kab/kota: Cilincing

  • Cek RDF Rorotan, Pramono Temukan Penyebab Bau Busuk yang Dikeluhkan Warga

    Cek RDF Rorotan, Pramono Temukan Penyebab Bau Busuk yang Dikeluhkan Warga

    JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengecek langsung kondisi Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara. Fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini tengah dikeluhkan warga akibat pencemaran bau busuk.

    Tiba di lokasi, Pramono ingin tahu apa yang menjadi penyebab bau tak sedap di RDF Rorotan tercemar hingga ke permukiman warga sekitar.

    “Saya secara khusus memang pengen tahu secara keseluruhan apa sih yang menjadi persoalan di RDF Rorotan ini. Saya sudah mendapatkan laporan dari yang mengerjakan,” kata Pramono di RDF Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin, 20 Maret.

    Pramono juga mengajak sejumlah warga yang memprotes bau busuk untuk ikut masuk ke area commissioning RDF Plant. Ternyata, bau tersebut berasal sampah lama yang diolah.

    “Harusnya secara teknis sampah yang digunakan itu harusnya sampah tiga hari paling lama sehingga sampah fresh. Ini sampahnya sudah ada yang lebih dari sebulan dan sebagainya,” urai Pramono.

    “Sehingga inilah yang kemudian menimbulkan bakteri, bau, cerobong asap hitam, dan sebagainya,” tambahnya.

    Sehingga, Pramono langusng menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk segera melakukan penanganan. Salah satunya adalah pemasangan zat atau alat untuk menghilangkan bau (deodorizer).

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengaku pihaknya akan menghentikan sementara proses commissioning untuk melakukan perbaikan.

    Dinas LH DKI juga akan mengosongkan sampah-sampah yang masih tersisa sekitar 800 ton. Sampah ini telah menumpuk sejak satu bulan lalu. Akibat tertimbun selalu lama, akhirnya menimbulkan bau tak sedap yang makin menguat.

    “Pada saat itulah kemudian terjadi protes warga karena memang equipment yang digunakan itu belum sempurna juga. Dan itu akhirnya sampai sekarang sampah itu masih menumpuk di dalam bunker,” urai Asep.

  • Pramono Janji Tanggung Biaya Pengobatan Warga Terjangkit ISPA Akibat Polusi RDF Plant Rorotan

    Pramono Janji Tanggung Biaya Pengobatan Warga Terjangkit ISPA Akibat Polusi RDF Plant Rorotan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING – Gubernur Jakarta, Pramono Anung berjanji akan menanggung biaya pengobatan warga yang terdampak polusi udara dari tempat pengolahan sampah RDF Plant, Rorotan, Jakarta.

    Hal ini menindaklanjuti banyaknya keluhan warga yang mengalami dampak kesehatan, misalnya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang diduga akibat pencemaran RDF Jakarta.

    Pramono mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung pengobatan tak cuma anak-anak, tapi juga orang dewasa yang terdampak polusi.

    “Sudah saya putuskan, siapapun, baik itu anak umur berapapun, termasuk dewasa dan sebagainya, yang sekarang ini terdampak karena kemarin, kesalahan kami dan saya sudah minta maaf untuk itu, maka pemerintah Jakarta bertanggung jawab untuk kesehatannya,” kata Pramono di RDF Plant, Kamis (20/3/2025).

    Pramono akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menangani masalah kesehatan itu.

    Ia kembali menegaskan pemerintah akan bertanggungjawab soal dampak kesehatan yang diderita warganya.

    “Nanti segera dikoordinasikan di dalam, untuk diselesaikan. Kami bertanggungjawab,” tegasnya.

    Di kesempatan yang sama, Pramono juga mengungkap penyebab munculnya bau busuk dan polusi berupa asap hitam dari uji coba operasional RDF Plant.

    Menurut Pramono, pencemaran itu muncul hingga merebak ke permukiman dan akhirnya dikeluhkan warga sekitar karena ada kesalahan terkait kondisi sampah-sampah yang diolah.

    Ia menjelaskan, sampah-sampah yang diolah dalam tahap uji coba atau commissioning adalah sampah yang sudah menumpuk lama.

    “Kami melihat persoalan yang ada, maka ketika commissioning dilakukan, sampah yang digunakan itu sampah yang sudah lama,” katanya.

