Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Dikenal Sosok yang Pendiam dan Pintar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– MAS (14), remaja yang membunuh ayahnya APW (40) dan neneknya, RM (69) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan dikenal memiliki sifat pendiam dan berprestasi di dunia akademik.
Salah satu kerabatnya, AR (37), mengatakan, MAS juga dikenal sosok yang mudah berbaur dengan keluarga lainnya.
“Kalau sosok anak ini sebenarnya pendiam ya, cuma dia berbaur dengan sepupunya, main bareng itu akrab. Terus akademisnya juga pintar. Kayak anak-anak pada umumnya lah,” kata AR saat ditemui di Cilandak, Senin (2/11/2024).
Selain itu, AR juga menyoroti soal pola asuh kedua orangtua pelaku, APW (40) dan AP (40) terhadap MAS yang dinilai tanpa kekerasan.
Bahkan, AR menilai keluarga MAS adalah keluarga yang hangat dan ceria.
“Kalau itu (pola pengasuhan yang keras) saya berani bilang enggak ada sama sekali. di sini keluarganya lembut semua, ramah, ceria, ya gimana keluarga yang hangat. Enggak ada konflik atau apa,” kata AR.
Maka dari itu, AR terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh MAS dengan menikam ayah, ibu, dan neneknya.
“Terus prestasi juga, ibu korban pernah cerita bagus juga. Saya enggak tahu kenapa bisa kayak gini,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah. Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.
Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP berhasil selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.
Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu.
Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan. Seorang petugas keamanan memanggil MAS.
Hanya saja, dia ketakutan hingga akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah. Namun, upaya melarikan diri ini gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cilandak
-
/data/photo/2024/11/30/674a8510dd5d5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya Dikenal Sosok yang Pendiam dan Pintar
-
/data/photo/2024/11/30/674a8510dd5d5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Keluarga Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dikenal Sangat Hangat
Keluarga Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dikenal Sangat Hangat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– AR (37), kerabat keluarga APW (40) dan RM (69), ayah dan nenek korban pembunuhan anak berinisial MAS (14) di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengaku terkejut dengan insiden ini.
Pasalnya, AR yang merupakan sepupu APW itu menilai, keluarga korban terbilang hangat.
“Saya enggak percaya sih sebenarnya karena keluarga ini kan keluarga yang super hangat ya ibaratnya. Terus juga enggak ada perilaku yang negatif, sama sekali enggak ada. Di sini tuh rumah yang hangat gitu ibaratnya,” kata AR saat ditemui di Cilandak, Senin (2/12/2024).
AR juga menyebut, MAS tidak pernah menunjukkan sikap negatif terhadap anggota keluarga.
Menurut dia, pelaku hidup seperti remaja pada umumnya yang berbaur dengan keluarga, walaupun sifatnya pendiam.
“Sekitar dua minggu lalu, waktu itu kita ada acara kumpul keluarga besar di Puncak ya kita main, kita guyub, kita bercanda-bercanda sama pelaku juga,” tambah AR.
AR pun meyakini orangtua MAS tidak menerapkan pola asuh yang keras terhadap sang anak. Bahkan, AR bilang, orangtua MAS adalah sosok yang lembut, ramah, dan jauh dari konflik.
“Kalau itu (pola pengasuhan yang keras) saya berani bilang enggak ada sama sekali. Di sini keluarganya lembut semua, ramah, ceria, ya gimana keluarga yang hangat. Enggak ada konflik atau apa,” kata AR.
Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayah dan neneknya, APW (40) dan RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
“Hari ini ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang sementara diduga oleh anak dari korban. Korban ada dua, yang meninggal dunia bapaknya dan neneknya,” ujar Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase saat dikonfirmasi.
Pelaku diduga membunuh ayah dan nenek menggunakan senjata tajam jenis pisau. Keduanya meninggal akibat menerima beberapa tusukan di tubuhnya.
Saat petugas tiba di TKP, kedua korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di lantai dasar rumah.
“Dua-duanya ada di lantai dasar,” ujar Febriman.
Pelaku juga menusuk ibunya, AP (40). Namun, sang ibu selamat dalam kondisi luka berat.
“Untuk ibu sementara sudah kita bawa ke Rumah Sakit Fatmawati dalam keadaan luka berat,” ujar dia.
Pelaku saat ini sudah ditangkap dan tengah diperiksa di Polsek Cilandak.
