kab/kota: Cilincing

  • Komplotan Begal yang Bacok Korbannya di Cilincing Sudah Beraksi 10 Kali
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Januari 2025

    Komplotan Begal yang Bacok Korbannya di Cilincing Sudah Beraksi 10 Kali Megapolitan 31 Januari 2025

    Komplotan Begal yang Bacok Korbannya di Cilincing Sudah Beraksi 10 Kali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komplotan begal yang membacok korbannya bernama Ahmad Basri di jembatan Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (25/1/2025) dini hari sudah beraksi sebanyak 10 kali sebelum ditangkap polisi.
    “Berdasarkan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan, para komplotan pelaku ini sudah beraksi kurang lebih sebanyak 10 kali,” ucap Kapolres Jakarta Utara, Kombes (Pol) Ahmad Fuady di kantornya, Jumat (31/1/2025).
    Enam begal ini melancarkan aksinya di beberapa tempat di Jakarta Utara. Di antaranya, Jembatan Akses Marunda Cilincing, di Putaran Justus, Jalan Raya Cakung-Cilincing, dan Jalan Raya Marunda SP244 Cilincing.
    Fuady mengatakan, keenam pelaku mengincar pengendara motor secara acak tanpa ada target khusus.
    “Pelaku melakukan aksinya secara
    random
    ,” tutur Fuady.
    Selanjutnya, motor hasil rampasan akan dijual para pelaku ke penadah.
    “Satu unit motor dijual dengan harga Rp 3,5 juta,” terang Fuady.
    Uang Rp 3,5 juta hasil penjualan motor akan dibagikan secara rata. Masing-masing pelaku mendapatkan Rp 500.000.
    Hasil penjualan motor selanjutnya digunakan para pelaku untuk membeli minuman keras.
    Adapun polisi telah menangkap tiga dari enam komplotan begal tersebut. Ketiga pelaku yakni SFM (19), DR (19), FH (17).
    Selain itu, ada tiga pelaku begal lain yang saat ini masih buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO).
    Bukan hanya tiga begal, polisi menangkap dua orang lain berinisial P (34) dan BS (34). Keduanya, berperan sebagai penadah dalam aksi kejahatan ini.
    Diberitakan sebelumnya, saat melintas di tempat kejadian perkara (TKP), Ahmad Basri dipepet oleh enam orang tak dikenal (OTK) yang mengendarai tiga unit sepeda motor.
    Keenam OTK itu membawa senjata tajam dan langsung merampas sepeda motor korban.
    Ahmad sempat berupaya mempertahankan kendaraan. Namun, pelaku melukai korban dengan senjata tajam.
    “Atas kejadian tersebut korban mengalami luka bacok pada bagian perut sebelah kanan dan pangkal paha sebelah kiri, serta sepeda motor milik korban berhasil dibawa oleh para pelaku,” kata Kapolsek Metro Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi tangkap lima pelaku begal yang lukai korbannya di Jakarta Utara

    Polisi tangkap lima pelaku begal yang lukai korbannya di Jakarta Utara

    Masih ada tiga tersangka yang masih dilakukan pengejaran dan sudah ditetapkan sebagai DPO

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara menangkap lima pelaku begal yang melukai korbannya menggunakan senjata tajam di jembatan dekat rumah susun Kecamatan Cilincing Jakarta Utara pada Sabtu (25/5) dinihari.

    “Kami menangkap tiga dari enam pelaku yang terlibat langsung dalam aksi begal yang melukai dan merampas sepeda motor korban Ahmad Basri,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan ketiga pelaku yang ditangkap adalah pria berinisial FSM (19) yang berperan sebagai joki motor dan menghadang motor korban.

    Pelaku kedua pria berinisial DR (19) yang memiliki ide untuk melakukan aksi pencurian dengan kekerasan atau begal, dia juga berperan menghadang motor korban.

    Pelaku ketiga remaja lelaki berusia 17 tahun yang berperan membonceng pelaku berinisial A.

    “Hasil rangkaian penyelidikan ditemukan tiga orang yang diduga sebagai pelaku aksi pidana tersebut,” kata dia.

    Sementara itu pihaknya juga menangkap dua pelaku lain yakni pria berinisial PKT alias P (34) yang berperan menjadi penadah motor curian dan pria berinisial BS (34) yang juga berperan sebagai penadah motor curian

    “Masih ada tiga tersangka yang masih dilakukan pengejaran dan sudah ditetapkan sebagai DPO,” kata dia.