    Padahal, kata Pramono, seharusnya secara teknis sampah yang masuk ke RDF Plant harus diolah maksimal tiga hari setelah ditampung di sana.

    Sementara itu, saat ini sampah yang menumpuk di RDF Plant usianya sudah lebih dari satu bulan.

    “Sehingga inilah yang kemudian menimbulkan bakteri, bau, cerobong asap hitam, dan sebagainya. Maka saya sudah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan jajaran terkait untuk memperbaiki,” ucapnya.

    Selain itu, Pramono juga meminta Dinas Lingkungan Hidup memperbaiki alat peredam bau atau deodorizer di RDF Plant.

    Filter asap juga dimintanya agar ditambahkan supaya bisa menghilangkan polusi dalam proses pengolahan sampah.

    Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, saat ini memang masih ada sampah yang belum diolah dan menumpuk di dalam RDF Plant.

    Jumlahnya yang tersisa di dalam bunker sampah RDF Plant sekitar 800 ton, dari yang awalnya 2.500 ton.

    “Jadi waktu kami kirimkan sampah sampai di bunker 2.500 ton, itu karena memang diharapkan bisa mengolah sampah hingga 2.500 ton. Tetapi kemarin sempat ada bau dan ada asap, akhirnya kami stop,” katanya.

    “Sampai itulah yang sampai sekarang itu masih ada di bunker, tapi memang jumlahnya sudah berkurang karena pernah ada commissioning beberapa hari, itu akhirnya tinggal sisa sekitar 700 sampai 800 ton, dan itu akan kami keluarkan,” jelas Asep.

    Asep memastikan RDF Plant tidak akan beroperasi sampai ada perbaikan-perbaikan yang benar-benar maksimal.

    Kini, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga akan mengeluarkan sisa sampah itu untuk melakukan pembenahan di dalam RDF Plant.

    Diberitakan sebelumnya, keluhan dan protes warga terkait uji coba operasional RDF Plant terus bermunculan sejak Februari 2025 lalu.

    Warga mengeluhkan bau busuk yang muncul dari aktivitas pengolahan sampah di sana.

    Tak cuma itu, polusi udara juga merebak sampai ke permukiman, membuat sejumlah orang, termasuk anak-anak, mengalami masalah pernafasan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemprov Jakarta Janji Tanggung Biaya Kesehatan Warga Terdampak Bau RDF Rorotan Jakut

    Pemprov Jakarta Janji Tanggung Biaya Kesehatan Warga Terdampak Bau RDF Rorotan Jakut

    PIKIRAN RAKYAT – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Cilincing, Jakarta Utara, pada Kamis, 20 Maret 2025. Pramono juga sekaligus menemui warga sekitar lokasi RDF yang terdampak aroma tidak sedap dari proses pengolahan sampah di tempat itu.

    Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan berkomitmen menindaklanjuti keluhan warga. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pemprov juga akan menanggung biaya kesehatan bagi warga yang terdampak.

    “Siapa pun, baik anak-anak maupun dewasa, yang kesehatannya terganggu akibat kesalahan kemarin, pemerintah bertanggung jawab. Saya meminta maaf untuk itu,” kata Pramono dalam siaran pers Pemprov DKI, Kamis, 20 Maret 2025.

    Mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu menjelaskan permasalahan bau sampah RDF Rorotan berakar dari penggunaan sampah lama yang telah menumpuk lebih dari sebulan dalam proses commissioning.

    Idealnya, maksimal waktu sampah harus diolah adalah tiga hari.

    Maka dari itu, untuk mengatasi masalah ini, Pramono akan menginstruksikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melakukan perbaikan tersebut.

    DLH DKI diperintahkan melakukan pemasangan deodorizer untuk menghilangkan bau. Lalu, penambahan filter pada cerobong asap, serta penggunaan truk sampah tertutup guna mencegah air lindi tercecer di jalan.

    Langkah-langkah yang akan diambil meliputi pemasangan deodorizer untuk menghilangkan bau, penambahan filter pada cerobong asap, serta penggunaan truk sampah tertutup guna mencegah air lindi tercecer di jalan.

    Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan memasang alat pemantau kualitas udara di sekitar RDF Rorotan guna memastikan dampak lingkungan tetap terkendali.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons soal keluhan warga di sekitar lokasi RDF Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara tercemar aroma busuk dari proses pengolahan sampah di tempat tersebut. Pramono mengatakan bahwa dirinya akan melakukan peninjauan terlebih dahulu terkait hal ini.

