kab/kota: Cimahi

  • 7 Letjen TNI Jebolan Akmil 1989, Empat di Antaranya dari Kopassus

    7 Letjen TNI Jebolan Akmil 1989, Empat di Antaranya dari Kopassus

    loading…

    Sesmenko Polhukam Letjen TNI Mochammad Hasan dari Kopassus yang merupakan jebolan Akmil 1989. Foto/Ist

    JAKARTA – Sejumlah perwira tinggi berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI diketahui sebagai jebolan Akademi Militer (Akmil) 1989. Nama-namanya bisa ditelusuri dari Letjen TNI Suharyanto (Kepala BNPB) hingga Letjen TNI Irham Waroihan (Irjen Kementan RI).

    Letnan Jenderal (Letjen) adalah pangkat perwira tinggi TNI tingkat ketiga. Posisinya satu tingkat di bawah Jenderal TNI (bintang 4) dan setingkat di atas Mayor Jenderal (bintang 2).

    Saat ini, ada sederet nama Letjen TNI yang aktif bertugas. Sebagian di antaranya diketahui berasal dari jebolan Akmil 1989. Empat di antaranya dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Siapa saja mereka?

    Letjen TNI Jebolan Akmil 1989

    1. Letjen TNI Suharyanto

    Letjen TNI Suharyanto merupakan salah seorang Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat. Saat ini, dia menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

    Sekelumit tentang Suharyanto. Dia adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 yang lahir di Cimahi, Jawa Barat pada 8 September 1967.

    Jabatan Kepala BNPB didapat Suharyanto pada November 2021 saat menggantikan Letjen Ganip Warsito. Sebelum itu, berbagai posisi penting lain juga pernah didudukinya, seperti Kasdam Jaya (2018-2019), Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) Kemensetneg RI (2019-2020) hingga Pangdam V/Brawijaya (2020-2021).

    2. Letjen TNI Mochammad Hasan

    Letjen TNI Mochammad Hasan menjabat sebagai Sesmenko Polhukam. Posisi ini didapat pada Oktober 2024 usai menggantikan Letjen Teguh Pudjo Rumekso.

    Hasan adalah lulusan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sebelumnya, dia pernah menempati beberapa posisi penting lain, seperti Aster Kasad (2022-2023) dan Pangdam I/Bukit Barisan (2023-2024).

    3. Letjen TNI Yudi Abrimantyo

    Berikutnya ada Letjen TNI Yudi Abrimantyo. Dia ditunjuk menjadi Kabais TNI sejak Maret 2024 usai menggantikan Letjen Rudianto.

    Yudi merupakan jebolan Akmil 1989 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Bandep Ur Sosbud Deputi Bidang Pengembangan Setjen Wantannas (2018-2020) Ses Ditjen Strahan Kemhan (2020-2021 hingga Kabainstrahan Kemhan (2021-2024).

    4. Letjen TNI Teguh Muji Angkasa

    Letjen TNI Teguh Muji Angkasa lahir pada 11 Juni 1967 di Madiun, Jawa Timur. Saat ini, dia menjabat sebagai Dosen Tetap Unhan.

  • Terkait Langkanya LPG 3 Kg, Begini Kata Dinas ESDM Jabar

    Terkait Langkanya LPG 3 Kg, Begini Kata Dinas ESDM Jabar

    JABAR EKSPRES – Kelangkaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg yang terjadi di berbagai daerah di Jawa Barat memicu antrean panjang warga di pangkalan resmi. Warga saat ini seolah masih ‘berburu’ gas bersubsidi tersebut.

    Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat menegaskan, kebijakan distribusi gas bersubsidi sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.

    Kendati demikian, Analis Ketahanan Energi Dinas ESDM Jawa Barat, Arnold Mateus, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM terkait kondisi ini.

    BACA JUGA:Pangkalan Gas Melon Mulai Kewalahan Layani Warga setelah Larangan Penjualan ke Warung

    “Sebenarnya ini ada di ranah pemerintah pusat, tetapi pemerintah daerah juga memiliki kewenangan dalam urusan perdagangan,” kata Arnold kepada awak media di Bandung, Senin (3/2).

