kab/kota: Cipinang

  • Polisi Telusuri Jejak Terakhir Bocah 6 Tahun yang Hilang di Pesanggrahan Jakarta Selatan – Halaman all

    Polisi Telusuri Jejak Terakhir Bocah 6 Tahun yang Hilang di Pesanggrahan Jakarta Selatan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang bocah berusia 6 tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho hilang sejak Kamis (6/3/2025).

    Kali terakhir Alvaro terlihat di Masjid Al-Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Namun, hingga hari ini belum berhasil ditemukan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih menuturkan perkara ini masih dalam proses penyelidikan. 

    Pihak kepolisian sudah mengumpulkan bukti-bukti serta meminta keterangan tiga saksi dari keluarga maupun dari pengurus masjid.

    “Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak,” ungkap Murodih kepada wartawan Minggu (27/4/2025).

    Hal itu membuat proses pencarian memerlukan waktu.

    “Kemudian keterangan dari saksi, itu juga tidak ada yang signifikan untuk bagaimana kita mengetahui keberadaan anak tersebut,” paparnya.

    Selanjutnya, penyelidikan akan menggali keterangan dari orang tua yang tengah ditempatkan di tempat khusus (Lapas Cipinang).

    Polisi akan tetap mengupayakan mencari jejak terakhir dari sang bocah.

    Kakek Alvaro, Tugimin (71), menceritakan kronologi hilangnya sang cucu.

    Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin.

    Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit,” kata Tugimin di kediamannya, Rabu (23/4/2025).

    “‘Pak, mau salat’, gitu, ‘mandi dulu dek’. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang.”

    “Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘nanti di masjid saja pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” sambungnya.

    Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib.

  • Hilang Hampir 2 Bulan, Pencarian Bocah Pesanggrahan Alvaro Kiano Terkendala Rusaknya CCTV di TKP

    Hilang Hampir 2 Bulan, Pencarian Bocah Pesanggrahan Alvaro Kiano Terkendala Rusaknya CCTV di TKP

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Polisi masih mencari keberadaan bocah berusia enam tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Alvaro sudah hilang selama 51 hari atau hampir dua bulan. Korban dinyatakan hilang sejak 6 Maret 2025.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih mengatakan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk menelusuri keberadaan Alvaro.

    “Untuk yang anak hilang memang dari Polres Metro Jakarta Selatan terus mengupdate masalah penanganan. Sementara memang masih proses penyelidikan. Untuk bukti-bukti kita juga sudah mintai keterangan dari saksi-saksi baik dari pihak keluarga maupun dari pengurus masjid,” kata Murodih, Minggu (27/4/2025).

    Namun, Murodih mengungkapkan pencarian korban terkendala CCTV yang rusak di Masjid Muflihun, tempat korban terakhir kali terlihat.

    “Untuk hambatan sementara memang di TKP pada saat kejadian itu CCTV tidak bisa dibuka karena rusak. Sehingga kita tidak bisa melihat apa yang terjadi di sana melalui CCTV,” ungkap Kasi Humas.

    Kakek korban, Tugimin (71), menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.

    Informasi dugaan penculikan itu diperoleh Tugimin dari marbot Masjid Al-Muflihun, lokasi Alvaro terakhir terlihat.

    “Menjelang buka puasa, itu di masjid ada orang datang. Ditanya sama marbot, ‘pak, cari siapa?’, ‘cari anak saya’, Alvaro, katanya kalau salat di masjid sini’, ‘itu ada anaknya di atas’. Kata marbot kayak gitu,” kata Tugimin di kediamannya di, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    Sayangnya, marbot masjid tersebut mengaku tidak terlalu memperhatikan wajah dan penampilan pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro.

    “Setalah itu nggak tahu lagi, marbot itu nggak memperhatikan orangnya seperti apa, nggak diperhatikan,” ujar Tugimin.

    Di sisi lain, saat ini ayah kandung Alvaro masih menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang, Jakarta Timur karena terjerat kasus pidana.

    Sang ayah masuk penjara sejak Alvaro masih berusia enam bulan.

