “Yang jelas akan dibuka tahun ini. Yang jelas segera akan dibuka,” kata dia.

    Politikus senior PDIP itu menjelaskan, saat ini Jakarta memiliki 4.000 petugas damkar.

    Sedangkan, idealnya mencapai 10.000-11.000 petugas.

    “Memang dari segi personel masih sangat kekurangan. Dengan demikian secara perlahan kita akan mempersiapkan supaya kebutuhan personel itu bisa tercukupi,” ucap Pramono.

    Pramono juga mengungkapkan, dari 267 kelurahan di Jakarta, baru sekitar 170 yang memiliki pos damkar.

    Sementara itu, di tingkat kecamatan, seluruhnya atau 44 kecamatan sudah memiliki sektor damkar.

    “Maka untuk itu di daerah-daerah yang padat penduduk seperti Tambora dan sebagainya perlu ada langkah-langkah untuk mempersiapkan sejak dini. Termasuk preventif untuk pencegahan kebakaran,” kata dia.

    Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Satriadi menegaskan, calon petugas pemadam kebakaran harus memenuhi dua kriteria kunci.

    Pertama adalah petugas damkar harus sehat. Tentu bertarung melawan api membutuhkan fisik prima.

    Syarat kedua adalah, petugas damkar tidak boleh memiliki trauma tertentu, seperti takut ketinggian ataupun takut gelap.

    “Kriterianya, salah satunya itu pribadi yang sehat, sudah pasti. Terus juga nanti pengetesan lagi, dites lagi apakah trauma dengan ketinggian, trauma dengan gelap. Jadi itu kan tidak boleh jadi petugas pemadam pembakaran. Nanti kita tes lagi,” ucap Satriadi.

    Lowongan Petugas PPSU Gaji Menggiurkan

    Sementara itu, Pramono juga melonggarkan syarat bekerja menjadi petugas PPSU.

    Siapapun yang ingin menjadi pasukan oranye, hanya membutuhkan ijazah SD.

    Syarat pendidikan itu lebih rendah dari sebelumnya yang mengharuskan pelamar memiliki ijazah sekolah lanjutan tingkatatas (SLTA) atau sekolah menengah atas (SMA).

    Hal itu diumumkan Pram di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025).

    “Saya juga sudah mengubah syarat untuk PPSU dan untuk pasukan oranye. Termasuk sistem penerimaannya. Sistem penerimaannya transparan, syaratnya tidak lagi seperti dulu SLTA, sekarang SD pun cukup,” ucap Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Syarat lain dari Pramono adalah, pelamar PPSU harus memiliki etos kerja yang tinggi.

    “Yang penting bisa baca, tulis, dan rajin bekerja dan kami akan menambah itu,” kata dia.

    Dengan syarat pendidikan diperlonggar, Pramono berharap bisa menurunkan angka pengangguran di Jakarta.

    “Sehingga dengan begitu, mudah-mudahan ini juga akan membuka lapangan kerja baru di Jakarta,” ungkap Pramono.

    Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno juga pernah mengatakan hal serupa.

    Meskipun tanpa syarat ijazah tinggi, gaji petugas PPSU tetap menggiurkan, mengikuti Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta.

    Ia menegaskan petugas PPSU bukanlah pekerja rendahan, melainkan bagian penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian kota.

     “PPSU bukan pekerja rendah tapi mereka gajinya UMR, jadi bukan dilihat sebelah mata. Artinya, memang tugasnya merapikan kota, segala macam, nah itu juga bagian dari lapangan kerja yang kita ciptakan,” kata Rano.

    Jika berkaca pada UMR Jakarta tahun 2025, gaji PPSU mencapai Rp 5.396.791, atau jika dibulatkan menjadi Rp 5,4 juta.

    Menurut Rano, kebijakan ini merupakan bagian dari target Pemprov Jakarta untuk menciptakan 500.000 lapangan kerja demi menekan angka pengangguran.

    Selain itu, salah satu alasan memperlonggar syarat pendidikan untuk PPSU adalah tingginya angka pengangguran di Jakarta, terutama di kawasan rawan tawuran seperti Cipinang, Jakarta Timur.