    Menurutnya, Dinas ESDM Jawa Barat saat ini fokus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat agar pasokan LPG 3 kg tetap lancar dan tidak menimbulkan antrean panjang seperti yang terjadi di berbagai daerah.

    “Kami coba berkomunikasi intens dengan Kementerian ESDM terkait distribusi elpiji, supaya bisa sampai ke masyarakat dan tidak terjadi kelangkaan,” ujarnya.

    BACA JUGA:Di Tengah Polemik Larangan Penjualan LPG 3 Kg, Maling Tabung Gas Beraksi pada Siang Bolong

    Sejak diberlakukannya aturan baru pada 1 Februari 2025, di mana pembelian LPG 3 kg hanya bisa dilakukan di pangkalan resmi Pertamina, antrean panjang terjadi di berbagai wilayah.

    Di salah satu pangkalan di Jalan Suryani, Kota Bandung, antrean sudah terjadi sejak pagi, bahkan pembeli datang dari luar daerah seperti Cimahi.

    Kelangkaan ini juga berdampak pada pelaku usaha kecil seperti Arumsari (70), yang bergantung pada LPG 3 kg untuk usaha warung pindangnya.

    “Biasanya bisa beli beberapa kali dalam seminggu, sekarang cuma boleh satu tabung. Padahal saya butuh empat tabung sehari,” keluhnya.

  • 48.000 Hektare Lahan Kritis DAS Citarum Dikonversi untuk Ketahanan Pangan dan Listrik

    48.000 Hektare Lahan Kritis DAS Citarum Dikonversi untuk Ketahanan Pangan dan Listrik

    JABAR EKSPRES – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa dari total 55.000 hektare lahan kritis di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, hanya sekitar 7.000 hektare yang telah berhasil direhabilitasi dan kembali menjadi hutan.

    Hingga saat ini, sekitar 48.000 hektare lahan kritis masih memerlukan perhatian serius untuk dikembalikan ke fungsi awalnya.

    “Kita tahu semua berperan, termasuk almarhum Pak Doni Munardo. Sekarang tinggal 48.000 hektare lagi yang harus kita kelola dengan serius. Kita perlu diskusi lebih lanjut dengan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan usaha ini,” ujar Hanif saat ditemui setelah penanaman pohon di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, pada Minggu (2/2/2025).

    DAS Citarum membentang sepanjang 297 kilometer dan melintasi beberapa kota/kabupaten seperti Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Bekasi hingga Jakarta.

    Daerah ini dihuni oleh sekitar 14,3 juta penduduk, menjadikan pengelolaan lahan kritis sangat penting untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat.

    Upaya untuk mengembalikan lahan kritis menjadi hutan salah satunya dilakukan dengan rutinitas penanaman pohon.

    Hanif menjelaskan, kualitas air sungai Citarum dapat meningkat seiring dengan perbaikan lahan-lahan yang terdegradasi.

    “Pengembalian lahan kritis menjadi hutan akan mengembalikan kualitas air sungai Citarum,” katanya.

    BACA JUGA: Dukung Asta Cita Ketahanan Pangan, Bupati Garut Resmikan Bantuan Cold Storage dari PLN UID Jabar Untuk Bumdes Motekar

    Ia menyebut, saat ini Kementerian Pekerjaan Umum juga telah membagi DAS Citarum menjadi enam segmen, dan pada segmen 3 terdapat tiga waduk besar yaitu Waduk Jatiluhur, Cirata, dan Saguling yang hingga kini memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat, terutama sektor pertanian.

    “DAS Citarum ini akan mampu menjaga air dan memperpanjang umur dari salah satu waduk, seperti waduk Jatiluhur yang memiliki luas 6.500 hektare,” tambah Hanif.

    Selain itu, kata dia, di segmen 3 DAS Citarum terdapat sekitar 210.000 keramba jaring apung yang digunakan masyarakat untuk memelihara ikan.

    Namun, pemberian pakan ikan pada keramba tersebut menyebabkan tumbuhnya gulma seperti eceng gondok dan kangkung air, yang dapat mengganggu kualitas air untuk sektor pertanian dan pembangkit listrik.

  • Pengamat Dukung Efisiensi Perjalanan Dinas, Prioritas Masyarakat

    Pengamat Dukung Efisiensi Perjalanan Dinas, Prioritas Masyarakat

    JABAR EKSPRES – Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi, Arlan Siddha, mendukung efisiensi anggaran yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. Termasuk di dalamnya pemangkasan perjalanan dinas, agar anggaran lebih menyentuh langsung kepada masyarakat.

