kab/kota: Cilincing

  • Pelaksanaan MBG di Cilincing batal karena dapur tidak siap

    Pelaksanaan MBG di Cilincing batal karena dapur tidak siap

    Jakarta (ANTARA) – Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di delapan sekolah Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara batal karena dapur tidak siap sehingga eksekusi program Pemerintahan Prabowo-Gibran itu kembali diundur.

    “Pelaksanaan batal karena Yasayan Darul Esti Sumidah sebagai penyedia terkendala persoalan administrasi dan kesiapan dapur,” Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibaru Agung Siregar di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan yayasan itu adalah penyedia MBG di delapan sekolah wilayah Kalibaru Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

    Ia mengaku, sudah dua kali sudah program MBG ini gagal didapatkan anak-anak di sekolah yakni pada Senin (17/2) dan Senin (24/2).

    Menurut dia, hal ini sebenarnya masalah teknis antara yayasan dengan Badan Gizi Nasional (BGN)

    “Beberapa ada yang belum secara administratif. Jadi, dari yayasan dan BGN masih ada yang belum lengkap makanya masih menunggu untuk pelaksanaannya, ” katanya.

    Menurut Agung, yayasan menunggu dari BGN untuk masalah teknis administratif sehingga pelaksanaan harus mundur.

    Ia mengakui BGN sudah berkomunikasi langsung dengan yayasan sehingga pelaksanaannya harus dimundurkan.

    “Menunggu dari BGN melengkapi administrasi sehingga pelaksanaannya tidak bisa dilangsungkan pada 24 Februari itu,” katanya.

    Ia mengatakan hal ini sebelumnya telah disampaikan kepada penyelenggaraan memang ada pengunduran dan juga sudah komunikasi langsung dengan para penerima manfaat untuk klarifikasi pelaksanaannya mundur karena ada alasan administrasi.

    Jadi, menurut Agung, penerima manfaat juga sudah menerima dengan baik dan menyampaikan kepada orang tua siswa.

    “Karena banyak pekerjaan BGN sehingga harus menunggu untuk pekerjaannya selesai semua sehingga untuk di SPPG, saya belum bisa jalankan,” kata dia.

    Selain itu, untuk pengunduran pada Senin (17/2) lebih ke masalah persiapan dari dapurnya karena harus memenuhi sejumlah persyaratan.

    “Yayasan Darul Esti Sumidah, jadi mitra BGN tergolong singkat, jadi dari yayasan itu meminta waktu juga buat persiapan lebih matang lagi, ” kata dia.

    Ia mengatakan untuk kesiapan MBG, yayasan meminta waktu buat perbaikan seperti melengkapi yang belum ada di dapur, sehingga diminta mundur daru jadwal yang telah ditetapkan.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tak lagi nikmati air asin, Warga Bambu Kuning Jakut dapat pasokan air minum perpipaan

    Tak lagi nikmati air asin, Warga Bambu Kuning Jakut dapat pasokan air minum perpipaan

    Foto: Istimewa

    Tak lagi nikmati air asin, Warga Bambu Kuning Jakut dapat pasokan air minum perpipaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 24 Februari 2025 – 21:44 WIB

    Elshinta.com – Perumda PAM Jaya melakukan berbagai upaya untuk menambah cakupan layanan hingga mencapai 100 persen pada 2030 mendatang. Salah satunya, membangun sambungan baru ke permukiman yang selama ini belum pernah mendapat akses air bersih.

    Salah satu warga RW 02 Kampung Bambu Kuning Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, Dariyah (42) mengaku bersyukur dengan tersedianya air bersih di Bambu Kuning. Pasalnya, hal tersebut merupakan jeri payah yang dilakukannya untuk mengajukan air bersih sejak 2019.

    “Saya bersyukur sekali warga saya mendapatkan air bersih, rintangannya sangat banyak sekali untuk mengajukan air bersih,” ujarnya, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Tak lupa, Dariyah juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin dan seluruh jajarannya atas keberhasilannya menyediakan air bersih di kawasan tersebut.