    Ia mengatakan ketiga DPO tersebut adalah A alias P (19), kemudian tersangka A (19) yang berperan memukul kepala korban, dan tersangka berinisial S (19) yang mendorong korban ketika korban melakukan perlawanan.

    Menurut dia dari hasil penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan petugas, kelompok ini sudah beraksi kurang lebih sebanyak 10 kali mulai dari Jembatan Akses Marunda Cilincing, kemudian, di putaran Justus, Jalan Raya Cacing, dan Jalan Raya Marunda SMP 244 Cilincing.

    Petugas mengamankan barang bukti berupa hasil visum, rekaman video, dua unit sepeda motor, pakaian yang digunakan para pelaku, pakaian korban, dua helm, senjata tajam, dan air softgun.

    “Pelaku kita kenakan pasal 365 KUHP dan atau 56 KUHP dan atau pasal 481 KUHP atau 480 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 12 tahun,” kata dia.

    Sebelumnya korban Ahmad Basri pulang dari tempatnya bekerja pada Sabtu (25/1) dinihari sekitar pukul 02.55 WIB mengendarai sepeda motor. Saat korban sedang melintas di Jalan Jembatan Akses Marunda korban dipepet oleh empat sepeda motor dengan jumlah enam orang pelaku.

    Kemudian salah satu pelaku diantaranya menodongkan senjata api air softgun ke arah korban kemudian menyuruh korban untuk berhenti.

    Namun korban berusaha untuk kabur dengan menambah kecepatan sehingga korban menabrak sepeda motor pelaku. Kemudian karena korban terjatuh.

    “Lalu dua pelaku melakukan penganiayaan kepada korban dengan membacok korban sampai korban jatuh kemudian para pelaku membawa kabur motor milik korban,” kata dia

    Korban mengalami luka sobek pada bagian dengkul kedua kaki, dan juga sobek pada lutut kaki kiri, jari tangan, dan sobek bagian perut.

    “Dari adanya kejadian tersebut dan setelah jajaran Polres Metro Jakarta Utara menerima laporan maka dari jajaran Satreskrim Polres melakukan penyelidikan bersama jajaran Polsek Cilincing,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pagi Ini 10 RT di Jakbar Masih Terendam Banjir dengan Ketinggian 30-60 Cm

    Pagi Ini 10 RT di Jakbar Masih Terendam Banjir dengan Ketinggian 30-60 Cm

    loading…

    Sebanyak 10 RT di Jakarta Barat masih terendam banjir, Jumat (31/1/2025) pagi. Ketinggian air di 10 RT berkisar 30-60 cm. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Sebanyak 10 RT di Jakarta Barat masih terendam banjir , Jumat (31/1/2025) pagi. Banjir disebabkan curah hujan tinggi pada Selasa (28/1/2025). Ketinggian air di 10 RT berkisar 30-60 cm.

    “Update pukul 04.00 WIB, BPBD mencatat genangan terjadi di 10 RT,” kata Kapusdatin BPBD Jakarta M Yohan, Jumat (31/1/2025).

    Data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat terdapat 10 RT yakni:
    – Kel Cengkareng Barat 7 RT.
    – Kel Tegal Alur 3 RT.

    Penyebab: Curah Hujan Tinggi
    Ketinggian: 30-60 Cm.
    Situasi: Masih tergenang.

    Genangan yang sudah surut:
    1. Kel. Rawa Buaya 4 RT
    2. Kel. Sukapura 11 RT
    3. Kel. Duri Kosambi 7 RT
    4. Kel. Cengkareng Timur 20 RT
    5. Kel. Rorotan 1 RT
    6. Kel. Semper Barat 2 RT
    7. Kel. Pegadungan 3 RT
    8. Kel. Pejaten Timur 3 RT
    9. Kel. Cawang 4 RT
    10. Kel. Cililitan 2 RT
    11. Kel. Sempet Barat 1 RT
    12. Kel. Bidara Cina 3 RT
    13. Kel. Pela Mampang 1 RT
    14. Kel. Cengkareng Barat 1 RT
    15. Kel. Tegal Alur 2 RT
    16. Kel. Kampung Melayu 4 RT

    Jalan tergenang yang sudah surut:
    1. Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kel. Penjaringan
    2. Jl. Satria Raya, Kel. Jelambar
    3. Jl. Pegangsaan Dua (Green Hill), Kel. Pegangsaan Dua
    4. Jl. Kelapa Hybrida Raya, Kel. Pegangsaan Dua
    5. Jl. Cakung Cilincing, Kel Sukapura

    BPBD Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan lurah dan camat setempat.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD juga memberikan bantuan logistik bagi masyarakat terdampak banjir yang mengungsi,” ujar Yohan.