    Ia menilai bahwa persoalan ekonomi, pengangguran, dan banyaknya anak putus sekolah menjadi akar masalah yang memicu terjadinya konflik sosial di kawasan tersebut.

    Dengan membuka lebih banyak peluang kerja tanpa mempersoalkan tingkat pendidikan, Rano berharap angka pengangguran bisa ditekan dan potensi tawuran dapat diminimalisir.

    “Inti permasalahan misalnya ekonomi, banyak yang tidak kerja, putus sekolah banyak, ah yuk kita ciptakan, memang tugas kita menciptakan itu (lapangan kerja). Maka dari itu kemarin saya sampaikan Jakarta akan menciptakan 500.000 lapangan kerja,” ungkap Rano.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Banjir Rendam 34 RT di Jakarta, Ketinggian Air Capai 250 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Maret 2025

    Banjir Rendam 34 RT di Jakarta, Ketinggian Air Capai 250 Cm Megapolitan 18 Maret 2025

    Banjir Rendam 34 RT di Jakarta, Ketinggian Air Capai 250 Cm
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Senin (17/3/2025) malam menyebabkan banjir di
    34 rukun tetangga
    (RT) hingga pukul 10.00 WIB pada Selasa (18/3/2025).
    Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, banjir terjadi di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur dengan ketinggian air bervariasi hingga 250 sentimeter (cm).
    “Hingga pukul 10.00 WIB,
    BPBD Jakarta
    mencatat saat ini genangan terjadi di 34 RT,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, saat dikonfirmasi, Selasa.
    BPBD Jakarta mencatat rincian genangan di masing-masing wilayah sebagai berikut:
    “Ketinggian air bervariasi akibat curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,” kata Yohan.
    “Kelurahan Lubang Buaya satu RT, Kelurahan Bidara Cina tiga RT, Kelurahan Kampung Melayu empat RT, Kelurahan Balekambang tiga RT, Kelurahan Cawang lima RT, Kelurahan Cililitan dua RT, dan Kelurahan Cipinang Melayu tiga RT,” ungkap Yohan.
    BPBD Jakarta bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat saat ini tengah melakukan penyedotan genangan dan memastikan aliran air berjalan lancar.
    Personel juga telah dikerahkan untuk memonitor kondisi di lapangan dan menyiapkan kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
    BPBD menargetkan genangan dapat surut dalam waktu cepat. Yohan mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
    Masyarakat yang berada di wilayah rawan diharapkan segera mengamankan barang berharga dan mencari tempat yang lebih aman jika diperlukan.
    Dalam keadaan darurat, warga dapat menghubungi layanan darurat di nomor 112, yang beroperasi selama 24 jam tanpa biaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Jakarta meluas hingga merendam 34 RT di tiga wilayah

    Banjir Jakarta meluas hingga merendam 34 RT di tiga wilayah

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan bahwa banjir yang melanda di sebagian wilayah Jakarta Selatan, Timur, dan Barat, meluas dan merendam sebanyak 34 rukun tetangga (RT).

    “Pada jam 09.00 WIB banjir menggenangi 29 RT, data terakhir jam 10.00 WIB 34 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, banjir yang terjadi di beberapa titik di Jakarta Selatan, Timur dan Barat, dikarenakan hujan intensitas tinggi pada Senin (17/3) malam dan juga meluapnya Sungai Ciliwung, dan Kali Angke.

    Ia menjelaskan bahwa penambahan titik banjir terjadi di Jakarta Selatan dari yang sebelumnya hanya empat RT kini menjadi 11 RT dari tiga kelurahan yang terdampak.

    Banjir di Jakarta Selatan sendiri terjadi di Kelurahan Pejaten Timur, Rawajati, dan Cipulir yang berada di bantaran Sungai Ciliwung.

    “Untuk ketinggian air di titik tersebut lanjut Yohan yaitu mulai dari 40 sentimeter (cm) sampai 1,9 meter,” ujarnya.

    Sementara itu, untuk di Jakarta Timur terdapat di 21 RT dari tujuh kelurahan yaitu Kelurahan Lubang Buaya, Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Kelurahan Cipinang Melayu.

    Untuk ketinggian air mulai dari 30 cm hingga 2,5 meter dan itu terjadi di dua RT yang berada di Kelurahan Cililitan.