    “Ya saya membaca keberatan atau keluh kesah dan sebagainya. Untuk itu supaya saya ke lapangan dulu lah, saya pengen lihat dulu ya,” kata Pramono kepada media di Balai Kota DKI, Rabu 19 Maret 2025.

    Bau tidak sedap dari proses pengolahan sampah di RDF Rorotan, mendapat keluhan. Salah satunya bahkan datang dari seorang bocah yang turut protes aroma busuk dari RDF Rorotan.

    RDF Rorotan dibangun di atas lahan seluas 7,87 hektare yang berlokasi di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Pengolahan sampah di Rorotan mampu mengatasi sampah kotor sekira 2.500 ton per hari.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pramono Janji Tanggung Biaya Pengobatan Warga Terjangkit ISPA Akibat Polusi RDF Plant Rorotan

    Bau Busuk dan Polusi RDF Merebak ke Permukiman, Penyebabnya Sampah yang Diolah Sudah Ditumpuk Lama

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap penyebab munculnya bau busuk dan polusi berupa asap hitam dari uji coba operasional fasilitas pengolahan sampah RDF Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara yang telah berjalan sejak Februari.

    Menurut Pramono, pencemaran itu muncul hingga merebak ke permukiman dan akhirnya dikeluhkan warga sekitar karena ada kesalahan terkait kondisi sampah-sampah yang diolah.

    Ia menjelaskan, sampah-sampah yang diolah dalam tahap uji coba atau commissioning adalah sampah yang sudah menumpuk lama.

    “Kami melihat persoalan yang ada, maka ketika commissioning dilakukan, sampah yang digunakan itu sampah yang sudah lama,” kata Pramono saat meninjau RDF Plant, Kamis (20/3/2025).

    Padahal, kata Pramono, seharusnya secara teknis sampah yang masuk ke RDF Plant harus diolah maksimal tiga hari setelah ditampung di sana.

    Sementara itu, saat ini sampah yang menumpuk di RDF Plant usianya sudah lebih dari satu bulan.

    “Sehingga inilah yang kemudian menimbulkan bakteri, bau, cerobong asap hitam, dan sebagainya. Maka saya sudah menginstruksikan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan jajaran terkait untuk memperbaiki,” ucapnya.

    Selain itu, Pramono juga meminta Dinas Lingkungan Hidup memperbaiki alat peredam bau atau deodorizer di RDF Plant.

    Filter asap juga dimintanya agar ditambahkan supaya bisa menghilangkan polusi dalam proses pengolahan sampah.

    Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, saat ini memang masih ada sampah yang belum diolah dan menumpuk di dalam RDF Plant.

    Jumlahnya yang tersisa di dalam bunker sampah RDF Plant sekitar 800 ton, dari yang awalnya 2.500 ton.

    “Jadi waktu kami kirimkan sampah sampai di bunker 2.500 ton, itu karena memang diharapkan bisa mengolah sampah hingga 2.500 ton. Tetapi kemarin sempat ada bau dan ada asap, akhirnya kami stop,” katanya.

    “Sampai itulah yang sampai sekarang itu masih ada di bunker, tapi memang jumlahnya sudah berkurang karena pernah ada commissioning beberapa hari, itu akhirnya tinggal sisa sekitar 700 sampai 800 ton, dan itu akan kami keluarkan,” jelas Asep.

    Asep memastikan RDF Plant tidak akan beroperasi sampai ada perbaikan-perbaikan yang benar-benar maksimal.

    Kini, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga akan mengeluarkan sisa sampah itu untuk melakukan pembenahan di dalam RDF Plant.

    Diberitakan sebelumnya, keluhan dan protes warga terkait uji coba operasional RDF Plant terus bermunculan sejak Februari 2025 lalu.

    Warga mengeluhkan bau busuk yang muncul dari aktivitas pengolahan sampah di sana.