    “Kalau bapaknya Alvaro masih berada di lapas sampai saat ini. Katanya tahun ini bebas. Karena pernah kemarin itu, setelah tiga hari Alvaro enggak pulang, itu telepon, video call,” ungkap Tugimin.

    Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin. Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit. ‘Pak, mau solat’, gitu, ‘mandi dulu dek’. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang. Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘nanti di masjid saja pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” kata Tugimin.

    Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib. Namun, saat itu belum merasa curiga karena mengira Alvaro sedang bermain bersama teman-temannya.

    “Setelah Magrib, biasanya pulang. Nah, ini nggak pulang. Begitu nggak pulang, saya nggak curiga, nggak curiga apa-apa. Biasanya dia main di depan sama teman-temannya, pulangnya malam,” ungkap Tugimin.

    Ia baru merasa khawatir ketika waktu sudah menujukkan pukul 21.30. Ia pun mulai mencari keberadaan Alvaro di sekitar rumahnya.

    Tugimin bertanya soal keberadaan cucunya dengan bertanya kepada tetangga dan teman-teman Alvaro.

    “Sesudah itu, akhirnya bingung. Saya lapor ke polisi, ke Polsek Pesanggrahan, katanya ‘ini harus satu kali 24 jam dulu baru bisa laporan’,” tutur dia.

    Keesokan harinya, ia kembali ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang. Saat itu ia langsung diarahkan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Setelah saya laporan ke sana, sampai jam 12, saya pulang ke rumah. Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah, dan belum ada yang memberikan informasi dari manapun,” ujar Tugimin.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Hilang 48 Hari, Bocah Alvaro Diduga Diculik Pria yang Mengaku Ayahnya

    Hilang 48 Hari, Bocah Alvaro Diduga Diculik Pria yang Mengaku Ayahnya

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Bocah laki-laki di Pesanggrahan, Jakarta Selatan bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) hilang selama 48 hari sejak 6 Maret 2025 dan belum ditemukan hingga saat ini.

    Sang kakek, Tugimin (71), menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya.

    Informasi dugaan penculikan itu diperoleh Tugimin dari marbot Masjid Al-Muflihun, lokasi Alvaro terakhir terlihat.

    “Menjelang buka puasa, itu di masjid ada orang datang,” kata Tugimin di kediamannya di, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

    “Ditanya sama marbot, ‘pak, cari siapa?’, ‘cari anak saya’, Alvaro, katanya kalau salat di masjid sini’, ‘itu ada anaknya di atas’. Kata marbot kayak gitu,” sambungnya.

    Sayangnya, marbot masjid tersebut mengaku tidak terlalu memperhatikan wajah dan penampilan pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro.

    “Setalah itu nggak tahu lagi, marbot itu nggak memperhatikan orangnya seperti apa, nggak diperhatikan,” ujar Tugimin.

    Zaenal Mustofa sosok pengacara yang baru ditetapkan tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen perguruan tinggi. Ia merupakan pengacara yang tergabung dalam tim Tolak Ijazah Palsu Usaha Gakpunya Malu (TIPU UGM) melaporkan Jokowi atas dugaan ijazah palsu.

    Di sisi lain, saat ini ayah kandung Alvaro masih menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang, Jakarta Timur karena terjerat kasus pidana.

    Sang ayah masuk penjara sejak Alvaro masih berusia enam bulan.

    “Kalau bapaknya Alvaro masih berada di lapas sampai saat ini. Katanya tahun ini bebas. Karena pernah kemarin itu, setelah tiga hari Alvaro enggak pulang, itu telepon, video call,” ungkap Tugimin.

    Sebelumnya, Tugimin mengatakan, Alvaro sempat ikut neneknya ke rumah sakit yang menjalani kontrol kesehatan pada Kamis siang.

    ALVARO HILANG – Tugimin (71), kakek dari Alvaro Kiano Nugroho (6), menunjukkan foto cucunya yang hilang selama 48 hari di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    Sore harinya, Alvaro pergi ke masjid yang berlokasi tak jauh dari rumah Tugimin.

