kab/kota: Cilincing

  • Masyarakat di Wilayah Pesisir Jakarta Diimbau Waspada Banjir Rob hingga 3 Januari 2025 – Page 3

    Masyarakat di Wilayah Pesisir Jakarta Diimbau Waspada Banjir Rob hingga 3 Januari 2025 – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengingatkan warga yang tinggal di pesisir utara Jakarta untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir yang masih mungkin terjadi hingga 3 Januari 2025 mendatang.

    “Banjir rob tersebut berpotensi mengakibatkan banjir di 10 wilayah pesisir Jakarta Utara seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, hingga Kepulauan Seribu,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji, seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/12/2024).

    Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok telah memberikan peringatan dini banjir pesisir (rob) yang berlangsung pada 26 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

    Banjir rob terjadi akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru dan berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

    “Untuk hari ini, genangan yang terjadi hanya mencakup 0,003 persen dari total 30.772 RT di Jakarta,” kata dia.

    Menurut info dari petugas di lapangan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir rob hari ini.

    “Kami juga sudah berkoordinasi dengan stakeholders setempat seperti, SDA untuk bersama mengatasi permasalahan rob ini,” kata Isnawa.

  • Waspada Banjir Rob di Jakut dan Kepulauan Seribu Sepekan ke Depan

    Waspada Banjir Rob di Jakut dan Kepulauan Seribu Sepekan ke Depan

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir rob pada 10 kelurahan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu hingga awal tahun 2025, tepatnya pada 3 Januari.

    Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut, potensi ini dihimpun dari informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang peringatan dini banjir pesisir (rob).

    Adapun kesepuluh wilayah yang berpotensi banjir rob hingga sepekan ke depan adalah Kelurahan Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke.

    “Wilayah pesisir utara DKI Jakarta diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir,” kata Isnawa dalam keterangannya, Jumat, 27 Desember.

    Berdasarkan informasi BMKG, potensi banjir rob kali ini disebabkan adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru.

    “Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta. Puncak pasang maksimum terjadi sekitar pukul 07.00 WIB-13.00 WIB,” urainya.

    Isnawa menuturkan, Pemprov DKI melakukan sejumlah mitigasi banjir rob di pesisir Jakarta, di antaranya penyiagaan personel pasukan biru (Satgas SDA) dan pompa yang ada di kawasan utara Jakarta yakni pompa mobile sebanyak 107 unit dan pompa stasioner atau rumah pompa sebanyak 138 unit yang tersebar di 28 titik lokasi.

    Kemudian, melakukan koordinasi dengan BMKG terkait perkembangan informasi peringatan dini banjir rob, kemudian dengan Dinas SDA, Dinas Gulkarmat, Dinas Bina Marga, Satpol PP dan para lurah terkait kesiapan personel dan peralatan seperti pompa mobile dan stasioner untuk siap difungsikan menyedot genangan rob.

    “BPBD juga menyiagakan sebanyak 267 personel tim reaksi cepat (TRC) untuk memonitor kondisi bencana yang ada di tiap kelurahan rawan banjir,” tutur Isnawa.

    Selain itu, memastikan lokasi penungsian serta sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir yang berada di kelurahan rawan banjir rob seperti perahu, ring buoys, jaket pelampung, dll siap untuk difungsikan untuk membantu masyarakat apabila dibutuhkan.

    “Kemudian, memberikan layanan kedaruratan 24 jam melalui Jakarta Siaga 112 untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat,” imbuhnya.

  • Waspadai penyakit akibat gigitan serangga saat banjir 

    Waspadai penyakit akibat gigitan serangga saat banjir 

    Jakarta (ANTARA) – Pakar dermatologi dr. R. Aj. Putri Ambarani P., Sp. D.V.E mengingatkan warga untuk mewaspadai penyakit kulit akibat gigitan serangga yang bisa terjadi saat banjir.

    “Pada saat bencana, tidak hanya banjir, di lingkungan sekitar itu sering serangga seperti nyamuk, lalu lipan keluar, jadi tidak terkontrol mudah sekali berisiko terjadi gigitan serangga,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Putri menyarankan warga menyiapkan “lotion” anti serangga di rumah guna mencegah terkena gigitan serangga dan berpotensi menyebabkan penyakit kulit.

