Anak Pembunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Divonis 2 Tahun Pembinaan di Panti Sosial
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan dihukum pembinaan selama dua tahun.
“Anak dijatuhi pidana berupa pidana pembinaan dalam lembaga dengan menempatkan anak pada Sentra Handayani selama dua tahun,” kata Pejabat Humas PN Jakarta Selatan, Rio Barten Timbul Hasahatan, kepada wartawan, Senin (30/6/2025).
Rio mengatakan, hakim meyakini MAS terbukti melakukan tindak pidana.
“Hakim pemeriksa merasa berkeyakinan bahwa dakwaan telah terbukti, ada kesalahan pada anak, sehingga menjatuhi anak dengan pidana,” ujar dia.
Selama menjalani hukumannya, MAS akan diberikan terapi kejiwaan oleh psikiater atau dokter kejiwaan. Hasilnya akan dilaporkan kepada jaksa penuntut umum dalam kurun waktu satu kali enam bulan.
Terapi kejiwaan itu diberikan lantaran MAS memiliki disabilitas mental yang bisa muncul pada waktu-waktu tertentu.
Adapun dalam sidang vonis ini dipimpin oleh Hakim Ketua Lusiana Amping.
Sementara, jaksa penuntut umum (JPU) yang bertugas yakni Indah Puspitasari, Dr. Mochammad Zulfi Yasin Ramadhan, Pompy Polansky Alanda, dan Alisa Nur Aisyah.
Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
MAS juga berupaya membunuh ibunya, AP, menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah. Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.
Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya.
AP pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.
Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah jalan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Cilandak
-
/data/photo/2018/03/22/803123697.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anak Pembunuh Ayah dan Nenek di Jaksel Divonis 2 Tahun Pembinaan di Panti Sosial Megapolitan 30 Juni 2025
-

Kuasa hukum MAS pertimbangkan banding soal kasus bunuh ayah-nenek
Jakarta (ANTARA) – Pihak kuasa hukum MAS (14) akan mempertimbangkan banding terkait kasus pembunuhan ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya RM (69) serta melukai ibunya, AP (40) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
“Kurang lebih seperti itu. Tapi kita belum dalam keputusan apakah akan banding atau tidak,” kata kuasa hukum anak berhadapan dengan hukum berinisial MAS, Maruf Bajammal kepada wartawan usai sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin.
Majelis hakim PN Jaksel memutuskan menjatuhkan MAS pidana pembinaan di rehabilitasi sosial selama dua tahun di Sentra Handayani, Jakarta Timur.
Maruf mengatakan pihaknya masih perlu mendiskusikan dengan mendengar pendapat dan pandangan dari anak yang berhadapan hukum, termasuk korban yaitu ibunya sendiri.
Ke depannya, pihaknya masih mempelajari putusan hakim untuk mengambil keputusan dalam pengajuan upaya hukum atau tidak.
Kemudian, terkait kondisi MAS, dia berharap akan diberikan pemeriksaan kesehatan yang lebih terhadap anak berhadapan dengan hukum (ABDH) untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan.
“Kami selalu mendorong agar selalu dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada yang bersangkutan untuk melihat lebih dalam,” ujarnya.
Sejak 10 Juni 2024, MAS sudah tidak ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan melainkan sudah ditempatkan di lembaga naungan Kementerian Sosial.
Dari vonis hakim itu nantinya akan dikurangi masa penangkapan dan penahanan yang dijatuhkan.
Kemudian, dalam pembinaan itu anak wajib mendapatkan terapi kejiwaan dari psikiater atau dokter kejiwaan. Lalu, hasilnya dilaporkan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) secara berkala setiap enam bulan sekali.
Nomor perkara persidangan tertuang dalam 8/Pid.Sus-Anak/2025/PN JKT.SEL, dilaksanakan di Ruang Sidang 7 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 14.30 WIB yang digelar secara tertutup.
Hakim yang memimpin sidang yakni Lusiana Amping dengan jaksa penuntut umum (JPU) yakni Indah Puspitarani, Mochammad Zulfi Yasin Ramadhan, Pompy Polansky Alanda, dan Alisa Nur Aisyah.