    “Saya sebanyak-banyaknya mengucapkan terima kasih untuk teman-teman semua yang ada di Pejompongan terima kasih banyak,” kata dia.

    Hal senada juga disampaikan salah satu pengurus RW 02 bernama Bukhori (45) yang turut mengucapkan terima kasih kepada PAM Jaya karena telah menyediakan kebutuhan air bersih bagi warga. Dirinya berharap, PAM JAYA selalu hadir untuk warga Jakarta, khususnya dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas.

    “Warga kami sangat senang, alhamdulillah tahun ini bisa merasakan air bersih di wilayah RW 02, khususnya Kampung Bambu Kuning dan Kampung Sungai Tiram,” kata Bukhori.

    “Terima kasih semoga PAM JAYA semakin maju ke depan,” tutup dia.

    Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan, Perseroan telah mengalirkan air untuk warga Kampung Bambung Kuning, RW 02, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

    Kata Arief, warga di sana sudah menunggu hingga puluhan tahun untuk mendapatkan pasokan air perpipaan dari pemerintah.

    “Warga setempat telah menunggu selama 40 tahun dan akhirnya telah dapat menikmati air minum perpipaan dari PAM Jaya,” ujar Arief, Senin (24/2/2025). 

    Menurutnya, dulunya warga Kampung Bambu Kuning hanya mengandalkan air tanah yang asin dengan biaya mencapai Rp400.000-Rp 600.000 per bulan. Kini, dengan adanya jaringan air perpipaan PAM Jaya, warga hanya perlu membayar sekitar Rp60.000-Rp 100.00 per bulan, sehingga lebih hemat dalam memperoleh air yang berkualitas. 

    “Air minum perpipaan yang tersuplai bagi 513 Sambungan Rumah di RW 02 Kampung Bambu Kuning, bersumber dari SPAM Jatiluhur 1 yang disalurkan melalui Distribution Center Cilincing 2 berkapasitas 20 juta liter,” jelasnya.

    Arief mengatakan, warga RW 02 Kampung Bambu Kuning menyambut penuh syukur masuknya air minum perpipaan ke wilayah mereka. Bahkan Arief juga menghadiri acara syukuran warga beberapa waktu lalu.

    Dia bercerita, dalam pertemuan yang hangat itu warga menyampaikan terima kasih dan rasa haru. Warga juga berharap PAM Jaya semakin jaya dan konsisten dalam melayani warga DK Jakarta.

    “PAM Jaya akan terus memastikan pasokan air minum perpipaan yang berkualitas dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Arief menegaskan, peningkatan layanan ini juga untuk menunaikan amanat Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022. Regulasi itu mengatur tentang Penugasan Kepada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya Untuk Melakukan Percepatan Peningkatan Cakupan Layanan Air Minum Di Provinsi DKI Jakarta.

    “Jadi kami, PAM Jaya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan layanan dan menuju 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan di Jakarta pada 2030,” pungkas Arief.

    Sumber : Sumber Lain

  • Warga Marunda dapat pasokan air minum perpipaan setelah 40 tahun

    Warga Marunda dapat pasokan air minum perpipaan setelah 40 tahun

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kampung Bambu Kuning RW 02, Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, akhirnya mendapatkan pasokan air minum perpipaan dari PAM Jaya setelah 40 tahun penantian.

    “Warga setempat telah menunggu selama 40 tahun dan akhirnya dapat menikmati air minum perpipaan dari PAM Jaya,” kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, warga Kampung Bambu Kuning hanya mengandalkan air tanah yang asin dengan biaya mencapai Rp400.000-Rp600.000 per bulan.

    Kini, dengan adanya jaringan air perpipaan kaya Arief, warga hanya perlu membayar sekitar Rp60.000-Rp100.000 per bulan, sehingga lebih hemat dalam memperoleh air yang berkualitas.