    Tak cuma itu, polusi udara juga merebak sampai ke permukiman, membuat sejumlah orang, termasuk anak-anak, mengalami masalah pernafasan.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     
     

  • Bocah di Cilincing Jadi Korban Penjambretan Saat Asyik Main Handphone di Pekarangan Rumah – Halaman all

    Bocah di Cilincing Jadi Korban Penjambretan Saat Asyik Main Handphone di Pekarangan Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bocah berusia 8 tahun menjadi korban penjambretan ponsel saat bermain di pekarangan rumahnya, di Gang Salon, Cilincing, Jakarta Utara.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan jika kejadian itu terjadi, sekitar pukul 10.30 WIB pada Senin(17/3/2025).

    “Seorang anak usia 8 tahun, sedang bermain handphone di pekarangan rumahnya di dalam pekarangan rumahnya. Kejadiannya jam 10.30 WIB di daerah Tipar Cakung, Gang salon Kelurahan Sukapura Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara,” kata Ade Ary, kepada awak media, Rabu (19/8/2025).

    Ade Ary mengatakan jika korban dijambret oleh dua pelaku yang memiliki peran masing-masing.

    Dua pelaku yang kini sudah diamankan adalah ER (25) dan MD (27). ER berperan untuk mengendarai motor, sementara MD adalah eksekutor.

    Pada saat kejadian, orang tua dari korban yang sedang tidur pun terkejut mendengar teriakan sang anak.

    “Saat pelapor atau orang tuanya korbannya sedang tidur mendengar jeritan anaknya dan melihat ada orang yang merampas handphone, orang tua korban atau pelapor sempat berupaya mengejar namun tidak berhasil dan langsung melaporkan ke Polsek Cilincing,” ujar Ade Ary.

    Kepolisian pun langsung bertindak dan sukses menangkap pelaku dalam waktu kurang dari 24 jam. Kedua pelaku diamankan di dua tempat yang berbeda.

    “Tidak terlalu lama ini bahkan kurang dari 1×24 jam kejadian hari Senin tanggal 17 Maret 2025 jam 10.30, para pelaku ditangkap selasa dini hari kurang dari 24 jam kedua pelaku berhasil diamankan, di yang pertama di Koja yang kedua di daerah Kelapa Gading,” kata Ade Ary.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 363 ayat 4 KUHP, tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman pidana maksimal 7 tahun penjara.

    Lebih lanjut, Ade Ary pun mengatakan jika kejadian ini seakan menjadi fenomena, mengingat beberapa waktu lalu ada kejadian serupa di lingkup Polda Metro Jaya.

    Dia pun berharap Bhabinkamtibmas di setiap wilayah bisa terus mengedukasi masyarakat supaya kejadian serupa tidak terulang.

    “Kemudian ini juga menjadi fenomena minggu lalu ya kami rilis kejadian anak yang membawa handphone di sekitar rumah namun di jalan umum dan dirampas,” kata Ade Ary.

    “Ini juga menjadi perhatian kami bersama rekan kami Bapak Kamtibmas di lapangan terus memberikan imbauan dan edukasi dan kami mohon juga kepada masyarakat agar tidak memberikan barang-barang berharga kepada anak-anaknya untuk dibawa ke tempat umum,” ​ujarnya.

  • Spanduk Protes RDF Rorotan Dicopot Satpol PP, Warga Jaktim Merasa Dibungkam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Maret 2025

    Spanduk Protes RDF Rorotan Dicopot Satpol PP, Warga Jaktim Merasa Dibungkam Megapolitan 19 Maret 2025