    Yohan mengatakan, sementara di wilayah lainnya seperti Jakarta Barat masih sama yaitu di dua RT yang berada di Kelurahan Rawa Buaya, dengan ketinggian air 35 cm, banjir di lokasi tersebut disebabkan curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPBD kerahkan 30 personel untuk atasi banjir di Jaktim

    BPBD kerahkan 30 personel untuk atasi banjir di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Timur mengerahkan 30 personel untuk memonitor dan mengatasi banjir di Jakarta Timur yang mencapai 2,5 meter akibat meluapnya Kali Ciliwung, Selasa pagi.

    “Kami menyiagakan 30 personel yang sudah ada di setiap titik rawan banjir untuk bersiap-siap jika memang ada yang harus dievakuasi,” kata Kepala Satgas Korwil BPBD Jakarta Timur, Sukendar saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Petugas penanganan bencana itu tetap dikerahkan untuk memantau wilayah dan membantu penanganan banjir dan genangan. Enam Kelurahan yang menjadi fokus yakni Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang, Cililitan, dan Gedong.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan banjir dan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

    “Semua alat evakuasi dan personel sudah ada di setiap titik, jadi pasti bersiaga,” ucap Sukendar.

    Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya, pada Senin (17/3) malam hingga Selasa (18/3) dini hari menyebabkan 23 RT tergenang di Jakarta Timur setinggi 10 sentimeter hingga 250 sentimeter (cm).

    “Penyebab banjir serta genangan karena, curah hujan tinggi dan luapan kali Ciliwung,” ucap Sukendar.

    Sukendar memastikan warga sudah melakukan evakuasi mandiri ketika air perlahan naik. Sehingga sampai saat ini tidak ada warga yang dievakuasi dan harus mengungsi.

    Berikut beberapa titik genangan yang tercatat oleh BPBD Jakarta Timur hingga pukul 09.00 WIB:

    Kelurahan Lubang Buaya

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Kelurahan Bidara Cina

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 160 sampai dengan 175 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 160 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Kelurahan Balekambang

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 130 sampai dengan 170 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​​​​​​​

    Kelurahan Cawang

    Jumlah: 7 RT

    Ketinggian: 30 sampai 230 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​​​​​​​

    Kelurahan Cililitan

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 230 sampai dengan 250 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung​​​​​​​

    Kelurahan Cipinang Melayu

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 30 sampai dengan 40 cm

    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Sunter

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • 23 RT di Jakarta Timur Banjir, Tinggi Air Capai 250 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Maret 2025

    23 RT di Jakarta Timur Banjir, Tinggi Air Capai 250 Cm Megapolitan 18 Maret 2025

    23 RT di Jakarta Timur Banjir, Tinggi Air Capai 250 Cm
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 23 RT di Jakarta Timur terendam banjir pada Selasa (18/3/2025).
    Kepala Satgas Korwil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur, Sukendar, menjelaskan, banjir disebabkan karena hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Senin (17/3/2025) malam hingga Selasa dini hari.
    “Penyebab banjir serta genangan karena curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,” tutur Sukendar saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).
    Sukendar menjelaskan, ketinggian air di 23 RT tersebut bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga 250 sentimeter.
    Meski begitu, Sukendar memastikan, warga sudah melakukan evakuasi mandiri sejak air mulai naik.
    “Sementara nihil evakuasi karena warga sudah evakuasi mandiri,” ucap dia. 
    Berikut sejumlah titik di Jakarta Timur yang terendam banjir pada Selasa (18/3/2025) hingga pukul 09.00 WIB menurut data BPBD Jakarta Timur:
    Kelurahan Lubang Buaya
    Kelurahan Bidara Cina
    Kelurahan Kampung Melayu
    Kelurahan Balekambang
    Kelurahan Cawang
    Kelurahan Cililitan
    Kelurahan Cipinang Melayu
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 21 Pohon Tumbang di Jakarta: Timpa Rumah hingga Kendaraan, 2 Orang Terluka

    21 Pohon Tumbang di Jakarta: Timpa Rumah hingga Kendaraan, 2 Orang Terluka

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Jakarta pada Senin (17/3/2025) malam hingga dini hari tadi menyebabkan kejadian pohon tumbang di sejumlah wilayah.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, setidaknya ada 21 kejadian pohon tumbang terjadi hanya dalam kurun waktu satu malam.