    Tak seperti biasa, saat itu Alvaro tak berpamitan kepada kakeknya.

    “Dia ke masjid itu tanpa pamit sama saya. Biasanya kalau mau solat, itu pamit,” kata Tugimin di kediamannya, Rabu (23/4/2025).

    “‘Pak, mau solat’, gitu, ‘mandi dulu dek’. Mandi, setelah mandi, ganti baju, ambil celana panjang.”

    “Tapi celana panjang nggak dipakai. ‘Kok nggak dipakai?’, ‘nanti di masjid saja pak’, saya bilang begitu. Dia manggil saya bapak,” sambungnya.

    Tugimin mengungkapkan, Alvaro tak kunjung kembali ke rumah setelah Magrib.

    Namun, saat itu belum merasa curiga karena mengira Alvaro sedang bermain bersama teman-temannya.

    “Setelah Magrib, biasanya pulang. Nah, ini nggak pulang. Begitu nggak pulang, saya nggak curiga, nggak curiga apa-apa. Biasanya dia main di depan sama teman-temannya, pulangnya malam,” ungkap Tugimin.

    Ia baru merasa khawatir ketika waktu sudah menujukkan pukul 21.30.

    Ia pun mulai mencari keberadaan Alvaro di sekitar rumahnya.

    Bocah laki-laki bernama Alvaro Kiano Nugroho hilang dan belum ditemukan hingga hari ini, Jumat (18/4/2025). (Istimewa)

    Tugimin bertanya soal keberadaan cucunya dengan bertanya kepada tetangga dan teman-teman Alvaro.

    “Sesudah itu, akhirnya bingung. Saya lapor ke polisi, ke Polsek Pesanggrahan, katanya ‘ini harus satu kali 24 jam dulu baru bisa laporan’,” tutur dia.

    Keesokan harinya, ia kembali ke Polsek Pesanggrahan untuk membuat laporan orang hilang.

    Saat itu ia langsung diarahkan untuk ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Setelah saya laporan ke sana, sampai jam 12, saya pulang ke rumah. Hingga sekarang, cucu saya belum kembali ke rumah, dan belum ada yang memberikan informasi dari manapun,” ujar Tugimin. 

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Alvaro Bocah Pesanggrahan Hilang, Keluarga Malah Diteror Penipu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 April 2025

    Alvaro Bocah Pesanggrahan Hilang, Keluarga Malah Diteror Penipu Megapolitan 22 April 2025

    Alvaro Bocah Pesanggrahan Hilang, Keluarga Malah Diteror Penipu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus hilangnya bocah di Pesanggrahan, Jakarta Selatan bernama
    Alvaro Kiano Nugroho
    (6) dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menipu keluarga korban.
    Kakek Alvaro, Tugimin (71), beberapa kali menerima telepon dari nomor tak dikenal yang mengaku mengetahui keberadaan Alvaro.
    “Begitu nomor telepon saya kasih Arum (ibunda Alvaro), dicek, ternyata bohong,” ucap Tugimin saat ditemui di kediamannya, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
    Bahkan, Tugimin bercerita, salah satu penelepon yang mengaku mengetahui keberadaan Alvaro sempat meminta ditransfer uang sebesar Rp 800.000.
    Namun, penelepon itu akhirnya mengaku bahwa ia berniat menipu karena terdesak oleh keadaan.
    “Ditelepon sama Arum. Katanya dia butuh uang, orangtuanya masuk rumah sakit. Makanya terpaksa mau menipu,” kata Tugimin.
    Bukan hanya itu, Tugimin juga sempat diminta penelepon untuk membuat sayembara dengan hadiah Rp 125 juta.
    “(Saya bilang), ‘Wah saya pertimbangkan dulu’,” ujar Tugimin sambil tertawa.
    Saat ini, sudah 47 hari berlalu sejak Alvaro dilaporkan hilang. Bocah itu terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin, yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
    “Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
    Keluarga juga telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi.
    Adapun ciri-ciri Alvaro adalah berkulit sawo matang dengan potongan rambut cepak. Bagi siapa saja yang melihat atau menemukan Alvaro, dapat menghubungi nomor 0812-1923-0694.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alvaro Bocah Pesanggrahan Hilang, Keluarga Malah Diteror Penipu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 April 2025