    Spanduk Protes RDF Rorotan Dicopot Satpol PP, Warga Jaktim Merasa Dibungkam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga Perumahan
    Jakarta Garden City
    (JGC), Cakung, Jakarta Timur merasa dibungkam karena spanduk memprotes keberadaan
    Refuse Derived Fuel
    (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, dicopot oleh
    Satpol PP
    .
    “Sangat merasa dibungkam, katanya kebebasan berekspresi, katanya pemerintah enggak anti kritik,” ucap Ketua RT di Perumahan JGC Klaster Shinano, RT 18, RW 14 Wahyu Andre Maryono saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/3/2025) malam.
    Pemasangan spanduk itu, kata Wahyu, dilakukan sebagai bentuk protes warga karena terkena dampak bau busuk sampah RDF Rorotan.
    Spanduk-spanduk itu tadinya dipasang di sepanjang Banjir Kanal Timur (BKT) dan Jalan Cakung-Cilincing dekat dengan area RDF Rorotan.
    Usai tiga hari terpasang, spanduk-spanduk itu dicopot Satpol PP dari Kecamatan Cakung dan Cilincing.
    Pencopotan spanduk itu dilakukan karena dinilai provokatif.
    “Saya tanya alasannya kenapa karena dianggap provokatif. Padahal yang kami tampilkan fakta, RDF datangkan masalah kesehatan betul,” ujar Wahyu.
    Padahal, kata Wahyu, isi dari spanduk itu hanya sekadar untuk mengkritik pemerintah.
    Pasalnya, warga JGC sendiri sudah melakukan berbagai macam protes dan juga sudah berdialog dengan pihak RDF Rorotan.
    “Kami sudah memberikan kesempatan berulang kali kepada pihak RDF untuk melakukan uji coba, ini udah ketiga atau keempat kalinya memberikan kesempatan, tapi warga kami bukan kelinci percobaan, bukan tikus di laboratorium yang setiap kali uji coba cuma bisa terima,” tegas Wahyu.
    Untuk diketahui, jarak Perumahan JGC dengan RDF Rorotan sekitar 800 meter.
    Meski agak jauh, aroma bau busuk sampah di perumahan elite ini sangat menyengat dan mengganggu warga.
    Selain bau busuk sampah, warga di Perumahan JGC kerap mencium aroma bau kotoran dari RDF Rorotan.
    Kemudian, warga Perumahan JGC juga sering melihat asap hitam pekat dari cerobong asap RDF Rorotan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua RT di JGC Ungkap 3 Anak-anak di Wilayahnya Kena ISPA Gara-gara Terdampak Polusi RDF Plant

    Ketua RT di JGC Ungkap 3 Anak-anak di Wilayahnya Kena ISPA Gara-gara Terdampak Polusi RDF Plant

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG – Ketua RT di perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur mengungkapkan uji coba operasional fasilitas pengolahan sampah RDF Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, berdampak buruk bagi warganya.

    Hingga kini, sedikitnya sudah ada tiga anak-anak yang menderita infeksi saluran pernafasan (ISPA) diduga akibat menghirup polusi udara dari RDF Plant.

    “Sudah ada tiga anak-anak warga kami yang terkena ISPA. Ada anak-anak umur 2 tahun, ada anak umur 8 tahun, ada juga anak-anak umur 12 tahun,” kata Ketua RT 18 RW 14 Kelurahan Cakung Timur, Wahyu Andre saat ditemui TribunJakarta.com, Selasa (18/3/2025).

    Wahyu mengatakan, gejala penyakit saluran pernafasan yang diderita anak-anak warganya mulai dilaporkan secara berkala dalam sebulan belakangan.

    Bahkan, sejak awal Februari hingga pertengahan Maret 2025 ini, ada salah satu anak yang masih mengalami batuk, pilek, dan hidung yang bermasalah akibat polusi itu.

    “Uji coba ini setahu saya tanggal 8 Februari sudah dimulai dan terakhir mereka masih beraktivitas sampai hari ini pun mereka masih melakukan kegiatan di RDF itu,” ungkap Wahyu.

    “Mulai penyakit ini timbul sejak Februari sampai dengan Maret ini dan bahkan ada warga kami yang belum sembuh sampai sekarang. Masih batuk-batuk, masih terganggu pernafasannya, hidungnya bengkak. Itu masih terjadi sampai dengan hari ini,” sambung dia.

    Mewakili warga JGC dan warga permukiman lainnya di sekitar RDF Plant, Wahyu dengan tegas meminta fasilitas pengolahan sampah itu segera ditutup.

    Pasalnya, warga tidak mendapatkan solusi yang terbaik dari pemerintah.

    Komitmen soal menghilangkan polusi dan bau dari aktivitas pengolahan sampah pun tak pernah dilakukan selama uji coba operasional berjalan.

    “Kami minta kepada pihak yang berwenang, terutama Pemda Daerah Khusus Jakarta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pak Gubernur, Pak Wakil Gubernur. Kami minta, tolong, tutup RDF ini,” tegasnya.

    Wahyu Andre juga mengungkapkan bahwa pada Senin (17/3/2025) sampai ada anak 5 tahun warganya yang menuliskan surat terbuka terkait operasional RDF Plant.

    Dalam surat itu, sang anak mengeluh bau sampah dan mengaku tak nafsu makan.

    Menanggapi surat terbuka itu, Wahyu mengaku cukup tersentuh.