    Ada baiknya, “losion” ini menjadi salah satu yang disediakan di dalam kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di rumah, selain perban, plester, alkohol, gunting, kain kasa medis, masker pernapasan, sarung tangan medis, obat luka dan sebagainya.

    “Memang ada baiknya menyediakan P3K di rumah sehingga pada kondisi bencana seperti banjir bila terjadi luka bisa siap sehingga merawat sendiri, membersihkan dengan cairan yang dianjurkan diberi obat merah, ditutup, perawatan luka ringan,” katanya.

    Arsip foto – Warga RT 01 RW 8 Kelurahan Ancol menampung air bersih yang diberikan PAM Jaya saat banjir rob melanda kawasan tersebut pada Selasa (17/12/2024) (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

    Dia mengingatkan gigitan serangga terutama saat banjir dapat menyebabkan reaksi alergi atau infeksi sehingga sebaiknya tak disepelekan.

    “Dari gigitan serangga (menyebabkan gatal) digaruk lalu terjadi luka, kemasukan bakteri dan terjadi infeksi,” kata dokter spesialis dermatologi venereologi estetika di RS Pondok Indah itu.

    Sementara itu, merujuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir rob kemungkinan masih mungkin terjadi hingga 3 Januari 2025 di pesisir Jakarta.

    BPBD DKI mengingatkan warga yang tinggal di pesisir seperti Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, hingga Kepulauan Seribu untuk mewaspadai potensi banjir rob atau banjir pesisir ini.

    Sebelumnya, BPBD DKI mencatat satu RT di Kelurahan Pluit Jakarta Utara terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis (26/12). Banjir rob hingga pukul 13.00 WIB pada ketinggian air 15 sentimeter (cm).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • 11 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir Rob hingga 7 Hari ke Depan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    11 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir Rob hingga 7 Hari ke Depan Megapolitan 26 Desember 2024

    11 Titik di Jakarta Utara Terancam Banjir Rob hingga 7 Hari ke Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak 11 titik di Jakarta Utara terancam kembali terendam banjir rob sepanjang Kamis (26/12/2024) hingga Selasa (3/1/2025).
    “Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang peringatan dini banjir pesisir (rob) tanggal 26 Desember 2024-3 Januari 2025,” ujar Kepala BPDB Isnawa Adji, Kamis (26/12/2024).
    Hal itu karena adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase bulan baru sehingga meningkatkan ketinggian pasang air laut.
    Jadi, air laut berpotensi meluap ke pemukiman warga dan jalan sehingga menyebabkan banjir rob.
    Adapun 11 titik yang berpotensi kembali terendam banjir rob adalah Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Kepulauan Seribu.
    Oleh sebab itu, Isnawa mengimbau masyarakat melakukan antisipasi.
    “Diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir (rob),” kata Isnawa.
    Selain itu, Isnawa meminta agar warga selalu memantau informasi terkini mengenai gelombang air laut di website bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.
    Kemudian, jika menemukan keadaan darurat, masyarakat bisa menghubungi BPBD.
    “Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi
    call center
    Jakarta Siaga 112,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025 Megapolitan 26 Desember 2024

    BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob hingga 3 Januari 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta mengeluarkan peringatan dini
    banjir rob
    di wilayah pesisir Jakarta yang akan terjadi hingga 3 Januari 2025.
    Peringatan dini ini diterbitkan menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai fenomena pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan purnama.
    “Berdasarkan informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) tanggal 26 Desember 2024-03 Januari 2025,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).
    Pasang maksimum air laut yang terjadi bersamaan dengan fase bulan purnama menyebabkan meningkatnya air laut.
    “Berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” ujarnya.
    Isnawa menuturkan, ada 10 wilayah di
    Jakarta Utara
    yang berpotensi mengalami banjir pesisir hingga awal tahun.
    “Di Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, dan Kepulauan Seribu diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir,” ujar Isnawa.
    Sejauh ini, BPBD mencatat ada satu RT di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, kembali terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis pukul 13.00 WIB.
    “Informasi terkini genangan banjir rob hingga pukul 13.00 WIB ketinggian air mencapai 15 sentimeter (cm) di daerah tersebut,” kata Isnawa.
    Isnawa memastikan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir yang disebabkan kenaikan air laut tersebut.
    BPBD Jakarta
    akan mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Akhir Kasus Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus: Tes DNA Tak Terbukti, Orangtua Belum Puas
                        Megapolitan

