kab/kota: Cilegon

  • Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Dimutasi ke Yanma Polda Banten, Apa Kerjanya? – Halaman all

    Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Dimutasi ke Yanma Polda Banten, Apa Kerjanya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolda Banten, Inspektur Jenderal Suyudi Ario Seto melakukan mutasi jabatan di Polsek Cinangka imbas kasus penembakan bos rental mobil hinga tewas di Tangerang.

    Adapun yang dimutasi yaitu Kapolsek Cinangka Ajun Komisaris Polisi (AKP) Asep Iwan dimutasi ke Yanma Polda Banten.

    Kemudian, Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto juga dimutasi ke Yanma Polda Banten.

    Adapun mutasi ini setelah terbitnya surat telegram Polda Banten, dan dalam rangka pemeriksaan. 

    Kapolres Cilegon, Ajun Komisaris Besar Polisi Kemas Indra Natanegara mengamini soal mutasi AKP Asep Irawan.

    “Benar (ada mutasi),” kata Kemas dikutip Rabu (8/1/2025).

    Sebelumnya, anak Ilyas Abdurrahman, bos rental mobil Makmur Jaya yang bernama Rizky Agam mendatangi Polsek Cinangka untuk melaporkan bahwa mobil rental mereka dibawa kabur oleh penyewa.

    Agam diterima oleh Bripka Dedy dan Brigadir Dery Agam menjelaskan bahwa dari tiga perangkat GPS yang terpasang di mobil, hanya satu yang masih aktif.

    Permintaan pendampingan tersebut tidak ditindaklanjuti lantaran harus ada LP. 

    Agam sudah membawa sejumlah dokumen penting bukti kepemelikan kendaraan yang sah, seperti BPKB, STNK, dan kunci cadangan kendaraan. 

    Namun pendampingan dari pihak kepolisian tidak dilakukan.

    Hingga akhirnya di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak terjadilah penembakan oleh oknum prajurit TNI AL terhadap dua korban pada Kamis (2/1/2025) subuh.

    Di mana bos rental Ilyas Abdurahman tewas tertembak di bagian dada sedangkan rekannya Romli dalam kondisi kritis.

    Apa itu Yanma

    Yanma merupakan kepanjangan dari Pelayanan Markas, yang mana unsur dalam bidang pelayanan markas dan urusan dalam pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda.

    Sementara untuk Yanma Polri adalah unsur pelayanan yang bertugas menyelenggarakan fungsi pembinaan dan pelayanan umum dan urusan dalam di lingkungan Mabes Polri, khususnya menyangkut fasilitas Markas. 

    Mengutip Wikipedia, dalam melaksanakan tugas, Yanma menyelenggarakan fungsi:

    Pemberian bimbingan dan arahan teknis pelaksanaan pelayanan markas/kantor kepada penyelenggara urusan dalam pada semua Satker di lingkungan kepolisian.
    Memberikan pembinaan, pengadministrasian, perencanaan program dan anggaran, pelayanan tata usaha dan materiil di lingkungan internal.
    Pelayanan markas yang bersifat umum.
    Pelayanan angkutan personel.
    Pemeliharaan dan perbaikan sarana angkutan.
    Pemeliharaan fasilitas umum perkantoran.

  • Kapolsek Cinangka Dimutasi Buntut Kasus Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang

    Kapolsek Cinangka Dimutasi Buntut Kasus Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang

    Jakarta

    Polda Banten mengungkap adanya ketidakprofesionalan anggota Polsek Cinangka dalam menerima laporan pemilik rental mobil yang berujung penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Atas hal tersebut, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan dimutasi.

    Dalam Surat Telegram (TR) yang diterima detikcom, total ada 3 polisi yang dimutasi dalam rangka pemeriksaan. Mereka yakni Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan, dimutasi ke Yanma Polda Banten dalam rangka pemeriksaan. Posisinya digantikan oleh Iptu Rusnata.

    Selain itu, ada dua anggota Polsek Cinangka yang dimutasi dalam rangka pemeriksaan. Mereka adalah Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto yang sama-sama dimutasi ke Yanma Polda Banten.

    Mutasi sejumlah jabatan tersebut dibenarkan oleh Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara. Kemas mengatakan mutasi sejumlah jabatan tersebut dalam rangka pemeriksaan buntut dugaan pelanggaran kasus penembakan bos rental mobil.

    “Iya, dalam rangka pemeriksaan,” kata Kemas saat dihubungi, Selasa (7/1/2025).

    Korban Tak Diberi Pendampingan

    Seperti diketahui, Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto mengungkapkan awal mulanya pelapor bernama Agam Muhammad bersama Samsul dan ada total lima orang datang ke Polsek Cinangka, Polres Cilegon, sebelum terjadinya penembakan. Korban saat itu diterima anggota piket Polsek Cinangka Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Purwanto.

    Namun terjadi kesalahan komunikasi Brigadir Deri kepada kapolsek. Yang mana saat itu Brigadir Deri menyampaikan bahwa korban adalah leasing.

    “Sehingga kalau leasing harus ada surat dari leasing dan sebagainya, diminta dokumen. Dokumen ini pun sudah dilaporkan oleh Saudara Agam baik itu, BPKBP, STNK, dan kunci cadangan,” katanya.

