kab/kota: Cimahi

  • 1
                    
                        Tenteng Pistol, Hartono Diancam 10 Tahun Penjara dan Izin Kepemilikan Senjata Dicabut
                        Bandung

    1 Tenteng Pistol, Hartono Diancam 10 Tahun Penjara dan Izin Kepemilikan Senjata Dicabut Bandung

    Tenteng Pistol, Hartono Diancam 10 Tahun Penjara dan Izin Kepemilikan Senjata Dicabut
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Polisi mencabut izin kepemilikan
    senjata api
    dari tangan
    Hartono Soekwanto
    (53), bos koi yang menggedor mobil di Kawasan
    Kota Baru Parahyangan
    , Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
    Hartono sebelumnya memang memiliki surat izin khusus senjata api yang dikeluarkan Baintelkam Polri dengan penggunaan untuk membela diri sehingga ia leluasa mengantongi pistol.
    Kapolres Cimahi
    AKBP Tri Suhartanto mengatakan, barang bukti senjata api beserta surat-surat izin milik Hartono sudah disita untuk diproses.
    “(Kepemilikan) senjatanya memang sudah ada izin. Senjata sudah kita amankan dan kartu izin sedang kita dalami terus,” kata Tri di Mapolres Cimahi, Selasa (4/3/2025).
    Namun, akibat dari aksi koboi dengan mengeluarkan senjata api yang ia lakukan, Hartono dijerat Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman 10 tahun penjara.
    Atas pelanggaran itu, polisi mencabut izin kepemilikan senjata api dari tangan Hartono.
    Pistol tersebut sementara diamankan Polres Cimahi untuk dilakukan proses lebih lanjut.
    “Karena yang mengeluarkan secara resmi dari Baintelkam, nanti akan ada pencabutan secara resmi yang dilakukan Baintelkam. Untuk sementara senpi akan digudangkan di Gudang Satintel Polres Cimahi,” papar Tri.
    Pistol itu sengaja digunakan pelaku dengan tujuan untuk menakut-nakuti korban agar menuruti keinginannya.
    Saat itu, Hartono menenteng pistol di lengan kanan sembari menggedor-gedor kendaraan Toyota Raize yang ditumpangi mantan kekasihnya.
    “Senjata ini dipakai pelaku memang untuk menakut-nakuti korban. Mungkin saat itu pelaku terbawa emosi sehingga mengancam dengan mengeluarkan senjata,” papar Tri.
    Saat ini, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka atas pengancaman, perusakan, dan pelanggaran penggunaan senjata api.
    Ia dijerat dua pasal, yaitu Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 dan atau Pasal 335 Ayat (1) dengan ancaman 10 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Badai PHK Terjadi di Berbagai Daerah, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat Cegah Anjloknya Ekonomi RI – Halaman all

    Badai PHK Terjadi di Berbagai Daerah, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat Cegah Anjloknya Ekonomi RI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin menyampaikan badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia akan mempengaruhi perekonomian nasional. Pemerintah diminta untuk hadir mengambil kebijakan

    Beberapa perusahaan yang dilaporkan terpaksa menutup operasionalnya dan merumahkan sekitar 3.200 pekerjanya antara lain PT Sanken Indonesia, PT Yamaha Music Product Asia, PT Tokai Kagu, PT Danbi Internasional Garut, dan PT Bapintri.

    “Ini adalah masalah besar yang mempengaruhi tidak hanya pekerja yang dirumahkan, tetapi juga ekonomi lokal dan nasional. Pemerintah harus hadir untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja yang terkena PHK bisa terlindungi dengan baik,” ujar Alifudin di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

    Bahkan, PT Sritex yang menutup pabriknya pada 1 Maret 2025 juga mengumumkan PHK massal terhadap 10.969 pekerja. Alifudin mengungkapkan bahwa total lebih dari 14.000 pekerja telah dirumahkan akibat penutupan beberapa pabrik tersebut.

    Jumlah ini mencerminkan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama bagi keluarga-keluarga yang bergantung pada pendapatan dari pekerjaan mereka di pabrik-pabrik tersebut.

    Alifudin menyoroti perincian PHK di beberapa perusahaan besar yang menutup operasionalnya, antara lain PT Sanken Indonesia dengan 459 pekerja yang terkena PHK, PT Yamaha Music Product Asia dengan 200 orang, dan PT Tokai Kagu dengan 195 orang.