    Hilangnya Alvaro Masih Misteri, Masjid di Bintaro Jadi Jejak Terakhir Megapolitan 22 April 2025

    Hilangnya Alvaro Masih Misteri, Masjid di Bintaro Jadi Jejak Terakhir
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sudah 47 hari berlalu sejak
    Alvaro Kiano Nugroho
    , bocah laki-laki berusia 6 tahun, menghilang tanpa jejak.
    Senyum polos dan celoteh sejatinya anak kecil kini hanya tinggal kenangan yang mengendap di benak sang kakek, Tugimin (71).
    Hari itu, Kamis (6/3/2025) siang menjelang sore, tak ada firasat buruk sedikit pun bagi Tugimin.
    Alvaro ikut neneknya pergi ke RSUD Pesanggrahan untuk memeriksakan kesehatan. Sepulangnya, ia merengek kepada sang kakek minta dibelikan susu.
    “Terus saya bilang, ‘Dek, kan puasa.’ ‘Puasa mah anak kecil setengah hari boleh, Pak,’” kenang Tugimin saat ditemui di rumahnya di Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (22/4/2025).
    Ketika azan Ashar berkumandang, Alvaro melangkah kecil menuju Masjid Jami Al Muflihun.
    Alvaro tak berpamitan dan diam-diam. Sejak saat itu, ia tak pernah kembali ke rumah sampai sekarang.
    Menjelang waktu berbuka, seorang pria tak dikenal mengaku ayah dari Alvaro datang ke masjid. Marbut masjid tak menaruh curiga.
    “Itu ada anaknya di atas,” kata marbut.
    Tapi sejak pria itu datang, Alvaro tak pernah terlihat lagi.
    Saat langit mulai gelap dan suara bedug berbuka pun sirna, Alvaro tak juga pulang.
    Tugimin belum merasa khawatir. Sang cucu memang sering bermain bola malam-malam.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’ Saya bilang begitu,” ujar Tugimin.
    Malam itu, Tugimin berkeliling. Ia temui teman-teman Alvaro, menyusuri jalan tempat sang cucu biasa bermain.
    Tapi hasilnya nihil. Ia lalu melapor ke
    Polsek Pesanggrahan
    , namun diminta menunggu 1×24 jam.
    Keesokan harinya, laporan diteruskan ke Polres Jakarta Selatan, yang memang menangani kasus anak di bawah umur. Laporan polisi itu tercatat dengan nomor LP/1186/B/III/2025/PMJ/Res Jaksel.
    Pihak kepolisian telah memeriksa saksi dan mencari petunjuk. Sayangnya, CCTV masjid rusak. Tak ada rekaman yang bisa memberi titik terang.
    “Untuk CCTV di sini enggak ada. Di masjid itu rusak. Di jalan juga enggak. Ada satu, tapi enggak terlihat ada yang bawa anak kecil,” kata Tugimin.
    Alvaro tinggal bersama kakek dan neneknya. Ayah kandungnya kini mendekam di Lapas Cipinang karena kasus narkoba.
    Sementara ibunya merantau bekerja di Malaysia dan telah menikah kembali.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” jelasnya.
    Tugimin dan keluarga sudah mencari ke berbagai tempat, bahkan ke alamat lama keluarga ayah Alvaro. Tapi semuanya buntu.
    Polisi sudah mengendus lokasi baru, tapi belum berhasil menemukan Alvaro.
    Bagi siapa pun yang melihat atau menemukan bocah berkulit sawo matang dan berambut cepak ini, keluarga berharap dapat menghubungi nomor 0812-1923-0694.
    (Reporter: Baharudin Al Farisi | Editor: Fitria Chusna Farisa)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Brantas Abipraya Bangun Fasilitas Sanitasi di Jatinegara – Page 3

    Brantas Abipraya Bangun Fasilitas Sanitasi di Jatinegara – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Brantas Abipraya (Persero) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk Abipraya Sehat.

