kab/kota: Cipete Utara

  • 54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    54 RT di Jakarta masih kebanjiran

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur semakin meluas, kini 54 Rukun Tetangga (RT ) terendam.

    “Hingga pukul 21.00 WIB kami mencatat saat ini genangan terjadi di 54 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pada Kamis sore banjir merendam 29 RT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Kini data terakhir menunjukkan daerah yang terendam semakin meluas.

    Yohan mengatakan bahwa penyebab banjir, yaitu hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan kenaikan Pos Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Kamis pukul 16.00 WIB.

    Kemudian Pos Pesanggrahan Waspada/Siaga 3 pada pukul 17.00 WIB dan Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pukul 19.00 WIB.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Di Jakarta Selatan terdapat 53 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Cilandak Barat: 1 RT
    Ketinggian: 80 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Pondok Labu: 1 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Cipete Utara: 3 RT
    Ketinggian: 160 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Petogogan: 26 RT
    Ketinggian: 30 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Bangka: 2 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Kuningan Barat 6 RT
    Ketinggian: 110 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Mampang

    Kelurahan Pela Mampang 9 RT
    Ketinggian: 90 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Kelurahan Cilandak Timur: 3 RT
    Ketinggian: 130 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

    Kelurahan Kebagusan 2 RT
    Ketinggian: 50 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi

    Jakarta Timur terdapat 1 RT yang kebanjiran, yaitu:

    Kelurahan Tengah: 1 RT
    Ketinggian: 60 cm
    Penyebab: Curah hujan tinggi.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Maling Ponsel di Warung Cipete Ternyata Residivis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Maling Ponsel di Warung Cipete Ternyata Residivis Megapolitan 12 Oktober 2025

    Maling Ponsel di Warung Cipete Ternyata Residivis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – AS (29),  pencuri ponsel di warung kelontong di Gang Cempaka II, Cipete Utara, Jakarta Selatan, ternyata seorang residivis.
    “Nah, tersangka ini merupakan seorang residivis. Dia telah melakukan tindak pidana secara berulang, dua kali,” kata Wakil Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKP Igo Fazar Akbar, Minggu (12/10/2025).
    Igo mengatakan, AS merupakan seorang spesialis pencuri ponsel. Dia pernah tercatat pertama kali melancarkan aksinya pada 2021.
    “Dilihat dari putusan pengadilan sebelumnya yang menjerat tersangka, dia dipersangkakan Pasal 362. Ada kemungkinan bahwa dia adalah residivis dari pencurian spesialis handphone,” kata dia.
    Berdasarkan pengakuan pelaku, pencurian ini dilakukan karena pelaku terdesak kondisi ekonomi yang tidak stabil.
    Bekerja serabutan, pelaku tak bisa memenuhi tagihan kontrakannya. Sehingga ia pun mencuri ponsel sebagai jalan pintasnya.
    “Bahwa motif dari pelaku, dia butuh membayar kontrakan dan makan. Sehingga tergoda untuk melakukan pencurian,” ucap Igo.
    Ponsel curian itu kemudian langsung dijual olehnya kepada penadah.
    Igo mengatakan, polisi saat ini sedang memburu penadah ponsel curian itu.
    “Handphone sudah dijual ke penadah. Saat ini kami sedang mencari atau mendalami terhadap penerima barang tersebut,” kata Igo.
    Sebelumnya diberitakan, AS mencuri dua unit ponsel di sebuah warung kelontong di Gang Cempaka II, Cipete Utara, Jakarta Selatan, Senin (6/10/2025).
    Mulanya pelaku berpura-pura berbelanja di warung kelontong tersebut.
    Saat pemilik warung sedang menyiapkan pesanannya, AS melihat keberadaan dua ponsel di atas etalase. Dengan hati-hati, diambilnya ponsel itu dan langsung melarikan diri.
    “Saat korban ingin mengambil pesanan terlapor, tanpa korban sadari, ternyata dua HP milik korban telah diambil oleh terlapor,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selata Kompol Murodih dalam keterangannya, dikutip Minggu (12/10/2025).
    Korban, YS (33), sempat mencoba mengejar pelaku, tetapi tak terkejar. Kemudian korban langsung melaporkan kejadian ini ke polisi.
    Akibat kejadian ini, korban menderita kerugian sebesar Rp19.500.000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Maling Ponsel di Warung Cipete Ternyata Residivis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Pura-pura Beli Rokok, Seorang Pria Gasak 2 Ponsel di Cipete Megapolitan 12 Oktober 2025

    Pura-pura Beli Rokok, Seorang Pria Gasak 2 Ponsel di Cipete
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang pria berinisial AS (29)z mencuri dua ponsel sekaligus di warung kelontong di Gang Cempaka, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (6/10/2025).
    Kasi Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Murodih menjelaskan, pelaku mulanya mengaku ingin membeli rokok dan minuman di warung tersebut.
    “Saat korban ingin mengambil pesanan terlapor, tanpa korban sadari, ternyata dua HP milik korban telah diambil oleh terlapor,” ujar Murodih dalam keterangannya, dikutip Minggu (12/10/2025).
    Korban sempat berusaha mengejar pelaku, tetapi pelaku sudah berlari terlalu jauh.
    Kemudian korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
    Keesokan harinya, Selasa (7/10/225), pelaku langsung ditangkap oleh polisi, di rumahnya di kawasan Duren Tiga, Pancoran.
    Namun saat ditangkap, polisi tak menemukan ponsel korban di kediaman pelaku.
    Murodih mengatakan, pelaku telah menjual barang curiannya itu sebelum ditangkap.
    “Setelah diamankan dan diinterogasi, ditemukan bahwa dua HP milik korban telah dijual oleh pelaku,” kata dia.
    Wakil Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKP Igo Fazar Akbar menambahkan, penyidik langsung bergerak melakukan penyelidikan.
    “Handphone sudah dijual ke penadah. Saat ini kami sedang mencari atau mendalami terhadap penerima barang tersebut,” ujar Igo.
    Selain itu, dari pemeriksaan sementara diketahui bahwa, pelaku adalah seorang residivis dan sudah berulang kali melakukan aksinya sejak 2021.
    Igo mengungkapkan, aksi ini dilakukan karena pelaku merasa terdesak kondisi ekonomi.
    Pelaku adalah seorang yang tak memiliki pekerjaan tetap sehingga sering mencuri untuk mendapatkan uang untuk membayar kontrakan dan kehidupan sehari-hari.
    “Bahwa motif dari pelaku, dia butuh membayar kontrakan dan makan. Sehingga tergoda untuk melakukan pencurian,” ucap Igo.
    Atas kejadian ini, korban menderita kerugian sebesar Rp19.500.000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi ungkap kasus pencurian ponsel di sebuah warung di Jaksel

    Polisi ungkap kasus pencurian ponsel di sebuah warung di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap pelaku pencurian telepon seluler (ponsel) yang terjadi di sebuah warung di Jalan Pangeran Antasari Gang Cempaka II No. 13, RT 001/RW 009, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, pada Senin (6/10).

    “Tersangka berinisial AS (29) berhasil ditangkap pada Selasa (7/10) pukul 19.00 WIB di Jalan Mampang Prapatan No. 16, RT 13/RW 05, Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Murodih menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (6/10) pukul 16.00 WIB, saat korban berinisial YS (32) sedang menjaga warung, kemudian pelaku AS datang ke warung dengan modus ingin membeli rokok.

    “Namun, setelah korban ingin mengambil pesanan pelaku (terlapor) tanpa korban sadari ternyata dua ponsel telah di ambil. Atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan sebesar Rp19,5 juta dan langsung melaporkan ke Polres Jakarta Selatan guna ditindak lanjuti,” ucapnya.

    Murodih menjelaskan barang bukti yang diamankan yaitu satu buah topi dan baju berwarna hitam, sedangkan dua ponsel yang diambil telah dijual oleh pelaku.

    Pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan pidana penjara maksimal tujuh tahun penjara.

    “Saat ini pihak kepolisian tengah melakukan pengembangan terkait barang bukti,” ucapnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal kemarin, kasus Kacab Bank hingga WNA Pakistan bawa narkoba

    Kriminal kemarin, kasus Kacab Bank hingga WNA Pakistan bawa narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Berita kriminal di kanal Metro ANTARA pada Selasa (23/9) yang masih menarik dibaca hari ini antara lain polisi buru informan terkait rekening “dormant” kasus kacab bank hingga Polda Metro Jaya tangkap WNA Pakistan yang bawa 22 kg sabu.

    Berikut rangkumannya:

    Istri Gusdur dan tokoh GNB minta aktivis dibebaskan

    Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bersama sejumlah tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) melayangkan surat kepada Kepala Polri (Kapolri) untuk memohon pembebasan para aktivis yang ditahan di Polda Metro Jaya.

    Sejumlah tokoh GNB tersebut, antara lain mantan Menteri Agama Lukman Hakim, Komaruddin Hidayat, Gomar Gultom dan Erry Riyana Hardjapamekas.

    Baca selengkapnya di sini.

    Kasus kacab bank, polisi buru informan terkait rekening “dormant”

    Polda Metro Jaya memburu keberadaan sosok S, informan tersangka C alias Ken yang memberitahukan keberadaan rekening dormant (tidak aktif) di sebuah bank di Jakarta Pusat, tempat MIP (37), kepala cabang (kacab) korban kasus penculikan berujung kematian bekerja.

    “Masih kita dalami, (sosok S) masih kita cari,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Wira Satya Triputra di Jakarta, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polda Metro Jaya tangkap WNA Pakistan yang bawa 22 kg sabu

    Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya menangkap seorang warga negara asing (WNA) Pakistan berinisial HU (34) yang membawa 22 kilogram sabu di wilayah Jakarta Utara.

    “Kami berhasil mengamankan 1 orang WNA Pakistan inisial HU di 2 TKP yang berbeda di Jakarta Utara,” ungkap Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Ade Candra di Jakarta, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polisi amankan ibu kandung yang buang bayi di saluran air Jaksel

    Kepolisian mengamankan ibu kandung berinisial TS (28) yang membuang bayi perempuannya di saluran air di kawasan Jalan Kirai RT 010/RW 01, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (22/9) pagi, pukul 05.30 WIB.

    “Sudah kita amankan pelaku pembuangan bayi tersebut yang merupakan ibunya sendiri,” kata Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jakarta Selatan AKP Citra Ayu Civilia kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini.

    Ini motif suami bakar rumah dan istrinya hingga tewas di Cakung

    Polisi mengungkap motif pelaku MA (29) yang membakar rumah kontrakan dan istrinya hingga tewas di Jalan Borobudur, Kavling Tanah Merah, RT 06/RW 05, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (18/9).

    “Modus atau motif pelaku MA (29) dalam hal ini tersangka kesal dengan istri yang seolah-olah tidak merespon apa yang dimintanya kepada korban,” kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini di Jakarta Timur, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi amankan ibu kandung yang buang bayi di saluran air Jaksel

    Polisi amankan ibu kandung yang buang bayi di saluran air Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengamankan ibu kandung berinisial TS (28) yang membuang bayi perempuannya di saluran air di kawasan Jalan Kirai RT 010/RW 01, Kelurahan Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (22/9) pagi, pukul 05.30 WIB.

    “Sudah kita amankan pelaku pembuangan bayi tersebut yang merupakan ibunya sendiri,” kata Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jakarta Selatan AKP Citra Ayu Civilia kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Dia mengatakan saat ini, meski berstatus sebagai pelaku, sang ibu yang belum bersuami itu masih menjalani pemulihan kesehatan lantaran melahirkan sendiri di dalam indekos.

    Awalnya, berdasarkan keterangan salah satu saksi berinisial S yang merupakan penjaga kosan, saat itu dia menerima informasi terkait penemuan bayi.

    Diduga bayi tersebut dibuang dari lantai dua bagian belakang indekos. Kemudian, saksi juga menemukan tangga dengan bercak darah yang tersebar di tembok belakang kos tersebut.

    Laporan penemuan bayi itu diterima oleh kepolisian yang langsung mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sang bayi.

    “Alhamdulillah, bayi dalam keadaan sehat, hanya saja masih diperlukan observasi dan pengawasan dari dokter untuk lebih lanjut,” ujar Citra.

    Sang bayi kini dirawat di Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Kebayoran Baru di bawah pengawasan dokter. Selain itu, Dinas Sosial DKI Jakarta juga akan membantu menangani bayi tersebut.

    Sebelumnya, warga RT 10/01, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, digegerkan dengan penemuan bayi di saluran air pada Senin (22/9) pagi.

    Temuan itu membuat warga setempat bergegas untuk menyelamatkan nyawa bayi tersebut.

    Peristiwa tersebut viral di media sosial, seperti yang diunggah akun Instagram @infocipete.

    Dalam rekaman video yang beredar, terlihat aksi dramatis warga yang sigap mengangkat bayi yang dibungkus dalam kantong plastik berwarna biru itu.

    Setelah diselamatkan dari saluran air, bayi tersebut segera dibawa ke RSUD Kebayoran Baru guna mendapatkan perawatan medis.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Saluran Air Tempat Ditemukannya Bayi di Cipete Penuh Lumpur
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 September 2025

    Saluran Air Tempat Ditemukannya Bayi di Cipete Penuh Lumpur Megapolitan 23 September 2025

    Saluran Air Tempat Ditemukannya Bayi di Cipete Penuh Lumpur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Saluran air tempat penemuan bayi perempuan di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (22/9/2025) penuh lumpur.
    Warga setempat, Eka (35), mengatakan, tumpukan lumpur itu sudah lama tak dibersihkan, sehingga sering menyebabkan banjir.
    “Iya, banjir. Di sini memang lumpurnya sudah tebal. Sudah lama enggak dikeruk. Saya juga lupa kapan, pokoknya dulu tuh dikeruknya sama pasukan oren (PPSU),” kata Eka saat ditemui di lokasi, Senij (22/9/2025).
    Menumpuknya lumpur itu bukan tanpa alasan. Eka sering melihat warga membuang pasir bekas kotoran kucing di buang ke saluran air itu.
    “Soalnya suka pada buang pasir kucing di sini, lama-lama numpuk kan bikin mampet, airnya enggak jalan,” kata dia.
    Saat kejadian, bayi yang diduga dibuang oleh ibunya sendiri itu nyaris terendam dalam lumpur. Badannya yang masih pucat hanya dibungkus kantong belanja biru berlogo minimarket.
    “Apalagi enggak dilapisin apa-apa. Jadi enggak dikasih baju, enggak dikasih bahan, langsung masuk paper bag, itu diiket kakinya,” ucap Eka.
    Saat ditemukan, terdapat lebam kemerahan di dahi bayi itu. Kini bayi malang itu sudah dibawa ke RSUD Kebayoran untuk menerima perawatan lebih lanjut.
    Sebelumnya diberitakan, warga Cipete Utara digegerkan penemuan bayi dalam balutan kantong biru di saluran air, Senin (22/9/2025).
    Kasi Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Murodih mengatakan bayi tersebut diduga dibuang oleh ibunya.
    “Iya, benar, yang membuang ibunya,” kata Murodih kepada wartawan, Senin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal kemarin, temuan jasad lalu penganiayaan pegawai Zaskia Mecca

    Kriminal kemarin, temuan jasad lalu penganiayaan pegawai Zaskia Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal pada Senin (22/9) antara lain penemuan jasad anak perempuan di Penjaringan, Jakarta Utara; kemudian anak Machica Mochtar penuhi panggilan polisi, lalu kasus penganiayaan karyawan Zaskia Adya Mecca.

    Berikut rangkumannya:

    1. Polisi masih dalami penemuan jasad anak perempuan di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Metro Penjaringan masih mendalami penemuan jasad anak perempuan berinisial AR (8) yang ditemukan di kamar indekos di Jalan Arwana Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (21/9).

    “Kami mendapatkan informasi penemuan jasad dari Bhabinkamtibmas dan warga pada Minggu (21/9) sekitar pukul 00.00 WIB,” kata Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Diduga terkait demo Jakarta, anak Machica penuhi panggilan polisi

    Jakarta (ANTARA) – Anak penyanyi dangdut lawas Machica Mochtar, Muhammad Iqbal Ramadhan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan penghasutan demonstrasi Jakarta yang berakhir ricuh pada Agustus lalu.

    “Cukup mengagetkan karena di saat saya sedang menjalani profesi saya sebagai advokat, mendampingi seseorang, justru saya dipanggil jadi saksi dalam pengembangan perkara yang sama,” kata Iqbal kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin malam.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Kasus ibu pembuang bayi di saluran air Jaksel diselidiki Polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyelidiki kasus seorang ibu kandung karena diduga membuang bayinya di saluran air hingga membuat geger warga RT 10/01, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Iya yang membuang ibu kandung,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Pria di Jakbar diduga begal bermodus bantu korban kecelakaan

    Jakarta (ANTARA) – Seorang pria berinisial I (43) diduga begal bermodus membantu korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu (20/9).

    “Dari hasil pemeriksaan, modusnya berpura-pura ingin menolong saat korban kecelakaan dan pelaku berusaha merampas barang milik korban,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Polisi cek TKP kasus penganiayaan karyawan Zaskia Adya Mecca

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dugaan kasus penganiayaan karyawan pemain film Zaskia Adya Mecca, bernama Faisal, saat mengantarkan anak pesohor itu ke sekolah.

    “Udah langsung dilakukan cek dan pengecekan kembali, tempat kejadian,” kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kasus ibu pembuang bayi di saluran air Jaksel diselidiki Polisi

    Kasus ibu pembuang bayi di saluran air Jaksel diselidiki Polisi

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menyelidiki kasus seorang ibu kandung karena diduga membuang bayinya di saluran air hingga membuat geger warga RT 10/01, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Iya yang membuang ibu kandung,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Murodih mengatakan polisi mengetahui hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan sementara dari sang wanita.

    Kendati demikian, pihaknya belum dapat menjelaskan alasan ibu kandung tega membuang bayi perempuan ini di saluran air.

    Alasan dibalik tindakan ibu kandung membuang anaknya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

    Adapun kondisi sang bayi masih hidup.

    Kini, kasus ini sedang dalam proses penyelidikan oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Nanti diinformasikan, masih proses pemulihan kesehatan ibu kandung sedang dibawa ke RS (rumah sakit),” ucapnya.

    Sebelumnya, warga RT 10/01, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan digegerkan dengan penemuan bayi di saluran air, Senin pagi.

    Penemuan ini membuat warga setempat bergegas untuk menyelamatkan nyawa bayi tersebut.

    Peristiwa itu viral di media sosial (medsos), seperti yang diunggah akun Instagram @infocipete.

    Dalam rekaman video yang beredar, terlihat aksi dramatis warga yang dengan sigap mengangkat bayi yang dibungkus dalam kantong plastik berwarna biru.

    Setelah berhasil diselamatkan dari saluran air, bayi segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kebayoran Baru guna mendapatkan perawatan medis.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3
                    
                        Adakah Kosan Rp 3 Juta per Hari di Jakarta? Ini Hasil Penelusurannya
                        Megapolitan

    3 Adakah Kosan Rp 3 Juta per Hari di Jakarta? Ini Hasil Penelusurannya Megapolitan

    Adakah Kosan Rp 3 Juta per Hari di Jakarta? Ini Hasil Penelusurannya
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kosan sudah lama menjadi pilihan hunian utama, khususnya bagi para perantau dari luar daerah yang bekerja di Jakarta.
    Dari yang sederhana hingga berfasilitas lengkap, harganya pun beragam sesuai lokasi dan kenyamanan yang ditawarkan.
    Belakangan publik dihebohkan oleh pernyataan seorang anggota DPR RI yang menyebut tunjangan hunian Rp 50 juta digunakan untuk membayar kosan seharga Rp 3 juta selama 26 hari kerja, atau total Rp 76 juta per bulan.
    Pernyataan tersebut pun memunculkan pertanyaan, adakah kosan dengan harga Rp 3 juta per hari di Jakarta?
    Kompas.com
    mencoba menelusurinya dengan membuka berbagai situs penyedia informasi hunian kosan, mulai dari
    mamikos.com
    ,
    99.co
    ,
    rukita.co
    ,
    cove.id
    , hingga
    lamudi.co.id
    .
    – Tanah Abang: Kosan Rp 15 Juta per Bulan
    Meski disebut kosan, tampilan ruangannya terbilang mewah. Kosan ini bahkan bisa diisi hingga tiga orang.
    Fasilitasnya meliputi kasur, kamar mandi dalam dengan shower dan air hangat, kloset duduk, wastafel, AC, dispenser, televisi, lemari pakaian, kulkas, meja rias, hingga ventilasi yang cukup baik.
    Jika dihitung per hari, biaya sewanya sekitar Rp 500.000. Jelas masih jauh dari Rp3 juta per hari.
    – Menteng: Kosan Strategis Rp 20 Juta per Bulan
    Luas kamar mencapai 36 meter persegi dengan kondisi full furnished, meski listrik belum termasuk.
    Fasilitasnya antara lain kasur, lemari, meja, cermin, televisi, AC, kamar mandi dalam dengan pemanas air, serta shower dan kloset duduk. Berada di pusat kota membuat kosan ini cukup prestisius.
    Namun, jika dihitung per hari, biaya sewa sekitar Rp 670.000. Masih belum mendekati angka Rp 3 juta per hari.
    – Mampang Prapatan: Elegan Rp 9 Juta per Bulan
    Desain kamarnya elegan dan nyaman, cocok untuk pekerja muda dengan mobilitas tinggi. Dibagi rata per 30 hari, biayanya sekitar Rp 300 ribu per hari.
    Jika menaikkan kisaran harga, pilihan yang ditawarkan di website ini justru sudah tidak lagi kos-kosan, namun masuk ke kategori apartemen.
    Misalnya apartemen di Menteng Atas, Setiabudi, dengan harga Rp 16 juta per bulan atau apartemen di Karet Semanggi, Setiabudi, seharga Rp 20 juta per bulan.
    Itu pun per harinya hanya Rp 540.000 hingga Rp 670.000 jika dibagi 30 hari dalam satu bulan.
    – Cipete Utara: Kosan Mewah Rp 10 Juta per Bulan
    Lokasinya strategis, dekat Stasiun MRT Blok A, dan didesain bergaya klasik modern.
    Fasilitas gedungnya terbilang lengkap, seperti lift, ruang makan, lobi, ruang bersama, gym, kolam renang, parkir mobil dan motor, dispenser, hingga keamanan 24 jam.
    Dengan fasilitas mewah seperti itu, harga sewanya jika dibagi 30 hari hanya sekitar Rp 334.000.
    – Cipete: Paviliun Rp 11 Juta per Bulan
    Luas bangunannya mencapai 96 meter persegi dengan dua kamar.
    Jika dihitung per hari, biayanya hanya sekitar Rp 370.000. Lagi-lagi, jauh dari Rp 3 juta.
    Dari penelusuran di berbagai situs tersebut, tidak ditemukan kosan dengan harga Rp 3 juta per hari atau Rp 76 juta per bulan.
    Untuk angka sebesar itu, yang bisa didapatkan bukan lagi kosan, melainkan rumah kontrakan mewah atau hunian eksklusif lainnya.
    Seiring ramainya perbincangan publik, anggota DPR yang sebelumnya melontarkan pernyataan itu akhirnya meralat.
    Ia menjelaskan bahwa maksudnya adalah kosan di sekitar Senayan dengan rata-rata harga Rp 3 juta per bulan, bukan per hari.
    Dengan tunjangan hunian Rp 50 juta, banyak anggota DPR pun lebih memilih menyewa rumah ketimbang kosan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.