kab/kota: Cilandak

  • DKI sertakan anak tak bersekolah dalam Program CKG Sekolah

    DKI sertakan anak tak bersekolah dalam Program CKG Sekolah

    Siswa MIN 8 Jakarta mengikuti pemeriksaan dalam Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar perdana di sekolah pada Senin (4/8/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution

    DKI sertakan anak tak bersekolah dalam Program CKG Sekolah
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 10 Agustus 2025 – 19:11 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengikutsertakan anak-anak tak bersekolah atau tidak mengakses pendidikan formal untuk dalam Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah pada 2025/2026. 

    “CKG Sekolah selain ditujukan untuk pelajar di sekolah, juga ditujukan untuk anak usia 7-17 tahun yang tidak bersekolah atau tidak mengakses pendidikan formal,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati saat dihubungi di Jakarta, Ahad.

    Adapun target peserta CKG Sekolah pada 2025/2026, yaitu sebanyak 1.997.082 yang terdiri dari pelajar jenjang SD sampai SMA dan anak usia 7-17 tahun yang tidak bersekolah atau tidak mengakses pendidikan formal.

    Pelaksanaan CKG Sekolah dimulai pada tahun ajaran baru, yaitu bulan Juli 2025 yang diawali dengan pelaksanaannya di Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Cipayung, pada 9 Juli 2025.

    Kemudian di Sekolah Rakyat Sentra Mulya Jaya, Cipayung, serta di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Margaguna, Cilandak, pada 14 Juli 2025.

    Selanjutnya, CKG Sekolah diadakan di sekolah-sekolah di bawah bawah Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikasmen) dan madrasah pada 4 Agustus 2025.

    “Puskesmas berkoordinasi dengan masing-masing sekolah untuk menyampaikan informasi awal pelaksanaan CKG dan penjadwalan,” ujar Ani.

    Pemeriksaan yang dilakukan sesuai jenjang dan usia peserta didik. Jenjang SD/sederajat (7-12 tahun), pemeriksaan meliputi status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi dan kesehatan jiwa.

    Tuberkulosis, diabetes melitus, merokok, kebugaran (kelas 4-6), hepatitis B, kesehatan reproduksi serta riwayat imunisasi (kelas 1).

    Lalu, jenjang SMP/sederajat (13-15 tahun), pemeriksaan meliputi status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, tuberkulosis, diabetes melitus dan merokok.

    Kebugaran, hepatitis B dan C, kesehatan reproduksi, skrining anemia dan talasemia (kelas 7 dan 9) serta riwayat imunisasi (kelas 9).

    Kemudian, jenjang SMA/sederajat (16-17 tahun), pemeriksaan termasuk status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi dan kesehatan jiwa.

    Tuberkulosis, diabetes melitus, merokok, kebugaran, hepatitis B dan C, kesehatan reproduksi, skrining anemia dan talasemia (kelas 10 dan 12).

    “Harapannya, dengan dilakukannya CKG pada pelajar, dapat diketahui masalah kesehatan pada pelajar sejak dini dan dilakukan tindak lanjut segera sehingga pelajar dapat belajar dengan lebih optimal,” kata Ani.

    Sumber : Antara

  • Macet Horor dan Proyek ‘Ajaib’ di Jalan TB Simatupang – Page 3

    Macet Horor dan Proyek ‘Ajaib’ di Jalan TB Simatupang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Setiap kali akan melintas di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Jaksel), Indah (29) sudah tahu apa yang menunggunya. Deretan kendaraan yang bergerak pelan. Klakson yang bersahutan. Waktu yang terasa terbuang sia-sia.

    Dari arah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Indah memacu motornya menuju tempat kerja yang berada di Jalan TB Simatupang. Melewati lajur dalam kota di Jalan Raya Bogor hingga Lenteng Agung. 

    “Dari dulu sudah sering lewat TB Simatupang, dari zaman kuliah 2013. Kalau mau ke kampus atau sekarang kerja, jalurnya ya itu-itu saja,” kata Indah kepada Liputan6.com, Jumat (8/8/2025). 

    Adapun Jalan TB Simatupang membentang memutari sisi selatan kota, menghubungkan sejumlah kawasan penting seperti Pasar Minggu, Cilandak, Fatmawati, hingga Lenteng Agung, dan dikenal sebagai bagian dari ring road luar Jakarta.