    (jon)

  • BPBD Catat 1.941 Warga Jakut Masih Mengungsi Akibat Banjir

    BPBD Catat 1.941 Warga Jakut Masih Mengungsi Akibat Banjir

    Jakarta

    BPBD DKI Jakarta mencatat sebanyak 1.941 orang warga Jakarta Utara mengungsi di sejumlah lokasi akibat banjir. Salah satunya Depo BCC Kecamatan Cilincing yang terdapat 500 orang.

    “Sebanyak 500 jiwa dari 160 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Rorotan mengungsi di Depo BCC Kecamatan Cilincing,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, dilansir Antara, Kamis (30/1/2025).

    Warga yang masih mengungsi di Depo BCC Cilincing karena rumah mereka masih terendam banjir setinggi 30-50 sentimeter (cm). Sementara, warga yang terdampak banjir di Kelurahan Semper Barat Cilincing sebanyak 1.441 jiwa yang terdiri dari 547 KK.

    “Warga terdampak banjir dari Kelurahan Rorotan dan Kelurahan Semper Barat Kecamatan Cilincing Jakarta Utara,” kata dia.

    Menurut dia, para pengungsi ini ditampung di sejumlah lokasi mulai dari Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Triputra Persada Hijau, Rusun Embrio Blok A, Komplek Pemadam Kebakaran, SDN 13, Mushola Abu Turab RW03, Masjid Annadzofah RW 03.

    Kemudian Kantor Asrama DKI, Kantor Sekretariat RT 07 RW 03, Musala dan Saung RT 01 RW 03, serta SMAN 75.

    Menurut warga setempat ketinggian air hujan yang merendam warga pada Selasa malam (28/1/) hingga Rabu pagi (29/1/) menyebabkan ratusan rumah warga yang berada di RT 18/RW 05 Kelurahan Rorotan terendam hingga mencapai 1,5 meter.

    Sambil menanti banjir surut beberapa warga berinisiatif untuk membersihkan rumah agar bisa ditinggali setelah banjir surut.

    (azh/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Data dan Fakta Banjir Masih Rendam Jakarta

    Data dan Fakta Banjir Masih Rendam Jakarta

    Jakarta

    Banjir merendam sejumlah kawasan di Jakarta sejak Rabu (28/1) malam. Bahkan, air masih merendam sebagian lokasi hingga hari ini. Berikut adalah data dan fakta soal banjir di bulan pertama 2025 ini.

    Data dan fakta berikut dihimpun redaksi detikcom hingga Kamis (30/1/2025) petang.

    Data dan fakta berikut ini meliputi jumlah daerah yang masih dilanda banjir, penyebab banjir, hingga jumlah pengungsi. Simak selengkapnya:

    1. Ada 35 RT masih kebanjiran, terbanyak di Jakbar

    Menurut data yang disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta tadi, masih ada 35 wilayah RT dan 1 ruas jalan yang tergenang banjir per pukul 15.00 WIB sore.

    Titik banjir terbanyak berada di Jakbar yakni sebanyak 17 RT dengan rincian Kelurahan Cengkareng Barat sebanyak 8 RT, Kelurahan Rawa Buaya 1 RT, Kelurahan Pegadungan 3 RT, dan Kelurahan Tegal Alur 5 RT. Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi. Ketinggian banjir saat ini dilaporkan 30-75 cm.

    Sementara di Jaksel ada 3 RT di Kelurahan Pejaten Timur yang kebanjiran. Banjir disebabkan oleh meluapnya Kali Ciliwung dengan ketinggian banjir 65 cm.

    Sedangkan di Jaktim, dilaporkan ada 14 RT yang kebanjiran dengan rincian 4 RT di Kelurahan Kampung Melayu, 5 RT di Kelurahan Cawang, 2 RT di Kelurahan Cililitan, dan 3 RT di Kelurahan Bidara Cina. Banjir disebabkan luapan Kali Ciliwung. Ketinggian banjir saat ini dilaporkan 30-1560 cm.