    “Air minum perpipaan yang disuplai bagi 513 Sambungan Rumah di RW 02 Kampung Bambu Kuning, bersumber dari SPAM Jatiluhur 1 yang disalurkan melalui Distribution Center Cilincing 2 berkapasitas 20 juta liter,” ujarnya.

    Arief mengatakan, warga RW 02 Kampung Bambu Kuning menyambut penuh syukur masuknya air minum perpipaan ke wilayah mereka. Bahkan, Arief juga menghadiri acara syukuran warga beberapa waktu lalu.

    Sementara itu, warga RW 02 Kampung Bambu Kuning Kelurahan Marunda, Jakarta Utara Dariyah (42) mengaku bersyukur dengan tersedianya air bersih di Bambu Kuning karena ini merupakan penantian panjang.

    “Akhirnya, kami mendapatkan air bersih, rintangannya sangat banyak sekali untuk mengajukan air bersih,” kata dia.

    Hal senada juga disampaikan pengurus RW 02 Bukhori (45) yang turut mengucapkan terima kasih kepada PAM Jaya karena telah menyediakan kebutuhan air bersih bagi warga.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Masuk Kawasan Rawan Banjir dan Rob, Karang Taruna Jakut Distribusikan Peralatan Pembersih ke Warga – Halaman all

    Masuk Kawasan Rawan Banjir dan Rob, Karang Taruna Jakut Distribusikan Peralatan Pembersih ke Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Karang Taruna Jakarta Utara mendistribusikan bantuan peralatan pembersih bagi warga terdampak banjir di Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading.

    Bantuan peralatan pembersih itu diserahkan secara simbolis di Sekretariat RT 04/03 Kelurahan Pegangsaan Dua dan diterima langsung oleh Ketua RT 04/03 Kelurahan Pegangsaan Dua, Parid.

    “Wilayah RW 03 Kelurahan Pegangsaan Dua merupakan salah satu kawasan rawan banjir di Jakarta Utara. Bila terjadi hujan deras ketinggian genangan di sini bisa lebih dari 1 meter,” kata Sekretaris Karang Taruna Jakarta Utara, Ronny Wuner, melalui keterangan tertulis, Senin (24/2/2025).

    Dirinya berharap bantuan peralatan yang diserahkan ini bisa meringankan warga yang terdampak genangan.

    Menurutnya, hampir setiap hujan deras dalam waktu lama saat musim penghujan, kawasan yang berada di bantaran Kali Ciliwung Lama itu merupakan langganan banjir.

    Ronny mengatakan kawasan permukiman warga RW 03 Kelurahan Pegangsaan Dua berbatasan dengan Kecamatan Cilincing.

    Aliran dari Kali Ciliwung Lama yang melintasi permukiman warga RW 03 Kelurahan Pegangsaan Dua itu menuju Kali Cakung Drain sebelum dialirkan ke laut.

    “Bantuan ini juga sebagai wujud kepedulian dari kami sebagai generasi muda pada warga,” tuturnya.

    Peralatan yang diberikan kepada warga itu, merupakan bantuan dari PT Jakarta OSES Energi (JOE), salah satu anak usaha dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

    “Banjir dan rob di Jakarta Utara ini merupakan bencana yang tidak kita harapkan. Kami berharap bantuan peralatan ini bisa dimanfaatkan oleh warga mengatasi dampak bencana banjir di permukiman mereka,” kata Direktur PT Jakarta OSES Energi (JOE), Andi Muhammad Nurdin.

    Bantuan yang diberikan berupa 20 unit jer water cleaner, 50 pieces wiper karet pemberisih, 10 sekop, 2 unit gerobak dorong, 100 pieces karung plastik, 20 unit cangkrang dan 20 unit pengki plastik.

  • PT PP Gelar Program Bekal PPintar: Makan Bergizi di Cilincing dan Tarakan – Page 3

    PT PP Gelar Program Bekal PPintar: Makan Bergizi di Cilincing dan Tarakan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menggelar program Bekal PPintar: Makan Bergizi di SDN 06 Pagi Cilincing, Jakarta Utara, dan Pondok Pesantren Darud Da’wah Wal Irsyat, Tarakan, Kalimantan Utara.

