kab/kota: Cilincing

  • Kebakaran landa rumah di Jakarta Utara, empat terluka

    Kebakaran landa rumah di Jakarta Utara, empat terluka

    Sejumlah petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar rumah, di Jakarta Utara pada Sabtu (12/7/2025) malam. ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Utara

    Kebakaran landa rumah di Jakarta Utara, empat terluka
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 13 Juli 2025 – 08:00 WIB

    Elshinta.com – Rumah semi permanen berlantai dua di Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, dilalap api pada Sabtu malam, menyebabkan empat jiwa terluka dan kerugian material mencapai ratusan juta rupiah.

    Kebakaran rumah itu diduga disebabkan oleh korsleting listrik dan terjadi sekitar pukul 22.54 WIB, menurut data perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Achmad Sadeli yang diterima pada Minggu dini hari.

    Menurut kronologis kejadian, api diduga berasal dari lantai dua rumah saat penghuni sedang beristirahat di lantai bawah.

    Melihat nyala merah, seorang warga yang sigap, Putri, kemudian menghubungi pihak berwenang.

    Dua belas unit mobil pemadam kebakaran dan 60 personel segera dikerahkan ke lokasi kejadian, tiba pada pukul 23.00 WIB.

    Petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api pada pukul 23.09 WIB, dan memadamkan sepenuhnya pada pukul 23.36 WIB.

    Insiden itu mempengaruhi area seluas 80 meter persegi serta mengakibatkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp112.480.000.

    Meskipun dua keluarga yang terdiri atas enam jiwa berhasil diselamatkan, empat di antaranya memerlukan perawatan medis.

    Korban berinisial M (58) dan bayinya R (16 bulan) mengalami sesak napas, SA (28) menderita luka bakar di kaki kanannya, dan balita Q (4) mengalami luka bakar ringan di telapak tangannya.

    Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pekerja di Sukapura, Cilincing, untuk dirawat pihak medis.

    Sumber : Antara

  • Mahal, Menteri PU akan cek tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing

    Mahal, Menteri PU akan cek tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mahal, Menteri PU akan cek tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 11 Juli 2025 – 15:55 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo akan mengecek tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang dinilai terlalu mahal.

    “Nanti saya akan cek kenapa (tarifnya) sampai setinggi itu. Ini saya cek dulu,” ujar Dody saat ditemui wartawan di Komplek Kementerian PU Jakarta pada Jumat.

    Jalan Tol Cibitung-Cilincing mulai dibangun sejak 2017 yang menghubungkan Tol Jakarta-Cikampek di Cibitung dengan JORR 1 di Cilincing.

    Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional demi memperlancar akses dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di timur Jakarta dan sebaliknya, Tol Cibitung Cilincing sepanjang 34,7 km terdiri dari empat seksi.

    Yaitu Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih (3,03 km), Seksi 2 Telaga Asih-Gabus (10,1 km), Seksi 3 Gabus-Tarumajaya (14,35 km) dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing (7,66 km).

    Tol Cibitung-Cilincing merupakan bagian Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2, yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung kawasan logistik.

    Sebagai informasi, Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Jakarta menyebut tingkat pemanfaatan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) oleh pelaku usaha logistik masih rendah, padahal jalan tol ini menjadi penghubung penting antara kawasan industri dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) ALFI Jakarta Adil Karim menilai Tol Cibitung-Cilincing sebagai solusi dan bagian dari integrasi koridor wilayah logistik.

    Di tengah kemacetan di jalur logistik seperti Pelabuhan Tanjung Priok yang semakin padat dan jalan tol eksisting masih belum optimal dimanfaatkan, katanya lagi, integrasi koridor logistik menjadi solusi mendesak.

    Namun, ia menyayangkan masih rendahnya tingkat pemanfaatan JTCC oleh pelaku usaha logistik, disebabkan oleh tingginya tarif tol yang dinilai tidak sebanding dengan efisiensi biaya operasional.

    Oleh karena itu, ALFI mendorong pemerintah dan pengelola tol untuk mengevaluasi tarif Tol Cibitung-Cilincing.

    Sumber : Antara

  • Mahal, Menteri PU akan cek tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing

    Mahal, Menteri PU akan cek tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mahal, Menteri PU akan cek tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 11 Juli 2025 – 15:55 WIB

    Elshinta.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo akan mengecek tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang dinilai terlalu mahal.