    Kemacetan di TB Simatupang bukan cerita baru. Bagi Indah, jalan itu memang terkenal ‘horor’ di jam berangkat dan pulang kerja. Terlebih saat ini di kawasan itu ada proyek pemasangan pipa.

    “Naik motor saja bisa lama banget, apalagi naik angkot. Dulu belum ada galian pipa saja sudah macet. Sekarang ada galian, ya siap-siap bawa sabar lebih banyak. Kalau tidak, yang ada cuma emosi,” ucap dia. 

    Sejak proyek pemasangan pipa berjalan, waktu tempuh Indah yang seorang karyawan swasta ini bertambah drastis. “Biasanya 40 menit, sekarang sejam lebih banyak,” keluhnya. 

    Sayangnya, ia tak punya pilihan jalur lain yang harus ditempuh untuk pergi dan pulang kantor. “Mau enggak mau harus lewat situ. Ganggu banget, karena waktu terbuang banyak,” ucap Indah.

    Informasi soal proyek pun, menurut Indah sangat minim. Proyek galian di kawasan TB Simatupang juga disebut Indah tidak jelas alias ajaib. Tiba-tiba muncul dan bikin macet.

    “Dari dulu ada penggalian di sana enggak pernah jelas. Di angkot isinya orang-orang ngeluh, nanya ini galian apalagi,” kata Indah. 

    Meski pun ada petugas yang berjaga di lapangan, kemacetan di kawasan itu tetap saja semrawut. Bahkan ada pengendara yang disebut Indah terkadang nekat lawan arah.

  • Jumat, Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek

    Jumat, Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek

    Arsip foto – Warga melakukan pendaftaran saat akan membayar pajak kendaraan bermotor di gerai pelayanan Samsat Keliling Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/nz/pri. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD RAMDAN)

    Jumat, Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 08 Agustus 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya membuka pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 lokasi berbeda di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek). Melalui layanan tersebut, masyarakat dapat melakukan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Berikut lokasi layanan Samsat Keliling di Jadetabek pada Jumat, berdasarkan akun X (dulu Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al Musyawarah Kelapa Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan Kantor Garuda TV Cilandak pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan Parkiran Bus Way Foodmosphere pukul 09.00-13.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Kantor Kecamatan Pinang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00 – 12.00 WIB;

    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB;

    10. Kelapa Dua di halaman Gtown Hose 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di halaman Mitra10 Jatimakmur 09.00-14.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di halaman Delta Mas Pemda Bekasi pukul 09.00-19.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB;

    14. Cinere di halaman parkir Samsat 08.00-14.00 WIB.

     

    Masyarakat diwajibkan membawa dokumen persyaratan pembayaran pajak kendaraan, di antaranya KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi. Syarat lainnya, yakni pemohon tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai Samsat Keliling tersebut hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan, pemohon harus mendatangi kantor samsat terdekat.

     

     

    Sumber : Antara

  • Pasukan Elite dari 3 Matra TNI Akan Dipimpin Jenderal Bintang 3

    Pasukan Elite dari 3 Matra TNI Akan Dipimpin Jenderal Bintang 3

    Jakarta

    TNI akan melakukan restrukturisasi pada organisasi pasukan elite di tiga matra mereka. Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Korps Marinir (Kormar), dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) akan dipimpin perwira tinggi (pati) bintang tiga.

    Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal (Mayjen) Kristomei Sianturi, membenarkan adanya peningkatan level kepemimpinan pada ketiga satuan khusus.

    “Kita tunggu tanggal mainnya, ada beberapa peningkatan status kepangkatan di Mabes TNI AD, AL, AU, kita tunggu bulan depan,” ujar Kristomei kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

    Hal senada juga disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali saat ditanya kesiapan organisasi Korps Marinir saat akan dipimpin pati bintang tiga.

    “Untuk Marinir sudah siap saya rasa. karena kita sudah mempersiapkan sejak lama. Kita juga akan dipersiapkan tambahan 5 batalyon lagi. Dan mulai tanggal 1 kita akan mulai latihan rutin di Batujajar untuk pelaksanaan validasi organisasi,” kata Laksanama Ali saat ditemui di Markas Kormar, Cilandak, Jakarta, Kamis (24/7).

