kab/kota: Cimahi

  • Menu Makan Bergizi Gratis Dinilai Kurang Sempurna, Wajibkah Ada Susu? Ini Ulasan Pakar – Halaman all

    Menu Makan Bergizi Gratis Dinilai Kurang Sempurna, Wajibkah Ada Susu? Ini Ulasan Pakar – Halaman all

    Menu Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Kurang Sempurna Tanpa Susu, Wajibkah untuk Pemenuhan Gizi? Ini Ulasan Pakar

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Senin (6/1/2025) lalu menuai banyak pendapat. Terutama menu. 

    Menu makanan sehat yang disajikan untuk siswa sekolah dasar dan menengah ini dinilai kurang sempurna karena tidak ada susu di dalamnya. 

    Lalu apakah susu wajib berada di menu makanan bergizi? 

    Simak ulasan Tribunnews.com. 

    Pantauan di beberapa sekolah di sejumlah daerah susu memang tidak terdapat dalam menu MBG sejak awal pekan tadi.  

    Seperti yang dibagikan pada sekitar siswa SDN 067246 Medan Jalan Flamboyan Kecamatan Medan Tuntungan misalkan, program sehat bergizi dari Kodam I Bukit Barisan tidak ada susu. 

    Pamen Ahli Pangdam I Bidang OMP, Kolonel Arm Eric C Simanjuntak SH mengatakan, saat ini pihaknya mengadakan program makan sehat bergizi selama Bulan Januari.

    Menurut Eric, kegiatan ini dilakukan pihaknya sebagai bentuk dukungan pihaknya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto.

    Ia mengakui tak ada susu pada menu yang disajikan pada MBG awal pekan tadi. 

    Jadi bukan 4 sehat 5 sempurna menunya karena menu MBG yang disediakan adalah ayam, sayur dan buah.

    “Hari ini kita bagikan program makan sehat bergizi sesuai standar gizi anak-anak. Ada ayam, sayur, buah cuman satu kurang susu. Jadi tidak empat sehat lima sempurna,” katanya dikutip dari artikel di Tribun-Medan.com dengan judul Seratusan Siswa SDN 067246 Medan Dapat Makanan Sehat Bergizi dari Kodam I Bukit Barisan, 

     

    Meski demikian, menu ini dianggap sudah mencukupi, mengingat 4 sehat unsurnya sudah terpenuhi. 

    “Paling tidak empat sehatnya tercapai, bagus kalau ada. Kalau tidak ada, tidak masalah,” jelasnya.

     

    Pendapat Pakar Gizi, Perlu Tidaknya Susu Dalam Menu MBG

    Terkait hal ini, Ahli gizi dokter Tan Shot Yen pun beri tanggapan terkait pemberian susu di makan bergizi gratis.

    Menurut Tan, susu bukan termasuk dalam makanan lengkap bergizi sesuai panduan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini. 

    Susu anak yang baik mengandung probiotik untuk menjaga daya tahan (Shutterstock)

    “Barangkali anda bisa lihat, kok tidak ada susu? Memang tidak ada susu. Karena kita sekarang sudah dalam konsep gizi seimbang,” ungkapnya dalam media briefing virtual yang diselenggarakan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Kamis (9/1/2025). 

    Menurutnya, hal ini perlu diklarifikasi bahwa  panduan makanan seimbang Kemenkes terbaru adalah ‘Isi Piringku’.

    Di dalam panduan ini, tidak disebutkan adanya susu. 

    Melainkan makanan lengkap berisi makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan.

    Selain itu, untuk pemenuhan protein hewani, tidak selalu harus dari susu. 

    Banyak sumber protein hewani yang baik dan tersedia secara murah di tengah masyarakat.

     

    “Walaupun harganya Rp 10.000, kayak masyarakat Jawa misalnya. Ada nasi pakai ayam bakar. Atau barang kali pakai sambal ikan roha, singkong rebus. Kemudian buahnya buah sejuta umat namanya pepaya,” imbuhnya. 

    “Susu itu adalah bagian dari protein hewani. Kalau ada protein hewani yang lebih berkualitas bukan produk industri dan tersedia secara murah di daerah setempat, kenapa tidak?” tutupnya.

    Pemberian Susu Tergantung Daerah 

    Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjelaskan, penyediaan susu dalam program MBG tidak wajib untuk diberikan setiap hari.

    “Susu kan tidak diwajiibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya,” kata Hasan dikutip Selasa (7/1/2025).

    Pekerja sedang memerah susu sapi yang diternakan di Kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Tujuh ekor sapi yang dipelihara menghasilkan sekitar 50 liter yang diperah pada pukul 02.30 dan 13.30. Susu segar dijual Rp 11.000 per-liter. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

    Berdasarkan laporan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) susu diberikan paling sedikit seminggu sekali.

    “Kalau SPPG (yang saya kunjungi) dia bilang susu itu per hari Jumat, tapi yang di Cimahi yang kita kunjungi susunya di hari Senin,” katanya.

    “Paling sedikit itu seminggu sekali, tidak wajib susu tuh bukan menu wajib, karena  suplai susu kan belum merata di setiap daerah,” katanya.

    Meskipun demikian Hasan belum tahu apakah apabila suplainya telah merata susu tersebut akan diberikan lebih sering atau tidak. Hal itu kata Hasan merupakan kewenangan BGN.

    “Kata belum tahu itu kan nanti berdasarkan ininya BGN ya, sekarang kan porsinya porsi makanan, porsi makanan itu yang dihitung  kecukupan kalorinya, karbohidrat dan potrein,” katanya.

    Menurut Hasan pada hari pertama berjalannya program MBG, sejumlah daerah telah mendapatkan susu. Diantaranya di Cimahi dan  Karawang. 

    Bahkan untuk daerah yang dekat dengan peternakan susu, maka dalam seminggu akan mendapatkan lebih dari sekali menu yang ada susunya.

    “Bisa ada yang lebih. Saya denger ada SPPG saya lupa tadi, SPPG itu ada yang 2 kali atau 3 kali seminggu dia,” pungkasnya.

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan menu susu hanya ada di daerah yang punya ketersediaan sapi perah. 

    Itulah kenapa, sejumlah sekolah tidak ada menu susu.

    “Sudah saya jelaskan susu akan menjadi bagian makan bergizi untuk wilayah-wilayah dimana sapi perahnya ada,” ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

    Dadan menjelaskan kebijakan ini juga diyakini akan berdampak besar agar setiap daerah punya sapi perah. Pasalnya, pemerintah tidak mau impor untuk penyediaan susu program makan bergizi gratis.

    “Kami tidak ingin program ini menjadi bagian peningkatan impor tetapi ingin memberdayakan sumber daya lokal,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Dadan menambahkan daerah-daerah yang memiliki ketersediaan sapi perah juga tidak selamanya mendapatkan menu susu. Dia bilang, paling tidak hanya tiga kali seminggu menu susu diberikan kepada anak-anak.

    “Jadi agar indeksnya tetep masuk kami akan melakukan kombinasi-kombinasi sehingga susu minimal di daerah-daerah yang ada sapinya itu minimal 3 kali dalam seminggu diberikan,” jelasnya

    Di sisi lain, kata Dadan, daerah-daerah yang tidak memiliki sapi pernah nantinya menu susu akan diganti dengan kelor. Hal tersebut bertujuan untuk mengganti pemenuhan protein.

    “Kemudian untuk daerah-daerah yang tidak ada sapi perahnya untuk sementara proteinnya bisa digantikan dengan protein lainnya misalnya dengan ikan dengan telur dan lain-lain dan sumber kalsium lainnya termasuk seperti yang sudah saya sebutkan kelor ya,” pungkasnya.