    Sementara itu, PT Danbi Internasional Garut, yang juga terdampak, mencatatkan PHK sebanyak 2.079 pekerja, dan PT Bapintri di Kota Cimahi sebanyak 267 pekerja. Alifudin menyayangkan bahwa penutupan pabrik-pabrik besar ini terjadi dalam waktu yang berdekatan, meningkatkan kecemasan tentang gelombang PHK yang lebih luas.

    Alifudin mengingatkan bahwa situasi ini bukan hanya berdampak pada pekerja, namun juga berisiko memperburuk kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

    “Jika tidak segera ditangani dengan serius, kondisi ini bisa memicu penurunan daya beli masyarakat dan merugikan perekonomian dalam jangka panjang. Pemerintah harus mampu menciptakan iklim industri yang stabil dan ramah bagi dunia usaha agar tidak terjadi PHK massal yang lebih meluas,” ujar Alifudin.

    Alifudin juga mendesak Kementerian Ketenagakerjaan untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja yang terkena PHK dapat dipenuhi dengan baik dan utuh. Kemenaker diminta segera turun tangan untuk memastikan pekerja yang terdampak memperoleh kompensasi yang sesuai, seperti pesangon dan hak-hak lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Alifudin menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses ini untuk mencegah potensi penyalahgunaan hak-hak pekerja. Alifudin mendorong pemerintah agar segera mengambil langkah-langkah strategis guna melindungi pekerja dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

    Dia juga mengajak seluruh pihak, termasuk sektor swasta, serikat pekerja, dan lembaga terkait, untuk bekerja sama dalam mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini.

    “Pemerintah perlu mendorong perkembangan sektor industri yang lebih berkelanjutan dan memperhatikan kepentingan pekerja. Kami tidak bisa membiarkan pabrik-pabrik terus menutup pintunya dan merumahkan ribuan pekerja,” tegas Alifudin.

    Sebagai langkah awal, Alifudin mengusulkan agar pemerintah mengidentifikasi sektor-sektor yang mengalami kesulitan dan memberikan insentif yang tepat untuk mempertahankan operasional pabrik-pabrik tersebut.

  • 4
                    
                        Koboi Jalanan di Bandung Barat Ternyata Hartono Soekwanto, Kolektor Koi Ternama
                        Bandung

    4 Koboi Jalanan di Bandung Barat Ternyata Hartono Soekwanto, Kolektor Koi Ternama Bandung

    Koboi Jalanan di Bandung Barat Ternyata Hartono Soekwanto, Kolektor Koi Ternama
    Editor
    KOMPAS.com –
    Aksi koboi jalanan yang sempat viral di media sosial ternyata dilakukan oleh seorang pengusaha ternama di Kota Bandung, Jawa Barat.
    Pria bertubuh gempal yang terekam menggedor-gedor pintu mobil sambil menenteng senjata api itu diketahui bernama
    Hartono Soekwanto
    , pengusaha yang juga seorang pehobi ikan koi yang dikenal luas di kalangan kolektor.
    Hartono akhirnya mendatangi Mapolres Cimahi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    “Betul, pelaku tadi sudah ada iktikad baik datang ke Polres Cimahi dan sudah kita amankan,” ujar Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Senin (3/3/2025).
    “Jadi korban sudah melapor, sementara kita lakukan pemeriksaan kedua belah pihak, korban maupun pelaku,” ujar Tri.
    Hartono Soekwanto adalah seorang pengusaha asal Bandung yang dikenal sebagai pehobi ikan koi ternama di Indonesia.
    Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (
    klik di sini
    ) dan website muri.org, Hartono menjadi salah satu tokoh penting dalam perkembangan dunia koi di Tanah Air, terutama setelah menjadi insan Indonesia pertama yang berhasil menjuarai Grand Champion pada Nishikigoi Off the World 2013 di Jepang dengan ikan koi jenis Kohaku bernama Mu-Lan Legend.
    Hartono juga aktif dalam organisasi koi dan tercatat menjabat sebagai Presiden Zen Nippon Airinkai (ZNA) Bandung Chapter pada 2019, organisasi koi tertua di Indonesia yang berafiliasi dengan Jepang.
    Di bawah kepemimpinannya, ZNA Bandung Chapter mencetak rekor dunia dalam All Indonesia Koi Show 2019 dengan fish entry sebanyak 4.467 ekor ikan koi, menjadikannya kontes koi terbesar dalam sejarah Indonesia yang tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).
    Sebelumnya diberitakan, aksi koboi jalanan ini terjadi di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jabar, pada Minggu (2/3/2025), sekitar pukul 14.00 WIB.
    Dalam rekaman yang berdurasi satu menit, Hartono tampak memukul-mukul bodi mobil yang ditumpangi empat perempuan serta mengacungkan jari tengah ke arah penumpang.
    Ia juga berusaha membuka pintu mobil di tengah antrean lalu lintas.
    Terlihat juga Hartono menggedor dan berusaha membuka pintu mobil sambil membawa senjata api.
    (Kontributor Bandung Barat Bagus Puji Panuntun|Editor:Farid Assifa)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria Bersenpi Gedor dan Paksa Buka Mobil Berisi Sejumlah Wanita di Bandung Barat
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        3 Maret 2025