    Begitu juga Korpasgat yang akan dijabat pati bintang tiga (marsekal madya/marsdya) dengan jabatan Pangkorpasgat. Sebelumnya, Korpasgat dipimpin pati bintang dua (marsekal madya/marsdya) dengan sebutan Pangkorpasgat.

    Untuk diketahui, TNI akan menggelar Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer pada Minggu (10/8) di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

    Upacara tersebut menjadi momen bersejarah dengan diresmikan, dilantik dan dikukuhkannya Pangkopassus, Pangkormar, Pangkorpasgat, Kodam baru, Kodaeral, Pangkodau, Pangkoopsau, Grup Kopassus, Brigade Teritorial Pembangunan, Batalyon Teritorial Pembangunan, Batalyon Infanteri Marinir dan Batalyon Komando Kopasgat.

    Upacara gelar pasukan akan menghadirkan sinergi kekuatan tiga matra TNI darat, laut, dan udara dengan menampilkan kemampuan terbaik mereka.

    Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menjadi inspektur dalam upacara tersebut.

    (jbr/imk)

  • Belum Ada Korban Melapor, 11 WNA China Buka Kantor Polisi Palsu di Cilandak Belum Jadi Tersangka

    Belum Ada Korban Melapor, 11 WNA China Buka Kantor Polisi Palsu di Cilandak Belum Jadi Tersangka

  • Polisi pastikan belum ada pelapor WNI terkait kasus WNA nyamar polisi

    Polisi pastikan belum ada pelapor WNI terkait kasus WNA nyamar polisi

    Jakarta (ANTARA) – Polisi memastikan hingga saat ini belum ada pelapor warga negara Indonesia (WNI) terkait kasus 11 warga negara asing (WNA) asal China menyamar seolah-olah polisi di Distrik Wuhan.

    “Belum ada korban dari WNI yang melapor ke Polri atas tindakan penipuan ‘online’ dari ke-11 WNA asal China tersebut,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Nicolas mengatakan sampai saat ini pihaknya juga belum menerima laporan atas dugaan penipuan tersebut.

    Adapun dua orang WNI yang bekerja di rumah tempat mereka beraksi merupakan asisten rumah tangga (ART) sehingga dipastikan tidak terlibat.

    “Belum terindikasi adanya keterlibatan dua orang WNI dalam kasus penipuan tersebut karena mereka berdua hanya sebagai ART,” ucapnya.

    Hingga kini, 11 WNA itu belum ditetapkan sebagai tersangka lantaran masih dalam tahap penyelidikan.

    Kemudian, 11 WNA asal China tersebut telah diserahkan kepada Imigrasi Jakarta Selatan dan telah melakukan koordinasi dengan pihak Kedutaan Besar China dan Interpol.

    Sebelumnya, Polisi menangkap 11 warga negara asing (WNA) asal China yang menjadikan rumah di Jalan Pertanian Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, sebagai tempat penyamaran seolah-olah polisi Distrik Wuhan lewat media daring.

    Peristiwa ini terungkap pada Kamis (24/7) sekitar pukul 18.30 WIB yang berawal dari adanya kecurigaan masyarakat dengan melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    Adapun barang bukti yang telah disita, yakni satu setel pakaian Kepolisian RRC, dokumen berbahasa Mandarin, 27 telepon seluler (ponsel), 10 iPad berbagai tipe dan satu laptop.

    Atas perbuatannya, para pelaku disangkakan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan/atau Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan dan/atau Pasal 78 tentang melebihi izin tinggal (overstay).

    Pasal 113 tentang masuk wilayah Indonesia tanpa visa, Pasal 116 karena tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian, serta Pasal 122 terkait penyalahgunaan izin tinggal, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ratusan ASN di Pemkot Jaktim jalani cek kesehatan gratis

    Ratusan ASN di Pemkot Jaktim jalani cek kesehatan gratis

    Jakarta (ANTARA) – Ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur mulai menjalani cek kesehatan gratis (CKG) di Kantor Walikota Jaktim, Cakung, Senin.

    “Hari ini para ASN di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Timur mulai melakukan cek kesehatan gratis di Kantor Walikota. Totalnya kalau di gedung ini ada 690 orang ASN,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin di Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin tahunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam rangka meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan.

