kab/kota: Cipinang

  • Polisi temukan satu merek beras langgar standar mutu di Pasar Cipinang

    Polisi temukan satu merek beras langgar standar mutu di Pasar Cipinang

    Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Ardila Amry saat ditemui di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (25/7/2025). ANTARA/Ilham Kausar

    Polisi temukan satu merek beras langgar standar mutu di Pasar Cipinang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 25 Juli 2025 – 16:25 WIB

    Elshinta.com – Subdit Industri dan Perdagangan (Indag) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menemukan satu merek beras yang diduga melanggar standar mutu saat sidak Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Jumat.

    “Ada satu yang kita temukan dari lima merek tersebut, namun kami juga akan coba mengecek lagi dan berkoordinasi dengan Bareskrim Polri,” kata Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Ardila Amry.

    Namun, Ardila tidak mengungkapkan merek beras yang dimaksud. Ia hanya menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pemeriksaan beras di laboratorium.

    “Sejauh ini kita sudah ada mengambil (sampel) sekitar delapan (merek), kurang lebih, untuk diuji lab,” katanya.

    Ia juga meminta kerja sama masyarakat dan rekan media apabila menemukan informasi terkait dengan kualitas mutu atau beras yang tidak sesuai dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Masyarakat bisa memberi info kepada pihak berwenang.

    “Karena kami di sini sangat concern dan sangat serius untuk menjaga apa yang sudah menjadi perhatian tidak hanya pemerintah, tetapi juga publik khususnya di negara kita saat ini,” kata Ardila.

    Satgas Pangan Polri menemukan tiga produsen beras yang diduga memproduksi beras tidak sesuai dengan standar mutu sebagaimana yang tertera pada kemasan.

    “PT PIM, PT FS, dan toko SY,” kata Kasatgas Pangan Polri sekaligus Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol. Helfi Assegaf di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (24/7).

    Tiga produsen itu, kata dia, memproduksi berbagai merek beras premium yang beredar di pasaran. PT PIM memproduksi beras merek Sania. Lalu, toko SY memproduksi beras merek Jelita dan Anak Kembar. Sedangkan, PT FS memproduksi beras merek Setra Ramos Merah, Setra Ramos Biru, dan Beras Setra Pulen.

    Dipaparkan Helfi, kasus ini bermula ketika Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mendapatkan pengaduan dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terkait hasil temuan di lapangan soal mutu dan harga beras yang anomali. Menindaklanjuti hal tersebut, Satgas Pangan Polri langsung melaksanakan penyelidikan terhadap 212 merek beras.

    Sumber : Antara

  • Polda Metro sidak Pasar Induk Cipinang pastikan kualitas dan harga beras

    Polda Metro sidak Pasar Induk Cipinang pastikan kualitas dan harga beras

    Jakarta (ANTARA) – Subdit Industri dan perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melakukan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur untuk memastikan stok ketersediaan, kualitas dan harga beras.

    “Di sini kami melihat harga barang sebagaimana yang sudah ditentukan dalam Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah diatur juga dalam peraturan badan pangan nasional,” kata Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Ardila Amry saat ditemui di Jakarta, Jumat.

    Ardila juga menyebutkan, selain menjamin ketersediaan beras, mereka juga memantau kualitas mutu beras tersebut.

    “Kami juga dengan beberapa rekan-rekan dari satgas pangan juga sudah melakukan atau membeli beberapa sampling jenis ataupun merek beras untuk kita lakukan uji lab, ” katanya.

    Selanjutnya Ardila menyebutkan dari hasil sidak tersebut pihaknya belum menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah pedagang.

    “Kalau hasil temuan kita belum, tetapi untuk uji selanjutnya kita akan melakukan uji lab,” katanya.

    Ardila menjelaskan untuk melakukan uji lab pihaknya membutuhkan setidaknya sekitar satu kilogram beras sebagai sampel.