“Untuk data-data sedang kita susun oleh anggota. Untuk pelaku atau tersangka sudah diamankan di Polsek Cilandak,” pungkas dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polisi titipkan anak yang bunuh ayah dan nenek di rumah aman
Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menitipkan anak berinisial MAS (14) yang membunuh ayahnya (APW) dan neneknya (RM) serta melukai ibunya (AP) di rumah aman setelah ada hasil asesmen dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).
“Setelah selesai asesmen dari ahli psikologi anak Apsifor,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Ade Rahmat Idnal saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Ade mengatakan untuk pemeriksaan kejiwaan tidak bisa dipastikan lamanya, namun pihaknya berjanji sesegera mungkin akan mengabarkan.
Kepolisian masih memastikan kondisi sang ibu pelaku dan berharap bisa meminta keterangannya. “Pasti kami mintakan keterangan,” ujarnya.
Kepolisian menyatakan MAS yang membunuh ayahnya dan neneknya serta melukai ibunya (AP) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, tak ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan, melainkan sang anak akan dititipkan di rumah aman.
Kepolisian menyebutkan MAS (14) bersikap sopan dan penurut.
MAS membunuh ayahnya dan neneknya serta melukai ibunya (AP) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11) pukul 01.00 WIB.
Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan Perumahan Bona Indah berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi.
Karena petugas keamanan telah menerima laporan tentang pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung memanggil pelaku.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024 -
/data/photo/2024/11/30/674abf27c86b3.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dikenal Sopan dan Santun, Mengapa Remaja 14 Tahun Bunuh Keluarga? Megapolitan 2 Desember 2024
Dikenal Sopan dan Santun, Mengapa Remaja 14 Tahun Bunuh Keluarga?
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Tangis MAS (14) pecah di ruang pemeriksaan Polres Metro Jakarta Selatan. Remaja yang kini dikenal sebagai pelaku pembunuhan ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, disebut sangat menyesal.
“Iya, menangis dan berulang kali mengatakan menyesal. Sangat menyesal yang bersangkutan,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal, Senin (2/12/2024).
Namun, penyesalan ini menimbulkan kebingungan. MAS, yang juga menikam ibunya hingga terluka parah, selama ini dikenal sebagai anak yang sopan, santun, dan penurut.
“Yang bersangkutan anak yang sopan, santun, dan penurut sama orangtua, jauh dari temperamental,” jelas Ade.
Sifatnya yang jauh dari perilaku kasar membuat tindakannya sulit dipahami.
MAS, saat ini sudah menunjukkan stabilitas emosional.
Menurut Ade, kondisinya cukup stabil, dan ia sudah mulai bisa diajak bicara serta menjawab beberapa pertanyaan polisi.
Meski begitu, jawaban atas pertanyaan mengapa tragedi ini terjadi masih menjadi misteri.
Untuk mengungkap motifnya, polisi akan melibatkan psikolog forensik, psikolog anak, dan psikiater.
“Kita akan gunakan juga psikolog anak dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), kemudian juga sampai tahap psikiater untuk mencari motif apa sampai yang bersangkutan melakukan pembunuhan,” tambah Ade.
Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase, sebelumnya menjelaskan bahwa MAS membunuh ayah dan neneknya, APW dan RM, di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Blok B6, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
“Hari ini ada peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang yang sementara diduga oleh anak dari korban. Korban ada dua, yang meninggal dunia bapaknya dan neneknya,” ujar Febriman.
Pelaku diduga membunuh ayah dan neneknya menggunakan senjata tajam jenis pisau. Keduanya meninggal akibat menerima beberapa tusukan di tubuh.
Saat petugas tiba di TKP, kedua korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di lantai dasar rumah.
“Dua-duanya ada di lantai dasar,” ujar Febriman.
Pelaku juga menusuk ibunya, AP (40). Namun, sang ibu selamat dalam kondisi luka berat.
“Untuk ibu sementara sudah kita bawa ke Rumah Sakit Fatmawati dalam keadaan luka berat,” kata Febriman.
Pelaku saat ini sudah ditangkap dan tengah diperiksa di Polsek Cilandak.
(Reporter: I Putu Gede Rama Paramahamsa | Editor: Fitria Chusna Farisa)
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

KPAI sebut anak mulai usia 14 tahun bisa terjerat penjara UU SPPA
Polisi mengevakuasi jenazah dari kasus remaja berinisial MAS (14) yang menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.