    “Pagi hari ini sudah dimulai di Jakarta Timur. Insya Allah nanti karena jumlahnya cukup banyak, akan dibagi empat tahap. Kalau keseluruhan ASN di Jakarta Timur bisa sepuluh ribuan,” ujar Munjirin.

    Menurut Munjirin, cek kesehatan gratis ini wajib diikuti seluruh ASN demi melancarkan tugasnya dalam melayani masyarakat dengan baik.

    “Kalau kita tidak sehat, tidak bisa melakukan pelayanan masyarakat dengan baik. Makanya, harus sehat dulu dari para ASN,” ucapnya.

    Adapun cek kesehatan gratis di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Timur dimulai dengan mengisi daftar hadir, melakukan registrasi nomor urut, dan pemeriksaan fisik.

    Lalu, mengecek tinggi dan berat badan, laboratorium, input data, mengecek gigi, mata, tekanan darah, gula darah, kolestrol, asam urat, dan kesehatan umum lainnya.

    “Dari pemeriksaan kesehatan yang dasarnya sampai dengan nanti ada jantung dan sebagainya. Pemeriksaan kesehatan ini nanti ketahuan semuanya,” kata Munjirin.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai CKG di sekolah di Jakarta telah dimulai pada tahun ajaran baru ini, diawali di Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Cipayung, pada 9 Juli 2025.

    Kemudian di Sekolah Rakyat Sentra Mulya Jaya, Cipayung serta Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Margaguna, Cilandak, pada 14 Juli 2025.

    Pemeriksaan yang dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh orang tua/wali murid/pelajar dan pemeriksaan pada hari H sesuai jenjang dan usianya.

    Untuk Jenjang SD/sederajat (7-12 tahun) meliputi pemeriksaan meliputi status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, tuberkulosis serta diabetes melitus.

    Selain itu merokok, kebugaran (kelas 4-6), hepatitis B, kesehatan reproduksi dan riwayat imunisasi (kelas 1).

    Lalu, jenjang SMP/sederajat (13-15 tahun), pemeriksaan meliputi status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, tuberkulosis, diabetes melitus, merokok dan kebugaran.

    Selanjutnya hepatitis B dan C, kesehatan reproduksi, skrining anemia dan talasemia (kelas 7 dan 9) serta riwayat imunisasi (kelas 9).

    Kemudian, jenjang SMA/sederajat (16-17 tahun), pemeriksaan termasuk status gizi, tekanan darah, mata, telinga, gigi, kesehatan jiwa, tuberkulosis, diabetes melitus, merokok dan kebugaran. Hepatitis B dan C, kesehatan reproduksi, skrining anemia dan talasemia (kelas 10 dan 12).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • CKG di sekolah sebaiknya dibarengi penyuluhan kesehatan

    CKG di sekolah sebaiknya dibarengi penyuluhan kesehatan

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia (WHO) Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020, Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah sebaiknya dibarengi penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap kesehatan.

    “Selain pemeriksaan maka perlu dilakukan juga penyuluhan kesehatan, baik kepada murid, guru dan juga petugas sekolah lainnya,” kata dia melalui keterangan yang disampaikan di Jakarta, Ahad.

    Hal ini menjadi salah satu usulannya pada pemerintah terkait Program CKG di sekolah, yang akan dimulai pada Senin, 4 Agustus 2025.

    Menurut dia, usulan tersebut dapat membantu mencapai tujuan CKG, yakni untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan pada anak sekolah sekaligus meningkatkan pemahaman kesehatan mereka.

    Usulan lainnya, yakni perlunya pihak sekolah atau guru ikut terlibat langsung dalam kegiatan cek kesehatan di sekolah ini.

    Selain itu, hasil CKG sebaiknya ditindaklanjuti, khususnya peserta didik dengan masalah kesehatan. Mereka harus segera mendapatkan penanganan kesehatan.

    “Tindak lanjut untuk merujuk anak yang memerlukan pemeriksaan lanjutan, baik ke Puskesmas ataupun ke rumah sakit setempat,” katanya.

    Tjandra juga mengatakan, Puskesmas di lokasi sekolah memiliki tanggung jawab besar sebagai perwujudan dari implementasi pelayanan kesehatan primer.

