kab/kota: Cimahi

  • Dewan Harap Kebiasaan Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Lebaran Bisa Diputus

    Dewan Harap Kebiasaan Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Lebaran Bisa Diputus

    JABAR EKSPRES – Anggota DPRD Jabar Tedy Rusmawan turut merespons terkait harga kebutuhan pokok jelang lebaran. Ia berharap ada terobosan baru sehingga harga bisa turun bukan malah naik.

    Tedy mengungkapkan, fenomena kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok jelang lebaran nampaknya sudah jadi rutinitas, seakan fenomena musiman yang tak kunjung usai. “Harapan kami itu bukan jadi kebiasaan. Mata rantainya harus diputus,” katanya.

    Menurut Politikus PKS itu, pemerintah perlu ada gebrakan baru. Sehingga makin menekan oknum-oknum yang ambil keuntungan pribadi di momen lebaran.

    BACA JUGA:Fluktuasi Harga Cabai Rawit Sentuh Rp100 Ribu, Dinas Perdagangan Jamin Stok Pangan Aman Hingga Lebaran

    “Kami harap Pak KDM bisa tindak gudang-gudang (Yang menimbun.red). Jadi, saat permintaan masyarakat banyak namun harga bisa turun. Bukan sebaliknya,” cetusnya.

    Menurut Tedy, Pemprov melalui OPD terkait perlu merapatkan barisan dengan sejumlah stakeholder yang ada di Jabar, untuk menuntaskan masalah harga pokok di momen lebaran.

    Misalnya, dengan sidak ke berbagai tempat hingga kegiatan operasi pasar murah.

    Sementara itu, Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menghadapi momen lebaran ini. Salah satunya terkait operasi pasar bersubsidi atau Opadi.

    BACA JUGA:Harga Bahan Baku Melonjak, Pengusaha Kue Lebaran di Cimahi Tetap Bertahan Demi Jaga Kualitas

    “Kalau Ramadan ini satu kali. Tapi nanti seluruh kota/kabupaten melaksanakan,” katanya, Minggu (17/3).

    Selain itu, timnya juga terus terjun ke lapangan untuk memonitor perkembangan harga berbagai kebutuhan pokok.

    Noneng mengklaim bahwa harga kebutuhan pokok cenderung dalam batas stabil. Meski memang ada beberapa yang mengalami kenaikan.

    Noneng menambahkan, dalam upaya pengawasan di lapangan yang telah dilakukan itu, pihaknya juga sempat mendapati MinyaKita yang menyalahi takaran semestinya. Temuan itu juga telah diteruskan ke aparat terkait. “Sempat dapat satu, itu dari perusahaan yang sudah pernah ditindak oleh aparat akhir-akhir ini,” bebernya.(son)

  • Viral Video Pungli di Kawasan Alun-Alun, Wali Kota Cimahi Tegaskan Akan Telusuri Oknum yang Rugikan Pedagang!

    Viral Video Pungli di Kawasan Alun-Alun, Wali Kota Cimahi Tegaskan Akan Telusuri Oknum yang Rugikan Pedagang!

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Alun-alun Cimahi, menyusul viralnya video protes pedagang yang mengeluhkan adanya kios-kios di depan lapak mereka.

    Keberadaan kios tersebut dinilai menghalangi akses parkir konsumen, yang berdampak pada penurunan omzet pedagang.

    Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, turun langsung menindaklanjuti laporan tersebut. Sidak turut melibatkan personel dari TNI dan Polri guna memastikan penanganan berjalan optimal.

    “Kami menurunkan tim untuk mengecek langsung di lapangan, melihat seperti apa sebenarnya yang terjadi,” ujar Ngatiyana di lokasi, Senin (17/3/2025).

    Berdasarkan hasil penelusuran sementara, Ngatiyana mengungkapkan adanya beberapa temuan mencengangkan.

    Salah satunya, kios-kios yang berdiri di kawasan tersebut diduga tidak memiliki izin resmi, termasuk yang berada di depan Kantor DPRD Cimahi.

    “Pedagang-pedagang di depan Kantor DPRD ini tidak ada perizinan. Selain itu, ada unsur pungutan liar (pungli) dari pedagang untuk membayar biaya operasional, termasuk listrik dan kebersihan,” ungkapnya.

    Lebih mengejutkan, Ngatiyana juga menemukan indikasi pencurian listrik oleh sejumlah oknum. Ia menyebut, pasokan listrik untuk beberapa kios ternyata diambil dari pos DPRD dan Alun-alun Cimahi tanpa izin.