    Di Jakut, 1 RT di Kelurahan Semper Barat, Cilincing masih kebanjiran dengan ketinggian 40 cm. Jalan tergenang berlokasi di Jalan Cakung Cilincing, Kelurahan Sukapura, dengan ketinggian 15 cm.

    Halaman selanjutnya, penyebab banjir:

    Penyebab Banjir

    Foto ilustrasi awan hujan di Jakarta (Agus Purnomo/detikcom)

    2. Penyebab banjir

    BPBD mengatakan penyebab banjir adalah curah hujan yang tinggi. Banjir datang usai hujan deras pada Rabu (28/1) malam lalu.

    Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan penyebab hujan deras adalah siklus balik fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO), yakni angin dingin yang menyeruak dari Samudera Hindia sejak November 2024 lalu.

    Tak hanya fenomena MJO saja, hujan deras Jakarta juga didorong adanya bibit siklon tropis yang mengakibatkan hujan deras (30-50 mm). Hujan deras ini bakal terus terjadi sampai Februari. Ini adalah puncak musim hujan.

    “Poinnya adalah hampir setiap bulan atau seminggu-dua minggu terjadi cuaca ekstrem seperti ini,” kata Dwikorita.

    Dwikorita Karnawati Foto: Dwi Rahmawati/detikcom

    3. Angka curah hujan lampaui kapasitas Jakarta

    Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan infrastruktur pengendali banjir Jakarta hanya mampu menangani hujan dengan intensitas 150 mm/hari. Ternyata hujan Selasa (28/1) malam melampaui kemampuan itu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi hal ini.

    “Di sebagian besar Pos Hujan BMKG tercatat curah hujan melampaui 150 mm/hari,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada detikcom, Rabu (29/1/2025).

    Halaman selanjutnya, jumlah pengungsi:

    Soal Pengungsi Banjir Jakarta

    Foto ilustrasi banjir Jakarta Januari 2025. (Antara Foto/Fauzan)

    4. Jumlah pengungsi di Jakbar

    Banjir membuat banyak orang mengungsi. Di Jakarta Barat saja, ada 1.179 warga yang mengungsi di tiga titik.

    Sebagaimana disampaikan oleh Kasatlak Pengelolaan Data dan Informasi Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta, Kristian Gottam Sihombing pada Kamis (30/1/2025), pengungsi terbanyak, yaitu sebanyak 690 jiwa dari 310 keluarga, berada di Kelurahan Tegal Alur, Kalideres yang berlokasi di Musala Al Madin, Masjid RW 015.

    Pengungsian lain berlokasi di Masjid Sawatul Ummah Kelurahan Pegadungan, Kalideres, yakni sebanyak 300 orang dari 75 keluarga. Satu pengungsian lain berlokasi di Masjid An Nur Kelurahan Cengkareng Barat, berisi 189 orang dari 48 keluarga.

    5. Fakta dari sudut Cengkareng: Banjir terparah sejak 1998

    Fakta dari banjir di Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat diungkap oleh warga di RT 004 RW 014 bernama Hendi. Pria berusia setengah abad itu bersaksi bahwa banjir ini adalah banjir terparah yang dia alami selama 27 tahun terakhir.

    “Saya tinggal di sini dari tahun 98-an. Ini paling tinggi. Ini udah dicor dua kali, kalau enggak dicor dua kali bisa sepinggang. Ini kemarin, ini kan kata orang banjir lima tahunan, ya itu paling dalam kemarin,” kata Hendi (50) saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (30/1/2025).

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rumahnya Terendam Banjir, Warga Rorotan Sudah 2 Hari Mengungsi di Peti Kemas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir, Warga Rorotan Sudah 2 Hari Mengungsi di Peti Kemas Megapolitan 30 Januari 2025