    Fasilitas pelayanan tingkat pertama ini bertanggung jawab menentukan penjadwalan kegiatan CKG yang harus dikoordinasikan dengan pihak sekolah agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah memulai kegiatan CKG di sekolah pada tahun ajaran baru ini, diawali di Sekolah Rakyat Sentra Handayani, Cipayung, Jakarta Timur pada 9 Juli 2025.

    Kemudian di Sekolah Rakyat Sentra Mulya Jaya, Cipayung di Jakarta Timur serta Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Margaguna, Cilandak, Jakarta Selatan, pada 14 Juli 2025.

    Selanjutnya, pemerintah pusat menjadwalkan pelaksanaan CKG untuk pelajar di sekolah dan madrasah di berbagai daerah pada Senin, 4 Agustus 2025.

    Adapun cakupan pemeriksaan hampir sama seperti pada CKG umum meliputi skrining organ mata, telinga, anemia, penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit menular.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kriminal sepekan, sidang Nikita Mirzani lalu ikhtisar kasus Arya Daru

    Kriminal sepekan, sidang Nikita Mirzani lalu ikhtisar kasus Arya Daru

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal pada pekan ini antara lain sidang kasus Nikita Mirzani, penyamaran WNA Tiongkok di Jaksel, hingga kesimpulan kematian diplomat Arya Daru.

    Berikut rangkumannya:

    1. Sidang Nikita Mirzani bongkar produk Reza Gladys tak terdaftar BPOM

    Jakarta (ANTARA) – Sidang kasus pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan terdakwa Nikita Mirzani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) membongkar produk Reza Gladys yang tak terdaftar dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    “Produk itu ilegal dan berbahaya, dipastikan yang saya tahu, karena memang tidak ada izin BPOM-nya,” kata dr. Oky Pratama sebagai saksi dalam sidang pemeriksaan saksi di PN Jakarta Selatan, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    2. WNA menyamar jadi polisi Wuhan di Jaksel salahgunakan izin tinggal

    Jakarta (ANTARA) – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Jakarta Selatan mengungkap 11 warga negara asing (WNA) asal China yang menyamar seolah-olah jadi polisi Wuhan di Jakarta Selatan menyalahgunakan izin tinggal keimigrasian.

    “Setelah ada pengungkapan seperti ini, baru kita bisa ketahui yang bersangkutan melakukan penyalahgunaan izin tinggal yang diberikan,” kata Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Bugie Kurniawan dalam konferensi pers di Cilandak Jakarta, Rabu.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Ini respon Kepala Pengelola TPU Kebon Nanas soal aksi mesum yang viral

    Jakarta (ANTARA) – Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur, angkat bicara terkait aksi mesum yang viral dan memicu keresahan warga di sekitar pemakaman tersebut.

    “Untuk kemarin yang melakukan perbuatan mesum sebetulnya bukan satu-dua ya, tetapi sering. Kemudian aksi yang viral terjadi pada Minggu (27/7) kurang lebih sekitar pukul sembilan pagi,” kata Kepala TPU Kebon Nanas Muhaimin di lokasi Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Hasil autopsi jenazah Arya Daru, ditemukan sejumlah luka

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menemukan sejumlah luka pada jenazah diplomat muda Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan (ADP) berdasarkan hasil autopsi.

    “Dari pemeriksaan luar ditemukan luka-luka lecet pada wajah dan leher, luka terbuka pada bibir, memar-memar pada wajah, bibir dan anggota gerak atas kanan serta terdapat tanda-tanda perbendungan,” kata dr.G.Yoga Tohijiwa dari RSCM saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Kematian Arya Daru tanpa keterlibatan orang lain

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyimpulkan kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP) tanpa keterlibatan orang lain.

    “Indikator kematian pada ADP ini meninggal tanpa keterlibatan pihak lain,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Wira Satya Triputra saat konferensi pers di Jakarta, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini

    6. Polres Jakpus tangkap empat penganiaya pendukung Timnas U-23

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap empat orang yang menganiaya seorang pendukung Timnas U-23 Indonesia dari Ultras Garuda dikarenakan tersinggung spanduk kelompok mereka diturunkan.