    “Ini tidak bisa dibiarkan, harus ada pertanggungjawaban. Kalau kemarin koordinasi dilakukan dengan baik, kita bisa tahu siapa yang memberikan izin dan kepada siapa izinnya,” tegasnya.

    BACA JUGA: Sinergi Polres Cimahi dan Pemkot Pastikan Keamanan Mudik dan Kesiapan Infrastruktur

    Ngatiyana menegaskan, Pemkot Cimahi mendukung penuh kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk pedagang kuliner, apalagi di bulan Ramadan. Namun, ia meminta semua pihak untuk mematuhi aturan yang berlaku.

    “Kami bukan melarang jualan. Kami mendukung UMKM Cimahi. Silakan berjualan, apalagi di bulan Ramadan. Tapi ayo kita sama-sama tertib, ditempatkan yang baik, jangan sampai jadi masalah dengan pedagang lain,” ujarnya.

    Terkait dugaan pungli, Ngatiyana mengaku masih melakukan pendalaman. Ia mempertanyakan pihak yang menarik pungutan dari pedagang, terutama terkait biaya listrik dan kebersihan.

    “Saya dengar ada yang dipungut sampai Rp3 juta, bahkan ada yang Rp5 juta. Kalau pemerintah yang menarik, harus jelas aturannya, masuk ke pajak negara. Tapi kalau tidak, ini harus ditelusuri. Bayar ke mana, berapa, dan sebagainya,” tegasnya.

  • Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 425 Juta untuk Atasi Stunting di Jonggol

    Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp 425 Juta untuk Atasi Stunting di Jonggol

    Bogor, Beritasatu.com – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk melalui salah satu produk unggulannya yaitu Tolak Angin Anak kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak. Kali ini, Sido Muncul menyalurkan bantuan berupa uang tunai senilai Rp 425 Juta rupiah kepada 170 anak suspect stunting di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Adapun jumlah bantuan yang diterima masing-masing anak yakni Rp 500.000 setiap bulannya selama 5 bulan.

    Langkah ini diambil sebagai bentuk kepedulian Sido Muncul terhadap masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Stunting atau gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, dapat berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak, serta kualitas hidup mereka di masa depan.

    (Kiri-kanan): Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty dan Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol Sri Handayani. (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Bantuan secara simbolis diserahkan oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, DR. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol dr. Sri Handayani, MARS didampingi Bupati Kabupaten Bogor Rudy Susmanto yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr. Fusia Meidiawaty, S.H., M.H.Kes, MARS, pada Sabtu, (15/3/2025).

    Acara ini turut dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Bogor Beben Suhendar, Camat Jonggol Andri Rahman beserta aparat pemerintahan Kecamatan Jonggol serta Kepala Puskesmas, Kepala Desa dan segenap jajaran desa se-Kecamatan Jonggol.

    “Gagasan kami adalah memberikan bantuan langsung kepada para orang tua. Setiap bulannya, kami kirim (bantuan) dan orang tua (penerima bantuan) harus memberi laporan kepada kami. Ada kemajuan atau tidak, berat badan dan kesehatannya,” ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

    Irwan mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk dukungan dan penyelarasan program CSR dari Sido Muncul dengan pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan angka prevalensi stunting. Bantuan ini juga sebagai tambahan program Makan Siang Gratis sekaligus mendukung Asta Cita Presiden Prabowo.

    “Bantuan ini merupakan bentuk dukungan Sido Muncul untuk perbaikan gizi anak. Dari gizi itu saya setuju sekali diperbaiki, karena kalau gizinya buruk, dia tidak bisa menghasilkan SDM yang berkualitas. Tentunya apa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan seperti kami ini tidak bisa menyelesaikan masalah. Tapi minimal kami memberi dukungan kepada pemerintah,” lanjut Irwan.

    Direktur Rumah Sakit Permata Jonggol Sri Handayani menyambut baik kolaborasi dengan Sido Muncul serta mendukung  program pemerintah untuk percepatan penanganan stunting.

    “Terima kasih kepada Sido Muncul atas bantuan yang diberikan. Dalam hal ini wilayah Jonggol untuk 170 anak yang berasal dari 14 desa se-Kecamatan Jonggol. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai selama 5 bulan insyaallah nanti kita bersama-sama dengan puskesmas dan para kader desa akan memantau perkembangan anak-anak tersebut sehingga program ini akan tepat sasaran dan tepat guna,” ujar Sri.

    Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Apresiasi Peran Sido Muncul dalam Penurunan Stunting

    Bbantuan yang diberikan merupakan bentuk dukungan dan penyelarasan program CSR dari Sido Muncul dengan pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan angka prevalensi stunting. (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Masalah stunting masih merupakan masalah yang cukup krusial, bukan hanya di Kabupaten Bogor tetapi juga di Indonesia.