    “Kemudian untuk hasil labnya sekitar 2 – 3 hari, nanti setelah itu tindaklanjutnya kami akan segera rilis dan infokan pada media agar ini bisa disebarluaskan juga supaya masyarakat tahu dan paham berkaitan dengan isu beras ini,” katanya.

    Ia juga menjelaskan sidak ini merupakan tindaklanjut dari temuan Kementerian Pertanian dan juga untuk menjamin konsumen mendapatkan beras berkualitas.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklaim menemukan kecurangan pada 212 merek beras setelah dilakukan pengujian ketat pada 13 laboratorium independen yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia demi menjaga transparansi.

    “Jadi itu (praktik kecurangan beras) kami temukan, dan bukan kami (yang) periksa. Kami pakai tim independen adalah lab, 13 lab yang periksa di seluruh Indonesia,” kata Mentan dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (16/7).

    Ia mengungkapkan investigasi dilakukan sejak adanya kejanggalan harga beras, di mana harga gabah di petani dan penggilingan menurun, namun harga beras di tingkat konsumen justru meningkat.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bareskrim Sita 201 Ton Beras Premium Oplosan Usai Geledah 4 Lokasi

    Bareskrim Sita 201 Ton Beras Premium Oplosan Usai Geledah 4 Lokasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menyita 201 ton beras dalam dugaan pelanggaran mutu dan takaran beras atau beras oplosan. 

    Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf mengatakan ratusan ton itu dibagi dengan kemasan 2,5 kg hingga 5 kg beras premium dari sejumlah merek.

    “Sampai dengan hari ini, barang bukti yang sudah kita sita yaitu beras dengan total 201 ton,” ujar Helfi di Bareskrim, Kamis (24/7/2025).

    Kemudian, dia merincikan 201 ton itu berasal dari kemasan beras premium 5 kg sebanyak 39.036 pcs dan kemasan 2,5 kilogram sebanyak 2.304 pcs.

    Adapun, tim Satgas Pangan Polri juga telah melakukan penggeledahan di empat lokasi mulai dari kantor dan gudang PT Food Station di Jakarta Timur; gudang PT Food Station di Subang, Jawa Barat.

    Selanjutnya, kantor dan gudang PT Padi Indonesia Maju (PIM) di Serang, Banten dan Pasar Beras Induk Cipinang.

    Adapun, Bareskrim Polri juga turut menyita sejumlah barang bukti lain mulai dari dokumen hasil produksi, legalitas perusahaan, izin edar, sertifikat merek hingga dokumen standar operasional produk dalam perkara ini.

    “Polri, khususnya Dittipideksus Bareskrim Polri melalui Satgas Pangan Polri akan terus melakukan upaya penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana di bidang pangan, khususnya terkait peredaran beras yang tidak sesuai dengan mutu” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Bareskrim telah meningkatkan status perkara beras oplosan ini ke penyidikan. Di tahap ini, terdapat lima merek beras yang tengah diusut mulai dari Sania, Setra Ramos Merah, Setra Ramos Biru, Setra Ramos Pulen dan Jelita.

  • 3 Produsen Diduga Oplos Beras Premium

    3 Produsen Diduga Oplos Beras Premium

    Jakarta, Beritasatu.com – Satgas Pangan Polri mengungkap temuan mencengangkan dalam kasus dugaan beras oplosan. Hasil investigasi terbaru menunjukkan adanya tiga produsen beras yang diduga melakukan pelanggaran terhadap tata niaga penjualan beras dengan memproduksi lima merek beras premium yang tidak sesuai standar mutu.

    Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf menyebutkan bahwa temuan tersebut berasal dari pengujian laboratorium terhadap sejumlah sampel beras bermerek. Uji dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Pascapanen Pertanian.

    “Sampai hari ini, kami telah menguji sembilan merek beras, dan lima di antaranya sudah keluar hasilnya. Kelimanya merupakan beras premium yang tidak memenuhi standar mutu,” ujar Helfi dalam konferensi pers di Mabes Polri, Kamis (24/7/2025).