    “Motifnya karena spanduk para pelaku yang dipasang di dalam stadion dicopot,” kata Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Budi Prasetya di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelajaran dari Mobil Listrik Tabrak Driver Ojol Hingga Tewas

    Pelajaran dari Mobil Listrik Tabrak Driver Ojol Hingga Tewas

    Jakarta

    Kecelakaan maut terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Seorang pengendara (ojek online) ojol tewas pada kecelakaan yang melibatkan mobil listrik.

    Dikutip detikNews, insiden ini melibatkan mobil listrik Hyundai Ioniq dengan motor yang dikendarai ojol. Driver ojol meninggal dunia, sementara pemboncengnya mengalami luka-luka.

    Peristiwa ini terjadi pada Rabu (30/7) dini hari sekitar pukul 00.36 WIB. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kerusakan warung yang turut ditabrak mobil Ioniq.

    Kecelakaan diawali saat pengemudi Ioniq melaju dari selatan ke utara di Jalan Antasari. Setiba di persimpangan Pasar Inpres, pengendara mobil diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi sehingga kendaraan menabrak pengemudi sepeda motor dari arah utara ke selatan.

    “Berakibat pengendara sepeda motor meninggal dunia dan pemboncengnya berinisial MG luka ringan,” ujarnya.

    Dari kecelakaan ini, bisa diambil pelajaran penting agar tak terulang peristiwa serupa. Menurut Road Safety Comission Ikatan Motor Indonesia dan Wakil Ketua Umum Bidang Diklat Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) Erreza Hardian, waktu kecelakaan di tengah malam itu memang berisiko.

    “Kebanyakan orang sedang istirahat dan tidur, tapi untuk lalu lintas Jakarta aktivitas hampir 24 jam. Jadi ketika di atas jam 22.00 (sebagai acuan dasar jam biologis manusia istirahat) tapi ini tetap beraktivitas, artinya ada penurunan kondisi fisik dan mental tubuh. Sering dianggap aman, padahal justru bahaya makin banyak di atas jam tersebut,” kata Reza kepada detikOto, Kamis (31/7/2025).

    Tak cuma itu, Reza menyoroti ojol dan penumpangnya banyak yang lalai, tidak menggunakan peralatan keamanan dengan benar. Sedangkan pengguna kendaraan listrik dengan torsi yang besar, juga turut menjadi sorotan. Ketika torsi besar kendaraan listrik menabrak pemotor dengan perlindungan yang minim, maka fatal akibatnya.

    “Pengguna kendaraan listrik dengan torsi awal sangat besar, mungkin dia sudah mengurangi kecepatan saat perempatan. Tapi karena dianggap aman, tambah akselerasi. Dan ini yang membuat risiko bertambah adalah pemicu ketika korbannya tanpa perlindungan terbaik, apalagi pengguna motor tanpa perlengkapan yang baik dan benar,” sebutnya.

    Reza menyarankan, pengemudi mobil bertransmisi otomatis sebaiknya jangan anteng di gear D. Manfaatkan gigi lain agar kecepatan kendaraan dapat dibatasi.

    “Saya sering memberikan teknis mengemudi mengendalikan kendaraan matic dengan cara membatasi transmisi. Kecepatan kendaraan kita dipengaruhi oleh transmisi, maka jangan melulu di D ketika potensi bahaya meningkat contoh di atas jam rawan. Pindahkan ke 3 atau 2, jadi kalau kaki kanan mulai out of control, rpm tinggi, tapi kecepatan terkendali pada batas transmisinya. Tidak usah takut rusak ketika sering memainkan transmisi matic, udah banyak insinyur dan ada teknologi mahal di dalamnya. Inilah yang saya sebut pengendalian risiko, bahaya tetap ada tapi risiko crash dengan kecepatan rendah akan berbeda,” beber Reza.

    Sementara dengan mobil listrik yang biasanya menggunakan single speed atau direct drive, pengemudi sebaiknya jangan melulu meletakkan kakinya di pedal gas. Pada saat mulai lelah dan jam rawan biologis manusia, biarkan mobil menggelinding, pengendaliannya dengan rem kaki.

    “Hindari akselerasi mendadak karena ini akan memunculkan tenaga dorong selain putaran roda. Rajin-rajinlah lihat rpm. Akselerasi secara gradual atau bertahap/benjenjang jangan kaya orang mau lari saat start gas, ini mobil bukan tenaga orang,” pungkas Reza.

    (rgr/dry)