    “Nanti saya akan cek kenapa (tarifnya) sampai setinggi itu. Ini saya cek dulu,” ujar Dody saat ditemui wartawan di Komplek Kementerian PU Jakarta pada Jumat.

    Jalan Tol Cibitung-Cilincing mulai dibangun sejak 2017 yang menghubungkan Tol Jakarta-Cikampek di Cibitung dengan JORR 1 di Cilincing.

    Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional demi memperlancar akses dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju kawasan industri di timur Jakarta dan sebaliknya, Tol Cibitung Cilincing sepanjang 34,7 km terdiri dari empat seksi.

    Yaitu Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih (3,03 km), Seksi 2 Telaga Asih-Gabus (10,1 km), Seksi 3 Gabus-Tarumajaya (14,35 km) dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing (7,66 km).

    Tol Cibitung-Cilincing merupakan bagian Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2, yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung kawasan logistik.

    Sebagai informasi, Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Jakarta menyebut tingkat pemanfaatan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) oleh pelaku usaha logistik masih rendah, padahal jalan tol ini menjadi penghubung penting antara kawasan industri dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) ALFI Jakarta Adil Karim menilai Tol Cibitung-Cilincing sebagai solusi dan bagian dari integrasi koridor wilayah logistik.

    Di tengah kemacetan di jalur logistik seperti Pelabuhan Tanjung Priok yang semakin padat dan jalan tol eksisting masih belum optimal dimanfaatkan, katanya lagi, integrasi koridor logistik menjadi solusi mendesak.

    Namun, ia menyayangkan masih rendahnya tingkat pemanfaatan JTCC oleh pelaku usaha logistik, disebabkan oleh tingginya tarif tol yang dinilai tidak sebanding dengan efisiensi biaya operasional.

    Oleh karena itu, ALFI mendorong pemerintah dan pengelola tol untuk mengevaluasi tarif Tol Cibitung-Cilincing.

    Sumber : Antara

  • Warga Rorotan dinilai pahami pentingnya RDF atasi persoalan sampah

    Warga Rorotan dinilai pahami pentingnya RDF atasi persoalan sampah

    Jakarta (ANTARA) – Lurah Rorotan, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Ahmad Fitroh berpendapat bahwa warga Rorotan sudah memahami pentingnya Refused Derived Fuel (RDF) Plant dalam mengatasi persoalan sampah setelah dilakukan sosialisasi secara berkelanjutan

    “Tahapan sosialisasi bersama unsur Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sudah dilakukan sejak masa pra pembangunan RDF Plant Rorotan,” kata Ahmad di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, sosialisasi secara berkelanjutan dilakukan agar warga mengerti dan memahami keberadaan RDF Plant Rorotan dalam mengatasi persoalan sampah.

    “Kita ketahui bersama TPST Bantar Gebang itu juga punya keterbatasan kapasitas. Sementara sampah setiap hari terus ada dan mencapai ribuan ton,” katanya.

    Dalam sosialisasi yang dilakukan, kata dia, warga menyampaikan aspirasi terkait perlunya akses jalan untuk mobilitas truk-truk sampah.

    Ia menilai infrastruktur jalan ini memang sangat diperlukan karena sejak awal itu sudah menjadi program dari fasilitas untuk pendukung RDF ini.

    “Itu yang masih ditunggu sama masyarakat,” jelas Ahmad.

    Sementara itu, Ketua RW 08 Kelurahan Rorotan, Ahmad Fauzi memberikan dukungan terhadap beroperasinya RDF karena semua rumah tangga di Jakarta menghasilkan sampah.

    Ia mengatakan bahwa sampah ini masih menjadi persoalan yang memerlukan solusi. “Untuk itu, kami sangat mendukung beroperasinya RDF Plant Rorotan,” tuturnya.

    Dirinya berharap dengan beroperasinya RDF Plant Rorotan akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan warga setempat.

    “Kami ingin warga sekitar direkrut menjadi pekerja di RDF Rorotan,” ucapnya.

    Kemudian, masalah kesehatan warga dan kompensasi lainnya juga harus menjadi perhatian dari pemerintah.

    “Sampah harian di Jakarta sekitar 7.000 ton, dalam tiga hari bisa setinggi Candi Borobudur. Tumpukan sampah di TPST Bantar Gebang saat ini sudah mencapai 56 juta ton,” katanya.

    Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan masih akan memastikan Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan benar-benar sempurna sebelum resmi beroperasi.