    Kali ini, komitmen tersebut diwujudkan melalui pembangunan 10 Sarana Tempat Mandi Bersama (STMB) di Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

    Pembangunan STMB ini merupakan bentuk dukungan nyata Brantas Abipraya dalam memberikan akses sanitasi yang layak bagi warga.

    Sebelumnya, tim TJSL Brantas Abipraya telah melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi keluarga yang benar-benar membutuhkan fasilitas sanitasi memadai.

    Hasil Survei

    Hasil survei menunjukkan bahwa puluhan keluarga di wilayah tersebut hidup tanpa akses sanitasi yang layak, yang berdampak pada kualitas kesehatan mereka.

    “Kami menyadari bahwa akses terhadap sanitasi bersih adalah hak dasar yang sangat penting untuk kesehatan masyarakat,” ungkap Sekretaris Perusahaan PT Brantas Abipraya (Persero), Dian Sovana, Selasa (15/4/2025).

    “Melalui program Abipraya Sehat, kami ingin menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat,” tambah dia.

     

  • Tingkatkan Kualitas Sanitasi Warga, 10 STMB Dibangun di Cipinang Cempedak Jakarta Timur – Halaman all

    Tingkatkan Kualitas Sanitasi Warga, 10 STMB Dibangun di Cipinang Cempedak Jakarta Timur – Halaman all

    Sebanyak 10 Sarana Tempat Mandi Bersama (STMB) dibangun di Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

    Tayang: Selasa, 15 April 2025 11:33 WIB

    handout

    TINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT – Sarana Tempat Mandi Bersama (STMB) dibangun di Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. Akses sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting untuk kesehatan masyarakat.. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 10 Sarana Tempat Mandi Bersama (STMB) dibangun di Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, untuk memenuhi kebutuhan sanitasi yang layak bagi masyarakat.

    Sebelum proses konstruksi, PT Brantas Abipraya, melakukan survei mendalam untuk mengidentifikasi rumah-rumah yang memenuhi kriteria penerima manfaat.

    Sekretaris Perusahaan PT Brantas Abipraya, Dian Sovana mengatakan, hasil survei menunjukkan bahwa puluhan keluarga di wilayah tersebut sangat membutuhkan fasilitas sanitasi yang memadai.

    Ia menyebut, akses sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting untuk kesehatan masyarakat

    “Kami ingin berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Cipinang Cempedak,” ujar Dian dikutip Selasa (15/4/2025).

    Dengan membangun STMB, Brantas Abipraya berkontribusi langsung pada pencapaian SDGs, khususnya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui akses sanitasi yang bersih (SDG 3) dan menyediakan fasilitas air bersih yang layak sebagai hak dasar setiap individu (SDG 6).

    “STMB ini adalah investasi kami dalam perubahan perilaku. Kami yakin, akses sanitasi yang layak akan memicu kebiasaan hidup bersih dan sehat di masyarakat,” katanya.

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pria Berjaket Ojol Ditangkap Saat Selundupkan Narkoba ke Lapas Cipinang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 April 2025

    Pria Berjaket Ojol Ditangkap Saat Selundupkan Narkoba ke Lapas Cipinang Megapolitan 11 April 2025