    9 Akhir Kasus Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus: Tes DNA Tak Terbukti, Orangtua Belum Puas Megapolitan

    Akhir Kasus Bayi Diduga Tertukar di RS Jakpus: Tes DNA Tak Terbukti, Orangtua Belum Puas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kasus bayi diduga tertukar di Rumah Sakit (RS) Islam Cempaka Putih memasuki babak akhir setelah terombang-ambing selama beberapa waktu terakhir.
    Polisi bakal menghentikan penyidikan kasus tersebut karena hasil tes 
    deoxyribonucleic acid
    (DNA) tak menunjukkan indikasi
    bayi tertukar
    . Meski begitu, pihak keluarga masih belum puas.
    Polisi mengumumkan hasil tes DNA terhadap almarhum bayi yang diduga tertukar di RS Islam Cempaka Putih adalah benar anak biologis pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti.
    “Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA, telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus saat membacakan surat dari Pusdokkes Polri dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).
    Hasil tes DNA ini didapat setelah tim forensik Polri menganalisis sampel DNA bayi dari tulang
    femur
    dan tulang
    scapula
    yang diambil dari eskhumasi makam bayi di tempat pemakaman umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024).
    Namun, berdasarkan hasil analisis yang selesai pada Jumat (20/12/2024), polisi tidak bisa mengungkap penyebab kematian bayi dari proses tes DNA.
    Alasannya, saat makam diekshumasi, hanya ditemukan tulang belulang jenazah. Tidak ada lagi organ tubuh yang bisa diperiksa oleh tim forensik.
    “Setelah kegiatan ekshumasi, hasil koordinasi tim penyidik dengan dokter yang melakukan ekshumasi, untuk penyebab kematiannya ini tidak diketahui dikarenakan organ dari bayi ini sudah tidak ditemukan, hanya tulang saja, tulang belulang,” jelas Firdaus.
    Oleh karenanya, polisi menggunakan rekam medis yang disediakan pihak rumah sakit untuk menentukan penyebab kematian bayi pasangan Rauf dan Feni ini.
    Sementara, Direktur Utama Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo menyatakan, bayi dari pasangan Rauf dan Feni meninggal akibat penyakit jantung bawaan.
    “Penyebab wafatnya ananda itu diduga adalah penyakit jantung bawaan,” ujar Jack saat konferensi pers.
    Jack menjelaskan, bayi laki-laki tersebut dilahirkan melalui operasi sesar pada Minggu (15/09/2024).
    Saat lahir, bayi sempat mengalami retensi plasenta, di mana sirkulasi masih berlangsung dari ari-ari yang tertahan di rahim ibu. Setelah plasenta diputus, bayi mulai bernapas dengan paru-paru dan jantungnya sendiri.
    “Kondisinya saat itu adalah menangis keras,” jelas Jack.
    Meskipun
    apgar score
    bayi tergolong bagus, satu jam setelah kelahiran, kondisinya menurun.
    “Dalam perjalanannya sekitar satu jam, terjadi desaturasi atau saturasi oksigen kurang dari 95 persen dan semakin menurun,” katanya.
    Karena kondisi yang terus memburuk, bayi dievakuasi dari ruang operasi di lantai enam ke ruang NICU di lantai lima.
    Jack menegaskan, tidak ada kemungkinan bayi tertukar karena pada hari itu hanya ada satu bayi laki-laki di NICU, yaitu bayi pasangan Rauf dan Feni.
    “Kalau seandainya tertukar, kami harus menyiapkan bahan untuk penukarnya,” ujarnya.
    Atas hasil tersebut, pihak kepolisian memutuskan untuk menghentikan proses penyidikan.
    “Jadi, dengan hasil pemeriksaan DNA yang mana hasilnya ini identik, bahwasanya anak bayi mister X ini adalah bayi biologis dari orang tuanya Muhammad Rauf dan Feni, jadi terhadap perkara ini nantinya kami akan gelar perkara dan kami lakukan penghentian penyidikan,” kata Firdaus.
    Namun, sebelum penyidikan dihentikan sepenuhnya, polisi masih akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang belum sempat dimintai keterangan.
    “Saat ini masih ada beberapa dokter, yaitu dokter jaga yang di ruang NICU, itu ada beberapa yang belum diperiksa. Nah, ini kami harus tuntaskan dulu supaya nanti hasilnya maksimal,” kata dia.
    Selain itu, penyidik juga akan menganalisis rekaman CCTV yang disita untuk melengkapi berkas perkara.
    Berdasarkan pemeriksaan saat ini, polisi menilai, RS Islam Cempaka Putih bertindak sesuai prosedur operasi standar (
    standard operating procedure
    /SOP).
    Sementara, Rauf, ayah sang bayi turut hadir dalam konferensi pers. Ia mengaku belum puas dengan hasil tes DNA.
    “(Tidak puas) soalnya saya sampai saat ini belum dikasih rekam medis sama rekaman CCTV untuk melihat video itu. Hanya diserahkan sama polisi saja, Pak,” katanya.
    Rauf mengatakan, permintaan rekam medis sudah disampaikan sejak mediasi pertama, namun baru ditanggapi setelah kasus ini viral di media sosial.
    Meski mengaku tidak puas, Rauf belum memutuskan langkah hukum lanjutan yang akan diambil ke depan. Dia hanya mengatakan akan menyerahkan proses selanjutnya kepada kuasa hukum.
    Adapun Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo, mengungkapkan bahwa rekam medis baru diberikan kepada keluarga bayi pada mediasi ketiga.
    “Tapi, permintaannya itu ya secara bilateral. Saya minta, ‘Pak, bisa enggak videonya itu diredam dahulu, kami akan memberikan data-data tiga yang disepakati (termasuk CCTV dan rekam medis),’” ujar Jack.
    Jack juga mengatakan, meskipun tim rumah sakit meyakini SOP telah dijalankan dengan benar, dirinya baru terlibat langsung dalam mediasi ketiga setelah kasus ini viral di media sosial.
    Ia bahkan menawarkan untuk mengirimkan rekam medis ke tempat kerja Rauf di Cikarang, namun tidak mendapat tanggapan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Berita Foto : Melihat Tradisi Ziarah Makam Malam Natal Warga Keturunan Portugis – Halaman all