    Ia sedih tak bisa berbuat banyak, apalagi keluhan dari anak-anak terkait dampak bau dari RDF Plant bukan cuma kali ini.

    Bau RDF Plant Dianggap Wajar Wagub

    Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno sempat meninjau proyek Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) RDF Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (25/2/2025).

    Dalam kesempatan itu, Rano Karno mengecek fasilitas di dalam RDF Plant yang sebelumnya pada saat uji coba operasional beberapa waktu lalu sempat dikeluhkan masyarakat karena menimbulkan bau yang merebak sampai ke permukiman.

    Rano mengatakan, timbulnya bau yang menyebar ke perumahan warga terjadi karena adanya mesin yang belum beroperasi secara maksimal.

    Ia pun mewajarkan hal itu karena memang saat ini RDF Plant masih dalam tahap uji coba.

    “Kita masih banyak mendengarkan keluhan masyarakat tentang bau misalnya, dan itupun langsung saya tanya ke Pak Kadis. Ternyata ada beberapa mesin terpasang, tapi jujur aja boleh dikatakan ini masih tempat baru jadi masih trial,” katanya di lokasi.

    Terkait solusi bagi warga, Rano mengaku Pemprov DKI Jakarta tak bisa menjamin bahwa perumahan sekitar RDF Plant tidak akan terdampak bau.

    Ia lantas meminta untuk warga di sekitar RDF Plant untuk dapat memahami bahwa keberadaan TPST itu adalah untuk menangani permasalahan sampah di Jakarta secara berkepanjangan.

    “Tentang bau tentu nggak bisa dijamin, karena bau juga tergantung daripada angin kan. Tapi kalau kita tidak melakukan ini, nggak akan pernah selesai sampah di Jakarta,” ucap Rano.

    “Solusinya gimana? Kemarin, menurut tadi yang saya lihat presentasi, warga sudah diundang, sudah datang, sudah dijelaskan, dan mudah-mudahan warga akan paham, mudah-mudahan,” sambungnya.

    Rano mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta terus melakukan perbaikan untuk memaksimalkan operasional seluruh mesin di dalam RDF Plant.

    Hal itu untuk memastikan nantinya RDF Plant bisa beroperasi dengan baik dan dapat diresmikan pada bulan April mendatang.

    “Kita akan terus melakukan perbaikan sehingga nanti insya Allah pada bulan April tempat ini akan di-launching oleh Pak Gubernur. Mudah-mudahan jauh lebih sempurna,” katanya.

    Selain terkait mesin pengolah sampah, Rano Karno juga meminta jajaran Pemprov DKI Jakarta membenahi akses jalan menuju ke RDF Plant.

    Perbaikan jalan ini diperlukan karena nantinya bakal banyak kendaraan besar truk pengangkut sampah yang setiap harinya berdatangan ke RDF Plant.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • 21 Pohon Tumbang di Jakarta: Timpa Rumah hingga Kendaraan, 2 Orang Terluka

    21 Pohon Tumbang di Jakarta: Timpa Rumah hingga Kendaraan, 2 Orang Terluka

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Jakarta pada Senin (17/3/2025) malam hingga dini hari tadi menyebabkan kejadian pohon tumbang di sejumlah wilayah.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, setidaknya ada 21 kejadian pohon tumbang terjadi hanya dalam kurun waktu satu malam.

    Kejadian pohon tumbang ini terjadi di seluruh wilayah kota administrasi Jakarta.

    “Rinciannya, Jakarta Pusat ada 4 kejadian, Jakarta Barat 5 kejadian, Jakarta Utara 1 kejadian, Jakarta Selatan 3 kejadian, dan Jakarta Timur 8 kejadian,” ucap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Yohan, Selasa (18/3/2025).

    Kejadian pohon tumbang ini pun menimbulkan kerugian material lantaran turut menimpa rumah warga, ruko, hingga kendaraan yang sedang melintas.

    Alhasil, sebanyak dua orang pengguna jalan mengalami luka-luka imbas pohon tumbang di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Senin malam.