    Pemeriksaan Saksi hingga Penyitaan Gudang

    Setelah hasil laboratorium menunjukkan anomali kualitas, Satgas Pangan segera melakukan pelaporan resmi. Proses penyidikan pun dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi, termasuk ahli perlindungan konsumen untuk memperkuat dasar hukum.

    Dari hasil penyidikan tersebut, polisi mengidentifikasi tiga produsen yang bertanggung jawab atas lima merek beras premium bermasalah. Satgas Pangan kemudian melakukan upaya paksa berupa penggeledahan, penyitaan, dan penyegelan terhadap beberapa lokasi. Lokasi yang disasar meliputi:

    Gudang PT FS di Jakarta TimurGudang PT FS di Subang, Jawa BaratKantor dan gudang PT PIN di Serang, BantenPasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur

    “Penyidik telah menyita barang bukti dari tempat produksi, gudang, ritel, hingga kantor perusahaan,” terang Helfi.

    Label Premium, Isi Beras Campuran

    Menurut Helfi, modus yang digunakan para pelaku terbilang rapi namun menyesatkan. Mereka telah mencetak kemasan plastik dengan label premium sejak awal, lalu mengisinya dengan beras dari berbagai jenis dan mutu rendah tanpa pemeriksaan ulang.

    “Para pengusaha ini sudah memesan kemasan dengan komposisi tertentu. Tapi isinya ternyata tidak sesuai. Mereka mencampur jenis beras apa pun lalu langsung dikemas dan dijual,” jelasnya.

    Praktik ini dilakukan secara tradisional/manual, tanpa kontrol kualitas akhir, dan bertujuan menciptakan kesan premium di mata konsumen meski isinya jauh dari mutu yang dijanjikan.

    Satgas Pangan menegaskan komitmennya menindak tegas segala bentuk praktik curang yang merugikan konsumen. Kasus ini akan dikembangkan lebih lanjut, termasuk kemungkinan penelusuran aset dan pelaku usaha lainnya yang terlibat.

  • Manusia silver dan pak ogah berhasil kabur saat razia PMKS di Jaktim

    Manusia silver dan pak ogah berhasil kabur saat razia PMKS di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Dua orang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jenis manusia silver dan Pak Ogah berhasil kabur saat razia di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu.

    Petugas gabungan terdiri dari Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, dan Polri menggelar razia PMKS sekitar pukul 15.00 WIB.

    Saat petugas gabungan bergerak menuju kawasan Pulomas, ditemukan pak ogah yang sedang mengatur lalu lintas. Namun, pria tersebut kabur ke gang kecil dan berhasil melarikan diri dari kejaran petugas.

    Razia berlanjut ke kawasan Jalan Cipinang Batas Timur. Di lokasi itu, petugas menemukan seorang manusia silver yang sedang melancarkan aksinya di lampu merah.

    Manusia silver tersebut kabur lebih dulu saat mengetahui kedatangan petugas. Tim gabungan sempat mengejar, tetapi kehilangan jejak.

    “Kabur tadi ada pak ogah dan manusia silver. Karena memang aksesnya sulit, mereka lebih dulu melihat kita jadi kabur,” kata Kepala Satpol PP Kecamatan Pulo Gadung Andik Sukaryanto di sela-sela razia PMKS.

    Selain itu, razia PMKS juga berlangsung di lampu merah Jalan Perintis Kemerdekaan. Di sana, petugas kembali menangkap dua orang yang diduga preman.

    Ketika dilakukan penangkapan, tidak ada perlawanan dan langsung dimasukkan ke dalam mobil.

    Adapun aksi razia PMKS tersebut dilakukan secara berkala untuk menjaga ketertiban umum di wilayah Jakarta Timur. Aksi ini berkoordinasi dengan Dinas Sosial dalam penanganan jangka panjang.