    Berita Foto : Melihat Tradisi Ziarah Makam Malam Natal Warga Keturunan Portugis – Halaman all

    Warga keturunan Portugis di Kampung Tugu Jakarta Utara tetap melestarikan tradisi unik dengan berziarah makam keluarga pada malam Natal usai beribadah

    Tayang: Rabu, 25 Desember 2024 13:56 WIB

    TRIBUNNEWS/HERUDIN

    Warga keturunan Portugis melakukan ziarah ke makam anggota keluarga mereka pada malam Natal di kompleks Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024). Ziarah makam pada malam Natal itu sudah menjadi tradisi keluarga keturunan Portugis di Kampung Tugu menjelang Hari Raya Natal. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jika kebanyakan orang melakukan ziarah makam pada siang hari, umat Kristiani di Kampung Tugu, Semper Barat, Jakarta Utara memiliki tradisi unik dengan ziarah makam pada malam Natal.

    Warga keturunan Portugis melakukan ziarah ke makam anggota keluarga mereka pada malam Natal di kompleks Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024). Ziarah makam pada malam Natal itu sudah menjadi tradisi keluarga keturunan Portugis di Kampung Tugu menjelang Hari Raya Natal. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Umat Kristiani keturunan Portugis di Kampung Tugu biasa melaksanakan tradisi ziarah makam atau biasa disebut biti singku usai beribadah malam Natal hingga tengah malam.

