Air Laut Naik, Rob Diprediksi Terjang Pesisir Utara Jakarta 1-4 September 2025
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Warga di kawasan pesisir utara Jakarta diminta waspada terhadap potensi banjir pesisir atau rob yang diperkirakan terjadi pada 1–4 September 2025.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menyampaikan peringatan tersebut melalui akun resmi Instagram
@bpbddkijakarta
.
Informasi ini merujuk pada laporan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok terkait fenomena pasang maksimum air laut.
“Adanya fenomena pasang maksimum air laut berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta,” tulis BPBD Jakarta, dikutip Senin (1/9/2025).
Sejumlah wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, dan Ancol.
Sementara itu, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok hingga Kepulauan Seribu juga termasuk dalam daerah rawan.
Masyarakat diimbau melakukan langkah antisipasi terhadap potensi rob yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
BPBD juga meminta warga aktif memantau informasi terkini mengenai kondisi gelombang air laut melalui laman
bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.
Apabila menghadapi situasi darurat yang membutuhkan bantuan, warga bisa segera menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cilincing
-

TNI-Polri ajak warga jaga wilayah Jakarta Utara tetap aman
Jakarta (ANTARA) – TNI dan Polri mengajak warga untuk menjaga wilayah Jakarta Utara agar tetap aman dan kondusif setelah penjarahan maupun kericuhan di depan Polres Metro Jakarta Utara pada Sabtu (30/8) malam dan Minggu (31/8) dinihari.
“Kami semalam sudah melakukan patroli skala besar bersama Kodim 0502 Jakarta Utara serta warga untuk menjaga Jakarta Utara tetap aman,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Senin.
Menurut dia, patroli bersama itu bertujuan mengantisipasi kerusuhan di daerah setampat.
Dia pun berharap kegiatan itu berdampak baik dan mampu menjadikan Jakarta Utara lebih aman dan nyaman.
“Kami bersama warga saling berjaga menjaga Jakarta Utara tetap aman,” ujar Erick.
Sementara itu, Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP James H Hutajulu menegaskan negara tidak boleh kalah dengan perusuh yang ingin merusak keamanan dan kenyamanan di Jakarta Utara.
“Kami hadir di sini untuk memberikan rasa aman dan keamanan kepada masyarakat,” tutur Erick.
Senada, Dandim 0502 Jakarta Utara Kolonel Inf Dony Gredinand mengungkapkan Jakarta Utara adalah rumah bersama yang harus dijaga dan warga setempat mencintai kedamaian.
“Mari jaga bersama rumah kita,” ungkap Dony.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara bersama Dandim 0502 Jakarta Utara menggelar patroli skala besar pada Minggu (31/8) malam hingga Senin dini hari.
Rombongan patroli itu berputar mengelilingi kawasan Jakarta Utara yang terdiri dari enam kecamatan, yakni Penjaringan, Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Pademangan dan Kelapa Gading.
Dalam patroli tersebut, petugas gabungan melakukan penyisiran dan membubarkan warga yang berkumpul serta mengajak masyarakat setempat untuk bersama-sama menjaga wilayah Jakarta Utara setelah kericuhan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Profil Ahmad Sahroni! Dari Anak Sopir Truk hingga jadi Legislator, Miliki Kekayaan Rp328,9 Miliar
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ahmad Sahroni, politikus Partai Nasdem tengah menjadi sorotan publik usai pernyataannya yang kontroversial terkait desakan pembubaran DPR. Di balik polemik tersebut, rekam jejak hidup dan jumlah kekayaannya ikut menarik perhatian.
Saat kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Sahroni melontarkan pernyataan keras. “Mental manusia yang begitu adalah mental manusia tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia,” ucapnya.
Politisi kelahiran Jakarta, 8 Agustus 1977, itu juga menyarankan agar para anggota dewan bekerja dari rumah (WFH) lantaran adanya demonstrasi di depan Gedung DPR. “Karena, kan, kami enggak mau gini, ada hal-hal mungkin orang sudah masuk, susah keluar kayak kemarin. Pulang ribet, ke mana-mana susah. Makanya diimbau untuk WFH,” ujar dia.
Kontroversi pernyataannya membuat Fraksi Partai Nasdem merotasi jabatannya dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI menjadi anggota Komisi I DPR RI.
Latar Belakang Ahmad Sahroni
Ahmad Sahroni, yang akrab disapa Roni, berasal dari keluarga sederhana di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Orang tuanya berdagang nasi Padang di Pelabuhan Tanjung Priok. Sejak kecil, ia sudah bekerja serabutan, mulai dari tukang semir sepatu hingga ojek payung.