    Pria Bersenpi Gedor dan Paksa Buka Mobil Berisi Sejumlah Wanita di Bandung Barat Bandung 3 Maret 2025

    Pria Bersenpi Gedor dan Paksa Buka Mobil Berisi Sejumlah Wanita di Bandung Barat
    Editor
    KOMPAS.com –
    Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria menggedor kaca mobil sambil membawa senjata api viral di media sosial.
    Insiden ini terjadi di kawasan Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
    Kapolres Cimahi, Tri Suhartanto, membenarkan kejadian tersebut.
    “Iya, betul terjadi di Bandung Barat,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (3/3/2025).
    Namun, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut karena pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
    “Kami sudah menerima informasi terkait kejadian ini, dan anggota sedang mengecek lokasi,” tambahnya.
    Video insiden ini diunggah oleh Wakil Ketua III DPR RI, Ahmad Sahroni, melalui akun Instagram @ahmadsahroni88.
    Dalam rekaman tersebut, seorang pria berkaus putih terlihat menggedor kaca mobil dan berusaha membuka pintu kendaraan yang di dalamnya terdapat sejumlah penumpang wanita.
    Salah satu penumpang yang merekam kejadian itu terdengar ketakutan.
     
    Pria tersebut bahkan terlihat membawa sebuah benda yang diduga sebagai senjata api.
    Ketegangan semakin meningkat ketika pria itu diduga berhasil memecahkan salah satu kaca mobil.
    “Pecah, pecah, pecah!”
    teriak salah satu penumpang dalam video.
    “Takut banget,”
    ujar penumpang lainnya.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: 
    Viral Pria Diduga Bersenjata Api Gedor dan Pecahkan Kaca Mobil Berpenumpang Wanita di Bandung Barat
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Dedi Mulyadi Kena Tipu Daya Pedagang Pasar Ciamis, Titin Ngaku Miskin dapat Uang Rp 5 Juta – Halaman all

    Gubernur Dedi Mulyadi Kena Tipu Daya Pedagang Pasar Ciamis, Titin Ngaku Miskin dapat Uang Rp 5 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS – Sekelas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kena tipu pedagang di Pasar Ciamis. 

    Adalah pedagang bernama Titin yang berhasil akting di depan Dedi Mulyadi hingga mendapat bantuan Rp 5 juta. 

    Titin mengaku sebagai korban kebakaran di Pasar Ciamis pada 28 Februari 2025 lalu.

    Ia mengatakan kiosnya hangus terbakar dilalap si jago merah.

    Bahkan Titin juga mengatakan kerugian yang dia alami mencapai Rp 600 juta.

    Depan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Titin berpura-pura menangis saat menceritakan nasib mirisnya usai ditimpa bencana kebakaran di Pasar Ciamis.

    “Gak tahu pak, saya juga udah gak jualan, udah berapa hari pak. Gak ada pendapatan, kemarin juga saya cuma bengong liatin orang yang beli. (untuk makan ?) yang ada saja, gimana,” kata Titin.

    Titin menerangkan ada 17 kios yang terdampak kebakaran di Pasar Ciamis, Jawa Barat.

    “17 kios dengan 5 pemilik. Kan ada yang punya kiosnya 4, ada yang 7, ada yang dua,” kata Titin.

