kab/kota: Cimahi

  • Sempat Melarikan Diri, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Wanita di Cimahi

    Sempat Melarikan Diri, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Wanita di Cimahi

    JABAR EKSPRES – Wahidah Rohmah (46), seorang perempuan asal Kampung Cirateun, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ditemukan tewas di rumah kontrakannya di Kebon Kelapa, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

    Korban yang diketahui membuka praktik pengobatan alternatif itu pertama kali ditemukan oleh anak sulungnya, Diniyati Rohimah, pada Senin (17/3/2025) malam.

    Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengungkapkan bahwa kasus ini merupakan tindak pidana pembunuhan yang disertai pencurian dengan kekerasan.

    “Tindak pidana pembunuhan ini terjadi pada 17 Maret 2025, dan yang pertama kali menemukannya adalah pihak keluarga,” kata Tri dalam konferensi pers di Mapolres Cimahi, Rabu (2/4/2025).

    Menurut Tri, saat keluarga mendatangi rumah korban, mereka mencium bau busuk yang mencurigakan. Setelah beberapa kali mengetuk pintu dan tidak mendapat respons, mereka memutuskan untuk meminta bantuan warga setempat.

    Akhirnya, lanjut Tri, pintu didobrak, dan korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

    “Korban ditemukan dalam keadaan tidak mengenakan busana, dengan beberapa luka lebam di tubuh, kepala mengeluarkan darah, serta gunting yang masih menancap di lehernya. Mulut korban juga tersumpal handuk,” jelasnya.

    Hasil visum dan autopsi yang dilakukan tim Dokkes dari RS Sartika Asih menunjukkan bahwa korban telah meninggal dunia antara 72 hingga 96 jam sebelum ditemukan, yang diperkirakan sekitar tanggal 13 Maret 2025.

    “Penyebab kematian korban bukan karena gunting yang menancap di leher, tetapi akibat pukulan benda tumpul di bagian kiri kepala yang menyebabkan patah tulang tengkorak dan kerusakan pada otak,” ungkap Tri.

    Setelah melakukan penyelidikan mendalam dan memeriksa 10 orang saksi, jajaran Satreskrim Polres Cimahi akhirnya menemukan titik terang dari bukti petunjuk berupa alat komunikasi korban.

    “Pada Jumat, 14 Maret 2025, kami menemukan bukti dari alat komunikasi korban yang mengarah kepada keberadaan pelaku,” ujar Tri.

    Pelaku yang berinisial SF sempat berpindah-pindah lokasi, termasuk ke Depok, sebelum kembali ke Cimahi. Namun, pada Sabtu (29/3/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, polisi akhirnya berhasil menangkap SF di sebuah SPBU di kawasan Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

    “Saat ditangkap, pelaku sedang mengisi bensin di SPBU bersama seorang perempuan,” kata Tri.

  • Hari Ketiga Lebaran 2025, Arus Lalin Menuju Lembang Padat Merayap

    Hari Ketiga Lebaran 2025, Arus Lalin Menuju Lembang Padat Merayap

    Jabar Ekspres – Volume kendaraan menuju kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami peningkatan di hari ketiga Lebaran 2025.

    Pantauan Jabar Ekspres di jalur arteri Parongpong, Bandung Barat, arus kendaraan menuju sejumlah kawasan wisata terpantau padat merayap, pada Rabu (2/4/2025).

    Di kawasan ini menunjukkan bahwa kepadatan kendaraan mulai terlihat tepatnya di sepanjang kawasan wisata Dusun Bambu dan Curug Pelangi, Desa Kertawangi, Kecamatan Parongpong.

    Kepadatan kendaraan didominasi oleh mobil dan motor baik yang mengarah ke kawasan wisata Lembang, maupun sebaliknya.

    Dari data Satlantas Polres Cimahi, peningkatan volume kendaraan yang melintas di wilayah Lembang meningkat sebesar 30 persen.

    “Betul ada peningkatan kendaraan menuju kawasan wisata. Peningkatannya 30 persen dibandingkan hari biasa,”ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Cimahi, Ipda Yusup Guatiana saat dikonfirmasi.