    Berikut daftar kejadian pohon tumbang di Jakarta:

    JAKARTA PUSAT (4 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Pusat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 19:05 WIB

    Lokasi: Jl. Samanhudi Raya ( Median Tengah) RT 005/RW 03, Kel. Pasar Baru, Kec. Sawah Besar

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    2. Pohon Tumbang di Jakarta Pusat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:47 WIB

    Lokasi: Jl. Kebon Sirih No.48 – 50, Kel. Gambir, Kec. Gambir

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Rumah Tinggal, 1 Mobil

    Korban: 2 Luka Ringan

    Kerugian: Dalam pendataan

    3. Pohon Tumbang di Jakarta Pusat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:46 WIB

    Lokasi: Jl. Cikini Raya RT.13/RW.5, Kel. Cikini, Kec. Menteng

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Kabel PLN

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    4. Pohon Tumbang di Jakarta Pusat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:10 WIB

    Lokasi: Jl. Salemba Tengah Gang R, Kel. Paseban, Kec. Senen

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    JAKARTA BARAT (5 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:53 WIB

    Lokasi: Jln. Raya Perjuangan, Kel. Kebon Jeruk, Kec. Kebon Jeruk

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    2. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:53 WIB

    Lokasi: Jl. Kemanggisan Utama VII No.12 4, RT.3/RW.7, Kel. Kemanggisan, Kec. Palmerah

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    3. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:00 WIB

    Lokasi: Jl. Menceng Raya RT.004 RW.010, Kel. Tegal Alur, Kec. Kalideres

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Kabel Telkom

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    4. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:30 WIB

    Lokasi: Jl. Panjang RT.12 RW.012, Kel. Kedoya Utara, Kec. Kebon Jeruk

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    5. Pohon Tumbang di Jakarta Barat

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:53 WIB

    Lokasi: Jl. Taman semanan Indah RT 08/RW 11, Kel. Duri Kosambi, Kec. Cengkareng

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    JAKARTA TIMUR (8 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:27 WIB

    Lokasi: Jl. Basuki Rahmat Rt 06/Rw 10, Kel. Cipinang Besar Selatan, Kec. Jatinegara

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 2 Ruko

    Korban: Nihil

    Kerugian: Dalam pendataan

    2. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:00 WIB

    Lokasi: Jln. Jatinegara Timur, Kel. Bali Mester, Kec. Jatinegara

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    3. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:30 WIB

    Lokasi: Jln. Jatinegara Barat, Kel. Bali Mester, Kec. Jatinegara

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    4. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:00 WIB

    Lokasi: Jl. Matraman Raya Rt 05/Rw 04, Kel. Kebon Manggis, Kec. Matraman

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    5. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:50 WIB

    Lokasi: Jl. Dr. Sumarno No.9 ( Titik Kenal Pengadilan Negeri Jakarta Timur ), Kel. Penggilingan, Kec. Cakung

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Kabel PJU

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    6. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:45 WIB

    Lokasi: Jl. Pisangan 1 No 15 RT 005 RW01, Kel. Pisangan Timur, Kec. Pulogadung

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    7. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:40 WIB

    Lokasi: Jln. Pemuda Titik Kenal Halte Busway Layur, Kel. Jati, Kec. Pulo Gadung

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    Penanganan: Selesai ditangani oleh Digulkarmat, P2B BPBD, Distamhut, Satpol PP, Dinas Bina Marga & PPSU

    8. Pohon Tumbang di Jakarta Timur

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:10 WIB

    Lokasi: Jl. Laut arafuru, Kel. Pondok Bambu, Kec. Duren Sawit

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    JAKARTA SELATAN (3 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Selatan

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:53 WIB

    Lokasi: Jl. Manggarai Utara VIII RT.001 RW.011, Kel. Manggarai, Kec. Tebet

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Kabel PLN, 1 Kabel Optik

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    2. Pohon Tumbang di Jakarta Selatan

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 21:44 WIB

    Lokasi: Jl. Puri Mutiara 1, RT07/RW01, Kel. Cipete Selatan, Kec. Cilandak

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang

    Korban: Nihil

    Kerugian: Nihil

    3. Pohon Tumbang di Jakarta Selatan

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:30 WIB

    Lokasi: Jl. anggur II , RT.008/RW.006, Kel. Cipete Selatan, Kec. Cilandak

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Atap Warung, 1 Kabel Udara

    Korban: Nihil

    Kerugian: Rp.5.000.000,-

    JAKARTA UTARA (1 KEJADIAN)