    Dedi Mulyadi sebenarnya sudah mengendus kebohongan Titin.

    Ia menganggap sebenarnya meski tertimpa bencana namun pedagang di Pasar Ciamis tak membutuhkan bantuan karena termasuk ke dalam orang berkecukupan.

    Namun begitu, Titin justru mengaku hanya memiliki satu kios saja.

    “Nci yang cina, kalau aku mah cuma satu yang itu. Penghasilannya dari sana,” kata Titin.

    “Saya kalau bantu harus tetap pada orang yang membutuhkan,” timpal Dedi Mulyadi.

    Dedi pun memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp 5 juta untuk Titin.

    “Kalau ibu mah nanti untuk bekal selama bulan puasa kirim aja rekeningnya nanti saya kirim Rp 5 juta buat ibu,” kata Demul.

    Dedi Mulyadi pun sempat menekankan kembali soal kondisi ekonomi Titin.

    “Kalau ibu betul membutuhkan yah ?” tanya Demul.

    “Membutuhkan pak, dari mana penghasilan aku,” katanya.

    Padahal dua anak Titin juga sudah berkeluarga dan memiliki anak.

    Dalam artian, Titin tak lagi memiliki tanggungan mengurus anak.

    Dan ternyata benar saja. Titin membuat video klarifikasi usai disidang pedagang Pasar Ciamis.

    Dalam video yang sebenarnya, yang mengalami dampak paling parah adalah kios milik Budi.

    Budi dan istrinya harus menepok jidat karena seluruh dagangannya hangus terbakar.

    “Bahwa saya menderita kerugian 600 juta itu tidak benar,” kata Titin.

    Mirisnya lagi Titin ternyata memiliki 8 unit kios di Pasar Cimahi.

    “Saya mempunyai satu kios itu juga tidak benar, yang benar saya memiliki 8 kios,” kata Titin.

     

  • Cimahi Tak Ikut Kebijakan Jam Kerja ASN 06.30 WIB

    Cimahi Tak Ikut Kebijakan Jam Kerja ASN 06.30 WIB

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi menegaskan tidak akan mengikuti kebijakan jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama bulan Ramadan 1446 H.

    Kebijakan yang ditetapkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mewajibkan ASN masuk pukul 06.30 WIB, namun Pemkot Cimahi memiliki kebijakan berbeda.

    Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menjelaskan salah satu pertimbangannya adalah banyaknya ASN yang berdomisili di luar Kota Cimahi.

    BACA JUGA: Pemkab Bandung Barat Atur Jam Kerja Selama Ramadan, ASN Masuk Lebih Pagi!

    “Jauh-jauh, dari Bandung dan sebagainya. Kalau masuk jam 06.30, sampai di sini mereka harus berangkat jam berapa?” ujar Ngatiyana saat ditemui awak media di Pemkot Cimahi, Senin (3/3/2025).

    Menurut Ngatiyana, selama bulan puasa, ASN justru diberi keleluasaan agar ibadahnya dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pihaknya menetapkan jam kerja ASN di Kota Cimahi tetap dimulai pukul 07.30 WIB.

    “Istirahat hanya setengah jam, pukul 12.30, kemudian jam 13.00 masuk lagi. Lalu, jam 14.00 sudah bisa pulang, kecuali hari Jumat, pulangnya jam 14.30,” jelasnya.

    BACA JUGA: Ikuti Kebijakan Gubernur Soal Jam Kerja Selama Ramadan, ASN Kota Banjar hingga Ciamis Harus Masuk Lebih Pagi

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menetapkan perubahan jam kerja ASN di lingkungan Pemprov Jabar selama Ramadan.

    Jika biasanya ASN masuk pukul 07.30 WIB dan pulang pukul 14.30 WIB, maka selama Ramadan jam kerja dimajukan.

    “Masuknya pukul 06.30, istirahat satu jam, dan pulang pukul 14.00,” kata Dedi.

    Dedi menegaskan kebijakan ini bukan sekadar mencari sensasi, tetapi sudah melalui berbagai pertimbangan.

    “Kalau Ramadan kan sahur, terus salat subuh. Setelah itu rata-rata tidur, nanti bangun kesiangan,” ujarnya.

    Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 23/OT.03/ORG tentang Penetapan Jam Kerja pada Bulan Ramadan 1446 H/2025 M di Lingkungan Pemda Provinsi Jawa Barat, yang ditandatangani Sekda Jabar.

    Berdasarkan kebijakan itu, ASN yang bekerja lima hari dalam seminggu memiliki jam kerja Senin-Kamis pukul 06.30-14.00 WIB dengan istirahat pukul 11.30-12.30 WIB.

    Sementara pada Jumat, jam kerja berlangsung pukul 06.30-14.30 WIB dengan istirahat pukul 11.30-13.00 WIB. (Mong)

  • PHK Massal Renggut Nasib Ribuan Pekerja, Pemerintah Tak Berdaya

    PHK Massal Renggut Nasib Ribuan Pekerja, Pemerintah Tak Berdaya

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah tidak berdaya menghadapi persoalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dialami ribuan pekerja. Selama pekan kemarin, terjadi PHK di lima pabrik Bekasi, Cimahi, Garut, yang menyebabkan 3.200 karyawan kehilangan pekerjaan. Kemudian di Sukoharjo, sebanyak 10.969 pekerja pabrik tekstil Sritex juga mulai menganggur.

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan sebelumnya mengatakan agar jangan terjadi PHK di pabrik tersebut. Namun, upayanya gagal total. Meski demikian, dia menanggapi PHK massal di sektor manufaktur itu bahwa masih banyak lapangan kerja yang tersedia bagi para pekerja yang kena PHK.

    “Kita akan mencari industri yang membuka lapangan pekerjaan. Hari Senin, saya akan datang ke Garut, Jawa Barat. Di situ ada penerimaan lapangan pekerjaan sekitar sepuluh ribu,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (2/3/2025).

    Sebagai contoh, Immanuel menuturkan perusahaan Huawei juga akan membuka sekira 30 ribu lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

    Sementara itu, Menaker Yassierli menyebut, Kemnaker telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi soal PHK karyawan Sritex ini. Dia menjelaskan, pendataan lowongan pekerjaan di seluruh wilayah Indonesia merupakan salah satu program kerja Kemnaker.

    Selain itu, Kemnaker juga melaksanakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan oleh Balai Pelatihan Vokasi Kemnaker yang tersebar di seluruh Indonesia.

    “Selain itu salah satu inisiatif Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini dalam melindungi pekerja/buruh yang ter-PHK adalah menerbitkan PP Nomor 6 Tahun 2025 yang isinya peningkatan manfaat JKP menjadi 60 persen dari upah terakhir selama 6 bulan,” kata Menaker.

    Yassierli mengatakan, Kemnaker telah berkoordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota di wilayah Solo dan sekitarnya untuk memetakan berbagai peluang lapangan pekerjaan di perusahaan-perusahaan di wilayah Solo dan sekitarnya.

    “Berdasarkan data terakhir, kami mendapatkan informasi bahwa ada peluang 10.666 lowongan pekerjaan di wilayah Solo dan sekitarnya dari industri garmen, plastik, sepatu, retail, makanan dan minuman, batik, dan industri jasa. Lowongan kerja ini dapat menjadi alternatif bagi semua pencari kerja termasuk karyawan yang ter-PHK,” kata Yassierli.

    “Kita semua harus optimistis, bahwa negara selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dalam memberikan jaminan sosial para pekerja, akses pelatihan kerja, akses lowongan kerja serta menciptakan hubungan industrial yang kondusif untuk mewujudkan bangsa Indonesia semakin maju,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kisah Elsa Laksono dan Lilie Wijayati: Sahabat Sejak SMP yang Tewas Bersama di Puncak Carstensz – Halaman all

    Kisah Elsa Laksono dan Lilie Wijayati: Sahabat Sejak SMP yang Tewas Bersama di Puncak Carstensz – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PAPUA – Lilie Wijayati dan Elsa Laksono Meninggal Dunia di Puncak Carstensz, Papua, pada Sabtu (1/3/2025).

    Lilie Wijayati dan Elsa Laksono merupakan teman sejak duduk di bangku SMP.

    Mereka sudah bersahabat sejak duduk di bangku SMP. 

    Mereka bersekolah di Malang, Jawa Timur. 

    Lilie Wijayati lahir di Malang pada 2 Oktober 1965. 

    Sementara Elsa Laksono merupakan pendaki kelahiran Malang pada 24 Juli 1965.