    PLT Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dr. Fusia Meidiawaty, S.H., M.H.Kes, MARS menuturkan bahwa masalah stunting harus diselesaikan mulai dari hulu ke hilir. 

    “Bukan hanya penyelesaian kepada anaknya tetapi juga mulai dari ibu hamil sampai kepada anak-anak di bawah usia 2 tahun,” ujarnya.

    Fusia turut memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Sido Muncul yang turut serta membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka stunting khususnya di Kabupaten Bogor.

    “Tentu ini sangat membutuhkan kolaborasi dari semua pihak, bukan hanya dari pemerintah tetapi juga dari sektor-sektor swasta. Pada hari ini Sido Muncul dan Rumah Sakit Permata Jonggol sudah membuktikan peran serta pihak swasta dalam upaya menurunkan angka stunting dan mencegah terjadinya stunting kembali,” lanjut Fusia.

    Nurhasanah (ibu) dan Arsyila (anak), penerima bantuan dari Sido Muncul. (Beritasatu.com/Yurike Metriani)

    Salah satu penerima bantuan Nurhasanah menyampaikan rasa terima kasih kepada Sido Muncul. Sang anak, Arsyila (3 tahun) didiagnosis mengalami perlambatan pertumbuhan sejak usia 2 tahun. Ia pun berharap bantuan yang diberikan Sido Muncul dapat membantu perkembangan anaknya.

    “Nanti bantuannya akan saya gunakan untuk membeli vitamin dan makanan bergizi untuk anak saya. Saat ini usia anak saya 3 tahun dan belum bisa jalan. Dengan bantuan ini alhamdulillah membantu untuk membeli vitamin, mudah-mudahan nanti ada perkembangan,” kata Nurhasanah.

    Bantuan untuk anak stunting di Rumah Sakit Permata Jonggol ini merupakan bantuan kedelapan kalinya yang diberikan oleh Sido Muncul. Pertama kalinya Sido Muncul memberikan di Cipete Selatan, Jakarta untuk 13 anak, kemudian Kabupaten Semarang sebanyak 76 anak, Kabupaten Gianyar Bali 100 anak, melalui RSI Jakarta Cempaka Putih 40 anak, kembali di Kabupaten Semarang 95 anak, melalui RS Unjani Cimahi 150 anak, melalui Polrestabes Bandung 100 anak, dan terakhir di Jonggol, Bogor 170 anak. Total yang telah dibantu oleh Sido Muncul berjumlah 744 anak. 

    Bantuan ini diharapkan dapat menurunkan angka penderita stunting sehingga terbentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas stunting.

  • Dorong Partisipasi Publik, Komunitas Cimahi Muncul Gandeng DPRD Bahas Transparansi Pembangunan  

    Dorong Partisipasi Publik, Komunitas Cimahi Muncul Gandeng DPRD Bahas Transparansi Pembangunan  

    JABAR EKSPRES – Komunitas Cimahi Muncul, yang berfokus pada partisipasi publik dan keterlibatan warga dalam kebijakan pembangunan kota, akan menggelar audiensi dengan Komisi 3 DPRD Kota Cimahi pada Rabu, (19/3)25) di Gedung DPRD Kota Cimahi.

    Minimnya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan menjadi tantangan di Kota Cimahi.

    Menyikapi hal itu, komunitas Cimahi Muncul mendorong kolaborasi dengan Komisi 3 DPRD Kota Cimahi untuk memastikan kebijakan pembangunan yang lebih efektif dan responsif.

    Inisiator Cimahi Muncul, Raden Raka, menegaskan pentingnya kolaborasi antara komunitas dan legislatif demi mendorong tata kelola kota yang lebih progresif dan terbuka.

    “Kami percaya, Cimahi bisa berkembang lebih cepat jika warganya ikut terlibat langsung dalam pengawasan dan inovasi pembangunan. Kolaborasi dengan DPRD bukan hanya soal kebijakan, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem kota yang lebih transparan, partisipatif, dan progresif,” ungkap Raden Raka, Minggu (16/3/25).

    BACA JUGA: Pemkot Cimahi Soroti Bangunan di Pinggir Sungai, Adithia Yudhistira: Nanti Kita Data

    Dalam audiensi tersebut, kata Raka, Cimahi Muncul berencana memaparkan sejumlah agenda utama yang berkaitan dengan upaya mendorong transparansi dan partisipasi publik dalam pembangunan Kota Cimahi.

    “Salah satu yang menjadi fokus adalah pengenalan sistem partisipasi publik berbasis Quest, sebuah mekanisme digital yang dirancang untuk mempermudah warga dalam terlibat aktif mengawasi jalannya pembangunan,” bebernya.