MAS diduga membunuh ayahnya dan neneknya serta melukai ibunya, AP, di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) pukul 01.00 WIB.
Sebelumnya, MAS dalam pemeriksaan polisi mengakui mendapatkan bisikan-bisikan yang meresahkan. Saat ini diduga ia mengalami disabilitas mental.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

PAM Jaya Dorong Inovasi dan Akses Air Bersih Jakarta
Jakarta: Di tengah tantangan pemenuhan kebutuhan air bersih di Jakarta, PAM Jaya berkomitmen merealisasikan visi cakupan layanan 100% pada tahun 2030.
Perusahaan milik daerah ini terus mengakselerasi transformasi pelayanan air bersih yang merata dan berkeadilan bagi warga Jakarta.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah rencana penambahan satu juta Sambungan Rumah (SR) serta pemasangan 7.000 kilometer jaringan pipa baru.
Hingga saat ini, cakupan layanan PAM Jaya telah mencapai 66%, dan perusahaan menargetkan tambahan suplai air hingga 11.000 liter per detik untuk menjangkau seluruh wilayah Jakarta secara penuh dalam lima tahun ke depan.
“Target 100% adalah komitmen kami untuk memastikan seluruh masyarakat Jakarta mendapatkan akses air bersih yang layak. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga hak dasar warga,” ujar Direktur Utama, Arief Nasrudin, Jumat, 27 Juni 2025.
Tingkatkan pelayanan
PAM Jaya juga menunjukkan perhatian serius terhadap kualitas pelayanan. Melalui penerapan tarif baru, perusahaan memperkenalkan program Kartu Air Sehat yang dirancang khusus untuk pelanggan rumah tangga sederhana.
Tak hanya itu, sistem pengaduan 24 jam melalui LAPOR PAM dan kehadiran petugas layanan di lapangan menjadi bagian dari strategi untuk lebih dekat dengan pelanggan.
Di sisi teknis, peningkatan fasilitas juga dilakukan, seperti penggantian genset dan pengurasan reservoir di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak untuk menjaga kontinuitas dan mutu pasokan air bersih.
Kinerja positif ini juga tercermin dari sejumlah penghargaan. Dalam ajang The Best Indonesian Contact Center 2024, PAM Jaya menyabet penghargaan The Best Customer Experience dan The Best Agent Email Public. Tak hanya itu, pada 2022, PAM Jaya dinobatkan sebagai BUMD terbaik dalam keterbukaan informasi publik.
Melalui pemanfaatan platform digital, PAM Jaya membuka ruang partisipasi masyarakat sekaligus memastikan setiap informasi layanan dapat diakses dengan mudah.
Tak kalah strategis, PAM Jaya menjalin kemitraan dengan PT Moya Indonesia dalam rangka mewujudkan target cakupan 100 persen. Dalam kerja sama ini, PT Moya berfokus pada produksi air, sementara distribusi dan layanan pelanggan tetap berada di bawah tanggung jawab PAM Jaya.
Jakarta: Di tengah tantangan pemenuhan kebutuhan air bersih di Jakarta, PAM Jaya berkomitmen merealisasikan visi cakupan layanan 100% pada tahun 2030.
Perusahaan milik daerah ini terus mengakselerasi transformasi pelayanan air bersih yang merata dan berkeadilan bagi warga Jakarta.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah rencana penambahan satu juta Sambungan Rumah (SR) serta pemasangan 7.000 kilometer jaringan pipa baru.Hingga saat ini, cakupan layanan PAM Jaya telah mencapai 66%, dan perusahaan menargetkan tambahan suplai air hingga 11.000 liter per detik untuk menjangkau seluruh wilayah Jakarta secara penuh dalam lima tahun ke depan.
“Target 100% adalah komitmen kami untuk memastikan seluruh masyarakat Jakarta mendapatkan akses air bersih yang layak. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga hak dasar warga,” ujar Direktur Utama, Arief Nasrudin, Jumat, 27 Juni 2025.
Tingkatkan pelayanan
PAM Jaya juga menunjukkan perhatian serius terhadap kualitas pelayanan. Melalui penerapan tarif baru, perusahaan memperkenalkan program Kartu Air Sehat yang dirancang khusus untuk pelanggan rumah tangga sederhana.
