kab/kota: Cilangkap

  • DPR: Tantangan Makan Bergizi Gratis di Papua Bisa Jadi Peluang Ekonomi Baru

    DPR: Tantangan Makan Bergizi Gratis di Papua Bisa Jadi Peluang Ekonomi Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, menanggapi pernyataan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang menyebut kesulitan mendapatkan sayuran dan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua. Menurut Herman, kondisi ini justru membuka peluang bagi masyarakat setempat untuk menjadi produsen bahan pangan.

    Herman menegaskan bahwa program MBG tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    “Ini kan peluang. Pak Prabowo selalu menekankan bahwa MBG bukan hanya soal rasa lapar, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang, termasuk menciptakan ekonomi baru,” ujar Herman dalam acara Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bertajuk “100 Hari Kabinet 100 Menteri, Antara Harapan dan Tantangan” di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Herman menilai kementerian teknis dan pemerintah daerah perlu turun tangan dalam memfasilitasi masyarakat yang ingin menyediakan sayuran dan telur untuk MBG. Ia mencontohkan Kementerian Pertanian dapat melakukan intervensi dengan memberdayakan masyarakat setempat menjadi produsen.

    “Kementerian Pertanian harus menyiapkan kebutuhan terkait MBG. Ini adalah peluang ekonomi baru yang bisa menggerakkan perekonomian di daerah,” tandasnya.

    Herman menyoroti skala besar program MBG yang ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima di seluruh Indonesia. Hal ini berarti kebutuhan telur mencapai 82,9 juta butir per hari, membuka peluang besar bagi daerah yang belum memiliki produksi bahan pangan.

    “Di sinilah kecerdasan Presiden Prabowo diuji, bagaimana men-trigger pertumbuhan ekonomi 8 persen, termasuk melalui MBG,” ungkapnya.

    Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengakui tantangan dalam menjalankan MBG di Papua, terutama dalam mendapatkan bahan makanan seperti sayur dan telur. Namun, ia memastikan program tetap berjalan dengan baik.

    “Medan Papua memang sulit, tetapi prajurit tetap berupaya memberikan makanan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah,” ujar Agus dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2025 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

  • Panglima TNI ungkap rencana rekrut disabilitas jadi tentara

    Panglima TNI ungkap rencana rekrut disabilitas jadi tentara

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihaknya berencana membuka kesempatan bagi masyarakat penyandang disabilitas untuk menjadi anggota TNI.

    Hal tersebut dilakukan agar masyarakat penyandang disabilitas memiliki kesempatan untuk mengabdi kepada negara lewat TNI.

    “Kita akan adakan pokja, evaluasi, apakah perlu juga disabilitas bisa masuk ke TNI, tujuannya dalam rangka mendukung tugas pokok,” kata Agus saat jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.

    Agus menjelaskan ide tersebut datang ketika dirinya melihat jajaran Polri telah memberlakukan hal yang sama yakni membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat penyandang disabilitas.

    Kendati demikian, Agus memastikan para penyandang disabilitas tetap harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu jika ingin masuk menjadi personel TNI.

    Pihaknya juga akan mengkaji tugas dan posisi apa yang akan diberikan pada masyarakat penyandang disabilitas di dalam tubuh TNI.

    “Jadi semua masyarakat punya hak untuk jadi tentara, tentunya dengan kriteria rekrutmen yang berbeda,” jelas dia.

    Sebelumnya, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo mendukung personel penyandang disabilitas di Korps Bhayangkara untuk berkarier sesuai keinginan masing-masing.

    Hal itu disampaikan Komjen Pol Dedi ketika menemui 16 anggota yang masuk melalui jalur disabilitas di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta, Jumat. Belasan anggota yang tersebar dari berbagai Polda di seluruh Indonesia tersebut dihadirkan untuk bersilaturahmi dan berdiskusi.

    Dikutip dari keterangan resmi, mantan Asisten SDM Kapolri itu memastikan bahwa pihaknya akan mengarahkan para personel penyandang disabilitas ke bidang yang sesuai keinginan mereka, baik itu di bidang informasi dan teknologi (IT), siber, lantas, reskrim, maupun fungsi lainnya di Polri.

    Bahkan, dirinya juga memastikan bahwa Polri akan memfasilitasi apabila ada personel yang ingin menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

    “Yang penting, rekan-rekan tidak boleh menyerah menghadapi keadaan, juga tidak boleh takut, dan rekan-rekan tetap bagian daripada komunitas kepolisian yang kita banggakan,” ucapnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Komjen Pol Dedi juga menyampaikan kebanggaannya kepada para anggota Polri disabilitas yang terdiri dari 14 personel laki-laki dan 2 personel perempuan itu.