    Melalui sistem ini, masyarakat dapat melaporkan perkembangan proyek secara langsung dan mengakses informasi terkait dengan lebih terbuka.

    “Diskusi juga akan diarahkan pada upaya memperkuat transparansi dan pengawasan terhadap proyek pembangunan,” kata Raka.

    BACA JUGA: Wali Kota Cimahi Ungkap Sinergi Antar Daerah Jadi Kunci Penyelesaian Banjir di Bandung Raya

    Cimahi Muncul dan DPRD berencana membahas model pengawasan yang melibatkan komunitas, di mana masukan dan umpan balik dari masyarakat akan menjadi dasar dalam memastikan setiap proyek berjalan sesuai dengan rencana dan kebutuhan warga.

    Selain itu, pembicaraan akan mencakup peran DPRD dalam membantu komunitas mendapatkan akses terhadap program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Cimahi.

    “Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pembangunan melalui sinergi antara dunia usaha dan komunitas lokal,” jelasnya.

  • Usai Banjir Rendam Melong, Pemkot Cimahi Pastikan Keselamatan Warga Terdampak

    Usai Banjir Rendam Melong, Pemkot Cimahi Pastikan Keselamatan Warga Terdampak

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi bergerak cepat dalam penanganan tanggap darurat banjir yang melanda kawasan RW 02, Sasak Golkar, Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, usai diguyur hujan deras pada Sabtu (15/3/2025) malam.

    Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira, menegaskan keselamatan warga menjadi prioritas utama, terutama bagi kelompok rentan seperti balita, lansia, dan ibu hamil.

    Ia memastikan bantuan pemerintah telah diturunkan untuk membantu korban terdampak.

    BACA JUGA: Banjir Cimanggung, Pemda Sumedang Siapkan Posko Tanggap Darurat

    “Warga yang terdampak pertama ada lansia yang usianya 83 tahun sendirian, kita tanggulangi dulu. Jangan sampai tinggal dulu di rumahnya karena masih licin. Takutnya nanti terjadi apa-apa. Lalu ada juga ibu hamil, jangan sampai nanti terjatuh bisa terjadi apa-apa,” ujar Adithia saat ditemui di lokasi, Minggu (16/3/2025).

    Adithia menyoroti kondisi ibu hamil yang rentan terhadap risiko saat bencana. Ia menyebut ada seorang ibu hamil berusia di atas 40 tahun yang perlu penanganan khusus.

    “Tadi juga ada yang hamil berusia di atas 40 tahun, itu kan berisiko. Itu harus diprioritaskan yang seperti itu,” bebernya.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, mengungkapkan hampir sekitar 500 kepala keluarga atau 1.500 jiwa terdampak banjir di kawasan Melong, Cimahi Selatan.

    BACA JUGA: Dirjen Rehsos Pantau Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sumba Timur

    Kejadian yang terjadi di RW 02 Kelurahan Melong itu berdampak pada warga yang rentan, termasuk 43 lansia, 292 anak berusia di atas lima tahun, dan 25 balita.

    “Karena ada lansia dan balita, kami sudah menyalurkan logistik, termasuk paket lansia,” kata Andy, sapaan akrabnya.

    Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan sandang dan pangan, termasuk perlengkapan khusus untuk balita seperti popok dan celana anti buang air.

    Andy memastikan bahwa banjir hanya merendam rumah warga tanpa menyebabkan kerusakan struktural.

    BACA JUGA: Bimax Banjar Berbagi Kebahagiaan, Santuni 30 Anak Yatim di Bulan Ramadan

    “Tidak ada rumah yang roboh atau mengalami kerusakan parah, dampaknya hanya terendam air,” ujarnya.

    Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Cimahi turut memberikan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak.

  • Pemkot Cimahi Soroti Bangunan di Pinggir Sungai, Adithia Yudhistira: Nanti Kita Data

    Pemkot Cimahi Soroti Bangunan di Pinggir Sungai, Adithia Yudhistira: Nanti Kita Data

    JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi akan bertindak tegas terhadap bangunan yang berdiri di pinggiran sungai atau di atas tembok penahan tanah (TPT) guna mengantisipasi banjir.

    Langkah ini menjadi sorotan usai wilayah RW 02, Sasak Golkar, Kelurahan Melong, terdampak banjir hampir dia meter akibat hujan deras pada Sabtu (15/3/2025) malam.

    Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira, menegaskan pihaknya akan segera melakukan pendataan terhadap bangunan-bangunan yang berdiri di sepanjang aliran sungai.