    (wnv/whn)

  • KKP Jamin Proyek Tanggul Laut Raksasa Tak Rusak Ekosistem

    KKP Jamin Proyek Tanggul Laut Raksasa Tak Rusak Ekosistem

    Jakarta

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) di wilayah Pantura Jawa tidak merusak ekositem laut. Direktur Perencanaan Ruang Laut KKP Suharyanto mengatakan berbagai proses mesti dilewati sebelum izin reklamasi terbit.

    “Ya tetap dalam hal ini kalau sudah sampai orang diberi izin reklamasi, itu harus melalui banyak proses. Pertama, tata ruangnya sesuai nggak? Yang kedua, untuk memastikan keberlanjutan termasuk pertanyaan tadi itu, itu ada di kajian lingkungan,” kata Suharyanto saat ditemui di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2024).

    Suharyanto menjelaskan bahwa pembangunan mega proyek tersebut disambut positif oleh masyarakat sekitar. Sebab, tanggul laut ini membantu mengatasi banjir rob akibat pasang surut air laut.

    “Saya kira positif (respon masyarakat pesisir dengan adanya tanggul itu). Kayaknya malah mereka terakhir dengan staff-nya Menteri Infrastruktur, katanya bagus banget itu. Karena memang sekarang kalau dilihat kita datang ke sana kan sudah terkurangi itu kalau pasang itu ya, ada tanggul pantai itu,” jelas Suharyanto.

    Dia juga menekankan pihaknya terus mengawasi perizinan dari proyek yang dicap Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan begitu, tidak terjadi penyimpangan ke depannya.

    “Kalau kemudian ada pelaksanaan menyimpang daripada izin yang diberikan, ya tentu saja pengawas KKP sesuai dengan ranahnya akan melakukan itu, mungkin bersama-sama dengan K/L lain,” imbuh Suharyanto.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto memberikan sejumlah arahan kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk pembangunam dua proyek besar, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall).

    AHY sempat bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo. Keduanya membahas terkait dengan kelanjutan proyek giant sea wall. Dody mengatakan, nantinya tanggul raksasa ini membentang dari Cilegon sampai Gresik sepanjang 958 kilometer (km).

    “Kami sudah buat Trial 1 dari Tangerang ke Bekasi sepanjang 43 km beberapa tahun lalu dengan grant dari Korea Selatan dan Belanda untuk basic design,” kata Dody, dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/11/2024).

    Kerja sama Indonesia, Korea Selatan dan Belanda untuk tanggul laut dimulai pada 2016 dengan pembentukan Trilateral Cooperation. Hal ini bertujuan mengembangkan strategi komprehensif dan business case dalam upaya pemulihan lingkungan Pesisir Teluk Jakarta.

    Sebagai tindak lanjut, pada Februari 2017 dibentuk Project Management Unit NCICD (PMU NCICD). Pada 2020, PMU NCICD bersama trilateral ini menghasilkan Integrated Flood Safety Plan (IFSP) sebagai konsep pengendalian banjir terpadu, dengan fokus pada penyediaan air bersih, peningkatan sanitasi di muara sungai, dan pengendalian banjir.

    (acd/acd)

  • Profil Letda Enzo Zenz Allie, Tentara Blasteran Indonesia-Prancis Jadi Lulusan Terbaik Kopassus 109

    Profil Letda Enzo Zenz Allie, Tentara Blasteran Indonesia-Prancis Jadi Lulusan Terbaik Kopassus 109

    loading…

    Sosok Letda Enzo Zenz Allie, tentara blasteran Indonesia-Prancis yang menyedot perhatian usai menyelesaikan pendidikan Kopassus Angkatan 109 dengan status lulusan terbaik. FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TNI AD

    JAKARTA – Sosok Letda Enzo Zenz Allie menarik diketahui. Tentara blasteran Indonesia-Prancis ini tengah menjadi perhatian usai menyelesaikan pendidikan Kopassus Angkatan 109 dengan status lulusan terbaik.

    Enzo dikukuhkan sebagai anggota Kopassus bersama 157 prajurit lain oleh Danjen Kopassus, Mayjen Tni Djon Afriandi, Selasa (10/12/2024). Agenda tersebut berlangsung di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah.

    Perjalanan Enzo untuk menjadi bagian Korps Baret Merah tidak mudah. Sebelumnya, dia menjalani pendidikan komando selama tujuh bulan yang dikenal sangat berat dan menuntut ketahanan fisik serta mental.

    Profil Enzo Zenz AllieLetda Enzo Zenz Allie merupakan salah seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD). Dia lahir di Cilegon, Banten pada 1999.

    Sekelumit tentang Enzo. Dia adalah anak dari pasangan Siti Hajah Tilaria dan Jean Paul Francois Allie.

    Semasa kecil, Enzo tinggal di Prancis. Setelah ayahnya meninggal pada 2012, dia kemudian dibawa sang ibu ke Indonesia.

    Saat pindah ke Indonesia, Enzo sempat mengenyam pendidikan di salah satu pondok pesantren di Serang, Banten. Dia juga menamatkan SMP dan SMA di Indonesia

    Sejak usia dini, Enzo memiliki cita-cita sebagai seorang prajurit TNI. Mimpi itu mulai terwujud pada 2019 saat ia diterima sebagai calon taruna (Catar) Akademi Militer (Akmil).

    Menariknya, Enzo juga terkenal karena menguasai beberapa bahasa berbeda. Di antaranya bahasa Indonesia, Inggris hingga Prancis.

    Pada akhir 2024 lalu, Enzo menjadi satu dari 157 prajurit Kopassus angkatan 109 yang dikukuhkan setelah menjalani pendidikan panjang. Dia terbukti telah memenuhi standar tinggi dari seorang prajurit pasukan khusus dan resmi menyandang Baret Merah dengan kualifikasi Komando.

  • 6 Fakta Enzo Zenz Allie, Prajurit Kopassus Tampan yang Bertugas di Grup 2 Sandi Yudha

    6 Fakta Enzo Zenz Allie, Prajurit Kopassus Tampan yang Bertugas di Grup 2 Sandi Yudha

    loading…

    Enzo Zens Allie telah resmi menjadi bagian dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), satuan elite Angkatan Darat (TNI AD). FOTO/TANGKAPAN LAYAR TNI AD

    JAKARTA Enzo Zens Allie telah resmi menjadi bagian dari Komando Pasukan Khusus ( Kopassus ), satuan elite Angkatan Darat (TNI AD). Bersama 157 prajurit, Enzo dikukuhkan sebagai prajurit Korps Baret Merah oleh Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah Selasa pada 10 Desember 2024.

    Tak cuma lulus, Enzo juga menjadi lulusan terbaik Kopassus Angkatan 109. Kini tantara berwajah bule tersebut ditugaskan di Grup 2 Sandi Yudha Kopassus, tepatnya di Batalyon 21/Buhpala Yudha yang bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Proses yang dijalani Enzo Zens Allie masuk ke Kopassus tidaklah mudah. Sudah menjadi rahasia umum, pelatihan dan pendidikan Kopassus merupakan salah satu yang terberat. Para prajurit harus menjalani pendidikan komando selama tujuh bulan, yang dikenal sangat berat dan menuntut ketahanan fisik serta mental.

    Terlepas dari kesuksesannya menembus Kopassus, terdapat sejumlah fakta menarik tentang Letda Enzo Zens Allie. Apa saja fakta menarik tersebut?

    6 Fakta Enzo Zenz Allie

    1. Keturunan Prancis

    Enzo Zenz Allie yang lahir di Cilegon, pada 1999 ini memiliki darah Prancis dari sang ayah, Jean Paul Francous Allie. Sayangnya sang ayah sudah meninggal terkena serangan jantung.

    Menurut sang ibu yakni Siti Hadiati Nahriah, Enzo pernah menyatakan bahwa menjadi Taruna Akmil adalah impian kecilnya.

    2. Riwayat Pendidikan

    Setelah pindah ke Indonesia di tahun 2014, Enzo sempat melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Al Bayan, yang terletak di Anyer, Serang, Banten. Barulah kemudian dia mulai masuk ke Akademi Militer untuk menggapai cita-citanya di tahun 2019.

    Saat berhasil masuk Akmil, dirinya mendapat banyak sorotan lantaran memiliki wajah bule. Hingga pada akhirnya Enzo berhasil dinyatakan lulus dari Akademi Militer di tahun 2023.

    3. Berprestasi di Tes Samapta

    Dalam uji tes Samapta, Enzo menunjukkan prestasi yang sangat mengesankan. Dia berhasil melakukan 19 pull up, 50 sit up, dan 50 push up, semuanya dalam waktu 60 detik.

    Tidak hanya itu, Enzo juga menunjukkan keahliannya dalam lari dengan menempuh jarak 7,5 putaran sepanjang 400 meter atau mencapai jarak 3.000 meter dalam waktu 12 menit. Selain itu, dia juga berhasil menyelesaikan renang sejauh 50 meter dalam waktu 60 detik.

    4. Menguasai Empat Bahasa

    Kemampuan Enzo dalam berbicara dalam empat bahasa menjadi salah satu faktor kesuksesannya dalam lulus di Akmil. Dia mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, dan Arab.

    5. Lulusan Terbaik Kopassus

    Setelah lulus dari Akmil pada 2023, Enzo langsung menjalani pelatihan untuk menjadi Prajurit Kopassus. Enzo dinobatkan sebagai lulusan terbaik Kopassus Angkatan 109.

    6. Bertugas di Grup 2 Sandi Yudha

    Setelah dilantik jadi Prajurit Kopassus, Enzo mendapat penugasan di Grup 2 Sandi Yudha Kopassus, yang bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Grup ini adalah satuan setingkat Brigade yang memiliki sejarah panjang dan prestasi membanggakan. Di sini, Enzo akan bergabung dengan Batalyon 21/Buhpala Yudha untuk melanjutkan pengabdiannya.

    Dengan penugasannya di Batalyon 21/Buhpala Yudha, Letda Enzo Zenz Allie siap menghadapi tantangan baru dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara.

    (abd)

  • Pembunuhan Bos Rental Mobil Tangerang, Dugaan Mantan Kabareskrim Soal Sindikat Dibekingi Aparat – Halaman all

    Pembunuhan Bos Rental Mobil Tangerang, Dugaan Mantan Kabareskrim Soal Sindikat Dibekingi Aparat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen (Pol) Purn Ito Sumardi menduga keterlibatan sindikat penggelapan mobil di balik kasus bos rental mobil yang tewas ditembak oknum anggota TNI AL di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025). 

    Sindikat tersebut tidak menutup kemungkinan menggunakan aparat sebagai tameng. 

    “Menurut saya ini sindikat. Biasanya, sindikat-sindikat ini tidak menutup kemungkinan menggunakan oknum-oknum (aparat) ya,” ujarnya seperti dikutip dari KompasTV yang tayang pada Sabtu (4/1/2025). 

    Komjen (Pol) Purn Ito Sumardi menyampaikan analisisnya ini mengacu pada pengalamannya dinas di bagian reserse kriminal (reskrim) di kepolisian.

    Ito mengaku kerap mendapati adanya bekingan oknum aparat dalam setiap kasus sindikat penggelapan mobil.

    Menurutnya, mereka berani beraksi karena merasa aman dibekingi oleh aparat.  “Itu sering, selama saya dulu bertugas di Reskrim. Biasanya pelaku sindikat ini berani karena dia merasa ada bekingnya ya,” ujar Ito.

    Lalu siapa yang kerap jadi beking sindikat penggelap mobil? Ito mengatakan, bekingnya biasanya oknum TNI dan polisi.

    “Dan bekingnya biasanya dari aparat TNI atau aparat kepolisian ya saya kira mungkin ada dari kelompok-kelompok ormas tertentu yang membuat pemilik rental ini menjadi kesulitan,” katanya. 

    Kendati demikian, ia masih berasumsi terkait motif dan modus kasus tersebut dan berharap kasus itu bisa diselesaikan hingga tuntas oleh pihak Polresta Tangerang.

    Tiga Oknum Anggota TNI AL Jadi Tersangka

    Terkait kasus penembakan bos rental mobil di rest area tol Tangerang-Merak, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Laksamana Muda TNI Samista mengatakan, tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang terlibat kasus penembakan tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Diketahui, peristiwa berdarah itu menewaskan seorang pemilik rental mobil bernama Ilyas Abdurrahman dan satu orang rekan Ilyas yang mengalami luka-luka dan kini masih kritis di rumah sakit.

    “Sekarang setelah ada tanda-tanda dengan beberapa bukti, maka yang bersangkutan masuk proses penyidikan dan sudah kami tetapkan (tersangka),” kata Danpuspomal dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025) seperti dikutip Kompas.com. 

    Tiga orang anggota TNI AL yang jadi tersangka tersebut adalah Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala BA.

    Konferensi pers Panglima Komando Armada TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Denih Hendrata dan Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal) Laksamana Muda TNI Samista serta Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto tentang penembakan bos rental mobil di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). (kompas tv)

    Dua diantara mereka berdinas di Kopaska Armada I dan satu orang lainnya dari KRI Bontang. Samista mengatakan, ketiganya kini telah ditahan di Puspomal.

    “Bukti penahanan sementara dalam 20 hari pertama itu sudah ditandatangani oleh ankum (atasan yang berhak menghukum) terhitung dari mulai hari Sabtu,” ungkap Samista.

    Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa penyelidikan mengungkap tiga orang pelaku adalah rekan.

    Terkait pembagian peran, jelas Samista, tiga orang itu tidak memiliki pembagian secara jelas. Berdasarkan keterangan awal, pelaku penembakan dengan orang yang dikeroyok dalam video di tempat kejadian perkara (TKP) merupakan saudara.

    Pelaku penembakan, jelas Samista, merupakan paman dari orang yang dikeroyok.

    “Jadi peran yang tiga orang ini sepertinya itu adalah rekan. Jadi perannya itu tidak memiliki peran, oh ini sebagai eksekutor, oh ini sebagainya, tidak, karena ini ada sebagai rekan,” ungkapnya.

    Kompolnas Kritik Kinerja Polsek Cinangka: Kapolsek Harusnya Tugaskan Anggota

    Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai kinerja Polsek Cinangka sangat mengecewakan dalm menangani pengaduan dan laporan bos rental mobil saat meminta bantuan pendampingan untuk menangkap pelaku penggelap mobil rentalnya yang menggunakan senjata api. 

    Polsek Cinangka diduga diduga lepas tangan saat menerima laporan dari bos rental mobil yang tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025) lalu.

    Ketua Harian Kompolnas Arif Wicaksono Sudiutomo menyatakan, seharusnya kepolisian tak begitu saja mengabaikan laporan korban.

    Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan. (Instagram polsek_cinangka_polres_cilegon)

    “Minimal mereka kan ambil data awal, siapa yang melapor, namanya siapa, dia melapor masalah mobil, mobilnya rental dari mana misalkan seperti itu,” ungkap Arif dikutip Kompas.com.

    Arif menegaskan, polisi seharusnya memiliki insting yang kuat dalam menangani laporan.

    Menurut Arif, Kapolsek Cinangka seharusnya menugaskan anggotanya untuk mengikuti pelapor guna memastikan kebenaran laporan yang diberikan.

    “Seharusnya, Kapolsek Cinangka bisa menugaskan anak buahnya untuk mengikuti pelapor benar tidak dia, satu atau dua orang,” jelasnya.

    Meskipun bukan dalam bentuk pendampingan, lanjut Arif, Kapolsek tetap dapat membuntuti korban karena memiliki kewenangan dalam tugas penyelidikan atau surveilans. “Jadi, bukan pendampingan.

    Namun, mengikuti karena polisi memiliki kewenangan tugas lidik atau surveilans,” ucapnya.

    Akibatnya, bos rental mobil bernama Ilyas Abdurrahman (48) tewas tertembak anggota TNI di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Kejadian itu bermula saat Ilyas dan timnya mengejar mobil Honda Brio miliknya yang diduga dibawa kabur oleh penyewa.

    Dua dari tiga GPS yang terpasang di mobil tersebut dirusak oleh pelaku, sementara satu GPS yang masih aktif menunjukkan bahwa mobil berada di Pandeglang.

    Sebelum berangkat ke Pandeglang, Agam, anak Ilyas, sempat menghubungi penyewa mobil, Ajat Sudrajat.

    Namun, Ajat memblokir nomor WhatsApp IA. Tanpa berpikir panjang, Ilyas bersama Agam Muhammad (26) dan timnya mencegat mobil Honda Brio di pertigaan Saketi.

    Namun saat dicegat, berdasarkan pengakuan korban, para pelaku mengeluarkan senjata tajam dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Sumber: Tribun Jakarta

     

  • Kapolda Banten Akui Anggotanya Lalai, Sebut Anak Bos Rental Sudah Bawa Bukti Kepemilikan Mobil – Halaman all

    Kapolda Banten Akui Anggotanya Lalai, Sebut Anak Bos Rental Sudah Bawa Bukti Kepemilikan Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto buka suara terkait kasus penembakan bos rental di Tangerang, dimana Ilyas Abdurrahman menjadi korban jiwa dalam kasus ini.

    Suyudi mengakui anggotanya telah lalai dalam menerima laporan dari Rizky Agam Putra, anak dari bos rental tersebut.

    Menurut Suyudi, sebenarnya Agam sudah membawa bukti-bukti kepemilikan mobil yang dicuri saat melapor ke Polsek Cinangka.

    Namun saat itu Bripka Deri Andriani yang menerima laporan justru menolak laporan Agam setelah berkomunikasi dengan Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan.

    Dokumen kepemilikan yang dibawa Agam ini  berupa BPKB, STNK, dan ada juga kunci cadangan mobil.

    Suyudi menilai, seharusnya saat kejadian anggotanya melakukan pendampingan atas adanya laporan tersebut.

    “Dokumen ini (kepemilikan kendaraan) sudah disampaikan sebenarnya oleh saudara Agam, baik itu BPKB, STNK, dan kunci cadangan. Jadi, seharusnya memang anggota kami itu melakukan pendampingan,” kata Suyudi dilansir Tribun Jakarta, Senin (6/1/2024).

    Lebih lanjut Suyudi menuturkan, Bripka Deri ini tak memberikan informasi secara utuh saat berkoordinasi dengan atasannya.

    Sehingga laporan anak bos rental tersebut ditolak oleh jajaran Polsek Cinangka.

    “Pada saat melaporkan kepada kapolseknya, Bripka Deri ini tidak utus melaporkannya. Seharusnya ini adalah terkait dengan rental penyewaan kendaraan yang diduga akan digelapkan, tapi dilaporkannya leasing kepada kapolseknya.”

    “Sehingga kapolsek ini menyampaikan kalau memang leasing harus ada surat dari leasing,” terang Suyudi.

    Selain itu, Suyudi menambahkan, bahwa laporan bos rental mobil itu juga ditolak lantaran Polsek Cinangka menilai tak memiliki anggota yang cukup yang standby untuk melakukan pendampingan.

    “Anggota merasa kekuatannya sedikit. Jadi tidak berimbang sehingga tidak melakukan pendampingan. Padahal, seharusnya anggota itu bisa melakukan permintaan tambahan dukungan ke Polres misalnya atau anggota reserse di polsek, tapi itu tidak dilakukan,” imbuh Suyudi.

    Dengan adanya kelalaian yang dilakukan oleh anggotanya ini, Suyudi berjanji akan menindak tegas jajaran Polsek Cinangka, termasuk sang Kapolsek dan Bripka Dedy Irwanto yang malam itu turut mendampingi Bripka Deri.

    “Kami tindak tegas anggota ini, baik secara etika yang sanksinya dapat kami demosi, bahkan yang terberat adalah bisa di-PTDH,” tuturnya.

    Ahmad Sahroni Minta Pelaporan Kasus Dibuat Sederhana

    Komisi III DPR RI meminta pihak kepolisian untuk bisa melakukan evaluasi dan inovasi terkait mekanisme pelaporan sebuah kasus.

    Pihak kepolisian juga diminta mekanisme pelaporan kasus dibuat sederhana. 

    Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, merespons kasus tewasnya bos rental mobil bernama Ilyas Abdurrahman alias IA (48), akibat ditembak di Rest Area KM 54 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025) lalu.

    Di mana, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan bersama 3 anggotanya diperiksa Propam Polres Cilegon imbas disebut menolak memberi pendampingan terhadap korban.

    “Saya juga berharap ke depannya mekanisme pelaporan kasus ini bisa lebih ‘ramah’ bagi korban. Tidak rumit dan terlalu banyak proses administratif. Yang penting kasus bisa diusut dan korban cepat mendapat keadilan,” kata Sahroni, kepada wartawan Senin (6/1/2025).

    Selain itu, politikus NasDem tersebut menilai jajaran kepolisian harus lebih memiliki kepekaan terhadap korban. 

    Dia tidak ingin laporan tidak diproses perkara hal-hal administratif.

    “Memang betul pelaporan kasus itu memiliki serangkaian mekanisme dan prosedur. Namun yang perlu diingat, tidak semua masyarakat paham alur prosedurnya,” ujarnya.

    “Nah kemarin, harusnya anggota yang menangani kasus itu memberi pendampingan kepada korban terkait tata caranya. Karena korban kan sudah panik, mana sempat mikir harus bawa dokumen ini itu. Ya tapi itulah budaya polisi selama ini yang harus kita perbaiki,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Sahroni pun meminta pihak Propam mengusut kejadian ini secara objektif dan transparan.

    “Pokoknya Propam tangani kejadian ini secara tegas. Apakah ada kelalaian? Atau murni kerumitan administrasi saja?” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kapolda Banten Akui Bos Rental Mobil Bawa Dokumen Lengkap, Laporan Ditolak Karena Anggotanya Lalai.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Chaerul Umam)(Tribun Jakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

    Baca berita lainnya terkait Bos Rental Mobil Tewas Ditembak.

  • Buntut Panjang Penembakan Bos Rental, Kapolsek Cinangka dan 2 Anak Buahnya Akan Ditindak Tegas – Halaman all

    Buntut Panjang Penembakan Bos Rental, Kapolsek Cinangka dan 2 Anak Buahnya Akan Ditindak Tegas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penembakan bos rental, Ilyas Abdurrahman (49) di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak atau Tol Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025), berbuntut panjang.

    Selain melibatkan tiga oknum anggota TNI AL, penembakan itu juga menyeret Kapolsek Cinangka dan dua anggotanya.

    Mereka terancam sanksi serius setelah menolak mendampingi korban penembakan.

    Dua anggota Polsek Cinangka, Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto, terbukti bersalah mengabaikan laporan yang berujung penembakan terhadap Ilyas.

    Keduanya terbukti melanggar kode etik kepolisian dengan mengabaikan laporan masyarakat.

    Oleh karena itu, Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto menegaskan, akan menindak tegas dua anak buahnya itu.

    “Tentunya akan kita tindak tegas anggota ini, baik secara etika yang sanksinya dapat kita demosi.”

    “Bahkan, yang terberat adalah bisa di PTDH,” katanya dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Selain itu, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, sebagai pimpinan juga dianggap lalai dalam menjalankan pengawasan dan pengendalian terhadap dua anak buahnya.

    Suyudi menekankan, kelalaian Kapolsek Cinangka itu juga akan berujung pada sanksi yang serius.

    “Begitu juga Kapolsek, sebagai pimpinan di Polsek tersebut, dia tidak melakukan pengawasan dan pengendalian dengan baik. Tentunya juga akan kami kenakan sanksi, baik demosi, maupun yang terberat adalah PTDH,” tegasnya.

    Sebelumnya, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan sempat membantah tuduhan penolakan pendampingan terhadap bos rental.

    Ia berdalih enggan gegabah memberikan pendampingan karena menyangkut keselamatan semua pihak.

    “Itu narasi menolak pendampingan tidak benar. Kami hanya memastikan kondisi aman sebelum bertindak,” katanya melalui telepon kepada Kompas.com.

    Sementara dalam video klarifikasinya, Asep menjelaskan kronologi permintaan pendampingan dari korban.

    Di hari kejadian sekira pukul 0.30 WIB, Polsek Cinangka kedatangan satu unit mini bus berisikan lebih kurang enam sampai tujuh orang pria dewasa.

    “Yang saat itu ketika dikonfirmasi menyatakan dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud meminta pendampingan,” ucapnya dalam video.

    Asep menyebut, rombongan tim rental ketika itu terburu-buru dan tidak menunjukkan surat-surat kendaraan yang hendak ditarik karena diduga akan digelapkan.

    “Namun pada saat yang bersangkutan memohon meminta untuk pendampingan dari personel kita, ya tentunya personel kita yang paling utama adalah menanyakan legalitas ataupun identitas kendaraan yang akan ditarik, kemudian dalam masalah apa.”

    “Rupanya yang bersangkutan memburu waktu, atau tergesa-gesa, sehingga tidak sempat menunjukkan dokumen yang diminta petugas,” ungkapnya.

    Asep menambahkan, pihaknya sudah menawarkan agar tim rental membuat laporan.

    Namun, lantaran tim rental terburu-buru, sehingga mereka tak membuat laporan polisi.

    Asep pun menegaskan, pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin melayani masyarakat.

    “Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan.”

    “Namun, kami juga tidak mau melanggar aturan karena ini berkenaan dengan upaya paksa.”

    “Jadi ditawarkan oleh anggota kami untuk membuat laporan polisi sebagai dasar penarikan mobil tersebut.

    “Namun demikian, yang bersangkutan tergesa-gesa, lanjut keluar dari Polsek Cinangka melanjutkan perjalanan,” bebernya.

    3 Oknum TNI AL Terlibat

    Kasus ini juga melibatkan tiga oknum TNI AL. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan bos rental di Rest Area KM 45 Tol Merak-Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Sosok Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan beri klarifikasi soal tuduhan tolak laporan dari korban penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan bos rental pada Kamis (2/1/2025). (Instagram polsek_cinangka_polres_cilegon)

    Ketiga tersangka yakni Sertu AA, Sertu RA, dan KIk BA.

    Danpuspomal Laskda TNI Samista mengatakan, ketiganya telah ditahan di fasilitas penahanan Puspomal.

    Ketigasnya juga akan menjalani proses penahanan sementara selama 20 hari ke depan, sejak Sabtu (4/1/2025).

    “Yang bersangkutan sudah masuk proses penyidikan dan sudah kami tetapkan (tersangka).”

    “Bukti penahanan sementara dalam hal ini 20 hari pertama sudah ditandatangani oleh Ankum terhitung sejak Sabtu,” ungkapnya.

    Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata mengatakan, dua oknum berasal dari satuan khusus pasukan elite TNI AL yakni Kopaska Armada I.

    Kopaska adalah Komandan Pasukan Katak, unit khusus elite milik TNI AL.

    Sementara satu orang tentara lainnya berasal dari kapal tanker milik TNI AL.

    “Dari satu itu adalah KRI Bontang,” ucap Denih.

    Adapun senjata yang digunakan oknum TNI AL untuk menembak bos rental, Ilyas Abdurrahman (49), berstatus resmi.

    Denih menjelaskan, senjata tersebut adalah senjata inventaris yang melekat pada Sertu AA.

    Menurut Denih, AA berasal dari Satuan Armada I yang mendapatkan tugas sebagai ADC atau ajudan.

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Gita Irawan/Erik S, Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

  • Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Dimutasi ke Yanma Polda Banten, Apa Kerjanya? – Halaman all

    Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Terancam Dipecat Imbas Tak Dampingi Bos Rental yang Tewas Ditembak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto akan menindak tegas polisi yang diduga melanggar kode etik terkait penolakan pendampingan bos rental mobil yang tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten, Kamis (2/1/2025).

    Sebagaimana diketahui, Ilyas Abdurahman (48), bos rental mobil Makmur Jaya di Tangerang, Banten, yang tewas ditembak pada Kamis pagi lalu, sempat meminta pendampingan dari aparat Polsek Cinangka.

    Pendampingan ini dimaksudkan untuk melakukan penarikan mobil korban yang diduga dibawa kabur komplotan penggelapan mobil.

    Namun pada akhirnya, pendampingan tersebut tidak didapatkan Ilyas hingga ia tewas ditembak saat melakukan penarikan mobil rentalnya.

    Suyudi mengungkapkan bahwa korban Ilyas datang ke Polsek Cinangka bersama anaknya, Agam Muhammad Nasrudin pada Kamis sekitar pukul 02.30 WIB.

    Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto dalam konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025) terkait kasus penembakan bos rental mobil di KM 45 Rest Area Tol Merak – Tangerang pada 2 Januari 2025. (Capture YouTube KOMPASTV)

    “Memang betul ada peristiwa saudara Agam bersama saudara Samsul dan tiga orang lainnya, jadinya berlima. Sebelum kejadian penembakan di TKP KM 45 itu sempat datang di Polsek Cinangka, Polres Cilegon,” kata Irjen Pol Suyudi dalam konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025), dikutip Tribunnews.com dari YouTube KOMPASTV.

    “Datang sekitar pukul 02.30 WIB, Kemudian diterima oleh anggota piket yaitu Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto,” lanjutnya.

    Sebelum mendatangi Polsek Cinangka, korban bersama rombongannya telah mengejar mobil rental yang dibawa pelaku ke arah Pandeglang.

    Kemudian diketahui bahwa GPS mobil yang diduga hendak digelapkan tersebut hanya tinggal satu yang aktif, sedangkan dua GPS lainnya sudah tidak aktif.

    “Jadi diduga sudah ada upaya untuk melakukan penggelapan (mobil),” sebut Suyudi.

    Suyudi mengungkap kesalahan petugas piket yang tidak melaporkan secara lengkap mengenai kronologi kepada Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan.

    “Seharusnya ini adalah terkait dengan rental, penyewaan kendaraan yang diduga akan digelapkan, tetapi dilaporkannya leasing kepada Kapolseknya,” sebut Suyudi.

    Karena hal disampaikan pihak pemohon dari leasing, kata Suyudi, Kapolsek Cinangka pun meminta dokumen kelengkapan kendaraan sebagai bukti.

    “Dokumen ini pun sudah disampaikan sebenarnya oleh saudara Agam, baik itu BPKB, STNK, dan kunci cadangan,” ungkap Suyudi.

    Dalam hal ini, menurut Suyudi, aparat Polsek Cinangka seharusnya sudah dapat melakukan pendampingan terhadap korban dan rombongannya tersebut.

    “Jadi seharusnya memang anggota kita itu melakukan pendampingan, tetapi tidak dilakukan pendampingan,” jelasnya.

    “Karena anggota merasa kekuatannya sedikit jadi tidak berimbang sehingga tidak melakukan pendampingan.”

    Bahkan, lanjut Suyudi, Polsek Cinangka, dapat meminta dukungan tambahan ke Polres atau anggota reserse di polsek itu sendiri untuk melakukan pendampingan terhadap korban.

    Suyudi pun mengakui bahwa aparat Polsek Cinangka diduga melakukan pelanggaran kode etik karena tidak merespons laporan masyarakat.

    “Sehingga dari pemeriksaan hasil penyidikan dari Propam Polda Banten, telah ditemukan adanya pelanggaran terhadap ketidakprofesionalan,” tutur Suyudi.

    Suyudi pun menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas dua petugas piket termasuk sang Kapolsek Cinangka jika terbukti melanggar kode etik.

    Kepada Kapolsek Cinangka dan dua anggotanya itupun terancam sanksi berupa demosi hingga yang terberat yakni pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

    “Tentunya akan kita tindak tegas anggota ini, baik secara etika yang sanksinya dapat berupa demosi, bahkan yang terberat adalah bisa di-PTDH,” ujar Suyudi.

    “Begitu juga Kapolsek, sebagai pimpinan di Polsek tersebut, dia tidak melakukan pengawasan dan pengendalian dengan baik. Tentunya ini juga akan kami kenakan sanksi, baik demosi maupun juga yang terberat adalah PTDH,” tegasnya.

    Kronologi Penembakan Bos Rental Mobil

    Penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurrahman bermula saat korban bersama timnya melacak mobil Honda Brio yang disewa tersangka AS, dan diduga akan digelapkan.

    Anak korban, Agam Muhammad Nasrudin, mengungkapkan AS telah mencopot dua dari tiga perangkat GPS yang terpasang di kendaraan tersebut. 

    “Jadi kronologinya, si Ajat (tersangka AS) ini sewa Brio tiga hari, dari tanggal 31 Desember-2 Januari. Nah, waktu hari pertama (1 Januari 2025), kami cek GPS-nya, ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang, sehingga sisa satu GPS,” ujar Agam saat ditemui, Jumat (3/1/2025).

    Setelah mengetahui keberadaan kendaraan melalui GPS terakhir, Ilyas bersama Agam dan tim mengejar mobil tersebut.

    Saat berusaha menghentikan kendaraan di pertigaan Saketi, pelaku yang berada di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AU.

    Diketahui kemudian bahwa oknum TNI tersebut bukan dari AU melainkan AL.

    “Tiba-tiba orang di dalam mobil mengeluarkan senjata api dan bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak lo,’ sambil nodong senjata,” ucap Agam.

    Situasi semakin kacau saat mobil lain, Daihatsu Sigra hitam, menabrakkan kendaraannya ke tim Makmur Jaya.

    Kedua mobil pelaku kemudian melarikan diri, sementara Ilyas dan tim melanjutkan pengejaran hingga ke kawasan Anyer.

    “Kami inisiatif ke Polsek terdekat untuk minta pendampingan karena tahu dia bawa senpi. Tapi Polsek menolak mendampingi setelah konfirmasi ke Kapolsek,” papar Agam.

    Pengejaran berlanjut hingga rest area Balaraja, tempat mobil Brio berhenti di depan sebuah minimarket. Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata.

    “Terjadi tembakan kurang lebih empat sampai lima kali. Saya kabur mencari perlindungan, tetapi ketika kembali, saya mendapati ayah saya sudah terkena tembakan,” jelasnya.

    Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan. Meski sempat dilarikan ke RSUD Balaraja, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

    Peristiwa ini juga mengakibatkan satu korban lainnya yakni R (59) dengan luka tembak serius.

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Intan Afrida Rafni/Irfan Maullana)

  • BOS RENTAL ‘DIDOR’ DI MINIMARKET Bersama Abraham Silaban, Pukul 20.00 WIB, Hanya di iNews

    BOS RENTAL ‘DIDOR’ DI MINIMARKET Bersama Abraham Silaban, Pukul 20.00 WIB, Hanya di iNews

    loading…

    Malam Ini di AB+ TRAGEDI KM 45: BOS RENTAL DIDOR DI MINIMARKET Bersama Abraham Silaban, Pukul 20.00 WIB, Hanya di iNews

    JAKARTA – Kasus penembakan yang merenggut nyawa seorang bos rental mobil berinisial IAR menggegerkan publik. IAR tewas setelah ditembak oleh seseorang yang diduga merupakan anggota TNI AL. Tragedi yang terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak ini akan dibahas secara mendalam malam ini di episode terbaru AB+ bersama Abraham Silaban “TRAGEDI KM 45: BOS RENTAL ‘DIDOR’ DI MINIMARKET”.

    Peristiwa itu terjadi ketika pelaku yang bernama Ajat Supriatna, yang merupakan penyewa mobil, diduga menggelapkan kendaraan milik korban IAR. IAR sang pemilik mobil curiga karena dua unit GPS atau sistem global yang terpasang di mobilnya tidak terdeteksi.

    Sementara, Agan anak IAR menyatakan saat melakukan pengejaran dan hendak menghadang mobil, seseorang di dalam mobil berteriak sambil mengeluarkan senjata api dan menodongkannya sambil mengatakan dirinya adalah seorang anggota TNI. Mereka lantas mengejar pelaku hingga ke Cilegon. Dan, di sebuah minimarket, saat korban IAR berusaha mengambil mobilnya, IAR tewas ditembak di bagian dada.

    Sebuah rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi penembakan tengah dilakukan pemeriksaan guna menelusuri jejak pelaku. Namun, dari hasil olah TKP, polisi menemukan lima selongsong peluru kaliber 9 milimeter merek Luger. Sementara, Komandan Pusat Militer TNI AL Laksamana Muda Samista membenarkan anggota TNI AL menjadi pelaku penembakan. Samista pun menyatakan akan terus mendalami kasus yang kini telah masuk proses penyidikan. Lantas apa sebenarnya motif dari pembunuhan tersebut?

    Saksikan selengkapnya liputan mendalam Abraham Silaban di AB+ “TRAGEDI KM 45: BOS RENTAL DIDOR DI MINIMARKET”, menggali informasi dengan cerdas dan mendalam serta mengungkap dan mendengarkan fakta-fakta langsung dari narasumber tepercaya. Malam ini pukul 20.00 WIB, hanya di iNews.

    (zik)