    Ia mengatakan, terdapat kepadatan di beberapa titik, mulai dari Parongpong dan Simpang Beatrix Lembang.

    Kepadatan kendaraan terjadi sejak siang, mayoritas masyarakat menuju beberapa tempat wisata di Parongpong dan Lembang.

    Yusup nengungkap tak hanya pengendara lokal yang masuk ke wilayah Lembang. Dari beberapa titik, sejumlah kendaraan yang berasal dari luar Bandung Raya terpantau masuk ke wilayah Lembang.

    “Memang terlihat ada dari pelat nomor dari luar kota. Pemudik lokal berikut wisatawan,” katanya.

    Ia menerangkan Lembang masih menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengisi libur lebaran. Kepadatan kendaraan di Lembang pun akan diprediksi hingga beberapa hari kedepan.

    “Kemungkinan kepadatan di Lembang, jalur wisata ini diperkirakan sampai H+7 lebaran,” tandasnya.

    Sementara itu, Anisa Febria (30) warga asal Bekasi mengaku terjebak macet di kawasan Parongpong hampir 1 jam.

    Dirinya bersama keluarga selain akan berkunjung ke rumah kerabat di Lembang, juga berwisata ke Farmhouse.

    “Kejebak macet mulai dari depan Polsek Cisarua, sekarang baru sampai Curug Pelangi Parongpong. 1 jam kejebaknya,” katanya. (Wit)

  • DLH Cimahi Antisipasi Lonjakan Sampah Pasca-Lebaran, Soroti Penggunaan Wadah Sekali Pakai

    DLH Cimahi Antisipasi Lonjakan Sampah Pasca-Lebaran, Soroti Penggunaan Wadah Sekali Pakai

    CIMAHI, JABAR EKSPRES – Volume sampah di Kota Cimahi diperkirakan meningkat signifikan selama Lebaran 2025. Salah satu penyebab utamanya adalah maraknya penggunaan wadah sekali pakai dan sisa makanan yang terbuang.

    Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan ini, termasuk pengaturan operasional Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

    Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, menyebutkan bahwa pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti tetap berlangsung pada hari H Lebaran, meskipun TPA akan libur sehari. Namun, pelayanan di TPS seluruh Cimahi akan ditutup selama tiga hari.

    “Ada beberapa TPS yang tetap melakukan pengolahan sampah, tetapi untuk TPS di jalan-jalan protokol hanya libur satu hari,” ujar Chanifah saat dihubungi Jabar Ekspres, Rabu (2/4/2025).

    DLH Cimahi telah mengimbau masyarakat sejak awal Ramadan untuk lebih sadar dalam mengelola sampah, terutama dalam mengurangi produksi sampah rumah tangga saat Idulfitri.

    “Kami sudah mengingatkan sejak awal puasa agar masyarakat lebih aktif meminimalkan produksi sampah,” katanya.

    Sampah organik menjadi perhatian utama DLH karena dapat menyebabkan bau tidak sedap di TPS. Oleh karena itu, Chanifah mengimbau warga agar tidak membuang makanan secara berlebihan dan lebih bijak dalam mengonsumsinya.

    “Perayaan Idulfitri memang penuh euforia, tapi sebaiknya kita juga mempertimbangkan dampaknya agar tidak menambah food waste secara berlebihan,” tegasnya.

    Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan wadah sekali pakai dengan membawa wadah sendiri. Menurutnya, langkah ini dapat membantu mengurangi volume sampah dan meringankan beban pengelolaan sampah di Cimahi.

    “Jika masyarakat ikut berperan, pengurangan sampah bisa signifikan, sehingga sistem pengelolaan sampah di Cimahi tetap berjalan optimal,” tambahnya.

    Meski TPS tutup selama tiga hari, DLH Cimahi tetap mengerahkan 45 petugas kebersihan yang dibagi ke dalam beberapa jadwal piket. Fokus utama mereka adalah menjaga kebersihan di jalan-jalan protokol dan titik-titik strategis.