    Upaya ini diambil untuk memastikan tidak ada hambatan aliran air yang dapat memperparah banjir atau merusak TPT.

    “Kita urus dulu hilirnya, sambil kita mendata bangunan-bangunan di sekitar pinggiran kali dan sungai,” kata Adithia saat meninjau lokasi banjir di RW 02, Sasak Golkar, Melong, Kota Cimahi, Minggu (16/3/25).

    Adithia menjelaskan, pendataan tersebut bertujuan untuk memastikan apakah ada bangunan yang melanggar aturan, seperti menyempitkan aliran sungai atau berdiri di atas TPT yang berpotensi menimbulkan risiko saat debit air meningkat.

    BACA JUGA: Wali Kota Cimahi Ungkap Sinergi Antar Daerah Jadi Kunci Penyelesaian Banjir di Bandung Raya

    “Ada yang melanggar atau tidak, menyempitkan aliran sungai atau tidak, nanti kita data,” ujarnya.

    Adithia menegaskan, jika ditemukan pelanggaran, maka sanksi penertiban akan diberlakukan sesuai aturan yang berlaku.

    “Misalnya bangunan di pinggir sungai, atau yang numpang di atas TPT, ada aturan-aturan tertentu. Kalau melanggar, ya kita tertibkan,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Adithia menyebut penanganan banjir harus dimulai dari hilir untuk memastikan aliran air tidak meluap ke pemukiman warga.

    “Menyelesaikan persoalan banjir diawali dengan penanganan dari hilir. Ketika hujannya berhenti, airnya langsung surut. Ini yang harus kita pikirkan bersama,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, mengatakan banjir di kawasan RW 02, Kelurahan Melong, disebabkan oleh curah hujan tinggi dan intensitas lama yang menyebabkan saluran air meluap.

    Andy, sapaan akrabnya, mengungkapkan beberapa sarana dan prasarana kota sudah tidak berfungsi dengan baik, sehingga pihaknya melakukan perbaikan dan bahkan pembangunan saluran air baru.

    “Sehingga kita lakukan perbaikan-perbaikan, bahkan pembuatan saluran air baru,” jelas Andy.

  • Wali Kota Cimahi Ungkap Sinergi Antar Daerah Jadi Kunci Penyelesaian Banjir di Bandung Raya

    Wali Kota Cimahi Ungkap Sinergi Antar Daerah Jadi Kunci Penyelesaian Banjir di Bandung Raya

    JABAR EKSPRES – Penanganan banjir di Kota Cimahi hingga kini belum juga tuntas. Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira, menilai permasalahan banjir tidak bisa diselesaikan oleh Cimahi sendiri, melainkan memerlukan sinergi dengan pemerintah daerah lain di Bandung Raya.

    Banjir yang melanda hampir merata di kawasan Bandung Raya, mulai dari Kota Bandung hingga kawasan Braga, serta banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat, menjadi perhatian serius.

    Menurut Adithia, dibutuhkan koordinasi yang intensif antara Wali Kota Cimahi, Wali Kota Bandung, Bupati Bandung, dan Bupati Bandung Barat untuk mencari solusi bersama.

    “Kita harus duduk bareng. Kalau kata Pak Gubernur sudah waktunya kita melakukan pertaubatan ekologi, itu benar,” tegas Adithia saat meninjau lokasi banjir di RW 02, Sasak Golkar, Kelurahan Melong, Cimahi Selatan, Minggu (16/3/2025).

    Ia meyakini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan memfasilitasi pertemuan tersebut demi mencari solusi konkret atas permasalahan banjir di kawasan Cekungan Bandung.

    Menurut Adithia, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, sebelumnya telah beberapa kali berkomunikasi dengan Bupati Bandung untuk membahas penanganan banjir, dan hasilnya sudah mengarah pada pembicaraan yang lebih konkret.

    “Dalam waktu dekat, akan diadakan pertemuan kepala daerah se-Bandung Raya, khususnya di kawasan cekungan Bandung, untuk duduk bersama dan ngobrol bersama,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Cegah Banjir Berulang, Pemkot Cimahi Upayakan Pembuatan Sodetan Air

    Adithia menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap memfasilitasi forum tersebut.

    “Intinya kami siap, Kabupaten Bandung juga siap, apalagi provinsi. Provinsi pasti jauh lebih siap, terutama dalam penuntasan banjir di wilayah cekungan Bandung,” jelasnya.

    Adithia juga menyoroti banjir yang terjadi di kawasan Melong, Cimahi Selatan, yang menurutnya memerlukan koordinasi lebih kuat dengan Kabupaten Bandung terkait pembuatan sodetan air.