     

    (Tribunnews.com/Aisyah/Anita/Tribun Medan)

  • Cegah PMK di Sektor Peternakan, Dispangtan Cimahi Lakukan Ini

    Cegah PMK di Sektor Peternakan, Dispangtan Cimahi Lakukan Ini

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) terus melakukan upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

    Langkah ini diambil untuk melindungi kesehatan hewan, meningkatkan kesejahteraan peternak, serta menjaga stabilitas produksi ternak. Selain itu, upaya ini bertujuan untuk meminimalisir dampak ekonomi yang dapat ditimbulkan akibat wabah PMK.

    Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Tita Maryam, menjelaskan bahwa berbagai langkah telah diambil untuk mencegah penyebaran PMK. Salah satu langkah utama adalah memberikan edukasi intensif kepada peternak.

    BACA JUGA: Ketersediaan Pangan di Cimahi Masih Bergantung dari Kota Lain, Begini Tanggapan Dispangtan

    “Petugas kesehatan hewan mendatangi langsung lokasi peternakan untuk memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang bahaya PMK, gejala klinis, pencegahan, serta menyediakan informasi Call Center PMK untuk pelaporan dugaan kasus,” ujar Tita saat dihubungi Jabar Ekspres, Rabu (8/1/25).

    Selain itu, Tita menambahkan bahwa Dispangtan juga memanfaatkan media sosial Instagram @dispangtancmh untuk menyebarluaskan informasi pencegahan PMK secara daring.

    “Kami ingin peternak memahami langkah-langkah pencegahan dan dapat melindungi hewan ternak mereka dengan baik,” tambahnya.

    Langkah lain yang sedang dipersiapkan adalah pelaksanaan vaksinasi PMK untuk membentuk antibodi pada hewan ternak.

    “Vaksinasi merupakan langkah krusial dalam mencegah penyebaran PMK di Kota Cimahi dan sekitarnya,” kata Tita.

    Untuk mendukung upaya ini, petugas juga melakukan desinfeksi di lingkungan kandang ternak guna membasmi virus atau bakteri penyebab PMK. Dispangtan turut membagikan desinfektan kepada peternak agar mereka dapat melakukan desinfeksi secara mandiri.

    Selain itu, pemberian vitamin pada sapi sehat juga dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak.

    “Vitamin ini kami berikan agar sapi memiliki imunitas yang lebih baik terhadap berbagai penyakit, termasuk PMK,” jelas Tita.

    Dispangtan Kota Cimahi mengimbau peternak untuk tetap waspada dan berperan aktif dalam menjaga kesehatan hewan ternak mereka.

    “Kolaborasi antara pemerintah, peternak, masyarakat umum, dan stakeholder lainnya menjadi kunci utama dalam mengendalikan potensi wabah PMK di Kota Cimahi,” tutup Tita. (Mong)

  • Kereta Cepat Whoosh Tebar Diskon Tiket 20 Persen untuk Rombongan, Simak Ini Cara Klaimnya – Halaman all

    Kereta Cepat Whoosh Tebar Diskon Tiket 20 Persen untuk Rombongan, Simak Ini Cara Klaimnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS,COM – Awal tahun 2025, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kembali memberi promo menarik berupa diskon tiket bagi penumpang Whoosh.

    Adapun diskon tiket yang ditawarkan yakni berupa potongan harga sebesar 20 persen bagi penumpang perjalanan rombongan.

    Diskon ini bisa didapatkan hanya dengan melakukan pemesanan tiket melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.

    Program ini ditujukan bagi penumpang rombongan dengan jumlah minimal 20 orang untuk perjalanan Whoosh kelas Premium Economy.

    General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengungkap, diskon khusus diberikan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat yang setia mendukung Kereta Cepat Whoosh sebagai moda transportasi pilihan.

    Dengan begitu pemesan tak perlu antre tiket serta bisa mendapat tempat duduk secara kolektif saling berdekatan.

    “Layanan tiket rombongan dengan diskon 20 persen ini merupakan komitmen kami untuk memberikan pengalaman perjalanan yang mudah, nyaman, dan menyenangkan, khususnya bagi kelompok penumpang. Kami berharap program ini dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak masyarakat untuk merasakan keunggulan Kereta Cepat Whoosh,” kata Eva, dalam keterangan tertulisnya.

    Cara Klaim Diskon 20 Persen Whoosh

    Khusus untuk diskon tiket Whoosh20 persen masyarakat bisa langsung mengklaim promo tersebut via layanan WhatsApp, berikut caranya :

    Hubungi layanan WhatsApp Whoosh Group Reservation melalui chat di nomor 0813-4000-2920
    Pastikan pemesanan tiket dilakukan pada hari kerja, pukul 09.00-17.00 WIB.
    Selanjutnya pemesan akan diminta untuk mengisi detail rencana perjalanan seperti tanggal, rute, jam dan jumlah penumpang.

     Setelah dicek ketersediaan tiket, tim KCIC akan melakukan pengaturan tempat duduk rombongan dan secara paralel.
    Kemudian pemesan diminta menyerahkan data penumpang yang akan berangkat.
    Untuk kemudahan, pembayaran dapat dilakukan melalui transfer maupun debit ke loket Stasiun Halim.

    Sebagai informasi, Pada 2024 layanan rombongan Kereta Cepat Whoosh telah melayani lebih dari 2.700 rombongan, dengan total penumpang mencapai 220.000 penumpang.

    Jenis rombongan yang paling banyak memanfaatkan layanan ini adalah rombongan perusahaan, sekolah, pemerintahan, dan masyarakat umum lainnya.

    Jadwal dan Rute Whoosh 2025

    1. Jadwal Kereta Whoosh dari Halim ke Karawang

    G1211: 06:58 WIB
    G1215: 07:48 WIB
    G1217: 08:13 WIB
    G1221: 09:03 WIB
    G1223: 09:40 WIB
    G1239: 16:03 WIB
    G1245: 17:28 WIB
    G1251: 18:43 WIB
    G1253: 19:08 WIB
    G1257: 19:58 WIB

    2. Jadwal Kereta Whoosh dari Karawang ke Halim

    G1210: 07:19 WIB
    G1214: 08:09 WIB
    G1218: 08:59 WIB
    G1222: 09:49 WIB
    G1226: 10:59 WIB
    G1238: 16:14 WIB
    G1240: 16:49 WIB
    G1242: 17:24 WIB
    G1250: 19:04 WIB
    G1258: 20:44 WIB

    3. Jadwal Kereta Whoosh dari Karawang ke Padalarang/Tegalluar

    G1211 : 07:15 WIB
    G1215 : 08:05 WIB
    G1217 : 08:30 WIB
    G1221 : 09:20 WIB
    G1223 : 09:57 WIB
    G1239 : 16:20 WIB
    G1245 : 17:45 WIB
    G1251 : 19:00 WIB
    G1253 : 19:25 WIB
    G1257 : 20:15 WIB

    4. Jadwal Kereta Whoosh dari Padalarang/Tegalluar ke Karawang

    G1210 : 06:58 WIB
    G1214 : 07:48 WIB
    G1218 : 08:38 WIB
    G1222 : 09:28 WIB
    G1226 : 10:38 WIB
    G1238 : 15:53 ​​WIB
    G1240 : 16:28 WIB
    G1242 : 17:03 WIB
    G1250 : 18:43 WIB
    G1258 : 20:23 WIB

    5. Jadwal Kereta Cepat Whoosh dari Padalarang ke Halim

    G1201: 06:00 WIB – Tiba di Halim: 06:30 WIB
    G1203: 07:00 WIB – Tiba di Halim: 07:30 WIB
    G1205: 08:00 WIB – Tiba di Halim: 08:30 WIB
    G1207: 09:00 WIB – Tiba di Halim: 09:30 WIB
    G1209: 10:00 WIB – Tiba di Halim: 10:30 WIB
    G1211: 16:00 WIB – Tiba di Halim: 16:30 WIB
    G1213: 17:00 WIB – Tiba di Halim: 17:30 WIB
    G1215: 18:00 WIB – Tiba di Halim: 18:30 WIB
    G1217: 19:00 WIB – Tiba di Halim: 19:30 WIB
    G1219: 20:00 WIB – Tiba di Halim: 20:30 WIB

    6. Jadwal Kereta Cepat Whoosh dari Halim ke Padalarang

    G1202: 06:40 WIB – Tiba di Padalarang: 07:10 WIB
    G1204: 07:40 WIB – Tiba di Padalarang: 08:10 WIB
    G1206: 08:40 WIB – Tiba di Padalarang: 09:10 WIB
    G1208: 09:40 WIB – Tiba di Padalarang: 10:10 WIB
    G1210: 10:40 WIB – Tiba di Padalarang: 11:10 WIB
    G1212: 16:40 WIB – Tiba di Padalarang: 17:10 WIB
    G1214: 17:40 WIB – Tiba di Padalarang: 18.10 WIB
    G1216: 18.40 WIB – Tiba di Padalarang :19.10 WIB
    G1218 :19.40 WIB – Tiba di Padalarang :20.10 WIB

    7. Jadwal KA Feeder dari Bandung ke Padalarang

    05:33: Berangkat dari Bandung.
    05:45: Tiba di Cimahi.
    05:52: Sampai di Padalarang.
    06:23: Berangkat dari Bandung.
    06:35: Tiba di Cimahi.
    06:42: Sampai di Padalarang.
    07:12: Berangkat dari Bandung.
    07:24: Tiba di Cimahi.
    07:31: Sampai di Padalarang.
    07:36: Berangkat dari Bandung.
    07:48: Tiba di Cimahi.
    07:55: Sampai di Padalarang.
    07:59: Berangkat dari Bandung.
    08:11: Tiba di Cimahi.
    08:18: Sampai di Padalarang.
    08:53: Berangkat dari Bandung.
    09:05: Tiba di Cimahi.
    09:12: Sampai di Padalarang.
    09:25: Berangkat dari Bandung.
    09:37: Tiba di Cimahi.
    09:44: Sampai di Padalarang.
    10:02: Berangkat dari Bandung.
    10:14: Tiba di Cimahi.
    10:21: Sampai di Padalarang.
    10:38: Berangkat dari Bandung.
    10:50: Tiba di Cimahi.
    10:57: Sampai di Padalarang.
    11:42: Berangkat dari Bandung.
    11:54: Tiba di Cimahi.
    12:01: Sampai di Padalarang.
    12:42: Berangkat dari Bandung.
    12:54: Tiba di Cimahi.
    13:01: Sampai di Padalarang.
    13:13: Berangkat dari Bandung.
    13:25: Tiba di Cimahi.
    13:32: Sampai di Padalarang.
    13:42: Berangkat dari Bandung.
    13:54: Tiba di Cimahi.
    14:01: Sampai di Padalarang.
    14:13: Berangkat dari Bandung.
    14:25: Tiba di Cimahi.
    14:32: Sampai di Padalarang.
    14:43: Berangkat dari Bandung.
    14:55: Tiba di Cimahi.
    15:02: Sampai di Padalarang.
    15:16: Berangkat dari Bandung.
    15:28: Tiba di Cimahi.
    15:35: Sampai di Padalarang.
    15:51: Berangkat dari Bandung.
    16:03: Tiba di Cimahi.
    16:10: Sampai di Padalarang.
    16:27: Berangkat dari Bandung.
    16:39: Tiba di Cimahi.
    16:46: Sampai di Padalarang.
    17:18: Berangkat dari Bandung.
    17:30: Tiba di Cimahi.
    17:37: Sampai di Padalarang.
    17:43: Berangkat dari Bandung.
    17:55: Tiba di Cimahi.
    18:02: Sampai di Padalarang.
    18:06: Berangkat dari Bandung.
    18:18: Tiba di Cimahi.
    18:25: Sampai di Padalarang.
    18:57: Berangkat dari Bandung.
    19:09: Tiba di Cimahi.
    19:16: Sampai di Padalarang.
    19:46: Berangkat dari Bandung.
    19:58: Tiba di Cimahi.
    20:05: Sampai di Padalarang.
    20:12: Berangkat dari Bandung.
    20:24: Tiba di Cimahi.
    20:31: Sampai di Padalarang.

    8. Jadwal KA Feeder dari Padalarang ke Bandung

    07:22: Tiba di Padalarang.
    07:31: Tiba di Cimahi.
    07:41: Sampai di Bandung.
    07:46: Tiba di Padalarang.
    07:55: Tiba di Cimahi.
    08:05: Sampai di Bandung.
    08:38: Tiba di Padalarang.
    08:47: Tiba di Cimahi.
    08:57: Sampai di Bandung.
    09:05: Tiba di Padalarang.
    09:14: Tiba di Cimahi.
    09:24: Sampai di Bandung.
    09:25: Tiba di Padalarang.
    09:34: Tiba di Cimahi.
    09:44: Sampai di Bandung.
    09:51: Tiba di Padalarang.
    10:00: Tiba di Cimahi.
    10:10: Sampai di Bandung.
    10:28: Tiba di Padalarang.
    10:37: Tiba di Cimahi.
    10:47: Sampai di Bandung.
    11:04: Tiba di Padalarang.
    11:13: Tiba di Cimahi.
    11:23: Sampai di Bandung.
    11:37: Tiba di Padalarang.
    11:46: Tiba di Cimahi.
    11:56: Sampai di Bandung.
    12:10: Tiba di Padalarang.
    12:19: Tiba di Cimahi.
    12:29: Sampai di Bandung.
    12:40: Tiba di Padalarang.
    12:49: Tiba di Cimahi.
    12:59: Sampai di Bandung.
    13:40: Tiba di Padalarang.
    13:49: Tiba di Cimahi.
    13:59: Sampai di Bandung.
    14:43: Tiba di Padalarang.
    14:52: Tiba di Cimahi.
    15:02: Sampai di Bandung.
    15:13: Tiba di Padalarang.
    15:22: Tiba di Cimahi.
    15:32: Sampai di Bandung.
    15:42: Tiba di Padalarang.
    15:51: Tiba di Cimahi.
    16:01: Sampai di Bandung.
    16:17: Tiba di Padalarang.
    16:26: Tiba di Cimahi.
    16:36: Sampai di Bandung.
    16:54: Tiba di Padalarang.
    17:03: Tiba di Cimahi.
    17:13: Sampai di Bandung.
    17:25: Tiba di Padalarang.
    17:34: Tiba di Cimahi.
    17:44: Sampai di Bandung.
    18:15: Tiba di Padalarang.
    18:24: Tiba di Cimahi.
    18:34: Sampai di Bandung.
    18:43: Tiba di Padalarang.
    18:52: Tiba di Cimahi.
    19:02: Sampai di Bandung.
    19:32: Tiba di Padalarang.
    19:41: Tiba di Cimahi.
    19:51: Sampai di Bandung.
    19:55: Tiba di Padalarang.
    20:04: Tiba di Cimahi.
    20:14: Sampai di Bandung.
    20:47: Tiba di Padalarang.
    20:56: Tiba di Cimahi.
    21:06: Sampai di Bandung.
    21:12: Tiba di Padalarang.
    21:21: Tiba di Cimahi.
    21:31: Sampai di Bandung.

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • PSKC Cimahi ke Babak 8 Besar, Warga Berharap Laskar Sangkuriang Tembus Liga 1

    PSKC Cimahi ke Babak 8 Besar, Warga Berharap Laskar Sangkuriang Tembus Liga 1

    JABAR EKSPRES – Lolosnya PSKC Cimahi ke babak 8 besar Liga 2 Pegadaian Indonesia 2024-2025 membawa harapan besar bagi warga Kota Cimahi.

    Usai sekian lama kiprahnya meredup di kancah sepak bola nasional, tim berjuluk “Laskar Sangkuriang” ini diharapkan mampu menembus kasta tertinggi, Liga 1 Indonesia.

    Salah seorang penggemar PSKC, Andri Azwarudin, menekankan pentingnya momen ini sebagai motivasi bagi tim.

    “Sudah saatnya Cimahi punya tim yang berlaga di Liga 1 Indonesia,” ujarnya, Selasa (7/1/2025).

    Andri juga menggarisbawahi perlunya dukungan penuh, termasuk peningkatan fasilitas, seperti optimalisasi Stadion Sangkuriang yang memiliki nilai sejarah bagi PSKC dan masyarakat Cimahi.

    BACA JUGA: Dana PMI Cimahi Lampaui Target, Pj Wali Kota Tekankan Transparansi

    “Perlu dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, agar PSKC bisa bermarkas di Stadion Sangkuriang,” tambahnya.

    Sementara itu, Pelatih PSKC Cimahi, Kas Hartadi, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan timnya. Ia memuji semangat juang para pemain yang terus bekerja keras meski dihadapkan pada laga-laga krusial.

    “Tentunya kami bersyukur atas lolosnya PSKC ke babak 8 besar. Saya sangat memuji semangat dan kerja keras para pemain di lapangan. Selain itu, doa dari seluruh elemen terkait, terutama masyarakat Kota Cimahi, sangat membantu,” kata Hartadi.

    Perjalanan PSKC menuju babak 8 besar bukanlah hal mudah. Setelah kalah dari Bekasi City dengan skor tipis 0-1 di laga kandang, harapan PSKC untuk melaju sempat menipis.

    BACA JUGA: Dinilai Bisa Lebih Hemat, Makan Bergizi Gratis Disambut Antusias Siswa SMAN 3 Cimahi 

    Namun, pada laga penentuan di Stadion Benteng Reborn, Kota Tangerang, Minggu (5/1/2025), PSKC berhasil menundukkan Persikota Tangerang dengan skor 1-0.

    Keberhasilan PSKC ini juga tidak lepas dari peran manajemen tim yang mendukung penuh perjalanan “Laskar Sangkuriang” di Liga 2.

    “Peran manajemen menciptakan suasana kondusif dalam tim jadi salah satu pelecut semangat para pemain,” ujar Hartadi.

    Salah satu pemain PSKC, Dias Angga Putra, mengingatkan bahwa perjuangan masih jauh dari selesai.

    “Perjuangan ini belum selesai, kita masih ada tugas berikutnya. Semoga kami bisa memberikan hasil maksimal,” tegas Dias.

  • Plus Minus Makan Bergizi Gratis (MBG) Perdana: Menu, Dapur, dan Tanpa Susu

    Plus Minus Makan Bergizi Gratis (MBG) Perdana: Menu, Dapur, dan Tanpa Susu

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto baru saja memulai pelaksanaan hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (6/1/2025). 

    Dalam peluncurannya, sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 26 Provinsi telah hadir untuk menyasar sasaran penerima manfaat dengan target mencapai 3 juta orang dari Januari—April 2025 dan menyediakan 3.000—3.500 porsi per harinya.​ 

    Ragam menu pun disajikan, Misalnya di SPPG Halim Perdana Kusuma Jakarta dengan sajian nasi, ayam semur, kacang panjang dan pisang. Kemudian berlanjut di SPPG Lanud Husein Sastranegara Bandung yang menyediakan nasi, ayam goreng, sawi, pisang, susu. Lalu, SPPG Sidoarjo Jawa Timur denga menu nasi, ayam tepung tanpa tulang, tumis sawi tahu, semangka, dan susu.

    Tentu berbagai aspek dari kegiatan tersebut mulai terlihat jelas. Mulai dari menu yang disajikan, operasional dapur yang terlibat, hingga tantangan yang dihadapi di beberapa daerah yang tidak bisa menyajikan susu sebagai bagian dari menu utama.

    Kendati demikian, program MBG diharapkan dapat meningkatkan kesehatan anak-anak sekolah melalui asupan gizi yang lebih baik, mendapat perhatian besar, meskipun tidak tanpa hambatan.

    Jumlah SPPG Tahap Awal yang Beroperasi

    No

    Wilayah

    Jumlah SPPG

    1

    Jakarta

    5 titik

    2

    Jawa Tengah

    40 titik

    3

    Jawa Timur

    32 titik

    4

    Jawa Barat

    58 titik

    5

    Banten

    3 titik

    6

    Yogyakarta

    3 titik

    7

    Aceh

    6 titik

    8

    Bali

    1 titik

    9

    Gorontalo

    1 titik

    10

    Kalimantan Selatan

    2 titik

    11

    Kalimantan Timur

    1 titik

    12

    Kalimantan Utara

    1 titik

    13

    Kepulauan Riau

    8 titik

    14

    Lampung

    4 titik

    15

    Maluku

    2 titik

    16

    Maluku Utara

    2 titik

    17

    Nusa Tenggara Timur

    1 titik

    18

    Papua Barat

    2 titik

    19

    Papua Selatan

    1 titik

    20

    Riau

    3 titik

    21

    Sulawesi Barat

    1 titik

    22

    Sulawesi Utara

    1 titik

    23

    Sulawesi Selatan

    8 titik

    24

    Sulawesi Tenggara

    2 titik

    25

    Sumatra Barat

    1 titik

    26

    Sumatra Utara

    1 titik

    Total

    26 Provinsi

    190 titik

    Sumber: Data Bahan Gizi Nasional (BGN) 5 Januari 2025

    Tak Ada Susu di Menu MBG

    Dari varian menu yang dihadirkan, susu memang bukan menjadi produk yang akan diterima penerima manfaat setiap hari. Bahkan, memang tak ada standar menu dalam pelaksanaan MBG saat ini.  

    Juru Bicara Kantor Kepresidenan Dede Prayudi menekankan memang tidak ada standar menu, tetapi standar gizi. Mengingat setiap daerah memiliki kecenderungan yang berbeda untuk varian menu yang dikonsumsi setiap harinya.Misalnya, di Papua, kata Dede, pemenuhan karbohidratnya dengan sagu. Sementara di daerah lain ada yang dengan singkong. 

    “Misalnya, ada pemenuhan protein. Bisa saja hari ini tadi menunya adalah dada ayam dengan tahu. Bisa saja besok lusa dengan susu. Jadi sekali lagi, tidak ada standar menu. Yang ada adalah standar gizi,” katanya seusai ikut meninjau pelaksanaan MBG di Palmerah, Jakarta Barat pada Senin (6/1/2024). 

    Senada, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menjelaskan bahwa khusus pada hari pertama penyertaan susu pada menu MBG memang masih belum diwajibkan. Namun, pada esok hari dipastikan menu MBG bakal mulai dilengkapi dengan susu.

    Untuk memastikan kesiapan suplai susu untuk Program MBG itu, Budi Arie mengaku telah berkoordinasi dan melakukan peninjauan pada sejumlah pabrik susu. Salah satunya yang berlokasi di Pangalengan.

    “Belum ya [untuk susu], sementara tadi belum, yang harus buah dulu. Tapi kita pasti akan usahakan karena susu kan masuk dalam Badan Gizi, jadi hari ini saja [yang tidak ada susu],” jelasnya saat ditemui di SPPG Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (6/1/2025).

    Memang, dengan harga menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditetapkan sebesar Rp10.000 cukup menjadi tantangan. Hal ini pun diamini oleh Juru masak atau Chef Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Halim Perdana Kusuma.

    Chef Profesional dari Unit Pelayanan Mitra Lanud Halim Perdana Kusuma Jonny Kusuma Hadi menjelaskan pihaknya masih perlu melakukan penyesuaian sejumlah menu untuk disesuaikan dengan bujet yang ada.

    “Tantangannya mempunyai tugas berat untuk mengatur menu untuk supaya harganya tak lebih dari Rp10.000,” jelasnya saat ditemui di SD Angkasa 5 Jakarta Timur, Senin (6/1/2025).

    Akan tetapi, Jonny menyebut hal itu tak menjadi kendala berarti yang membuat proses produksi makan bergizi gratis tertunda.

    “Sebenarnya tidak ada kendala, hanya saja kemarin, budget Rp10.000 kan kami masih menyesuaikan menu yang di tetapkan oleh BGN,” tambahnya.

    Kepala Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi pun mengamini bahwa menu susu bukan menjadi produk yang akan diterima penerima manfaat setiap hari.

    Meski begitu, dia mengatakan bahwa setiap siswa atau penerima manfaat akan mendapatkan menu susu sekali untuk setiap minggunya.

    “Susu kan tidak diwajiibkan setiap hari, jadi itu tergantung daerahnya, tapi minimal kalau berdasarkan yang saya tanya tadi ke Kepala SPPG, mereka itu sekali seminggu susunya,” ujarnya kepada wartawan melalui sambungan telefon, Senin (6/1/2025).

    Misalnya, dia melanjutkan bahwa untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di SD Negeri Kedung Badak 1 Kota Bogor yang dikunjunginya mendapatkan jatah susu setiap Jumat. Sedangkan, sekolah di Cimahi mendapatkan susu setiap Senin. 

    “Jadi paling sedikit itu seminggu sekali, tetapi tidak wajib. Susu tuh bukan menu wajib, karena suplai susu kan belum merata di setiap daerah,” ucapnya. 

    Kendati demikian, dia pun mengamini untuk daerah yang dekat dengan lokasi peternakan sapi bisa berpeluang untuk mendapatkan dua hingga tiga kali seminggu untuk menu susu. 

    Menurutnya, saat ini pemerintah lebih mengutamakan kelayakan porsi makanan, mulai dari kecukupan kalori, karbohidrat dan protein. Contohnya, dia menyebut bahwa secara kalori, untuk takaran bagi penerima manfaat di level SMP—SMA akan diberikan porsi hingga 600 kalori.

    “Jadi nasinya itu mungkin 75 atau 80 gram lah kalau nasinya. Kalau karbonya itu 75—80 gram lah. Kalori mereka 600. Kalau anak PAUD dan kelas 1, kelas 2, kelas 3 SD mungkin sekitar 300 kalori saja mereka,” imbuhnya.

     Perbesar

    Pelaksanaan MBG di Kendari Pakai Duit Prabowo 

    Hasan pun mengungkapkan dalam peluncuran perdananya, Presiden Prabowo Subianto memang tak langsung meninjau program andalannya tersebut. Menurutnya, Presiden Ke-8 RI itu memang belum dijadwalkan untuk meninjau program vitalnya itu.

    Kendati demikian, dia memastikan bahwa Prabowo akan melakukan sidak secara mendadak di titik-titik yang diinginkan.

    “Jadwalnya belum, titik mana dan jadwalnya belum, tetapi beliau hanya menyampaikan pesan, beliau nanti akan sidak saja, mendadak saja datang ke titik-titik yang beliau inginkan, jadi enggak pakai woro-woro biar melihat ini lebih natural kan gitu,” ucapnya

    Meski begitu, Hasan memastikan bahwa Prabowo tak ada sedikit pun acuh terhadap program tersebut. Bahkan, dia mengungkapkan bahwa di sejumlah wilayah pengadaan MBG masih menggunakan kocek dari kantung pribadi Prabowo. 

    Hasan mengatakan bahwa salah satu wilayah yang melakukan pengadaan MBG tanpa menyentuh sepeser pun dana yang dianggarkan pemerintah atau berasal dari APBN, yang mencapai Rp71 triliun itu, terletak di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) 

    “[Pelaksaan MBG] di Kendari memang itu dia masih punya sisa anggaran uji coba dari yang diberikan oleh Pak Prabowo sebelumnya. Jadi mereka masih menggunakan dana yang itu,” katanya.  

    Hasan menjelaskan bahwa sebelum menggunakan APBN, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG memang memanfaatkan anggaran yang sebelumnya telah ada. Salah satunya, dana pribadi Presiden Ke-8 RI itu

    Nantinya, dia melanjutkan bahwa sejumlah wilayah yang belum memakai APBN, termasuk SPPG di Kendari akan memakai dana yang telah disediakan negara untuk makan bergizi gratis. 

    “Ya setelah itu nanti mereka akan menggunakan yang dari APBN yang dari BGN [Badan Gizi Nasional],” tandas Hasan.

    Setali tiga uang, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan absennya Kepala Negara dalam meninjau peluncuran perdana program andalannya Makan Bergizi Gratis (MBG) pada hari ini, Senin (6/1/2025). 

    Dadan mengatakan bahwa orang nomor satu di Indonesia itu tengah menjalani agenda penting lainnya.

    “Beliau ada agenda penting lainnya. Program MBG program yang panjang. Sidak bisa setiap saat dan tidak harus hari ini,” ujarnya kepada Bisnis melalui pesan teks, Senin (6/1/2025).

    Meskipun tak dihadiri Prabowo selaku pemilik inisiasi program secara langsung, tetapi sejumlah menteri Kabinet Merah Putih turun gunung meninjau langsung dapur-dapur umum dan sekolah-sekolah saat hari pertama MBG serentak digelar di berbagai daerah Indonesia itu.

     

    Tumbuhkan Perekonomian Daerah

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat membangkitkan perekonomian daerah karena melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam praktiknya.

    Hal itu disampaikan Bima saat meninjau langsung pelaksanaan MBG di Sekolah Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat. Dia menyampaikan bahwa program ini memang tak hanya meningkatkan gizi anak, tetapi perekonomian juga dari sisi mikro. 

    “Jadi nanti Insyaallah perekonomian daerah akan bangkit ya, akan ada hitung-hitungan yang positif bagi pertumbuhan ekonomi kita,” kata Bima lewat siaran pers, Senin (6/1/2025).

    Selain itu, Bima mengatakan Kemendagri bakal terus memastikan seluruh pemerintah daerah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) agar memahami teknis sistem pelaksanaan MBG. 

    Di sisi lain, Kemendagri disebut akan terus mendorong pelaksanaan program MBG berjalan lebih baik dengan memastikan kolaborasi di daerah berjalan maksimal dan mempelajari berbagai catatan yang ada.

  • Alih Fungsi Lahan di Bandung Selatan Dinilai Berlebihan

    Alih Fungsi Lahan di Bandung Selatan Dinilai Berlebihan

    JABAR EKSPRES – Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat menilai, kawasan Bandung Selatan berpotensi rusak dan terancam timbul bencana ekologi akibat alih fungsi lahan yang berlebihan.

    Koordinator FK3I Jabar, Dedi Kurniawan mengatakan, alih fungsi lahan di Bandung Selatan akibat pembangunan wisata besar-besaran, dikhawatirkan dapat merusak alam seperti di Bandung Utara.

    “Bedanya di kawasan hutan seperti sekitar kawasan wisata Ciwidey, pengelolaan lahan masih dimiliki pemerintah dan BUMN, yaitu Kementrian Kehutanan, Perhutani dan PTPN,” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (6/1).

    Dedi menerangkan, bukannya aman dan terjaga ketika kawasan dipegang oleh pemerintah, namun menurutnya justru kerusakan alam kian mengancam.

    BACA JUGA: Sampah Menumpuk di Cimahi, Pemkot Batasi Pengiriman ke Sarimukti dan Gencar Lakukan Ini

    “Pemerintah gagal menjalankam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33, terkait pengelolaan tanah, air dan kekayaan alam yang dimaksudkan untuk kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

    Dedi menilai, regulasi aturan yang ada harusnya menjadi pegangan pemerintah, untuk mengelola serta menjaga lingkungan terutama kawasan kehutanan.

    “Regulasi konyol dibuat untuk memuluskan pengusaha menguasai lahan, salah satunya adalah pengelolaan kawasan wisata selama 35 tahun dan dapat diperpanjang sampai 50 tahun, dengan dalil nama izin usaha pemanfaatan wisata alam yang hanya dapat diusulkan oleh perusahaan, perorangan dan koperasi,” bebernya.

    Dedi memaparkan, regulasi yang keluar pada 2010, saat ini telah menjadi bom waktu, yang mana pemegang izin rata-rata pengusaha memperlakukan kawasan seperti lahan pekarangan rumah sendiri.

    Menurutnya, para pengelola tidak memperhatikan dimana kawasan tersebut terdapat flora dan fauna, juga kehidupan satwa serta tumbuhan yang banyak mempunyai nilai ekologi tinggi.

    “Tanah di beton, plasma nuflah dan tumbuhan perdu hilang. Dibangun bangunan tepat di tempat yang membuat nyaman manusia, namun merubah bentang alam,” paparnya.

    Pengelolaan kawasan ujar Dedi, banyak direkayasa keindahan dan kekayaan alam seperti mata air, embung alami, sumber air panas serta kekayaan lain melalui rekayasa sipil yg nyaris tidak berkaidah konservasi dan lingkungan.

    “Kita ambil contoh, Taman Wisata Alam Cimanggu yang dikelola salah satu Perusahaan Seperti PT BWL, dengan nama tempat Wisata Green Forest serta CV Amanah yang dinamai GreenHill,” ujarnya.

  • Makan Bergizi Gratis Disambut Antusias Siswa SMAN 3 Cimahi 

    Makan Bergizi Gratis Disambut Antusias Siswa SMAN 3 Cimahi 

    JABAR EKSPRES – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto disambut dengan antusias oleh siswa-siswi SMAN 3 Cimahi.

    Program ini bertujuan untuk mencegah stunting sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemberian makanan sehat, kaya gizi, dan protein yang dirancang untuk anak usia sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA.

    Menu makanan yang disajikan meliputi nasi putih, daging ayam, sayur, buah, dan susu. Kombinasi ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi harian siswa untuk mendukung kesehatan dan produktivitas mereka di sekolah.

    Di SMAN 3 Cimahi, suasana antusias terlihat dari antrean panjang siswa yang menunggu giliran mengambil makanan. Perwakilan setiap kelas membawa makan siang untuk dibagikan kepada teman-teman sekelasnya.

    BACA JUGA: Disajikan dalam Box Stainless, Ini Menu Makan Bergizi Gratis Perdana di Kota Bandung!

    Seperti menurut Reza Rahmat (16), siswa kelas 10 itu mengungkapkan harapannya agar program ini mampu mencegah stunting di kalangan pelajar. Ia juga merasa terbantu karena bisa menghemat uang jajannya.

    “Biasa bekal 5000/hari buat jajan, karena rumah dekat sebelah sekolah. Kalau dikasih makan seperti ini, uangnya jadi awet dan bisa ditabung,” ujar Reza saat dijumpai wartawan di sekolah, Selasa (6/1/2025).

    Hal serupa dirasakan Salwa (15), yang mengaku senang karena tidak perlu lagi menggunakan uang bekal untuk membeli makanan ringan.

    “Kadang bekal uang 10-15 ribu dipakai jajan gorengan dan minuman. Senang dapat makanan gratis, lebih sehat dibanding jajan gorengan,” katanya penuh antusias.

    Aska Nada (15) memuji kualitas dan cita rasa makanan yang disajikan.

    “Makanannya enak, porsinya cukup. Ada nasi, ayam, tumis buncis, semangka, dan susu,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa program ini sangat membantu, terutama karena biasanya uang bekalnya sebanyak 20 ribu lebih sering digunakan untuk membeli camilan daripada makanan berat.

    “Tapi jarang makan nasi seperti ini,” katanya dengan jujur.

    Sedangkan menurut Rafi Hidayat (16) menilai makanan yang disediakan sudah sangat memenuhi kebutuhan gizi siswa.

    “Menu seperti ayam opor, sayur kacang panjang, jagung, buah semangka, dan susu sangat bernutrisi. Harapan saya, program ini lebih ditingkatkan dan terus konsisten,” ujar siswa kelas 10 ini.

  • Ini Jadwal Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung

    Ini Jadwal Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung

    JABAR EKSPRES – Kabupaten Bandung menjadi salah satu wilayah yang belum melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) yang mulai terlaksana di beberapa wilayah di Kota/Kabupaten pada hari ini Senin (6/1).

    Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bandung, Enjang Wahyudin mengatakan jika di Kabupaten Bandung pemberian MBG ini akan dimulai pada pekan depan tepatnya di tanggal 13 Januari 2025.

    Namun pihaknya kini tengah melakukan pemetaan serta pendataan untuk sekolah yang nanti akan menjadi penerima manfaat dari program tersebut.

    “Kita mulai melaksanakan pendataan berapa jumlah siswa kecamatan terkait dengan persiapan itu, kita melakukan pemetaan sekolah yang harus dilayani oleh kesatuan pelayanan makan bergizi, terus kita juga melakukan pemetaan kebutuhan makan bergizi itu. Terus juga melakukan pembentukan pengawasan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin.

    BACA JUGA:Kepsek SDN Pajeleran 01 Cibinong Kecewa, Program Makan Bergizi Gratis Belum Merata

    Meski begitu, Enjang menyebut jika nantinya 582.000 siswa sekolah negeri dan swasta sudah terdata sebagai penerima MBG di wilayah Kabupaten Bandung dari data Dapodik.

    “Terdiri dari siswa PAUD, kurang lebih ada 67.000 an. Terus SD kurang lebih ada 356.000 dan SMP 134.000 serta PKBM kurang lebih ada 23.000. Jadi jumlah total itu kurang lebih ada 582.000 an. Yang harus dilayani. Untuk SMA dan SMK itu ranahnya ada di provinsi,” katanya.

    Tak hanya itu, dari data tersebut, nantinya, untuk pembagian program MBG akan dibagi ke dalam beberapa rayon.

    “Jumlah total itu kurang lebih ada 582.000 an. Yang harus dilayani. Untuk SMA dan SMK itu ranahnya ada di provinsi. Kalau SMP itu 8 rayon, rayon 1 sampai rayon 8. kalau SD Kecamatan jadi 31 Kecamatan. Termasuk PAUD,” ungkapnya.

    BACA JUGA:Distribusi Makanan Bergizi Gratis di Cimahi Gunakan APBN, Pemkot Hanya Fasilitasi

    Enjang juga membenarkan, jika implementasi program tersebut merupakan ranah dari Dinas Pendidikan yang menjadi leading sektor program.

    “Pemberian makan bergizi gratis bagi siswa di kabupaten Bandung memang dinas pendidikan sebagai kewenangannya mengelola pendidikan dasar. Artinya pendidikan dasar itu dilaksanakan dari mulai PAUD, SD, SMP. Berdasarkan kewenangan yang ada memang kita menyiapkan jumlah siswa atau target yang akan nanti diberikan makan siang bergizi itu,” jelasnya.

  • Tinjau Makan Bergizi Gratis Bareng Taufik Hidayat, Menpora Singgung Santapan Atlet Olimpiade

    Tinjau Makan Bergizi Gratis Bareng Taufik Hidayat, Menpora Singgung Santapan Atlet Olimpiade

    Cimahi, Beritasatu.com – Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Dito Ariotedjo dan Wamenpora Taufik Hidayat meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis di Kota Cimahi, Jawa Barat pada Senin (6/1/2025).

