Program Sekolah Swasta Gratis di Depok Tahun Ini Hanya untuk Siswa Kelas 7
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Wali Kota
Depok
Supian Suri menekankan, program
sekolah swasta gratis
akan diberlakukan khusus untuk murid baru kelas 7 terlebih dahulu di tahun ajaran 2025-2026.
“Ini karena kita sebut rintisan (sekolah swasta gratis), kita hanya menggratiskan untuk kelas 7 (tahun ini),” ucap Supian setelah dikonfirmasi, Rabu (25/6/2025).
Nantinya, program sekolah swasta gratis ini akan diberlakukan secara bertahap selama dua tahun ke depan untuk murid kelas 8 dan 9.
“Tahun depan murid kelas 7-nya kan naik ke kelas 8, berarti kita bertanggung jawab untuk kelas 7 dan kelas 8. Lalu di tahun berikutnya lagi berarti sudah semuanya kita gratiskan, ya dimulai dari sekarang,” ungkap Supian.
Mulai tahun ajaran baru ini, sebanyak 33 SMP swasta akan mendukung program sekolah gratis dan tidak akan membebankan biaya operasional terhadap murid.
Nantinya, Pemkot Depok akan memberi subsidi Rp 3 juta setahun kepada para penerima manfaat.
“Kedepan, memang tidak ada lagi uang pembangunan dan yang lainnya. Artinya, anak-anak yang masuk sekolah swasta gratis ini tidak ada lagi beban apa-apa yakni. Benar-benar semua dibiaya oleh pemerintah,” ucap Supian.
“Dan kita tidak mengizinkan sekolah swasta ini untuk pemungutan apapun di luar itu, tidak ada lagi,” lanjut dka.
Perlu diketahui, kebijakan ini dapat dilakukan setelah agenda penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Wali Kota Depok Supian Suri dan perwakilan yayasan masing-masing sekolah pada Selasa (24/6/2025).
Supian memastikan, bentuk kerjasama Pemkot Depok dan puluhan SMP swasta ini telah tersebar di seluruh kecamatan.
“Kalau tersebar di 11 kecamatan memang sudah, tetapi belum tersebar di seluruh kelurahan. Artinya, ada satu kelurahan yang ada dua sekolah ini, tapi juga ada satu kecamatan yang masih sangat terbatas jumlah sekolah yang melakukan MoU,” ungkap Supian.
Adapun dengan tambahan 33 sekolah swasta gratis ini, kini Depok memiliki total 67 SMP yang digratiskan, terdiri dari 34 SMP negeri dan 33 sekolah swasta. Seluruh biayanya ditanggung oleh Pemkot.
Berikut daftar 33 sekolah swasta penerima program tersebut:
1. SMPIT Darul Barokah (Jati Mulya)
2. SMP Gelora Depok (Grogol)
3. SMP Pelita Dua Depok (Pancoran Mas)
4. SMPIT Al-Yusufiyah (Pengasinan)
5. SMP Islam Al Hasanah (Pancoran Mas)
6. SMP Tarbiyah Islamiyah (Beji)
7. SMP Tirta Jaya (Tirta Jaya)
8. SMP Islam Nusantara (Pancoran Mas)
9. SMP Bina Adzkia (Serua)
10. SMP Islam Cakra Nusantara (Limo)
11. SMPIT As Shof (Kalimulya)
12. SMP Sholihin (Cilangkap)
13. SMP Islam Nurul Hayat (Bojong Pondok Terong)
14. SMP Islam Darul Qur’an (Bedahan)
15. SMPIT Al Muawwanah (Cimpaeun)
16. SMP La Royba Islamic School (Grogol)
17. SMPIT Misbaahussuduur (Jati Mulya)
18. MTS YPPD ((Depok)
19. SMP Cahaya Bangsa Nurul Huda (Tapos)
20. SMP Permata (Pancoran Mas)
21. SMP Islam Hidayatul Islam (Pasir Putih)
22. SMP 20 Mei Raudlatussaadah (Tugu)
23. SMPIT Maulana Abbasyiah (Bojong Pondok Terong)
24. SMP Fajar Plus (Cipayung)
25. SMP PGRI Depok Jaya (Depok Jaya)
26. SMP Islam Arrihlah (Duren Seribu)
27. SMPIT Darus Sholihin (Bedahan)
28. SMP Tunas Bangsa (Kalibaru)
29. MTS Al Hidayah Arco (Duren Seribu)
30. SMP Musa Bhakti (Pengasinan)
31. SMP Karya Putra Bangsa (Cimpaeun)
32. SMP Said Yusuf (Rangkapan Jaya Baru)
33. SMP Hidayatul Athfal (Cinere).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cilangkap
-
/data/photo/2025/06/19/6853d78811b2f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Jaktim Senang Bisa Tebus Sembako Bersubsidi, Tekan Pengeluaran Bulanan Megapolitan 19 Juni 2025
Warga Jaktim Senang Bisa Tebus Sembako Bersubsidi, Tekan Pengeluaran Bulanan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah warga Jakarta Timur menyambut baik bantuan tebus
sembako bersubsidi
dari Perumda Pasar Jaya.