    Kejadian pohon tumbang ini terjadi di seluruh wilayah kota administrasi Jakarta.

    “Rinciannya, Jakarta Pusat ada 4 kejadian, Jakarta Barat 5 kejadian, Jakarta Utara 1 kejadian, Jakarta Selatan 3 kejadian, dan Jakarta Timur 8 kejadian,” ucap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Yohan, Selasa (18/3/2025).

    Kejadian pohon tumbang ini pun menimbulkan kerugian material lantaran turut menimpa rumah warga, ruko, hingga kendaraan yang sedang melintas.

    Alhasil, sebanyak dua orang pengguna jalan mengalami luka-luka imbas pohon tumbang di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Senin malam.

    Berikut daftar kejadian pohon tumbang di Jakarta:

    JAKARTA PUSAT (4 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Pusat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 19:05 WIB

    Lokasi: Jl. Samanhudi Raya ( Median Tengah) RT 005/RW 03, Kel. Pasar Baru, Kec. Sawah Besar

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    2. Pohon Tumbang di Jakarta Pusat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:47 WIB

    Lokasi: Jl. Kebon Sirih No.48 – 50, Kel. Gambir, Kec. Gambir

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Rumah Tinggal, 1 Mobil

    Korban: 2 Luka Ringan

    Kerugian: Dalam pendataan

    3. Pohon Tumbang di Jakarta Pusat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:46 WIB

    Lokasi: Jl. Cikini Raya RT.13/RW.5, Kel. Cikini, Kec. Menteng

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Kabel PLN

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    4. Pohon Tumbang di Jakarta Pusat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:10 WIB

    Lokasi: Jl. Salemba Tengah Gang R, Kel. Paseban, Kec. Senen

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    JAKARTA BARAT (5 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:53 WIB

    Lokasi: Jln. Raya Perjuangan, Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    2. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:53 WIB

    Lokasi: Jl. Kemanggisan Utama VII No.12 4, RT.3/RW.7, Kel. Kemanggisan, Kec. Palmerah

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    3. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:00 WIB

    Lokasi: Jl. Menceng Raya RT.004 RW.010, Kel. Tegal Alur, Kec. Kalideres

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Kabel Telkom

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    4. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:30 WIB

    Lokasi: Jl. Panjang RT.12 RW.012, Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    5. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:53 WIB

    Lokasi: Jl. Taman semanan Indah RT 08/RW 11, Kel. Duri Kosambi, Kec. Cengkareng

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    JAKARTA TIMUR (8 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:27 WIB

    Lokasi: Jl. Basuki Rahmat Rt 06/Rw 10, Kel. Cipinang Besar Selatan, Kec. Jatinegara

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 2 Ruko

    Korban: Nihil

    Kerugian: Dalam pendataan

    2. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:00 WIB

    Lokasi: Jln. Jatinegara Timur, Kel. Bali Mester, Kec. Jatinegara

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    3. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:30 WIB

    Lokasi: Jln. Jatinegara Barat, Kel. Bali Mester, Kec. Jatinegara

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    4. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:00 WIB

    Lokasi: Jl. Matraman Raya Rt 05/Rw 04, Kel. Kebon Manggis, Kec. Matraman

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    5. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:50 WIB

    Lokasi: Jl. Dr. Sumarno No.9 ( Titik Kenal Pengadilan Negeri Jakarta Timur ), Kel. Penggilingan, Kec. Cakung

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Kabel PJU

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    6. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:45 WIB

    Lokasi: Jl. Pisangan 1 No 15 RT 005 RW01, Kel. Pisangan Timur, Kec. Pulogadung

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    7. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:40 WIB

    Lokasi: Jln. Pemuda Titik Kenal Halte Busway Layur, Kel. Jati, Kec. Pulo Gadung

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    Penanganan: Selesai ditangani oleh Digulkarmat, P2B BPBD, Distamhut, Satpol PP, Dinas Bina Marga & PPSU