    Menurutnya, pembuatan sodetan air belum akan efektif jika outlet di wilayah Margaasih, Kabupaten Bandung, tidak diatasi.

    “Andai kata nanti disodet, tapi outlet air di selatan, di Margaasih nya tetap, akhirnya overload ketika curah hujan tinggi,” jelasnya.

    Adithia menekankan, jika intake sudah diperlebar dan sodetan sudah dibuat, namun outlet di Margaasih tidak dibuka akan sia-sia.

  • Cegah Banjir Berulang, Pemkot Cimahi Upayakan Pembuatan Sodetan Air

    Cegah Banjir Berulang, Pemkot Cimahi Upayakan Pembuatan Sodetan Air

    JABAR EKSPRES – Pasca banjir yang melanda kawasan Melong, Cinahi Selatan pada Sabtu (15/3/2025) malam, Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya melakukan penanganan.

    Banjir yang merendam sejumlah rumah warga tersebut juga menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) roboh, bahkan hampir merobohkan sebuah gudang rongsokan di bibir saluran air Sasak Golkar.

    Untuk itu, pemerintah segera mendatangkan alat berat guna mengeruk kawasan Sasak Golkar yang dinilai berpotensi menyumbat aliran air.

    “Salah satu solusi saat ini untuk meminimalisir luapan di lokasi tersebut agar tidak semakin parah. Andai kata terjadi hujan besar lagi supaya tidak meluap kembali,” ujar Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira saat meninjau lokasi banjir di RW 02, Kelurahan Melong, Minggu (16/3/2025).

    Upaya lain yang diambil adalah rencana pembuatan sodetan di kawasan sungai untuk memperlancar aliran air dan mencegah banjir serupa terulang.

    Adithia menjelaskan, upaya pembuatan sodetan harus dibarengi dengan proses anggaran dan lobi kepada Pemerintah Kabupaten Bandung.

    Menurutnya, pembuatan sodetan tidak akan efektif jika outlet air di wilayah Kabupaten Bandung tidak turut dibuka.

    “Artinya, kendala banjir di Melong, khususnya di Cimahi Selatan sampai ke Cimindi, andai kata itu nanti disodet tapi outlet banjir di selatan, di Margahayu, tetap tertutup, akhirnya overload ketika curah hujan tinggi,” jelasnya.

    BACA JUGA: Warung Bunda Bikin Resah Warga, Begini Kata Ketua DPRD Cimahi!

    Ia menambahkan, limpahan air dari wilayah utara juga sangat besar, sehingga menyebabkan overload di daerah hilir. Kondisi ini pernah terjadi di Jalan Industri beberapa waktu lalu.

    “Namun, ketika hujan berhenti, airnya langsung surut. Ini yang harus kita pikirkan bersama. Kita urus dulu hilirnya, sambil mendata bangunan-bangunan di sekitar pinggiran kali dan sungai,” imbuh Adithia.

    Mengenai koordinasi dengan Kabupaten Bandung, Adithia menyebut Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, sudah beberapa kali berkomunikasi dengan Bupati Bandung.

    Dalam waktu dekat, katanya, akan digelar pertemuan kepala daerah se-Bandung Raya, khususnya di kawasan Cekungan Bandung.

    “Sudah ada obrolan yang konkret menurut saya. Untuk duduk bersama dan ngobrol bersama, nanti seperti apa, dibantu oleh Gubernur,” ungkap Adithia.

  • Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Jawa Barat Periode 3, Pemesanan Dibuka 16 Maret 2025

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Jawa Barat Periode 3, Pemesanan Dibuka 16 Maret 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Penukaran uang baru kembali hadir di Jawa Barat untuk periode ketiga. Bank Indonesia membuka layanan ini untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan uang layak edar terpenuhi, terutama menjelang momen penting.

    Pemesanan penukaran akan dimulai pada Minggu, 16 Maret 2025 pukul 09.00 WIB melalui website resmi PINTAR di pintar.bi.go.id. Pemesanan hanya bisa dilakukan secara mandiri dan tidak dapat diwakilkan.