    Pramono mengatakan dirinya bersama pihak terkait akan melakukan rapat untuk membahas terkait hal tersebut.

    “Tapi intinya saya minta karena komisioningnya harus dilakukan dengan baik. Nggak boleh kesalahan yang dulu terulang kembali di mana feedernya sampah yang digunakan itu adalah sampah lama. Makanya sampah yang digunakan harus maksimum dua hari,” kata Pramono.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro Jaya tangkap penjual obat terlarang dan narkoba

    Polda Metro Jaya tangkap penjual obat terlarang dan narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Direktorat Samapta Polda Metro Jaya menangkap pengedar obat terlarang dan pemakai narkoba jenis tembakau sintetis saat melakukan patroli di sejumlah titik di Jakarta, pada Kamis dini hari.

    Dirsamapta Kombes Pol Yully Kurniawan mengatakan patroli ini melibatkan 26 personel dan dimulai pukul 00.30 WIB dengan apel di lapangan Direktorat Samapta PMJ, dilanjutkan show force di wilayah Jakarta Pusat.

    “Pukul 01.06 WIB, tim memberhentikan tiga pemuda mencurigakan di Jalan Danau Sunter Selatan. Salah satu pemuda berinisial SR, kedapatan membawa narkoba jenis tembakau sintetis dan langsung diamankan ke Polsek Tanjung Priok,” kata Yully dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Kemudian sekitar pukul 03.06 WIB, tim kembali mendapati tiga pemuda mencurigakan mengendarai motor. Dari pemeriksaan, ditemukan dua papan obat keras jenis tramadol.

    “Pemuda berinisial MCT diketahui sebagai penjual obat keras di Jalan Raya Tipar Cakung, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing,” kata Yully.

    Tim bergerak cepat mengamankan sisa obat keras dari toko tersebut. Total barang bukti yang diamankan meliputi 111 papan tramadol, 35 klip dextro (ketengan), tiga bungkus besar dextro, 10 bungkus zolam, tiga strip reklona, sembilan strip tramadol (ketengan), tiga unit handphone, dan satu unit sepeda motor.

    Kegiatan patroli selesai pukul 07.00 WIB dengan konsolidasi di Mako Dit Samapta PMJ. Patroli Perintis Presisi berhasil menciptakan kondisi aman dan tertib di daerah rawan 3C, balap liar, tawuran, dan kejahatan jalanan lainnya.

    “Patroli Perintis Presisi ini adalah upaya kami untuk menjaga Jakarta tetap aman dan mencegah peredaran narkoba serta obat terlarang. Kami akan terus hadir di jalanan untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat,” tegasnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro Jaya tangkap penjual obat terlarang dan narkoba

    Polda Metro Jaya tangkap penjual obat terlarang dan narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Direktorat Samapta Polda Metro Jaya menangkap pengedar obat terlarang dan pemakai narkoba jenis tembakau sintetis saat melakukan patroli di sejumlah titik di Jakarta, pada Kamis dini hari.

    Dirsamapta Kombes Pol Yully Kurniawan mengatakan patroli ini melibatkan 26 personel dan dimulai pukul 00.30 WIB dengan apel di lapangan Direktorat Samapta PMJ, dilanjutkan show force di wilayah Jakarta Pusat.

    “Pukul 01.06 WIB, tim memberhentikan tiga pemuda mencurigakan di Jalan Danau Sunter Selatan. Salah satu pemuda berinisial SR, kedapatan membawa narkoba jenis tembakau sintetis dan langsung diamankan ke Polsek Tanjung Priok,” kata Yully dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Kemudian sekitar pukul 03.06 WIB, tim kembali mendapati tiga pemuda mencurigakan mengendarai motor. Dari pemeriksaan, ditemukan dua papan obat keras jenis tramadol.

    “Pemuda berinisial MCT diketahui sebagai penjual obat keras di Jalan Raya Tipar Cakung, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing,” kata Yully.

    Tim bergerak cepat mengamankan sisa obat keras dari toko tersebut. Total barang bukti yang diamankan meliputi 111 papan tramadol, 35 klip dextro (ketengan), tiga bungkus besar dextro, 10 bungkus zolam, tiga strip reklona, sembilan strip tramadol (ketengan), tiga unit handphone, dan satu unit sepeda motor.