    Warga keturunan Portugis melakukan ziarah ke makam anggota keluarga mereka pada malam Natal di kompleks Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024). Ziarah makam pada malam Natal itu sudah menjadi tradisi keluarga keturunan Portugis di Kampung Tugu menjelang Hari Raya Natal. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Pemakaman yang berada di halamam Gereja Protestan Indonesia Barat Tugu dipenuhi warga yang berdoa, membersihkan makam, dan menyalakan lilin.

    Warga keturunan Portugis melakukan ziarah ke makam anggota keluarga mereka pada malam Natal di kompleks Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024). Ziarah makam pada malam Natal itu sudah menjadi tradisi keluarga keturunan Portugis di Kampung Tugu menjelang Hari Raya Natal. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Warga keturunan Portugis melakukan ziarah ke makam anggota keluarga mereka pada malam Natal di kompleks Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024). Ziarah makam pada malam Natal itu sudah menjadi tradisi keluarga keturunan Portugis di Kampung Tugu menjelang Hari Raya Natal. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Selain untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal, komunitas itu melestarikan tradisi Natal yang unik secara turun temurun sebagai ajang silaturahmi.

    Warga keturunan Portugis melakukan ziarah ke makam anggota keluarga mereka pada malam Natal di kompleks Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024). Ziarah makam pada malam Natal itu sudah menjadi tradisi keluarga keturunan Portugis di Kampung Tugu menjelang Hari Raya Natal. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Banyak warga keturunan Portugis yang sudah pindah dari Kampung Tugu sehingga tradisi unik itu harus tetap dilestarikan.

    Warga keturunan Portugis melakukan ziarah ke makam anggota keluarga mereka pada malam Natal di kompleks Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024). Ziarah makam pada malam Natal itu sudah menjadi tradisi keluarga keturunan Portugis di Kampung Tugu menjelang Hari Raya Natal. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

    Lihat foto lainnya di sini  :  Ziarah makam malam natal warga keturunan portugis

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Kabar Baru Kasus Bayi di Jakpus Ternyata Tak Tertukar

    Kabar Baru Kasus Bayi di Jakpus Ternyata Tak Tertukar

    Jakarta

    Polisi mengungkap kabar terbaru kasus dugaan bayi, yang telah meninggal, tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ), Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Hasil tes DNA menyatakan bahwa bayi tersebut identik dan tidak tertukar.

    Diketahui, kasus bayi tertukar ini berawal ketika istri MR, FS, melahirkan di RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, secara caesar. Bayi tersebut lahir pada 16 September 2024 dan dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada 17 September 2024.

    Dugaan tersebut bermula dari pihak keluarga yang menemukan sejumlah kejanggalan. Termasuk perbedaan fisik bayi yang ada di rumah sakit dengan bayi yang dimakamkan.

    Untuk menjawab keraguan tersebut, polisi melakukan ekshumasi jenazah bayi. Ekshumasi dilakukan pada Selasa (17/12) di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara. Tim forensik membongkar kuburan untuk mengambil sampel DNA yang selanjutnya akan dicocokkan dengan DNA orang tua.

    Hasil Tes DNA

    Polisi menyatakan bayi tersebut merupakan anak dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti. Kepastian itu diperoleh setelah dilakukan tes DNA oleh Laboratorium DNA, Pusdokkes Polri.

    “Berdasarkan hasil analisis seluruh profil DNA telah dapat dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik Mister X adalah anak biologis Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M Firdaus, saat membacakan kembali surat dari Pusdokkes Polri dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat pada Selasa (24/12/2024).

    Hasil tes DNA itu, kata Firdaus, diperoleh pihaknya pada Jumat (20/12) lalu. Firdaus memastikan tes DNA terhadap sampel dilakukan dengan mengedepankan keilmuan.

    “Demikian hasil pemeriksaan DNA ini telah kami uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan keilmuan yang sebaik-baiknya,” tegasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Dirut RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jack Pradono Handojo mengaku bersyukur atas hasil tes DNA itu.

    “Alhamdulillah, bahwa secara ilmiah dugaan bayi tertukar itu tidak terjadi,” kata dia.