KPAI sebut anak mulai usia 14 tahun bisa terjerat penjara UU SPPA
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Senin, 02 Desember 2024 – 10:09 WIBElshinta.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan anak mulai berusia 14 tahun bisa terjerat pidana penjara berdasarkan Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).
“Dalam UU SPPA pidana penjara dapat diberikan mulai 14 tahun,” kata Komisioner KPAI Dian Sasmita saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Dian menjawab itu terkait kasus seorang remaja berinisial MAS (14) membunuh dengan menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas dan melukai ibunya (AP) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu pukul 01.00 WIB. Kendati demikian, dirinya menegaskan belum bisa berkomentar lebih lanjut terkait hukuman penjara dalam kasus ini.
“Untuk tahap sekarang, kami belum bisa komentar terkait layak tidaknya hukuman penjara untuk kasus ini,” ujarnya.
Dia menyatakan alasan ini karena kasus masih didalami Kepolisian sehingga perlu menunggu untuk perkembangannya. Dalam keterangannya, dia menyatakan rasa prihatin terhadap kasus tersebut dan memastikan hak-hak selama proses hukum telah dipenuhi, termasuk hak atas pendampingan hukum dan psikososial.
KPAI telah melakukan koordinasi dengan semua pihak dalam kerangka Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) di Polres Jakarta Selatan. Upaya cepat dan tepat telah dilakukan penyidik Unit PPA dengan melibatkan PK Bapas, Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), dan Dinas Perlindungan Anak (DPPAPP) DKI Jakarta.
“Kita hormati proses hukum yang sedang dilakukan Polres Jakarta Selatan, khususnya Unit PPA,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyebutkan pengasuhan keluarga dan lingkungan pendidikan memiliki kontribusi besar terhadap kehidupan anak, lantaran sebagian besar waktu mereka dihabiskan di dua lingkungan tersebut. Sehingga, lanjut dia, perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengasuhan yang baik dan penuh kasih sayang.
KPAI mengajak masyarakat untuk melindungi identitas pelaku anak karena masih punya kesempatan kedua untuk menggapai mimpi layaknya remaja-remaja lainnya.
Sumber : Antara
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5030168/original/068239300_1732954384-IMG-20241130-WA0081.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Metro Sepekan: Cara Ibu Pelaku Lolos dari Maut Anaknya Sendiri Usai Bunuh Ayah dan Neneknya di Jaksel – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Sebuah tragedi berdarah mengguncang Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). MAS, seorang anak laki-laki, tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, APW, dan neneknya, RM, dengan menggunakan pisau. Tragedi ini terjadi di dalam rumah mereka.
Beruntung, AP, ibu pelaku, berhasil menyelamatkan diri dari maut. Irwan, salah satu pengurus RW 06, menceritakan bahwa AP mengalami luka tusuk di pundak akibat serangan MAS. AP akhirnya berhasil meloloskan diri dengan melompat pagar rumah.
Kejadian ini diketahui oleh pihak security setempat melalui CCTV kompleks. MAS kemudian kabur setelah gagal membunuh ibunya.
Sementara itu, ada saja cara warga Indonesia untuk mendapatkan iPhone 16 keluaran terbaru, padahal dilarang beredar atau diperjualbelikan di Indonesia. Salah satunya melalui Batam.
Hal tersebut terungkap dan Bea Cukai Soekarno-Hatta melakukan pemusnahan terhadap 102 unit iPhone 16 ProMax dan produk Apple lainnya. Pemusnahan dilakukan dengan mesin pemotong. Ratusan iPhone keluaran terbaru tersebut dibelah hingga menjadi dua.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani menjelaskan total ada 289 unit handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) senilai Rp 867 juta yang disita selama periode 4 hingga 27 November 2024.
Berita lain yang terpopuler dalam sepekan terakhir dalam sub kanal Megapolitan, News Liputan6.com adalah terkait kebakaran terjadi di sebuah restoran yang ada di mall Grand Indonesia, Jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat pada Rabu 27 November 2024. Restoran Gyukaku dilalap si jago merah.
Kejadian kebakaran itu dibenarkan Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Satriadi Gunawan. Dia melaporkan, insiden ini terjadi pada pukul 12:58 WIB.