    Kegiatan patroli selesai pukul 07.00 WIB dengan konsolidasi di Mako Dit Samapta PMJ. Patroli Perintis Presisi berhasil menciptakan kondisi aman dan tertib di daerah rawan 3C, balap liar, tawuran, dan kejahatan jalanan lainnya.

    “Patroli Perintis Presisi ini adalah upaya kami untuk menjaga Jakarta tetap aman dan mencegah peredaran narkoba serta obat terlarang. Kami akan terus hadir di jalanan untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat,” tegasnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakarta Utara kerahkan pompa apung untuk sedot banjir di Cakung

    Jakarta Utara kerahkan pompa apung untuk sedot banjir di Cakung

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Jakarta Utara kerahkan pompa apung untuk sedot banjir di Cakung
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 09 Juli 2025 – 20:34 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) melalui Satuan Pelaksana Sumber Daya Air (Satpel SDA) Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara mengerahkan satu unit pompa apung untuk menyedot banjir di Jalan Cakung-Cilincing (Cacing), Kelurahan Semper Timur.

    “Tingginya curah hujan yang terjadi pada pagi hari mengakibatkan sejumlah ruas Jalan Cacing tergenang. Terutama, di depan Pom Bensin Pos Tiga sepanjang sekitar 18 meter,” kata Kepala Satpel SDA Kecamatan Cilincing, Ichsan di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan genangan banjir ini muncul di kawasan tersebut pada Rabu pagi sekitar pukul 07.30 WIB akibat hujan deras sehingga saluran tidak dapat menampung tingginya debit air.

    Ia menjelaskan ketinggian air saat itu mencapai 10-15 sentimeter (cm) sehingga menyebabkan kemacetan di kawasan tersebut.

    Menurut dia, untuk mengatasi banjir tersebut dikerahkan delapan personel dengan satu unit pompa apung berkapasitas 50 liter per detik.

    “Genangan kita pompa menuju Saluran Penghubung Samudera dan dengan dengan gerak cepat petugas, siang tadi sudah surut,” kata dia.

    Ia menambahkan penanganan banjir juga sudah dilakukan di Jalan Terusan Kelapa Hibrida, Kelurahan Sukapura dengan ketinggian air berkisar 10 cm sepanjang 50 meter.

    “Sudah berhasil ditangani dan cepat surut. Kami juga masih terus memonitor lokasi yang rawan genangan. Semoga anomali cuaca ini cepat berakhir,” ucapnya.

    Sementara itu, salah seorang pengguna jalan, karyawan KBN Cakung, Haikal (37) menuturkan, hujan deras menyebabkan kawasan Jalan Cacing tergenang dan menimbulkan kemacetan.

    “Sejak pagi Pasukan Biru sudah langsung menangani genangan. Saya apresiasi petugas SDA yang terus bergerak cepat menangani genangan di Jakarta,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Jalan Rusak di Rorotan Sering Buat Pengendara Celaka
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juli 2025

    Jalan Rusak di Rorotan Sering Buat Pengendara Celaka Megapolitan 7 Juli 2025

    Jalan Rusak di Rorotan Sering Buat Pengendara Celaka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Jalan rusak
    di Rorotan, Cilincing,
    Jakarta
    Utara, sering kali membuat pengendara terjatuh.
    “Iya, sering membuat orang jatuh. Kalau hujan kan licin,” ujar warga bernama Yusuf (76) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin (7/7/2025).
    Yusuf mengatakan, sebagian warga secara swadaya sudah mengecor jalan depan rumahnya sendiri.
    Sebab, sejak 2005
    jalan rusak
    di Rorotan itu tak kunjung diperbaiki.
    Warga sudah berkali-kali mengajukan permohonan agar jalan tersebut diperbaiki. Namun, sampai sekarang belum ada perubahan.
    Warga lain bernama Tohir (55) juga mengatakan, jalan tersebut sering membuat orang celaka.
    “Kalau di kolong iya banyak yang jatuh, karena lubangnya memang gede,” kata Tohir.
    Selain karena jalan yang rusak, kurangnya lampu penerangan juga membuat pengendara sering terjatuh di wilayah itu.
    Diberitakan sebelumnya, ada sekitar tiga kilometer jalan yang rusak di Rorotan, Jakarta Utara.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, kerusakan dimulai dari Jalan Kampung Sepatan hingga Jalan Kali Gendong.
    Hampir sepanjang jalan tersebut rusak parah, seperti penuh kerikil, dan berlubang.
    Kemudian, kontur jalan ini juga sangat bergelombang, sehingga tak nyaman dan cukup berbahaya ketika dilalui.
    Kondisi jalan akan semakin parah apabila hujan tiba. Sebab, air akan menggenang di jalan yang berlubang itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalan Rusak Sepanjang 3 Kilometer Ganggu Aktivitas Warga Rorotan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juli 2025

    Jalan Rusak Sepanjang 3 Kilometer Ganggu Aktivitas Warga Rorotan Megapolitan 7 Juli 2025

    Jalan Rusak Sepanjang 3 Kilometer Ganggu Aktivitas Warga Rorotan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga mengaku aktivitasnya terganggu karena
    jalan rusak
    sepanjang tiga kilometer di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
    “Sangat menghambat, cuma harapan warga, ya, butuh perbaikan, kalau pemerintah memperhatikan, memperbaiki, sangat bersyukur banget,” ucap salah satu warga bernama Tohir (55) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin (7/7/2025).
    Tohir mengatakan, sudah berkali-kali warga mengajukan perbaikan ke pemerintah. Namun, sampai saat ini belum juga ada tindak lanjut.
    Sebelumnya, jalan ini memang sudah beraspal. Tapi, sejak tahun 2005 hingga kini aspal yang rusak tak kunjung diperbaiki.
    Hal itulah yang membuat jalan tersebut semakin rusak parah dan tak nyaman untuk dilalui.
    Senada dengan Tohir, warga lain bernama Yusuf (76) juga menilai jalan rusak tersebut menghambat aktivitasnya.
    Ia pun sangat menyayangkan kondisi jalan yang dibiarkan semakin rusak begitu saja.
    “Dulunya sudah sempat diaspal, setahu saya jalan ini punya irigasi. Cuma karena dibiarin terus menerus, namanya dilewatin terus, enggak pernah diperbaiki apalagi sering banjir, hujan kayak gitu (rusak),” ucap Yusuf.
    Yusuf bilang, kerusakan ini terjadi sejak tahun 2005. Selama ini, beberapa warga secara swadaya berkali-kali memperbaiki jalan itu.
    Namun, karena hanya sekadar disemen dan tidak dicor maka jalan tersebut kembali rusak.
    Di sisi lain, apabila tak ada perbaikan dari warga maka kondisi jalan tersebut akan semakin parah.
    “Ini semua warga yang swadaya, kalau enggak mah udah enggak bisa dilalui,” jelas Yusuf.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Film `Karya untuk Negeri` soroti praktik korupsi di industri seni

    Film `Karya untuk Negeri` soroti praktik korupsi di industri seni

    Film Karya Untuk Negeri mengisahkan tentang Diandra, seorang seniman muda yang berjuang menggelar pertunjukan teater pertamanya. (foto: ist)

    Film `Karya untuk Negeri` soroti praktik korupsi di industri seni
    Hiburan   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 05 Juli 2025 – 06:11 WIB

    Elshinta.com – Jakarta – Mahasiswa Program Studi Performing Arts Communication dari LSPR Institute of Communication and Business memproduksi film pendek musikal berjudul “Karya Untuk Negeri” untuk menyuarakan isu korupsi di industri seni pertunjukan Indonesia.

    Film ini mengisahkan tentang Diandra, seorang seniman muda yang berjuang menggelar pertunjukan teater pertamanya bersama anak-anak dari rumah singgah, namun terhambat oleh birokrasi korup dan dilema moral yang mengguncang relasi serta idealismenya.

    Waka Waka Production menggandeng anak-anak hebat dari Taman Anak Pesisir, komunitas belajar dan seni yang berbasis di kawasan pesisir Pantai Wika, Kalibaru, Cilincing – Jakarta Utara.

    Film ini menjadi medium kolaboratif yang inklusif dan menyuarakan perubahan, dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain dan generasi muda secara luas untuk terus berkarya dan memperjuangkan ruang kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.

    Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango, dalam pernyataannya pada 1 Juli 2024, menyampaikan bahwa sepanjang lima bulan pertama tahun 2024, KPK telah menangani 93 kasus tindak pidana korupsi dengan 100 tersangka. 

    Sementara itu, data dari Indonesia Corruption Watch (ICW) menunjukkan bahwa sedikitnya 138 peserta Pilkada 2024 diduga terlibat dalam kasus korupsi. Namun di luar angka-angka tersebut, terdapat satu sektor krusial dalam ekosistem ekonomi kreatif Indonesia, yang jarang disorot: industri seni pertunjukan.

    Banyak pelaku seni yang berkarya dalam keterbatasan akibat sistem yang tidak adil, penuh pungutan liar, dan rendahnya integritas sejumlah pihak yang seharusnya menjadi pendukung kemajuan seni.

    Melihat fenomena ini, mahasiswa Program Studi Performing Arts Communication dari LSPR Institute of Communication and Business merasa perlu menyuarakan isu tersebut dalam bentuk karya sebagai bagian dari Tugas Akhir. Mereka menghadirkannya melalui film pendek musikal berjudul “Karya Untuk Negeri”, produksi dari Waka Waka Production.

    Film pendek musikal berdurasi 45 menit ini melibatkan 20 cast dan 60 crew profesional lintas disiplin, serta disaksikan secara langsung oleh 300 tamu undangan dalam acara premier di CGV Central Park, Jakarta pada Kamis, 3 Juli 2025. 

    Menurut keterangan dari Amelia Angeliqa Hadinata, penulis sekaligus sutradara Musikal Karya Untuk Negeri, proses pembuatan karya ini penuh dengan perjuangan, dan juga merupakan hasil dari campur tangan banyak pihak. Lebih dari sekadar ruang kritik sosial, film ini menjadi medium kolaboratif yang inklusif. 

    Di bawah pendampingan Aceng Gimbal, pendiri Yayasan Sanggar Seni Trotoar, anak-anak ini kerap tampil dalam pertunjukan teater jalanan yang sarat makna sosial. 

    “Bagi kami karya ini bukan sekadar tugas akhir semata, melainkan bentuk nyata dari cinta kami terhadap seni. Kami sebagai generasi muda tidak ingin hanya diam, kami ingin industri kreatif di Indonesia bertumbuh, diberi ruang, dan dihargai. Kami ingin para seniman muda bisa punya kesempatan untuk bersinar.” lanjut Amelia.

    Sebagai dosen pembimbing, Mikhael Yulius Cobis, M.Si., M.M menilai karya ini lahir dari proses panjang, bukan hanya dilihat dari sudut pandang artistik saja, tetapi juga kedewasaan berpikir, kemampuan bekerja dalam tim, dan keberanian menyuarakan gagasan. Angel, Ester, dan Cecil sebagai produser menunjukkan semangat sebagai bagian dari generasi muda yang ingin mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan ekosistem kreatif di tanah air.

    “Selama proses pendampingan, saya menyaksikan berbagai dinamika, mulai dari tantangan teknis, konflik gagasan, hingga pencarian bentuk artistik yang paling sesuai dengan nilai yang ingin mereka sampaikan. Namun semua itu dihadapi dengan sikap reflektif dan tekad yang kuat. Saya berharap karya ini tidak hanya menjadi capaian akademik, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain dan generasi muda secara luas untuk terus berkarya, menyampaikan gagasan melalui medium seni, dan tetap konsisten memperjuangkan ruang kreatif yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Mikhael.

    “Karya Untuk Negeri” bukan sekadar hiburan musikal, tetapi juga sebuah pernyataan sosial — menyoroti realitas pahit di balik layar industri seni: praktik korupsi, birokrasi yang menyulitkan, dan rendahnya integritas yang kerap membelenggu para pelaku seni muda. Lewat narasi tokoh Diandra dan Adrian, film ini menggugah penonton untuk mempertanyakan: “Apakah karya harus tunduk pada sistem yang tidak adil?”

    Sebagai bagian dari misi menyuarakan perubahan, film ini akan dipublikasikan secara luas melalui platform digital YouTube dan Spotify agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda dan komunitas seni di seluruh Indonesia.

    Sinopsis
    Diandra (21), seorang seniman muda, bertekad mengadakan pertunjukan teater pertamanya bersama murid-murid dari rumah singgah. Namun ia dihadapkan pada kenyataan pahit: birokrasi yang penuh pungli dan tekanan sistem korup. Kekasihnya, Adrian (28), seorang jurnalis, mencoba merasionalisasi kompromi, menciptakan konflik antara prinsip, cinta, dan perjuangan. Dalam dilema moral dan sistem yang timpang, mampukah mereka menjaga integritas dan tetap mewujudkan mimpi mereka? (Dd)

    Sumber : Elshinta.Com