kab/kota: Cilincing

  • Ibu di Semarang Syok Hendak ke Pasar, Si Pemilik Panti Asuhan Tak Tega usai Buka Selimut Hello Kitty

    Ibu di Semarang Syok Hendak ke Pasar, Si Pemilik Panti Asuhan Tak Tega usai Buka Selimut Hello Kitty

    TRIBUNJATIM.COM – Ibu di Semarang syok ketika menemukan adanya selimut yang ternyata di dalamnya berisi seorang bayi.

    Bayi laki-laki di Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (12/12/2024) sekira pukul 08.00 WIB.

    Bayi tersebut tepatnya diletakkan di kursi di depan  panti asuhan Darus Sholihan Alhusnan, Kampung Jongkong, Plalangan, Gunungpati.

    Kondisi bayi dalam keadaan sehat. 

    Namun, bayi tersebut akhirnya dilarikan ke RSUD Wongsonegoro, Tembalang, Semarang untuk penanganan medis.

    “Awalnya dibawa ke puskesmas kemudian dirujuk ke rumah sakit akibat tali pusar bayi dipotong (pelaku) terlalu pendek,” kata Kapolsek Gunungpati Kompol Agung Raharjo.

    Dia menyebut, kasus pembuangan bayi ini terungkap ketika pemilik panti asuhan hendak pergi ke pasar.

    Saksi ini melihat selimut bayi bergambar Hello Kitty warna pink berada di atas kursi teras rumah.

    Setelah selimut dibuka terdapat bayi laki-laki dengan dibungkus kaos perempuan warna merah dan warna biru dongker.

    Pemilik panti asuhan lantas membawa bayi ke puskesmas sembari melaporkan kejadian tersebut ke lurah dan polisi.

    “Suasana sekitar panti asuhan adalah perkampungan tak jauh dari permukiman warga,” kata Agung.

    Bayi laki-laki ini diperkirakan usia 1 hari memiliki tinggi badan 48 sentimeter berat badan 2,9 kilogram.

     Kasus pembuangan bayi ini masih dalam penyelidikan kepolisian.  

    Menurut Agung, personelnya telah turun ke lapangan untuk meminta keterangan para saksi dan mengumpulkan barang bukti.”Kasus ini masih penyelidikan,” tandasnya.

    Sementara itu, di sisi lain ada yang tengah ramai dibicarakan.

    Kasus bayi diduga tertukar di sebuah rumah sakit di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat viral di media sosial.

    Sang ayah kaget melihat jasad bayinya yang berbeda dari ia adzani.

    Namun pihak rumah sakit menyangkal adanya bayi tertukar.

    Kasus ini menimpa pria berinisial MR (27).

    Dugaan bayi tertukar mencuat setelah MR membandingkan kondisi bayi yang ia lihat saat mengadzani dengan jasad bayi yang dimakamkan.

    Peristiwa tersebut bermula ketika FS (27), istri MR, mengalami kontraksi pada Minggu (15/9/2024).

    FS dibawa ke klinik di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, namun dirujuk ke rumah sakit di Cempaka Putih karena air ketuban berkurang.

    “Saya dapat rujukan dari klinik karena air ketubannya kurang. Dokter merujuk ke rumah sakit di kawasan Cempaka Putih,” ujar MR, Selasa (10/12/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Setelah mengurus administrasi BPJS Kesehatan, FS menjalani operasi persalinan pada Senin (16/9/2024).

    Bayi lahir pada pukul 09.05 WIB, namun tidak langsung diperlihatkan kepada ibunya.

    “Istri saya pas anak itu lahir, tidak diperlihatkan ke ibunya,” kata MR.

    MR juga menyebut ia tidak diizinkan mendokumentasikan bayi saat mengadzani.

    “Ketika lahir saya adzanin. Saya minta foto ke susternya, tapi tidak diizinkan. Saya paksa, baru bisa foto cepat untuk dokumentasi,” ungkapnya.

    Sore harinya, MR diberitahu pihak rumah sakit bahwa bayinya dalam kondisi kritis.

    Ilustrasi bayi tertukar. (Freepik)

    Ia diminta menandatangani surat tanpa sempat membacanya.

    “Katanya, ‘Pak tanda tangan dulu aja pak’. Ini surat izin untuk memasang oksigen,” ucapnya.

    Pada 17 September 2024, MR mendapat kabar bayinya meninggal dunia.