    “Ini memang merupakan kegiatan rutin yang dilakukan serentak di seluruh kecamatan se-Jakarta Timur,” ucap Andik.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penusukan di Jatinegara Jaktim berawal dari sabu

    Penusukan di Jatinegara Jaktim berawal dari sabu

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengungkapkan motif penusukan oleh tersangka B (44) terhadap kakaknya berinisial DS (47) diawali permasalahan penjualan metamfetamina atau sabu.

    “Diawali dengan hasil setoran korban kepada pelaku tidak sesuai dengan penjualan. Sehingga membuat korban dan pelaku sering cekcok atau berargumen,” kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Resa menjelaskan sekitar tiga hari sebelum hari kejadian, pelaku semakin besar beradu argumen dengan korban dikarenakan permasalahan sabu dan masalah uang, namun korban mengaku bahwa dia tidak lagi memiliki sabu dan uang.

    “Sampai akhirnya pelaku meminta temannya berinisial D untuk membeli sabu dari korban guna mengecek, apakah benar korban tidak memiliki sabu,” katanya.

    Ternyata dugaan pelaku benar, korban masih memiliki sabu dan masih menjual kepada teman pelaku, karena kesal pelaku akhirnya memiliki niat untuk menghabisi nyawa korban.

    “Selanjutnya pada Jumat (18/7) sekitar pukul 14.00 WIB, pelaku bersiap membawa pisau dapur miliknya dan berangkat dari rumahnya di Pasar Gembrong ke Rumah Susun yang merupakan rumah orang tua dari pelaku di Cipinang Besar Selatan,” kata Resa.

    Resa menyebutkan setibanya di TKP, pelaku dan korban sempat beradu argumen dan pelaku mengajak berkelahi, namun pelaku yang sudah membawa pisau dapur, kemudian mengeluarkan pisau tersebut dan melukai korban satu kali di bagian leher.

    “Selanjutnya pelaku melukai kembali korban dan kena di bagian tangan sebelah kanan korban dan perut bagian kanan korban, kemudian korban tergeletak dan pelaku pergi bersama istrinya ke daerah Kuningan, Jawa Barat,” kata Resa.

    Polisi menangkap tersangka B di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan setelah itu penyelidikan kasus dan motifnya ditangani oleh Polda Metro Jaya, kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono, sebelumnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminalitas kemarin, prostitusi di Lapas Cipinang hingga ledakan gas

    Kriminalitas kemarin, prostitusi di Lapas Cipinang hingga ledakan gas

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa kriminalitas terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Senin (22/7) di antaranya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang memindahkan 16 narapidana ke Nusa Kembangan imbas dari kasus prostitusi online (Open BO) anak.

    Kemudian polisi mendalami penyebab ledakan gas elpiji 12 kilogram (kg) di Jakarta Timur.

    Selain itu, terdapat berita kriminal lainnya yang menarik untuk disimak pada pagi ini. Berikut rangkumannya:

    1. Roy Suryo minta Polisi gelar perkara khusus soal ijazah palsu

    Roy Suryo meminta Polda Metro Jaya untuk menggelar perkara khusus terkait laporan tuduh ijazah palsu presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menyusul peningkatan perkara itu dari penyelidikan ke tahap penyidikan.

    “Kami ingin menyampaikan permintaan atau permohonan untuk dilakukan gelar perkara khusus pada proses laporan saudara Joko Widodo di Polda Metro Jaya, mengingat telah meningkatkan penyelidikan ke penyidikan berdasarkan gelar perkara,” kata kuasa hukum Roy Suryo, Ahmad Khozinudin yang ditemui di depan Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin.

    2. Imbas prostitusi, Lapas Cipinang pindahkan 16 napi ke Nusa Kambangan

    Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang, Jakarta Timur memindahkan sebanyak 16 narapidana ke Nusa Kembangan, Cilacap, Jawa Tengah, karena imbas dari kasus prostitusi online (Open BO) anak.