    Arlan menuturkan, efisiensi anggaran itu terjadi karena memang dalam masa transisi kepemimpinan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Presiden terpilih ataupun kepala daerah terpilih tentunya memiliki program unggulan, sesuai dengan janji yang dikampanyekan selama pilpres atau pilkada.

    Tidak sedikit program dan gagasan itu berbeda dengan Presiden ataupun Kepala Daerah sebelumnya. Di sisi lain, Anggaran 2025 baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ataupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sudah disusun sebelum presiden ataupun kepala daerah terpilih menjabat.

    BACA JUGA:Pemprov Jabar Relokasi Anggaran dari Tiap OPD Capai Rp 4 Triliun

    “Ini kan transisi. Pak Prabowo ada program yang sedikit berbeda dengan Pak Jokowi. Salah satunya Makan Bergizi Gratis. Termasuk di tingkat provinsi ataupun kota kabupaten. Imbasnya adalah efisiensi anggaran,” jelasnya, Minggu (2/2).

    Arlan melanjutkan, kebijakan efisiensi anggaran itu hadir dengan diterbitkannya Intruksi Presiden (Inpres) No 1 Tahun 2025, salah satu point yang perlu diefisienkan adalah perjalanan dinas. “Kalau dipahami bukan berarti tidak ada perjalanan dinas. Tapi dipilah dulu mana yang penting. Jadi ini lebih pertimbangan efisiensi saja,” jelasnya.

    Menurut Arlan, kebijakan efisiensi anggaran itu akan berdampak positif kepada masyarakat, karena semangatnya dalam pemangkasan sejumlah program atau anggaran itu dipertimbangkan pada aspek yang menyentuh langsung masyarakat. “Anggaran yang dipangkas tidak kemana-mana, tapi lebih diarahkan ke yang langsung bisa dirasakan masyarkat,” katanya.

    BACA JUGA:Kunjungan Kerja DPRD Sumedang: Hanya Seremonial dan Pemborosan Anggaran?

    Spesifik anggaran perjalanan dinas, bisa dipertimbangkan karena selama ini program itu belum menyentuh langsung ke masyarakat, dibandingkan beberapa program lain. Misalnya untuk pembangunan jalan. “Mungkin ada anggaran besar tapi tidak berdampak langsung ke masyarakat. Seperti perjalanan dinas,” cetusnya.

    Namun demikian, anggaran perjalanan dinas tidak sepenuhnya dihilangkan. Perjalanan dinas tetap perlu, itu untuk program-program mendesak. Seperti untuk meninjau jika ada bencana di daerah.

  • 2 Orang Warga Terjatuh ke Sungai Citarik Saat Kendarai Motor, 1 Korban Dinyatakan Hilang Terbawa Arus

    2 Orang Warga Terjatuh ke Sungai Citarik Saat Kendarai Motor, 1 Korban Dinyatakan Hilang Terbawa Arus

    JABAR EKSPRES – Dua orang diduga telah terjatuh ke Sungai Citarik yang berada di perbatasan wilayah Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang dan Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

    Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa (Kades) Sindulang, Ujang Supriatna membenarkan, adanya peristiwa nahas yang menimpa dua orang warganya pada Sabtu, 1 Februari 2025.

    “Kejadiannya tadi sore sekitar pukul 16.00 (WIB). Korban yang terjatuh ke sungai bernama Aman (30) dan Entin (60),” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler.

    BACA JUGA: Miris, Nenek Berusia 90 Tahun di KBB jadi Korban Penyelewengan Dana Bansos

    Ujang menerangkan, kronologi sementara kedua korban tersebut diduga terjatuh ke Sungai Citarik, ketika sedang menggunakan kendaraan sepeda motor.

    Adapun kendaraan sepeda motor yang digunakan dua orang korban itu, diduga melaju dari Sindulang, Cimanggung menuju ke arah Tanjungwangi, Cicalengka.

    “Kenapa bisa terjatuhnya apa terpeleset atau bagaimana, saya masih belum bisa memastikan,” terangnya.