    Jadwal dan lokasi layanan kas keliling serta penukaran di perbankan tersebar di berbagai kota di Jawa Barat agar lebih mudah dijangkau. Berikut adalah informasi lengkapnya:

    Jadwal dan Lokasi Layanan Kas Keliling Bank Indonesia Jawa Barat 17-18 Maret 2025: Masjid Al-Jabbar, pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB 18-20 Maret 2025: Pusdai Jawa Barat, pukul 10.00 WIB – 14.00 WIB 18-21 Maret 2025: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB Lokasi Penukaran Uang Baru di Perbankan Jawa Barat

    17 Maret 2025 (09.00 WIB – 12.00 WIB)

    Bank KB Bukopin Syariah KC Bandung Bank CIMB Niaga KC Cimahi Tagog Bank CIMB Niaga KC Lembang Bank CIMB Niaga KCS Sukabumi Martadinata Bank CIMB Niaga KCP Kota Baru Parahyangan Bank Danamon KC Purwakarta Bank Danamon KC Sukabumi Bank Danamon KCP Kopo Sayati Bank Mandiri KC Garut Ciledug Bank Mandiri KCP Padalarang Bank Mandiri KCP Subang Ahmad Yani Bank Mandiri KCP Sumedang Bank Maspion KCU Sunda Bank Woori Saudara KC Surapati Core BCA KC Cianjur BJB KCP Pemda Karawang BTN Syariah KC Bandung Diponegoro BJB KC Bekasi BJB KC Bogor BJB KC Cibinong BJB KC Cikarang BJB KC Depok

    18 Maret 2025 (09.00 WIB – 12.00 WIB)

    Bank CIMB Niaga KC Garut Ahmad Yani Bank Danamon KC Asia Afrika Bank Danamon KC Cimahi Bank Danamon KC Subang Bank Danamon KCP Cianjur Bank Danamon KCP Kota Baru Parahyangan Bank DKI KC Bandung Martadinata Bank Mandiri KC Bandung Surapati Bank Mandiri KC Karawang Bank Mandiri KCP Pameungpeuk Banjaran Bank Mandiri KCP Purwakarta Martadinata Bank Mandiri KCP Sukabumi Ahmad Yani Bank Mandiri KCP Sukabumi Pelabuhan Ratu Bank Permata Cianjur Bank Permata KCP Astana Anyar Bank Permata KC Merdeka BNI KC Sumedang BJB KC Bekasi BJB KC Bogor BJB KC Cibinong BJB KC Cikarang BJB KC Depok

    19 Maret 2025 (09.00 WIB – 12.00 WIB)

    Bank Mandiri KCP Bandung Binacitra Bank Mandiri KCP Bandung Siliwangi Bank Mandiri KCP Cianjur Suroso Bank Mandiri KCP Cimahi Bank Maybank KCP Kota Baru Parahyangan Bank Maybank KC Martadinata Bank Maybank KC Sukabumi Bank Maybank KCP Cimahi BCA KC Asia Afrika BCA KC Garut BCA KC Purwakarta BCA KC Subang BCA KC Sukabumi BNI KC Asia Afrika BNI KC Majalaya BNI KC Perguruan Tinggi Bandung BNI KC Perintis Kemerdekaan BSI KC Karawang BJB KC Bekasi BJB KC Bogor BJB KC Cibinong BJB KC Cikarang BJB KC Depok

    20 Maret 2025 (09.00 WIB – 12.00 WIB)

    BJB Cabang Cimahi BJB Cabang Jatinangor BJB Cabang Majalaya BJB Cabang Padalarang BJB Cabang Sukabumi BJB Cabang Tamansari BJB KC Cianjur BJB KC Garut BJB KC Karawang BJB KC Palabuhanratu BJB KC Purwakarta BJB KC Subang BJB KC Suci BJB KCU Bandung Braga BJBS KC Bekasi BJBS KC Bogor BJBS KC Depok BJBS KCP Cibinong BJBS KCP Cikarang

    21 Maret 2025 (09.00 WIB – 12.00 WIB)

    BJBS KC Braga BJBS KC Pelajar Pejuang BJBS KCP Cianjur BJBS KCP Cimahi BJBS KCP Garut BJBS KCP Karawang BJBS KCP Padalarang BJBS KCP Purwakarta BJBS KCP Soreang BJBS KCP Subang BJBS KCP Kota Sukabumi BJBS KCP Sumedang BJBS Palabuhanratu BRI KC AH Nasution BRI KC Bandung Asia Afrika BRI KC Bandung Martadinata BRI KCP Kopo BRI KC Majalaya Syarat dan Ketentuan Kuota pendaftar di website PINTAR dalam 1 kali layanan kas keliling sebanyak 300 penukar. Penukar WAJIB menunjukan bukti pemesanan layanan penukaran uang Rupiah dalam bentuk cetak/digital. Penukar WAJIB membawa КТР asli (bukan fotocopy atau scan) atau КТР elektronik yang terdapat pada aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). TIDAK dapat digantikan dengan kartu identitas lainnya, termasuk tidak dapat menggunakan Kartu Identitas Anak (KIA). Penukar HARUS membawa uang Rupiah dalam jumlah nominal yang pas sesuai dengan yang tertera dengan bukti pemesanan. Uang Rupiah yang akan ditukarkan terpilah dan tersusun searah sesuai dengan jenis pecahan dan tahun emisi. Bank Indonesia memberikan pengganti uang Rupiah dalam pecahan dan tahun emisi yang sama atau berbeda. Penggantian terhadap uang Rupiah diberikan sepanjang ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya. Kegiatan penukaran TIDAK dapat diwakilkan. Penukar WAJIB menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung Paket Penukaran Uang Baru