Terkait kejadian ini, sebanyak 13 unit mobil pemadam dan 52 personel dikerahkan ke lokasi. Satriadi mengatakan, lokasi sudah bisa dikuasai oleh petugas damkar dan dalam proses pembuangan asap.
Berikut deretan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com dalam sepekan terakhir:
Polisi masih terus menggali keterangan dari anak berusia 14 tahun yang tega menusuk ayah dan neneknya hingga tewas. Polisi juga menggelar olah TKP di rumah tempat kejadian penusukan di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5029011/original/030721100_1732944929-IMG20241130095549.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Periksa Anak Pelaku Pembunuhan Ayah dan Nenek di Cilandak Secara Bertahap – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Polres Metro Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan secara bertahap terhadap anak berinisial MAS (14) yang diduga menusuk ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), hingga tewas serta melukai ibunya, AP (40), di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, pada Sabtu 30 November 2024.
“Tentunya nanti pemeriksaan dan pendalaman kita lakukan secara bertahap. Kami akan memakai psikolog anak dari Apsifor,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal di Jakarta, Senin (2/12/2024).
Ade menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada kesimpulan mengenai alasan pelaku melakukan tindakan tersebut. Menurutnya, kesimpulan akan dibuat oleh para ahli, termasuk psikolog anak dan pakar lainnya.
Dalam penyidikan ini, Kepolisian akan mengacu pada aturan peradilan anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak. Psikiater juga akan dilibatkan untuk mengungkap motif di balik tindakan pelaku, terutama mengingat bahwa pelaku adalah anggota keluarga yang sangat disayangi.
“Tadi pelaku juga sangat sedih dan menunjukkan rasa penyesalan yang sangat mendalam,” ungkapnya.
Ade menambahkan bahwa pelaku menanyakan kondisi ibunya dan menyatakan penyesalan mendalam atas kejadian tersebut.
“Ya dia sendiri mempertanyakan ya, bagaimana kondisi ibunya. Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini,” kata Ade menirukan ucapan pelaku.
Polisi juga mendalami apakah pelaku melakukan tindakan tersebut dengan sadar, apa yang memicunya, dan apakah ada tekanan yang dialami. Semua hal tersebut akan dikaji lebih lanjut oleh psikolog secara bertahap.
“Pemeriksaan tahap awal sudah dilakukan, dan nanti akan dilanjutkan hingga pendalaman terakhir,” tambahnya. dilansir dari Antara.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5031520/original/058320700_1733092886-Gambar_WhatsApp_2024-12-02_pukul_02.30.10_a2c95b5a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Usai Bertemu, Menteri PPPA Sebut Pelaku Pembunuhan Ayah-Nenek di Cilandak Adalah Anak Baik – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, meyakini bahwa anak pelaku penusukan di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, yang menyebabkan ayah dan neneknya meninggal dunia serta ibunya terluka parah, adalah seorang anak yang baik.
“Kalau saya tadi melihat sebagai seorang ibu, saya bisa membaca bahwa ananda MAS ini (anaknya) baik, sangat baik kalau menurut saya,” ujar Menteri PPPA Arifah Fauzi setelah mengunjungi Polres Metro Jakarta Selatan di Jakarta, Minggu.
Arifah menyebut bahwa hingga kini belum ada kepastian mengenai alasan di balik peristiwa tragis tersebut.
“Kita tunggu saja ya, mudah-mudahan ini sebagai momen untuk introspeksi kita semua,” katanya.
Ia juga mengaku belajar dari kasus ini, bahwa mendidik anak ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Menurutnya, keterbukaan dan komunikasi harus menjadi prioritas dalam pola asuh keluarga.
Setelah bertemu langsung dengan MAS, ia merasa sedih dan kembali menegaskan bahwa MAS adalah anak yang baik.
“Semua pihak diharapkan bersabar. Nanti, mudah-mudahan yang mendampingi bisa menguatkan ananda MAS dalam menghadapi kasus ini,” tambahnya.
Mengenai pemeriksaan lebih lanjut, Arifah menjelaskan bahwa pihaknya berhati-hati dan menjaga kondisi psikologis pelaku.
“Untuk pemeriksaan mendalam, ada ahlinya yang menangani ini. Kita ingin menjaga agar tidak ada pertanyaan yang justru mengingatkan kembali kejadian tersebut,” ungkapnya. dilansir dari Antara.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2402782/original/073499800_1541610817-AWAN_HUJAN_2-Muhamad_Ridlo.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)