    Pria Berjaket Ojol Ditangkap Saat Selundupkan Narkoba ke Lapas Cipinang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pria berinisial NH yang diduga sebagai pengemudi ojek
    online
    ditangkap saat mencoba menyelundupkan narkotika jenis
    sabu
    ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur.
    Aksi tersebut digagalkan oleh petugas pada Minggu malam (6/4/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
    Kepala Lapas Kelas I Cipinang Wachid Wibowo menjelaskan, penangkapan berawal dari kecurigaan dua petugas jaga dari gelagat pria berjaket ojek
    online
    di area parkir.
    “Kemudian, saat dihampiri dan dimintai keterangan, pria tersebut berusaha melarikan diri,” ungkap Wachid dalam keterangan yang diterima pada Kamis (10/4/2025).
    Setelah ditangkap, petugas membawa terduga pelaku ke Pos Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik) untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa petugas menemukan narkoba jenis sabu dengan total berat 535,25 gram.
    Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Sumaryo menambahkan, pihak Lapas segera menghubungi Polres Metro Jakarta Timur untuk proses hukum lebih lanjut.
    “Barang bukti telah diserahkan kepada kepolisian, dan pelaku langsung diamankan untuk proses penyidikan,” ucap Sumaryo.
    Pelaku kini terancam dijerat dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria Berjaket Ojol Tertangkap Basah Hendak Selundupkan Sabu ke Lapas Cipinang, Ini Kronologisnya – Halaman all

    Pria Berjaket Ojol Tertangkap Basah Hendak Selundupkan Sabu ke Lapas Cipinang, Ini Kronologisnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria inisial HN mencoba menyelundupkan sabu ke Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta Timur.

    Aksi pria itu tertangkap basah petugas Lapas yang sedang piket.

    Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 6 April 2025 sekitar pukul 23.00 WIB. 

    Pelaku menyamar menggunakan jaket ojol mondar-mandir di area parkiran Lapas.

    “Ini berawal dari kejelian dua petugas jaga yang mencurigai gelagat seorang pria berjaket ojek online di area parkir,” ungkap Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).

    Petugas kemudian menghampiri pria tersebut dan dimintai keterangan.

    Bukannya kooperatif pria tersebut malah berusaha melarikan diri. 

    lantas petugas bergerak mengejar pelaku dan langsung digelandang ke Pos Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik).

    Terungkap pelaku membawa sabu seberat 535,25 gram. 

    Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP) Sumaryo menerangkan, pihaknya langsung koordinasi sama Polres Metro Jakarta Timur. 

    “Barang bukti telah diserahkan kepada kepolisian, dan pelaku langsung diamankan untuk proses penyidikan. Penemuan ini menjadi bukti bahwa sistem pengamanan kami berjalan optimal dan responsif terhadap setiap potensi ancaman,” ucap Sumaryo.

    Wakasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKP Suminto, menuturkan pelaku akan dijerat dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

    “Ancaman hukuman yang dikenakan adalah pidana mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun,” pungkasnya.

  • Libur Lebaran Usai, Lalu Lintas Tol Arah Jakarta Padat di Sejumlah Titik

    Libur Lebaran Usai, Lalu Lintas Tol Arah Jakarta Padat di Sejumlah Titik

    Jakarta

    Lalu lintas di sejumlah ruas tol arah Jakarta mengalami kepadatan pagi ini. Kepadatan tersebut akibat padatnya volume kendaraan, salah satunya di Tol Japek.

    “Tol Japek Halim KM 02 – Cawang KM 00 padat, kepadatan volume lalin,” demikian dikutip dari akun X Jasa Marga @PTJasamarga, Senin (8/4/2025).

    Kepadatan lalin juga terjadi di Tol Janger arah Jakarta pagi ini. Kepadatan tersebut akibat padatnya volume kendaraan.

    “Tol Janger Kunciran – Karang Tengah padat, kepadatan volume lalin. Kembangan – Kebon Jeruk padat, kepadatan volume lalin,” tulis Jasa Marga.

    Petugas juga telah memberlakukan contraflow di Underpass Tomang arah Kebon Jeruk Km 03+400. Lajur contraflow diberlakukan dari arah Kebon Jeruk di lajur 3.

    Selain itu kepadatan juga terjadi di Tol JORR W2S tepatnya di Bintaro Km 03 arah Km 02 Ulujami. Selanjutnya lalin kembali mengalami kepadatan di Veteran Km 17-km 18 arah Pondok Indah.

    “TMII KM 05 – Kali Cipinang KM 03 padat, kepadatan volume lalin. Cililitan KM 02 – Cawang KM 00 padat, kepadatan volume lalin,” katanya.

    (yld/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini