kab/kota: Cilincing

  • Coba Hentikan Maling Motor, Wanita di Jakut Terseret hingga Luka

    Coba Hentikan Maling Motor, Wanita di Jakut Terseret hingga Luka

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seorang wanita berinisial JES (22) terseret saat mencoba mempertahankan motor miliknya dari pelaku pencurian di Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12).

    Peristiwa itu terekam dalam kamera CCTV dan beredar di media sosial. Dalam video yang beredar, pelaku terlihat memakai jaket berwarna hitam mengendarai motor milik korban dengan kecepatan tinggi.

    Korban yang mengenakan baju putih berusaha mempertahankan motornya. Akibatnya, korban terseret sambil memegang bagian belakang motor.

    Saat dikonfirmasi, Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi mengatakan polisi sudah mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

    “Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Cilincing mendatangi TKP dan benar telah terjadi pencurian sepeda motor,” kata Fernando saat dihubungi, Rabu (18/12).

    Berdasarkan penyelidikan, saat itu korban memergoki pelaku yang akan mencuri sepeda motornya. Melihat hal itu, korban lantas berusaha mempertahankan motornya.

    “Korban mendapati pelaku mencuri sepeda motor milik korban, dan korban berusaha menahan sehingga korban ikut terseret sepeda motor korban yang dibawa pelaku,” ucap Fernando.

    Korban mengalami sejumlah luka. Saat ini kepolisian masih mendalami pencurian itu.

    “Korban berobat di RS Pelabuhan. Untuk saat ini korban belum bisa membuat laporan dan memberikan keterangan akibat luka terseret sepeda motor,” tutur dia.

    (dis/tsa)

    [Gambas:Video CNN]

  • Polisi Periksa CCTV Usut Dugaan Bayi Tertukar di RS Cempaka Putih

    Polisi Periksa CCTV Usut Dugaan Bayi Tertukar di RS Cempaka Putih

    Jakarta, CNN Indonesia

    Polisi bakal memeriksa rekaman CCTV hingga bidan dan perawat untuk mengusut kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan polisi telah mengambil rekaman CCTV di rumah sakit dan saat ini petugas tengah memeriksa rekaman tersebut.

    “Termasuk juga CCTV dari rumah sakit ya, dari sejak selesai persalinan dan sebagainya tentunya ini masih kami kaji dan kami teliti,” ujar Susatyo, Selasa (17/12).

    Selain itu, polisi juga sudah meminta keterangan dari bidan dan perawat yang bertugas di rumah sakit saat kejadian berlangsung.

    “Dari pihak rumah sakit ada dari bidan dan perawatnya, sementara baru bersifat keterangan, ya baru bersifat keterangan,” jelas dia.

    Selain itu, polisi juga tengah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk meminta sejumlah berkas terkait proses penanganan terhadap bayi tersebut.

    Lebih lanjut, Susatyo menyebut proses penyelidikan masih terus dilakukan. Termasuk, untuk mendalami apakah ada unsur kelalaian dari pihak rumah sakit dalam perkara ini.

    “Kami terus melaksanakan kegiatan, sampai nanti apakah ada faktor terhadap kelalaian atau kah ada tata laksana rumah sakit yang mungkin tidak tepat,” tuturnya.

    Polisi juga telah melakukan proses ekshumasi di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara untuk mengambil sampel DNA dari bayi yang telah dikuburkan.

    “Ini kami melaksanakan ekshumasi untuk memberikan kepastian status atas anak tersebut. Sehingga mungkin nanti ada dua kemungkinan, apakah itu benar sesuai dengan hasil tes DNA atau mungkin yang kedua, mungkin berbeda,” kata dia.

    Sebelumnya, pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar usai persalinan istrinya di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Peristiwa bermula saat MR dan istrinya pergi ke sebuah klinik untuk kontrol kehamilan pada Minggu, 15 September sekitar pukul 08.30 WIB.

    Dari hasil pemeriksaan itu, dokter merujuk istri MR untuk segera melakukan operasi caesar di RSIJ. Sebab dari hasil USG, dokter menyatakan air ketuban sudah berkurang

    MR dan istrinya pun ke rumah sakit. Namun, tindakan operasi caesar baru dilakukan keesokan harinya atau pada Senin, 16 September.

    MR menyebut usai bayinya lahir, pihak rumah sakit tak pernah menyampaikan soal kondisi bayinya. Namun, saat itu bayi MR dirawat di dalam inkubator dan dibawa ke ruang NICU.

    Keesokan harinya atau pada Selasa, 17 September, bayi dari MR dan istri dinyatakan meninggal dunia kemudian dimakamkan.

    Kematian anaknya itu membuat istri MR terus menangis. Apalagi, istri MR mengaku belum pernah melihat anaknya usai proses melahirkan.

    Pada Rabu, 18 September, MR pun membongkar makam anaknya atas izin dari pengelola makam. Di momen itulah MR menduga bayinya telah tertukar.

    “Setelah pembongkaran makam, ternyata bayi tersebut badannya besar, dan dari ukuran panjangnya tidak sesuai surat keterangan lahir dari RSIJCP. Tercantum panjang bayi 47 cm, sedangkan di kubur bayi lebih dari 47 cm,” kata MR.

    “Saya sudah meminta tolong ke pihak Pengurus TPU Semper untuk anak dibawa ke klinik, karena bayi baru mengeluarkan BAB berwarna kuning kehijauan. Tapi Pihak TPU Semper tidak mengizinkan dan bayi dimakamkan kembali,” lanjutnya.

    (dis/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Polisi mulai lakukan ekshumasi jasad bayi tertukar di Cempaka Putih

    Polisi mulai lakukan ekshumasi jasad bayi tertukar di Cempaka Putih

    Tim gabungan melakukan ekshumasi terhadap jasad bayi yang diduga tertukar di TPU Semper Cilincing Jakarta Utara pada Selasa (17/12/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution

    Polisi mulai lakukan ekshumasi jasad bayi tertukar di Cempaka Putih
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 17 Desember 2024 – 13:55 WIB

    Elshinta.com – Polres Metro Jakarta Pusat bersama tim gabungan di TPU Semper Cilincing Jakarta Utara pada hari ini mulai melakukan ekshumasi terhadap jasad bayi yang tertukar di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih. Tim gabungan terdiri atas Instalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara dan Pusdokes Polri mulai membongkar makam bayi tersebut pada pukul 09.00 WIB dengan disaksikan orang tua dan pihak RSI Cempaka Putih.

    Lokasi bayi dikubur berada di TPU Semper Blok A-1/102 Nomor 54. Sejumlah petugas dari tim forensik dan Pusdokes sudah berada di atas liang lahat yang ditutup tenda. Mereka secara perlahan bekerja untuk mengambil DNA dari jasad tersebut.

    Hingga pukul 10.15 WIB kegiatan ekhumasi masih berjalan di TPU Semper Cilincing Jakarta Utara. Polda Metro Jaya akan ekshumasi atau menggali kubur jasad bayi yang diduga tertukar pada sebuah rumah sakit (RS) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus), pada Selasa (17/12).

    “Tanggal 17 Desember akan dilakukan ekshumasi atau gali kubur untuk mengambil sampel DNA dari bayi, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin.

    Ade Ary menjelaskan hal tersebut dilakukan oleh penyelidik dari Polres Metro Jakarta Pusat untuk keperluan pendalaman dalam upaya mengusut peristiwa ini hingga tuntas.

    “Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih sedang melakukan pendalaman, mengecek TKP, berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, berkomunikasi dengan korban, orangtua, kemudian RW tempat tinggal di sekitar rumah korban,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Banjir Rob Genangi 3 RT di Marunda Pulo, Rumah Si Pitung Terendam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Desember 2024

    Banjir Rob Genangi 3 RT di Marunda Pulo, Rumah Si Pitung Terendam Megapolitan 17 Desember 2024

    Banjir Rob Genangi 3 RT di Marunda Pulo, Rumah Si Pitung Terendam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Banjir rob
    kembali merendam ratusan rumah di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024).
    Pengamatan Kompas.com di lokasi, ada sekitar 3 RT yang terendam di wilayah ini, yakni RT 01, RT 02, RT 03.
    Ketiga RT ini berada di RW 07, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
    Ketinggian
    banjir rob
    hari ini bervariasi, mulai dari 20-40 sentimeter.
    Sebagian jalan yang terhubung ke rumah warga juga ikut terendam banjir.
    Alhasil, banyak warga yang harus berhati-hati saat hendak melintas.
    Bukan hanya rumah warga, Situs Rumah Si Pitung juga ikut terendam banjir siang ini.
    Petugas BPBD Jakarta Utara Sofian, menjelaskan, sudah empat hari ini banjir pesisir merendam wilayah Marunda Pulo.
    “Untuk titik tertinggi air maksimal di jam 10.00 WIB, sementara banjir mulai masuk sekita pukul 6.00 WIB, dengan ketinggian rata-rata 20-40 cm,” kata Sofian saat diwawancarai di lokasi, (17/12/2024).
    Sedangkan warga bernama Sobri (52) mengatakan, banjir rob sudah sering terjadi di Marunda Pulo.
    Sehingga, warga sudah tidak kaget dengan musibah ini.
    Namun, Sobri berharap pemerintah bisa lebih perhatian kepada warga Marunda Pulo yang menjadi korban
    banjir rob Jakarta
    .
    “Semoga pemerintah perhatiin juga kami warga Marunda Pulo yang terkena banjir hingga memasuki rumah-rumah warga, ” harap Sobri.
    Untuk diketahui, beberapa titik di Jakarta Utara terendam banjir rob dalam beberapa hari pada pertengahan Desember 2024.
    Salah satu titik paling parah yang menjadi langganan banjir rob adalah kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara.
    Di kawasan ini tergenang banjir rob selama tiga hari berturut-turut.
    Banjir rob Muara Angke ini terjadi sejak Jumat (13/12/2024) hingga Minggu (15/12/2024), dengan ketinggian mulai dari 25 sentimeter hingga satu meter.
    Air rob biasa datang di pagi hari sekitar pukul 06.00-09.00 WIB. Pada siang dan sore hari, air itu akan surut dengan sendirinya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Bayi Meninggal yang Diduga Tertukar di RS Islam Cempaka Putih

    Kronologi Bayi Meninggal yang Diduga Tertukar di RS Islam Cempaka Putih

    loading…

    Polres Metro Jakarta Pusat melakukan proses ekshumasi pada makam bayi yang diduga tertukar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024). FOTO/JONATHAN SIMANJUNTAK

    JAKARTA – Dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta memasuki babak baru. Polres Metro Jakarta Pusat melakukan proses ekshumasi pada makam bayi tersebut di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024).

    Proses ekshumasi pada intinya akan mengambil sampel DNA dari bayi. Sejumlah sampel DNA diambil untuk mencocokan dengan orang tua korban.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, proses itu dimulai setelah perwakilan keluarga dari bayi tiba. Dalam hal ini, keluarga diwakilkan oleh ibu bayi.

    Proses ekshumasi sempat tertahan lantaran suami belum siap. Meski demikian, melalui sambungan telepon, pihak dokter forensik sekaligus kepolisian berusaha menjelaskan agar proses ekshumasi segera dilakukan.

    Tak lama setelah dokter forensik memberikan penjelasan, proses ekshumasi pun dimulai. Ibu korban terlihat ikut ke dalam tenda putih yang menutupi area makam bayi itu.

    Kronologi Dugaan Bayi Tertukar di Rumah SakitDugaan bayi tertukar di RS Islam Cempaka Putih awalnya disampaikan seorang pria berinisial MR (27), ayah sang bayi. MR menerima bayinya itu dalam keadaan meninggal dunia.

    MR menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat istrinya yang hamil tua mengalami kontraksi pada 15 September 2024. Ia kemudian membawa istrinya ke salah satu klinik di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Namun, saat itu, klinik tersebut merujuk istrinya ke rumah sakit di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    “Jadi kan dapat rujukan tanggal 15 September 2024 ini, hari Minggu. Saya dirujuk dari klinik karena ini ke Rumah Sakit Cempaka Putih oleh dokter,” kata MR kepada wartawan dikutip, Selasa (10/12/2024).

    MR menuturkan, istrinya dirujuk ke rumah sakit lantaran air ketubannya kering, sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut. Sesampainya di rumah sakit, istrinya pun dioperasi pada 16 September 2024.

    Setelah lahir, kata MR, pihaknya tidak diizinkan untuk melihat bayi tersebut. Dia hanya bertemu bayi tersebut pada saat mengazankannya.

  • Polres Jakpus Bongkar Makam Bayi yang Diduga Tertukar di RS Islam Cempaka Putih

    Polres Jakpus Bongkar Makam Bayi yang Diduga Tertukar di RS Islam Cempaka Putih

    loading…

    Polres Metro Jakarta Pusat membongkar makam (ekshumasi) bayi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024). FOTO/JONATHAN SIMANJUNTAK

    JAKARTA – Polres Metro Jakarta Pusat membongkar makam (ekshumasi) bayi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024). Bayi itu diduga tertukar saat dilahirkan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, makam bayi itu telah ditutupi tenda. Kain putih menutupi sekeliling sekitar makam. Awak media dibatasi mengambil gambar sekitar lima meter dari makam. Di sekitar makam terlihat petugas kepolisian dari Inafis dan forensik serta jajaran Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat.

    Hingga saat ini, proses ekshumasi terlihat belum dilakukan. Polisi masih menunggu pihak keluarga untuk tiba terlebih dahulu.

    Untuk diketahui, ekshumasi dilakukan untuk mengambil sampel DNA pada bayi tersebut. Sampel DNA akan digunakan untuk mencocokan apakah DNA pada bayi cocok dengan orang tuanya. Sebelumnya, pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Bayi tersebut dalam kondisi meninggal dunia.

    MR mengaku istrinya mendapatkan rujukan karena air ketubannya kering sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut. Setelah sudah di RS kawasan Cempaka Putih, istri MR pun menjalani operasi pada Senin (16/9/2024).

    Setelah lahir, kata MR, keluarga dilarang melihat bayi yang berjenis kelamin perempuan itu dengan alasan masih dalam perawatan medis.

    Keesokan harinya, MR mendapatkan dikabari oleh pihak RS bahwa bayinya sudah meninggal dunia. MR mengaku tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya bahkan hanya menerima jasad bayinya dari rumah sakit sudah dalam kondisi terbungkus kain kafan.

    Kemudian, RS meminta MR untuk secepatnya memakamkan jasad bayi tersebut. MR pun memakamkan jasad anaknya di tempat pemakaman umum (TPU) di kawasan Cilincing.

    Setelah sehari berselang, istri MR meminta agar makam tersebut dibongkar karena ingin melihat jasad anaknya. MR pun meminta izin pada TPU untuk membongkar makam tersebut.

    TPU memberikan izin dengan syarat tidak menyebarluaskan pembongkaran makam tersebut. Setelah dibongkar, MR dan pihak keluarga lainnya kaget melihat kondisi jasad bayi tersebut.

    Menurut MR, jasad bayi yang ada di dalam kubur itu berbeda dengan apa yang tercatat di rekam medis rumah sakit. Bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 70-80 sentimeter (cm), sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 sentimeter.

    (abd)

  • Banjir Rob di Tanjung Priok, 15 Perjalanan Kereta Listrik Terpaksa Dibatalkan

    Banjir Rob di Tanjung Priok, 15 Perjalanan Kereta Listrik Terpaksa Dibatalkan

    ERA.id – PT KAI Commuter Line membatalkan 15 perjalanan kereta jurusan Jakarta Kota ke Tanjung Priok dan sebaliknya, imbas dari banjir rob di kawasan tersebut.

    “Saat ini petugas kami terus memantau genangan air pada lintas tersebut,” kata External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Menurut dia, terdapat 10 perjalanan kereta commuter line jurusan Jakarta Kota ke Tanjung Priok yaitu KA No 2418A, 2420A, 2422A, 2424A dan 2426A.

    Selain itu lanjut Arlan, terdapat lima perjalanan Tanjung Priok ke Jakarta Kota yang juga dibatalkan yaitu KA nomor 2417A, 2419A, 2421A, 2423A dan 2425A.

    “Kami mengimbau kepada pengguna atur kembali jadwal perjalanan dan ikuti arahan petugas di stasiun,” katanya.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan sembilan RT di Marunda Jakarta Utara dan Pulau Panggang Kepulauan Seribu terendam banjir rob pada Senin pagi.

    “Info terkini genangan hingga pukul 10.00 WIB merendam sejumlah kawasan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Senin

    Ia menyebutkan ada tiga RT di Kelurahan Marunda Kecamatan Cilincing yang terendam banjir rob setinggi 15 sentimeter (cm) hingga 25 cm.

    Kemudian enam RT di Kelurahan Pulau Panggang dengan ketinggian air mencapai 40 cm.

    Selain itu ruas Jalan RE Martadinata di depan Jakarta International Stadium (JIS) Kecamatan Tanjung Priok juga terendam banjir rob.

  • Polisi Akan Lakukan Ekshumasi Jasad Bayi Diduga Tertukar di Jakpus Besok

    Polisi Akan Lakukan Ekshumasi Jasad Bayi Diduga Tertukar di Jakpus Besok

    ERA.id – Kasus bayi diduga tertukar dalam kondisi meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus), masih diusut kepolisian. Untuk mendalami perkara ini, polisi akan melakukan ekshumasi ke jasad tersebut.

    “Besok, Selasa tanggal 17 Desember akan dilakukan ekshumasi atau gali kubur untuk mengambil sampel DNA dari bayi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

    Ade belum mau bicara banyak mengenai kasus ini dan hanya menambahkan perkara bayi diduga tertukar itu masih dalam tahap penyelidikan. Untuk ekshumasi direncanakan dilaksanakan pukul 09.00 WIB.

    “Kemudian Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih sedang melakukan pendalaman, mengecek TKP, berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, berkomunikasi dengan korban, orang tua bapak dan ibu, kemudian RW tempat tinggal di sekitar rumah korban,” tambahnya.

    Sebelumnya, seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di RS Islam Cempaka Putih, Jakpus, dan bayi tersebut dalam kondisi meninggal dunia. MR menjelaskan, istrinya yang sedang hamil tua mengalami kontraksi pada 15 September 2024.

    Kemudian, MR membawa istrinya ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Pihak klinik lalu merujuk ke RS di kawasan Cempaka Putih. “Dapat rujukan tanggal 15 September 2024 ini, hari Minggu. Saya dirujuk dari klinik karena ini ke rumah sakit Cempaka Putih oleh dokter,” kata MR dilansir Antara, Jumat (13/12).

    MR mengaku istrinya mendapatkan rujukan karena air ketubannya kering sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut. Setelah sudah di RS kawasan Cempaka Putih, istri MR pun menjalani operasi pada Senin (16/9).

    Setelah lahir, kata MR, pihak keluarga dilarang melihat si bayi yang berjenis kelamin perempuan itu dengan alasan masih dalam perawatan medis.

    “Itu bayi tidak diperlihatkan ke ibunya. Jenis kelaminnya pun, seluruh badan anggota tubuhnya pun tidak diperlihatkan sama saya sama istri saya. Saya cuma datang dipanggil untuk mengazankan bayi tersebut,” ujar MR.

    Lalu, sore harinya MR dikabari oleh pihak RS jika bayinya dalam kondisi kritis. Setelah itu, pihak RS meminta MR untuk menandatangani dokumen untuk memasang oksigen tambahan.

    “Tapi saya tidak sempat saya baca semua. Katanya ‘pak tanda tangan dulu aja’. Katanya ini surat izin untuk memasang oksigen tambahan,” kata MR menirukan ucapan petugas medis.

    Keesokan harinya, MR mendapatkan dikabari oleh pihak RS bahwa bayinya sudah meninggal dunia. MR mengaku tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya bahkan hanya menerima jasad bayinya dari rumah sakit sudah dalam kondisi terbungkus kain kafan.

    Kemudian, pihak RS meminta MR untuk secepatnya memakamkan jasad bayi tersebut. MR pun memakamkan jasad anaknya di tempat pemakaman umum (TPU) di kawasan Cilincing.

    Pihak TPU memberikan izin dengan syarat tidak memviralkan terkait pembongkaran makam tersebut. Setelah dibongkar, MR dan pihak keluarga lainnya kaget melihat kondisi jasad bayi tersebut.

    Menurut MR, jasad bayi yang ada di dalam kubur itu berbeda dengan apa yang tercatat di rekam medis rumah sakit. Bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 70-80 centimeter (cm), sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 cm.

    Melihat kenyataan tersebut, MR dan pihak keluarga lainnya menduga kalau bayi yang diakuburkan tersebut bukan berumur satu hari, melainkan sudah berbulan-bulan dilahirkan.

    “Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari,” kata MR.

    MR pun mendatangi RS di kawasan Cempaka Putih itu untuk meminta penjelasan. Namun, kata MR pihak rumah sakit menyangkal jika bayi tersebut tertukar.

  • Pemerintah Tambah 47,6 Km Jalan Tol Antisipasi Kemacetaan Saat Libur Nataru

    Pemerintah Tambah 47,6 Km Jalan Tol Antisipasi Kemacetaan Saat Libur Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah menambah operasional jalan tol sepanjang 47,6 kilometer di Pulau Jawa, untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas pada masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan pemerintah telah menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi kemacetan masa libur Nataru 2025. Langkah ini mencakup peningkatan kapasitas jalan tol, penambahan ruas baru, hingga mempersiapkan jalan fungsional sementara.

    “Kita siapkan berbagai ruas jalan tol, termasuk juga manajemen lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan yang mungkin terjadi,” ujar AHY  dalam konferensi pers seusai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto terkait persiapan menghadapi Nataru 2025 di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/12/24).

    AHY menjelaskan, saat ini jalan tol sepanjang 1.830 kilometer di Pulau Jawa sudah dipersiapkan, dengan 90 tempat istirahat, dan 422 gerbang tol yang siap beroperasi.

    Untuk mengantisipasi kemacetan selama libur Nataru, pemerintah juga menambah jalan tol sepanjang 47,6 kilometer di Pulau Jawa.

    “Untuk mendukung nataru yang dilakukan antara lain penambahan ruas tol 47,6 kilometer di Pulau Jawa, seperti arah Tol Cimanggis-Cibitung, Cibitung-Cilincing, Solo-Yogyakarta, Serpong-Balaraja, dan sebagainya,” ujarnya.

    AHY menambahkan, sejumlah jalan tol juga dibuka secara fungsional salah satunya adalah jalan Tol Yogyakarta-Solo seksi Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 kilometer.

    Dikatakan AHY, pemerintah juga telah meningkatkan kapasitas jalan tol di ruas yang padat, salah satunya Tol Jakarta-Cikampek. Dari semula tiga lajur ditambah menjadi empat lajur di sejumlah titik yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

    Selain jalan tol, AHY bilang kalau jalan non tol di juga telah dipersiapkan sebagai alternatif perjalanan bagi masyarakat saat Nataru. 

    “Jaringan non-tol juga kami siapkan sehingga masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk traveling dengan lebih baik,” tutupnya.

  • Babak Baru Kasus Bayi Meninggal Diduga Tertukar di RSIJ Cempaka Putih

    Babak Baru Kasus Bayi Meninggal Diduga Tertukar di RSIJ Cempaka Putih

    Jakarta

    Bayi diduga tertukar dalam kondisi meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menjadi perbincangan publik. Kini, kasus itu masih dalam penyelidikan.

    Kasus ini bermula ketika pria berinisial MR menceritakan istrinya mengalami kontraksi pada 15 September 2024. MR lalu membawa istrinya ke klinik di kawasan Cilincing, Jakut. Namun pihak klinik merujuk istrinya ke RS di kawasan Cempaka Putih karena air ketubannya kering dan perlu penanganan medis lebih lanjut.

    Pada Senin (16/9), istri MR menjalani operasi. MR mengatakan, setelah istrinya melahirkan, pihak keluarga dilarang melihat bayinya yang berjenis kelamin perempuan dengan alasan masih dalam perawatan medis. Sore harinya, MR diinformasikan pihak RS bahwa bayinya dalam keadaan kritis.

    Pihak RS meminta MR menandatangani dokumen untuk memasang oksigen tambahan. Selang sehari, MR mendapatkan kembali diinformasikan pihak RS bayinya sudah meninggal dunia. MR tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya dan hanya menerima jasad bayinya yang sudah terbungkus kain kafan. MR menyebutkan pihak RS memintanya segera memakamkan jasad bayinya.

    Sehari setelahnya, istri MR meminta makam putrinya dibongkar. Setelah mendapat izin dan makam dibongkar, MR dan pihak keluarga kaget karena kondisi jasad bayinya berbeda dengan catatan medis pihak RS.

    “Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari,” kata MR.

    Pihak RS menyampaikan rasa simpati dan pihak orang tua menyampaikan permohonan maaf. “Kami telah bertemu dengan orang tua bayi dan telah menyampaikan rasa simpati kami dan menawarkan dukungan agar keluhan yang disampaikan bisa diselesaikan dengan baik,” ujar Jack dalam keterangan yang diunggah di akun Instagram RS Islam Jakarta Cempaka Putih, seperti dilihat detikcom, Kamis (12/12).

    Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bahwa tes DNA akan dilakukan dan dibiayai oleh pihak RS.