    Di dua lokasi tersebut, PT PP membagikan 328 paket makanan bergizi. Sebanyak 156 paket diberikan kepada anak yatim piatu di SD 06 Pagi Cilincing dan 172 lainnya dibagikan kepada murid dan pengurus Pondok Pesantren Darud Da’wah Wal Irsyat, Tarakan, Kalimantan Utara.

    Program ini tidak hanya sebatas pemberian makanan, tetapi menjadi bagian dari komitmen PTPP dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam aspek Quality Education, No Poverty, dan Partnership for the Goals.

    Tak hanya itu, program tersebut juga menjadi kontribusi PT PP dalam memastikan kecukupan gizi anak-anak sekolah sebagai fondasi untuk meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar.

    Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo mengungkapkan, melalui Rebuild Tomorrow Project PP berupaya menghadirkan inisiatif yang memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat, termasuk dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan anak-anak.

    “Program Bekal PPintar bukan hanya tentang membagikan makanan, tetapi tentang memastikan anak-anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat dan meraih prestasi,” ungkapnya.

    “Kami akan terus memperluas program-program serupa untuk menciptakan generasi penerus yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing,” imbuhnya.

  • Rano Karno Sebut Aturan Tinggal di Rusun Masih Dikaji
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 Februari 2025

    Rano Karno Sebut Aturan Tinggal di Rusun Masih Dikaji Megapolitan 23 Februari 2025

    Rano Karno Sebut Aturan Tinggal di Rusun Masih Dikaji
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, menyebut
    Pemprov Jakarta
    masih mengkaji aturan mengenai waktu tinggal di
    rumah susun
    (rusun).
    Rano menyatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat yang ingin tinggal di rusun secara permanen.
    “Itu masih dikaji, artinya begini, kalau dia bisa selamanya, bagus,” ujarnya saat ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (23/2/2025).
    Terkait tunggakan pembayaran sewa rusun yang mencapai puluhan miliar rupiah, Rano menegaskan bahwa Pemprov Jakarta akan memaksa para penghuni untuk memenuhi kewajiban pembayaran.
    Namun, keputusan mengenai penghapusan
    tunggakan sewa
    masih dalam tahap diskusi.
    “Ya itu harus kita kejar, harus kita selesaikan itu. (Penghapusan tunggakan) nanti kita tunggu Pak Gubernur,” tambahnya.
    Sebelumnya,
    Rumah Susun
    Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, yang terletak di Cilincing, Jakarta Utara, tercatat sebagai lokasi dengan jumlah tunggakan sewa terbesar di Jakarta.
    Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Jakarta, Kelik Indriyanto, mengungkapkan bahwa total tunggakan di
    Rusunawa Marunda
    mencapai Rp19,6 miliar.
    “Untuk data penghuni rusunawa yang paling banyak melakukan penunggakan adalah di Rusunawa Marunda,” kata Kelik saat dikonfirmasi, Jumat (7/2/2025).
    Kelik merinci bahwa tunggakan tersebut berasal dari dua kategori penghuni, yaitu masyarakat terprogram (penghuni terdampak bencana atau penataan kota) dan masyarakat umum.
    Masyarakat terprogram menunggak sebesar Rp10,8 miliar dari 1.552 unit, sedangkan masyarakat umum memiliki tunggakan sebesar Rp8,8 miliar dari 773 unit.
    Tunggakan ini telah terakumulasi sejak tahun 2010.
    “Terdapat penghuni yang masuk kategori masyarakat terprogram sejak menempati Rusunawa tidak melakukan pembayaran retribusi sewa Rusunawa,” jelasnya.
    Pemprov Jakarta telah menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 131 Tahun 2016 tentang Optimalisasi Pengelolaan Penghuni Rusunawa.
    Instruksi ini bertujuan untuk membantu penghuni yang mengalami kesulitan dalam membayar sewa melalui program pemberdayaan ekonomi.
    “Kita beri beberapa pelatihan keterampilan, pemberian alat berusaha sampai pembentukan Koperasi Penghuni Rusunawa, memberikan kesempatan bekerja baik sektor formal dan memberi kesempatan kerja melalui Job Fair,” ungkap Kelik.
    Namun, tingkat partisipasi penghuni dalam program pemberdayaan ini masih tergolong rendah.
    Berdasarkan laporan keuangan DPRKP Jakarta, total tunggakan penghuni rusunawa di Jakarta mencapai Rp95 miliar, yang berasal dari penghuni di 17.031 unit rusunawa.
    Rincian tunggakan tersebut mencakup 7.615 unit dari penghuni terprogram dengan total tunggakan sebesar Rp54,9 miliar, dan 9.416 unit dari penghuni umum dengan nilai tunggakan Rp40,5 miliar.
    “Penghuni yang menunggak ada yang sampai 58 bulan, ada yang sampai 50 (bulan),” kata Sekretaris DPRKP Jakarta, Meli Budiastuti, pada Kamis (6/2/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jambret Ponsel Warga di Tanjung Priok, 2 Pria Babak Belur Dihajar Massa
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Februari 2025