    Rumahnya Terendam Banjir, Warga Rorotan Sudah 2 Hari Mengungsi di Peti Kemas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ratusan
    korban banjir
    di Kampung Kesepatan RT 18, RW 05, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, terpaksa mengungsi ke dalam peti kemas pada Kamis (30/1/2025).
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi pada pukul 17.50 WIB, terdapat sekitar delapan peti kemas yang disediakan sebagai tempat mengungsi bagi para korban banjir.
    Para warga terlihat tidur di dalam peti kemas dengan beralaskan karpet biru.
    Setiap kontainer dapat menampung antara delapan hingga 10 keluarga atau sekitar 33 jiwa.
    Mereka sudah dua malam menginap di dalam peti kemas karena rumah mereka terendam banjir.
    Salah satu warga bernama Alfian (55) mengungkapkan, mengungsi di dalam peti kemas sudah menjadi kebiasaan warga RT 18 saat banjir.
    “Sudah dari tahun ke tahun. Soalnya mau bagaimana lagi. Ini tempatnya yang lebih tinggi, yang lain enggak bisa,” ucap dia.
    Meskipun mengungsi di dalam kontainer tidak nyaman, Alfian bersyukur masih memiliki tempat berlindung saat rumahnya tidak bisa ditempati akibat banjir.
    “Panas, ya, panas kalau cuacanya panas,” tambahnya.
    Hingga sore ini, banjir di RT 18 belum sepenuhnya surut. Ketinggian air bervariasi mulai dari 20 hingga 60 sentimeter (cm).
    Penanggungjawab BPBD Kelurahan Rorotan, Fachri, menjelaskan, awalnya ada sekitar 500 jiwa yang mengungsi di dalam peti kemas.
    “Awalnya sih datanya ada 500 jiwa,” ucap Fachri saat ditemui di lokasi pada Kamis sore.
    Namun seiring dengan mulai surutnya air banjir, sebagian warga telah memilih untuk kembali ke rumah mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu RT di Rorotan Masih Terendam Banjir Sore Ini, Ketinggian Air Capai 60 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Januari 2025

    Satu RT di Rorotan Masih Terendam Banjir Sore Ini, Ketinggian Air Capai 60 Cm Megapolitan 30 Januari 2025

    Satu RT di Rorotan Masih Terendam Banjir Sore Ini, Ketinggian Air Capai 60 Cm
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir masih menggenangi RT 1, RW 05, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, pada sore hari ini, Kamis (30/1/2025).
    Berdasarkan pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi,
    ketinggian air
    bervariasi antara 20 hingga 60 sentimeter.
    Menurut informasi dari warga setempat, air banjir mulai menunjukkan tanda-tanda penyusutan sore ini.
    Sebelumnya, ketinggian air di RT 001 mencapai satu meter pada pagi hari.
    Data yang dihimpun menunjukkan, sekitar 1.221 jiwa dari 400 keluarga terdampak banjir di wilayah tersebut.
    Sekitar 300 jiwa memilih mengungsi di dalam peti kemas milik PT Bestindo, sementara 150 jiwa lainnya menumpang di rumah tetangga.
    Beberapa warga juga memutuskan untuk tetap bertahan di rumah meskipun banjir masih menggenangi area tersebut.
    Saat ini, sebagian warga telah kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa banjir, meskipun air masih belum sepenuhnya surut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi usut kasus dua begal yang ditangkap massa di Cilincing

    Polisi usut kasus dua begal yang ditangkap massa di Cilincing

    Jakarta (ANTARA) –

    Polsek Cilincing dan Polres Metro Jakarta Utara mengusut kasus dua begal yang ditangkap warga di dekat STIP Marunda Cilincing pada Rabu (29/1).

    “Saat ini kedua pelaku sudah ditahan di Polsek Cilincing dan kami melakukan pengembangan karena ada beberapa kasus yang dilakukan kedua pelaku termasuk pasal 480 KUHP,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Utara AKBP Benny Cahyadi di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan, dari keterangan pelaku, mereka sudah beberapa kali melakukan aksi begal. Tidak hanya di Jakarta Utara (Jakut) tapi juga di luar wilayah tersebut.

    “Setelah pelaku ini ditangkap warga kami melakukan aksi cepat mengamankan pelaku dan saat ini masih dalam proses penyidikan,” kata dia.

    Dia menyampaikan kronologi penangkapan pelaku begal ini. Pada Rabu itu ada warga yang melihat kedua pelaku menjalankan aksi kejahatan.

    Warga yang melihat aksi tersebut meneriaki, lalu masyarakat sekitar secara bersama-sama menghadang pelaku dan melakukan upaya paksa dengan menghakimi pelaku.

    “Kedua pelaku sudah ditahan dan kami masih melakukan pendalaman terhadap identitas dua orang ini serta jaringannya,” kata dia.

    Petugas Kepolisian mengamankan barang bukti telepon seluler yang digunakan dua pelaku, alat yang digunakan untuk melakukan aksi kejahatan serta kendaraan yang digunakan menjalankan aksi pidana tersebut.