    Pada SMA, mereka bersekolah di SMAK St. Albertus Malang atau yang akrab disebut Dempo.

    Di Dempo, mereka mulai mendaki gunung.

    Setelah lulus SMA, mereka terpisah. Lilie Wijayati pernah mendapatkan pendidikan militer Susbintal Pusdikhub Cimahi pada 1985, atau saat usianya 20 tahun.

    Lilie menempuh pendidikan di Telkom hingga akhirnya bekerja di perusahaan Telkom Indonesia.

    Sementara itu, Elsa menempuh pendidikan di salah satu fakultas Ilmu Kedokteran di Jakarta.

    Setelah berpisah lama, mereka kembali berhubungan dekat. Melalui media sosial mereka kembali menjalin hubungan komunikasi.

    Hingga akhirnya mereka melakukan pendakian bersama.

    Di kalangan pendaki, mereka dikenal sebagai pendaki veteran.

    Mereka menjuluki diri sebagai Ratu Pendaki.

    Kronologi

    Puncak Carstensz Pyramid di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, memakan korban jiwa.

    Seperti dilansir dari TribunPapua, dua pendaki dilaporkan meninggal dunia saat menuruni Puncak Carstensz. Ini merupakan puncak tertinggi yang menjadi bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman yang terdapat di Kabupaten Mimika.

    Berdasarkan informasi, insiden itu terjadi pada Sabtu (1/3/2025). Namun, kabar ini baru tersebar luas di media sosial pada Minggu (2/3/2025).

    Identitas Pendaki

    Dua orang pendaki wanita dikabarkan meninggal dunia, yaitu:

    Elsa Laksono

    Lilie Wijayati

    Mereka mengalami Acute Mountain Sickness (AMS) atau penyakit ketinggian. Sementara itu, dua pendaki lainnya, Indira Alaika dan Saroni, juga mengalami gejala AMS, namun kondisinya stabil.

    Keempat pendaki ini mulai menunjukkan gejala AMS sejak Jumat (28/2/2025), saat berada di area bawah Puncak Carstensz Tembagapura. Untuk korban selamat, mereka telah berhasil dievakuasi ke Timika.

    Elsa Laksono

    Elsa Laksono merupakan seorang pendaki perempuan asal Malang, Jawa Timur, yang lahir pada 24 Juli 1965.

    Elsa menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz akibat gejala AMS yang dideritanya. Jenazahnya kini disemayamkan di RSUD Kabupaten Mimika.

    Lilie Wijayati

    Perempuan asal Bandung, Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia.

    Dia merupakan warga Jalan Mochamad Romadhan, No 63C, RT 002 RW 001, Desa Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Jenazahnya masih berada di area Gunung Carstensz Pyramid dan direncanakan akan dievakuasi pada Senin (3/3/2025).

    Rencananya, jenazah kedua korban akan diterbangkan ke Jakarta pada Senin besok menggunakan pesawat Lion Air.

    Fiersa Besari Dikabarkan Ikut Ekspedisi

    Dikabarkan, musisi Fiersa Besari berada dalam rombongan ekspedisi itu. Fiersa Besari belum angkat bicara soal kejadian ini.

    Seperti dilihat dari akun media sosial Instagramnya pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 13.05 WIB, Fiersa membuat unggahan di Instagram Story berupa layar hitam dengan emoji hati yang patah.

  • KPAI Soroti Unsur Kekerasan dalam Drama Sekolah Terkait Tewasnya Siswa SMK Saat Pentas Seni

    KPAI Soroti Unsur Kekerasan dalam Drama Sekolah Terkait Tewasnya Siswa SMK Saat Pentas Seni

     JABAR EKSPRES – Sebuah tragedi terjadi pada 20 Februari 2025, ketika seorang siswa SMK Dharma Pertiwi berinisial MDF (17) meninggal dunia saat ujian praktik pentas seni di sekolahnya. Insiden yang disaksikan oleh sekitar 300 siswa ini memicu perhatian dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang menyoroti adanya unsur kekerasan dalam adegan drama yang ditampilkan.

    Anggota KPAI, Diyah Puspitarini, menyampaikan rasa duka mendalam atas kejadian tersebut dan menegaskan bahwa insiden ini harus ditangani secara serius agar tidak terulang di masa depan.