    Bank Indonesia menyediakan paket penukaran dengan total nominal Rp4.300.000 yang terdiri dari:

    Rp50.000: 30 lembar (Rp1.500.000) Rp20.000: 25 lembar (Rp500.000) Rp10.000: 100 lembar (Rp1.000.000) Rp5.000: 200 lembar (Rp1.000.000) Rp2.000: 100 lembar (Rp200.000) Rp1.000: 100 lembar (Rp100.000)

    Penukaran minimal 1 jenis pecahan dan maksimal 1 paket lengkap senilai Rp4.300.000.
    Persiapkan diri dengan baik agar penukaran berjalan lancar.

    Pastikan seluruh persyaratan terpenuhi agar tidak ada kendala saat proses berlangsung. Selamat menukarkan uang baru dan bersiap menyambut Lebaran dengan penuh berkah!***

    Berita Pilihan

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Bangka Belitung Periode 3 dan 4, Dibuka 16-25 Maret 2025

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Pekalongan Raya, Pemesanan Dibuka 16 Maret 2025

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Banyumas Raya, Pemesanan Dibuka 16 Maret 2025

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Jember Periode 3-4, Pemesanan Dibuka 16 Maret 2025

    Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru Periode 3 di Banten, Pemesanan Mulai 16 Maret 2025

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kerap Langganan Banjir, Warga Melong Masih Harapkan Realisasi Sodetan Air

    Kerap Langganan Banjir, Warga Melong Masih Harapkan Realisasi Sodetan Air

    JABAR EKSPRES – Banjir yang melanda sejumlah kawasan Sasak Golkar RW 02, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, menyebabkan satu gudang pengumpulan rongsok nyaris ambruk setelah tembok penahan tanah (TPT) ambles akibat derasnya aliran air, Sabtu (15/3/2025) malam.

    Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak sore hingga malam hari membuat TPT tak mampu menahan tekanan air, hingga akhirnya nyaris ambruk dan merusak gudang rongsok yang berada di pinggir aliran air.

    Salah satu pengelola rongsok, Dedi (53), menceritakan detik-detik terjadinya banjir yang turut merendam mobil pengangkut rongsok miliknya.

    “Mobil pengangkut rongsok pun terendam hampir setengahnya, hujan besarnya terjadi saat sedang tarawih,” ujar Dedi saat ditemui di lokasi, Minggu (16/3/2025).

    Dedi juga mengisahkan momen saat gudang rongsok di seberang tempatnya bekerja ambruk. Ia awalnya mengira suara yang terdengar berasal dari aktivitas pembongkaran barang.

    “Waktu saya keluar, ada suara seperti tembok retak. Awalnya saya kira gempa bumi, ternyata gudang rongsok yang di depan itu ambruk TPT-nya,” jelasnya.

    Selama tiga tahun bekerja di lokasi tersebut, Dedi mengaku ini adalah kejadian terparah yang pernah dialaminya. Sebelumnya, TPT di sekitar lokasi terlihat normal dan tidak pernah mengalami kerusakan parah.

    “Sebagian gudang untuk rongsok hampir ambruk. Banjir kemarin hampir sepinggang orang dewasa,” tambahnya.

    Hal senada disampaikan warga lainnya, Hendra (37), yang menyebutkan hujan deras mulai turun sejak waktu asar, sementara banjir terjadi sekitar pukul 7-8 malam, saat umat muslim melaksanakan salat tarawih.

    BACA JUGA: Warung Bunda Bikin Resah Warga, Begini Kata Ketua DPRD Cimahi!

    “Kalau banjir sih sering setiap hujan, cuma sampai banjir besar itu baru kemarin,” ungkap Hendra.

    Menurutnya, air biasanya hanya sampai batas TPT saja. Namun, hujan yang sangat deras membuat air meluap ke area pemukiman dan gudang.

    “Biasanya air hanya sampai batas TPT-nya saja, karena posisinya agak menanjak. Tapi kemarin air terus datang deras, jadi meluap,” ujarnya.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hendra menuturkan, biasanya sejumlah pegawai yang menjaga gudang tersebut bermalam di lokasi. Namun, saat kejadian, tidak ada pegawai yang berada di sana.