    8. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:10 WIB

    Lokasi: Jl. Laut arafuru, Kel. Pondok Bambu, Kec. Duren Sawit

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    JAKARTA SELATAN (3 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Selatan

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:53 WIB

    Lokasi: Jl. Manggarai Utara VIII RT.001 RW.011, Kel. Manggarai, Kec. Tebet

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Kabel PLN, 1 Kabel Optik

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    2. Pohon Tumbang di Jakarta Selatan

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:44 WIB

    Lokasi: Jl. Puri Mutiara 1, RT07/RW01, Kel. Cipete Selatan, Kec. Cilandak

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    3. Pohon Tumbang di Jakarta Selatan

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:30 WIB

    Lokasi: Jl. anggur II , RT.008/RW.006, Kel. Cipete Selatan, Kec. Cilandak

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Atap Warung, 1 Kabel Udara

    Korban: Nihil

    Kerugian: Rp.5.000.000,-

    JAKARTA UTARA (1 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Utara

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:05 WIB

    Lokasi: Perum Imperial Gading Pelindo Blok E1 No.16 RT.9 RW.8, Kel. Sukapura, Kec. Cilincing

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Rumah Tinggal, 1 Mobil

    Korban: Nihil

    Kerugian: Dalam pendataan

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemkot Jaktim tinggikan pagar pembatas jalan untuk cegah tawuran

    Pemkot Jaktim tinggikan pagar pembatas jalan untuk cegah tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur meninggikan pagar pembatas di Jalan Basuki Rahmat RW 01 dan RW 02, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, untuk mencegah aksi tawuran.

    “Pagar pembatas sepanjang 330 meter dengan tinggi dua meter (dari underpass DI Panjaitan sampai depan Mal Bassura) yang diharapkan mencegah terjadinya tawuran di lokasi tersebut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di Jakarta, Jumat.

    Iin menjelaskan, pembangunan pagar pembatas merupakan bagian dari proses yang dilakukan Pemkot Jaktim dalam penanganan tawuran yang melibatkan warga Kelurahan Cipinang Besar Utara.

    Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur sudah menggelar Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion/FGD) dengan pihak-pihak terkait seperti Polri, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (RI) yang menghasilkan usulan pembangunan pagar pembatas tersebut.

    Pembangunan pembatas itu juga merupakan usulan dari masyarakat setempat. Dalam diskusi tersebut peserta mendukung dibangunnya pagar agar tidak terjadi lagi tawuran yang meresahkan masyarakat setempat.

    “Atas usulan masyarakat dari RW 01 dan RW 02 juga mewakili RW lainnya Kelurahan Cipinang Besar Utara ada usulan terkait peninggian pagar, yang semula pagar ini sangat rendah sehingga memudahkan akses mereka melakukan hal negatif seperti tawuran. Kami melihat bahwa ini menjadi penting untuk kami tindak lanjuti bersama,” jelas Iin.

    Selain itu, terbangunnya pagar juga merupakan hasil dari kerja sama dengan mitra kerja Pemerintah Kota Jakarta Timur seperti PAM Jaya, Kamar Dagang Indonesia (Kadin), dan pengelola Apartemen Mal Bassura.

    “Alhamdulillah ini terbukti bahwa peninggian pagar ini sudah bagus, sudah menjadi aman, simbolnya adalah menjadi keamanan dan kerukunan warga,” ucap Iin.

    Hasil kolaborasi antara lima elemen masyarakat yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media (pentahelix) untuk pencegahan tawuran juga telah dilakukan dengan upaya keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) hingga mendirikan Posko Anti Tawuran.

    “Tadi juga bersepakat di sini semua RW hadir, Pak Lurah, Pak Camat semuanya hadir bersama jajaran unsur terkait, ini menunjukan bukti bahwa kita semua sepakat untuk terus meningkatkan kerukunan dan perdamaian,” ujar Iin.

    Sementara itu, Ketua RW 01 Kelurahan Cipinang Besar Utara Wahidin Nur berharap dibangunnya pagar tersebut dapat mencegah terjadinya tawuran yang beberapa kali terjadi di Jalan Basuki Rahmat dan melibatkan remaja RW 01 dan RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara.