    “Ada 16 narapidana dari Lapas Kelas I Cipinang yang dipindahkan ke Nusa Kembangan,” kata Kepala Lapas Kelas I Cipinang Wachid Wibowo saat ditemui di Cipinang, Jakarta Timur, Senin.

    3. Polisi periksa empat saksi untuk temukan penyebab ledakan gas 12 kg di Jaktim

    Polisi memeriksa empat saksi untuk mendalami penyebab ledakan tabung gas elpiji 12 kilogram (kg) di Jalan Wijaya Kusuma RT 04/RW 07, Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim) sekitar pukul 07.40 WIB.

    “Tim reserse kriminal (reskrim) telah memeriksa empat saksi untuk mengklarifikasi kejadian ledakan tabung gas di rumah tersebut,” kata Kapolsek Duren Sawit AKP Sutikno di Jakarta Timur, Senin.

    Petugas menunjukkan sejumlah barang yang disita dalam sidak yang dilakukan di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, pada Minggu (20/7/2025). (ANTARA/HO-Ditjenpas Kementerian Imipas). (ANTARA/HO-Ditjenpas Kementerian)

    4. Sidang tuntutan judol Komdigi dengan terdakwa Zulkarnaen ditunda

    Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menunda sidang tuntutan perkara dalam kasus situs judi daring (online/judol) oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), dengan terdakwa klaster koordinator Zulkarnaen Apriliantony, pada Rabu (23/7).

    Selain Zulkarnaen Apriliantony, PN Jaksel juga menunda sidang tuntutan bagi terdakwa klaster koordinator lainnya, yakni Adhi Kismanto, Muhrijan alias Agus, dan Alwin Jabarti Kiemas.

    5. Pengendara motor tewas dalam kecelakaan tunggal di BKT Cilincing

    Seorang pengendara motor berinisial AFR tewas dalam kecelakaan tunggal di Jalan Inspeksi Banjir Kanal Timur (BKT) sisi timur Cilincing, Jakarta Utara, Senin pagi sekitar pukul 05.00 WIB.

    “Kecelakaan ini diduga terjadi akibat ‘out of control’ (lepas kendali) yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Kanit Laka Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Utara AKP Edy Wibowo di Jakarta, Senin.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perpanjang STNK? Bisa cek Samsat Keliling ini

    Perpanjang STNK? Bisa cek Samsat Keliling ini

    Jakarta (ANTARA) – Ingin perpanjang surat tanda nomor kendaraan (STNK) Anda, Senin ini?

    Jika iya, bisa dilakukan di sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) Keliling pada 14 wilayah tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).

    Akun resmi MC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro di X merinci sebagai berikut :

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan halaman parkir Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3.Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 09.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Kota Tangerang di Alun-Alun Cibodas dan parkiran busway Foodmosphere pukul 08.00-14.00 WIB

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-15.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Ciledug di kantor Kecamatan Cipinang dan Metland Cyber Puri pukul 09.00–14.00 WIB

    9. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Kelapa Dua di halaman GTwon Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Cikarang pukul 09.00-14.00 WIB

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok 08.00-14.00 WIB

    14. Cinere di halaman kantor Samsat pukul 08.00-12.00 WIB

    Masyarakat diminta membawa beberapa persyaratan untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan seperti KTP asli pemilik kendaraan, BPKB dan STNK, masing-masing disertai fotokopi, pemohon juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban Penusukan di Cipinang Besar Tewas Usai Dirawat di RS, Pelaku Diduga Adik Kandung

    Korban Penusukan di Cipinang Besar Tewas Usai Dirawat di RS, Pelaku Diduga Adik Kandung

    JAKARTA – DS alias O (47) pria yang kritis akibat ditebas senjata tajam di Samping Pos Pol Kebon Nanas, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, akhirnya tewas pada Sabtu kemarin, 19 Juli 2025.