    Jambret Ponsel Warga di Tanjung Priok, 2 Pria Babak Belur Dihajar Massa Megapolitan 20 Februari 2025

    Jambret Ponsel Warga di Tanjung Priok, 2 Pria Babak Belur Dihajar Massa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua pria berinisial NRS (22) dan RNE (19) dihajar massa hingga babak belur usai menjambret ponsel seorang warga yang sedang joging sekitar pukul 07.00 WIB.
    “Keterangan dari korban menyebut saat sedang berolahraga joging, datanglah dua pelaku dari arah berlawanan langsung merampas ponsel milik korban,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Tomy Brian Hutomo saat dikonfirmasi, Rabu (19/2/2025).
    Kaget ponselnya dirampas, korban berinisial ZP (57) langsung meneriaki kedua
    jambret
    tersebut ‘maling’.
    Warga yang mendengar teriakan itu langsung mengejar dan berhasil menangkap kedua pelaku.
    Para pelaku pun sempat dipukuli hingga akhirnya mengalami luka-luka. Tak lama, pihak kepolisian pun datang untuk menangkap kedua pelaku.
    Kemudian, saat diperiksa, ditemukan senjata tajam jenis celurit yang dibawa para pelaku.
    Namun, kata Brian, celurit itu tidak digunakan untuk mengancam korban saat keduanya beraksi. Setelah diperiksa, polisi membawa kedua pelaku ke rumah sakit.
    “Sempat dikeroyok, tadi sudah kita bawa ke rumah sakit dahulu untuk diobati,” beber Brian.
    Dua pelaku tersebut, kata Brian, tinggal di wilayah Cilincing dan Koja, Jakarta Utara.
    Mereka nekat melakukan aksi jambret itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
    “Atas perbuatannya, pelaku terancam pasal 363 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,” pungkas Brian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Duda Anak Satu di Cilincing Jakut Cabuli 3 Siswi SD, Polisi Dalami Kemungkinan Ada Korban Lain – Halaman all

    Duda Anak Satu di Cilincing Jakut Cabuli 3 Siswi SD, Polisi Dalami Kemungkinan Ada Korban Lain – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketiga bocah perempuan berinisial DF (11), AD (13), dan DA (12) yang masih duduk di bangku sekolah dasar menjadi korban pencabulan pedagang ikan berinisial SK (35), warga Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

    Ketiga korban dicabuli tersangka SK pada waktu dan tempat yang berbeda.

    Pencabulan ini dilakukan SK sejak tahun 2021 hingga 2024, membuat para korban yang rentang usianya masih 11-13 tahun mengalami trauma berkepanjangan.