    “Kami akan kembangkan kasus ini sampai ke penadah motor curian dan pelaku-pelaku lainnya,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • 3 Ruas Jalan di Jakut Masih Terendam Banjir Pagi Ini

    3 Ruas Jalan di Jakut Masih Terendam Banjir Pagi Ini

    JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 3 ruas jalan di Jakarta Utara masih terendam banjir akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejak Selasa hingga Rabu, 28-29 Januari 2025.

    Ketiga ruas jalan yang masih tergenang yakni Jalan Kelapa Hybrida Raya, Kelurahan Pegangsaan Dua dengan ketinggian air 20 sentimeter; Jalan Pegangsaan Dua (titik Green Hill), Kelurahan Pegangsaan Dua dengan ketinggian air 10 sentimeter, dan Jalan Cakung Cilincing, Kelurahan Sukapura dengan ketinggian air 20 sentimeter.

    “Update info terkini sampai dengan pukul 10.00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 14 RT dan 3 ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Rabu, 30 Januari.

    Adapun banjir di lingkungan permukiman, lanjut Isnawa, melanda 10 RT di Jakarta Barat dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter, yakni di Kelurahan Cengkareng Barat, Rawa Buaya, Pegadungan, dan Tegal Alur.

    Lalu, banjir juga masih merendam 4 RT di Jakarta Utara dengan ketinggian air mencapai 55 sentimeter, yakni di Kelurahan Rorotan dan Semper Barat.

    Saat ini, BPBD mencatat warga yang mengungsi sebanuak 300 jiwa di Kelurahan Pegadungan, 690 jiwa di Kelurahan Tegal Alur, dan 500 jiwa di Kelurahan Rorotan.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat. BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan,” tutur Isnawa.

    Dari hujan lebat yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya sejak dua hari lalu, sedikitnya 29 ruas jalan dan 35 RT di Jakarta sempat terendam.

    Hujan juga menyebabkan kenaikan status Bendung Katulampa pada pukul 15.00 WIB menjadi Siaga 3 (Waspada), Pos Pantau Depok pada pukul 19.00 WIB menjadi Siaga 3 (Waspada).

    Selain itu, Pos Pantau Pesanggrahan pada pukul 13.00 WIB menjadi Siaga 3 (Waspada), serta Pos Pantau Sunter Hulu pada Selasa (28/01) pukul 17.00 WIB menjadi Siaga 3 (Waspada) dan pukul 18.00 WIB menjadi Siaga 2 (Siaga).

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

  • Update Kondisi Ruas Tol Sedyatmo Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Masih Ada Genangan di Bahu Jalan – Halaman all

    Update Kondisi Ruas Tol Sedyatmo Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Masih Ada Genangan di Bahu Jalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ruas Tol Sedayatmo mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) masih terdapat titik genangan air, Kamis (30/1/2025).

    Imbasnya, hanya dua lajur yang digunakan di KM 26+400.

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan pihaknya tengah berupaya melakukan penyedotan  agar lalu lintas kembali normal.

    “Memang masih ada (genangan) air tapi di bahu jalan kita penyedotan terus dilakukan menuju ke Bandara, itu Tol Sedyatmo,” katanya kepada wartawan, Kamis (30/1/2025).

    Latif memastikan sejumlah tol lain yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam kondisi aman.

    “Anggota masih siaga di lokasi, semuanya aman nggak ada kemacetan,” tukasnya.

    Sementara itu, petugas Representative Office 2 Jasamarga Metropolitan Tollroad, Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) berupaya mengurangi debit air dan melakukan pengaturan lalu lintas yang dibutuhkan.

    Saat ini sebanyak 30 pompa air yang tersebar di sepanjang Ruas Tol Sedyatmo masih diaktifkan, serta tambahan enam pompa mobile yang membantu percepatan penanganan genangan. 

    Jasa Marga mengimbau bagi pengguna jalan yang ingin menuju atau dari Bandara Soekarno-Hatta, untuk mengantisipasi kepadatan akibat genangan di Ruas Tol Sedyatmo, maka dapat memanfaatkan Jalan Tol JORR 2 yaitu melalui Ruas Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran. 

    Jalan Tol JORR 2 telah terhubung dengan berbagai akses Jalan Tol Utama seperti Jagorawi dan Jakarta-Tangerang dan juga telah membentuk jaringan jalan tol mulai dari Cilincing hingga Cengkareng sehingga dapat diakses lebih mudah menuju berbagai lokasi di Jabodetabek.