JABAR EKSPRES – Meskipun masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Muhammad Nur Huda (19), seorang siswa SMKN 1 Cimahi, menunjukkan semangat yang luar biasa dengan menjadi pengemudi ojek online (ojol) demi membantu ekonomi keluarga.
Huda, yang sempat terhenti pendidikannya di sekolah dasar, kini bertekad untuk tidak membebani orang tua.
“Saya tidak ingin membebani orang tua, jadi saya bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan saya,” ujar Huda saat ditemui di sekolahnya, Senin (20/1/25).
Sebagai siswa Kelas XI TOI B, Huda tetap semangat menjalani rutinitas sehari-hari sebagai pelajar meskipun setelah sekolah, ia langsung bergegas menjadi driver.
BACA JUGA: Dua Tugas Besar Pj Wali Kota Cimahi, Penanganan Sampah dan Kemacetan Jadi Fokus Utamanya
“Tidak mengandalkan biaya dari orang tua, saya sudah termotivasi untuk terus bekerja, tidak malu,” tambahnya.
Huda mengaku, sepulang sekolah, ia lebih memilih bekerja daripada nongkrong seperti anak-anak lain.
“Alhamdulillah, saya juga mendapat bantuan dari sekolah dan pemerintah, seperti bantuan PIP,” ujarnya.
Dengan tekad kuat untuk membantu orang tua, Huda berjuang menjalani kehidupannya. Setiap hari setelah jam sekolah, ia langsung berangkat menjadi ojol hingga malam hari. Meskipun terkadang mengantuk, ia tidak pernah bolos sekolah.
BACA JUGA: TPA Sarimukti Dibatasi, DLH Kota Cimahi Prioritaskan Wilayah Pemilahan Sampah
“Saya pernah curhat ke wali kelas dan Alhamdulillah beliau mengerti keadaan saya,” ungkapnya.
Huda yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara ini terus bertekad keras dan berharap bisa membanggakan orang tua.
“Saya ingin membanggakan orang tua, itu utamanya,” tegasnya.
Huda juga merasakan suka duka menjadi ojol, seperti banyak bertemu orang baru, namun juga khawatir dengan keselamatan dirinya saat malam hari.
BACA JUGA: Ngatiyana-Adhitia Resmi Ditetapkan Jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi 2024-2029
Selama bekerja, Huda sering menghadapi berbagai kendala di jalan, seperti cuaca buruk atau potensi bahaya seperti kecelakaan dan begal. Namun, ia tetap gigih untuk terus berusaha.
“Duka nya itu kalau malam hari sih, saya kadang takut karena pernah kecelakaan juga, takut begal, dan sebagainya,” tandasnya

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4215634/original/079831800_1667629579-Antusias_Warga_Perpanjang_SIM_di_Pelayanan_SIM_Keliling_Polresta_Bogor_Kota-Aida-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)