    “Area jalan protokol sudah dibersihkan secara rutin. Saat Lebaran pun, kami menurunkan tim piket khusus di lokasi-lokasi strategis,” tutup Chanifah.

  • Jam Berapa Puncak Arus Balik Lebaran 2025? Hindari Agar Tak Terjebak Macet

    Jam Berapa Puncak Arus Balik Lebaran 2025? Hindari Agar Tak Terjebak Macet

    PIKIRAN RAKYAT – Tradisi mudik Lebaran di Indonesia selalu diiringi dengan arus balik yang padat. Pada tahun 2025, pemerintah dan berbagai pihak terkait telah mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan volume kendaraan yang diprediksi akan terjadi.

    Informasi mengenai prediksi puncak arus balik dan waktu-waktu yang perlu dihindari menjadi sangat penting bagi para pemudik agar dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik.

    Puncak arus balik Lebaran 2025 diprediksi akan terjadi pada hari Minggu, 6 April 2025, atau H+5 Lebaran.

    Pada puncak arus balik tersebut, diperkirakan sekitar 31,49 juta orang akan kembali dari kampung halaman.

    Volume lalu lintas diprediksi akan mencapai 276 ribu unit kendaraan, yang berpotensi menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik.

    Prediksi ini disampaikan oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, operator jalan tol terkemuka di Indonesia.

    Informasi ini ditujukan kepada seluruh pemudik yang akan kembali ke kota asal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman.

    Puncak arus balik akan terpusat di empat gerbang tol utama, yaitu:

    Jalur mudik di Cimahi tampak mulai ramai.

    Gerbang Tol Cikampek Utama

    Gerbang Tol Ciawi

    Gerbang Tol Kalihurip Utama

    Gerbang Tol Cikupa

    Selain itu, Tol Jakarta-Cikampek KM 66 arah Jakarta di prediksi menjadi titik kemacetan yang parah.

    Adapun waktu-waktu yang perlu dihindari pada arus balik adalah pukul 18.00 WIB hingga 00.00 WIB, berdasarkan catatan volume puncak lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 66 arah Jakarta.

    Lonjakan volume kendaraan terjadi karena banyaknya pemudik yang kembali ke kota asal setelah merayakan Lebaran di kampung halaman.

    Waktu-waktu tertentu, seperti sore hingga malam hari, menjadi waktu favorit pemudik untuk kembali, sehingga menyebabkan kepadatan lalu lintas.

    Periode arus balik Lebaran 2025 akan terjadi mulai hari ini hingga 11 April 2025 mendatang.

    Untuk menghindari terjebak macet, pemudik disarankan untuk:

    – Merencanakan perjalanan dengan matang, menghindari waktu-waktu puncak arus balik.

    – Memantau informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas melalui berbagai sumber, seperti aplikasi peta digital dan media sosial.

    – Memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan jauh.

    Pemerintah dan pihak terkait telah mempersiapkan berbagai strategi dan skenario rekayasa lalu lintas.

    Salah satu strategi yang akan di gunakan adalah tol fungsional, yaitu Sadang(Japek II) yang akan keluar di daerah Bekasi Deltamas.

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI juga telah menyediakan penambahan tiket untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang menggunakan kereta api.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Setelah Bazar Murah, Sampah Masih Jadi Tantangan di Alun-Alun Cimahi

    Setelah Bazar Murah, Sampah Masih Jadi Tantangan di Alun-Alun Cimahi

    JABAR EKSPRES – Setelah pembersihan kawasan Alun-Alun Kota Cimahi yang sebelumnya digunakan untuk bazar murah, kini area tersebut tampak lebih rapi dan bersih.

    Namun, tantangan baru muncul, soal bagaimana menjaga kebersihan kawasan itu agar tetap terbebas dari sampah.

    Selama libur Lebaran, beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Cimahi tutup selama tiga hari. Namun, untuk mengantisipasi lonjakan volume sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi tetap menerjunkan 45 petugas kebersihan yang dibagi ke dalam beberapa jadwal piket.

    Fokus utama mereka adalah menjaga kebersihan di jalan-jalan protokol dan titik-titik strategis, termasuk Alun-Alun Cimahi.

    “Daerah-daerah seperti jalan protokol sudah kami lakukan pembersihan secara rutin. Begitu pun saat hari Lebaran, kami menerjunkan tim piket untuk menjaga kebersihan di area strategis,” ujar Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini saat dihubungi via telefon, Rabu (2/4/2025).

    Chanifah menambahkan, pihaknya telah mengimbau masyarakat sejak bulan Ramadan agar lebih sadar dalam mengelola sampah, terutama dalam mengurangi produksi sampah rumah tangga selama Idul Fitri.

    “Kami sudah mulai mengimbau sejak awal puasa bagaimana masyarakat bisa lebih gencar dalam meminimalkan produksi sampah,” tuturnya.

    Namun, menurut Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, Pemkot Cimahi saat ini belum memiliki mesin polyser yang diperuntukkan untuk penggunaan luar ruangan.

    “Untuk polyser saja kita belum punya. Mesin polyser yang kita miliki hanya untuk indoor. Ke depan, kalau bisa ada mesin polyser yang outdoor. Jika anggaran memungkinkan, tentu akan lebih baik jika ada mobil polyser,” kata Adhitia.

    Adhitia menekankan bahwa menjaga kebersihan Alun-Alun Cimahi secara rutin bukan hanya soal estetika, tetapi juga untuk menghindari dampak lingkungan, seperti tersumbatnya saluran air yang bisa menyebabkan banjir saat hujan deras.

    “Kalau kawasan ini tidak dibersihkan secara rutin, sampah akan masuk ke drainase, menyumbat, dan akhirnya menyebabkan banjir,” tandasnya. (mong)

  • Kakorlantas Sebut Sebanyak 1,9 Juta Kendaraan Telah Keluar Jakarta hingga H+1 Lebaran

    Kakorlantas Sebut Sebanyak 1,9 Juta Kendaraan Telah Keluar Jakarta hingga H+1 Lebaran

    JABAR EKSPRES – Kepala Korps Lalulintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho menyebutkan sebanyak 1,0 juta kendaraan telah keluar Jakarta hingga Selasa (1/4/2025) masa mudik Lebaran 2025.

    “Berdasarkan data yang diterima dari PT Jasa Marga, realisasi volume lalu lintas (lalin) kumulatif keluar Jakarta periode H-10 Idul Fitri 21 Maret 2025 pukul 06.00 WIB sampai dengan H+1 1 April 2025 pukul 06.00 WIB, total lalu lintas keluar Jakarta 1.963.152 kendaraan,” kata Agus, dikutip dari ANTARA, Selasa (1/4/2025).

    Jumlah tersebut berdasarkan penghitungan dari 4 gate tol utama, yaitu Tol Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Ciawi dan Cikupa. Angka itu tersebut meningkat 25,5 persen terhadap arus lalu lintas pada hari normal.

    BACA JUGA: H+1 Lebaran, Jasamarga Tambah Contraflow di Tol Cikampek dari KM 47 hingga KM 70

    Jumlah kendaraan keluar Jakarta tersebut lebih tinggi 0,5 persen dibandingkan periode yang sama (H-10 hingga H+2) masa mudik Lebaran 2024.

    PT Jasa Marga juga mencatat kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju arah Tranjawa melalui GT Cikampek Utama Tol Jakarta-Cikampek berjumlah 726.565 kendaraan atau meningkat 139,1 persen dari lalu lintas di hari normal.

    Namun, jika dibandingkan masa mudik 2024 jumlah tersebut menurun 0,4 persen.

    Kemudian, lalu lintas menuju arah Merak melalui GT Cikupa jalan Tol Tangerang-Merak ada sebanyak 491.987 kendaraan.

    BACA JUGA: H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    Jumlah kendaraan tersebut lebih rendah 38 persen dibandingkan masa mudik 2024.

    Sedangkan lalu lintas keluar Jakarta menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip utama mencapai 368.924 kendaraan.

    Jumlah itu meningkat 3,3 persen dibanding harga normal dan juga lebih tinggi 3,2 persen dibanding pada masa mudik 2024.

    Lalu lintas yang meninggalkan Jakarta menuju arah Puncak Bogor melalui GT Ciawi mencapai 375.676 kendaraan.

    BACA JUGA: Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    Angka tersebut juga lebih rendah 0,3 persen dibanding hari normal dan lebih tinggi 5,7 persen dibanding mudik Lebaran 2024.

    Kakorlantas mengatakan puncak arus mudik terjadi pada Jumat (28/3) atah H-3 Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Saat itu terdapat  258 ribu kendaraan yang meninggalkan Jakarta.

    Jumlah itu 63,1 persen lebih tinggi dibanding hari normal dan 11,6 persen lebih tinggi dibanding masa mudik 2024.

  • H+1 Lebaran, Jasamarga Tambah Contraflow di Tol Cikampek dari KM 47 hingga KM 70

    H+1 Lebaran, Jasamarga Tambah Contraflow di Tol Cikampek dari KM 47 hingga KM 70

    JABAR EKSPRES – Pada H+1 Lebaran atau Selasa (1/4/2025), PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menambah panjang ruas contraflow atau lawan arah di Tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek dari KM 55 hingga KM 65 menjadi dari KM 47 hingga KM 70.

    Melansir dari ANTARA, Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT Ria Marlinda Paallo mengatakan kebijakan contraflow atau lawan arah tersebut dimulai pukul 09.45 WIB.

    Selain itu, pihaknya juga kembali membuka pintu masuk contraflow KM 55 pada 11.31 WIB.

    BACA JUGA: H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    Sebelumnya pintu masuk contraflow KM 55 ditutup pada pukul 09.54 WIB serta menambah lajur contraflow menjadi dua jalur.

    Hal tersebut dilakukan berdasarkan diskresi kepolisian karena saat ini volume lalu lintas kendaraan arah Cikampek pada Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek terpantau mulai meningkat.

    Ia mengimbau kepada pengguna jalan Tol Trans Jawa untuk mengutamakan keselamatan serta mempersiapkan diri sebelum memasuki perjalanan di jalan tol.

    BACA JUGA: Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    “Pastikan diri dan kendaraan dalam kondisi prima, memastikan kecukupan daya, BBM dan saldo uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan,” ucapnya.

    Sebelumnya, pada Senin (31/3/2025) PT Jasamarga Trans Jawa Tol mendukung diskresi kepolisian dengan memberlakukan contraflow di KM 47 sampai dengan KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) sejak pukul 12.30 WIB.

    Kondisi lalu lintas di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek kembali normal di kedua arah pada Senin malam hari, sehingga contraflol pun dihentikan.

    BACA JUGA: Tragedi Pohon Tumbang di Pemalang saat Salat Id, Korban Tewas Jadi Tiga Orang

    “Setelah terpantau kondisi lalu lintas kendaraan normal, atas diskresi Kepolisian, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menghentikan rekayasa lalu lintas contraflow KM 55 hingga KM 65 arah Cikampek Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 20.00 WIB,” kata Ria.

     

  • H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    H+1 Lebaran, Arus Lalu Lintas Cileunyi-Nagreg Dipadati Pemudik Lokal dan Wisatawan

    JABAR EKSPRES – Pada H+1 Lebaran, arus lalu lintas di jaluar Cileunyi hingga Nagreg mengalami kepadatan oleh pemudik lokal dan wisatawan menuju Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.

    Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo di Bandung, Selasa (1/4/2025) mengatakan jalur ini mulai alami antrean panjang sejak keluar Gerbang Tol Cileunyi hingga kawasan Nagreg.

    “Kepadatan sudah mulai terlihat dari pintu keluar tol hingga jalur baru Cicalengka. Dominasi kendaraan roda dua cukup tinggi, bercampur dengan kendaraan pribadi yang membawa wisatawan,” kata Eric.

    BACA JUGA: Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    Ia juga menjelaskan bahwa antrean kendaraan sempat mengular hingga 10 kilometer, titik kemacetan terjadi di beberapa lokasi, termasuk underpass Cileunyi dan turunan Nagreg.

    Dalam menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk atasi kemacetan dan kelancaran arus lalu lintas di kawasan Nagreg, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Satlantas Polresta Bandung.

    “Jadi kalau yang ke arah yang Nagreg ini masih tetap bercampur antara pemudik lokal dengan dengan wisatawan arah Cipanas dan Pangandaran. Kalau yang di Ciwidey sama Pangalengan itu udah murni kunjungan wisata,” katanya.

    BACA JUGA: Wali Kota Bandung Siapkan Satgas Anti Premanisme, 9 Titik jadi Fokus Penindakan!

    Menurutnya, selain arus mudik loka, kepadatan juga mulai terjadi di jalur wisata menuju Ciwidey dan Pangalengan. Sejal pagi, antrean kendaraan terlihat mengarah ke kawasan wisata tersebut.

    “Kunjungan ke tempat wisata meningkat sejak hari ini dan diperkirakan akan bertahan hingga akhir pekan. Pengunjung umumnya datang hanya untuk perjalanan pulang-pergi atau menginap satu malam,” kata dia.

    Dishub Bandung memperkirakan puncak arus balik terjadi pada H+5 Lebaran atau Sabtu, 5 April 2025.

    BACA JUGA: Tragedi Pohon Tumbang di Pemalang saat Salat Id, Korban Tewas Jadi Tiga Orang

    Dengan kebijakan cuti bersama yang panjang, pergerakan kendaraan diprediksi lebih merata sehingga tidak terjadi lonjakan signifikan dalam satu hari tertentu.

    “Masyarakat kini lebih leluasa menentukan waktu perjalanan pulang, sehingga diharapkan tidak ada kemacetan ekstrem seperti tahun-tahun sebelumnya,” tutupnya.

  • Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    Lebaran 2025, Kemenag Cimahi Siapkan Posko Masjid Ramah untuk Pemudik

    JABAR EKSPRES – Untuk memastikan kenyamanan para pemudik, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cimahi menyiapkan sejumlah posko istirahat di beberapa lokasi strategis.

    Posko ini berlokasi di masjid-masjid yang kini diwajibkan menerima pemudik untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh.

    Kepala Kantor Kemenag Kota Cimahi, Hj. Baiq Raehanun Ratnasari, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan program Masjid Ramah Pemudik, di mana masjid yang berada di jalur mudik akan dibuka selama 24 jam.

    “Jadi masjid-masjid yang dilalui oleh para pemudik harus siap menerima mereka untuk beristirahat,” ujarnya saat dihubungi via telefon, Selasa (1/4/2025).

    BACA JUGA: H+1 Lebaran, Pemudik Kendaraan Roda Dua Masih Padati Kota Cimahi

    Di Cimahi sendiri, Kemenag menyiapkan Masjid Agung Cimahi dan Masjid Besar Cimahi Selatan sebagai lokasi utama posko.

    Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan mendirikan dua posko tambahan, termasuk di KM 125 menjelang arus balik Lebaran.

    Posko yang disiapkan oleh Kemenag tidak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung.

    Ratna menyebutkan bahwa pemudik bisa mendapatkan layanan pijat gratis guna mengurangi kelelahan selama perjalanan.

    “Fasilitas yang disediakan termasuk tempat istirahat, tukang pijat untuk mengurangi kelelahan, makanan dan minuman, takjil, serta obat-obatan yang disediakan bekerja sama dengan kantor kecamatan,” jelasnya.

    Selain itu, Kemenag juga menyiapkan bantuan P3K bagi pemudik yang membutuhkan pertolongan medis ringan.

    Selain layanan fisik, Kemenag Cimahi juga menyediakan layanan kerohanian bagi pemudik yang ingin mendapatkan penyuluhan atau konsultasi selama perjalanan.