    “Modus operandi pelaku SK ini memberikan imbalan sejumlah uang kepada korban untuk dapat melakukan pencabulan dan persetubuhan disertai dengan ancaman kekerasan,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok,  AKBP Martuasah Hermindo Tobing,  Selasa (18/2/2025). 

    Atas perbuatannya, SK dijerat pasal terkait perlindungan anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016.

    “Ancaman maksimal tentunya 15 tahun, tapi karena ini berulang, kita juga akan melakukan upaya-upaya pemeriksaan lanjutan apakah ada korban lain, apakah bisa dikatakan tersangka ini adalah predator, karena korbannya adalah anak-anak dan sudah lebih dari satu orang,” tegas Martuasah.

    Polisi juga masih akan mendalami apakah ada korban-korban lain yang pernah dicabuli SK.

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Putu Khrisna Narayana menjelaskan, kasus ini terungkap setelah salah satu korban mengeluhkan rasa sakit di alat vitalnya kepada orangtuanya akhir tahun 2024 lalu.

    Setelah didalami, anak itu akhirnya berani mengakui bahwa dirinya telah dicabuli oleh tersangka SK.

    “Orangtua langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polres, sampai dengan akhirnya ditemukan ternyata ada banyak korban,” ucap Ngurah.

    Menurut Ngurah, SK melancarkan aksinya dengan modus mengiming-imingi uang kepada para korban, serta mengancam akan melakukan kekerasan jika para korban melapor.

    Mirisnya, uang imbalan yang diberikan pelaku kepada para korban hanya sebesar Rp 2.000.

    “Misalkan membeli rokok, kembalinya diberikan kepada anak-anak ini. Di mana anak-anak ini tidak mengetahui akan ada seperti itu, tapi karena bujuk rayu ini, ancaman juga, mereka takut,” kata Ngurah.

    Diketahui, SK merupakan seorang tukang ikan yang berstatus duda anak satu.

    Ia diduga tega mencabuli anak-anak di bawah umur lantaran kesepian sudah tak beristri lagi, sehingga tidak bisa mengendalikan nafsunya.

    “Kondisi kejiwaan normal dan pencabulan ini dilakukan dengan sadar. Pelaku tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya sehingga anak-anak yang cenderung kelompok rentan ini menjadi target,” pungkas Ngurah.  (Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)

     

  • Rayuan Rp 2 Ribu, Tukang Ikan yang Cabuli Tiga Bocah Perempuan Berkali-kali di Cilincing Ditangkap

    Rayuan Rp 2 Ribu, Tukang Ikan yang Cabuli Tiga Bocah Perempuan Berkali-kali di Cilincing Ditangkap

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING – Seorang pedagang ikan berinisial SK (35) ditangkap polisi usai mencabuli tiga anak di bawah umur di sekitar rumahnya di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

    Pencabulan ini dilakukan SK sejak tahun 2021 hingga 2024, membuat para korban yang rentang usianya masih 11-13 tahun mengalami trauma berkepanjangan.

    Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah Hermindo Tobing mengatakan, tersangka SK ditangkap berdasarkan laporan dari orangtua salah satu korban pada akhir tahun 2024 lalu.

    “Adapun tersangka SK 35 tahun, tersangka ini berperan melakukan persetubuhan atau pencabulan terhadap anak di bawah umur,” kata Martuasah di Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (18/2/2025).

    Ketiga korban masing-masing ialah anak perempuan yang berinisial DF (11), AD (13), dan DA (12).

    Anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu dicabuli tersangka SK pada waktu dan tempat yang berbeda.

    “Modus operandi pelaku SK ini memberikan imbalan sejumlah uang kepada korban untuk dapat melakukan pencabulan dan persetubuhan disertai dengan ancaman kekerasan,” kata Martuasah.

    Atas perbuatannya, SK dijerat pasal terkait perlindungan anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016.

    Polisi juga masih akan mendalami apakah ada korban-korban lain yang pernah dicabuli SK.