    “Kami sangat menyesalkan masih adanya adegan yang mengandung unsur kekerasan dalam pertunjukan sekolah. Namun, kami mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Polres Cimahi untuk menangani kasus ini secara transparan,” ujar Diyah.

    Diyah menekankan pentingnya penerapan Undang-Undang Perlindungan Anak, mengingat banyaknya anak-anak yang menjadi saksi mata kejadian tersebut. “Kami sangat sedih dan turut berduka cita, terutama karena korban masih di bawah umur,” tambahnya.

    Dalam menanggapi kasus ini, Diyah menjelaskan empat langkah utama yang perlu diambil:

    Tanggap cepat dan proses hukum yang segera dilakukan.Pendampingan psikologis bagi anak-anak yang menyaksikan kejadian tersebut.Rehabilitasi sosial bagi anak-anak yang terdampak.Perlindungan hukum yang jelas dan transparan.

    Ia juga menegaskan bahwa hak-hak anak, termasuk hak-hak korban yang telah meninggal, harus dipenuhi dengan transparansi penuh.

    “Kami berharap agar semua aspek dari kejadian ini dapat diperiksa dengan seksama,” ujarnya.

    Diyah juga menyarankan perlunya koordinasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, DP3A, dan Dinas Sosial, untuk menangani kasus ini secara komprehensif.

    “Kasus seperti ini bukan hanya masalah satu keluarga, tetapi juga masalah daerah dan masa depan bangsa. Satu nyawa anak adalah satu masa depan yang tak ternilai,” tegasnya.

    Diyah menambahkan pentingnya pendampingan psikologis untuk keluarga korban dan juga bagi siswa lainnya yang menyaksikan kejadian tragis tersebut. “Kami berharap sekolah dapat memberikan pendampingan bagi sekitar 300 siswa yang menyaksikan kejadian ini secara langsung,” kata Diyah.

    Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam mencari solusi dan menyelesaikan kasus ini secara bersama-sama, tanpa saling melemparkan tanggung jawab. “Mari kita bersatu untuk mencari solusi terbaik demi perlindungan anak,” pungkasnya.

  • Harga Kebutuhan Pokok di Cimahi Naik! Cabai Rp100 Ribu per Kg

    Harga Kebutuhan Pokok di Cimahi Naik! Cabai Rp100 Ribu per Kg

    JABAR EKSPRES – Memasuki awal bulan Ramadan 1446 Hijriyah, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar Kota Cimahi mengalami kenaikan yang signifikan.

    Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat dengan konsumsi makanan yang lebih beragam. Berdasarkan pantauan di Pasar Atas Baru Kota Cimahi, lonjakan harga terjadi pada komoditas cabai rawit yang kini mencapai Rp100 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp70 ribu per kilogram.

    Sementara itu, cabai merah tanjung yang sebelumnya dijual seharga Rp50 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp70 ribu per kilogram.

    BACA JUGA:

    Kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah yang kini mencapai Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp30 ribu.

    Daging ayam yang semula Rp38 ribu per kilogram kini berada di kisaran Rp40 ribu hingga Rp42 ribu per kilogram.

    Sedangkan harga telur ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp27 ribu per kilogram.

    Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi, Hela Haerani, membenarkan hasil monitoring rutin menjelang Ramadan menunjukkan kenaikan harga di sejumlah komoditas pangan.

    “Menjelang Ramadan ada kenaikan harga. Memang karena permintaan yang naik biasanya, terutama masyarakat jadi masak istimewa menyambut bulan Ramadan,” kata Hela saat dihubungi via telefon, Sabtu (1/3/25).

    Menurutnya, kenaikan harga terjadi pada beberapa komoditas utama seperti cabai rawit merah, daging ayam, dan telur.

    “Pedagang di pasar Cimahi kan ambil dari pasar induk. Dari sana harganya sudah naik, jadi jual di Cimahi juga akhirnya jadi naik karena ada biaya transportasi, kemasan, dan lainnya,” jelasnya.

    Tak hanya itu, harga sayuran seperti tomat juga ikut naik. Namun, lanjut Hela, untuk tomat ini kenaikan harga karena sekarang sedang musim hujan, mempengaruhi hasil panen yang kurang bagus.

    Disisi lain, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Maryam, memastikan stok pangan di Cimahi masih dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.