Meski sempat tidak langsung melanjutkan kuliah setelah lulus SMA Negeri Baru Cilincing (sekarang SMA Negeri 114 Jakarta), Roni akhirnya menyelesaikan pendidikan tinggi. Ia meraih gelar S-1 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Bangsa pada 2009, lalu gelar S-2 di Stikom InterStudi, dan menuntaskan pendidikan doktor Ilmu Hukum di Universitas Borobudur pada 2024.
-

Warga Sebut Mobil Sahroni Sudah Dipindahkan Sebelum Rumah Dijarah Massa
Jakarta –
Rumah Sekretaris Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk dan dijarah massa. Warga menyebut sejumlah mobil sudah dipindahkan dari rumah Sahroni sebelum penjarahan tersebut.
“Pak Roni mah sudah nggak ada (di rumah), mobil udah diselametin semua. Cuma itu doang satu karena kan masih ada ajudan tuh,” ujar warga setempat Sari (nama samaran) saat ditemui di sekitar kediaman Sahroni, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (30/8/2025).
Dia mengatakan massa yang melakukan penjarahan bukan warga setempat di daerah tersebut. Dia menuturkan masih ada dua asisten rumah tangga dan satu ajudan Sahroni di rumah tersebut saat penjarahan.
“Datang dari sana, nggak tahu dari mana itu. Cuman ada yang dari Bahari, ada yang dari Cilincing, ada yang dari Kemayoran. turun semua,” ujarnya.
Dia mengatakan warga di kawasan tersebut mulanya hanya ingin melakukan unjuk rasa di rumah tersebut. Namun, dia mengatakan sejumlah massa datang, lalu merusak dan menjarah rumah Sahroni.
“Ya itu lah, balik lagi mulutmu harimaumu. cuma ya bagaimana, kita cuma bisa ngeliatin yang penting jangan kita lah,” tambahnya.
Seperti diketahui, rumah Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk dan dijarah massa. Massa mengangkut semua barang dari rumah Sahroni.
(mib/whn)
-

Bazis Jakarta Utara targetkan bedah rumah 48 unit tahun ini
Jakarta (ANTARA) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas/Bazis) Jakarta Utara menargetkan, sasaran Program Bedah Rumah di daerah itu tahun ini adalah 48 unit.
“Untuk tahun 2025 ini, kami menargetkan sebanyak 48 rumah. Untuk rumah Bu Sumarsih ini merupakan rumah ke-24 yang sudah kami bangun,” kata Koordinator Wilayah Baznas (Bazis) Jakarta Utara, Wisnu Cakraningrat di sela pemberian kunci rumah Bu Sumarsih setelah selesai ikut Bedah Rumah, Rabu.
Ia mengatakan bedah rumah ini merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta.
Ia menjelaskan setiap rumah mendapat alokasi anggaran sekitar Rp55 juta.
Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf menyatakan program bedah rumah sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada warga kurang mampu yang ada di daerah setempat sehingga dapat memiliki rumah layak huni.
“Kami berharap rumah baru ini bisa membawa kenyamanan, kesehatan, dan semangat baru bagi ibu dan anak-anak,” kata Juaini.
Ia menambahkan, pemerintah kota akan terus mendukung program-program sosial yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin memastikan warga Jakarta Utara bisa tinggal di rumah yang layak, karena rumah adalah pondasi kebahagiaan keluarga,” katanya.
Dirinya berharap rumah baru ini bukan sekadar bangunan, melainkan harapan baru yakni sebuah tempat yang memberi rasa aman, nyaman, sekaligus semangat untuk terus berjuang demi masa depan anak-anaknya.
“Semoga usaha nasi uduk Bu Sumarsih juga semakin lancar dan membawa rezeki yang berkah,” kata dia.
Program cepat
Sumarsih adalah warga Jalan Marunda Pulo, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Sumarsih yang berstatus janda dua anak ini, sehari-hari menjual nasi uduk di depan situs sejarah Marunda Rumah Si Pitung. Rumahnya seluas 42 meter persegi yang sebelumnya tak layak huni.
“Alhamdulillah, bersyukur sekali, serasa mimpi dan dulu saya kerap kebanjiran, kayu reyot dan kadang ada tikus, kini sudah menjadi bangunan bagus dan layak,” katanya.
Ia mengaku sudah tinggal di Marunda Pulo hampir 15 tahun dan rumah didapatkan dari uang pesangon pemutusan hubungan kerja (PHK) pabrik garmen yang telah ditekuninya selama sepuluh tahun.
Namun, rumah sederhana itu lama-kelamaan rusak dan tak layak huni.
Ia mengatakan pada awal Juni 2025 dirinya mendapatkan kunjungan dari jajaran Kelurahan, Sudin Sosial Jakarta Utara dan Baznas Bazis yang melakukan survei dan diinformasikan pertengahan Juni 2025 akan direnovasi.
“Cepat sekali, sekitar satu bulan renovasi dan hari ini sudah selesai,” katanya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/08/27/68aec47151725.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pengedar Narkoba di Tanjung Priok Jual Pil Ekstasi Rp 1 Juta Per Butir Megapolitan 27 Agustus 2025
Pengedar Narkoba di Tanjung Priok Jual Pil Ekstasi Rp 1 Juta Per Butir
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Pengedar narkoba di Tanjung Priok, Jakarta Utara, berinisial SBA alias B mendapat pil ekstasi dari bandar narkoba berinisial J yang berada di Medan, Sumatera Utara.
Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subasri mengatakan pengedar narkoba B menjual pil ekstasi seharga Rp 1 juta per butir.
“Barang yang didapatkan itu berasal dari Belanda, ada 675 butir, kalau dirupiahkan sekitar Rp 675 juta, karena dijual sekitar Rp 1 juta per butir,” ucap AKP Bobi Subasri saat rilis di Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (27/8/2025).
Bandar narkoba berinisial J merupakan jaringan internasional dan mendapatkan barang tersebut dari Belanda.
Ketika melakukan transaksi jual beli ratusan pil ekstasi itu, J dan B bertemu di Lampung.
Selanjutnya, B membawa ratusan pil ekstasi tersebut ke Jakarta untuk dipasarkan.
“Pelaku mengaku akan mengedarkan barangnya itu di daerah Tanjung Priok,” ucap Bobi.
Namun, ketika hendak dipasarkan, B justru ditangkap di sebuah hotel yang berada di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/8/2025).
B dibawa ke Polsek Cilincing beserta barang bukti berupa 675 butir pil ekstasi.
Selanjutnya, polisi juga menangkap J di Medan, Sumatera Utara.
Bandar narkoba tersebut juga sudah berada di Polsek Cilincing untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Atas perbuatannya, keduanya dijerat dengan Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun atau pidana penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/27/68aecfb618cb5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Proyek Peninggian Jalan di Semper Timur Dinilai Tak Sesuai Prosedur Megapolitan 27 Agustus 2025
Proyek Peninggian Jalan di Semper Timur Dinilai Tak Sesuai Prosedur
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Proyek peninggian Jalan Madya, Kebantenan, RT 08, RW 02, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, dinilai tak sesuai prosedur.
Sebab, jalan yang dicor atau ditinggikan melebihi batas yang sudah disosialisasikan ke warga.
Dimana seharusnya, hanya jalan di depan Kelurahan Semper Timur saja yang ditinggikan karena rawan banjir.
Namun, ternyata peninggian jalan justru mencapai 300 meter hingga di depan rumah warga yang tidak banjir dan tak mendapatkan sosialisasi.
“Harusnya lebarnya enam meter yang direncanakan, tapi ternyata pembangunannya cuma 5,5 meter. Jadi, sisa semennya dialihkan ke depan rumah saya,” ucap salah satu warga bernama Jamal (40) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Rabu (27/8/2025).
Tak adanya sosialisasi ke warga, membuat Kordinator Dewan Kota Jakarta Utara Epriyanto, menilai proyek peninggian jalan itu dilakukan kurang baik.
“Kenapa saya sebut kurang baik, karena program ini dilakukan dengan tidak baik. Sebab, sosialisasi kemarin hanya melibatkan RT dan RW dan tidak melibatkan para masyarakat yang memiliki usaha di sekitar sini,” kata Epriyanto.
Padahal, peninggian jalan tersebut membuat para pedagang mengalami kerugian karena tak disosialisasi dari jauh-jauh hari.
“Potensinya mereka mengalami kerugian, aduan masyarakatnya ada ke kami dewan kota,” ucap Epriyanto.
Diketahui, sejumlah warga mengeluhkan proyek peninggian Jalan Madya, Kebantenan, RT 08, RW 02, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara.
Pasalnya, peninggian jalan itu membuat setidaknya 12 kios dan warung warga terdampak.
Diantaranya, toko alat tulis kerja (ATK), warung klontong, warung kopi, toko foto copy, warung bakso, warung bensin, warung es kelapa, dan lainnya.
Belasan kios itu menjadi lebih rendah dari jalan yang ditinggikan. Alhasil, mereka tak lagi memiliki lahan parkir untuk para pembeli.
Sebab, jalan yang baru dicor memiliki ketinggian sekitar 30 hingga 40 sentimeter dengan panjang kurang lebih 300 meter.
Warga pun juga kesulitan untuk memasukan kendaraannya ke dalam rumah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2022/05/30/62946264b601d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/08/25/68ac5cc87dfdd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/25/68ac509fc125c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)