    “Ancaman maksimal tentunya 15 tahun, tapi karena ini berulang, kita juga akan melakukan upaya-upaya pemeriksaan lanjutan apakah ada korban lain, apakah bisa dikatakan tersangka ini adalah predator, karena korbannya adalah anak-anak dan sudah lebih dari satu orang,” tegas Martuasah.

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Putu Khrisna Narayana menjelaskan, kasus ini terungkap setelah salah satu korban mengeluhkan rasa sakit di alat vitalnya kepada orangtuanya.

    Setelah didalami, anak itu akhirnya berani mengakui bahwa dirinya telah dicabuli oleh tersangka SK.

    “Orangtua langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polres, sampai dengan akhirnya ditemukan ternyata ada banyak korban,” ucap Ngurah.

    Menurut Ngurah, SK melancarkan aksinya dengan modus mengiming-imingi uang kepada para korban, serta mengancam akan melakukan kekerasan jika para korban melapor.

    Mirisnya, uang imbalan yang diberikan pelaku kepada para korban hanya sebesar Rp 2.000.

    “Misalkan membeli rokok, kembalinya diberikan kepada anak-anak ini. Di mana anak-anak ini tidak mengetahui akan ada seperti itu, tapi karena bujuk rayu ini, ancaman juga, mereka takut,” kata Ngurah.

    Diketahui, SK merupakan seorang tukang ikan yang berstatus duda anak satu.

    Ia diduga tega mencabuli anak-anak di bawah umur lantaran kesepian sudah tak beristri lagi, sehingga tidak bisa mengendalikan nafsunya.

    “Kondisi kejiwaan normal dan pencabulan ini dilakukan dengan sadar. Pelaku tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya sehingga anak-anak yang cenderung kelompok rentan ini menjadi target,” pungkas Ngurah.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pelaku Pencabulan Tiga Bocah di Tanjung Priok Dibekuk, Korban Diimingi Uang Jajan – Halaman all

    Pelaku Pencabulan Tiga Bocah di Tanjung Priok Dibekuk, Korban Diimingi Uang Jajan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria inisial SK (35) dibekuk Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok akibat mencabuli tiga anak.

    Korban merupakan tetangga pelaku.

    “Tersangka SK ditangkap saat berada di pinggir Jalan Kampung Sawah Kelurahan Semper Timur Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, pada Minggu (5/12/2024),” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H. Tobing di Jakarta Selasa (18/02/2025).

    Dia menjelaskan kasus pencabulan terhadap para korban itu terungkap dari cerita korban kepada ibunya. 

    Korban mengaku para korban dicabuli di semak-semak, kadang di perahu nelayan yang sandar di Pelabuhan Kali Baru oleh pelaku dengan iming-iming uang jajan.

    Mulanya tersangka merayu dengan menyuruh para korban membeli rokok dan kembalian uang itu diberikan kepada para korban.

    “Sehingga para korban ini mau disuruh pelaku (dicabuli, red),” ungkap Martuasah.

    Korban yang sedang bermain di depan rumah dan halaman taman kemudian dipanggil tersangka.

    “Ketika korban menghampiri tersangka kemudian langsung menarik tangan korban ke dalam perahu dan semak-semak lanjut tersangka melakukan pencabulan,” ujarnya.

    Saat di dalam perahu dan semak-semak korban dipaksa memegang alat vital pelaku.

    Kapolres mengatakan pelaku juga memasukkan alat vitalnya ke alat vital korban.

    Kadang para korban diajak tersangka minum Ginseng dengan maksud agar para korban mabuk dan bisa diperdaya selanjutnya dicabuli. 

    “Saat di perahu dilecehkan ada korban yang berteriak sehingga tersangka langsung memakai celananya kembali dan menyuruh korban untuk pulang ke rumahnya,” ujarnya.

    Orang tua korban melaporkan kejadian itu ke Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

    Tim kemudian menangkap pelaku hingga akhirnya ditangkap dan ditetapkan tersangka.

    Atas perbuatannya pelaku SK dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dengan ancaman pidana penjara maksimal 15 tahun.