Susi (48), warga Cipayung, Jakarta Timur menyebut, bantuan ini meringankan pengeluaran bulanannya.
“Alhamdulillah membantu, gaji enggak seberapa, kalau ada ini (subsidi sembako) lumayan untuk mengurangi belanja bulanan, makanya banyak warga antusias ingin dapat,” ucap Susi saat ditemui di lokasi pengambilan sembako di RPTRA Garuda, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/6/2025).
Susi juga merasa senang karena paket sembako yang dia tebus terbilang lengkap, mulai dari beras, telur, ayam, ikan, daging, dan susu.
“Kalau saya dapatnya dari Kartu Jakarta Pintar (KJP), jadi ada susunya, lumayan buat anak. Kalau di luar KJP seperti lansia, enggak ada susu, tetapi semuanya sama,” katanya.
Senada dengan Susi, Nanik (39) menilai bantuan subsidi sembako sangat membantunya, apalagi harga bahan pokok terus naik.
“Lumayan banget, membantu banget ini, apalagi harga lagi pada naik. Belanja di sini Rp 126.000 sudah dapat enam macam seperti susu, beras, ikan, daging, ayam, telur,” ungkap Nanik.
Nanik berharap program serupa terus berlanjut sehingga meringankan masyarakat dalam membeli bahan pokok.
“Mudah-mudahan terus berlanjut untuk mengurangi biaya belanja. Tapi saran sih, antreannya dipermudah saja,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga berbondong-bondong mendatangi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Garuda di Cilangkap, Jakarta Timur, untuk menebus bantuan sembako bersubsidi dari Perumda Pasar Jaya.
Sebagian merupakan penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, sebagian merupakan penerima Kartu Pangan Bersubsidi lainnya.
Pantauan
Kompas.com,
warga yang didominasi para ibu datang dengan membawa kantong belanja sejak sekitar pukul 07.00 WIB.
Sebelumnya, warga telah melakukan registrasi secara daring maupun di lokasi dan mendapat nomor antrean. Saat melakukan registrasi itu, warga juga menunjukkan identitas berupa KTP, Kartu Keluarga, KJP dan/atau Kartu Pangan Subsidi.
Berikutnya, warga melakukan pembayaran sembako bersubsidi menggunakan saldo di KJP atau Kartu Pangan Bersubsidi.
Satu paket sembako lengkap untuk penerima manfaat KJP dibanderol harga Rp 126.000. Isinya berupa 5 kilogram beras, 24 susu UHT kemasan 200 mililiter, satu ekor ayam, 15 butir telur, satu kilogram daging, dan satu kilogram ikan.
Sementara, paket sembako penerima manfaat Kartu Pangan Subsidi lain dibanderol harga Rp 96.000 yang berisikan 5 kilogram beras, satu ekor ayam, 15 butir telur, satu kilogram daging, dan satu kilogram ikan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/19/6853d78811b2f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Warga Keluhkan Sulitnya Dapat Nomor Antrean Bantuan Sembako Bersubsidi Megapolitan 19 Juni 2025
Warga Keluhkan Sulitnya Dapat Nomor Antrean Bantuan Sembako Bersubsidi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sejumlah warga mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan nomor antrean bantuan
sembako bersubsidi
dari Perumda Pasar Jaya di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Garuda, Cilangkap, Jakarta Timur.
Susi (49), warga Cipayung, Jakarta Timur, mengaku harus bangun dini hari untuk mendapatkan nomor antrean tersebut.
“Susah (mendapatkan nomor antrean), saya mengambil nomor antrean manual langsung ke RPTRA Garuda. Itu saja, habis subuh sudah ada 150 orang,” ungkap Susi saat ditemui di RPTRA Garuda, Kamis (19/6/2025).
Susi menjelaskan, setelah mendapatkan nomor antrean, dirinya harus membayar menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau Kartu Pangan Bersubsidi yang terdaftar.
“Saya ngambil nomor kemarin, Rabu. Terus itu langsung bayar atau gesek kartu, baru ngambil sembako sekarang di hari Kamis,” kata Susi.
Meski begitu, Susi mengungkapkan, proses distribusi sembako di beberapa lokasi dilakukan dalam tiga tahap selama tiga hari.
Pada hari pertama, warga diminta untuk mengambil nomor antrean. Kemudian, pada hari kedua, mereka diminta untuk membayar.
“Hari ketiga baru dapat sembako,” jelas Susi.
Susi menjelaskan, pengambilan nomor antrean di RPTRA Garuda dilakukan secara
offline
, sehingga ia lebih memilih antre sejak dini hari.
“Enggak bisa kalau
online
. Kalau secara
online
, setahu saya itu untuk yang pengambilan di pasar,” ungkapnya.
Senada dengan Susi, Nanik (39), warga Bambu Apus, Jakarta Timur, mengaku kesulitan untuk mengambil nomor antrean secara
online
.
“Iya, pakai
online
awalnya, tapi susah juga mendapatkan nomor antreannya. Akhirnya milih langsung saja ke RPTRA Garuda,” jelasnya.
Meski begitu, Nanik juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan nomor antrean secara
offline
sehingga ia harus berkeliling ke sejumlah RPTRA.
“Saya sempat enggak kebagian nomor antrean. Jadi saya sempat ke RPTRA lain, tapi enggak dapat, jadi lari ke RPTRA Garuda. Kalau tidak salah 400 per hari, jadi susah,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, warga berbondong-bondong mendatangi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Garuda di Cilangkap, Jakarta Timur, untuk menebus bantuan sembako bersubsidi dari Perumda Pasar Jaya.
Sebagian merupakan penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, sebagian merupakan penerima Kartu Pangan Bersubsidi lainnya.
Pantauan
Kompas.com
, warga yang didominasi para ibu datang dengan membawa kantong belanja sejak sekitar pukul 07.00 WIB.
Sebelumnya warga telah melakukan registrasi secara daring maupun di lokasi dan mendapat nomor antrean. Saat melakukan registrasi itu, warga juga menunjukkan identitas berupa KTP, Kartu Keluarga, KJP dan/atau Kartu Pangan Subsidi.
Berikutnya, warga melakukan pembayaran sembako bersubsidi menggunakan saldo di KJP atau Kartu Pangan Bersubsidi.
Satu paket sembako lengkap untuk penerima manfaat KJP dibanderol harga Rp 126.000. Isinya berupa 5 kilogram beras, 24 susu UHT kemasan 200 mililiter, satu ekor ayam, 15 butir telur, satu kilogram daging, dan satu kilogram ikan.
Sementara, paket sembako penerima manfaat Kartu Pangan Subsidi lain dibanderol harga Rp 96.000 yang berisikan 5 kilogram beras, satu ekor ayam, 15 butir telur, satu kilogram daging, dan satu kilogram ikan.
Setelah menyelesaikan proses pembayaran, warga langsung mengambil beras susu, dan telur. Pembagian berlangsung lancar tanpa antrean panjang meski warga terus berdatangan.
Terlihat dua petugas membagikan tiga item bahan pokok itu, satu petugas mencatat data penerima, dan satunya mengambilkan barang. Sementara, antrean terlihat di stand pembagian daging, ikan, dan ayam. Hanya ada satu petugas yang melayani warga.
Meski begitu, antrean tetap tertib dan cepat terurai. Warga pun tampak antusias menerima sembako bersubsidi tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pemuda 24 Tahun Nyaris Bunuh Diri di Tiang Sutet Cilangkap
JAKARTA – Seorang pemuda bernama Ari Mukti (24) nyaris mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari tiang SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) yang berada di kawasan waduk Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (13/6/2025) dini hari.
Warga lainnya yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkan ke Sudin Gulkarmat Jakarta Timur untuk bantuan evakuasi terhadap korban. Belakangan diketahui, korban tercatat sebagai warga RT 10/02, Kecamatan Jati Rangon.
Setelah menerima laporan, sebanyak 3 tim rescue langsung menuju lokasi kejadian. Belum diketahui motif korban hingga nekat hendak mengakhiri hidupnya.
“Objek percobaan bunuh diri,” kata perwira piket Damkar dalam laporannya, Jumat (13/6/2025).
Area lokasi tempat korban naik ke tiang sutet berada di area joging track wadul Cilangkap, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Sebanyak 15 orang petugas damkar yang dikerahkan ke lokasi kemudian mengevakuasi korban menggunakan tali pengaman.
“Evakuasi berlangsung mulai pukul 00.07 WIB dan selesai pukul 02.30 WIB,” ujarnya.
Proses evakuasi korban pun diakhiri dan korban pun selamat. Petugas membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan medis.
“Evakuasi selesai,” ucapnya.
Sementara kasusnya dalam penyelidikan Polsek Cipayung.
-

Jaktim siapkan tiga RPH untuk potong ratusan hewan kurban
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur menyiapkan sebanyak tiga rumah pemotongan hewan (RPH) di wilayah setempat dengan kapasitas pemotongan ratusan hewan kurban saat Idul Adha 1446 Hijriah.
“Ada tiga RPH di Jakarta Timur yang memang memiliki kapasitas pemotongan hewan kurban banyak, hingga mencapai ratusan saat Idul Adha besok,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Pertama, di Jalan Raya Penggilingan Nomor 25, Cakung (RPH Cakung) yang mampu melakukan pemotongan sapi berkapasitas 50 ekor per hari sampai cacah. Namun bisa mencapai 100 ekor sapi per hari jika hanya karkas.
Pemotongan hingga dicacah berarti hewan dipotong-potong menjadi kecil-kecil. Sedangkan dikarkas berarti bagian tubuh sapi hanya disembelih, dikuliti, dikeluarkan jeroannya, lalu dipisahkan kepala, kaki, organ reproduksi, ambing, ekor dan lemak berlebih.
Kedua, RPH di RT 01/RW 03, Kelurahan Jati, Pulogadung, yang mampu melakukan pemotongan kambing mencapai 300 ekor per hari.
“Terakhir, ada RPH Cilangkap yang mampu melakukan pemotongan sapi dan kambing sebanyak 20-30 ekor per hari,” ujar Taufik.
Taufik menjelaskan, pemotongan hewan kurban di RPH lebih mengutamakan kesehatan hewan kurban, kebersihan dan keamanan.
RPH juga menyediakan fasilitas yang memadai untuk memastikan proses penyembelihan dan pengolahan daging dilakukan dengan benar, higienis dan sesuai dengan standar keamanan pangan serta syariat Islam.
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 15 ribu lebih hewan kurban di lokasi penampungan yang ada di 10 kecamatan se-Jakarta Timur menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Sebanyak 15.631 hewan kurban tersebut berasal dari 204 titik lokasi penampungan dan penjualan hewan kurban di Jakarta Timur, yang terdiri dari 5.896 ekor sapi, 7.828 ekor kambing, 1.906 ekor domba dan satu ekor kerbau.
Kecamatan Cakung 2.297 ekor dari 25 titik, Pasar Rebo 977 ekor (12 lokasi), Makasar 1.058 ekor (13 lokasi), Duren sawit 781 ekor (15 lokasi) dan Kramat Jati 2.407 ekor (24 lokasi).
Lalu, Cipayung 3.021 ekor (37 lokasi), Matraman 832 ekor (9 lokasi), Ciracas 2.152 ekor (28 lokasi), Pulogadung 772 ekor (28 lokasi) dan Jatinegara 1.298 ekor dari 13 lokasi.
Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan kuku, badan, mulut, lidah dan lain sebagainya termasuk kebersihan dan kelayakan tempat penampungan. Hewan kurban juga dicek usianya, dan pengecekan penyakit mulut dan kuku (PMK), flu, antraks ataupun penyakit lainnya.
Selain itu, dilakukan pengecekan dan pemeriksaan surat kesehatan hewan kurban dari daerah asal untuk mengantisipasi hewan kurban yang terjangkit penyakit menjelang Idul Adha hingga bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha ditambah tiga hari tasyrik.
Kemudian juga pemeriksaan tanda-tanda penyakit ataupun cacat fisik yang dapat mempengaruhi kualitas kurban. Jika hasil tersebut menunjukkan hewan dalam kondisi sehat, maka Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) akan diterbitkan.
Namun, jika ditemukan kecurigaan terhadap kasus PMK pada hewan kurban, masyarakat dapat melapor kepada petugas Suku Dinas (Sudin KPKP) wilayah setempat untuk mendapatkan penanganan.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

BPBD Jaktim siagakan 50 personel untuk mitigasi bencana selama libur
personel yang mendapat tugas jaga ini masing-masing mengkoordinasikan satu sampai dua kelurahan
Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jakarta Timur menyiagakan 50 personel untuk memitigasi adanya bencana selama libur dan cuti bersama Kenaikan Yesus Kristus dan libur akhir pekan yang berlangsung pada 29 Mei-1 Juni.
“Kami menyiagakan sebanyak 50 personel untuk mengantisipasi adanya bencana selama libur panjang ” kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Koordinator Wilayah BPBD Jakarta Timur Sukendar saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sukendar menyebut 50 personel itu dibagi dalam tiga kategori, yakni ada yang sifatnya bekerja kapan saja serta memantau dari rumah jika ada panggilan darurat (on call) terkait bencana sebanyak 15 orang. Lalu, 15 orang piket selama 24 jam, 15 orang lepas piket, dan lima orang lainnya sebagai tenaga admin dan berjaga di markas.
Menurut Sukendar, personel yang mendapat tugas jaga ini masing-masing mengkoordinasikan satu sampai dua kelurahan. Khususnya untuk kelurahan yang tidak rawan seperti Pisangan Timur, Kramat Jati, Cilangkap, Ceger, dan Cipayung bisa ditangani satu orang.
“Karena minimnya jumlah sumber daya manusia (SDM), maka 65 kelurahan ditangani oleh 50 orang,” ucap Sukendar.
Lebih lanjut, Sukendar menjelaskan para personel ini diberi kewenangan jika terjadi bencana bisa langsung melakukan penanganan awal.
Kemudian, personel juga diberi tugas untuk memonitor wilayah melalui WhatsApp grup, berkoordinasi dengan kelurahan, memeriksa wilayah, dan mengecek kondisi sarana dan prasarana yang ada di kelurahan seperti perahu Polyethylene (PE), tenda, dan lainnya.
“Jika terjadi bencana maka masyarakat disarankan melaporkan ke nomor panggilan darurat 112 dan pasti akan kita tindak lanjuti,” ucap Sukendar.
Sementara itu, berdasarkan data saat ini, sarana prasarana milik BPBD Kota Jakarta Timur yang tersebar di 65 kelurahan ini masing-masing yakni, perahu karet delapan unit, perahu PE 63 unit, perahu jerigen dua unit, perahu aluminium dua unit, dan dayung 140 unit.
Kemudian tenda pengungsi 33 unit, tenda posko tujuh unit, baju pelampung (life jacket) 14 unit, pelampung cincin 160 unit, senter 446 unit, senter CSR tiga unit.
Selain itu, ban dalam truk 124 unit, megafon (toa) 174 unit, tempat tidur lipat 214 unit, tangga aluminium 19 unit, bilik isolasi 190 unit, dan tali tambang empat unit.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
/data/photo/2025/06/08/68453f499ae8e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/06/08/6845316197bb1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)