Tak hanya itu, sistem pengaduan 24 jam melalui LAPOR PAM dan kehadiran petugas layanan di lapangan menjadi bagian dari strategi untuk lebih dekat dengan pelanggan.
Di sisi teknis, peningkatan fasilitas juga dilakukan, seperti penggantian genset dan pengurasan reservoir di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak untuk menjaga kontinuitas dan mutu pasokan air bersih.
Kinerja positif ini juga tercermin dari sejumlah penghargaan. Dalam ajang The Best Indonesian Contact Center 2024, PAM Jaya menyabet penghargaan The Best Customer Experience dan The Best Agent Email Public. Tak hanya itu, pada 2022, PAM Jaya dinobatkan sebagai BUMD terbaik dalam keterbukaan informasi publik.
Melalui pemanfaatan platform digital, PAM Jaya membuka ruang partisipasi masyarakat sekaligus memastikan setiap informasi layanan dapat diakses dengan mudah.
Tak kalah strategis, PAM Jaya menjalin kemitraan dengan PT Moya Indonesia dalam rangka mewujudkan target cakupan 100 persen. Dalam kerja sama ini, PT Moya berfokus pada produksi air, sementara distribusi dan layanan pelanggan tetap berada di bawah tanggung jawab PAM Jaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(PRI)
-
/data/photo/2025/06/26/685d600b8fe72.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Cerita Penumpang Transjabodetabek Terjebak Macet 1 Jam dari Tol Desari ke Sawangan Megapolitan
Cerita Penumpang Transjabodetabek Terjebak Macet 1 Jam dari Tol Desari ke Sawangan
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Penumpang
Transjabodetabek
D41 mengeluhkan kemacetan yang dilalui rute Lebak Bulus-Terminal
Sawangan
tersebut.
Dina (25), karyawan swasta di Cilandak, Jakarta Selatan yang rutin naik Transjabodetabek rute Lebak Bulus-Sawangan mengaku pernah menempuh waktu satu jam dari pintu keluar Tol
Depok
-Antasari (Desari) hingga Terminal Sawangan.
“Paling parah tuh pernah kayaknya pas besoknya libur panjang kalo enggak salah, itu satu jam dari keluar tol sampai terminal doang,” ucap Dina kepada
Kompas.com
di Terminal Sawangan, Kamis (26/6/2025).
Pada hari biasa, kata Dina, “hanya” butuh waktu sekitar 20 menit untuk bus Transjabodetabek melaju dari pintu keluar Tol Desari hingga Terminal Sawangan. Meski macet, kepadatan kendaraan dinilai masih masuk akal.
“Kalau lagi hari biasa, misal pulang pukul 17.30 WIB juga ya dari keluar tol ke titik akhir cuma 20 menitan kok,” ujarnya.
Pada sore ini, menurut Dina, kemacetan juga lebih padat dari biasanya, terutama sejak pintu keluar Tol Desari hingga depan Kompleks BDN Sawangan.
“Tadi tuh yang macet banget cuma dari keluar tol sampai ke BDN sih, dari pas belokan Parung Bingung malah enggak gitu
stuck
,” ungkapnya.
Dina menduga, kemacetan itu terjadi karena hari ini merupakan malam menuju libur panjang. Selain itu, anak sekolah juga tengah libur semester.
Dari Terminal Sawangan, Dina akan melanjutkan perjalanan naik ojek online (ojol) atau menunggu jemputan keluarga menuju rumahnya yang berjarak sekitar 7-10 menit di daerah Bedahan, Sawangan.
Meski harus bermacet ria, Dina mengaku terbantu dengan Transjabodetabek ini karena dinilai lebih efisien secara waktu dan jarak.
“Sebelum ada TJ, aku dianter ke arah Bojongsari terus naik angkot 106 tujuan Lebak Bulus. Dari situ baru naik ojol,” terangnya.
“Kalau sekarang, sudah tinggal ke terminal terus turun di halte deket Jalan RA Kartini, tinggal jalan dikit,” lanjut dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/06/26/685d290b8e5fb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/28/685fd214d1e7f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)