    “Semoga apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menjadikan motivasi bagi kami warga RW 01 dan RW 02 dalam rangka membangun persaudaraan yang lebih baik lagi,” kata Wahidin.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Cegah Tawuran di Depan Mall Bassura Jaktim, Pemkot Pasang Pagar Pembatas 330 Meter

    Cegah Tawuran di Depan Mall Bassura Jaktim, Pemkot Pasang Pagar Pembatas 330 Meter

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Usulan warga mencegah tawuran dengan cara memasang pagar pembatas di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Jatinegara, Jakarta Timur akhirnya terealisasi.

    Median jalan di depan Mall Bassura yang sebelumnya kerap digunakan sebagai akses untuk saling serang kini sudah dipasangi pagar sepanjang 330 meter dan tinggi sekitar 220 sentimeter.

    Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainah berharap dengan ditinggikannya pagar pembatas Jalan Jenderal Basuki Rachmat dapat mencegah aksi tawuran remaja yang selama ini terjadi.

    “Atas usulan masyarakat, pengurus RW dan pihak terkait maka pagar pembatas ini ditinggikan. Karena kalau rendah, memudahkan akses mereka melakukan tawuran,” kata Iin, Jumat (14/3/2025).

    Usul agar warga meninggikan pagar pembatas Jalan Jenderal Basuki Rachmat sebelumnya sudah disampaikan sejak Januari 2024 lalu, baik secara lisan hingga aduan melalui Jaki.

    Kondisi pagar yang sudah berlubang dan rendah membuat para pelaku tawuran leluasa beraksi, bahkan pada Kamis (2/1/2025) seorang remaja berinisial RF (14) tewas dalam tawuran.

    Sehingga meski tidak sepenuhnya dapat mencegah tawuran, tapi keberadaan pagar pembatas di Jalan Jenderal Basuki Rachmat ini diharapkan dapat meredam kasus tawuran.

    “Pagar pembatas ini menjadi aset untuk dijaga bersama. Fungsinya kita manfaatkan seoptimal mungkin dan berharap ini hanya simbol perdamaian dan kerukunan warga,” ujar Iin.

    Pemkot Jakarta Timur menyatakan pembangunan pagar pembatas di Jalan Jenderal Basuki Rachmat merupakan hasil Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah pihak.

    Selain pagar nantinya juga akan dipasang CCTV di sekitar lokasi kejadian, sehingga ketika terpantau adanya indikasi tawuran aparat penegak hukum terkait dapat segera mengambil tindakan.

    Upaya lain dilakukan untuk mencegah tawuran di depan Mall Bassura yakni dengan membuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi warga RW 01 dan RW 02 Cipinang Besar Utara.

    “Ke depan akan terus dilakukan evaluasi bersama untuk melakukan pembinaan. Baik melalui pelatihan kerja, kegiatan positif lain seperti di bidang olahraga, seni budaya, keagamaan dan lain,” tutur Iin.

    Pemasangan pagar pembatas Jalan Jenderal Basuki Rachmat untuk mencegah kasus tawuran ini disambut baik pengurus RW 01 dan RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara.

    Ketua RW 01, Wahidin Nur mengatakan dengan keberadaan pagar pembatas diharapkan tidak ada lagi kasus tawuran warga dan tali persaudaraan antar RW dapat lebih terjaga.

    “Semoga apa yang telah dilaksanakan pemerintah kota Jakarta Timur menjadi motivasi bagi kami warga RW 01 dan 02 dalam rangka meningkatkan persaudaraan yang lebih baik lagi,” kata Wahidin.

    Terlebih Polres Metro Jakarta Timur sebelumnya sudah pernah melakukan mediasi antar warga RW 01 dan RW 02 untuk penanganan kasus tawuran remaja di depan Mall Bassura.

    Ketua RW 02 Cipinang Besar Utara, Iwan Setiawan menuturkan pihaknya mengapresiasi pemasangan pagar pembatas untuk menutup akses utama pelaku tawuran.

    “Kami sangat mendukung dengan adanya pemagaran ini. Semoga ke depannya ini menjadi titik akhir dari kasus tawuran antar warga di Kelurahan Cipinang Besar Utara,” ujar Iwan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya