kab/kota: Cipinang

  • Terima Laporan Pungli Perekrutan PPSU, DPRD DKI: Ini Zalim!

    Terima Laporan Pungli Perekrutan PPSU, DPRD DKI: Ini Zalim!

    JAKARTA – Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis mengaku menerima aduan dari warga mengenai adanya pungli dalam proses perekruten petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang kini dibuka oleh Pemprov DKI.

    Hal ini diungkapkan dalam interupsinya saat rapat paripurna penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2025 yang dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.

    “Saya kemarin reses ada informasi, pada saat perekrutan PJLP atau PPSU kemarin, saya dapat informasi oknum-oknum di bawah melakukan pungli, Pak Wagub,” kata Ali di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 16 Juli.

    Oleh sebab itu, Ali mendesak jajaran Pemprov DKI terutama Inspektorat DKI Jakarta untuk segera menelusuri siapa oknum-oknum pelaku pungli perekrutan PPSU dan memberi hukuman sesuai ketentuan yang berlaku.

    Sebab, keterlibatan oknum yang memeras warga demi mendapat pekerjaan sangat merugikan. Hal ini juga bertentangan dengan klaim Gubernur DKI Jakarta bahwa rekrutmen PPSU berjalan transparan.

    “Ini kita zalim, ini sama saja praktik pemerasan terhadap orang-orang miskin. Udah masuk kerja susah, mau masuk kerja diperas dengan modus pungli. Tolong Pak Wagub, beserta jajaran Pemprov, melalui Inspektorat, sidak ke lapangan, cek oknum-oknum ini. Karena ini merugikan masyarakat Jakarta,” tegasnya.

    Dihubungi terpisah, Ali mengungkap laporan pungli perekrutan PPSU yang ia terima berada di Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Hanya saja, Ali tak mendapat informasi siapa oknum pelaku pungli tersebut.

    “Saya tidak diberitahukan siapa namanya,” ucap Ali kepada wartawan.

    Pemprov DKI Jakarta telah membuka proses rekrutmen petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) secara serentak di berbagai kelurahan-kelurahan Jakarta. Proses perekrutan PPSU dilakukan oleh kelurahan masing-masing.

    Pendaftaran PPSU sudah dibuka sejak tanggal 23 Juni dan ditutup pada 26 Juni 2025. Surat lamaran dikirimkan ke kantor kelurahan masing-masing sesuai dengan ketentuan dalam surat pengumuman rekrutmen.

    Setelahnya, dilakukan uji administrasi pada tanggal 27-30 Juni 2025, dilanjutkan dengan uji teknis pada 30 Juni-11 Juli 2025, dan pengumuman akhir siapa saja yang diterima sebagai PPSU pada 31 Juli 2025.

    Sebagai catatan, persyaratan teknis dan administrasi lainnya dapat dilihat dalam pengumuman resmi pembukaan lowongan PPSU yang dikeluarkan di tiap kelurahan. Berkas lamaran juga diserahkan secara langsung ke kantor kelurahan yang dituju.

  • Tak Mau Kalah Suara dari Bro Ron, Kaesang Akan Keliling Daerah Menjelang Kongres PSI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Juli 2025

    Tak Mau Kalah Suara dari Bro Ron, Kaesang Akan Keliling Daerah Menjelang Kongres PSI Megapolitan 15 Juli 2025

    Tak Mau Kalah Suara dari Bro Ron, Kaesang Akan Keliling Daerah Menjelang Kongres PSI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
    Kaesang Pangarep
    menyatakan akan berkeliling ke sejumlah daerah menjelang Pemilihan Raya Ketua Umum PSI periode 2025–2030.
    Langkah ini diambil menyusul hasil sementara
    electronic voting
    yang menunjukkan calon ketua umum (caketum)
    Ronald Aristone Sinaga
    atau yang akrab disapa
    Bro Ron
    , masih unggul.

    Insya Allah,
    besok saya akan keliling Jawa Tengah, karena Jawa Barat sudah dikuasai Bro Ron, jadi saya harus keliling Jawa Tengah untuk membulatkan suara,” ujar Kaesang saat ditemui di Cipinang Muara, Selasa (15/7/2025).
    Kaesang juga mengungkapkan, dirinya telah menerima sejumlah nasihat dari ayahnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia belum bersedia mengungkapkan isi pesan tersebut.
    “(Wejangan) banyak sekali, tetapi nanti saya sampaikan di kongres saja,” kata dia.
    Lebih lanjut, Kaesang menyebutkan, Jokowi dijadwalkan hadir dalam
    Kongres PSI
    yang akan diselenggarakan di Kota Solo pada 19–20 Juli 2025.
    “Kemarin dari panitia mengundang bapak (Jokowi) untuk hadir (Kongres),” ujarnya.
    Sebelumnya diberitakan, Steering Committee Pemilihan Raya PSI telah menetapkan tiga kandidat Ketua Umum DPP PSI periode 2025–2030.
    Mereka adalah Ronald Aristone Sinaga, Kaesang Pangarep, dan Agus Mulyono Herlambang.
    Ketiga kandidat dinyatakan memenuhi persyaratan khusus, yakni memperoleh dukungan minimal dari lima Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 20 Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
    Steering committee
    juga telah menetapkan nomor urut bagi masing-masing kandidat:
    Pemilihan Raya PSI ini akan melibatkan 187.306 pemilih yang telah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).
    Verifikasi DPT dilakukan oleh Tim Data Centre DPP PSI sejak Mei 2025 dengan mengirimkan pesan verifikasi melalui WhatsApp.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos Bapanas Pikir-Pikir Naikkan HET Beras Medium – Page 3

    Bos Bapanas Pikir-Pikir Naikkan HET Beras Medium – Page 3

    Sebelumnya diberitakan, Ketua Koperasi Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang (KPPIBC) Zulkifli Rasyid meminta pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) untuk beras medium umum. Namun, dia sepakat HET tetap berlaku untuk beras cadangan Perum Bulog, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

    Menurut Zulkifli, beras SPHP menjadi barang yang disubsidi pemerintah. Untuk itu sudah sepatutnya diatur pula harga jualnya agar lebih murah didapatkan oleh masyarakat. Namun, dia tak sepakat HET berlaku untuk beras umum, meski dalam level kualitas medium.

    “Sebab, beras Bulog itu adalah modal dan subsidi pemerintah jika sudah dilepas ke masyarakat. Misalnya, belinya Rp 12.500, dijual Rp 11.000, berarti ada subsidi pemerintah Rp 1.500 per kilo; itu saya setuju HET-nya. Tapi, saya tidak sependapat dengan beras lokal, atau beras yang berasal dari luar, yang diterapkan HET,” ungkap Zulkifli saat berbincang dengan Liputan6.com, di PIBC, Jakarta, Senin (14/7/2025).

     

  • Bos Bapanas Pikir-Pikir Naikkan HET Beras Medium – Page 3

    Harga Beras Medium Meroket, Bos Bapanas: Karena Beli Gabahnya Ugal-ugalan – Page 3

    Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), 15 Juli 2025, harga rata-rata beras medium sebesar Rp 14.317 per kilogram atau 14,45 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Rinciannya, harga di Zona 1 sebesar Rp 13.845 per kilogram atau 10,76 persen di atas HET. Zona 2 Rp 14.531 per kilogram atau 10,92 persen di atas HET. Serta, beras medium di Zona 3 sebesar Rp 16.219 per kilogram atau 20,14 persen di atas HET.

    Adapun, HET Zona 1 ditetapkan Rp 12.500 per kilogram, Zona 2 Rp 13.100 per kilogram, dan Zona 3 Rp 13.500 per kilogram. HET beras medium nasional ditetapkan Rp 12.500 per kilogram.

    Kata Pedagang

    Beras kualitas medium kini dibanderol mulai Rp 13.500-13.800 per kilogram di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Kenaikan harga ini imbas pasokan yang menipis ditambah harga yang tinggi dari tingkat pabrik ke PIBC.

    Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Zulkifli Rasyid mengungkapkan harga beras sudah naik sejak penawaran pabrik untuk masuk ke PIBC.

    “Hari ini Rp 13.400-13.800 (per kg), itu penawaran dari daerah loh. Taruh kalau umpamanya kami beli Rp 13.400 jatuhnya sampai di bawah (dijual di PIBC) itu Rp 13.500. Ongkos turun (bongkar muat), biaya ini, biaya itu, jadi jatuhnya Rp 13.500, kami jual paling mahal Rp 13.600-13.700, untung Rp 100, kan wajar buat kami pedagang,” kata Zulkifli saat ditemui Liputan6.com di PIBC, Jakarta, Senin (14/7/2025).

     

     

  • Dugaan adanya beras oplosan oleh BUMD di Jakarta harus diusut tuntas

    Dugaan adanya beras oplosan oleh BUMD di Jakarta harus diusut tuntas

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Dugaan adanya beras oplosan oleh BUMD di Jakarta harus diusut tuntas
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 14 Juli 2025 – 23:11 WIB

    Elshinta.com – Anggota DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo menyatakan bahwa dugaan adanya peredaran beras oplosan yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan DKI Jakarta harus diusut tuntas dan diproses secara hukum.

    “Saya mendesak dilakukan audit independen dan investigasi menyeluruh terhadap seluruh gudang BUMD pangan,” kata Rio di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, dugaan pengoplosan beras yang dilakukan BUMD FS perlu ditindaklanjuti dan diusut tuntas. Hal ini untuk memastikan semua berjalan dengan baik.

    “Dugaan praktik pengoplosan beras harus diusut tuntas dan diproses secara hukum secara terbuka dan transparan,” ujarnya.

    Rio mengatakan bahwa sistem pelacakan digital stok beras harus diperkuat dari gudang hingga ke konsumen, dengan publikasi secara “real-time” soal ketersediaan dan harga.

    Hal ini, kata dia, penting untuk mencegah permainan pasokan dan harga oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab.

    Selain itu, perlu kolaborasi intensif antara BUMD, Bulog, dan kepolisian untuk mengawasi rantai pasok beras. Sidak rutin harus digelar, terutama di pasar induk seperti Cipinang dan pelaku penimbunan atau pemalsuan beras harus diberi sanksi tegas

    “Kami dari Komisi B akan mendorong evaluasi menyeluruh terhadap BUMD pangan, termasuk penataan sistem rekrutmen dan pengawasan internal,” kata dia.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok angkat bicara terkait munculnya dugaan beras oplosan yang menyeret Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta berinisial FS.

    “Terkait berita tentang indikasi pelanggaran kualitas beras di ritel modern, FS telah memenuhi panggilan Bareskrim Polri,” kata Hasudungan.

    Pemanggilan itu untuk memberikan keterangan dengan kemungkinan pemanggilan berikutnya setelah hasil analisis pemeriksaan terhadap sampel oleh Satgas Pangan selesai dilakukan.

    Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menggunakan beras merek SP dan SR yang diproduksi FS untuk kegiatan “Penyediaan dan Pendistribusian Pangan dengan Harga Murah bagi Masyarakat Tertentu” atau yang biasa dikenal “Program Pangan Bersubsidi Beras” dengan kelas mutu premium.

    Terhadap kedua merek tersebut, Dinas KPKP DKI Jakarta secara periodik, yakni sedikitnya 3 kali dalam setahun melakukan pengambilan sampel beras di gudang FS dan melakukan pengujian di laboratorium terakreditasi untuk memastikan kesesuaian mutunya.

    Sumber : Antara

  • Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras Megapolitan 14 Juli 2025

    Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sari (32), warga Kramat Jati,
    Jakarta
    Timur, berharap
    pemerintah
    menindak tegas para pelaku pengoplosan beras yang dinilai merugikan masyarakat.
    Pasalnya, mereka mengaku lelah menghadapi berbagai kasus kejahatan yang terus terjadi di dalam negeri, khususnya yang menyangkut kebutuhan pokok.
    “Harus ditindak, kemarin bensin, sekarang beras. Itu merugikan. Sudah beli mahal, tapi dapat kualitas jelek,” ujar Sari saat ditemui, Senin (14/7/2025).
    Sari mengaku telah menggunakan beras kemasan yang dijual di minimarket selama tiga tahun terakhir karena berharap mendapatkan kualitas terbaik.
    “Karena saya berharap beli beras kemasan di minimarket itu kualitasnya lebih bagus. Memang lebih mahal sedikit, tapi penginnya kualitasnya bagus,” ungkapnya.
    Namun, dalam beberapa hari terakhir sebelum isu
    beras oplosan
    viral, Sari mengaku sudah mencurigai adanya perubahan rasa dan tekstur pada beras yang dikonsumsinya.
    “Saya sudah menyadari beberapa hari terakhir, kalau dulu pulen banget, sekarang rasanya seperti beras murah,” ucapnya.
    Bahkan, ia pernah mendapati beras dalam kondisi kotor dan berwarna kehitaman, tidak seperti biasanya.
    Senada dengan Sari, Rika (31), warga Cipinang, menilai peredaran beras oplosan harus ditindak karena merugikan konsumen.
    “Makanya pemerintah harus bisa menindak pelaku yang mengoplos beras dan menjelaskan merek apa saja yang terlibat,” tuturnya.
    Kendati demikian, Rika mengaku sejauh ini belum pernah mendapati beras oplosan saat berbelanja di supermarket maupun minimarket.
    “Sejauh ini belum pernah lihat. Menurut saya beras itu kebutuhan pokok ya, bahaya juga sih kalau dioplos dengan kualitas yang berbeda, itu merugikan,” katanya.
    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, beras oplosan beredar bahkan sampai di rak supermarket dan minimarket.
    Menurut dia, beras itu dikemas seolah-olah premium, tapi kualitas dan kuantitasnya menipu. Hal ini menjadi sebuah keprihatinan serius di sektor pangan nasional.
    Temuan tersebut merupakan hasil investigasi Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan yang menunjukkan 212 merek beras terbukti tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label mutu.
    Pemerintah
    disebut langsung menindaklanjuti isu tersebut dengan melaporkan
    kasus beras oplosan
    itu ke Kapolri dan Jaksa Agung, berharap proses penegakan hukum berjalan cepat dan memberi efek jera kepada para pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    Sempat Curiga Rasa dan Warna Beras Berubah, Warga Kaget Ternyata Diduga Oplosan Megapolitan 14 Juli 2025

    Sempat Curiga Rasa dan Warna Beras Berubah, Warga Kaget Ternyata Diduga Oplosan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sari (32), warga Kramat Jati,
    Jakarta Timur
    , mengaku terkejut setelah mengetahui adanya praktik pengoplosan beras yang beredar di tengah masyarakat.
    “Itu sangat merugikan, sudah tiga tahun pakai beras kemasan, yang termasuk merek-merek disebutkan oplosan itu,” tutur Sari saat ditemui, Senin (14/7/2025).
    Sari menyampaikan, selama ini ia lebih memilih membeli beras kemasan di minimarket karena dianggap memiliki kualitas lebih baik dibandingkan beras kiloan.
    “Karena saya berharap beli beras kemasan di minimarket, kualitasnya lebih bagus, harga memang lebih mahal sedikit tetapi ingin kualitasnya bagus,” ungkapnya.
    Namun, beberapa hari terakhir sebelum isu ini viral, ia sudah mulai mencurigai adanya perubahan rasa dan tekstur pada beras yang biasa dikonsumsinya.
    “Tapi saya sudah menyadari beberapa hari terakhir sebelum viral ini, kalau dulu-dulu pulen banget sekarang kaya beras murah,” kata Sari.
    Bahkan, ia pernah mendapati beras dalam kondisi kotor dan berwarna kehitaman—hal yang tidak biasa ia temui sebelumnya.
    Sementara itu, Rika (31), warga Cipinang, Jakarta Timur, juga merasa kecewa atas dugaan maraknya praktik pengoplosan beras. Ia menilai tindakan tersebut sangat merugikan masyarakat.
    “Menurut saya beras itu kebutuhan pokok ya, bahaya juga sih kalau dioplos dengan kualitas yang berbeda, itu merugikan masyarakat,” kata Rika.
    Ia berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah tegas untuk menindak para pelaku pengoplos beras.
    “Makanya pemerintah harus bisa menindak pelaku yang mengoplos beras dan merek apa saja harus dijabarin lagi,” tuturnya.
    Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan,
    beras oplosan
    telah beredar hingga ke rak-rak supermarket dan minimarket.
    Beras tersebut dikemas seolah-olah berjenis premium, padahal secara kualitas dan kuantitas sangat tidak sesuai.
    Temuan itu merupakan hasil investigasi
    Kementerian Pertanian
    bersama Satgas Pangan. Mereka menemukan 212 merek beras yang tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label kualitas.
    Pemerintah langsung menindaklanjuti temuan tersebut dengan melaporkan kasus ini kepada Kapolri dan Jaksa Agung, agar proses penegakan hukum berjalan cepat dan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rocky Gerung: Asli Ijazahnya, yang Palsu Pemiliknya

    Rocky Gerung: Asli Ijazahnya, yang Palsu Pemiliknya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik, Rocky Gerung, ikut memberikan komentar soal dugaan ijazah palsu mantan Presiden dua periode Indonesia, Jokowi.

    Blak-blakan, Rocky menyebut bahwa yang palsu bukanlah dokumen ijazah, melainkan pemiliknya.

    “Ijazahnya asli, yang nggak asli pemiliknya. Ijazah pasti asli, pemiliknya yang palsu,” kata Rocky dikutip dalam kanal YouTube @Hendri Satrio Official, Minggu (13/7/2025).

    Rocky juga mempertanyakan apakah isu ijazah palsu ini justru dibina oleh Jokowi sendiri. Menurutnya, jika Jokowi memang percaya diri dengan keaslian ijazahnya, tidak seharusnya ia terlihat tertekan.

    “Kalau isu ini dibina Jokowi, nggak mungkin Jokowi setiap malam minum obat penenang. Stres dia. Kan nggak bisa dong sampai psikosomatik. Emang Pak Jokowi sakit apa? Nggak ada kan? Gejala semua, epidermis itu,” cetus Rocky.

    Tak hanya soal ijazah, Rocky juga menyinggung isu lama terkait Rewang, tokoh yang dulu dikenal sebagai petinggi PKI.

    Ia mengaitkan nama Rewang dengan latar belakang sejarah Jokowi saat masih menjabat Wali Kota Solo.

    “Rewang anak muda waktu itu, umurnya mungkin 30-an, jadi pemimpin Pemuda Rakyat, berarti otaknya bagus,” bebernya.

    “Waktu Jokowi masih Wali Kota, sebelum 2014, Rewang itu kemudian meninggal sebelum Jokowi jadi Presiden,” sambung Rocky.

    Ia menjelaskan bahwa Rewang memang tokoh penting di masa lalu, bahkan pernah ditahan di Cipinang.

    “Orang bilang Rewang zaman dulu, iyalah. Dia udah bebas kok. Ketua Pemuda Rakyat, menangkap anggota CC PKI, Komite Central PKI, paling muda di situ. Itu anak muda yang bermutu,” tandasnya.

  • Sidik, Penodong Sopir Truk di Cakung Residivis Kasus yang Sama di Tahun 2017

    Sidik, Penodong Sopir Truk di Cakung Residivis Kasus yang Sama di Tahun 2017

    JAKARTA – Preman pelaku pemalakan terhadap sopir truk masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Cakung pada Senin, 7 Juli. Tersangka diketahui bernama Muhammad Sidik (34) warga Rusunawa Penggilingan, Cakung. Tersangka merupakan residivis kambuhan.

    “Pelaku inisial MS merupakan residivis. Pada tahun 2017 lalu, pelaku MS ini pernah menjalani hukuman penjara di LP Cipinang dalam perkara yang sama (penodongan),” kata Kapolsek Cakung Kompol Widodo saat dikonfirmasi.

    Selain itu, tersangka MS juga memiliki catatan hitam terkait kejahatan yang dilakukannya di kawasan Cakung dengan modus serupa.

    Muhammad Sidik, tersangka penodongan sopir truk yang viral di media sosial/ Foto: IST

    “Sekira bulan Juni, pelaku pernah melakukan aksi yang sama terhadap supir truk dan mendapatkan hasil uang sejumlah Rp25 ribu dari supir,” ujarnya.

    Kemudian pada Selasa 1 Juli 2025, tersangka kembali melakukan aksi pengancaman terhadap korban hingga akhirnya kejadian tersebut viral di media sosial.

    “Pelaku MS pada saat kejadian menggunakan pisau cutter untuk mengancam korban. Namun pelaku mengaku jika pisau itu jatuh pada saat dia berada di sekitar terminal Pulogadung,” katanya.

    Penyidik Polsek Cakung akhirnya kembali melakukan pencarian barang bukti pisau cutter di sekitar terminal Pulogadung.

    Polisi pun berhasil menemukan barang bukti pisau cutter milik pelaku dan dilakukan penyitaan. Korban juga sudah membuat laporan kepolisian di Polsek Cakung, Jakarta Timur.

    Sebelumnya diberitakan, seorang preman dilengkapi senjata tajam melakukan aksi pemalakan terhadap sopir truk di Jalan Bekasi Timur KM 21, tepatnya sebelum lampu merah Pulo Gadung-Cakung, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung.

    Kejadian tersebut sempat direkam oleh kamera amatir warga saat pelaku tengah melancarkan aksi premanisme dengan modus pemalakan terhadap sopir truk.

    Dari pengakuan korban sopir truk berinisial MN, kejadian terjadi saat dirinya tengah menghentikan kendaraannya karena macet di jalur lintasan tersebut.

    Tiba-tiba pelaku datang untuk meminta uang secara paksa kepada MN. Namun korban menolak dan tak memberikan uang yang diminta oleh pelaku.

    Namun pelaku langsung mengeluarkan pisau cutter yang dibawanya dan mengancam korban. Meski telah diancam, korban tetap terus melaju mobilnya meninggalkan pelaku yang masih berada di lokasi.

    Sementara rekaman amatir warga diunggah ke media sosial dan viral. Merespon kejadian tersebut, Unit Reskrim Polsek Cakung segera melakukan penyelidikan.

    “Tim Reskrim Polsek Cakung bergerak melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku. Pelaku berinisial MS,” kata Kapolsek Cakung, Kompol Widodo, Minggu, 6 Juli.

  • Tim SAR temukan jenazah bocah di Kali Sodong

    Tim SAR temukan jenazah bocah di Kali Sodong

    Tim SAR mengevakuasi jenazah bocah dari Kali Sodong, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025). ANTARA/HO-Basarnas DKI Jakarta

    Tim SAR temukan jenazah bocah di Kali Sodong
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 Juli 2025 – 15:25 WIB

    Elshinta.com – Tim pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) menemukan jenazah bocah di Kali Sodong, Pulogadung, Jakarta Timur. 

    “Kami melakukan pencarian korban atas nama Alif, kurang lebih radius 1,3 kilometer, pukul 09.00 WIB alhamdulillah korban berhasil ditemukan di bawah jembatan Kali Sodong,” kata Komandan Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jakarta Zulfikri di Jakarta TImur, Senin.

    Awalnya, Tim SAR mendapatkan laporan adanya anak berusia sekitar 5-7 tahun terjatuh ke Kali Sodong, Jakarta Timur pada Minggu (6/7) pukul 16.30 WIB. Saat itu korban sedang bermain di pinggir sungai bersama temannya, Baim. Lalu, korban terpeleset dan jatuh ke sungai.

    “Jadi, korban sedang bermain bersama temannya bernama Baim di pinggiran Kali Sodong, tiba-tiba keduanya terpeleset dan jatuh,” ujar Zulfikri.

    Alif tenggelam karena tidak bisa berenang dan terbawa arus air kali yang pada saat itu debitnya sedang tinggi karena hujan deras. Warga sekitar hanya dapat menyelamatkan Baim.

    “Cuaca pada saat itu info yang kami dapatkan adalah hujan dan debit air sungainya pun lumayan tinggi,” ucap Zulfikri.

    Kemudian, Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban dengan menelusuri aliran kali tersebut. Upaya pencarian korban kembali dilakukan pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB. Selama dua jam, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil temukan korban mengambang di bawah kolong jembatan Kali Sodong.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga Senin pagi pukul 06.00 WIB sebanyak 91 rukun tetangga (RT) di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan masih terendam banjir karena meluapnya sungai dan juga hujan intensitas tinggi. Banjir Jakarta terjadi sejak Minggu (6/7) dini hari dan hingga Senin pukul 10.00 WIB. Sejumlah wilayah di Jakarta Timur, Pusat, Barat dan Selatan masih banjir.

    Berikut 42 RT di Jakarta Timur yang masih terdampak banjir:

    – Kel. Bidara Cina

    Jumlah: 14 RT

    Ketinggian: 80 s.d 130 cm

    – Kel. Cipinang Muara

    Jumlah: 2 RT

    Ketinggian: 40 s.d 50 cm

    – Kel. Kampung Melayu

    Jumlah: 4 RT

    Ketinggian: 80 cm

    – Kel. Cawang

    Jumlah: 7 RT

    Ketinggian: 80 cm

    – Kel. Cipinang Melayu

    Jumlah: 15 RT

    Ketinggian: 150 cm

    Sumber : Antara