    1. Pohon Tumbang di Jakarta Utara

    Waktu Kejadian: Senin, 17 Maret 2025, Pukul 20:05 WIB

    Lokasi: Perum Imperial Gading Pelindo Blok E1 No.16 RT.9 RW.8, Kel. Sukapura, Kec. Cilincing

    Objek: Pohon Tumbang

    Penyebab: Hujan Disertai Angin Kencang

    Terdampak: 1 Pohon Tumbang, 1 Rumah Tinggal, 1 Mobil

    Korban: Nihil

    Kerugian: Dalam pendataan

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • SDA Jakut tinggikan tanggul geobag antisipasi banjir rob di Marunda

    SDA Jakut tinggikan tanggul geobag antisipasi banjir rob di Marunda

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara melakukan peninggian tanggul geobag yang berisi pasir di pesisir Kampung Marunda Pulo, Kecamatan Cilincing, untuk mengantisipasi terjadinya banjir rob.

    “Hari ini kami mengerahkan 60 personel pasukan biru untuk memasang geobag,” kata Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara, Ahmad Syaiful di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, tanggul dengan ketinggiannya hingga 50 centimeter (cm) dan lebar satu meter dipasang di sepanjang 50 meter.

    Sebelumnya, di lokasi yang sama sudah ada tanggul setinggi satu meter, sehingga ketinggian tanggul menjadi 1,5 meter.

    Menurut Ahmad, pada Desember 2024 lokasi tersebut pernah tergenang rob setinggi sekitar 50 cm dan untuk mengantisipasi peristiwa serupa terulang maka dilakukan peninggian tanggul.

    “Pengerjaan sudah dimulai sejak 14 Maret 2025 dan ditargetkan rampung 27 Maret 2025,” kata dia.

    Dalam pengerjaan itu, ratusan geobag dikumpulkan menjadi satu di dalam kawat bronjong agar struktur tanggul juga semakin kuat.

    “Semoga dengan peninggian tanggul ini dapat menahan hempasan air laut, sehingga permukiman warga bisa aman dan bebas dari genangan,” harap Ahmad.

    Sementara itu, warga Marunda Pulo, RT 01/07, Kelurahan Marunda, Wahid (32) mengatakan pengerjaan peninggian tanggul yang dilakukannya jajaran Sudin SDA Jakarta Utara tentu dapat mengurangi potensi limpahan air laut ke permukiman warga.

    “Kami apresiasi pemerintah yang bergerak cepat untuk mencegah banjir di wilayah kami. Adanya sheet pile dan tanggul pasir ini tentunya sangat berpengaruh untuk menahan gelombang air laut,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Curiga ada Gundukan Tanah yang Ditancap Kayu, Remaja di Jakut Temukan Jasad Bayi Terkubur – Halaman all

    Curiga ada Gundukan Tanah yang Ditancap Kayu, Remaja di Jakut Temukan Jasad Bayi Terkubur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga di kawasan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara dikagetkan dengan penemuan jasad bayi yang dikubur di lahan kosong belah kapal.

    Adapun jasad bayi tersebut ditemukan pada Minggu (16/3/2025) sekira pukul 17.30 WIB atau menjelang berbuka puasa.

    “Korbannya Mr X, penemuan mayat bayi itu dilaporkan ke Polda Metro Jaya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Senin (17/3/2025).

    Ade Ary mengatakan dari informasi yang diterima polisi, penemuan mayat bayi itu pertama kali ditemukan seorang remaja berusia 14 tahun berinisial KAIK. 

    Saat itu, remaja tersebut tengah bermain bersama teman-temannya di lahan kosong tersebut.

    “Pada saat bermain dengan temannya, kemudian saksi melihat ada patok kayu dan gundukan tanah,” tuturnya.

    Lalu, kata Ade Ary, remaja tersebut penasaran dengan gundukan tanah tersebut dan berinisiatif untuk menggalinya.

    Betapa kagetnya remaja tersebut dan teman-temannya setelah melihat isi dari gundukan tanah tersebut yakni jasad bayi.

    “Saksi kaget ternyata isinya mayat bayi berjenis kelamin laki-laki dibungkus kaos singlet warna hitam,” ungkapnya.

    Atas penemuan itu, remaja tersebut langsung menginformasikan kepada warga sekitar dan akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian. 

    “Saat ini kasus tengah ditangani Polsek Cilincing,” jelasnya.