    “Korban dinyatakan meninggal pada hari Sabtu Tanggal 19 Juli 2025 pukul 07.06 Wib setelah dilakukan perawatan di RS Duren Sawit,” kata Kapolsek Jatinegara, Kompol Samsono saat dikonfirmasi, Minggu, 20 Juli 2025.

    Peristiwa itu berawal terjadi pada Jumat 18 Juli 2025 sekitar pukul 18.15 WIB. Korban DS alias O ditusuk oleh pelaku berinisial B, adik kandungnya.

    Karena banyak alami luka tikaman, selanjutnya korban dibawa ke RS Duren Sawit, sementara pelaku kabur.

    Setelah menjalani perawatan, DS alias O akhirnya meninggal dunia pada Sabtu pagi sekitar pukul 07.06 WIB.

    “Kanit Reskrim Iptu Ibnu Chaerul melakukan pengecekan korban penusukan yang berakhir dengan meninggal dunia di RS Duren Sawit,” ujarnya.

    Kemudian jenazah korban dibawah ke rumah duka si wilayah Rusun Cipinang Besar Selatan, RW 05, kecamatan Jatinegara pada Sabtu sekitar pukul 10.30 WIB.

    Korban tewas karena mengalami luka parah di leher kanan, di telapak tangan kiri, siku kiri, lengan kanan dan lecet di bagian wajah.

    “Jenazah korban dimakamkan di TPU Prumpung, Jakarta Timur pada Sabtu sore, kemarin,” ujarnya.

    Sebelumnya diberitakan, seorang pria berinisial DS alias O ditemukan berlumur darah di bagian pakaian akibat dibacok oleh pelaku diduga bermotif bisnis narkoba.

    Kejadian dilaporkan terjadi di sekitar waduk Kebon Nanas, RT 09/06, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 18 Juli 2025.

    Menurut informasi yang dihimpun, aksi pembacokan sadis itu bermotif masalah bisnis narkoba antara pelaku dan korban.

    “Korban kena sabetan golok ada 3 luka di tangan dan leher,” kata sumber tersebut, Jumat, 18 Juli 2025, malam.

  • Polisi ringkus adik yang tusuk kakaknya hingga tewas di Jatinegara

    Polisi ringkus adik yang tusuk kakaknya hingga tewas di Jatinegara

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap pelaku penusukan pria berinisial DS (47) yang meninggal dunia akibat penusukan oleh adik kandungnya sendiri inisial B (44) di kawasan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat (18/7) malam.

    “Iya pelaku penusukan sudah ditangkap di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat,” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

    Samsono menyebut, saat ini penyelidikan kasus dan motif pelaku ditangani oleh Polda Metro Jaya.

    “Hasil pemeriksaan dan motif sekarang kasus ditarik ke Polda Metro Jaya,” ucap Samsono.

    Sebelumnya diberitakan, seorang pria berinisial DS (47) meninggal dunia usai mengalami sejumlah luka akibat penusukan yang dilakukan oleh adik kandungnya sendiri inisial B (44) di kawasan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat (18/7) malam.

    Polsek Jatinegara menerima laporan dari keluarga korban pada Sabtu (19/7) pukul 07.06 WIB. Korban dirawat di RS Duren Sawit karena mengalami luka sobek di bagian leher, lengan, dan telapak tangan.

    Berdasarkan catatan Kepolisian, baik korban maupun pelaku diketahui merupakan residivis kasus tindak pidana narkoba.

    Korban pernah diproses hukum di Polsek Jatinegara, sedangkan pelaku diproses oleh Polres Metro Jakarta Timur.

    Kini, jenazah telah dimakamkan di TPU Prumpung dan polisi masih memburu pelaku yang diketahui sempat tinggal di rumah sekitar lokasi kejadian.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.