    Dito dan Taufik melihat langsung menu makanan yang disiapkan oleh mitra makan bergizi gratis di kantor satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Yayasan Arara Visi Hijau, Jalan Gunung Batu, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara.

    “Ini perdana program makan bergizi didistribusikan. Saya bersama Taufik Hidayat kebagian tugas untuk meninjau di wilayah Cimahi,” kata Dito di Cimahi.

    Dito dan rombongan sempat melihat langsung ruangan-ruangan termasuk dapur produksi menu makan bergizi gratis menggunakan alat pelindung diri.

    “Tadi ke area dapur, melihat bagaimana flow kesiapan dari makanan bergizi ini sangat baik, dapur sangat higienis dan bersih,” ungkapnya.

    Dito menuturkan, ada 3.500 porsi makanan bergizi berisi nasi, ayam opor, satu potong buah semangka, sayur, dan susu yang disiapkan dan akan dibagikan kepada siswa PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA di Kota Cimahi.

    “Komposisi makanan, kalau untuk standar atlet Olimpiade ini pasti kurang, tetapi untuk kebutuhan gizi anak-anak PAUD, SD, SMP, SMA, ini sangat membantu, ada kepastian input gizi dari protein hewani, protein nabati, karbohidrat, sayur, dan susu,” pungkas Dito didampingi Taufik Hidayat yang merupakan juara Olimpiade Athena 2004.

  • Melihat Produksi Menu Makan Bergizi Gratis di Depok, Masak Ayam Filet dan Sayur Sejak Jam 3 Pagi – Halaman all

    Melihat Produksi Menu Makan Bergizi Gratis di Depok, Masak Ayam Filet dan Sayur Sejak Jam 3 Pagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Program pemberian makan bergizi gratis (MBG) serentak dilakukan di 26 provinsi di Indonesia, sejak Senin (6/1/2025). 

    Program MBG juga aakan diterima di Kota Depok, Jawa Barat pada Senin (6/1/2025).

    Sekitar 18 ribu porsi yang diproduksi oleh enam Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di hari pertama.

    Proses memasak dan mengemas menu MKG ini diawasi langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjamin kualitasnya.

    Tribunnews.com Network melihat langsung  ke Dapur SPPG Cilangkap, Tapos.

    Ddi dapur ini terlihat proses produksi sudah bersiap sejak diniharu. 

    Petugas mulai menyiapkan menu MKG sekira pukul 03.00 WIB.

    Di hari pertama program MKG, Dapur SPPG Cilangkap memasak menu ayam fillet, sayur wortel buncis, tahu, dan tambahan buah jeruk.

    Tribunnews.com Network melihat langsung  ke Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cilangkap, Tapos tempat produksi menu makan bergizi grati

    Dandim 0508/Depok, Kolonel (INF) Iman Widhiarto menjelaskan, Dapur SPPG Cilangkap memproduksi 3 ribu porsi menu MKG.

    “Real kita sudah melaksanakan persiapan beberapa hari, kemudian finishing terakhir kemarin, hingga malam ini kita sudah mulai memasak,” kata Iman di lokasi.

    “Target setiap SPPG itu akan serving, menyediakan sekitar 3 ribu porsi makanan, jadi kalau hari ini beroperasional di Kota Depok ada 6 SPPG Jadi sekitar 18 ribu porsi,” sambungnya.

    Nantinya, puluhan ribu porsi menu MKG akan disalurkan ke sejumlah sekolah mulai tingkat TK, SD, SMP, dan SMA sederajat di wilayah Kota Depok. 

    MBG Perdana Sasar 3 Juta Siswa

    Program makan bergizi gratis (MBG) akan dimulai pelaksanaannya pada Senin (6/1/2025) senilai Rp 10.000 per anak. 

    Menurut Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi, ada sekitar 3,2 juta-3,3 juta siswa yang akan menerima manfaat MBG saat kick off program tersebut.

    “Jadi kita targetkan kurang lebih ada 3,2 juta atau 3,3 juta lah yang akan menerima manfaat makan bergizi gratis ketika kick off nanti tanggal 6 Januari,” ujar Dedek dilansir siaran Kompas TV, Sabtu (4/1/2024).

    Ia menjelaskan, nantinya akan ada sekitar 1.000 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang di berbagai daerah di Indonesia yang siap untuk melaksanakan MBG.

    Dalam sehari, satu SPPG akan bertanggungjawab memberikan makanan sebanyak 3.000-3.500 porsi.

    Terpisah, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati mengatakan, lebih dari 3 juta penerima makan bergizi gratis (MBG) itu merupakan target penerima manfaat pada Januari hingga Maret 2025.

    Di dalamnya akan nanti termasuk ibu hamil dan balita yang akan menerima MBG.

    Jumlah penerima makan bergizi gratis (MBG) akan ditingkatkan bertahap. 

    “Nantinya pada April-Juni penerima manfaat MBG akan bertambah menjadi 6 juta. Lalu, Juli-Agustus akan bertambah lagi jadi sekitar 15 juta penerima,” tutur Adita.

    Badan Gizi Nasional (BGN) melaksanakan uji coba program pemberian makan siang bergizi gratis di 47 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (Dok. Humas BGN)

    “Targetnya pada 2025 ini sekitar 40 persen penerima manfaat dari MBG bisa terpenuhi,” lanjutnya.

    Adapun jumlah total penerima manfaat MBG yakni 82 juta orang.

    Program makan bergizi gratis (MBG) sendiri rencananya akan berjalan selama lima tahun hingga 2029.

    Sementara itu, untuk pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) selama 2025, pemerintah sudah menyiapkan dana sebesar Rp 71 triliun.

    Lebih lanjut Adita menjelaskan, program MBG akan langsung diberikan setiap hari selama hari masuk sekolah.

    Setiap harinya siswa sekolah akan dapat makanan senilai Rp 10.000.

    Nilai tersebut juga di luar unsur produksi dan jasa MBG.

     “Untuk menu bisa disesuaikan dengan daerah masing-masing. Sesuai situasi daerah setempat,” kata Adita.

    Ia mengungkapkan, pemberian makanan dilakukan di jam sekolah menurut tingkat satuan pendidikan, yakni mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), TK, SD, SMP dan SMA.

    “Kalau MBG kan memang tiap hari ya di jam-jam sekolah. Jadi setiap hari akan ada makan bergizi gratis,” kata Adita.

    Adita merinci untuk PAUD dan TK, makanan akan diberikan di pagi hari karena jam sekolah yang terbatas tidak sampai siang hari.

    Lalu untuk siswa SD makanan akan diberikan sebelum pukul 12.00 waktu setempat.

     “Sementara kalau SMP dan SMA itu di jam makan siang. Ini juga sesuai dengan beberapa uji coba yang sudah dilakukan oleh pemerintah,” katanya.
     

     Sebaran Dapur Pembagian Makanan

    Berdasarkan data yang dibagikan, 190 titik dapur SPPG yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia. 

    Adapun, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah titik lokasi SPPG terbanyak dengan total 57 titik lokasi SPPG yang dioperasikan. 

    Dapur itu bekerja sama dengan satuan koperasi, yayasan, hingga perusahaan perseroan terbatas.

    Uji coba program makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri Kedung Babak 1, Bogor. (Tribunnews/Reza Deni)

    Berikut daftar lengkap jumlah titik dapur SPPG di setiap kecamatan dari setiap provinsi yang terdaftar dalam dokumen yang dibagikan. 

    1. Aceh; 1 titik di Kecamatan Johan Pahlawan, 1 titik di Kecamatan Tapak Tuan, 1 titik di Kecamatan Bebesen, 1 titik di Kecamatan Babussalam, 1 titik di Kecamatan Peureulak, 1 titik di Kecamatan Ulee Kareng.

    2. Bali; 1 titik di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

    3. Banten; 1 titik di Kecamatan Pamulang, 1 titik di Kecamatan Pamulang Timur, 1 titik di Kecamatan Serpong.

    4. DI Yogyakarta; 1 titik di Kecamatan Banguntapan, 1 titik di Kecamatan Wonosari, 1 titik di Kecamatan Kalasan.

    5. DKI Jakarta; 1 titik di Kecamatan Mampang Prapatan, 1 titik di Kecamatan Kebayoran Lama, 2 titik di Kecamatan Pancoran, 1 titik di Kecamatan Duren Sawit.

    6.  Gorontalo;  1 titik di Kota Tengah.

    7. Jawa Barat; 1 titik di Kecamatan Bojong Soang, 1 titik di Kecamatan Cicalengka, 1 titik di Kecamatan Ciparay, 1 titik di Kecamatan Nagreg, 1 titik di Rancaekek, 1 titik di Kecamatan Batujajar, 1 titik di Kecamatan Cibitung, 1 titik di Pebayuran, 1 titik di Kecamatan Babakan Madang, 1 titik di Kecamatan Caringin, 1 titik di Kecamatan Banjarsari, 1 titik di Kecamatan Cugenang, 1 titik di Kecamatan Cikelet, 2 titik di Kecamatan Garut Kota, 1 titik di Kecamatan Sukawening, 2 titik di Kecamatan Tarogong Kidul, 1 titik di Kecamatan Karawang Barat, 1 titik di Kecamatan Cikampek, 2 titik di Kecamatan Majalengka, 2 titik di Cijulang, 1 titik di Kecamatan Pangandaran, 1 titik di Kecamatan Purwakarta, 1 titik di Purwakarta, 1 titik di Kecamatan Kalijati, 1 titik di Kecamatan Pegaden, 1 titik di Kecamatan Pegaden Barat, 1 titik di Kecamatan Purwadadi, 1 titik di Subang, 1 titik di Kecamatan Ciracap, 1 titik di Warungkiara, 1 titik di Kecamatan Rajapolah, 1 titik di Kecamatan Singaparna, 2 titik di Kecamatan Cicendo, 1 titik di Kecamatan Sukajadi, 2 titik di Kecamatan Bekasi Barat, 1 titik di Kecamatan Bekasi Selatan, 1 titik di Kecamatan Jatiasih, 1 titik di Kecamatan Tambun Selatan, 1 titik di Kecamatan Bogor Barat, 1 titik di Kecamatan Bogor Timur, 1 titik di Kecamatan Tanah Sareal, 1 titik di Tanah Sareal, 1 titik di Kecamatan Cimahi Utara, 1 titik di Kecamatan Kesambi, 1 titik di Kecamatan Sawangan, 5 titik di Kecamatan Tapos, 1 titik di Tapos, 1 titik di Kecamatan Cibeureum, 1 titik di Tawang.

    8. Jawa Tengah; 1 titik di Kecamatan Purwokerto Timur, 1 titik di Kandeman, 1 titik di Blora (Blora kota), 1 titik di Kecamatan Kebon Bimo, 4 titik di Kecamatan Ngemplak, 1 titik di Kecamatan Ketanggungan, 1 titik di Songgom, 1 titik di Cilacap Tengah, 1 titik di Kecamatan Jepara, 1 titik di Kecamatan Kalinyamatan, 1 titik di Gondangrejo, 1 titik di Kecamatan Colomadu, 1 titik di Kendal, 1 titik di Kecamatan Karangdowo, 1 titik di Kecamatan Mejobo, 1 titik di Margorejo, 1 titik di Wonopringgo, 1 titik di Pemalang, 1 titik di Kemangkon, 1 titik di Kecamatan Kemiri, 1 titik di Kecamatan Pituruh, 1 titik di Sragen, 1 titik di Kecamatan Baki, 1 titik di Sukoharjo, 1 titik di Slawi, 1 titik di Temanggung, 1 titik di Kecamatan Sidoarjo, 1 titik di Kecamatan Wonogiri, 1 titik di Kecamatan Kejajar, 1 titik di Magelang Selatan, 2 titik di Kecamatan Banyumanik, 1 titik di Kecamatan Ngaliyan, 1 titik di Kecamatan Semarang Utara, 1 titik di Tembalang, 1 titik di Jebres, 1 titik di Kecamatan Laweyan.

    9. Jawa Timur; 1 titik di Bangkalan, 1 titik di Kecamatan Modung, 1 titik di Rogojampi, 1 titik di Kecamatan Bojonegoro, 1 titik di Bondowoso, 1 titik di Kecamatan Grujugan, 1 titik di Patrang, 1 titik di Kecamatan Jombang, 1 titik di Kecamatan Lamongan, 1 titik di Kecamatan Paciran, 1 titik di Magetan, 3 titik di Kecamatan Bululawang,  1 titik di Kepanjen, 1 titik di Kecamatan Pacet, 1 titik di Ngawi, 1 titik di Pacitan, 1 titik di Pademawu, 1 titik di Ponorogo, 1 titik di Kecamatan Pejarakan, 1 titik di Candi, 1 titik di Kecamatan Sidokare, 1 titik di Situbondo,  1 titik di Kota Sumenep, 1 titik di Kalidawir, 1 titik di Kecamatan Kedungwaru, 1 titik di Manguharjo, 1 titik di Wonoasih, 1 titik di Kecamatan Wonocolo.

    10. Kalimantan Selatan; 1 titik di Kecamatan Banjarmasin Selatan, 1 titik di Kecamatan Banjarmasin Utara.

    11. Kalimantan Timur; 1 titik di Kecamatan Tenggarong.

    12. Kalimantan Utara; 1 titik di Kecamatan Nunukan Selatan.

    13. Kepulauan Riau; 1 titik di Kecamatan Bintan Timur, 1 titik di Kecamatan Tebing, 1 titik di Kecamatan Bunguran Timur, 1 titik di Kecamatan Batam Kota, 2 titik di Kecamatan Bengkong, 1 titik di Kecamatan Sagulung, 1 titik di Kecamatan Bukit Bestari.

    14. Lampung; 1 titik di Kecamatan Kalirejo, 1 titik di Kecamatan Pringsewu, 1 titik di Kecamatan Baradatu, 1 titik di Kecamatan Blambangan Umpu.

    15. Maluku; 2 titik di Kecamatan Teluk Ambon.

    16. Maluku Utara; 1 titik di Kecamatan Ternate Tengah, 1 tiitk di Pulau Ternate.

    17. Nusa Tenggara Timur; 1 titik di Kecamatan Kupang Tengah.

    18. Papua Barat; 1 titik di Ransiki, 1 titik di Manokwari Barat.

    19. Papua Selatan; 1 titik di Merauke.

    20. Riau; 1 titik di Kecamatan Bathin Solapan, 1 tiitk di Kecamatan Mandau, 1 titik di Kecamatan Tualang.

    21. Sulawesi Barat; 1 titik di Kecamatan Simboro.

    22. Sulawesi Selatan; 1 titik di Kecamatan Barru, 1 titik di Kecamatan Ujungbulu, 1 titik di Kecamatan Binamu, 1 titik di Kecamatan Mandai, 1 titik di Kecamatan Lalabata, 1 titik di Kecamatan Bringkanaya, 1 titik di Kecamatan Mamajang, 1 titik di Kecamatan Manggala

    23. Sulawesi Tenggara; 1 titik di Kecamatan Unaaha, 1 titik di Mandonga.

    24. Sulawesi Utara; 1 titik di Kecamatan Langoan Utara.

    25. Sumatera Barat; 1 titik di Kecamatan Pariaman Tengah.

    26. Sumatera Utara; 1 titik di Kecamatan Medan Timur.

    (WartaKotalive.com/M. Rifqi Ibnumasy) (Tribunnews.com/Kompas.com)