    Jenazah bayi diserahkan dalam kondisi sudah dibungkus kain kafan, sehingga MR dan istrinya tidak sempat melihat tubuh anaknya.

    Keesokan harinya, keluarga memutuskan membuka makam bayi di TPU Cilincing karena FS belum pernah melihat anaknya.

    Saat makam dibongkar, MR mengaku kaget melihat jasad bayi yang berbeda dari yang ia adzani.

    “Setelah lihat foto dokumentasi, saya curiga. Badannya besar, panjangnya tidak sesuai dengan surat keterangan lahir yang menyebutkan 47 cm,” jelas MR.

    MR kemudian meminta klarifikasi dari pihak rumah sakit, namun pihak rumah sakit menyangkal adanya bayi tertukar.

    Mediasi dilakukan tiga kali, tetapi belum mencapai kesepakatan.

    Setelah kasus ini viral, perwakilan rumah sakit mendatangi MR di tempat kerjanya dan berjanji memfasilitasi tes DNA.

    “Kemarin pihak RS sudah datang ke tempat kerja saya. Direktur utamanya sudah mau memfasilitasi biaya tes DNA,” kata MR.

    Hingga kini, MR masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan dugaan bayi tertukar tersebut.

    Sementara itu, mengutip unggahan video di akun Instagram @rsijcempakaputih, MR menyebut telah terjadi mediasi antara pihaknya dengan pihak rumah sakit.

    “Dengan ini ingin membuat klarifikasi terkait dengan video yang sebelunya telah saya buat,” ucapnya, dikutip Rabu (11/12/2024), dikutip dari kompas.tv.

    “Bahwa hari ini, tanggal 9 Desember 2024 telah dilakukan mediasi dengan pihak Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, yang di mana saya dan istri akan difasilitasi untuk melakukan tes DNA dan dibiayai oleh Rumah Sakit Islam Cempaka Putih,” imbuhnya.

    MR juga memohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah ditimbulkan dari videonya yang viral.

    Ia juga mengaku video klarifikasi tersebut ia buat tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

    Sementara, Jack Pradono Handojo, Direktur Umum RSIJ Cempaka Putih, menyampaikan pihaknya akan menfasilitasi tes DNA.

    Ilustrasi bayi tertukar. (Freepik)

    “Alhamdulillah pada hari ini telah terjadi pertemuan, kesepakatan dalam suasana yang penuh kekeluargaan,” ucapnya.

    “Intinya, kami dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih akan menfasilitasi proses pemeriksaan DNA untuk menguak kebenaran, dan akan menanggung biaya yang diperlukan di laboratorium yang dipilih oleh Pak Rauf dan Ibu Feni.”

    Dalam unggahan selanjutnya di Instagram @rsijcempakaputih, pihak rumah sakit juga menyampaikan pihaknya komitmen terhadap prosedur dan transparansi.

    Pihak RSIJ Cempaka Putih juga telah melakukan penelusuran terkait kasus dugaan bayi tertukar itu dengan memeriksa semua aspek prosedur medis, administrasi, dan operasional.

    “Kami juga memberikan informasi tentang jenis kelamin bayi dan informasi lainnya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Berdasarkan hal di atas, kami meyakini bahwa semua prosedur telah dijalankan sebagaimana mestinya,” demikian tertulis dalam unggahan.

    Pihak rumah sakit dan keluarga MR juga sepakat untuk melakukan tes DNA di laboratorium forensik yang dipilih oleh keluarga MR, dengan biaya ditanggung oleh rumah sakit.

    “Pihak keluarga bersedia melakukan pendaftaran pada tangal 13 Desember 2024 dalam rangka memastikan proses konfirmasi DNA berjalan tepat dan cepat.”

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Usut Kasus Bayi Tertukar di RS Islam Cempaka Putih, Polisi Bakal Tes DNA

    Usut Kasus Bayi Tertukar di RS Islam Cempaka Putih, Polisi Bakal Tes DNA

    ERA.id – Polisi tengah mengusut kasus bayi diduga tertukar di Rumah Sakit (RS) Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus).

    “Sejak awal kejadian kami sudah melakukan penyelidikan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Jumat (13/12/2024).

    Perwira menengah Polri ini menambahkan pihaknya akan terus mengikuti perkembangan perkara ini. Rencananya, akan dilakukan tes DNA.

    “(Kami terus) Mengikuti perkembangan tes DNA yang rencana akan dilaksanakan,” tambahnya.

    Sebelumnya, seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di RS Islam Cempaka Putih, Jakpus, dan bayi tersebut dalam kondisi meninggal dunia.

    MR menjelaskan, istrinya yang sedang hamil tua mengalami kontraksi pada 15 September 2024. Kemudian, MR membawa istrinya ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Kemudian, pihak klinik merujuk ke RS di kawasan Cempaka Putih.

    “Dapat rujukan tanggal 15 September 2024 ini, hari Minggu. Saya dirujuk dari klinik karena ini ke rumah sakit Cempaka Putih oleh dokter,” kata MR dilansir Antara.

    MR mengaku istrinya mendapatkan rujukan karena air ketubannya kering sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut. Setelah sudah di RS kawasan Cempaka Putih, istri MR pun menjalani operasi pada Senin (16/9).

    Setelah lahir, kata MR, pihak keluarga dilarang melihat si bayi yang berjenis kelamin perempuan itu dengan alasan masih dalam perawatan medis.

    “Itu bayi tidak diperlihatkan ke ibunya. Jenis kelaminnya pun, seluruh badan anggota tubuhnya pun tidak diperlihatkan sama saya sama istri saya. Saya cuma datang dipanggil untuk mengazankan bayi tersebut,” ujar MR.

    Lalu, sore harinya MR dikabari oleh pihak RS jika bayinya dalam kondisi kritis. Setelah itu, pihak RS meminta MR untuk menandatangani dokumen untuk memasang oksigen tambahan.

    “Tapi saya tidak sempat saya baca semua. Katanya ‘pak tanda tangan dulu aja’. Katanya ini surat izin untuk memasang oksigen tambahan,” kata MR menirukan ucapan petugas medis.

    Keesokan harinya, MR mendapatkan dikabari oleh pihak RS bahwa bayinya sudah meninggal dunia. MR mengaku tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya bahkan hanya menerima jasad bayinya dari rumah sakit sudah dalam kondisi terbungkus kain kafan.

    Kemudian, pihak RS meminta MR untuk secepatnya memakamkan jasad bayi tersebut. MR pun memakamkan jasad anaknya di tempat pemakaman umum (TPU) di kawasan Cilincing.

    Pihak TPU memberikan izin dengan syarat tidak memviralkan terkait pembongkaran makam tersebut. Setelah dibongkar, MR dan pihak keluarga lainnya kaget melihat kondisi jasad bayi tersebut.

    Menurut MR, jasad bayi yang ada di dalam kubur itu berbeda dengan apa yang tercatat di rekam medis rumah sakit. Bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 70-80 centimeter (cm), sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 cm.

    Melihat kenyataan tersebut, MR dan pihak keluarga lainnya menduga kalau bayi yang diakuburkan tersebut bukan berumur satu hari, melainkan sudah berbulan-bulan dilahirkan.

    “Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari,” kata MR.

    MR pun mendatangi RS di kawasan Cempaka Putih itu untuk meminta penjelasan. Namun, kata MR pihak rumah sakit menyangkal jika bayi tersebut tertukar.

  • Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Terlalu Mahal, Pelaku Logistik Mengeluh – Halaman all

    Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Terlalu Mahal, Pelaku Logistik Mengeluh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta mendesak pemerintah untuk meninjau ulang pemberlakuan tarif Tol Cibitung-Cilincing yang dinilai terlalu mahal, sehingga menghambat tujuan utama pembangunan tol tersebut.

    Ketua DPW ALFI Jakarta, Adil Karim, mengungkapkan bahwa tarif tol yang tinggi justru mendorong para pelaku logistik memilih jalur lain yang lebih murah, seperti Tol Cikampek-Priok. 

    Padahal, salah satu tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut adalah untuk memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tarif yang tinggi malah membuat para pelaku logistik enggan beralih ke Tol Cibitung-Cilincing, dan akhirnya kemacetan di Tol Cikampek tetap tidak terurai,” kata Adil dalam konfirmasinya, Rabu (11/12/2024). Menurutnya, hal ini menghambat optimalisasi fungsi dari tol baru tersebut.

    Adil juga menyoroti perbedaan tarif yang sangat mencolok. “untuk kendaraan golongan II dan III, tarif tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34 km mencapai Rp 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di ruas JORR 1 yang panjangnya 66 km hanya Rp 25.000. Ini sangat timpang,” tegasnya.

    Menurut Adil, tingginya tarif tol ini berdampak langsung pada biaya operasional perusahaan logistik, yang tetap tinggi meskipun semua pihak berkomitmen untuk menekan biaya logistik di Indonesia.

    Ia pun menilai bahwa tol ini belum efektif dalam mengurangi waktu tempuh dan biaya distribusi barang.

    Untuk itu, DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik dan melakukan penyesuaian tarif. Penurunan tarif dianggap penting agar keberadaan Tol Cibitung-Cilincing dapat memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional dan mencapai tujuan utamanya.

    “Tarif yang wajar dan dapat dijangkau oleh pelaku logistik akan membantu meringankan beban operasional, sekaligus mengoptimalkan distribusi barang di Indonesia,” kata Adil.

    Sebagai informasi, Tol Cibitung-Cilincing diharapkan menjadi jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan di Tol Cikampek yang selama ini menjadi salah satu titik krusial dalam distribusi barang menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Namun, dengan tarif yang tinggi, jalan tol ini justru menjadi beban bagi para pelaku logistik.

    Sumber: Warta Kota

  • ALFI Jakarta desak pemerintah tinjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing

    ALFI Jakarta desak pemerintah tinjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    ALFI Jakarta desak pemerintah tinjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 17:35 WIB

    Elshinta.com – Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta meminta pemerintah meninjau ulang pemberlakuan tarif tol Cibitung-Cilincing yang dianggap terlalu mahal. 

    Ketua DPW ALFI Jakarta, Adil Karim, menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut, yaitu memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan tol Cibitung-Cilincing,” katanya, di Jakarta, Rabu (11/12).

    Menurut Adil, dengan tidak beralihnya kendaraan logistik ke ruas tol Cibitung-Cilincing, kemacetan di Tol Cikampek juga tidak terurai, sehingga fungsi tol baru ini tidak maksimal. 

    Dia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol, yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya. 

    “Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi. Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 Km itu mencapai Rp. 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 KM hanya Rp. 25.000. Ini sangat timpang,” katanya.

    “Dengan tarif yang tinggi, biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi. Padahal saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujar Adil.

    ALFI melihat bahwa fungsi jalan tol untuk mengurangi waktu tempuh dan biaya distribusi barang belum tercapai. 

    Untuk mengatasi persoalan ini, DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik. Penyesuaian tarif dinilai penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Tinggi muka air di Pos Pantau Pintu Air Pasar Ikan siaga II

    Tinggi muka air di Pos Pantau Pintu Air Pasar Ikan siaga II

    BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang berada di Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan tinggi muka air tersebut

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menerbitkan peringatan dini kenaikan status tinggi muka air Pintu Air Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, dari sebelumnya siaga III (waspada) menjadi siaga II pada Kamis pagi.

    Pada pukul 06.00 WIB, tinggi muka air di Pintu Air Pasar Ikan mencapai 214 centimeter (cm) dengan kondisi cuaca terang.

    Kronologi kenaikan tinggi muka air itu tercatat sejak pukul 04.00 WIB dengan ketinggian 188 sentimeter. Lalu, sejam kemudian tinggi muka air telah mencapai 212 sentimeter dengan kondisi cuaca mendung tipis.

    BPBD DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang berada di Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan tinggi muka air tersebut.

    Berbagai upaya telah dilakukan sebagai bentuk antisipasi dengan menyebarkan informasi melalui media sosial dan memberitahu pejabat kelurahan maupun kecamatan.

    Apabila dalam keadaan darurat, maka masyarakat dapat menghubungi pusat informasi Jakarta Siaga melalui nomer 112.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dinilai Memberatkan, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Dinilai Memberatkan, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang Tarif Tol Cibitung-Cilincing

    Jakarta: Pemerintah didesak meninjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing. Sebab, tarif yang ditetapkan saat ini dinilai terlalu mahal. 

    Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta, Adil Karim, menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut. Yakni, memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur Tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing,” kata Adil melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024. 

    Menurut Adil, mahalnya tarif membuat kendaraan logistik enggan beralih ke Tol Cibitung-Cilincing. Akibatnya, kemacetan di Tol Cikampek tidak terurai. 

    “Sehingga, fungsi tol baru ini tidak maksimal,” ungkap dia.
     

    Dia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol. Yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya. 

    “Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi,” sebut dia.

    Adil membandingkan tarif Tol Cibitung-Cilincing dengan ruas Tol JORR. Perbedaan tarif cukup jauh.

    “Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 Km itu mencapai Rp. 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 KM hanya Rp. 25.000. Ini sangat timpang,” ujar dia.

    Tingginya tarif tersebut membuat biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi. “Padahal saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujar Adil.

    DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik. Penyesuaian tarif dinilai penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.

    Jakarta: Pemerintah didesak meninjau ulang tarif Tol Cibitung-Cilincing. Sebab, tarif yang ditetapkan saat ini dinilai terlalu mahal. 
     
    Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (DPW ALFI) Jakarta, Adil Karim, menyatakan bahwa tarif yang tinggi menghambat tujuan utama pembangunan tol sepanjang 34 kilometer tersebut. Yakni, memperlancar distribusi logistik antara kawasan industri di Cibitung dan Pelabuhan Tanjung Priok.
     
    “Tarif yang tinggi mendorong para pelaku logistik memilih jalur Tol Cikampek-Priok yang lebih murah. Ini menjadi bertolak belakang dengan tujuan awal pembangunan Tol Cibitung-Cilincing,” kata Adil melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024. 
    Menurut Adil, mahalnya tarif membuat kendaraan logistik enggan beralih ke Tol Cibitung-Cilincing. Akibatnya, kemacetan di Tol Cikampek tidak terurai. 
     
    “Sehingga, fungsi tol baru ini tidak maksimal,” ungkap dia.
     

    Dia meminta pemerintah mengingat kembali prinsip utama keberadaan tol. Yakni mempermudah akses logistik dari pelabuhan ke kawasan industri atau sebaliknya. 
     
    “Tol ini justru menjadi beban baru bagi pelaku usaha logistik, dengan tarif yang demikian tinggi,” sebut dia.
     
    Adil membandingkan tarif Tol Cibitung-Cilincing dengan ruas Tol JORR. Perbedaan tarif cukup jauh.
     
    “Coba bayangkan, untuk kendaraan golongan II dan III , misalnya, tarif jalan tol sepanjang 34 Km itu mencapai Rp. 102.500. Sementara itu, untuk kendaraan golongan III di JORR 1 yang sepanjang 66 KM hanya Rp. 25.000. Ini sangat timpang,” ujar dia.
     
    Tingginya tarif tersebut membuat biaya operasional perusahaan logistik tetap tinggi. “Padahal saat ini kita semua berkomitmen untuk menekan biaya logistik di semua lini,” ujar Adil.
     
    DPW ALFI Jakarta meminta pemerintah dan pengelola tol untuk segera membuka dialog dengan pelaku logistik. Penyesuaian tarif dinilai penting agar keberadaan tol ini benar-benar memberikan manfaat optimal bagi sektor logistik nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ABK)

  • Awal Mula Ayah Yakin Bayinya Tertukar, Tak Boleh Lihat usai Lahir, Jasad Anak Beda dari yang Diazani

    Awal Mula Ayah Yakin Bayinya Tertukar, Tak Boleh Lihat usai Lahir, Jasad Anak Beda dari yang Diazani

    TRIBUNJATIM.COM – Bayi tertukar diduga terjadi di wilayah Cilincing, Jakarta Utara baru-baru ini.

    Hal tersebut terungkap setelah ayah bayi sadar wajah jasad anaknya berbeda dari yang ia azani.

    Ya, tak lama setelah lahir, bayi tersebut meninggal dunia.

    Sayangnya, menurut pengakuan orang tua korban, rumah sakit tak mengizinkan mereka melihat buah hatinya setelah terlahir ke dunia.

    Hal tak menyenangkan ini dialami oleh pasangan suami dan istri MR (27) dan FS (27).

    Pada Minggu (15/9/2024), FS mengalami kontraksi.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    FS dibawa ke klinik di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, tetapi dirujuk ke rumah sakit di Cempaka Putih karena air ketuban berkurang. 

    “Saya dapat rujukan dari klinik karena air ketubannya kurang. Dokter merujuk ke rumah sakit di kawasan Cempaka Putih,” ujar MR, Selasa (10/12/2024). 

    Setelah mengurus administrasi BPJS Kesehatan, FS menjalani operasi persalinan pada Senin (16/9/2024). 

    Bayi lahir pada pukul 09.05 WIB, tetapi tidak langsung diperlihatkan kepada ibunya. 

    “Istri saya pas anak itu lahir, tidak diperlihatkan ke ibunya,” kata MR. 

    MR mengaku tidak diizinkan mendokumentasikan kelahiran bayinya. 

    “Ketika lahir terus saya azan, terus pertama saya mau minta foto ke susternya itu, tapi tidak diizinkan. Terus saya paksa, ‘Ini anak saya, saya mau foto, mau buat dokumentasi ke keluarga’. Terus saya foto itu cepet, saya fotonya sama video,” kata MR. 

  • Daftar Titik Jalan Tol yang Rawan Macet saat Libur Nataru 2024

    Daftar Titik Jalan Tol yang Rawan Macet saat Libur Nataru 2024

    Jakarta

    Setiap tahun, libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen libur panjang dengan mobilitas tinggi masyarakat di Indonesia. Jalur tol di Pulau Jawa, dipastikan jadi andalan untuk perjalanan jarak jauh.

    Tingginya volume kendaraan kerap kali memicu kemacetan parah di sejumlah titik strategis. Pada libur Nataru 2024, pihak berwenang telah mengidentifikasi beberapa ruas tol yang diprediksi menjadi rawan macet.

    Hal ini disebabkan oleh pertemuan jalur, aktivitas di rest area, serta peningkatan perjalanan antar kota. Berikut ulasan daftar titik-titik rawan macet di libur Nataru 2024.

    Daftar Titik Jalan Tol yang Rawan Macet

    Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, menjelaskan dalam Rapat dengar Pendapat dengan Komisi III DPR RI beberapa waktu lalu ada beberapa titik jalan tol yang rawan mengalami kemacetan.

    Adanya penyempitan jalan, pertemuan kendaraan dari beberapa ruas tol, sampai kepadatan di rest area, membuat Korlantas Polri bakal menyiapkan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way, hingga pembatasan angkutan barang.

    Beberapa lokasi jalan tol rawan macet yang menjadi perhatian khusus adalah:

    1. Tol Jakarta-Cikampek

    Tol Jakarta-Cikampek adalah salah satu ruas tol utama yang kerap menjadi titik kemacetan, terutama selama libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kemacetan sering terjadi di area pertemuan jalur tol layang dan reguler, seperti di KM 48-60, kemudian 60-72 akibat bottleneck.

    Mulai dari KM 25, kemacetan perlu diantisipasi karena merupakan pertemuan dengan Tol JORR Cimanggis-Cibitung maupun Cilincing-Cibitung. Selain itu, tingginya aktivitas di rest area sepanjang jalur ini juga berkontribusi pada perlambatan arus lalu lintas.

    2. Tol Trans Jawa

    Tol Trans Jawa adalah jalur tol utama yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya. Pada tol ini, beberapa titik seperti Batang dan ruas Cipali-Surabaya kerap mengalami perlambatan.

    Tol ini menjadi salah satu rute tersibuk selama libur panjang. Kemacetan sering terjadi di titik-titik tertentu, seperti KM 72 (Cipali), ruas Batang, dan jalur menuju rest area. Pihak berwenang biasanya mengantisipasi kemacetan dengan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow dan one way untuk mengurai macet.

    3. Tol Purbaleunyi

    Di tol ini, terutama di perjalanan menuju Bandung, sering terjadi kemacetan panjang. Tol Purbaleunyi sebagai penghubung Jakarta-Bandung-Cileunyi, kerap terjadi kemacetan dipicu oleh tingginya volume kendaraan wisatawan yang menuju tempat wisata di Lembang, Ciwidey, atau kawasan Bandung lainnya. Terutama titik-titik rawan macet ada di KM 120-130.

    4. Rest Area Jalan Tol

    Kepadatan di area istirahat atau rest area, dapat memicu kemacetan di jalan tol. Banyak pengemudi berhenti untuk istirahat, mengisi bahan bakar, atau membeli makanan, sehingga memperlambat arus kendaraan.

    Pihak berwenang biasanya membatasi durasi parkir, menambah petugas pengatur lalu lintas, atau membuka rest area darurat untuk mengurangi dampak kemacetan.

    5. Tol Luar Pulau Jawa

    Beberapa ruas jalan tol di luar Jawa seperti Tol Bali Mandara, Tol Trans Sumatera, Tol Medan-Siantar, juga sudah dimitigasi titik-titik yang rawan kecelakaan dan kemacetan.

    Nah, itulah tadi beberapa ruas jalan tol yang diprediksi macet di libur Nataru 2024. Tetap hati-hati saat berkendara dan semoga selamat sampai tujuan.