    Polisi Hentikan Penyelidikan

    Foto: Hasil tes DNA menunjukkan bayi yang dilahirkan di RSIJ tidak tertukar dengan bayi lain. Polisi akan menghentikan proses penyelidikan kasus itu. (Rumondang N/detikcom)

    Polres Metro Jakarta Pusat akan menghentikan proses penyelidikan kasus itu. Namun, akan memanggil beberapa saksi untuk keterangan tambahan.

    “Jadi terhadap perkara ini nantinya kami akan gelar perkara dan kami lakukan penghentian penyidikan,” kata AKBP M Firdaus dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).

    Meski begitu, dia mengatakan masih akan memeriksa beberapa dokter yang telah dijadwalkan untuk diambil keterangan dan analisis CCTV sebelum kasus ini dihentikan penyelidiknya.

    “Sebelum kami lakukan penghentian penyidikan, kami akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter yang belum dilakukan pemeriksaan, saat ini masih ada beberapa dokter yaitu dokter jaga yang di ruang NICU itu ada beberapa yang belum diperiksa. Nah, ini kami harus tuntaskan dulu supaya nanti hasilnya maksimal,” terangnya.

    “Ya nanti tunggu kami semua selesai pemeriksaan terhadap dokter jaganya termasuk juga analisis CCTV,” sambung Firdaus.

    Orang Tua Bayi Tidak Puas

    Foto: Orang tua bayi yang diduga tertukar menghadiri ekshumasi jenazah di TPU Semper, Jakarta Utara. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

    Ayah bayi yang sempat diduga tertukar, Muhammad Rauf (27), mengaku tidak puas atas hasil tes DNA. Dia meminta pihak RS agar memberikan rekam medis.

    “Enggak puas, Pak,” kata Rauf dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).

    Rauf mengatakan ada sejumlah hal yang membuat dia belum puas dalam kasus ini. Di antaranya dia belum diberi hasil rekam medis serta rekaman kamera CCTV saat kejadian.

    “(Tidak puas) soalnya saya sampai saat ini belum dikasih rekam medis sama rekaman CCTV untuk melihat video itu. Hanya diserahkan sama polisi saja, Pak,” ungkap Rauf.

    Dia mengaku sudah meminta rekam medis kepada pihak rumah sakit saat mediasi pertama. Namun kala itu dia menyebutkan pihak rumah sakit tak menanggapi permintaan tersebut secara serius.

    Rauf tidak menyebutnya secara gamblang kapan mediasi ini dilakukan. Tapi,dua mediasi pertama dilakukan sebelum kasusnya viral pada awal Desember 2024.

    “Dari awal mediasi sampai sekarang (belum dikasih). Setelah ini viral baru rumah sakit yang kasih pertanyaan ke saya,” kata dia.

    Rauf menjelaskan, dia tidak ingin rekam medis bayinya dikirim ke tempat kerjanya. Dia ingin mengambil sendiri berkas ini ke rumah sakit.

    Tapi, setelah kasus ini viral dan Rauf serta istrinya masih harus masuk kerja, mereka belum sempat mengambil rekam medis bayi mereka ke rumah sakit.

    Di sisi lain, Direktur Utama RS Islam Cempaka Putih Jack Pradono Handojo mengatakan pihaknya baru menawarkan rekam medis kepada keluarga bayi ketiga mediasi sudah berjalan yang ketiga kali. Saat itu, Jack mengaku hadir langsung dalam proses mediasi dan kasus ini sudah viral di kalangan media sosial.

    “Tapi, permintaannya itu ya secara bilateral, saya minta, ‘Pak, bisa enggak videonya itu diredam dahulu, kami akan memberikan data-data tiga yang disepakati (termasuk CCTV dan rekam medis),” ucap Jack dalam jumpa pers.

    Jack tidak menjawab secara gamblang apakah pihaknya telah menawarkan memberikan rekam medis sejak awal mediasi berlangsung. Dia hanya menyebut pihaknya telah melakukan segalanya sesuai dengan standar.

    “Tapi, setelah dua kali mediasi yang saya tangkap, tim saya yakin 100 persen bahwa standard operating procedure (SOP) itu berjalan, kemungkinan itu (bayi tertukar) nihil atau mungkin 1 persen,” imbuh dia.

    Halaman 2 dari 3

    (ond/aik)

  • Dugaan Tidak Terbukti, Polisi Akan Hentikan Penyidikan Kasus Bayi Tertukar di Cempaka Putih  – Halaman all

    Dugaan Tidak Terbukti, Polisi Akan Hentikan Penyidikan Kasus Bayi Tertukar di Cempaka Putih  – Halaman all

    Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M. Firdaus menyatakan penyidikan kasus dugaan bayi tertukar akan dihentikan.

    Tayang: Selasa, 24 Desember 2024 12:40 WIB

    Kompas.com/Shela Octavia

    Polisi telah melakukan pengambilan sampel DNA terhadap bayi yang diduga tertukar di Rumah Sakit (RS) Islam Cempaka Putih usai membuka kembali makam atau ekshumasi bayi di tempat pemakaman umum (TPU) Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (17/12/2024). 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M. Firdaus menyatakan penyidikan kasus dugaan bayi tertukar akan dihentikan. 

    Hal itu menyusul hasil tes DNA terhadap bayi laki-laki yang meninggal dunia di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. 

    Firdaus menuturkan bahwa anak tersebut dipastikan anak dari pasangan Muhammad Rauf dan Feni Selviyanti. 

    “Perkara ini nantinya kami akan gelar perkara dan kami lakukan penghentian penyidikan,” katanya di Jakarta, Selasa (24/12/2024). 

    Pihaknya juga bakal melengkapi berkas perkara dengan meminta keterangan tambahan dari sejumlah dokter di rumah sakit. 

    Selain itu menunggu hasil analisis video rekaman CCTV. 

    “Saat ini masih ada beberapa dokter yaitu dokter jaga yang di ruang NICU itu ada beberapa yang belum diperiksa. Nah, ini kami harus tuntaskan dulu supaya nanti hasilnya maksimal,” ujar Firdaus. 

    Kasus ini ramai setelah viral di media sosial terkait dugaan bayi dari pasangan Rauf dan Feni yang tertukar dalam kondisi meninggal dunia di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. 

    Bayi tersebut lahir pada 16 September 2024 dan dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit pada tanggal 17 September 2024. 

    Pihak keluarga menduga adanya sejumlah kejanggalan atas tewasnya bayi tersebut. 

    Dugaan bayi tertukar setelah keluar melihat perbedaan fisik bayi yang ada di rumah sakit dengan bayi yang dimakamkan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Duduk di Kursi Roda, Nelangsa Pak Tarno Jualan Ikan Cupang hingga Gabus, Penampilan Lusuh Disoroti

    Duduk di Kursi Roda, Nelangsa Pak Tarno Jualan Ikan Cupang hingga Gabus, Penampilan Lusuh Disoroti

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib Pak Tarno kini menjadi sorotan.

    Ia kini diketahui berjualan ikan cupang sambil duduk di atas kursi roda.

    Penampilan lusuhnya menjadi perbincangan.

    Dilansir dari akun TikTok @roamiegoetmuller tampak mengunggah video pada Minggu (22/12/2024) dengan keterangan bertuliskan:

    “Oke, teman-teman, merapat nih. Pak Tarno jualan ikan cupang, dan ikan-ikan lele. Ada ikan gabus dan macem-macem, peralatan,” ucap pemilik akun, dikutip dari Tribun Jambi.

    Dalam unggahannya tersebut, Pak Tarno terlihat tengah mengenakan kemeja garis-garis berwarna hitam dan merah.

    Ia tampak mengenakan celana pendek dan topi miliknya yang berwarna pink.

    Tampak Pak Tarno terlihat lemas dan lusuh lantaran penyakit yang ia idap.

    Diketahui Pak Tarno tengah duduk di kursi roda sembari menjajakan dagangannya di depan rumah.

    Dagangannya tersebut tampak dijajarkan di dua meja panjang.

    “Datang aja kalo yang mau, jalan Olahraga 1, gang 1. Bisa foto-foto juga dengan beliau ya. Oke Pak Tarno ya, sip,” lanjutnya.

    Terlihat Pak Tarno tampak semakin kurus dari penampilan sebelumnya.