    “Kami juga menyiapkan penyuluhan untuk memberikan penguatan mental dan spiritual bagi pemudik yang mungkin mengalami kelelahan fisik maupun psikologis,” kata Ratna.

    BACA JUGA: Hampir 50 Persen Warga Cimahi Mudik, Pemkot Perketat Keamanan Lingkungan

    Ia menegaskan bahwa program ini sejalan dengan tagline ‘Ramadan Menyenangkan dan Memenangkan’, sesuai arahan Menteri Agama agar Kemenag turut serta dalam menciptakan kenyamanan bagi pemudik selama perjalanan.

    Ratna mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir selama perjalanan mudik, karena pihaknya telah menyiapkan berbagai layanan untuk membantu para pemudik.

    “Insyaallah, kami dari Kemenag siap membantu para pemudik agar perjalanan mereka lebih nyaman dan aman,” imbuhnya.

  • H+1 Lebaran, Pemudik Kendaraan Roda Dua Masih Padati Kota Cimahi

    H+1 Lebaran, Pemudik Kendaraan Roda Dua Masih Padati Kota Cimahi

    JABAR EKSPRES –  H+1 Idul Fitri 1446 H, arus pemudik yang melintasi Kota Cimahi masih terpantau padat. Sejumlah pemudik dari arah Padalarang menuju Kota Bandung tampak ramai melewati jalur utama Cimahi.

    Sebagai jalur perlintasan, Pemerintah Kota Cimahi menyiapkan sejumlah posko pelayanan dan pengamanan di kawasan Alun-alun Cimahi.

    Posko ini melibatkan berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, BPBD, serta Polres Cimahi dengan personel yang disiagakan.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, mayoritas pemudik menggunakan kendaraan roda dua. Mereka memanfaatkan posko yang tersedia untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

    Salah seorang pemudik asal Jakarta, Rendy (36), mengaku mulai perjalanan dari kediamannya pukul 06.00 WIB. Sebelum tiba di Bandung, ia memilih beristirahat terlebih dahulu di posko mudik.

    “Dari Jakarta mudik ke Bandung, mau ke rumah orang tua. Soalnya saya merantau ke Jakarta sudah lima tahun ini. Jadi setiap Lebaran pasti pulang ke rumah orang tua di Buahbatu,” ujarnya saat ditemui di Alun-alun Cimahi, Selasa (1/4/2025).

    BACA JUGA: Pemkot Cimahi Pastikan Alun-Alun Bersih dari Premanisme, Oknum Nakal Akan Diberi Pembinaan

    Rendy mengatakan bahwa menggunakan motor saat mudik lebih efesien dibanding pakai transportasi umum.

    “Lebih simpel aja sih. Kalau naik angkutan umum ongkosnya lumayan, kalau pakai motor kan cuma bayar bensin, sisanya bisa buat makan,” tambahnya.

    Hal serupa diungkapkan oleh Suratno (42), pemudik asal Cikarang yang hendak menuju Kota Bandung bersama istrinya yang sedang hamil lima bulan dan anaknya yang berusia enam tahun.

    “Lebih simpel dan lebih irit kalau pakai motor,” katanya.

    Saat ditanya mengenai kondisi istrinya yang tengah mengandung, Suratno memastikan telah mempersiapkan segala hal untuk perjalanan mudik mereka.

    “Udah siap lah, udah prepare. Bawa obat-obatan juga. Kalau capek, istirahat dulu. Memang sudah direncanakan juga kalau terjadi sesuatu di perjalanan,” jelasnya.

    Ratnasari (37), istri Suratno, mengungkapkan bahwa dirinya justru lebih nyaman mudik menggunakan motor.

    “Kalau naik bus atau travel, kalau di jalan mau ke toilet atau istirahat tuh susah. Kan kalau lagi hamil cepat pegal ya, jadi kalau pakai motor bisa berhenti di mana aja, tinggal cari masjid atau posko mudik,” katanya.