    (aau/fds)

  • Bayi Diduga Tertukar Saat Lahir di RS di Cempaka Putih Jakpus, Orangtua Tidak Diizinkan Lihat Bayi – Halaman all

    Bayi Diduga Tertukar Saat Lahir di RS di Cempaka Putih Jakpus, Orangtua Tidak Diizinkan Lihat Bayi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pasangan suami istri MR (27) dan FS (27) menduga bayi mereka telah tertukar saat lahir di sebuah rumah sakit di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. 

    Peristiwa tersebut bermula ketika FS mengalami kontraksi pada Minggu (15/9/2024). 

    FS dibawa ke klinik di wilayah Cilincing, Jakarta Utara, tetapi dirujuk ke rumah sakit di Cempaka Putih karena air ketuban berkurang. 

    “Saya dapat rujukan dari klinik karena air ketubannya kurang. Dokter merujuk ke rumah sakit di kawasan Cempaka Putih,” ujar MR, Selasa (10/12/2024). 

    Setelah mengurus administrasi BPJS Kesehatan, FS menjalani operasi persalinan pada Senin (16/9/2024). 

    Bayi lahir pada pukul 09.05 WIB, tetapi tidak langsung diperlihatkan kepada ibunya. 

    “Istri saya pas anak itu lahir, tidak diperlihatkan ke ibunya,” kata MR. 

    MR mengaku tidak diizinkan mendokumentasikan kelahiran bayinya. 

    “Ketika lahir terus saya azan, terus pertama saya mau minta foto ke susternya itu, tapi tidak diizinkan. Terus saya paksa, ‘Ini anak saya, saya mau foto, mau buat dokumentasi ke keluarga’. Terus saya foto itu cepet, saya fotonya sama video,” kata MR. 

    Usai mengazani anaknya, MR melihat bayi itu langsung dibawa masuk ke ruangan tanpa ada penjelasan mengenai segala sesuatu terkait kondisi bayi. 

    “Enggak diperlihatkan lagi jenis kelaminnya apa, enggak dibuka bedongnya, identitasnya ada apa enggak gitu maksudnya,” ujar MR. 

    MR sempat bertanya kepada teman-temannya mengenai prosedur setelah bayi dilahirkan. 

    Mereka menjelaskan bahwa orangtua seharusnya dipertemukan terlebih dahulu dengan anak untuk melihat kondisi bayi. 

    “Dilihatin dulu ke bapaknya sama emaknya jenis kelaminnya apa, cowok apa cewek anaknya, ada kelainan apa enggak, kayak kakinya lengkap, jari-jarinya, tangannya apa gitu. Nah, kalau ini enggak,” kata dia.

    Sore harinya (16/12/2024), MR diberitahu pihak rumah sakit bahwa bayinya dalam kondisi kritis. 

    Ia diminta menandatangani surat tanpa sempat membacanya. 

    “Katanya, ‘Pak tanda tangan dulu aja pak’. Ini surat izin untuk memasang oksigen,” ucap dia. 

    Terungkap dari Firasat Ibu

    Pada 17 September 2024, MR mendapat kabar bayinya meninggal dunia. 

    Jenazah bayi diserahkan dalam kondisi sudah dibungkus kain kafan, sehingga MR dan istrinya tidak sempat melihat tubuh anaknya. 

    Seolah ada firasat, sehari setelahnya, istri MR meminta makam putrinya dibongkar. 

    MR meminta izin kepada pihak TPU untuk membongkar makam, pihak TPU mengizinkan dengan syarat tidak boleh dipublikasikan atau dokumentasi. 

    Saat makam dibongkar, MR mengaku kaget melihat jasad bayi yang berbeda dari yang di azanin. 

    “Setelah lihat foto dokumentasi, saya curiga. Badannya besar, panjangnya tidak sesuai dengan surat keterangan lahir yang menyebutkan 47 cm,” jelas MR. 

    Rumah Sakit Buka Suara

    MR kemudian meminta klarifikasi dari pihak rumah sakit, tetapi pihak rumah sakit menyangkal adanya bayi tertukar. 

    Mediasi dilakukan tiga kali, tetapi belum mencapai kesepakatan. 

    Usai kasus ini viral, perwakilan rumah sakit mendatangi tempat kerja MR dan berjanji memfasilitasi tes Deoxyribonucleic Acid (DNA). 

    “Kemarin pihak RS sudah datang ke tempat kerja saya. Direktur utamanya sudah mau memfasilitasi biaya tes DNA,” kata MR. 

    Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat memastikan akan memfasilitasi tes tersebut. 