    Ujang mengungkapkan, dua orang korban yang terjatuh ke Sungai Citarik itu, salah satunya alias Entin telah berhasil diselamatkan. Sedangkan korban satunya alias Aman dikabarkan terseret arus hingga dinyatakan hilang.

    BACA JUGA: Pembunuhan di Cireundeu Cimahi Terkuak, Pelaku Kesal dan Ingin Rebut Motor Korban

    “Entin sudah dibawa ke rumah sakit, cuman untuk Aman ini hilang dan masih dilakukan pencarian,” ungkapnya.

    “Tapi ini kita keterbatasan alat, sehingga masih menunggu pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sumedang dan Basarnas, untuk membantu proses pencarian korban,” tutup Ujang.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno menyampaikan, pihaknya telah menerima laporan terkait dua korban yang terjatuh ke Sungai Citarik, yang salah satunya dinyatakan hilang.

    “Untuk asesment pertama BPBD sudah menerjunkan 3 anggota untuk menuju ke lokasi kejadian,” imbuhnya.

    BACA JUGA: LBH Tatar Galuh Ciamis Siap Beri Pendampingan Hukum bagi Korban Penipuan Program MBG

    “Kemudian selanjutnya, nanti akan menyusul juga dengan kelengkapan alat ada 4 anggota BPBD yang siap diterjunkan ke TKP (tempat kejadian perkara),” pungkas Atang. (Bas)

  • Harga Tiket Ekonomi hingga Panoramic

    Harga Tiket Ekonomi hingga Panoramic

     

    PIKIRAN RAKYAT – Berminat ke Pangandaran, Jawa Barat, dengan kereta api? Berikut informasi mengenai tiket, jadwal, dan rute stasiun dari dan ke Pangandaran.

    Sebenarnya, reaktivasi rel ke Pangandaran masih dalam pengajuan, terutama dari jalur relasi di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Melalui Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengajukan permohonan kepada Kementerian Perhubungan untuk mengaktifkan kembali jalur kereta api Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran. 

    Menurutnya, usulan ini diajukan beberapa hari lalu kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk mengevaluasi kelayakan reaktivasi kedua jalur tersebut. Bey menegaskan bahwa sebelum jalur ini dioperasikan kembali, Pemprov Jabar akan melakukan studi kelayakan, termasuk kajian pasar, untuk memastikan adanya permintaan dari masyarakat.

    Bey optimistis bahwa kedua jalur kereta api ini akan diminati oleh masyarakat, terutama karena Pangandaran, Ciwidey, dan Bandung merupakan daerah wisata populer di Jawa Barat. Ia meyakini bahwa reaktivasi jalur kereta api ini tidak hanya akan meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama.

    Jalur Kereta Banjar-Pangandaran

    Jalur Banjar-Pangandaran memiliki panjang 82 kilometer, melewati sejumlah jembatan dan terowongan yang menawarkan pemandangan menarik. Sementara itu, jalur Bandung-Ciwidey sepanjang 40 kilometer sebelumnya digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dari wilayah selatan Bandung ke Jakarta. 

    Kelas Kereta Pangandaran

    Kereta Api Pangandaran menyediakan tiga jenis kelas layanan, yaitu:

    Eksekutif: Menyuguhkan kenyamanan dengan fasilitas kursi yang lebih lega serta layanan berkualitas tinggi. Ekonomi Premium: Kelas dengan harga lebih ekonomis namun tetap memberikan kenyamanan bagi penumpang. Panoramic: Dilengkapi jendela besar yang memungkinkan penumpang menikmati pemandangan indah selama perjalanan.
    Rangkaian kereta ini terdiri dari satu gerbong panoramic, tiga gerbong eksekutif, dan empat gerbong ekonomi premium, dengan total kapasitas mencapai 508 penumpang. Rute Kereta Pangandaran

    KA Pangandaran melayani perjalanan pulang-pergi (PP) dari Stasiun Banjar menuju Stasiun Bandung dan berakhir di Stasiun Gambir, dengan durasi perjalanan sekitar 7 jam 54 menit. Rute ini menghubungkan sejumlah kota strategis di Jawa Barat hingga Jakarta. Beberapa stasiun yang menjadi titik pemberhentian meliputi:

    Stasiun Banjar Stasiun Tasikmalaya Stasiun Cipeundeuy Stasiun Cibatu Stasiun Leles Stasiun Kiaracondong Stasiun Bandung Stasiun Cimahi Stasiun Bekasi Stasiun Gambir Jadwal Kereta Pangandaran Stasiun Banjar – Stasiun Gambir:
    Berangkat dari Stasiun Banjar pukul 16.55 WIB dan tiba di Stasiun Gambir pukul 00.49 WIB. Stasiun Gambir – Stasiun Banjar:
    Berangkat dari Stasiun Gambir pukul 09.30 WIB dan tiba di Stasiun Banjar pukul 16.25 WIB. Harga Tiket Kereta Pangandaran Eksekutif: Rp370.000 (harga normal) Ekonomi Premium: Rp225.000 (harga normal) Panoramic: Rp550.000 (harga normal)

    Demikian informasi yang Pikiran-Rakyat.com rangkum. Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu, dan informasi terbaru dapat diperoleh melalui situs resmi www.kai.id atau kanal kerja sama lainnya.***(Rika Rostika Johara)

    Disclaimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Kabar Pangandaran berjudul “Apakah Pangandaran Dilalui Kereta Api? Ini Kelas, Rute, Jadwal, dan Harga Tiketnya!” 

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Diundur, Ini Tanggapan Adithia

    Jadwal Pelantikan Kepala Daerah Diundur, Ini Tanggapan Adithia

    JABAR EKSPRES – Pelantikan kepala daerah yang sebelumnya direncanakan pada 6 Februari 2025, ditunda karena pengumuman keputusan dismissal oleh Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilkada 2024 yang dijadwalkan pada 4-5 Februari 2025.

    Isu pengunduran jadwal pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2024 yang tak bersengketa kini menuai perhatian publik.

    Rencananya, DPR RI akan mengadakan pertemuan dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada pekan depan untuk membahas penjadwalan ulang pelantikan kepala daerah.

    BACA JUGA:Pemkot Cimahi Pastikan Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih pada 6 Februari 2025

    Menanggapi kabar tersebut, Wakil Wali Kota Cimahi terpilih, Adhitia Yudhistira, mengaku tidak mempermasalahkan perubahan tersebut. Ia menyatakan, pihaknya akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat.

    “Tidak ada masalah, kami ikut arahan pusat saja,” ujar Adhitia, Jumat (31/1/2025).

    Adhitia memahami dinamika yang terjadi dan menyadari bahwa skema pelantikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto memerlukan persiapan yang matang. Menurutnya, proses pelantikan ini berbeda dari sebelumnya, yang biasanya dilakukan oleh Gubernur.

    BACA JUGA:Sehari Penuh, Pelantikan dan Paripurna Farhan-Erwin Bakal Dilakukan 6 Februari 2025

    “Kami ikut arahan pusat, karena ini kan sesuatu yang baru, di mana kepala daerah kota dan kabupaten dilantik langsung oleh presiden. Tentu mekanisme tidak sesimpel kalau dilantik oleh Gubernur,” katanya.

    Lebih lanjut, Adhitia menyebut, pengunduran jadwal pelantikan justru bisa memberi dampak positif. Ini memberi kesempatan bagi kepala daerah yang sengketanya tidak berlanjut di MK untuk turut serta dalam pelantikan.

    “Kita menghormati teman-teman yang sekarang menunggu keputusan dismissal dari MK, karena MK sudah memberikan jadwal 5 Februari (2025) itu semua keputusan dismissal diumumkan,” bebernya.

    “Jadi ada kemungkinan kawan-kawan kepala daerah yang bersengketa di MK ketika diputuskan dismisal bisa ikut pelantikan,” tutup Adithia. (Mong)

  • Jamrud di Mata Penggemar, Band Rock Asal Cimahi yang Tak Lekang oleh Waktu

    Jamrud di Mata Penggemar, Band Rock Asal Cimahi yang Tak Lekang oleh Waktu

    Jamrud, band rock legendaris asal Cimahi yang berdiri sejak 1989, masih terus mengibarkan sayapnya di kancah musik nasional. Sebagai salah satu pelopor musik rock di Indonesia, Jamrud tetap eksis meski mengalami berbagai perubahan formasi.

    Firman Satria, Jabar Ekspres 

    Salah satu anggota yang bergabung dalam formasi terbaru adalah Mochamad Irwan. Sejak 2008, Irwan menggantikan posisi gitaris Fitrah Alamsyah yang telah meninggal dunia.

    Bergabung dengan Jamrud bukanlah hal mudah bagi Irwan, meski ia memang mengidolakan band tersebut sejak lama.

    Perjalanan Irwan Bergabung dengan Jamrud

    Irwan harus melalui seleksi ketat sebelum akhirnya diterima sebagai gitaris kedua. Namun, saat ia bergabung, Jamrud juga tengah mengalami perombakan, termasuk hengkangnya sang vokalis, Krisyanto.

    “Awalnya kan dulu memang seneng ama band Jamrud. Terus saya coba untuk gabung karena kebetulan ada beberapa personelnya yang hengkang,” ujar Irwan saat ditemui di Cimahi, Jumat (31/1/25).

    Bersama Danny Rachman, yang kini menjadi drummer Jamrud, Irwan masuk untuk mengisi kekosongan personel.

    “Waktu itu Suherman Husin (drummer sebelumnya) keluar. Alhamdulillah, saya dan Danny coba gabung untuk mengisi posisi yang kosong,” katanya.

    Skill bermusik keduanya menarik perhatian Azis MS, gitaris dan pentolan Jamrud. Namun, sebelum resmi bergabung, mereka masih harus menjalani serangkaian tes.

    “Alhamdulillah, saya sama Danny bisa diterima sama Mas Azis MS. Tapi, sama beliau dilihat dan dites beberapa lagu,” lanjut Irwan.

    Setelah resmi diterima, Irwan tetap harus beradaptasi selama kurang lebih dua tahun agar dapat mengimbangi musikalitas para seniornya di Jamrud.

    “Awal-awal memang perlu proses adaptasi, enggak bisa langsung. Cuman alhamdulillah, lambat laun bisa mengejar standar Jamrud,” ungkapnya.

    Meski mengalami banyak tantangan, Irwan mengaku tidak pernah merasa kesulitan selama bergabung dengan Jamrud. Baginya, para senior di Jamrud merupakan panutan yang memiliki pengalaman panjang di industri musik.

    “Pastinya saya benar-benar respect dan hormat sama beliau-beliau karena pengalamannya sudah jauh dibandingkan saya,” kata Irwan.

    Ke depan, Irwan berkomitmen untuk terus menjaga harmonisasi musik Jamrud dengan tetap mengikuti arahan Azis MS sebagai motor band tersebut.

  • 5 Jam Berlalu, Petugas Damkar Masih Berjuang Padamkan Api di 3 Pabrik Margaasih Bandung

    5 Jam Berlalu, Petugas Damkar Masih Berjuang Padamkan Api di 3 Pabrik Margaasih Bandung

    JABAR EKSPRES – Sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk menangani kebakaran yang menghanguskan tiga pabrik di kawasan industri Sadang-Rahayu, Kampung Sadang, Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Kamis (30/1/2025).

    Kebakaran yang terjadi pada pukul 16.55 WIB tersebut hingga berita ini diturunkan masih belum berhasil dipadamkan, meskipun petugas telah bekerja keras selama lebih dari lima jam.

    Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung, Iman Irianto Sudjana, mengungkapkan bahwa selain mengerahkan petugas dari Kabupaten Bandung, mereka juga meminta bantuan dari Kota Bandung dan Cimahi.

    Namun, kesulitan utama dalam memadamkan api adalah bahan-bahan yang terbakar di pabrik-pabrik tersebut, yang sangat mudah terbakar dan sulit dipadamkan.

    BACA JUGA: Api Mengamuk di Margaasih: Tiga Pabrik Luluh Lantak, Petugas Tak Kenal Lelah

    “Ada tiga pabrik yang terbakar, dua di antaranya adalah pabrik tekstil dan satu pabrik lem. Pabrik-pabrik ini menggunakan bahan-bahan yang sangat mudah terbakar, seperti lem, thinner, plastik, dan kain benang,” ujar Iman saat ditemui dilokasi.

    Meski telah mengerahkan 12 unit kendaraan yang terdiri dari sembilan unit pancar, dua unit rescue, dan satu unit dari Kota Bandung, petugas masih belum bisa memadamkan api.

    Selain bahan yang mudah terbakar, keterbatasan akses terhadap sumber air juga menjadi kendala besar.

    “Masalah utama adalah bahan material yang sulit dipadamkan, terutama lem dan thinner yang apinya sangat besar. Kemudian, sumber air di lokasi sangat jauh dan hidrannya tidak berfungsi,” jelas Iman.

    Selain itu, kondisi angin yang kencang turut memperburuk situasi sehingga petugas kesulitan memadamkan api.

    BACA JUGA: Seorang Wanita Hilang dalam Kebakaran di Glodok Plaza, Petugas Masih Melakukan Pencarian

    “Angin sangat kencang, sehingga kami harus hati-hati agar api tidak merembet ke pabrik-pabrik lainnya,” lanjutnya.

    Meski kebakaran cukup besar, Iman memastikan tidak ada korban jiwa.

    “Nggak ada, tapi kami sudah menyiapkan ambulans dan relawan kesehatan, dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” tandasnya.

    Hingga saat ini, petugas pemadam kebakaran masih berusaha keras untuk mengendalikan kobaran api. Terkait penyebab kebakaran, kata Iman pihaknya belum bisa memastikan.

  • Sarimukti Dibatasi, UPT Kebersihan KBB Kebanjiran Sampah

    Sarimukti Dibatasi, UPT Kebersihan KBB Kebanjiran Sampah

    JABAR EKSPRES  – Pembatasan pembuangan sampah ke TPA Sarimukti, membuat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus putar otak.

    Pasalnya, kondisi tersebut menyebabkan penumpukan sampah di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Jalan Raya Gedong Lima Padalarang.

    Sekedar diketahui, Pemprov Jawa Barat masih membatasi pembuangan sampah dari empat Kota/Kabupaten di Bandung Raya agar tidak melebihi dari kapasitas yang ditentukan.

    BACA JUGA: TPA Sarimukti Dibatasi, DLH Kota Cimahi Prioritaskan Wilayah Pemilahan Sampah

    Pasalnya, setiap harinya sedikitnya ada 1.750 ton sampah dengan 267 ritase masuk ke TPA Sarimukti dari empat Kota/Kabupaten di Bandung Raya.

    Rincian pembatasan itu meliputi Kota Bandung dari 170 ritase menjadi 140 ritase, Kabupaten Bandung dari 70 ritase ke 40 ritase, Kota Cimahi dari 37 ritase menjadi 17 ritase dan Kabupaten Bandung Barat dari 20 ritase menjadi 17 ritase.

    Pantauan di UPT Kebersihan, pengiriman sampah dari sejumlah kecamatan di Bandung Barat ke unit pelayanan teknis kebersihan dilakukan dengan menggunakan truk tronton. Bahkan selepas libur panjang akhir pekan, intensitas pengiriman rutin dilakukan.

    Kepala UPT Kebersihan pada DLH Bandung Barat, Imam Fauzi membenarkan hal itu. Menurutnya, sampah yang tak terbuang ke TPA Sarimukti ditampung sementara di unit pelayanan teknis kebersihan.

    “Betul ditampung dulu disini baru nanti dibuang ke TPA sesuai dengan jumlah ritase yang ditentukan,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis, 30 Januari 2025.

    Meski begitu, dikatakan Imam, saat ini Pemkab Bandung Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup tengah mengajukan tambahan ritase ke Pemprov Jawa Barat.

    BACA JUGA: 4 Daerah di Bandung Raya Langgar Komitmen Pembatasan Ritase, TPA Sarimukti Makin Parah!

    Sebab, saat ini sampah dari Bandung Barat yang dikirim ke TPA Sarimukti hanya 17 ritase. Karena itu, pihaknya tengah mengajukan 23 ritase tambahan.

    “Kita sedang upayakan agar ada penambahan ritase, minimal seperti Kabupaten Bandung 40 ritase. Sudah diajukan penambahan itu,” katanya.

    Ia menambahkan, sampah yang dibuang ke UPT Kebersihan setiap harinya mencapai belasan truk tronton. Hingga saat ini sampah yang tertahan di unit pelayanan teknis kebersihan mencapai 750 ton.