    Menurutnya, mereka memiliki kemampuan yang hebat lantaran mampu melewati pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) maupun Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) yang cukup berat dengan baik.

    “Belum tentu juga yang kita rekrut itu, pemuda-pemudi yang dalam kondisi fisik yang normal itu, dia kuat untuk mengikuti pendidikan dasar. Tapi, rekan-rekan sudah menunjukkan dan membuktikan itu semuanya, ‘saya bisa’,” katanya.

    Adapun dalam pertemuan tersebut, hadir pula beberapa pejabat Mabes Polri untuk berdialog bersama terkait ruang jabatan yang kelak nanti dijalani oleh para anggota penyandang disabilitas.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Beri Hukuman Prajurit yang Melanggar

    Beri Hukuman Prajurit yang Melanggar

    loading…

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto akan memberikan sanksi kepada anggota TNI dan sekelompok pemuda yang terlibat keributan di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto buka suara terkait keributan antara anggota Resimen Arhanud 2/SSM dan sekelompok pemuda di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang pada Rabu, 29 Januari 2025. Agus menegaskan tak segan-segan memberikan hukuman ke anggota jika terbukti berbuat onar.

    Adapun dalam kasus ini, Panglima TNI mulanya menyampaikan, jika ada anggota yang berprestasi dia tak pelit untuk memberikan penghargaan ataupun hadiah. Bahkan prajurit berprestasi ini bisa saja dikirim ke luar negeri.

    “Tadi saya bilang kalau prajurit yang berprestasi kita akan kasih reward, kita akan kasih sekolah, mungkin mendahului dari teman-temannya kemudian juga mungkin bisa melaksanakan operasi ke luar negeri, reward-nya seperti itu,” kata Agus usai Rapim TNI 2025, di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

    Namun jika anggota melakukan kesalahan yang melanggar peraturan, tentunya hukum siap menanti prajurit tersebut. Akan tetapi dalam kasus Deli Serdang ini, Agus tak merinci hukuman apa yang akan diterima para prajurit tersebut. “Dan kalau yang melanggar seperti (kasus Deli Serdang) tadi itu ya kita kasih punishment,” ucapnya.

    Sekadar informasi, kasus Deli Serdang bermula saat Praka DS melintas dan berpapasan dengan tiga pemuda bermotor trail berknalpot brong yang menggeber-geber kendaraan di sampingnya. Merasa terganggu, Praka DS mengikuti mereka hingga ke warung yang diduga menjadi tempat berkumpul Ormas.

    Saat DS menegur, terjadi cekcok hingga sekitar sepuluh orang mengeroyoknya. DS mengalami luka akibat pukulan kayu di wajah dan punggung, lalu melarikan diri ke kebun sawit dan meminta bantuan lewat grup WhatsApp rekan-rekannya.

    Tak lama setelah kejadian, personel Menarhanud 2/SSM tiba di lokasi, namun para pelaku sudah melarikan diri. Dalam upaya pencarian, ditemukan sejumlah barang bukti di sekitar lokasi, termasuk narkoba, alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, serta timbangan elektrik. Insiden ini juga mengakibatkan kerusakan pada satu unit mobil dan tiga sepeda motor yang diduga terkait dengan aktivitas di tempat tersebut.

    Adapun, kesalahpahaman yang sempat memicu ketegangan ini akhirnya menemukan titik terang setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan masalah secara damai.

  • Panglima Sebut OPM Kini Pikir-pikir untuk Serang TNI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Januari 2025

    Panglima Sebut OPM Kini Pikir-pikir untuk Serang TNI Nasional 31 Januari 2025

    Panglima Sebut OPM Kini Pikir-pikir untuk Serang TNI
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Panglima TNI
    Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan, TNI telah mengubah strategi tempur ketika menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB).
    Ia menyebutkan, strategi tempur yang berubah tersebut berpengaruh untuk menangani serangan dari
    Organisasi Papua Merdeka
    (OPM).
    “Taktik tempur kita sudah dievaluasi di Pusdiklat Passus (Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus). Dan dilakukan di daerah operasi dan alhamdulillah sekarang OPM kalau mau menyerang kita sudah mikir-mikir,” kata Agus dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).
    “Kita diserang, pasti dia (OPM) yang hancur,” ujar dia.
    Kendati demikian, ia menilai doktrin TNI tetap perlu diubah, salah satunya doktrin perang.
    Pasalnya, doktrin yang kini digunakan TNI adalah produk lama.
    Ia mencontohkan Australia yang rutin mengubah doktrin militer setiap tiga atau lima tahun sekali.
    “Doktrin yang kita gunakan masih produk lama. Sedangkan kemarin saya ke Australia, taktik infanteri 100 persen diubah. 100 persen. Dan mereka ubah doktrin itu per tiga atau lima tahun,” kata Agus.
    Oleh sebab itu, Panglima mendorong agar doktrin perang di TNI diubah.
    Ia berharap TNI tidak kaget ketika ada perubahan.
    “Jadi kita semua harus jadi agen perubahan. Jangan alergi kalau ada perubahan,” kata Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Panglima pangkas biaya perjalan dinas demi efisiensi anggaran

    Panglima pangkas biaya perjalan dinas demi efisiensi anggaran

    Kita juga kena potongan di biaya perjalanan dinas, perjalanan dinas memang tidak efektif sehingga dipangkas

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya memangkas anggaran perjalanan dinas demi meminimalisasi pengeluaran negara.

    Hal tersebut dilakukan demi mendukung pemerintah pusat dalam meminimalisasi anggaran yang dianggap tidak efektif.

    “Kita juga kena potongan di biaya perjalanan dinas, perjalanan dinas memang tidak efektif sehingga dipangkas,” kata Agus usai menggelar rapat pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.

    Kondisi tersebut membuat jajaran TNI harus mengurangi beberapa kegiatan kunjungan yang semula dilakukan oleh pejabat tinggi.

    Nantinya, anggaran yang seharusnya digunakan untuk biaya kunjungan dapat dialihkan ke kebutuhan prajurit yang lebih penting seperti pembangunan fasilitas untuk para prajurit.

    “kita cari kegiatan-kegiatan yang memang efektif, seperti membangun sarana-sarana barak untuk prajurit, pendidikan, mungkin kita lebih ke situ,” jelas dia.

    Namun demikian, Agus tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah biaya perjalanan dinas TNI yang dipangkas.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan efisiensi anggaran pemerintah sebesar Rp306,69 triliun pada APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 demi menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pelayanan publik yang lebih optimal.

    Target itu tertuang dalam dokumen salinan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.

    Melalui Inpres ini, Presiden mengarahkan sejumlah pejabat negara, mulai dari para menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, hingga gubernur, bupati, dan wali kota untuk melaksanakan langkah-langkah efisiensi anggaran di berbagai sektor.

    Adapun poin pokok dari arahan inpres tersebut, yakni penetapan target efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun, terdiri atas Rp256,1 triliun dari anggaran kementerian/lembaga, Rp50,59 triliun dari transfer ke daerah.

    Dalam instruksinya, Presiden mengarahkan seluruh kementerian/lembaga untuk fokus pada kinerja pelayanan publik.

    Anggaran harus difokuskan pada peningkatan pelayanan publik, tidak sekadar pemerataan antar perangkat daerah atau berdasarkan pola anggaran tahun sebelumnya.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Panglima TNI Tegaskan akan Beri Hukuman Terhadap Prajurit yang Bersalah dalam Rusuh di Deli Serdang – Halaman all

    Panglima TNI Tegaskan akan Beri Hukuman Terhadap Prajurit yang Bersalah dalam Rusuh di Deli Serdang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto turut merespons soal insiden puluhan personel TNI AD dari Resimen Arhanud-2/SSM Kodam I Bukit Barisan yang merusak warung dan kendaraan milik warga di Desa Durin, Simbelang, Kabupaten Deli Serdang.

    Secara tegas, Agus menyebut akan memberikan punishment atau hukuman jika memang didapati ada anggotanya yang bersalah.

    “Kalau yang melanggar seperti tadi (insiden di Deli Serdang) itu ya kita kasih punishment,” kata Agus saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

    Hanya saja, mantan Dandim Surakarta tersebut tidak menjelaskan lebih detail terkait punishment apa yang nantinya diberikan.

    Namun, dirinya secara tegas menyebut, setiap apapun yang dilakukan oleh anggota ataupun prajurit TNI pasti akan mendapatkan timbal baliknya termasuk mereka yang berprestasi.

    “Itu akan kita pertahankan tadi saya bilang, kalau prajurit yang berprestasi kita akan kasih reward, kita akan kasih sekolah, mungkin mendahului dari teman-temannya kemudian juga mungkin bisa di, melaksanakan operasi ke luar negeri, rewardnya seperti itu,” tandas dia.

    Sebelumnya, puluhan personel TNI AD dari Resimen Arhanud-2/SSM Kodam I Bukit Barisan merusak warung dan kendaraan milik warga di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/1/2025).

    Kapendam 1 Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, menyatakan kericuhan antara anggota TNI dan warga karena kesalahpahaman.
    Awalnya, seorang personel TNI bernama Praka Darma mengaku diintimidasi warga yang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas). 

    “Personel Menarhanud 2/SSM atas nama Praka Darma Saputra Lubis melintas kemudian berpapasan dengan tiga orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot racing dan menggeber-geber motornya di samping Praka Darma Saputra Lubis,” ungkapnya, Kamis (30/1/2025), dikutip dari Tribun Medan.com.

    Praka Darma kemudian mengikuti ketiga pemuda hingga berhenti di sebuah warung.

    “Diduga (warung) sebagai tempat berkumpulnya salah satu ormas karena warung tersebut dicat dengan warna loreng ormas tersebut,” lanjutnya.

    Sempat terjadi cekcok antara Praka Darma dan para pemuda yang berujung pemukulan.

    “Cekcok ini menyulut emosi tiga pemuda tersebut bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap terhadap Praka Darma,” tuturnya.

    Praka Darma yang mengalami luka-luka mengirim pesan ke grup Resimen Arhanud.

    Puluhan personel mendatangi warung dan menemukan barak yang diduga lokasi penyimpanan narkoba.

    “Rekan korban tidak menemukan pelaku di sana, dan ditemukan narkoba dan alat perlengkapan berupa alat isap sabu, sisa sabu dalam plastik, alat timbang elektrik sehingga terjadi kerusakan satu mobil Avanza dan tiga sepeda motor. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba,” katanya.

    Pihaknya telah memediasi permasalahan ini dan berjanji akan mengganti kerugian yang dialami warga.

    “Anggota TNI yang melakukan pengerusakan juga sudah diperiksa. Ada sekitar 40 personel. Dan juga sudah membuat laporan atas pengeroyokan dan melaporkan temuan alat narkoba ke pihak kepolisian,” sambungnya. (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

     

     

     

     

  • Panglima Ubah Taktik Perang TNI Hadapi OPM

    Panglima Ubah Taktik Perang TNI Hadapi OPM

    Jakarta, Beritasatu.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan jajarannya telah mengevaluasi beberapa taktik tempur di lapangan yang terbukti efektif, terutama saat menghadapi serangan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

    “OPM kalau mau menyerang kita itu mikir-mikir. Kita diserang, pasti dia yang hancur,” kata Agus saat memberikan pengarahan dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

    Agus menjelaskan perubahan taktik pertempuran itu dilakukan demi mengubah doktrin perang TNI yang dinilai sudah terlalu lama.

    Doktrin perang tersebut harus diubah agar kemampuan taktis prajurit TNI dan seluruh perangkatnya dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

    “Kemarin, saya ke Australia, taktik infanteri 100% diubah dan mereka berubah doktrin selama tiga atau lima tahunan,” ujar Agus dikutip dari Antara.

    Oleh karenanya, panglima TNI meminta seluruh jajarannya untuk aktif menawarkan perubahan demi memperbarui doktrin perang TNI. 

    Agus juga meminta para perwira senior untuk tidak anti dengan ide-ide perubahan yang ditawarkan perwira muda TNI.

    “Jadi kita semuanya harus menjadi agen perubahan, keluarkan ide-ide yang bagus sesuai dengan penugasan kita di lapangan,” jelas Agus.

    Walau demikian, Agus dalam paparannya tidak menjelaskan dengan rinci apa saja doktrin perang TNI yang dianggap sudah usang.

    Dia juga tidak menjelaskan dengan rinci perubahan apa saja yang harus dilakukan terkait doktrin perang TNI, terutama dalam menghadapi OPM.

  • Panglima TNI Dorong Perubahan Doktrin Peperangan untuk Hadapi Tantangan Zaman

    Panglima TNI Dorong Perubahan Doktrin Peperangan untuk Hadapi Tantangan Zaman

    loading…

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ketika menyampaikan arahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2025 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025). FOTO/DANAN DAYA ARYA PUTRA

    JAKARTA Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mendorong perubahan doktrin peperangan yang dianut oleh TNI. Menurutnya, doktrin peperangan saat ini merupakan produk lama.

    Hal itu disampaikan Jenderal Agus ketika menyampaikan arahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2025 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025). Panglima mencontohkan negara tetangga yang selalu mengubah doktrin sesuai perkembangan dunia militer.

    “Doktrin yang kita gunakan masih produk lama, sedangkan kemarin saya ke Australia taktik Infanteri 100% diubah, dan mereka ubah doktrin itu per tiga atau lima tahun,” kata Agus dalam pidatonya.

    Panglima meminta seluruh prajurit TNI menjadi agen-agen perubahan dan tidak alergi terhadap perubahan. Sebab perubahan harus dihadapi demi kebaikan TNI.

    “Orang kita itu kalau ada perubahan, belum apa-apa, dia sudah ngomel, apalagi kalau yang mau pensiun-pensiun itu,” tuturnya.

    “Jadi kita semuanya harus menjadi agen perubahan keluarkan ide-ide yang bagus sesuai dengan penugasan kita di lapangan,” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu, Panglima TNI juga mengapresiasi beberapa taktik tempur yang sudah dievaluasi di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklat Passus) yang dilakukan di daerah operasi. Dengan evaluasi itu, kata panglima, kelompok bersenjata jadi harus berpikir ulang ketika hendak menyerang pasukan TNI.

    “Alhamdulillah, sekarang kita sudah, OPM kalau mau nyerang kita mikir-mikir. Kita diserang, pasti dia yang hancur,” ujarnya.

    (abd)

  • Panglima ubah doktrin peperangan TNI jadi lebih moderen

    Panglima ubah doktrin peperangan TNI jadi lebih moderen

    Misalnya, kalau dulu kan perang itu masih tradisional, sekarang kan menggunakan ‘drone’ (pesawat nirawak, red) yang kami Kamikaze pakai AI, membunuh orang itu tinggal pakai saja ‘drone’ untuk mengejar seseorang

    Jakarta (ANTARA) – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya akan mengubah doktrin peperangan di tubuh TNI ke arah lebih moderen.

    Hal tersebut harus dilakukan agar taktik peperangan dan seluruh perangkat SDM serta teknologi yang dimiliki TNI dapat mengikuti perkembangan zaman.

    Dalam jumpa pers usai menggelar rapat pimpinan (Rapim) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, Agus memberikan beberapa contoh doktrin perang moderen yang akan diterapkan TNI.

    “Misalnya, kalau dulu kan perang itu masih tradisional, sekarang kan menggunakan drone (pesawat nirawak, red) yang kami Kamikaze pakai AI, membunuh orang itu tinggal pakai saja drone untuk mengejar seseorang,” ujar Panglima.

    Doktrin perang lebih moderen itu juga akan diterapkan di matra Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) dengan cara meningkatkan teknologi alat utama sistem senjata.

    Selain itu, Agus melanjutkan reformasi doktrin juga dilakukan dengan cara merekrut masyarakat sipil yang ahli di bidang siber untuk masuk dalam satuan siber TNI.

    Penguatan satuan siber ini perlu dilakukan guna memperkuat pertahanan negara dari serangan siber negara asing.

    Dengan doktrin perang yang lebih maju itu, Agus yakin pertahanan TNI akan semakin kuat dalam mengantisipasi ancaman serangan yang lebih moderen.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • TNI gelar rapat pimpinan bahas arahan Presiden Prabowo Subianto

    TNI gelar rapat pimpinan bahas arahan Presiden Prabowo Subianto

    Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat memberikan arahan dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025) (ANTARA/Walda Marison)

    TNI gelar rapat pimpinan bahas arahan Presiden Prabowo Subianto
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – TNI menggelar rapat pimpinan (Rapim) jajarannya untuk membahas arahan dari Presiden Prabowo Subianto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat. Arahan dari Presiden Prabowo sebelumnya telah diberikan kepada TNI dalam Rapim TNI-Polri yang sebelumnya telah digelar pada Kamis (30/1) lalu.

    Pada rapim sebelumnya, Presiden Prabowo membahas beberapa hal diantaranya tentang upaya TNI dalam melayani masyarakat, hingga program makan bergizi gratis (MBG). Tidak hanya Presiden Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan juga hadir untuk memberikan pembekalan tentang ketahanan pangan dan makan MBG.

    Dalam rapat pimpinan TNI hari, beberapa pejabat besar hadir diantaranya Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Datar (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhamad Ali.

    Seluruh pejabat tinggi setingkat Pangdam, Danlantamal dan Danlanud dari seluruh wilayah juga datang dalam rapat hari ini. Hingga saat ini, pukul 08.30 WIB, kegiatan rapim di Mabes TNI Cilangkap masih berlangsung.

    Sumber : Antara