    “Kami dari RS Islam Cempaka Putih akan memfasilitasi proses pemeriksaan DNA untuk mengungkapkan kebenarannya,” kata dr Pradono Handojo direktur utama RS Islam Cempaka Putih, dikutip melalui instagram RS Cempaka Putih, Selasa (10/12/2024). 

    Rumah Sakit Islam Cempaka Putih juga akan menanggung seluruh biaya pemeriksaan tes DNA yang dilakukan orangtua korban. 

    “Lalu kami akan menanggung biaya yang diperlukan di laboratorium yang dipilih oleh Pak MR dan Bu FS, semoga ini bisa menjadi jalan kebaikan,” imbuh dia.

     

  • Tol Cibitung-Cilincing Dikeluhkan Mahal, Pengelola Siap Diskusi dengan Pelaku Logistik Soal Tarif

    Tol Cibitung-Cilincing Dikeluhkan Mahal, Pengelola Siap Diskusi dengan Pelaku Logistik Soal Tarif

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Pengelola jalan tol Cibitung-Cilincing siap berdiskusi dengan pelaku logistik terkait keluhan-keluhan soal tarif jalan bebas hambatan tersebut yang dianggap terlalu mahal.

    Pengelola jalan tol Cibitung-Cilincing, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) melalui PT CTP Tollways memahami keberatan pelaku usaha mengenai tarif tol Cibitung-Cilincing yang dianggap terlalu tinggi.

    Sebagai respons, SPSL membuka ruang dialog dengan pelaku industri logistik untuk mendengarkan masukan dan mencari solusi terbaik.

    Direktur Utama PT SPSL Joko Noerhudha menyatakan, pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah, khususnya dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

    Hal itu guna memastikan kebijakan tarif yang diterapkan mendukung efisiensi dan keberlanjutan sektor logistik di Indonesia.

    Pernyataan tersebut disampaikan Joko sebagai tanggapan terhadap keluhan dari kalangan industri logistik yang menilai tarif tol Cibitung-Cilincing terlalu mahal.

    Ia menjelaskan bahwa penetapan tarif tol sepenuhnya menjadi kewenangan BPJT yang didasari oleh kajian komprehensif, meliputi faktor-faktor seperti biaya pembangunan, pemeliharaan, serta dampak terhadap sektor terkait.

    Meski begitu, Joko menegaskan bahwa SPSL tetap membuka ruang dialog untuk mendengarkan masukan lebih lanjut dari pelaku usaha.

    “Kami ingin memastikan kebijakan ini tidak hanya berfokus pada aspek biaya, namun juga pada keberlanjutan sektor logistik secara keseluruhan,” kata Joko dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).

    Joko juga merespons pertanyaan wartawan terkait kemungkinan divestasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing.

    Ia mengatakan divestasi bisa menjadi pilihan apabila ada pihak yang tertarik dengan angka yang menguntungkan.

    “Jika ada yang tertarik dengan angka yang bagus, silakan. Ini kan sifatnya masih opsi-opsi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Joko juga memaparkan sejumlah pencapaian positif SPSL hingga triwulan III 2024.

    Perusahaan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,38 triliun, yang tercatat meningkat 2,63 persen dibandingkan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan tumbuh 2,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Dari sisi operasional, SPSL mencatatkan volume gudang sebesar 116,8 ribu ton/m⊃3;, sementara kapasitas lapangan mencapai 110,59 ribu boks, dengan tingkat okupansi gedung sebesar 80,4 persen.

    Ditambahkan, sektor logistik diproyeksikan akan mengalami pengeluaran yang signifikan pada 2026, dengan angka yang diperkirakan mencapai Rp 3.839 triliun.

    Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh sektor fast-moving consumer goods (FMCG), e-commerce, dan farmasi.

    “Potensi besar ini membuka peluang untuk memperluas layanan logistik, khususnya di segmen first dan middle mile,” katanya.

    Seiring pesatnya perkembangan industri logistik, SPSL kini fokus pada pengembangan infrastruktur strategis.

    Proyek-proyek seperti Kawasan Pendukung Kijing, Kawasan Industri Kuala Tanjung, dan Integrated Logistics Center Tanjung Priok terus berjalan.

    “SPSL pun terus mendorong digitalisasi dalam operasional logistik. Dengan mengimplementasikan sistem real-time reconciliation dan track & trace, perusahaan berupaya meningkatkan akurasi dan kecepatan operasional, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di industri logistik,” tutupnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya