ANTARA – UPT Samsat Kota Cilegon kehabisan blangko Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Kepala UPT Samsat Kota Cilegon, TB. Mochamad Kurniawan, Rabu (23/4), mengatakan habisnya blangko STNK ini terjadi di seluruh wilayah, namun pihaknya mengimbau agar warga tidak perlu khawatir karena pihaknya bersama kepolisian telah menyiapkan blangko sementara sebagai bukti pembayaran pajak kendaraan.
(Susmiatun Hayati/Chairul Fajri/I Gusti Agung Ayu N)
kab/kota: Cilegon
-

Layanan membludak, UPT Samsat Kota Cilegon kehabisan blangko STNK
-

Isi Bahan Bakar Cuma 3 Menit! SPBU Hidrogen Pertama Indonesia Bikin Kagum
Jakarta: Keberadaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) menjadi cerminan kesiapan Indonesia dalam mendukung transisi energi pada sektor transportasi. Indonesia memiliki SPBH pertama di Senayan yang sempat mencuri perhatian internasional.
PLN Indonesia Power (PLN IP) merupakan pengelola SPBH itu, melalui Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok. Sesi visit SPBH Senayan sempat menjadi yang ditunggu para pengunjung Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition 2025 serta daya tarik utama bagi pelaku industri energi, industri transportasi hingga akademisi baik nasional maupun internasional.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan hidrogen hijau menjadi energi masa depan di Tanah Air, oleh sebab itu PLN Indonesia Power mengambil langkah cepat dalam pengembangannya dengan menyediakan infrastruktur dari hulu hingga hilir.“PLN Indonesia Power telah mengembangkan green hydrogen atau hidrogen hijau, mulai dari hulu melalui Green Hydrogen Plant (GHP) hingga di sisi hilir yaitu Hydrogen Refueling Station (HRS) atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH),” kata Edwin dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 April 2025.
SPBH Senayan peta jalan pengembangan energi hidrogen
Menurut Edwin, SPBH Senayan menjadi bagian dari peta jalan nasional pengembangan energi hidrogen serta diharapkan dapat menjadi model awal bagi pengembangan infrastruktur serupa di kota-kota lain.
“Dalam beberapa tahun ke depan, keberadaan SPBH di berbagai titik akan menjadi kunci penting dalam mewujudkan transportasi berbasis hidrogen. Sintesa antara Pemerintah, BUMN dan sektor swasta dapat mewujudkan inovasi hijau yang berdampak luas dan mempercepat pencapaian target net zero emission Indonesia,” tutur Edwin.
Sementara itu, General Manager Unit Bisnis Pembangkitan Priok Buyung Arianto menyampaikan bahwa SPBH Senayan ini akan terus ditingkatkan kapasitasnya.
“Saat ini SPBH Senayan memiliki Hydrogen Refueller dengan spesifikasi Charging Pressure (CP) 350 bar dengan kecepatan pengisian kurang dari 5 menit, kedepan kita akan menambahkan spesifikasinya hingga 700 bar dengan Kecepatan pengisian kurang dari 3 menit,” ujar Buyung.
SPBH Senayan dukung pencapaian net zero emission
Pembangunan HRS Senayan merupakan bagian dari strategi PT PLN (Persero) beserta subholdingnya untuk mencapai target net zero emission dan mendukung transisi energi pada sektor transportasi di Indonesia.
Sebagai upaya konkret pada kesiapan sisi hulu pasokan hidrogen, sejak 2023 PLN telah mengoperasikan Green Hydrogen Plant (GHP) di 22 lokasi, 13 diantaranya milik PLN Indonesia Power.
Adapun Green Hydrogen Plant (GHP) atau tempat produksi hidrogen milik PLN Indonesia Power ini berlokasi di 13 pembangkit, diantaranya PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTGU Grati, PLTU Adipala dan PLTP Kamojang.
Dengan 13 unit GHP ini, PLN Indonesia Power mampu memproduksi 80 ton per tahun, berkontribusi 40 persen dari total GHP PLN. Hasil produksi green hydrogen tersebut sebanyak 32 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator), sementara 48 ton lainnya dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ANN)
-

PLN IP Bakal Penuhi Kebutuhan Hidrogen dari 13 Fasilitas Produksi
Bisnis.com, JAKARTA — PLN Indonesia Power (PLN IP) siap memenuhi kebutuhan hidrogen hijau di Tanah Air dari 13 Green Hydrogen Plant (GHP).
Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan hidrogen hijau merupakan hasil inovasi PLN yang menjadi solusi di tengah tantangan transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.
“Hidrogen hijau ini karya engineer PLN Grup yang sumbernya dari dalam negeri, jadi jika dikembangkan dan dimanfaatkan secara masif dampaknya besar sekali,” kata Edwin melalui keterangan resmi, Minggu (20/4/2025).
Dia merinci, 13 GHP milik PLN IP terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, dan PLTU Lontar. Lalu, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTU Grati, PLTU Adipala, serta PLTP Kamojang.
“Salah satu pembangkit PLN Indonesia Power yang memproduksi hidrogen hijau adalah PLTP Kamojang. Ini menjadi pembangkit panas bumi pertama yang memproduksi hidrogen,” tutur Edwin.
Dia menuturkan, dengan 13 unit GHP ini PLN IP mampu memproduksi 80 ton hydrogen hijau per tahun. Ini berkontribusi 40% dari total GHP PLN.
Adapun dari hasil produksi hidrogen hijau tersebut, sebanyak 32 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator). Sementara, 48 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.
Edwin melanjutkan, di sisi hilir PLN IP pun telah menghadirkan Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia, sebagai penunjang fasilitas kendaraan berbahan bakar hidrogen.
Tidak hanya pada kendaraan, PLN IP juga melakukan pengembangan pemanfaatan hidrogen yang dikonversi menjadi green ammonia untuk energi primer di PLTU.
Edwin menyebut, pemanfaatan green ammonia diterapkan di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt. Hal ini ditandai dengan keberhasilan uji ammonia cofiring sebesar 3% selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton ammonia.
“Hidrogen hijau merupakan sumber energi bersih tidak meninggalkan residu di udara sehingga tidak menghasilkan emisi karbon sebab hanya mengeluarkan uap air,” kata Edwin.
-

Jaringan Distribusi Makin Kuat, Inovasi Teknologi Pelumas PanaOIL Makin Canggih
Jakarta: PT Pana Oil Indonesia, produsen pelumas otomotif dan industri dengan fasilitas blending plant berstandar internasional di Cilegon, Banten, terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelumas berkualitas juga memperkuat jaringan distribusi di seluruh wilayah Indonesia.
Selain melalui distributor resmi, PanaOil telah membentuk titik-titik stok (stock point) di berbagai wilayah untuk memastikan ketersedian barang sehingga lebih mudah dijangkau oleh pelanggan.
Raymond Widjaja, Managing Director PT Pana Oil Indonesia, mengatakan bahwa distributor sebagai mitra kerja memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam membangun kepercayaan pelanggan dan memperluas pasar Pana Oil di wilayahnya masing-masing.
Untuk itu, PanaOIL akan terus menambah distributor resmi karena titik-titik stok sudah tersedia di berbagai wilayah. Pemasaran pelumas PanaOIL juga diperkuat dengan unit bisnis yang melayani kebutuhan oli dengan volume cukup besar (bulk) di sektor pertambangan.
“Kami percaya bahwa distributor adalah mitra utama kami dalam membangun kepercayaan pasar. Oleh karena itu, kami terus memperkuat hubungan dengan distributor serta menyediakan infrastruktur pendukung agar mereka bisa tumbuh bersama,” kata Raymond, Rabu 16 April 2025.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan PanaOIL yang telah tersertifikasi ISO 9001:2015. PanaOIL percaya bahwa kualitas tidak hanya diukur dari produk yang dihasilkan, tetapi juga dari mendengarkan, melibatkan, dan merespons kebutuhan pelanggan.
Salah satu wujud nyata dari implementasi komitmen tersebut adalah melalui kegiatan “Celebration of PanaOIL Community in Riau” yang digelar bersama distributor resmi PT Patria Riau Jaya Perkasa (PRJP) pada 7 Maret 2025 di Hotel Grand Central.
Direktur Executive B2B Commercial Pana Oil Indonesia, Effendy Liemuel mengapresiasi acara yang dilaksanakan PRJP. Menurutnya, acara ini memberikan dampak positif, karena membuka ruang bagi para konsumen untuk mengenal lebih dekat produk-produk PanaOIL.
Effendy menambahkan, PanaOIL berkomitmen menghadirkan pelumas berkualitas tinggi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan, tidak hanya dari sisi performa, tetapi juga efisiensi biaya. “Kami menggunakan base oil dengan kualitas Virgin Base dan additive dari OEM ternama, serta memastikan dukungan penuh dalam hal monitoring performa pelumas di lapangan,” jelasnya.
Sementara itu, Bala Chandra, Direktur Utama PT Patria Riau Jaya Perkasa, distributor pelumas PanaOil di wilayah Riau, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara PRJP dan prinsipal Pana Oil serta para pelanggan.
“Kami ingin membangun ekosistem yang kuat di mana tidak hanya produk berkualitas yang kami tawarkan, tetapi juga kepercayaan dan pelayanan terbaik bagi semua customer kami. Acara ini memiliki makna yang lebih dari sekedar pertemuan bisnis, tapi juga menjadi momen kebersamaan untuk memperkuat komunitas PanaOIL di wilayah Riau.”
Dalam event tersebut PanaOil memperkenalkan inovasi pelumas ramah lingkungan. PanaOIL berhasil melakukan inovasi melalui rangkaian produk pelumas sintetik generasi terbaru melalui pengembangan Ester Dura Technology, yang dirancang untuk menjawab tantangan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi gas buang. Teknologi ini memungkinkan pengurangan friksi mesin hingga 15%, sehingga berdampak pada efisiensi bahan bakar sebesar 5% dan penurunan emisi partikulat serta hidrokarbon hingga 20%.Ester Dura Technology stabil terhadap degradasi oksidatif dan termal, sedangkan pengikat kandungan ester merupakan tempat yang rentan bagi bakteri sehingga tingkat biodegredasi tinggi. Dengan tingkat biodegredasi tinggi maka kemampuan untuk mengurai lebih bagus, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, kemampuan pelumas dalam mempertahankan kestabilan pada suhu tinggi, melindungi mesin dari oksidasi dan memperpanjang interval penggantian oli turut membantu pelanggan menekan biaya operasional sekaligus mendukung program hijau pemerintah.
Riset dan pengembangan dilakukan dengan mengacu pada standar OEM, API, ILSAC, dan JASO untuk memastikan kesesuaian optimal dengan berbagai tipe kendaraan dan mesin industri. Dengan dukungan teknologi, distribusi yang luas, dan hubungan erat dengan para mitra, PanaOIL menegaskan visinya untuk menjadi pelumas andalan yang mendukung kemajuan industri nasional.
“Dengan terus melakukan inovasi ini, kami mampu menghasilkan pelumas berkualitas yang memberikan dampak positif bagi pelanggan seperti penghematan penggunaan BBM, biaya perawatan, peningkatan produktivitas sekaligus mampu menurunkan emisi gas buang. Hal ini bentuk dukungan solid kepada distributor sehingga mereka bisa bersaing di pasar,” tegas Raymond.
Jakarta: PT Pana Oil Indonesia, produsen pelumas otomotif dan industri dengan fasilitas blending plant berstandar internasional di Cilegon, Banten, terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelumas berkualitas juga memperkuat jaringan distribusi di seluruh wilayah Indonesia.
Selain melalui distributor resmi, PanaOil telah membentuk titik-titik stok (stock point) di berbagai wilayah untuk memastikan ketersedian barang sehingga lebih mudah dijangkau oleh pelanggan.
Raymond Widjaja, Managing Director PT Pana Oil Indonesia, mengatakan bahwa distributor sebagai mitra kerja memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam membangun kepercayaan pelanggan dan memperluas pasar Pana Oil di wilayahnya masing-masing.Untuk itu, PanaOIL akan terus menambah distributor resmi karena titik-titik stok sudah tersedia di berbagai wilayah. Pemasaran pelumas PanaOIL juga diperkuat dengan unit bisnis yang melayani kebutuhan oli dengan volume cukup besar (bulk) di sektor pertambangan.
“Kami percaya bahwa distributor adalah mitra utama kami dalam membangun kepercayaan pasar. Oleh karena itu, kami terus memperkuat hubungan dengan distributor serta menyediakan infrastruktur pendukung agar mereka bisa tumbuh bersama,” kata Raymond, Rabu 16 April 2025.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan PanaOIL yang telah tersertifikasi ISO 9001:2015. PanaOIL percaya bahwa kualitas tidak hanya diukur dari produk yang dihasilkan, tetapi juga dari mendengarkan, melibatkan, dan merespons kebutuhan pelanggan.
Salah satu wujud nyata dari implementasi komitmen tersebut adalah melalui kegiatan “Celebration of PanaOIL Community in Riau” yang digelar bersama distributor resmi PT Patria Riau Jaya Perkasa (PRJP) pada 7 Maret 2025 di Hotel Grand Central.
Direktur Executive B2B Commercial Pana Oil Indonesia, Effendy Liemuel mengapresiasi acara yang dilaksanakan PRJP. Menurutnya, acara ini memberikan dampak positif, karena membuka ruang bagi para konsumen untuk mengenal lebih dekat produk-produk PanaOIL.
Effendy menambahkan, PanaOIL berkomitmen menghadirkan pelumas berkualitas tinggi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan, tidak hanya dari sisi performa, tetapi juga efisiensi biaya. “Kami menggunakan base oil dengan kualitas Virgin Base dan additive dari OEM ternama, serta memastikan dukungan penuh dalam hal monitoring performa pelumas di lapangan,” jelasnya.
Sementara itu, Bala Chandra, Direktur Utama PT Patria Riau Jaya Perkasa, distributor pelumas PanaOil di wilayah Riau, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara PRJP dan prinsipal Pana Oil serta para pelanggan.
“Kami ingin membangun ekosistem yang kuat di mana tidak hanya produk berkualitas yang kami tawarkan, tetapi juga kepercayaan dan pelayanan terbaik bagi semua customer kami. Acara ini memiliki makna yang lebih dari sekedar pertemuan bisnis, tapi juga menjadi momen kebersamaan untuk memperkuat komunitas PanaOIL di wilayah Riau.”
Dalam event tersebut PanaOil memperkenalkan inovasi pelumas ramah lingkungan. PanaOIL berhasil melakukan inovasi melalui rangkaian produk pelumas sintetik generasi terbaru melalui pengembangan Ester Dura Technology, yang dirancang untuk menjawab tantangan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi gas buang. Teknologi ini memungkinkan pengurangan friksi mesin hingga 15%, sehingga berdampak pada efisiensi bahan bakar sebesar 5% dan penurunan emisi partikulat serta hidrokarbon hingga 20%.
Ester Dura Technology stabil terhadap degradasi oksidatif dan termal, sedangkan pengikat kandungan ester merupakan tempat yang rentan bagi bakteri sehingga tingkat biodegredasi tinggi. Dengan tingkat biodegredasi tinggi maka kemampuan untuk mengurai lebih bagus, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, kemampuan pelumas dalam mempertahankan kestabilan pada suhu tinggi, melindungi mesin dari oksidasi dan memperpanjang interval penggantian oli turut membantu pelanggan menekan biaya operasional sekaligus mendukung program hijau pemerintah.
Riset dan pengembangan dilakukan dengan mengacu pada standar OEM, API, ILSAC, dan JASO untuk memastikan kesesuaian optimal dengan berbagai tipe kendaraan dan mesin industri. Dengan dukungan teknologi, distribusi yang luas, dan hubungan erat dengan para mitra, PanaOIL menegaskan visinya untuk menjadi pelumas andalan yang mendukung kemajuan industri nasional.
“Dengan terus melakukan inovasi ini, kami mampu menghasilkan pelumas berkualitas yang memberikan dampak positif bagi pelanggan seperti penghematan penggunaan BBM, biaya perawatan, peningkatan produktivitas sekaligus mampu menurunkan emisi gas buang. Hal ini bentuk dukungan solid kepada distributor sehingga mereka bisa bersaing di pasar,” tegas Raymond.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(MMI)
-

Kejar Target NZE di 2060, Pemerintah Dorong Pemanfaatan Hidrogen sebagai Sumber Energi Bersih – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemanfaatan hidrogen sebagai sumber energi bersih yang dijalankan secara komprehensif menjadi salah satu cara Indonesia tetap berkomitmen mencapai target emisi nol bersih atau (Net Zero Emissions) pada tahun 2060.
“Buktinya bahwa bapak Presiden Prabowo telah mencanangkan Asta Cita, berbicara tentang kedaulatan swasembada energi, di dalamnya terdapat energi hijau, energi baru terbarukan dan hidrogen merupakan bagian daripada visi besar bapak Presiden,” kata Bahlil, pada sambutannya saat membuka GHES 2025 di Jakarta, dikutip Sabtu (19/4/2025).
Terkait hal itu, PLN Indonesia Power (PLN IP) mengembangkan fasilitas ekosistem hidrogen mulai dari hulu hingga hilir untuk memenuhi kebutuhan green hydrogen atau hidrogen hijau.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, hidrogen hijau merupakan hasil inovasi PLN yang menjadi solusi di tengah tantangan transisi energi untuk mencapai target NZE dan keberlanjutan energi indonesia.
“Hidrogen hijau ini karya enjiner PLN Grup yang sumbernya dari dalam negeri, jadi jika dikembangkan dan dimanfaatkan secara masif dampaknya besar sekali,” kata Edwin.
Edwin mengungkapkan, PLN Indonesia Power juga siap memenuhi kebutuhan hidrogen hijau di Tanah Air dari 13 Green Hydrogen Plant (GHP) atau fasilitas produksi hidrogen yang berlokasi di 13 pembangkit.
Adapun 13 GHP milik PLN IP terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTU Grati, PLTU Adipala, dan PLTP Kamojang.
“Salah satu pembangkit PLN Indonesia Power yang memproduksi hidrogen hijau adalah PLTP Kamojang. Ini menjadi pembangkit panas bumi pertama yang memproduksi hidrogen,” tutur Edwin.
Dengan 13 unit GHP ini, PLN Indonesia Power memproduksi 80 ton per tahun, berkontribusi 40 persen dari total GHP PLN. Hasil produksi green hydrogen tersebut, sebanyak 32 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator), sementara 48 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.
Edwin melanjutkan, di sisi hilir PLN Indonesia Power menghadirkan Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia, sebagai penunjang fasilitas kendaraan masa depan berbahan bakar hidrogen.
Perseroan juga melakukan pengembangan pemanfaatan hidrogen yang dikonversi menjadi green ammonia untuk energi primer di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
“Hidrogen hijau merupakan sumber energi bersih tidak meninggalkan residu di udara sehingga tidak menghasilkan emisi karbon sebab hanya mengeluarkan uap air,” tutur Edwin.
-
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5191693/original/018077500_1745010752-2025-04-07.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Optimalisasi Operasional, Solusi Digital Sistem Manajemen Boarding Diterapkan di Internasional Ferry Terminal Bengkong Batam
Liputan6.com, Batam – Perusahaan penyedia solusi teknologi bisnis berbasis SaaS, Olsera menghadirkan Sistem Manajemen Boarding (Boarding Management System) sebagai bagian dari inovasi digital. Sistem ini dirancang guna meningkatkan efisiensi operasional terminal feri dan agen perjalanan dengan fitur yang terintegrasi dan dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan pengelola pelabuhan.
Saat ini, BMS telah diterapkan di Pelabuhan Pasir Gudang Johor, Malaysia, serta Gold Coast International Ferry Terminal Bengkong, Batam. Menghadirkan solusi modern bagi pengelola terminal dan agen perjalanan.
Sistem ini menawarkan solusi fleksibel yang lebih mudah dikustomisasi, yang membedakannya dari solusi lain di pasar. Dengan menyediakan Point of Sale atau Ticketing System untuk pelabuhan, sistem ini memberikan layanan bagi terminal feri dan agen perjalanan untuk mengelola operasional secara lebih efisien.
Keunggulan utama sistem Olsera BMS terletak pada kemampuan yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai skala operasional, baik untuk pelabuhan besar maupun terminal kecil. BMS dari Olsera menawarkan integrasi yang lebih luas dan sistem yang dapat dikustomisasi, sehingga memberikan pengalaman yang lebih optimal bagi operator maupun penumpang.
“Peluncuran Olsera BMS membuktikan bahwa solusi kami dapat melampaui fungsi POS dan beradaptasi dengan kebutuhan spesifik industri. Kami optimis sistem ini akan membantu pengelola terminal meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi penumpang. Keunggulan Olsera BMS tidak hanya terletak pada digitalisasi operasional, tetapi juga pada fleksibilitasnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri,” kata Novendy Chen, CEO Olsera, Sabtu (19/4/2025).
Dengan implementasi di Pelabuhan Pasir Gudang Johor dan Gold Coast International Ferry Terminal Bengkong, BMS Olsera membantu mempercepat proses boarding, mengurangi antrean, serta meningkatkan akurasi data penumpang. Inovasi ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mengembangkan beragam fitur dan layanan teknologi yang mampu melayani berbagai industri secara lebih luas.
Olsera tidak hanya hadir sebagai penyedia aplikasi kasir untuk UMKM, tetapi juga sebagai mitra teknologi yang menyediakan solusi fleksibel dan inovatif untuk berbagai sektor bisnis, termasuk industri transportasi laut dan pelabuhan. Dengan pendekatan berbasis kustomisasi dan integrasi omni-business, Olsera membuktikan bahwa solusinya mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan kompetitor lain di industri.
Sebuah kapal feri kesulitan sandar di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (28/11). Gelombang tinggi di perairan Pelabuhan Merak membuat kapal terombang ambing. Sejumlah truk yang dimuat kapal ini pun nyaris terguling akibat terjangan gelombang.
-

Sumur Artesis Dinilai sebagai Solusi Menghadapi Kekeringan Sumber Air Bersih – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setiap tetes air bersih kini menjadi harapan baru bagi warga Kampung Kagungan, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon. Setelah bertahun-tahun hidup dengan distribusi air bersih yang tak menentu, kini mereka bisa menarik napas lega.
Sebuah sumur artesis sedalam 100 meter telah dibangun dan mulai mengalirkan air bersih ke rumah-rumah mereka.
Sumur artesis bukanlah sumur biasa. Ia menembus lapisan batuan keras hingga mencapai akuifer dalam tanah, tempat air bawah tanah terkumpul dalam tekanan tinggi.
Berbeda dengan sumur dangkal yang kerap mengering saat musim kemarau, sumur artesis mampu menyemburkan air secara alami, bahkan tanpa pompa. Itulah sebabnya teknologi ini sangat dibutuhkan di wilayah-wilayah dengan kondisi geologis sulit seperti di Kampung Kagungan, yang berbukit dan berbatu.
“Selama ini kami hanya mendapat giliran air dua hari sekali. Kalau telat, ya harus menunggu besok lusa,” ujar Rosmiati (48), warga setempat, dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).
Dia mengaku kadang harus menampung air hujan atau mengambil air sejauh beberapa kilometer saat distribusi air tak kunjung datang. Bahkan untuk kebutuhan mendasar seperti mandi dan bersuci, warga kerap harus berbagi air dengan tetangga.
Kondisi ini berubah pada Agustus 2024 lalu. Memperingati Hari Ulang Tahun ke-54, Krakatau Steel menghadirkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan membangun sumur artesis di wilayah tersebut. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi dengan Bank Negara Indonesia (Persero) dan Kodim 0623 Cilegon melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD).
Air bersih adalah kebutuhan paling mendasar. Melalui kolaborasi ini, dan manajemen perusahaan berharap dapat menghadirkan solusi nyata dan berkelanjutan untuk masyarakat.
Tantangan Geologis
Kampung Kagungan memiliki topografi yang menantang: perbukitan, lapisan batu keras, serta letak perumahan warga yang terpencar. Pengeboran biasa sering kali gagal karena air tanah tidak cukup atau bor tidak mampu menembus batuan keras.
Menurut keterangan dari tim teknis TMMD, pengeboran sumur artesis di lokasi ini membutuhkan waktu hampir dua minggu, melibatkan alat berat, dan pengujian sumber air secara menyeluruh.
“Biaya pengeboran sumur seperti ini bisa mencapai ratusan juta rupiah jika dilakukan sendiri. Karenanya, bantuan dari Krakatau Steel sangat berarti bagi kami,” ujar Ketua RW setempat, Ahmad Subkhi.
Air dari sumur artesis kini telah dialirkan melalui jaringan pipa ke beberapa titik penampungan umum. Warga bisa mengambil air setiap saat, dan bahkan telah mulai membuat sistem distribusi ke rumah-rumah dengan dana swadaya.
Bagi perusahaan baja milik negara ini program ini merupakan wujud dari komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), terutama poin ke-6: akses air bersih dan sanitasi untuk semua. Tak hanya di Cilegon, perusahaan juga merancang inisiatif serupa untuk kawasan industri di wilayah lain yang mengalami kelangkaan air.
Program sumur artesis ini juga menjadi bukti bahwa sinergi antar-BUMN dan institusi negara seperti TNI dapat menciptakan dampak sosial yang signifikan. Kolaborasi tersebut memudahkan akses logistik, perizinan, dan kepercayaan masyarakat.
Upaya itu mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk tokoh nasional Irma Natalia Hutabarat, yang dikenal sebagai seorang jurnalis, presenter, dan aktivis sosial Indonesia.
“Langkah ini bukan hanya soal tanggung jawab sosial, tetapi soal kepekaan terhadap realitas rakyat. Air bersih adalah fondasi peradaban. Dengan membantu masyarakat yang selama ini termarjinalkan oleh infrastruktur, Krakatau Steel telah menunjukkan bahwa industri dan kemanusiaan bisa berjalan beriringan,” ujar Irma saat dihubungi secara terpisah.
Irma Hutabarat adalah pendiri gerakan Citarum Harum bersama Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (almarhum). Dia masih memiliki banyak rencana ke depan untuk pelestarian lingkungan, termasuk kerja sama dengan Krakatau Steel dan Pemerintah Provinsi Cilegon.
Menurut Irma, sumur artesis adalah sumber air bersih yang diambil dari lapisan akuifer di dalam tanah. Meski sangat membantu masyarakat di daerah kekeringan, pengambilan air dari akuifer perlu dilakukan secara bijak agar tidak merusak keseimbangan lingkungan.
Kini, suara air yang mengalir dari pipa-pipa di Kampung Kagungan bukan sekadar bunyi latar. Ia adalah simbol harapan dan peradaban. Bagi warga seperti Rosmiati dan keluarganya, air tak lagi sekadar kebutuhan tapi juga anugerah yang telah lama dinantikan.