    Pak Tarno jualan ikan cupang. (via Tribun Jambi)

    Tampak unggahan tersebut menyedot perhatian publik dengan komentar beragam.

    sebatashamba: lihat pak tarno dulu jaman di dahsyat beda banget, semoga selalu dikasih kesehatan pak tarno, makasih udah ngehibur anak⊃2; jaman 90an

    sitiaisah5857: Duit Pak Tarno selama ini ke mana .. 

    Runa andriana: kasian pak tarno sekarang, semoga diberi kesehatan

    rombeng: sepertinya pak Tarno lelah,kasian 

    yulianti market: kondisinya kan lg sakit, kenapa d bawa jualan biarkan pak tarno istirahat d rmh kasian kena debu kena panas kl d kursi trs dia gak bisa rebahan

    Metaaphora: daripada donasiin ke agus mending ke pak tarno.

    Sebelumnya, Sutarno atau Pak Tarno belakangan menjadi sorotan terkait kondisi kesehatannya.

    Ia mengalami stroke ketiga kalinya.

    Meski sakit, Pak Tarno masih tampil di panggung untuk beraksi sulap.

    Selain itu, Pak Tarno tak habis akal untuk mendapat uang demi hidup.

    Setelah bisa bergerak, Pak Tarno jualan stiker hingga alat tulis di depan sekolah dasar.

    Pak Tarno jualan sambil duduk di kursi roda.

    Kehidupan Pak Tarno pun lantas menjadi sorotan, termasuk keluarganya.

    Dalam kondisi sakit, Pak Tarno selalu didampingi istri tercintanya bernama Dewi.

    Namun ternyata Dewi bukanlah istri pertama, kedua atau ketiga.

    Melainkan, Dewi adalah perempuan ke-10 yang dinikahi oleh Pak Tarno.

    Pak Tarno berjualan di SDN Semper Barat 01, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (25/10/2024). (Kompas.com/Cynthia Lova)

    Pak Tarno mengaku pernah 10 kali menikah.

    Ia berjanji bahwa istrinya saat ini akan menjadi istri terakhir baginya.

    Dari profesi pramugari, manajer hingga penjual makanan warteg, Pak Tarno disebut telah menikah 10 kali termasuk dengan istrinya saat ini, Dewi.

    Dewi yang baru dinikahi pak Tarno pada Lebaran tahun ini, selalu terlihat mendampingi pak Tarno yang belum lama terserang stroke untuk ketiga kalinya.

    “Bulan puasa kemarin (menikah) belum ada setahun,” kata Dewi dikutip dari YouTube Need A Talk, via Kompas.com pada Selasa (5/11/2024).

    Baru terungkap ternyata Dewi bukan istri kedua atau ketiga dari Pak Tarno.

    Dewi adalah istri ke-10 Pak Tarno, setelah selama ini pak Tarno menikah siri dan bercerai dengan banyak wanita lainnya.

    “Ini istri keberapa?” tanya Atta Halilintar.

    “Sepuluh,” jawab Dewi.

    Sebelum menikah dengan Dewi, Pak Tarno diketahui pernah beberapa kali menikah.

    Termasuk dengan manajernya sendiri yang menjadi istri keempatnya.

    “Pernah sama pramugari juga kan?” tanya Atta.

    “Iya dulu. Ini (Dewi) yang terakhir,” ucap pak Tarno.

    “Jitak kalau ada lagi,” sahut Dewi.

    Diakui Dewi, dirinya tahu Pak Tarno pernah memiliki banyak hubungan sebelum bersama dirinya.

    Tapi perjuangan Pak Tarno saat mendekatinya membuat Dewi luluh dan mau menikah dengan pak Tarno.

    “Karena perjuangan dia dari Priuk ke Bekasi, ketemu saya malam-malam, hujan-hujan datang,” ungkap Dewi.

    “Awalnya saya main-main, akhirnya dia datang terus nyari saya,” lanjutnya.

    Bahkan sejak pak Tarno sakit, Dewi memilih terus mendampingi suaminya.

    “Saya selalu dampingi, (sebelumnya) enggak,” kata Dewi dikutip dari Pagi Pagi Ambyar Trans TV.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com